Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN DENGAN CA KULIT

Ade Putri Andani (130317447)


Amay Aria (130317450)
Heni Wulandari (130317458)
Melisa Ayu Lestari (130317466)
Nur Asiah (130317468)
Siti Ning Setiyowati (130317471)

Dosen Pengampu: Ns. Mila Sartika, S.Kep., M.Kep


DEFINISI

Kanker kulit adalah suatu penyakit yang


disebabkan oleh berubahnya sifat-sifat penyusun
kulit yang normal menjadi ganas, dimana sel-sel
akan terus membelah menjadi menjadi bentuk yang
abnormal secara tidak terkontrol akibat kerusakan
DNA (Asmarajaya, 2008).
Kanker kulit atau Tumor ganas kulit biasanya
memperlihatkan suatu pola struktur yang tidak
teratur. Sel-selnya menunjukkan struktur yang tidak
normal. Lesi-lesi pada kanker kulit atau tumor ganas
biasanya tumbuh dengan cepat, disamping
pertumbuhan yang ekspansif
Metastase yang terjadi dapat melalui pembuluh
darah atau pembuluh limfe. karsinoma sel basal
adalah salah satu kanker kulit atau tumor ganas
Struktur Anatomi Kulit
1. Lapisan epidermis atau
kutikel
2. Lapisan dermis (korium, kutis
vera, true skin).
3. Lapisan subkutis (hipodermis).
Etiologi

Factor resiko yang dapat menyebabkan timbulnya


kanker kulit yaitu

Paparan sinar ultraviolet (UV)


Kulit putih
Paparan karsinogen /bahan kimia
Genetik/faktor keturunan
Patofisiologi
Kanker kulit merupakan kanker yang paling Nampak gejalanya
karena kanker kulit itu ada dua bagian terluar dari tubuh kita.
Kanker kulit biasa di awali dari sebuah bentol atau tompel di
bagian kulit tsb. Kanker kulit pada hakikatnya merupakan
keganasan dari sel-sel yang berkembang tak terkendali. Sel-sel
tersebut akan merusak jaringan-jaringan kulit. Selain itu, sel-
sel kanker tersebut tidak akan pernah mati meskipun telah
memasuki usia penghujung. Karena itu terjadi penumpukkan di
jaringan kulit yang akhirnya menjadi suatu benjolan. Kanker
kulit ini sangat berbahaya karena bias menyebar ke daerah
atau organ lainnya di dalam tubuh. Untuk mengatasi hal ini,
pengobatan konvensional dan terapi biologis bekerjasama
untuk saling mengobati kanker kulit tersebut.
 Benjolan kecil yang membesar
 Benjolan yang permukaannya tidak rata dan mudah
berdarah
 Tahi lalat yang berubah warna
 Koreng atau borok dan luka yang tidak mau sembuh
 Bercak kecoklatan pada orang tua
 Bercak hitam yang menebal pada telapak kaki dan
tangan

Manifestasi klinis
Klasifikasi Kanker Kulit
Kanker kulit secara umum dibagiatas dua
golongan besar yaitu, malenoma maligna dan non
malenoma maligna. (dalimartha, Setiawan, 2005).
1. Non malenoma maligna
 Basalioma atau karsinoma sel basal (KSB)
Merupakan kanker kulit yang timbul
dari lapisan sel basal epidermis atau folikel
rambut. Penyakit ini dimulai dengan
papula kecil, warna kuning abu – abu
mengkilat, meninggi di atas permukaan
kulit, jika kena trauma mudah
berdarah.Papula makin lama makin
membesar menjadi makula dan bagian
tengah dapat timbul ulkus atau tidak ada
ulkus (Siregar, 2005).
 Karsinoma sel skuamosa
merupakan proliferasi maligna yang timbul dari dalam epidermis.
Bagian tubuh yang terserang Kanker Sel Skuamosa biasanya pada
daerah kulit yang terpapar sinar matahari dan membran mukosa, Pada
orang kulit putih lebih sering dijumpai pada daerah muka dan
ekstremitas, sedangkan pada orang kulit berwarna gelap di daerah
tropik lebih banyak pada ekstremitas bawah, badan dan dapat pula
dijumpai pada bibir bawah serta punggung tangan (Marwali, 2002).
2. Melanoma Maligna
merupakan neoplasma maligna dengan terdapatnya melanosit (sel-sel pigmen)
dalam lapisan epidermis maupun dermis (dan kadang-kadang sel subkutan) (Brunner
and Suddarth, 2002). Melanoma Maligna adalah tumor ganas kulit yang berasal dari
melanosit dengan gambaran berupa lesi kehitam-hitaman pada kulit (Siregar, 2005).

Adanya lesi berpigmen baru atau adanya tahi lalat atau tanda lahir (tompel) yang berubah
seperti:
 Perubahan dalam warna
 Perubahan dalam ukuran (terutama pertumbuhan yang cepat)
 Timbulnya gejala (gatal, rasa terbakar atau sakit)
 Terjadi peninggian pada lesi yang sebelumnya datar
 Perubahan pada permukaan atau perubahan pada konsistensi lesi berpigmen.
Harus diwaspadai apabila suatu tahi lalat curiga menjadi
ganas adalah bila pada tahi lalat tersebut ditemukan tanda
"ABCD" melanoma maligna, yaitu:
A= asimetrik, bentuknya tak beraturan.
B= border atau pinggirannya juga tidak rata.
C= color atau warnanya yang bervariasi dari satu area ke
area lainnya.
D= diameternya lebih besar dari 6 mm
Klasifikasi melanoma maligna

1. Melanoma superfisial

2. Melanoma lentigo-maligna

3. Melanoma noduler

4. Melanoma akral-lentigonosa
Berdasarkan tingkat penyebaran, Siregar (2005) membedakan melanoma
maligna dalam 5 stadium yaitu:
1) Stadium I
Sel Melanoma hanya terdapat intraepidemal (Melanoma in situ)
2) Stadium II
Sel Melanoma sampai papilla dermis bagian atas
3) Stadium III
Sel Melanoma sampai mengisi papilla dermis
4) Stadium IV
Sel Melanoma sampai ke dalam jaringan ikat kolagen dermis
5) Stadium V
Sel Melanoma sampai jaringan lemak dan subkutan
6) Stadium VI
Sel Melanoma tampak berbentuk epiteloid atau kumparan, pleomorfi dengan
kromatin kasar.Setiap sel mengandung butir melanin.Sel berkelompok
atau bergerombol. Pada dermis ditemukan infiltrate limfosit atau
makrofag yang mengandung melanin.
Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium test
Biopsy jaringan
Pemeriksaan darah, pemeriksaan sinar x, dan atau CT scan.
Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan.

1. Penatalaksanaan medis
a. Pembedahan
b. Kemoterapi
c. Terapi biologis
d. Terapi radiasi

2. Penatalaksanaan keperawatan
Karena banyak kanker kulit yang diangkat dengan tindakan eksisi, peran
perawat adalah
a. Meredakan nyeri dan ketidaknyamanan
b. Pemberian analgetik tepat
c. Meredakan ansietas
d. Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan di rumah.
Pencegahan
1. Hindari paparan sinar 4. Gunakan baju atau
UV yang lama, karena pakaian yang Panjang
dapat mengakibatkan dan menutupi
kanker kulit permukaan tubuh
2. Usahakan selalu
mencari tempat yang 5. Gubakan SunSreen
teduh saat berada di yang mengandung SPF
luar ruangan.
yang cukup.
3. Gunakan topi yang
mempunyai tepi 4 inc
sekeliling
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Identintas pasien.
Nama
Usia
 Jenis kelamin
Pekerjaan
Riwayat penyakit saat ini.
Riwayat penyakit dahulu.
Riwayat penyakit keluarga.
Pemeriksaan fisik.
a. Tanda- tanda vital.
b. Pemeriksaan persistem (B1- B6)
1) B1 (pernapasan)
2) B2 ( cardiovaskuler)
3) B3 ( persarapan)
4) B4 (perkemihan)
5) B5 (pencernaan)
6) B6 (muskulosletal)
c. Pemeriksaan integument (pemeriksaan tambahan)
DS :
Ny. B (62 tahun) memiliki tahi lalat di sebelah
hidung bagian kiri berwarna hitam kehijau-
hijauan. Luka semakin lama semakin besar dan
pipi, hidung dan bibir bawah
Diangnosa keperawatan dan intervensi
1. Nyeri akut berhubungan dengan kompresi/ destruksi
jaringan saraf, obstruksi jaringan saraf atau inflamasi
serta efek samping berbagai agen terapi
saraf.Ancietas b.d prognosis penyakit
2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi (kanker),
ancaman kematian, pola interaksi.
3. Gangguan harga diri berhubungan dengan biofisik
(kecacatan bedah, efek kemoterapi, penurunan BB,
impoten, nyeri tidak terkontrol, kelelahan berlebihan
atau sterilitas, psikososial (ancaman kematian,
perasaan kurang terkontrol, ragu tentang penerimaan,
takut atau kehilangan).
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan status hipermetabolik, konsekuensi,
kemoterapi, radiasi, pembedahan, distress emosional,
keletihan , atau control nyeri buruk.
5. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan

Anda mungkin juga menyukai