Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK 3

SKRINING DAN PENCEGAHAN CA MAMAE PADA


PEREMPUAN DI SELURUH RENTANG USIA

NAMA KELOMPOK

1.WIDIAWATI

2.SRI ROHANI

3.MARDAHLENA

UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI


TH.2021/2022
Pendahuluan Skrining Kanker Payudara
Skrining kanker payudara merupakan tindakan untuk mendeteksi kanker sebelum gejala
timbul. Tujuan diagnosis dini kanker payudara adalah untuk dapat segera memberikan
penatalaksanaan sehingga perkembangan penyakit dapat dihindari. Kanker payudara yang
ditemukan lebih awal, ketika masih kecil dan belum menyebar, lebih mudah diobati, sehingga
prognosis menjadi lebih baik dan dapat mencegah kematian.

Di Indonesia, penanggulangan kanker payudara salah satunya ditetapkan pada Permenkes


nomor 34 tahun 2015, di mana program mengutamakan aspek promotif dan preventif yang
berasal dari masyarakat maupun inisiatif perorangan yang dilaksanakan secara komprehensif,
efektif, dan efisien. Kanker payudara masih menduduki peringkat pertama dari seluruh kasus
kanker di Indonesia

Alasan utama tingginya mortalitas kanker payudara di negara berkembang adalah


kurangnya program skrining yang efektif, baik skrining untuk mendeteksi keadaan sebelum
kanker maupun kanker pada stadium dini. Hal ini mengakibatkan kurangnya penanganan
sebelum proses invasif yang lebih lanjut.

Metode pemeriksaan skrining kanker payudara secara umum terbagi tiga, yaitu metode
utama, penunjang, dan teknik lain. Metode utama terdiri dari breast self examination atau
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), clinical breast examination atau pemeriksaan
payudara klinis (SADANIS), serta mamografi. Metode penunjang bisa dengan USG atau MRI
payudara, sedangkan teknik lainnya masih kontroversi dan belum memiliki bukti ilmiah yang
adekuat

Anatomi payudara normal


Ciri-Ciri Payudara Normal yang Perlu Anda
Ketahui
Bentuk payudara tiap perempuan berbeda-beda. Perbedaan yang terlihat atau terasa pun
tidak selalu menjadi tanda adanya gangguan pada payudara. Penting bagi para wanita untuk
mengenali ciri-ciri payudara normal dan yang perlu diperiksakan lebih lanjut ke dokter.

Anatomi payudara normal terdiri dari jaringan lemak, jaringan ikat, kelenjar dan saluran
penghasil susu, serta pembuluh darah, saraf dan saluran getah bening. Organ ini terhubung ke
dinding dada melalui otot-otot yang terdapat di area tersebut.

Payudara mendapatkan asupan nutrisi dari sistem pembuluh darah. Selain itu, untuk menghalau
infeksi di payudara, terdapat sistem aliran getah bening (sistem limfatik) yang membawa sel-sel
untuk memerangi infeksi.

Susu atau cairan ASI yang terbentuk di kelenjar susu akan terkumpul di ruang kecil (lobulus) di
payudara yang tersambung oleh saluran susu. ASI ini dikeluarkan dari puting susu saat ibu
menyusui bayi. Jumlah dan ukuran kelenjar susu ini dapat berubah-ubah sesuai kebutuhan.

Di payudara, terdapat area gelap berwarna kehitaman atau cokelat yang mengelilingi puting.
Bagian ini disebut areola. Areola mengandung kelenjar Montgomery yang melumasi puting
selama proses menyusui.

CIRI-CIRI PAYUDARA NORMAL

Terkadang, karakteristik payudara yang sangat bervariasi pada wanita ini membuat resah,
terutama karena kekhawatiran apakah payudaranya mengalami gangguan atau tidak. Agar tidak
bingung, ketahui ciri-ciri payudara normal berikut ini:

1. Ukuran payudara

Wanita sering mengira bahwa ukuran payudara besar sebelah adalah tanda payudara tidak
normal. Padahal perbedaan ini adalah normal, terutama di masa pubertas.

Hal ini bisa saja terjadi karena payudara yang satu berkembang lebih cepat dibanding yang lain.

2. Bentuk puting
Sebagian wanita memiliki payudara normal dengan puting yang mengencang atau mengeras saat
diraba atau saat hawa dingin. Sementara, puting pada wanita lainnya tidak demikian. Anda tidak
perlu khawatir karena ini adalah hal yang normal.

Selain itu, bentuk puting juga dapat berbeda-beda, besar ataupun kecil, menunjuk ke depan
maupun ke bawah, ataupun tampak berbeda antara satu payudara dengan yang lain.

Bentuk puting yang masuk ke dalam tidak perlu dikhawatirkan karena tidak menganggu proses
menyusui. Ukuran puting juga dapat berubah terutama saat hamil.

Hal yang patut diwaspadai adalah perubahan bentuk puting, mulai dari ada tidaknya cairan selain
ASI yang keluar, kemunculan rasa nyeri, bengkak ataupun kulit yang terkelupas.

3. Warna puting

Puting dapat berubah warna tergantung pada suhu, kehamilan, dan usia. Jadi jika suatu saat Anda
menemukan warna puting bertambah gelap, hal ini tergolong normal.

4. Rambut di sekitar puting

Beberapa wanita mendapati rambut atau bulu-bulu halus di sekitar aerola. Folikel rambut
memang berada di sekitar puting dan hal ini termasuk normal. Bila merasa kurang nyaman, Anda
dapat memotong atau mencukurnya seperti pada bulu-bulu di bagian tubuh lain.

5. Payudara terasa bengkak

Ada kalanya payudara menjadi nyeri dan bengkak seperti saat setelah ovulasi, yaitu saat
progesteron menyebabkan sel payudara dan pembuluh darah membesar.

Perubahan hormon di sekitar masa menstruasi juga dapat menyebabkan payudara nyeri pada
sebagian wanita. Namun, segera periksakan diri ke dokter jika rasa sakit dan nyeri tidak segera
reda.

Untuk mendeteksi kemungkinan gangguan pada payudara normal secara dini, periksa payudara
secara mandiri (SADARI) dengan teratur.

Segera periksakan ke dokter jika ada perubahan pada payudara, seperti kemunculan
benjolan, kerutan, rasa sakit yang tidak jelas penyebabnya, ataupun adanya cairan yang keluar
dari puting padahal tidak sedang menyusui.
KENALIN CIRI;CIRI KANKER PAYUDARA DARI STADIUM 1,2,3, DAN 4

Ciri-ciri kanker payudara stadium 1

Kanker payudara stadium awal menunjukkan kondisi sel kanker mulai menerobos atau menyerang
jaringan payudara normal di sekitarnya.
Tahapan dalam kanker payudara stadium 1 dibagi menjadi stadium 1A dan staidum 1B.

Selengkapnya, berikut ciri- ciri kanker payudara stadium awal 1A:


- Muncul tumor di payudara, namun ukurannya kurang dari 2 centimeter
-Sel kanker belum menyebar di luar jaringan payudara
Sedangkan ciri-ciri kanker payudara stadium awal 1B yakni:

-Tumor di payudara terkadang sudah ada atau belum ada


-Ditemukan sekelompok sel kanker dengan ukuran antara 0,2 milimeter sampai 2 milimeter di
kelenjar getah bening.

Ciri-ciri kanker payudara stadium 2

Kanker payudara stadium 2 dibagi menjadi stadium 2A dan 2B. Selengkapnya, berikut ciri-
ciri kanker
-Belum ada tumor di payudara, tapi sudah ada sel kanker berukuran lebih dari 2 milimeter di
kelenjar getah bening di bawah lengan atau dekat tulang dada (bisa diketahui lewat biopsi);
-Belum ada tumor di payudara, tapi sudah ada sel kanker berukuran lebih dari 2 milimeter di
kelenjar getah bening di bawah lengan atau dekat tulang dada (bisa diketahui lewat biopsi);
-Muncul tumor berukuran antara 2-5 centimeter tapi terkadang sel kanker belum menyebar ke
kelenjar getah bening di ketiak

>Sedangkan ciri-ciri kanker payudara stadium 2B yakni:

-Muncul tumor berukuran antara 2-5 centimeter


-Ditemukan sekelompok sel kanker payudara dengan ukuran antara 0,2-2 milimeter di antara 1-
3 kelenjar getah bening;
-Sel kanker menyebar ke 1-3 kelenjar getah bening di ketiak atau dekat tulang dada;
-Ada tumor dengan ukuran lebih dari 5 centimeter tapi sel kanker belum menyebar ke kelenjar
getah bening di ketiak

Ciri-ciri kanker payudara stadium 3

-Kanker payudara stadium 3 dibagi menjadi stadium 3A, 3B, dan 3C. Selengkapnya, ciri-ciri
kanker payudara stadium 3A yakni:
-Belum ada tumor di payudara atau sudah muncul tumor, namun sel kanker ditemukan di 4-9
kelenjar getah bening di ketiak atau dekat tulang dada;
-Ada tumor berukuran lebih dari 5 centimeter dan ada sekelompok sel kanker payudara
berukuran antara 0,2-2 milimeter di kelenjar getah bening;
-Muncul tumor berukuran lebih dari 5 centimeter dan kanker telah menyebar di 1-3 kelenjar
getah bening di ketiak atau dekat tulang dada

>Sedangkan ciri-ciri kanker payudara stadium 3B yakni:

-Ditemukan tumor dan sel kanker telah menyebar ke dinding dada dan kulit payudara serta
menyebabkan payudara bengkak atau muncul luka;
-Kanker menyebar sampai ke sembilan kelenjar getah bening di ketiak atau dekat tulang dada
-Sebagian besar kulit payudara kemerahan
-Payudara terasa panas dan bengkak
-Sel kanker menyebar ke kelenjar getah bening dan sudah tampak di kulit

>Sementara itu, ciri-ciri kanker payudara stadium 3C yakni:

-Ditemukan tumor dan kanker telah menyebar ke dinding dada dan atau kulit payudara;
-Kanker telah menyebar ke 10 kelenjar getah bening di tubuh bagian atas atau bawah tulang
selangka;
-anker telah menyebar ke kelenjar getah bening di ketiak atau di dekat tulang dada

Ciri-ciri kanker payudara stadium 4

Ciri kanker payudara stadium akhir atau stadium 4 ditandai dengan kanker payudara sudah
mengganas dan menyebar ke luar jaringan payudara dan kelenjar getah bening. Di stadium akhir ini,
kanker bisa merembet ke organ lain seperti paru-paru, kulit, tulang, hati, sampai ke otak.

Untuk menentukan stadium kanker, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan. Dengan mengetahui
dengan pasti tahapan atau stadium kanker payudara, dokter bisa memberikan jenis perawatan paling
pas untuk mengendalikan kanker.

Deteksi dini kanker payudara dengan SADARI dan SADANIS


Deteksi Dini Kanker Payudara , bisa dilakukan dengan SADARI (Pemeriksaan
Payudara Sendiri) dan SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis). 

Mengapa harus melakukan SADARI ..?


Karena kita lebih tau atau mengenal diri kita sendiri, bila terjadi perubahan kita akan
mengetahuinya sejak awal. Jika pada saat melakukan SADARI ditemukan benjolan atau
perubahan pada payudara (dibandingkan dengan keadaan pada bulan sebelumnya) segera
perikasakan diri ke Dokter.

Kapan diilakukan SADARI.. ?


SADARI dilakukan sebulan sekali setelah selesai Haid, semenjak wanita mulai mendapat haid
pertama atau pada usia 12 Tahun.

Deteksi dini bertujuan untuk menemukan benjolan dan tanda tanda lain pada payudara sedini
mungkin agar dapat dilakukan tindakan secepatnya. Sekecil apapun benjolan yang ditemukan
segera konsultasikan diri anda ke dokter. Menunda berarti memberi kesempatan sel kanker
berkembang dan mengurangi kesempatan untuk sembuh.

Ingatlah Jika kanker dapat ditemukan secara dini (dengan ukuran tumor masih kecil kurang dari
1 cm) dan ditangani dengan cepat dan tepat, harapan untuk sembuh hampir 100%. Penggunaan
obat obat hormonal harus sesuai anjuran Dokter.

Berbagai Cara Efektif untuk Mencegah dan


Menurunkan Risiko Kanker Payudara
Cara mencegah kanker payudara

Mencegah kanker payudara tidak bisa dilakukan secara instan, hanya dengan satu cara. Ada
berbagai upaya yang perlu Anda jalani agar terhindar dari penyakit mematikan satu ini. Adapun
sebagian besar cara tersebut merupakan perubahan gaya hidup.

Perubahan gaya hidup ini perlu dilakukan bagi siapapun, terutama bagi Anda yang memiliki
faktor risiko kanker payudara. Bagi Anda yang sudah terkena kanker payudara pun, cara-cara ini
perlu tetap dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan angka harapan hidup serta membantu
menjaga kondisi Anda tetap fit selama pengobatan kanker payudara.

Di bawah ini beberapa perubahan gaya atau pola hidup dan upaya lainnya yang perlu Anda jalani
untuk menghindari kanker payudara.

1. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang

Pola makan sehat adalah salah satu cara penting untuk mencegah kanker payudara. Pasalnya,
banyak pakar kesehatan yakin ada beberapa makanan yang menyebabkan kanker payudara.
Adapun makanan tersebut umumnya memiliki kandungan yang tidak sehat bagi tubuh, seperti
gula yang tinggi, lemak jahat, atau zat lainnya yang berbahaya bila dikonsumsi berlebihan.

2. Menghindari minum alkohol

Semakin banyak dan sering Anda minum alkohol, semakin besar peluang Anda terkena kanker
payudara. Adapun alkohol memicu kanker payudara dengan cara meningkatkan kadar estrogen
dan menyebabkan kerusakan DNA dalam tubuh.
3. Melakukan olahraga secara rutin

Olahraga bisa membantu menjaga berat badan tetap ideal. Adapun berat badan berlebih atau
obesitas dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.

Oleh karena itu, cara lainnya untuk mencegah kanker payudara adalah dengan berolahraga rutin
setidaknya 30 menit setiap hari. Anda bisa melakukan olahraga apapun yang Anda suka, seperti
jogging, senam aerobik, bersepeda, atau berenang.

Lakukan olahraga selama 30 menit setiap hari dan pilihlah olahraga yang ringan untuk penderita kanker
payudara, seperti berjalan, berenang, dan yoga. Jangan paksakan diri ketika berolahraga dan berhentilah
bila Anda merasa sakit ketika sedang melakukan olahraga.

Namun, yang terpenting, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai olahraga yang tepat
sesuai dengan kondisi Anda.

4. Menjaga berat badan ideal


Oleh karena itu, sebaiknya Anda menjaga berat badan tetap ideal sebagai upaya pencegahan terhadap
penyakit kanker payudara. Adapun cara untuk menjaga berat badan tetap ideal, yaitu dengan olahraga
rutin dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang seperti yang dijelaskan di atas.

5. Menghentikan kebiasaan merokok


Merokok sudah terbukti dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk kanker. Adapun salah
satu penyakit kanker yang bisa diakibatkan oleh kebiasaan merokok, yaitu kanker payudara, terutama
pada wanita muda atau premenopause.

Home

Penyakit Kanker

Kanker Payudara

Berbagai Cara Efektif untuk Mencegah dan


Menurunkan Risiko Kanker Payudara
Kementerian Kesehatan menyebut kanker payudara merupakan jenis penyakit kanker
yang paling sering terjadi pada wanita di Indonesia. Angka kematian akibatk kanker payudara
pun cukup tinggi, dengan rata-rata 17 kematian per 100.000 penduduk. Itulah sebabnya
pemerintah sangat menekankan upaya deteksi dini sebagai bentuk pencegahan kanker payudara.
Lantas, apa saja cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker payudara?
Cara mencegah kanker payudara

Mencegah kanker payudara tidak bisa dilakukan secara instan, hanya dengan satu cara.
Ada berbagai upaya yang perlu Anda jalani agar terhindar dari penyakit mematikan satu ini.
Adapun sebagian besar cara tersebut merupakan perubahan gaya hidup.

Perubahan gaya hidup ini perlu dilakukan bagi siapapun, terutama bagi Anda yang memiliki
faktor risiko kanker payudara. Bagi Anda yang sudah terkena kanker payudara pun, cara-cara ini
perlu tetap dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan angka harapan hidup serta membantu
menjaga kondisi Anda tetap fit selama pengobatan kanker payudara.

Di bawah ini beberapa perubahan gaya atau pola hidup dan upaya lainnya yang perlu Anda jalani
untuk menghindari kanker payudara.

1. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang

Pola makan sehat adalah salah satu cara penting untuk mencegah kanker payudara.
Pasalnya, banyak pakar kesehatan yakin ada beberapa makanan yang menyebabkan kanker
payudara. Adapun makanan tersebut umumnya memiliki kandungan yang tidak sehat bagi tubuh,
seperti gula yang tinggi, lemak jahat, atau zat lainnya yang berbahaya bila dikonsumsi
berlebihan.

Di sisi lain, konsumsilah makanan yang sehat dengan gizi seimbang secara rutin, seperti sayuran,
buah-buahan, biji-bijian, serta berbagai makanan untuk kanker payudara lainnya. Pilihlah
makanan dengan dengan kandungan serat yang tinggi, lemak baik, protein yang memiliki kadar
lemak jenuh rendah, serta sumber karbohidrat yang sehat.

Namun, penting untuk diingat bahwa mengonsumsi makanan atau minuman yang sehat saja
tidak terbukti langsung dapat menghindari kanker payudara. Anda perlu melakukan cara
pencegahan kanker payudara lainnya agar lebih optimal.

2. Menghindari minum alkohol

Semakin banyak dan sering Anda minum alkohol, semakin besar peluang Anda terkena
kanker payudara. Adapun alkohol memicu kanker payudara dengan cara meningkatkan kadar
estrogen dan menyebabkan kerusakan DNA dalam tubuh.

Melihat fakta tersebut, salah satu cara mencegah kanker payudara sejak dini adalah dengan tidak
membiasakan mengonsumsi minuman beralkohol. Adapun alkohol memicu kanker payudara
dengan cara meningkatkan kadar estrogen dan menyebabkan kerusakan DNA dalam tubuh.

3. Melakukan olahraga secara rutin

Olahraga bisa membantu menjaga berat badan tetap ideal. Adapun berat badan berlebih
atau obesitas dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
Oleh karena itu, cara lainnya untuk mencegah kanker payudara adalah dengan berolahraga rutin
setidaknya 30 menit setiap hari. Anda bisa melakukan olahraga apapun yang Anda suka, seperti
jogging, senam aerobik, bersepeda, atau berenang.

Bagi Anda yang sudah terkena kanker payudara, olahraga juga harus tetap dilakukan. Olahraga
dapat membantu mengurangi efek samping pengobatan, komplikasi dari pengobatan, risiko
kekambuhan kanker, stres atau depresi, serta memperbaiki suasana hati.

Lakukan olahraga selama 30 menit setiap hari dan pilihlah olahraga yang ringan untuk penderita
kanker payudara, seperti berjalan, berenang, dan yoga. Jangan paksakan diri ketika berolahraga
dan berhentilah bila Anda merasa sakit ketika sedang melakukan olahraga.

Namun, yang terpenting, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai olahraga yang
tepat sesuai dengan kondisi Anda.

4. Menjaga berat badan ideal

Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker
payudara, terutama pada wanita usia lanjut atau pascamenopause. Pasalnya, lemak yang
menumpuk dalam tubuh dapat meningkatkan kadar hormon estrogen, yang bisa menjadi
penyebab kanker payudara.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda menjaga berat badan tetap ideal sebagai upaya pencegahan
terhadap penyakit kanker payudara. Adapun cara untuk menjaga berat badan tetap ideal, yaitu
dengan olahraga rutin dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang seperti yang dijelaskan di
atas.

5. Menghentikan kebiasaan merokok

Merokok sudah terbukti dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk kanker.
Adapun salah satu penyakit kanker yang bisa diakibatkan oleh kebiasaan merokok, yaitu kanker
payudara, terutama pada wanita muda atau premenopause.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda menghindari rokok untuk mencegah kanker payudara. Bila
Anda sudah merokok, sebaiknya berhenti mulai sekarang. Anda pun perlu menghindari paparan
asap rokok meski Anda tidak merokok.

Bagi penderita kanker payudara, merokok pun dapat meningkatkan kemungkinan komplikasi
dari pengobatannya. Oleh karena itu, cobalah untuk berhenti merokok pelan-pelan dan mulai
dengan mengurangi jumlah batang rokok yang diisap setiap harinya.

6. Menyusui setelah melahirkan

Bagi wanita yang baru saja melahirkan, menyusui langsung dari payudara tidak hanya
menguntungkan untuk bayi. Namun, menyusui selama satu tahun atau lebih juga dapat
menghindari kanker payudara pada diri Anda.
Pasalnya, selama menyusui, terjadi perubahan hormon yang menunda periode menstruasi.
Dengan demikian, hormon estrogen Anda akan tetap stabil. Adapun kadar estrogen yang berlebih
dapat meningkatkan risiko tumbuhnya sel kanker di payudara.

7. Menghindari pil KB pada kondisi tertentu

Penggunaan pil KB, terutama jika Anda sudah berusia lebih dari 35 tahun, dapat
meningkatkan risiko Anda mengalami kanker payudara. Risiko ini akan hilang saat Anda
menghentikan penggunaan pil KB.

Oleh karena itu, jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara, sebaiknya Anda
memilih alat kontrasepsi lain atau konsultasikan dengan dokter untuk cara mencegah kehamilan
yang tepat.

8. Memperoleh istirahat yang cukup

Istirahat yang cukup memang tidak dapat mencegah kanker payudara, tetapi hal ini dapat
meningkatkan kebugaran tubuh yang secara tidak langsung dapat menghindari berbagai risiko
penyakit.

Adapun bagi penderita kanker payudara, istirahat yang cukup dapat membantu proses pemulihan
dari pengobatan yang dijalani. Usahakan untuk tidur selama 7-8 jam setiap malam untuk
mendapatkan manfaat tersebut.

9. Mengurangi stres

Sama seperti istirahat yang cukup, mengurangi stres juga tidak langsung dapat
menghindari kanker payudara. Namun, stres bisa memperburuk kesehatan, termasuk bagi Anda
yang sudah menderita kanker payudara.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengurangi stres dengan cara-cara yang sehat, seperti olahraga,
meditasi, atau hal lainnya. Dengan mengurangi stres, kualitas hidup pasien kanker payudara
dapat meningkat dan mencegah kondisi Anda semakin memburuk. Selain itu, mengurangi stres
juga dapat meringankan efek samping pengobatan dan gejala yang Anda alami.

10. Melakukan deteksi dini secara teratur

Selain menerapkan cara-cara di atas, Anda pun perlu melakukan deteksi dini kanker
payudara untuk mencegah penyakit ini. Deteksi dini sangat penting, terutama untuk Anda yang
memiliki riwayat kanker payudara dalam keluarga.

Ada dua metode deteksi dini sebagai cara pencegahan kanker payudara yang dikutip dari WHO
seperti di bawah ini.

 Melakukan diagnosis dini pada wanita yang merasakan gejala awal kanker payudara dan
melakukan perawatan sedini mungkin.
 Skrining atau tes kanker payudara pada wanita yang tidak merasakan gejala apapun, yang
bertujuan untuk mengidentifikasi individu dengan kanker.

Sementara cara melakukan deteksi dini untuk mencegah kanker payudara bisa dilakukan dengan
cara seperti berikut ini.

 Memeriksa payudara sendiri (SADARI)

Anda bisa memeriksa payudara sendiri di rumah dengan teknik SADARI. Teknik ini dilakukan
dengan meraba area payudara apakah terdapat benjolan tumor di payudara atau tidak. Periksa
juga apakah ada perubahan lainnya pada payudara Anda.

 Pemeriksaan payudara klinis (SADANIS)

Jika Anda menemukan keanehan pada payudara Anda, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan
payudara klinis di dokter. Bila keanehan tersebut terkait kanker, Anda dapat mencegah penyakit
tersebut semakin parah dengan penanganan sedini mungkin.

 Mamografi

Mamografi adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat apakah ada masalah pada
payudara, meski gejalanya belum muncul. Tes kesehatan ini bisa dilakukan tahunan. Tanyakan
lebih lanjut pada dokter kapan waktu yang tepat untuk Anda melakukan cara mencegah kanker
payudara ini.

Anda pun mungkin perlu skrining lainnya untuk mendeteksi dini kanker payudara, seperti USG
payudara. Konsultasikan dengan dokter mengenai tes yang tepat sebagai upaya pencegahan
kanker payudara pada Anda.

9. Memperoleh istirahat yang cukup

Istirahat yang cukup memang tidak dapat mencegah kanker payudara, tetapi hal ini dapat
meningkatkan kebugaran tubuh yang secara tidak langsung dapat menghindari berbagai risiko
penyakit.

Adapun bagi penderita kanker payudara, istirahat yang cukup dapat membantu proses pemulihan
dari pengobatan yang dijalani. Usahakan untuk tidur selama 7-8 jam setiap malam untuk
mendapatkan manfaat tersebut.

10. Mengurangi stres

Sama seperti istirahat yang cukup, mengurangi stres juga tidak langsung dapat
menghindari kanker payudara. Namun, stres bisa memperburuk kesehatan, termasuk bagi Anda
yang sudah menderita kanker payudara.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengurangi stres dengan cara-cara yang sehat, seperti olahraga,
meditasi, atau hal lainnya. Dengan mengurangi stres, kualitas hidup pasien kanker payudara
dapat meningkat dan mencegah kondisi Anda semakin memburuk. Selain itu, mengurangi stres
juga dapat meringankan efek samping pengobatan dan gejala yang Anda alami.

12. Melakukan pengobatan khusus jika memiliki risiko tinggi

Jika Anda berisiko tinggi terkena kanker payudara, Anda bisa melakukan pengobatan
khusus sebagai cara mencegah kanker payudara. Konsultasikan pada dokter apakah Anda perlu
menjalani pengobatan ini untuk menghindari kanker payudara.

Berbagai cara pencegahan di atas perlu Anda lakukan secara rutin dan teratur agar dapat lebih
efektif untuk mencegah kanker payudara. Namun, pada beberapa upaya pencegahan, seperti
deteksi dini dan pengobatan, Anda perlu berkonsultasi pada dokter untuk menjalaninya.
Termasuk, seberapa sering Anda perlu melakukan skrining tes untuk kanker payudara atau
pengobatan khusus untuk menurunkan risiko

Anda mungkin juga menyukai