Manifestasi klinis
Klasifikasi Kanker Kulit
Kanker kulit secara umum dibagiatas dua
golongan besar yaitu, malenoma maligna dan non
malenoma maligna. (dalimartha, Setiawan, 2005).
1. Non malenoma maligna
Basalioma atau karsinoma sel basal (KSB)
Merupakan kanker kulit yang timbul
dari lapisan sel basal epidermis atau folikel
rambut. Penyakit ini dimulai dengan
papula kecil, warna kuning abu – abu
mengkilat, meninggi di atas permukaan
kulit, jika kena trauma mudah
berdarah.Papula makin lama makin
membesar menjadi makula dan bagian
tengah dapat timbul ulkus atau tidak ada
ulkus (Siregar, 2005).
Karsinoma sel skuamosa
merupakan proliferasi maligna yang timbul dari dalam epidermis.
Bagian tubuh yang terserang Kanker Sel Skuamosa biasanya pada
daerah kulit yang terpapar sinar matahari dan membran mukosa, Pada
orang kulit putih lebih sering dijumpai pada daerah muka dan
ekstremitas, sedangkan pada orang kulit berwarna gelap di daerah
tropik lebih banyak pada ekstremitas bawah, badan dan dapat pula
dijumpai pada bibir bawah serta punggung tangan (Marwali, 2002).
2. Melanoma Maligna
merupakan neoplasma maligna dengan terdapatnya melanosit (sel-sel pigmen)
dalam lapisan epidermis maupun dermis (dan kadang-kadang sel subkutan) (Brunner
and Suddarth, 2002). Melanoma Maligna adalah tumor ganas kulit yang berasal dari
melanosit dengan gambaran berupa lesi kehitam-hitaman pada kulit (Siregar, 2005).
Adanya lesi berpigmen baru atau adanya tahi lalat atau tanda lahir (tompel) yang berubah
seperti:
Perubahan dalam warna
Perubahan dalam ukuran (terutama pertumbuhan yang cepat)
Timbulnya gejala (gatal, rasa terbakar atau sakit)
Terjadi peninggian pada lesi yang sebelumnya datar
Perubahan pada permukaan atau perubahan pada konsistensi lesi berpigmen.
Harus diwaspadai apabila suatu tahi lalat curiga menjadi
ganas adalah bila pada tahi lalat tersebut ditemukan tanda
"ABCD" melanoma maligna, yaitu:
A= asimetrik, bentuknya tak beraturan.
B= border atau pinggirannya juga tidak rata.
C= color atau warnanya yang bervariasi dari satu area ke
area lainnya.
D= diameternya lebih besar dari 6 mm
Klasifikasi melanoma maligna
1. Melanoma superfisial
2. Melanoma lentigo-maligna
3. Melanoma noduler
4. Melanoma akral-lentigonosa
Berdasarkan tingkat penyebaran, Siregar (2005) membedakan melanoma
maligna dalam 5 stadium yaitu:
1) Stadium I
Sel Melanoma hanya terdapat intraepidemal (Melanoma in situ)
2) Stadium II
Sel Melanoma sampai papilla dermis bagian atas
3) Stadium III
Sel Melanoma sampai mengisi papilla dermis
4) Stadium IV
Sel Melanoma sampai ke dalam jaringan ikat kolagen dermis
5) Stadium V
Sel Melanoma sampai jaringan lemak dan subkutan
6) Stadium VI
Sel Melanoma tampak berbentuk epiteloid atau kumparan, pleomorfi dengan
kromatin kasar.Setiap sel mengandung butir melanin.Sel berkelompok
atau bergerombol. Pada dermis ditemukan infiltrate limfosit atau
makrofag yang mengandung melanin.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium test
Biopsy jaringan
Pemeriksaan darah, pemeriksaan sinar x, dan atau CT scan.
Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan.
1. Penatalaksanaan medis
a. Pembedahan
b. Kemoterapi
c. Terapi biologis
d. Terapi radiasi
2. Penatalaksanaan keperawatan
Karena banyak kanker kulit yang diangkat dengan tindakan eksisi, peran
perawat adalah
a. Meredakan nyeri dan ketidaknyamanan
b. Pemberian analgetik tepat
c. Meredakan ansietas
d. Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan di rumah.
Pencegahan
1. Hindari paparan sinar 4. Gunakan baju atau
UV yang lama, karena pakaian yang Panjang
dapat mengakibatkan dan menutupi
kanker kulit permukaan tubuh
2. Usahakan selalu
mencari tempat yang 5. Gubakan SunSreen
teduh saat berada di yang mengandung SPF
luar ruangan.
yang cukup.
3. Gunakan topi yang
mempunyai tepi 4 inc
sekeliling
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Identintas pasien.
Nama
Usia
Jenis kelamin
Pekerjaan
Riwayat penyakit saat ini.
Riwayat penyakit dahulu.
Riwayat penyakit keluarga.
Pemeriksaan fisik.
a. Tanda- tanda vital.
b. Pemeriksaan persistem (B1- B6)
1) B1 (pernapasan)
2) B2 ( cardiovaskuler)
3) B3 ( persarapan)
4) B4 (perkemihan)
5) B5 (pencernaan)
6) B6 (muskulosletal)
c. Pemeriksaan integument (pemeriksaan tambahan)
DS :
Ny. B (62 tahun) memiliki tahi lalat di sebelah
hidung bagian kiri berwarna hitam kehijau-
hijauan. Luka semakin lama semakin besar dan
pipi, hidung dan bibir bawah
Diangnosa keperawatan dan intervensi
1. Nyeri akut berhubungan dengan kompresi/ destruksi
jaringan saraf, obstruksi jaringan saraf atau inflamasi
serta efek samping berbagai agen terapi
saraf.Ancietas b.d prognosis penyakit
2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi (kanker),
ancaman kematian, pola interaksi.
3. Gangguan harga diri berhubungan dengan biofisik
(kecacatan bedah, efek kemoterapi, penurunan BB,
impoten, nyeri tidak terkontrol, kelelahan berlebihan
atau sterilitas, psikososial (ancaman kematian,
perasaan kurang terkontrol, ragu tentang penerimaan,
takut atau kehilangan).
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan status hipermetabolik, konsekuensi,
kemoterapi, radiasi, pembedahan, distress emosional,
keletihan , atau control nyeri buruk.
5. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan