ANALISA PROSEDUR
Tujuan Prosedur :
Indikasi :
1. Hipoksemia
2. Kondisi khusus seperti pneumothorax dan keracunan karbon monoksida
Kontra Indikasi : Jalan nafas yang tersumbat baik akibat trauma hidung, penggunaan
tampon hidung, atau akibat infeksi/inflamasi.
1. Mengecek rekam medis : advis dokter (dosis oksigen, metode pemberian, durasi)
Rasional : untuk mengecek benar tidaknya dosis, metode, dan durasi terapi oksigen
(Nurhaliza, 2019)
2. Menyiapkan alat : sumber oksigen (lengkap dengan flow meter dan humidifier), nasal
canul/masker, aquadestilata, arloji, stetoskop, plester, gunting, handscoen bersih, tissue,
bengkok.
Rasional : untuk memudahkan perawat dalam melakukan tindakan (Hidayat, 2015)
3. Mengecek sumber oksigen (pastikan berisi oksigen), humidifier (pastikan berisi air sesuai
dengan water level), menyambungkan canul oksigen dengan tabung oksigen (cek,
pastikan ada aliran oksigen)
Rasional : untuk memastikan isi oksigen masih tersedia (Hidayat, 2015)
4. Mencuci tangan, memakai handscoen
Rasional : untuk mencegah terpaparnya infeksi nosocomial (Heriyati,2020)
Tahap Orientasi
1. Identifikasi identitas pasien
Rasional : untuk memastikan benar tidaknya pasien yang akan diberikan tindakan
(Susilaningsih, 2017)
2. Melakukan komunikasi terapeutik : salam, perkenalkan diri, menyampaikan tujuan,
menjelaskan prosedur
Rasional : membina hubungan saling percaya dan agar pasien/keluarga mengetahui
prosedur tindakan yang akan dilakukan. (Susilaningsih, 2017)
Tahap Kerja
1. Memposisikan klien semi fowler
Rasional : Posisi tegak memungkinkan ekspansi paru lebih penuh (Ritonga, 2017)
2. Menghidupkan flow meter sesuai jumlah oksigen yang dibutuhkan dan mengecek aliran
oksigen
Rasional : untuk mengatur kecepatan aliran oksigen yang diberikan
(Anggraini,2019)
3. Pasang kanula pada hidung dan atur pengikat untuk kenyamanan pasien
Rasional : agar selang kanul tidak bergeser dan oksigen masuk kedalam tubuh
(Anggraini,2019)
Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi : menanyakan kenyamanan pasien, inspeksi daerah dada, hitung
frekwensi pernafasan, auskultasi dada, cek adanya sianosis, tanda hipoksia.
Rasional : untuk mengetahui apakah pasien nyaman setelah dipasang okisigen,
melihat apakah masih ada retraksi dinding dada, untuk menghitung apakah frekuensi
nafas normal atau tidak, untuk melihat apakah ada suara nafas tambahan, untuk melihat
adanya perubahan warna kulit. (Anggraini, 2019)
2. Menyampaikan hasil tindakan dan evaluasi
Rasional : agar klien dan keluarga mengetahui perkembangan keadaan klien
(Susilaningsih,2017)
3. Mendokumentasikan tindakan: tanggal, waktu, konsentrasi O2, metode pemberian,
respon klien
Rasional : sebagai pertanggungjawaban perawat setelah dilakukan tindakan
(Susilaningsih,2017)
4. Mencuci tangan dan merapikan alat
Rasional : untuk mencegah terpaparnya infeksi nosocomial (Heriyati,2020)
Referensi :
Anggraini, Yanti, dkk.2019. Petunjuk praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1.Jakarta: BMP
UKI
Heriyati, Hatisah dan Ayu Astuti. 2020. Hubungan Pengetahuan Dengan PencegahanDan
Pengendalian Infeksi Nosokomial Di Rumah Sakit. Jurnal Pendidikan Kesehatan Vol.9
No. 1.
…………………………… …………………………..