Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH KONSEP MANUSIA DALAM

PERSPEKTIF KEPERAWATAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah KDM yang diampu oleh Ibu Vera Fauziah Fatah
S.Kep., Ners., M.Kep.

NAMA : MEYLSA ANANDA FIRDAUS

NIM : P17320120421

PRODI :SARJANA TERAPAN + PROFESI NERS

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang mana telah memberikan
banyak sekali nikmat, rahmat dan karunianya kepada kami. Sehingga kami mampu
menyelesaikan Makalah Konsep Manusia dalam Perspektif Keperawatan.

Sekarang ini tepat pada waktunya. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Agama yang diberikah oleh dosen pengampu yaitu Ibu Vera Fauziah Fatah S.Kep.,
Ners.,M.Kep.

Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi para
pembacamengenai Makalah Konsep Manusia dalam Perspektif Keperawatan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan ilmu
dan mengajari kami dengan sepenuh hati. Semoga tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 19 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

LATAR BELAKANG..........................................................................................................1
RUMUSAN MASALAH .....................................................................................................2
TUJUAN PENULISAN........................................................................................................2
MANFAAT PENULISAN ...................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................3
KESIMPULAN ....................................................................................................................11
SARAN.................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dengan membahas manusia, mengingat bahwa manusia merupakan makhluk ciptaan


Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya. Karena manusia
mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri
dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita bisa memilih perbuatan mana yang baik
(positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Bukan hanya itu saja pengertian manusia
secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Karena bukan hanya
diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah
makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.

Manusia sebagai makhluk biopsikososialspriritual memiliki banyak kebutuhan untuk


memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan dari kebutuhan yang paling dasar seperti makan, minum,
bernapas, elimininasi, reproduksi dan istirahat.

Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang pada
dasarnyamemiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi karena budaya, maka kebutuhan tersebutpun
ikut berbeda. Dalam memenuhi kebutuhan manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang
ada.Lalu jika gagal memenuhi kebutuhannya, manusia akan berpikir lebih keras dan
bergerak untuk berusaha mendapatkannya.
Manusia adalah terdiri dari satu kesatuan yang merupakan karakteristik dan berakal,
memiliki sifat-sifat yang unik yang ditimbulkan oleh berbagai macam-macam kebudayaan.
Dikatakan unik karena manusia memiliki beragai macam perbedaan dengan setiap manusia lain,
mempunyai cara yang berbeda dalam upaya memenuhi kebutuhannya.
Dalam perspektif keperawatan, manusia dipandang sebagai sebuah kesatuan yang utuh.
Manusia memiliki berbagai macam sistem dalam kehidupan, dipandang dalam sistem yang
adaptif, holistik, dsb.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep manusia dalam perspektif keperawatan?
2. Apa yang dimaksud dengan manusia sebagai sistem?
3. Apa yang dimaksud dengan manusia sebagai holistik?
4. Apa yang dimaksud dengan manusia sebagai adaptif?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana konsep manusia yang dipandang dari sisi keperawatan.
2. Untuk mengetahui mengapa manusia dikatakan sebagai sebuah sistem.
3. Untuk mengetahui mengapa manusia dikatakan sebagai sebuah holistik.
4. Untuk mengetahui mengapa manusia dikatakan sebagai sebuah adaptif.

D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat bagi penulis yaitu penulis dapat terus belajar dan mengasah kemampuannya
dalam proses pembuatan makalah. Selain itu, penulis dapat menambah wawasan
secara umum terutama dalam topik konsep manusia dalam perspektif keperawatan
ini.
2. Manfaat bagi pembaca yaitu pembaca dapat menambah informasi dan wawasan
seputar topik dari makalah ini.
BAB II

PEMBAHASAN

Topik mengenai konsep manusia sebenarnya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu manusia
sebagai system, manusia sebagai adaptif, dan manusia sebagai makhluk holistik.

1. Manusia sebagai sistem

Manusia ditinjau sebagai sistem, artinya manusia terdiri dari beberapa unsur/sistem yang
membentuk suatu totalitas; yakni sistem adaptif, sistem personal, sistem interpersonal, dan
sistem social.

a. Sistem Adaptif

Sistem adaptif merupakan proses perubahan individu sebagai respons terhadap


perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi integritas atau keutuhan.

Lingkungan seluruh kondisi keadaan sekitar yang mempengaruhi perkembangan


organisme atau kelompok organisme. Menurut Roy (1976) Perilaku adaptif merupakan
perilaku individu secara utuh untuk beradaptasi dan menangani rangsang lingkungan.

b. Sistem Personal
Sebagai system personal manusia memiliki proses persepsi dan bertumbuh kembang.
Sistem personal disebut juga sebagai individu. Misalnya perawat harus mengerti
tentang konsep :

a. Self
Memiliki kepribadian yang prinsipil.
b. Persepsi
Pemikiran atau pandangan terhadap suatu kasus.

c. Tumbuh kembang
Hak seseorang untuk berpemikiran yang lebih dewasa dan matang.

C. Sistem Interpersonal
Sebagai system interpersonal manusia dapat berinteraksi, berperan, dan berkomunikasi
terhadap orang lain. Menurut King (1976) system interpersonal disebut juga
kelompok. Misalnya bidan harus mengerti tentang konsep :

 Interaksi
Proses dimana terdapat suatu hubungan timbal balik antara manusia yang satu
dengan manusia lainnya untuk mencapai suatu tujuan.

 Peran

Suatu keinginan yang ingin dimiliki oleh seseorang untuk mendapatkan suatu
tanggapan dari orang lain.

 Komunikasi
Suatu cara untuk berinteraksi dalam menyampaikan informasi antara manusia satu
dengan manusia lainnya.

d. Sistem Sosial

Sebagai system social, manusia memiliki kekuatan dan wewenang dalam pengambilan
keputusan di lingkungannya, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun lingkungan
pekerjaan. Menurut King (1976) system social disebut juga masyarakat. Misalnya
bidan harus mengerti tentang konsep :

a. Organisasi power
Organisasi yang mempunyai kekuatan yang sangat besar contohnya “IBI”
memiliki kekuasaan dalam bidang keperawatan.
b. Otoritas
Suatu kekuasan yang bersifat pengekangan terhadap suatu hal misalnya seorang
perawat saat praktek terlalu mengatur-ngatur pasiennya dalam melakukan suatu
hal.

c. Pengambilan keputusan
Suatu tindakan yang bersifat sewenang-wenang misalnya seorang perawat tidak
diperbolehkan untuk mengambil keputusan tanpa sepengetahuan pasiennya.

masyarakat, maupun
lingkungan pekerjaan.
Menurut King (1976) sy
1. Sistem Adaptif
Sistem adaptif merupakan
proses perubahan individu
sebagai respons
terhadap perubahan lingkungan
yang dapat mempengaruhi
integritas atau
keutuhan.
Lingkungan seluruh kondisi
keadaan sekitar yang
mempengaruhi
perkembangan organisme atau
kelompok organisme. Menurut
Roy (1976)
Perilaku adaptif merupakan
perilaku individu secara utuh
untuk beradaptasi
dan menangani rangsang
lingkungan.
2. Sistem Personal
Sebagai system personal
manusia memiliki proses
persepsi dan bertumbuh
kembang. Sistem personal
disebut juga sebagai individu.
Misalnya bidan
harus mengerti tentang konsep :
a. Self
Memiliki kepribadian yang
prinsipil.
b. Persepsi
Pemikiran atau pandangan
terhadap suatu kasus.
c. Tumbuh kembang
Hak seseorang untuk
berpemikiran yang lebih dewasa
dan matang.
3. Sistem Interpersonal
Sebagai system interpersonal
manusia dapat berinteraksi,
berperan, dan
berkomunikasi terhadap
orang lain. Menurut King
(1976) system
interpersonal disebut juga
kelompok. Misalnya bidan
harus mengerti
tentang konsep :
a. Interaksi
Proses dimana terdapat suatu
hubungan timbal balik antara
manusia
yang satu dengan manusia
lainnya untuk mencapai suatu
tujuan.
b. Peran
Suatu keinginan yang ingin
dimiliki oleh seseorang untuk
mendapatkan
suatu tanggapan dari orang lain.
c. Komunikasi
Suatu cara untuk berinteraksi
dalam menyampaikan
informasi antara
manusia satu dengan manusia
lainnya.
4. Sistem Sosial
Sebagai system social, manusia
memiliki kekuatan dan
wewenang dalam
pengambilan keputusan di
lingkungannya, baik dalam
keluarga,
masyarakat, maupun
lingkungan pekerjaan.
Menurut King (1976) system
4
1. Sistem Adaptif
Sistem adaptif merupakan
proses perubahan individu
sebagai respons
terhadap perubahan lingkungan
yang dapat mempengaruhi
integritas atau
keutuhan.
Lingkungan seluruh kondisi
keadaan sekitar yang
mempengaruhi
perkembangan organisme atau
kelompok organisme. Menurut
Roy (1976)
Perilaku adaptif merupakan
perilaku individu secara utuh
untuk beradaptasi
dan menangani rangsang
lingkungan.
2. Sistem Personal
Sebagai system personal
manusia memiliki proses
persepsi dan bertumbuh
kembang. Sistem personal
disebut juga sebagai individu.
Misalnya bidan
harus mengerti tentang konsep :
a. Self
Memiliki kepribadian yang
prinsipil.
b. Persepsi
Pemikiran atau pandangan
terhadap suatu kasus.
c. Tumbuh kembang
Hak seseorang untuk
berpemikiran yang lebih dewasa
dan matang.
3. Sistem Interpersonal
Sebagai system interpersonal
manusia dapat berinteraksi,
berperan, dan
berkomunikasi terhadap
orang lain. Menurut King
(1976) system
interpersonal disebut juga
kelompok. Misalnya bidan
harus mengerti
tentang konsep :
a. Interaksi
Proses dimana terdapat suatu
hubungan timbal balik antara
manusia
yang satu dengan manusia
lainnya untuk mencapai suatu
tujuan.
b. Peran
Suatu keinginan yang ingin
dimiliki oleh seseorang untuk
mendapatkan
suatu tanggapan dari orang lain.
c. Komunikasi
Suatu cara untuk berinteraksi
dalam menyampaikan
informasi antara
manusia satu dengan manusia
lainnya.
4. Sistem Sosial
Sebagai system social, manusia
memiliki kekuatan dan
wewenang dalam
pengambilan keputusan di
lingkungannya, baik dalam
keluarga,
masyarakat, maupun
lingkungan pekerjaan.
Menurut King (1976) system
1. Sistem Adaptif
Sistem adaptif merupakan
proses perubahan individu
sebagai respons
terhadap perubahan lingkungan
yang dapat mempengaruhi
integritas atau
keutuhan.
Lingkungan seluruh kondisi
keadaan sekitar yang
mempengaruhi
perkembangan organisme atau
kelompok organisme. Menurut
Roy (1976)
Perilaku adaptif merupakan
perilaku individu secara utuh
untuk beradaptasi
dan menangani rangsang
lingkungan.
2. Sistem Personal
Sebagai system personal
manusia memiliki proses
persepsi dan bertumbuh
kembang. Sistem personal
disebut juga sebagai individu.
Misalnya bidan
harus mengerti tentang konsep :
a. Self
Memiliki kepribadian yang
prinsipil.
b. Persepsi
Pemikiran atau pandangan
terhadap suatu kasus.
c. Tumbuh kembang
Hak seseorang untuk
berpemikiran yang lebih dewasa
dan matang.
3. Sistem Interpersonal
Sebagai system interpersonal
manusia dapat berinteraksi,
berperan, dan
berkomunikasi terhadap
orang lain. Menurut King
(1976) system
interpersonal disebut juga
kelompok. Misalnya bidan
harus mengerti
tentang konsep :
a. Interaksi
Proses dimana terdapat suatu
hubungan timbal balik antara
manusia
yang satu dengan manusia
lainnya untuk mencapai suatu
tujuan.
b. Peran
Suatu keinginan yang ingin
dimiliki oleh seseorang untuk
mendapatkan
suatu tanggapan dari orang lain.
c. Komunikasi
Suatu cara untuk berinteraksi
dalam menyampaikan
informasi antara
manusia satu dengan manusia
lainnya.
4. Sistem Sosial
Sebagai system social, manusia
memiliki kekuatan dan
wewenang dalam
pengambilan keputusan di
lingkungannya, baik dalam
keluarga,
masyarakat, maupun
lingkungan pekerjaan.
Menurut King (1976) system
1. Sistem Adaptif
Sistem adaptif merupakan
proses perubahan individu
sebagai respons
terhadap perubahan lingkungan
yang dapat mempengaruhi
integritas atau
keutuhan.
Lingkungan seluruh kondisi
keadaan sekitar yang
mempengaruhi
perkembangan organisme atau
kelompok organisme. Menurut
Roy (1976)
Perilaku adaptif merupakan
perilaku individu secara utuh
untuk beradaptasi
dan menangani rangsang
lingkungan.
2. Sistem Personal
Sebagai system personal
manusia memiliki proses
persepsi dan bertumbuh
kembang. Sistem personal
disebut juga sebagai individu.
Misalnya bidan
harus mengerti tentang konsep :
a. Self
Memiliki kepribadian yang
prinsipil.
b. Persepsi
Pemikiran atau pandangan
terhadap suatu kasus.
c. Tumbuh kembang
Hak seseorang untuk
berpemikiran yang lebih dewasa
dan matang.
3. Sistem Interpersonal
Sebagai system interpersonal
manusia dapat berinteraksi,
berperan, dan
berkomunikasi terhadap
orang lain. Menurut King
(1976) system
interpersonal disebut juga
kelompok. Misalnya bidan
harus mengerti
tentang konsep :
a. Interaksi
Proses dimana terdapat suatu
hubungan timbal balik antara
manusia
yang satu dengan manusia
lainnya untuk mencapai suatu
tujuan.
b. Peran
Suatu keinginan yang ingin
dimiliki oleh seseorang untuk
mendapatkan
suatu tanggapan dari orang lain.
c. Komunikasi
Suatu cara untuk berinteraksi
dalam menyampaikan
informasi antara
manusia satu dengan manusia
lainnya.
4. Sistem Sosial
Sebagai system social, manusia
memiliki kekuatan dan
wewenang dalam
pengambilan keputusan di
lingkungannya, baik dalam
keluarga,
masyarakat, maupun
lingkungan pekerjaan.
Menurut King (1976) system
masyarakat, maupun
lingkungan pekerjaan.
Menurut King (1976)
systemjsu
Manusia merupakan system terbuka, dimana manusia adalah mahluk yang dinamis, belajar
mengembangkan diri, selalu berinteraksi dengan alam dan lingkungannya, serta saling
mempengaruhi satu sehingga mengalami perkembangan bio psiko sosio dan spiritual. Tujuan
utama manusia sebagai sebuah system terbuka adalah :
 Manusia mampu bertahan hidup di dunia dan berusaha mencapai kebahagiaan lahir dan
batin.
 Manusia dapat menempatkan diri di dalam lingkungannya dalam segala situasi dan
bertahan untuk dapat tetap dalam keadaan sehat.
 Derajat kesehatan ditentukan oleh kemampuan manusia dalam menerima segala pengaruh
baik dari dirinya (dalam) ataupun dari orang lain (luar)

Konsep manusia sebagai system tertutup kurang dapat diterima/kurang memuaskan, karena
system tertutup memandang manusia adalah mahluk yang statis, tidak dapat berkembang dalam
menjalankan aktifitas kehidupannya serta dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi manusia dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar adalah :

 Umur dan tingkat perkembangan


 Sex
 Status kesehatan
 Social budaya
 Status ekonomi
 Spiritual
 Emosi

2. Manusia Sebagai Adaptif

Adaptasi adalah proses perubahan yang menyertai individu dalam berespon terhadap   
perubahan  lingkungan mempengaruhi integritas atau keutuhan. Lingkungan : seluruh kondisi
keadaan sekitar yang mempengaruhi perkembangan organisme atau kelompok organism. Model
konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy (1969). Konsep ini
dikembangkan dari konsep individu dan proses adaptasi seperti diuraikan di bawah ini.

Terdapat tingkatan dan respon fisiologik untuk memudahkan adaptasi

–          Respon takut { mekanisme bertarung }

–          Respon inflamasi


–          Respon stress dan

–          Respon sensori

Menurut Roy Prilaku adaptif merupakan perilaku individu secara utuh. Beradaptasi dan
menangani rangsang lingkungan.

Asumsi dasar model adaptasi Roy adalah :

1. Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-menerus berinteraksi
dengan lingkungan.

2. Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahan-perubahan


biopsikososial.

3. Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan untuk beradaptasi.
Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap semua rangsangan baik positif maupun
negatif.

4. Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya,jika seseorang
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai kemampuan untuk menghadapi
rangsangan baik positif maupun negatif.

5. Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dari kehidupan
manusia.

Dalam asuhan keperawatan, menurut Roy (1984) sebagai penerima asuhan keperawatan adalah
individu, keluarga, kelompok, masyarakat yang dipandang sebagai “Holistic adaptif
system”dalam segala aspek yang merupakan satu kesatuan.

System adalah Suatu kesatuan yang di hubungkan karena fungsinya sebagai kesatuan
untuk beberapa tujuan dan adanya saling ketergantungan dari setiap bagian-bagiannya. System
terdiri dari proses input, autput, kontrol dan umpan balik ( Roy, 1991 ),

Dalam memahami konsep model ini, Callista Roy mengemukakan konsep keperawatan
dengan model adaptasi yang memiliki beberapa pandangan atau keyakinan serta nilai yang
dimilikinya diantaranya:
1. Manusia sebagai makhluk biologi, psikologi dan social yang selalu berinteraksi dengan
lingkungannya.

2. Untuk mencapai suatu homeostatis atau terintegrasi, seseorang harus beradaptasi sesuai
dengan perubahan yang terjadi.

3. Terdapat tiga tingkatan adaptasi pada manusia yang dikemukakan oleh roy, diantaranya:

 Focal stimulasi yaitu stimulus yang langsung beradaptasi dengan seseorang dan akan
mempunyai pengaruh kuat terhadap seseorang individu
 Kontekstual stimulus, merupakan stimulus lain yang dialami seseorang, dan baik
stimulus internal maupun eksternal, yang dapat mempengaruhi, kemudian dapat
dilakukan observasi, diukur secara subjektif.
 Residual stimulus, merupakan stimulus lain yang merupakan cirri tambahan yang ada
atau sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian dengan lingkungan yang sukar
dilakukan observasi.

4. System adaptasi memiliki empat mode adaptasi diantaranya:

 Pertama, fungsi fisiologis, komponen system adaptasi ini yang adaptasi fisiologis
diantaranya oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat, integritas kulit, indera,
cairan dan elektrolit, fungsi neurologis dan fungsi endokrin.
 Kedua, konsep diri yang mempunyai pengertian bagaimana seseorang mengenal pola-
pola interaksi social dalam berhubungan dengan orang lain.
 Ketiga, fungsi peran merupakan proses penyesuaian yang berhubungan dengan
bagaimana peran seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi social dalam
berhubungan dengan orang lain
 Keempat, interdependent merupakan kemampuan seseorang mengenal pola-pola tentang
kasih sayang, cinta yang dilakukan melalui hubungan secara interpersonal pada tingkat
individu maupun kelompok.

5. Dalam proses penyesuaian diri individu harus meningkatkan energi agar mampu
melaksanakan tujuan untuk kelangsungan kehidupan, perkembangan, reproduksi dan keunggulan
sehingga proses ini memiliki tujuan meningkatkan respon adaptasi.
Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai sistem
adaptif, manusia dapat digambarkan secara holistik sebagai satu kesatuan yang mempunyai
input, kontrol, out put dan proses umpan balik. Proses kontrol adalah mekanisme koping yang
dimanifestasikan dengan cara- cara adaptasi. Lebih spesifik manusia didefenisikan sebagai
sebuah sistem adaptif dengan aktivitas kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi
dalam empat cara-cara adaptasi yaitu : fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan
interdependensi. Dalam model adaptasi keperawatan, manusia dijelaskan sebagai suatu sistem
yang hidup, terbuka dan adaptif yang dapat mengalami kekuatan dan zat dengan perubahan
lingkungan.

Sebagai sistem adaptif manusia dapat digambarkan dalam istilah karakteristik sistem, jadi
manusia dilihat sebagai satu-kesatuan yang saling berhubungan antara unit fungsional secara
keseluruhan atau beberapa unit fungsional untuk beberapa tujuan. Input pada manusia sebagai
suatu sistem adaptasi adalah dengan menerima masukan dari lingkungan luar dan lingkungan
dalam diri individu itu sendiri. Input atau stimulus termasuk variabel standar yang berlawanan
yang umpan baliknya dapat dibandingkan. Variabel standar ini adalah stimulus internal yang
mempunyai tingkat adaptasi dan mewakili dari rentang stimulus manusia yang dapat ditoleransi
dengan usaha-usaha yang biasa dilakukan.

Proses kontrol manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah mekanisme koping. Dua
mekanisme koping yang telah diidentifikasi yaitu : subsistem regulator dan subsistem kognator.
Regulator dan kognator digambarkan sebagai aksi dalam hubungannya terhadap empat efektor
atau cara-cara adaptasi yaitu : fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependen.

3. Manusia Sebagai Holistik


Manusia sebagai makhluk holistik mengandung pengertian, manusia makhluk yang terdiri
dari unsur biologis, psikologis, sosial dan spritual, atau sering disebut juga sebagai makhluk
biopsikososialspritual. Dimana, keempat unsur ini tidak dapat terpisahkan, gangguan terhadap
salah satu aspek merupakan ancaman terhadap aspek atau unsur yang lain.

Manusia sebagai makhluk holistik merupakan makhluk yang utuh atau paduan dari unsur
biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Sebagai makhluk biologis manusia tersusun atas sistem
organ tubuh yang digunakan untuk mempertahankan hidupnya mulai dari lahir, tumbuh kembang
hingga meninggal. Sebagai makhluk psikologis manusia memiliki struktur kepribadian, tingkah
laku sebagai manifestasi kejiwaan dan kemampuan berpikir serta kecerdasan. Sebagai makhluk
sosial  manusia perlu hidup bersama orang lain, saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan
dan tuntutan hidup, mudah dipengaruhi kebudayaan serta dituntut untuk bertingkah laku sesuai
dengan harapan dan norma yang ada. Sebagai makhluk spiritual manusia memiliki keyakinan,
pandangan hidup dan dorongan hidup yang sejalan dengan keyakinan yang dituntunya.

1. Makhluk biologis
a. Manusia tersusun atas system organ tubuh yang digunakan untuk
mempertahankan hidupnya
b. Mempunyai kebutuhan yang berguna untuk mempertahankan hidupnya
c. Tidak terlepas dari hokum alam:dilahirkan-berkembang-mati
d. Manusia memerlukan oksigen untuk bernapas
e. Manusia memerlukan nutrisi untuk menambah energi dalam tubuh
f. Manusia memerlukan cairan tubuh agar tidak dehidrasi
2. Makhluk psikologis
a. Manusia mempunyai struktur kepribadian
b. Tingkah laku sebagai manispestasi kejiwaan
c. Mempunyai daya fikir serta kecerdasan
d. Mempunyai kebutuhan psikologi agar pribadi dapat berkembang
3. Makhluk social
a. Manusia perlu hidup bersama orang lain, saling bekerjasama untuk memenuhi
kebutuhan dan tuntutan hidup
b. Kebudayaan mempengaruhi komponen social manusia
c. Dipengaruhi dan beradaptasi dengan lingkungan social
d. Dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan harapan dan norma yang ada
4. Makhluk spiritual
a. Manusia memiliki keyakinan dan mengakui adanya Tuhan
b. Manusia memiliki pandangan hidup, dorongan hidup yang sejalan dengan
keyakinan yang dianutnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manusia adalah makhluk bio-psiko-sosio-spiritual yang dalam perspektif keperawatan adalah


makhluk yang unik dan utuh. Konsep manusia adalah konsep yang utuh dan integral
mempertimbangkan seluruh aspek kehidupan manusia mulai dari perangkat fisik hingga
perangkat akal dan psikologisnya. Konsep manusia dalam perspektif keperawatan juga tidak
menghalangi manusia untuk memilih, menggunakan kehendak bebasnya, dan melakukan apapun
yang diinginkan manusia. Hanya saja segala sesuatu yang diperbuat oleh manusia pasti akan ada
efek dan resikonya. Tentu hal tersebut tidak bisa dihindari dan harus diterima atau dilakukan
oleh manusia. Manusia adalah satu dari sekian banyak mahluk ciptaan tuhan yang diberikan
banyak kelebihan dari mahluk yang lain.

Manusia adalah terdiri dari satu kesatuan yang merupakan karakteristik dan berakal,
memiliki sifat-sifat yang unik yang ditimbulkan oleh berbagai macam-macam
kebudayaan.Dikatakan unik karena manusia memiliki beragai macam perbedaan dengan setiap
manusia lain, mempunyai cara yang berbeda dalam upaya memenuhi kebutuhannya.

B. Saran
Sebagai manusia kita harulah menyadari betapa pentingnya seluruh aspek yang
menyusun kehidupan manusia seperti bio, psiko, sosio dan spiritual. Konsep inilah yang
harus diketahui oleh setiap orang agar setiap hak manusia dapat terjaga dimana pun dan
kapanpun kita berada.
DAFTAR PUSTAKA

Juall Lynda.2000.Buku Saku Diagnosa Keperawatan.Edisi 8.Jakarta: EGC.

Niven Neil.2003. Psikologi Kesehatan Pengantar untuk Perawat dan Profesional kesehatan Lain,


edisi 2.Jakarta .EGC

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan volume 1. Jakarta: EGC.

limun, Aziz. 2006,Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia,alih bahasa Resthil


Widyaningrum,Jakarta : Salemba Medikal, 2006.

Mubarok, Wahit Iqbal. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Teori dan aplikasi dalam
praktek. Jakarta: EGC..

Anda mungkin juga menyukai