Anda di halaman 1dari 18

ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tugas Mandiri Keperawatan Dasar Profesi (KDP)

DI SUSUN OLEH

INDAH TANIA SAPITRI

18190000056

PROGRAM STUDI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

(STIKIM)

(2020)
ANALISA TINDAKAN

“PEMBERIAN OKSIGEN”

A. DEFINISI
Pemberian oksigen adalah salah satu kebutuhan yang di perlukan dalam proses kehidupan
karena oksigen sangat berperan dalam proses metabolisme tubuh. Sistem pernafasan berperan
penting untuk mengatur pertkaran oksigen dan karbon dioksida antara udara dan darah.
Oksigen diperlukan semua sel untuk menghasilkan energi yang di perlukan oleh semua sel.
B. INDIKASI
- Pasien yang sedang menggalami masalah pernafasan
- Pasien yang sedang merasakan sesak
- Pasien yang sedang lemas
C. TUJUAN
- Klien dapat bernafas dengan Bebas
- Klien tidak merasakan lemas
- Meningkatkan ekpansi dada
- Memperbaiki status oksigen klien dan memenuhi kekurangan oksigen
- Mencegah hipoksia
- Meningkatkan rasa nyaman
D. MASALAH KEPERAWATAN
Gangguan pola nafas
E. RASIONALISASI TINDAKA N

NO TINDAKAN RASIONALISASI
1 Membaca tasmiyah dan menjaga privacy pasien Untuk menjaga privacy klien
2 Memastikan tabung masih berisi oksigen Untuk memastikan bahwa
alat yang di gunakan
befungsi dengan baik
3 Mengisi botol pelembab dengan aqua sesuai batas Untuk penyaluran udara
melalui humidifier
4 Menyambung selang binasal O2 dengan humidifier Untuk mengalirkan oksigen
dari humidifier,
5 Menganjurkan psien inspirasi dalam, tahan sebentar, Untuk membantu pengluaran
kedua tangan perawat di punggung pasien sekret
6 Mengobservasi kebersihan lubang hidung bila kotor Agar pada saat pemasangan
bersihkan menggunakan cotton bud oksigen tidak ada sekret di
lubang hidung yang
menghalangi, dan menjaga
kebersihan pasien
7 Mengatur posisi semi fowler Untuk memberikan posisi
ternuyaman saat di berikan
nya oksigen pada pasien
8 Membuka flow meter dengan ukuran yang sesuai Agar kebutuhan oksigen
dengan kebutuhan dan memastikan ada aliran udara yang di butuhkan oleh pasien
cukup tidak kurang maupun
lebih
9 Memasang kanula pada hidung pasien dengan hati- Agar pada saat pemasangan
hati pasien nyaman dan tidak
melukai daerah yang di
pasang oksigen yaitu lubang
hidung
10 Memperhatikan reaksi dan menanyakan respon Untuk mengetahui apakah
pasien pasien setelah di berikan nya
oksigen merasa nyaman atau
lebih baik
11 Membereskan alat-alat agar tidak terjadi penyebaran
infeksi dan tidak ada alat
yang tertinggal di ruangan
pasien
1`1 Merapikan pasien Agar tempat lingkungan
sekitar pasien jd lebih rapih
dan dapat memberi
kenyamanan pada pasien
12 Mencuci tangan Agar terhindar dari infeksi
13 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan Untuk pendokumentasiaan
keperawatan ketika selesai tindakan

F. ALAT DAN PROSEDUR TINDAKAN


1. Alat
- Tabung O2 lengkap dengan manometer
- Pengukuran aliran flow dan humidifier
- Selang kanula hidung ganda
2. Tahap pra interaksi
- Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
- Mencuci tangan
- Membawa alat di dekat pasien dengan benar
3. Tahap orientasi
- Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
- Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada keluarga/klien
- Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
4. Fase Kerja
- Membaca tasmiyah dan menjaga privacy pasien
- Memastikan tabung masih berisi oksigen
- Mengisi botol pelembab dengan aqua sesuai batas
- Menyambung selang binasal O2 dengan humidifier
- Mengobservasi kebersihan lubang hidung bila kotor bersihkan menggunakan
cotton bud
- Mengatur posisi semi fowler
- Membuka flow meter dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan dan
memastikan ada aliran udara
- Memasang kanula pada hidung pasien dengan hati-hati
- Memperhatikan reaksi dan menanyakan respon pasien
- Merapikan pasien
5. Tahap Terminasi
- Melakukan evaluasi tindakan
- Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
- Membereskan alat-alat
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
G. KESENJANGAN TEORI
Ada kesenjangan antara teori dan praktek tidak melakukan verifikasi data sebelum nya, tidak
mencatat kegitan dalam lembar catatan keperawatan, tidak melakukan evaluasi tindakan
ANALISA TINDAKAN

BATUK EFEKTIF

A. Definisi
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat
menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara
maksinal
B. Indikasi
Di lakukan pada pasien seperti COPD.PPOK,emphysema, fibrosis,asma. Dan pasien
bedrest atau post opp
C. Tujuan

Batuk efektif dan nafas dalam merupakan teknik batuk efektif yang menekan inspirasi
maksimal yang di mulai dari ekspirasi yang bertujuan untuk

1. Merangsang terbukanya sistem kolateral


2. Meningkatkan distribusi ventilasi
3. Meningkatkan volume paru dan memfasilitasi pembersihan saluran nafas
D. Masalah Keperawatan
Bersihan jalan nafas tidak efektif
E. Rasionalisasi Tindakan

No Tindakan Rasionalisasi tindakan


1 Membaca tasmiyah dan menjaga Untuk menjaga privacy klien saat
privacy pasien melakukan tindakan

2 Mempersiapkan pasien Untuk mempersiapkan pasien agar


mempermudah tindakan yang akan
di lakukan
3 Mengatur posisi duduk Mempertahankan kenyamanan
pasien
4 Meminta klien meletakan satu tangan Merasakan pergerakan dada dan
di dada dan satu tangan di abdomen abdomen ketikan insipirasi
5 Melatih pasien melakukan nafas perut Untuk mengumpulan udara dalam
( menarik nafas dalam melalui hidung perut agar mempermudah saat
hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap udara di batukan
tertutup) (1,2,3)
6 Meminta klien nafas dalam Memaksimalkan pengeluaran
sekret
7 Memasang perlak dan bengkok Mencegah kontaminasi
8 Meminta klien meminum air hangat Untuk melancarkan sekret

F. Prosedur Tindakan
1. Alat
- Kertas tissue
- Bengkok
- Perlak/ alas
- Sputum pot berisi desinfektan
- Air minum hangat
2. Fase Pra Interaksi
- Melakukan pengecekan program terapi
- Mencuci tangan
- Membawa alat di dekat pasien dengan benar
3. Fase orientasi
- Mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan tindakan
- Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien

4. Fase Kerja
- Membaca tasmiyah dan menjaga privacy pasien

- Mempersiapkan pasien
- Memasang perlak

- Meminta pasien meletakkan satu tangan di dada dan 1 tangan di abdomen

- Melatih pasien melakukan nafas perut ( menarik nafas dalam melalui hidung
hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup) (1,2,3)

- Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen( cegah lengkung pada


punggung)

- Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan (4,5,6)

- Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan( lewat mulut bibir


seperti meniup) (7,8,9)

- Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dan kontraksi dari otot

- Memasang alas/ perlak dan bengkok (di pangkuan pasien bila duduk atau di dekat
mulut bila tidur miring)

- Meminta pasien melakukan nafas dalam 2 kali, yang ketiga : inspirasi, tahan dan
batukkan dengan kuat pada saat hitungan ke 7

- Menampung lendir dalam sputum pot

- Merapikan pasien

5. Fase Terminasi

- Melakukan evaluasi tindakan

- Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien

- Membereskan alat-alat

- Mencuci tangan

- =Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan


G. Kesenjangan Teori
Tidak melakukan tindakan menutup sampiriran untuk menjaga privacy klien, setelah selesai
tindakan tidak melakukan cuci tangan
ANALISA TINDAKAN

RANGE OF MOTION(ROM)

A. Definisi
Range of motion adalah membantu pergerakan pasien agar tidak kaku pada bagian
ekstermitas
B. Indikasi
Dilakukan pada pasien stroke
C. Tujuan
Untuk menjaga dan mengembalikan kelenturan sendi, dan serta meningkatkan vaskularisasi
D. Masalah Keperawatan
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan, kendali atau masa otot.
E. Rasionalisasi Tindakan

No Tindakan Rasionalisasi tindakan


1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien Mengecek kelengkapan pengobatan klien
2 Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan Mencegah penyebaran mikroorganisme
sesuai SOP
3 Menyiapkan alat Mencek alat yang akan di gunakan
4 Memberikan salam Sebagai pendekatan komunikasi
terapeutik
5 Memvalidasi klien Agar tidak terjadi kesalahan nama
lengkap,tanggal lahir umur serta rekam
medik
6 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada Agar klien atau keluarga mengerti
klien atau keluarga tindakan yang akan di lakukan
7 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien Untuk membuat rasa nyaman pada klien
sebelum melakukan tindakan saat melakukan tindakan
8 Menjaga privacy klien Menjaga hak pasien
9 Melatih sendi – sendi secara bergantian Mengikuti SPO
a. Panggul
- Menggerakan kaki
abduksi – aduksi
- Menggerakan kaki fleksi
ektensi
- Menggerakan kaki
hiperektensi – posisi
anatomi
- Rotasi keluar – kedalam
b. Lutut ; menggerakan lengan
kebawah fleksi – ekstensi
c. Pergelangan kaki
- ,mengerakan dorsal fleksi
– ekstensi
- Menggerakan supinasi
pronasi
10 Merapikan pasien Melindungi hak klien
11 Mengucapkan alhamdulilah Sebagai doa setelah melakukan tindakam
12 Mencuci tangan setelah tindakan selesai sesuai Menghilangkan dan mencegah
SOP penyebaran mikroorganisme
F. Prosedur Dan Tindakan
1. Alat dan tindakan
Penghangat/buli-buli panas dengan sarungnya
2. Tahap Pra Interaksi
- Melakukan verifikasi program terapi
- Mencuci tangan
- Menempatkan alat di tempat klien dengan benar
3. Tahap Orientasi
- Memberikan salam menyapa nama pasien
- Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien
- Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
4. Fase Kerja
- Membaca tasmiyah
- Menghangatkan sendi yang akan dilatih
- Melatih sendi-sendi secara bergantian
a. Bahu:
- Menggerakkan lengan Fleksi-Ekstensi
- Menggerakkan lengan Hiperekstensi-posisi anatomi
- Menggerakkan lengan Abduksi-Adduksi
- Menggerakan lengan rotasi dalam dan luar

b. Siku:

- menggerakkan lengan bawah Fleksi-Ekstensi

- Lengan bawah: menggerakkan Pronasi-Supinasi


- Pergelangan tangan:
- Menggerakkan Fleksi ekstensi
- Menggerakkan abduksi adduksi
- Menggerakkan Hiperekstensi-Fleksi
- Jari-jari
- Menggerakkan Abduksi- Adduksi
- Menggerakkan Fleksi-Ekstensi
a. Ibu jari
- Menggerakkan ibu jari fleksi ekstensi
- Mengerakkan ibu jari abduksi adduksi
- Mengerakkan ibu jari oposisi
- Merapikan pasien
b. Panggul
- menggerakkan kaki fleksi – ekstensi
- menggerakkan kaki abduksi-adduksi
- menggerakkan kaki hiperekstensi – posisi anatomi
- . rotasi keluar – dalam

f. Lutut:

- menggerakkan lengan bawah fleksi - ekstensi


g. Pergelangan kaki ;

- menggerakkan dorsal fleksi- plantar fleksi

- . menggerakkan inverse dan eversi

h. jari jari kaki

- menggerakkan fleksi ekstensi

- Menggerakan abduksi adduksi

5. Fase Terminasi

- Melakukan evaluasi tindakan


- Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
- Membereskan alat-alat
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
G. Kesenjangan Teori
Tidak melakukan cuci tangan sebelum melakukan tindakan, Pada praktik nya saat
menerapkan tindakan rom tidak memakai buli – buli panas karena keterbatasan alat
ANALISA TINDAKAN

Tindakan Memandikan pasien di atas tempat tidur

A. Definisi
Tindakan memandikan merupakan suatu upaya untuk membantu kebutuhan ADL pasien
yang tidak dapat terpenuhi oleh dirinya sendiri sehingga perlu di bantu agar pasien terhindar
dari kuman
B. Indikasi
Di lakukan pada pasien ketoasidosis diabetikum,
C. Tujuan
Untuk memenuhi kebutuhan ADL, agar pasien terlihat lebih segar dan bersih, dan terhindar
dari kuman
D. Masalah Keperawatan
Intoleransi Aktifitas
E. Rasionalisasi Tindakan
1. Alat
- Pakaian bersih 1 stel
- Baskom mandi 2 buah
- Air panas dan dingin
- Waslap 2 buah
- Perlak dan handuk kecil 1 buah
- Handuk besar 2 buah
- Selimut mandi/ kain penutup
- Celemek plastik
- Tempat tertutup untuk pakaian kotor
- Sabun mandi
- Bedak
- Sarung tangan bersih
- Pispot/ urinal dan pengalas
- Botol cebok
2. Tahap Pra Interaksi
- Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
- Mencuci tangan
- Membawa alat di dekat pasien dengan benar
3. Tahap Orientasi
- Memberikan salam dan menyapa nama pasien
- Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada keluarga/klien
- Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
4. Fase Kerja
- Membaca tasmiyah dan memasang sampiran/ menjaga privacy
- Mengenakan sarung tangan dan celemek
- Menganti selimut klien dengan selimut mandi
- Melepas pakaian atas pasien

a. MEMBASUH MUKA
- Membentangkan perlak kecil dan handuk kecil di bawah kepala
- Menawarkan pasien menggunakan sabun atau tidak
- Membersihkan muka, telinga dengan waslap lembab lalu keringkan
- Menggulung perlak dan handuk
b. MEMBASUH LENGAN
- Menurunkan selimut mandi kebagian perut klien
- Memasang handuk besar di atas dada pasien secara melintang dan kedua tangan
klien diletakkan di atas handuk
- Membasahi tangan pasien dengan waslap air bersih, disabun, kemudian dibilas
dengan air hangat ( lakukan mulai dari ekstremitas terjauh klien)
c. MEMBASUH DADA DAN PERUT
- Melepas pakaian dalam pasien dan menurunkan selimut hingga perut bagian
bawah, kedua tangan diletakkan di atas bagian kepla, membentangkan handuk
pada sisi klien
- Membasuh ketiak dan dada serta perut dengan waslap basah, disabun, kemudian
dibilas dengan air hangat dan dikeringkan, kemudian menutup dengan handuk
d. MEMBASUH PUNGGUNG
- Memiringkan pasien kearah perawat
- Membentangkan handuk dibelakang punggung hingga bokong
- Membasahi punggung sampai bokong dengan waslap disabun, kemudian dibilas
dengan air hangat dan dikeringkan
- Memberi bedak pada punggung
- Mengembalikan ke posisi terlentang kemudian membantu pasien mengenakan
pakaian
e. MEMBASUH KAKI
- Mengeluarkan kaki pasien dari selimut mandi dengan benar
- Membentangkan handuk di bawah kaki tersebut, menekuk lutut
- Membasahi kaki mulai dari pergelangan sampai kepangkal paha, disabun dibilas
dengan air bersih kemudian dikeringkan
- Melakukan tindakan yang sama untuk kaki yang lain
f. MEMBASUH DAERAH LIPATAN PAHA DAN GENETAL
- Membentangkan handuk di bawah bokong, kemudian selimut selimut mandi bagian
bawah di buka
- Membasahi daerah lipat paha dan genetalia dengan air, disabun dibilas dan
dikeringkan
- Mengangkat handuk, membantu mengenakan pakaian bawah
- Merapikan klien, ganti selimut mandi dengan selimut tidur
F. Rasionalisasi Tindakan

No Tindakan Rasionalisasi
1 Lakukan tindakan awal (cuci tangan, memakai sarung Mencegah infeksi dan membina
tangan,mengucapkan salam dan menjelaskan prosedur hubungan saling percaya
tindakan serta mengucapkan bismillah bila akan dengan pasien serta menerapkan
melakukan tindakan ) nilai – nilai islami
2 Atur posisi klien Memudahkan perawat
melakukan tindakan
3 Buka pakaian pasien Agar pakaian klien tidak basah
4 Tutup bagian tubuh yang terbuka dengan handuk Menjaga privacy klien
5 Bersihkan mata hanya dengan air dan keringkan dengan Membersihkan area mata
benar. Gunakan bagian ujung wahslap untuk
membersihkan mata. Lakukan dari dalam keluar
6 Basuh dan keringkan wajah dan telinga klien Membeesihkan area wajah
telinga
7 Letakan handuk memanjang di bawah lengan Agar bagian kasur tidak basah
8 Basuh cuci atau keringkan tangan dan daerah distal ke Memufdahkan perawat
proksimal melaukan tindakan
9 Bersihkan ketiak dengan benar ulangi pada tangan yang Membersihkan area bagian
lainnya aksila
10 Letakan handuk di sepanjang sisi dada dan perut Menjaga privacy klien
11 Bersihkan basuh dan keringkan bagian dada dan perut Membersihkan bagian dada dan
perut klien
12 Tutup salah satu kaki klien dengan selimut mandi Menjaga privacy klien
13 Bersihkan area kaki paha bokong Membersihkan bagian- bagian
yang tertutuip

14 Bantu pasien membersihkan alat genetal Untuk membersihkan bagian


intim padaa pasien
15 Bantu pasien untuk memakai baju kembali Agar pasien merasa lebih
nyaman
16 Lakukan tindakan akhir evaluasi, cuci tangan berpamitan Menerapkan etika keperawatan
menerapkan nilai islam
mencegah dari mikroorganisme

5. Fase Terminasi
- Melakukan evaluasi tindakan
- Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
- Membereskan alat-alat
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
G. Kesenjangan Teori
Tidak melakukan cuci tangan sebelum melakukan tindakan,

ANALISA TINDAKAN
“FISIOTERAPI DADA”

H. DEFINISI
Fisioterapi dada adalah suatu cara atau bentuk pengobatan untuk mengembalikan fungsi suatu
organ tubuh dengan memakai tenaga alam. Fisioterapi dada merupakan tindakan yang di
lakukan pada klien yang mengalami retensi sekresi dan gangguan oksigenasi yang
mememrlukan bantuan atau mengecerkan atau mengeluarkan sekresi.
I. INDIKASI
- Pasien yang memakai ventilator
- Pasien yang melakukan tirah baring lama
- Pasien yang produksi sputum meningkat seperti fibrosis kistik atau bronkiektasis
- Paisen dengan batuk yang tidak efektif
J. TUJUAN
- Klien dapat bernafas dengan bebas dan tubuh mendapatkan
- Mengembalikan fungsi – fungsi dan otot – otot dan pernafasan
- Membantu membbersihkan sekeret dan bronkus
- Memperbaiki pergerakan dan aliran secret
- Pengobatan dam pencegahan pada penyakir paru obstruktif menahun
K. MASALAH KEPERAWATAN
Bersihan jalan tidak efektif
L. RASIONALISASI TINDAKA N

NO TINDAKAN RASIONALISASI
1 Membaca tasmiyah dan menjaga privacy pasien Untuk menjaga privacy klien
2 Mengatur posisi sesuai daerah gangguan paru Untuk mengatur agar sesuai
dengan dimana letak
gangguan nya dan membuat
pasien nyaman
3 Memasang alas/ perlak dan bengkok ( dipangkuan Memasang alas agar sekret
pasien bila duduk atau dekat mulut bila tidur miring) tidak mengotori lingkungan
sekitar
4 Melakukan clapping dengan cara tangan perawat Untuk memudahkan
menepuk punggung secara bergantian pengeluaran sekret yang ada
di dalam tubuh
5 Menganjurkan psien inspirasi dalam, tahan sebentar, Untuk membantu pengluaran
kedua tangan perawat di punggung pasien sekret
6 Menampung lendir dalam sputum pot Agar sekret tidak mengotori
lingkungan sekitar dan
tertampung dalam sputum
dan memudahkan perawat
7 Melakukan auskultasi paru Untuk mengetahui apakah
masih ada sekret yang berada
di dalam tubuh pasien
8 Cuci tangan Untuk pencegahan infeksi

M. ALAT DAN PROSEDUR TINDAKAN


6. Alat
- Kertas tissue
- Bengkok
- Perlak/ alas
- Sputum pot berisi desinfektan
- Air minum hangat
- Stetoskop
7. Tahap pra interaksi
- Melakukan pengecekan program terapi
- Mencuci tangan
- Membawa alat di dekat pasien dengan benar
8. Tahap orientasi
- Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
- Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada keluarga/klien
- Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
9. Fase Kerja
- Membaca tasmiyah dan menjaga privacy pasien
- Mengatur posisi sesuai daerah gangguan paru
- Memasang alas/ perlak dan bengkok ( dipangkuan pasien bila duduk atau dekat
mulut bila tidur miring)
- Melakukan clapping dengan cara tangan perawat menepuk punggung secara
bergantian
- Menganjurkan psien inspirasi dalam, tahan sebentar, kedua tangan perawat di
punggung pasien
- Meminta pasien untuk melakukan ekspirasi, pada saat yang bersamaan tangan
perawat melakukan vibrasi
- Meminta pasien untuk menarik nafas, menahan nafas, dan membatukkannya
dengan kuat
- Menampung lendir dalam sputum pot
- Melakukan auskultasi paru
- Menunjukan sikap hati-hati dan memperhatikan respon pasien
10. Tahap Terminasi
- Melakukan evaluasi tindakan
- Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
- Membereskan alat-alat
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
N. KESENJANGAN TEORI
Ada kesenjangan antara teori dan praktek yaitu pada prateknya tidak menjaga privacy klien
tidak melakukan cuci tangan setelah melakukan tindakan

ANALISA TINDAKAN
“TEKNIK RELAKSASI DAN DIKTRASI ”

A. DEFINISI
Distraksi merupakan metode untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan
perhatian pasien pada hal – hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang di alami.
Misalnya seorang pasien sehabis operasi mungkin tidak merasakan nyeri sewaktu melihat
pertandingan sepak bola di televisi. Cara bagaimana distraksi dapat mengurangi nyeri dapat di
jelaskan dengan teori “gate control” , sel – sel reseptor yang menerima stimulus nyeri
peripheral di hambat oleh stimulus dari serabut – serabut saraf yang lain karena pesan – pesan
nyeri menjadi lebih lambat dari pada pesan – pesan diversional maka pintu spinal cord yang
mengontrol jumlah input ke otak menutup dan pasien merasa nyeri nya beekurang
Jenis – jenis diktrasi :
- Distraksi visual
- Distraski pendengaran
- Distraski pernafasan
- Disrtraski intelektual
- Teknik pernafasan
- Imajinasi berbintang

Relaksasi adalah metode yang efektif terutama pada pasien yang mengalami nyeri
kronis. Ada tiga hal yang di gunakan saat melakukan relaksasi yaituu posisi yang tepat,
fikiran bersitrahat, lingkungan yang tenang. Posisi pasien di atur senyaman mungkin dengan
semua bagian di sokong (misal bantal menyokong leher), persendian fleksi dan otot – otot
tidak tertarik (misal tangan dan kaki tidak di silangkan ). Untuk menenangkan fikiran pasien
di anjurkan pelan – pelan memandang seisi ruangan, misalnya melintasi atap turun ke dinding
sepanjang jendela dll. Untuk melestarikan muka, pasien di anjurkan sedikit tersenyum atau
membiarkan geraham bawah kendor

Menjelaskan teknik relaksasi adasebagai berikut

1. Pasien menarik nafas dalam dan mengisi paru – paru dengan udara.
2. Perlahan – lahan udara di hembuskan sambil membiarkan tubuh menjadi kendor dan
merasakan betapa nyaman nya hal tersebut
3. Pastikan pasien bernafas beberapakali dengan irama normal
4. Pasien menarik nafas dalam lagi dan menghembuskan pelan – pelan dan membiarkan
hanya kaki dan telapak kaki yang kendor perawat meminta pasien untuk
mengonsentrasikan pikiran pasien pada kakinya Yang terasa ringan dan hangat
B. INDIKASI
Pada pasien dengan kebutuhan aman nyaman

C. TUJUAN TINDAKAN
a. Menghilangkan atau mengurangi nyeri
b. Menurunkan ketegangan otot
c. Menimbulkan perasaan aman dan damai

D. PROSEDUR DAN RASIONALISASI TINDAKAN


NO TINDAKAN RASIONALISASI
1 Melihat data nyeri yang di lalui Untuk mendapatkan data
obyektif
2 Melihat intervensi keperawatan yang telah di berikan Untuk mendapatkan
perawat intervensi yang akurat
3 Mengkaji program terapi yang di berikan oleh dokter Melihat hasil terapi yang di
berikan kepada pasien
4 Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan Mencegah penyebaran
mikroorganisme
5 Memberikan salam Sebagai pendekatan
komunikasi terapeutik
6 Memvalidasi klien Agar tidak terjadi kesalahan
nama lengkap tanggal lahir
tahun serta rekam medik
7 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan Agar klien atau keluarga
mengetahui tindakan yang
akan di lakukan
8 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum Untuk membuat rasa nyaman
melakukan tindakann saat melakukan tindakan
9 Menjaga privacy kliem Menjaga hak pasien
10 Mengucap bismilah Sebagai doa sebelum
melakukan tindakan
11 Mengatur posisi yang nyaman menurut klien dan Memberikan posisi nyaman
kondisi klien pada klien
12 Meminta pasien untuk memfokuskan pikiran pasien Tindakan di lakukan sesuai
pada kedua kakinya untuk rileks, kendorkan seluruh dengan standar operasional
otot-otot kakinya, perintahkan pasien untuk prosedur
merasakan relaksasi kedua kaki pasien
13 Meminta pasien untuk memindahkan pikirannya Membuat klien lebih rileks
kepada kedua tangan pasien, kendorkan otot-otot
kedua tangannya, meminta pasien untuk merasakan
relaksasi keduannya
14 Memindahkan fokus pikiran pasien pada bagian Tindakan sesuai dengan
tubuhnya, memerintahkan pasien untuk merilekskan standar operasional prosedur
otot-otot tubuh pasien mulai dari otot pinggang
sampai otot bahu, meminta pasien untuk merasakan
relaksasi otot-otot tubuh pasien

15 Meminta pasien untuk senyum agar otot-otot muka Otot muka menjadi rileks
menjadi rileks
16 Meminta pasien untuk memfokuskan pikiran pada Membuat nafas lega
masuknya udara lewatjalan nafas
17 Membawa alam fikiran pasien menuju ke tempat yang Memberikan pikiran menjadi
menyenangkan pasien jernih
18 Meminta pasien untuk membuka mata Melindungi hak pasien
19 Melakukan evaluasi tindakan Untuk melihat hasil relakasi
dan distraksi
20 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien Untuk memjaga komunikasi
terapeutik dan sopan
terhadap klien
21 Mencuci tangan Menghilangkan penyebaran
mikroorganisme
22 Mencatat kegiatan dalam lembar keperawatan Bukti dokumentasi tindakan
setelah melakukan tindakan

E. Alat dan prosedur tindakan


1. Tahap Pra Interaksi
- Melihat data nyeri yang lalu
- Melihat intervensi keperawatan yang telah diberikan oleh perawat
- Mengakji program terapi yang di berikan oleh dokter
2. Tahap Orientasi
- Memberikan salam dan menyapa nama pasien
- Menanyakan cara yang biasa digunakan agar rileks dan dan tempat yang
disukai
- Memjelaskan tujuan dan prosedur
- Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
3. Tahap Kerja
- Membaca tasmiyah dan mengatur posisi yang nyaman menurut pasien sesuai
dengan kondisi pasien (duduk/ baring)
- Mengatur lingkungan yang tenang dan nyaman
- Meminta pasien untuk memejamkan mata
- Meminta pasien untuk memfokuskan pikiran pasien pada kedua kakinya untuk
rileks, kendorkan seluruh otot-otot kakinya, perintahkan pasien untuk
merasakan relaksasi kedua kaki pasien
- Meminta pasien untuk memindahkan pikirannya kepada kedua tangan pasien,
kendorkan otot-otot kedua tangannya, meminta pasien untuk merasakan
relaksasi keduannya
- Memindahkan fokus pikiran pasien pada bagian tubuhnya, memerintahkan
pasien untuk merilekskan otot-otot tubuh pasien mulai dari otot pinggang
sampai otot bahu, meminta pasien untuk merasakan relaksasi otot-otot tubuh
pasien
- Meminta pasien untuk senyum agar otot-otot muka menjadi rileks
Meminta pasien untuk memfokuskan pikiran pada masuknya udara lewatjalan
nafas
- Membawa alam fikiran pasien menuju ke tempat yang menyenangkan pasien
Meminta pasien untuk membuka mata
4. Tahap Terminasi
- Melakukan evaluasi tindakan
- Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
- Membereskan alat-alat
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
F. KESENJANGAN TEORI
terdapat kesenjangan yang berarti antara teori dan kenyaataan yaitu tidak melakukan cuci
tangan dan tidak mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai