PROPOSAL SKRIPSI
LUCIANI
NIM. 17142011059
PROPOSAL SKRIPSI
LUCIANI
NIM. 17142011059
Proposal Skripsi ini telah diperiksa dan disahkan dihadapan Tim Penguji Proposal Skripsi
Program Studi S1 Keperawatan STIKes YPIB Majalengka
Mengetahui
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
SWT, atas karunia dan ridho-Nya yang telah memberikan kesempatan kepada
Gizi dan Kadar Gula Darah Sewaktu dengan Fungsi Kognitif Pada Pasien
sumber pustaka, artikel dan internet. Penulis mengucapkan terima kasih yang
(YPIB) Majalengka.
Keperawatan.
7. Keluarga Besar tercinta yang selalu mendo’akan dalam setiap sujudnya, serta
atas kerjasama, bantuan dan solidaritasnya sehingga dengan lancar kita dapat
Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu baik moril,
Proposal Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan semua pembaca
pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1. Pengerian .................................................................................. 36
C. Hipotesis .......................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia ................................ 41
Tabel 3.4 Tabel Silang (4x2) Hubungan Kadar gula dengan Fungsi Kognitif 55
Tabel 3.5 Tabel Silang (4x2) Hubungan Status Gizi dengan Fungsi Kognitif 55
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
negara maupun pekerja adalah hal penting untuk persaingan di tingkat global.
burden diseases, yaitu beban Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Penyakit
beban utama, sementara beban penyakit menular masih berat juga. Inilah yang
ditularkan dari satu orang ke orang lain. PTM mempunyai durasi yang panjang
masyarakat baik secara global, regional, nasional, dan lokal. Salah satu
1
2
sampai dengan 14 Mei 2020 sebanyak 463 juta orang dewasa di dunia
killer masih menghantui dunia. Terdapat 425 juta pasien diabetes per tahun
2019 di dunia. Angka ini diperkirakan akan meningkat sebesar 45% atau
setara dengan 629 juta pasien per tahun 2045. Komplikasi pada jantung dan
ginjal menjadi penyebab utama kematian pasien diabetes di dunia. 75% pasien
diabetes pada tahun 2019 berusia 20-64 tahun, jumlah diabetesi ini
diperkirakan meningkat 45 persen atau setara dengan 629 juta pasien per tahun
2045. Bahkan, sebanyak 75 persen pasien diabetes pada tahun 2020 berusia
juta pada tahun 2045. Hal ini bisa terjadi bila masyarakat Indonesia masih
menempati urutan ke-6 dari sepuluh negara dengan jumlah pasien diabetes
tertinggi, yakni 10,3 juta pasien per tahun 2019 dan diperkirakan akan
meningkat menjadi 16,7 juta pasien per tahun 2045. (Kemeknes RI, 2020).
3
sebanyak 10.409 orang dan tahun 2020 jumlah pasien diabetes mellitus
diwilayah kerja Puskesmas Cikijing sebanyak 666 kasus dan urutan kedua
Akibatnya, sel-sel tubuh tidak dapat mengambil gula dari darah dan kadar gula
darah meningkat.
terjadi akibat kelainan sekresi insulin, aktivitas insulin dan keduanya. Diabetes
merupakan penyakit menahun yang akan diderita seumur hidup (Smeltzer &
gizi dapat dilihat dengan perhitungan Indeks Masa Tubuh (IMT). Obesitas
dapat terjadi ketika kadar kalori masuk lebih banyak dari yang dibutuhkan
oleh tubuh. Obesitas dan gizi lebih dapat terjadi karena adanya ketidak-
seimbangan antara energi dari makanan yang masuk lebih besar dibanding
dengan energi yang digunakan tubuh. Masalah obesitas dan gizi lebih tidak
baik yang bersifat akut ataupun kronis. Komplikasi akut muncul sebagai
pengurangan volume pada white matter otak. Selain itu juga terdapat
5
Fungsi kognitif umumnya disebabkan oleh gangguan pada sistem saraf pusat
kognitif adalah usia, gender, ras, genetik, tekanan darah, payah jantung, aritmi
jantung, diabetes melitus, kadar lipid dan kolesterol, fungsi tiroid, obesitas,
antara diabetes melitus dengan penurunan fungsi kognitif, yaitu melalui plak
faktor usia atau penuaan, faktor genetik maupun penyakit penyerta, status gizi
dan kadar glukosa darah juga dapat mempengaruhi fungsi kognitif penderita
tinggi nilai GDS maka semakin terganggu fungsi kognitif penderita DM tipe 2
di Provinsi Jawa Timur. Kondisi glukosa darah yang tidak terkontrol dapat
adalah status gizi. Hasil penelitian The Whitehall II dan the Framingham
berkurangnya fungsi memori dan fungsi eksekutif. Studi Yan Zou di Tiongkok
memiliki prosedur yang cepat dan mudah yaitu ± 10 menit dan dengan
penilaian domain kognitif yang luas dan sensitif terhadap gangguan kognitif
ringan dan disfungsi eksekutif. Pada form MoCA ini terdapat penambahan
poin dalam skornya sebanyak 1 poin untuk pendidikan kurang dari 12 tahun
pelayanan kesehatan pada penderita diabetes melitus pada tahun 2019 sebesar
penderita diabetes melitus tahun 2020 sebesar 85,53% tidak mencapai target
bahwa jumlah pasien Diabetes mellitus pada tahun 2019 sebanyak 1.061 orang
dan tahun 2020 sebanyak 630 orang. Hasil wawancara dengan 10 pasien
sebanyak 7 orang mengalami masalah pada fungsi kognitif, hal ini dapat dlihat
dari adanya gejala – gejala sebagai berikut 1) daya ingat menurun pasien
masalah, kecepatan berespon kurang, dan perhatian yang cepat teralihkan dan
penelitian dengan judul “Hubungan Status Gizi dan Kadar Gula Darah
B. Rumusan Masalah
hal tersebut sudah diteliti pada beberapa pasien Diabetes Melitus. Diabetes
Fungsi Kognitif diantaranya status gizi dan kadar gula. Berdasarkan uraian
tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat
hubungan status gizi dan kadar gula dengan fungsi kognitif pada pasien
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2021
2021
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
khususnya tentang hubungan status gizi dan kadar gula dengan fungsi
metodologi penelitian
2. Manfaat Praktis
berkala.
b. Bagi Perawat
hidup pasien.
c. Bagi peneliti
d. Keluarga Pasien
hubungan status gizi dan kadar gula dengan fungsi kognitif pada
BAB II
TINAJUAN PUSTAKA
A. Diabetes Melitus
Diabetes melitus adalah suatu kondisi kondisi di mana kadar gula darah
lebih tinggi dari normal atau hiperglikemia karena tubuh tidak bisa
segala kelompok umur. Pada diabetes melitus tipe 1 penurunan sekresi itu
10
12
atas faktor genetik yang berkaitan dengan defisiensi dan resistensi insulin
serta faktor lingkungan seperti obesitas, gaya hidup sedenter dan stres
sudah sangat berkurang. Obat anti diabetik yang bekerja melalui jalur
b. Liver
Obat yang bekerja melalui jalur ini adalah metformin, yang menekan
proses gluconeogenesis.
13
c. Otot
d. Sel lemak
insulin di liver dan otot. FFA juga akan mengganggu sekresi insulin.
e. Usus
f. Sel Alpha
g. Ginjal
sehari. Sembilan puluh persen dari glukosa terfiltrasi ini akan diserap
h. Otak
Obat yang bekerja di jalur Ini adalah GLP-1 agonis, amylin dan
bromokriptin.
Kadar gula darah pada kondisi normal akan selalu terkendali berkisar
insulin oleh pankreas. Berkat pengaruh hormon ini, gula dalam darah
sebagian masuk ke dalam berbagai macam sel tubuh (terbanyak sel otot)
dan akan digunakan sebagai bahan energi dalam sel tersebut. Sel otot
energi, sebagian disimpan sebagai glikogen dan jika masih ada sisa maka
sebagian sisa tersebut di ubah menjadi lemak dan protein. Jika fungsi
yang normal, tetapi insulinnya tidak efektif. Hal ini seperti pada DM tipe
insulin yang bisa menurunkan gula darah. Insulin adalah hormon yang
terdapat pada pankreas. Peran insulin untuk memastikan bahwa sel tubula
pintu sel agar bahan bakar bisa masuk ke dalam sel. Permukaan setiap sel
masuk ke dalam tubuh. Glukosa bisa masuk ke dalam sel, sehingga sel
Pulau Langerhans mengandung sel khusus seperti sel alfa, sel beta, sel
delta, dan sel F. Sel alfa menghasilkan glukagon, sedangkan sel beta
lemak, dan dari peredaran darah. Hepar menyimpan glukosa dalam bentuk
glikogen, yang lain disimpan dalam sel otot, dan sel lemak. Glikogen
atau insulin tidak efektif, glukosa tidak bisa ditarik dari peredaran darah
(Baradero, 2014:87-92).
Poliuri merupakan gejala awal diabetes yang terjadi apabila kadar gula
darah sampai di atas 160-180 mg/dl. Kadar glukosa darah yang tinggi
akan dikeluarkan melalui air kemih, jika semakin tinggi kadar glukosa
darah maka ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang banyak.
berlebihan.
tipe 1 tidak diketahui atau idiopatik. Subtipe ini lebih sering ditemukan
terhadap efek metabolik insulin. Tipe ini 10 kali lebih sering terjadi
pada orang dewasa usia 30tahun ke atas, akan tetapi akhir-akhir ini
serta penurunan sekresi insulin oleh pankreas. Diabetes melitus tipe ini
Diabetes melitus tipe ini terjadi karena etiologi lain, seperti defek
dengan DM
Diabetes melitus tipe ini terjadi pada 4% wanita hamil, dapat kambuh
pada paruh kedua gestasi, yang dipicu oleh peningkatan kadar hormon-
20
glukosa plasma puasa ≥126mg/dl. Puasa adalah kondisi tidak ada asupan
setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) dengan beban 75 gram atau
sebab) ditambah dengan kadar glukosa darah sewaktu >200 mg/dL, atau
kadar glukosa darah puasa >126 mg/dL atau kadar glukosa darah 2 jam
setelah dilakukan test toleransi glukosa oral (75 gram glukosa yang
a. Komplikasi Akut
1) Hiperglikemia
kenaikan glukosa darah antara jam 4 pagi dan jam 8 pagi yang
kadar hiperglikemia
darah dengan cepat (lebih dari 600 mg/dl dan sering kali 1000-
b. Komplikasi Kronik
3) Hipertensi
terjadi resistensi insulin oleh sel, maka kadar gula di dalam darah
stroke
kaki. Gangrene biasanya dimulai dari ibu jari kaki dan bergerak ke
6) Retinopati Diabetik
tahun
7) Nefropati Diabetik
Neuropati perifer dan viseral adalah penyakit pada saraf perifer dan
neurocognitive.
9) Neuropati Viseral
penyebabnya
oleh kulit kering atau infeksi misalnya kaki atlet, lepuh yang
B. Fungsi Kognitif
1. Pengertian
2014).
a. Memory (daya ingat atau ingatan): pada lanjut usia daya ingat
penurunan fungsi indra pada lansia. Hambatan yang lain berasal dari
akan informasi dan untuk mencapai tujuan tertentu. Motif afektif lebih
a. Atensi
diperlukan.
b. Bahasa
membaca.
32
pemeriksa.
c. Memori
tanggal, nama dokter, apa yang dimakan saat sarapan), dan remote
yang lalu contohnya tanggal lahir, sejarah, dan nama teman (KNI
PERDOSSI, 2018).
d. Visuospasial
PERDOSSI, 2018)
e. Fungsi Eksekutif
a. Usia
individu.
b. Jenis Kelamin
c. Pendidikan
d. Status perkawinan
pernah kawin/hidup sendiri, dalam waktu lebih dari lima tahun akan
maupun gejala depresi yang muncul karena perubahan pola hidup dan
konflik.
e. Pekerjaan
f. Faktor kesehatan
dan pekerja pabrik. Pada pasien diabetes melitus fungsi kognitif salah
1) Status Gizi
terhadap demensia.
Tsalissavrina, 2018).
g. Aktifitas fisik
sebagai neuroprotective
C. Status Gizi
1. Pengerian
dan penggunaan zat-zat gizi. Bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi
dan digunakan secara efisien akan tercapai status gizi optimal yang
dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin, jika dalam
zat-zat gizi tersebut atau keadaan fisikologik akibat dari tersedianya zat
gizi.
1) Antropmetri
39
jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh
jaringan otot dan lapisan lemak di bawah kulit. Lingkar lengan atas
cepat. Oleh karea itu lingkar lengan atas merupakan indeks status
Tabel 2.1
Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia
No Status Gizi IMT
1 Sangat kurus < 17,0
2 Kurus 17,0-18,5
3 Normal 18,5 – 25,0
4 Gemuk > 25,0- 27,0
5 Obesitas > 27,0
(Sumber : P2PTM Kemenkes RI, 2019)
Gizi (WNPG) VIII tahun 2004, Status gizi seseorang dipengaruhi oleh 2
faktor yaitu faktor langsung dan tidak langsung. Faktor langsung yaitu
zat gizi sehari individu. Penyakit infeksi adalah sebuah penyakit yang
disebabkan oleh sebuah agen biologis seperti virus, bakteri atau parasit,
bukan disebabkan oleh faktor fisik seperti luka bakar atau keracunan.
Status gizi seseorang selain dipengaruhi oleh jumlah asupan makan yang
dikonsumsi juga tekait dengan penyakit infeksi. Seorang yang baik dalam
D. Kadar Gula
darah (Dorland, 2015). Glukosa darah puasa merupakan salah satu cara
gula tidak siap untuk ditransfer ke dalam sel, sehingga terjadi hiperglikemi
(Sherwood, 2016).
kadar glukosa darah tepat selepas 2 jam makan. Pemeriksaan gula darah ad
Selama puasa, kadarnya turun sampai sekitar 60-70 mg/dl. Dalam keadaan
pemeriksaan kadar glukosa darah dan tidak dapat ditegakkan hanya atas
dengan kondisi setempat dapat juga dipakai bahan darah utuh, vena,
dapat diikuti dengan tes toleransi glukosa oral (TTGO) standar (Soegondo,
2011).
adalah absorpsi glukosa oleh usus yang berasal dari pemecahan makanan,
yang diatur sedemikian rupa dalam rentang yang sempit dan diatur dengan
halus (Mayes dan Bender, 2003; Guyton dan hall, 2006). Kadar glukosa
satu-satunya sumber energi yang dapat digunakan oleh otak dan eritrosit
(Mayes , 2003). Kadar glukosa plasma juga tidak boleh meningkat terlalu
tinggi karena dapat mempengaruhi tekanan osmotik dan bila kadar glukosa
Hall, 2016).
berat badan ideal, diet makanan seimbang dan melakukan olah raga atau
latihan fisik. Seiring dengan berjalannya waktu, ketiga cara tersebut kadar
46
gula darah mungkin tidak terkontrol dengan baik, pada keadaan seperti
inilah baru diperlukan obat anti diabetes (OAD), pada dasarnya obat baru
diperlukan jika dengan cara diet dan olahraga gula darah belum terkontrol
diabetes tipe 2 di jawa timur. Hasil uji chi square pada skor uji kognitif
hubungan (p=0,858). Demikian juga nilai chi square pada skor uji kognitif
dengan kadar GDP dan GDS menunjukkan tidak ada hubungan (p=0,376
fungsi kognitif. Semakin tinggi nilai GDS maka semakin terganggu fungsi
fungsi eksekutif kurang sebanyak 42 orang (89%). Dan penelitian ini dapat
kognitif kurang.
GDS yang tinggi dengan persentase sebesar 60% dan 65%. Uji-t yang
penelitian ini adalah terdapat perbedaan skor rerata antara fungsi kognitif
F. Kerangka Teori
Faktor Resiko DM
1. Usia
2. Jenis Kelamin
Komplikasi DM :
3. Pendidikan - Perubahan pada Sistem
4. Status perkawinan Kardiovaskular
- Penyakit Arteri Koroner
5. Pekerjaan - Hipertensi
6. Status Gizi (Obesitas) - Stroke
- Penyakit Vaskular
7. Aktifitas fisik - Retinopati Diabetik
- Nefropati Diabetik
- Perubahan pada Saraf
Perifer dan Otonom
Pemeriksaan Gula Darah (Fungsi Kognitif )
- GDS > 200 mg/dl
- GDP > 126 mg/dl
- GD2JPP > 200 mg/dl
Keterangan :
Diagram 2.1
Kerangka Teori : Faktor Resiko Fungsi Kognitif
(Sumber : Nouchi dan Kawashima, 2014)
49
BAB III
A. Kerangka Konsep
kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel
yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti
(Notoatmodjo, 2014).
bawah ini:
Status Gizi
Fungsi Kognitif
Kadar Gula
2. Variabel Penelitian
independen dalam penelitian ini adalah status gizi dan kadar gula sedangkan
B. Definisi Operasional
Definisi Skala
No Variabel Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
1 Fungsi suatu proses Wawancara Kuesioner 0 : Terdapat Ordin
kognitif persepsi, atensi, gangguan al
memori, fungsi
membuat kognitif jika
keputusan, dan
nilai skor
kemampuan
berbahasa
MoCA-Ina <
26
1 : Tidak
terdapat
gangguan
jika nilai
skor MoCA-
Ina 26-30
C. Hipotesis
1. Ada hubungan status gizi dengan fungsi kognitif pada pasien diabetes
2. Ada hubungan kadar gula dengan fungsi kognitif pada pasien diabetes
D. Metodologi Penelitian
1. Desain Penelitian
a. Populasi
b. Sampel
dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
berikut :
1+Ν(d2 )¿
n ¿ Ν¿ ¿
¿
Keterangan :
N : Besar Populasi
n : Besar Sampel
d : Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (10%)
1+155(0,12 )¿
n ¿ 155¿ ¿
¿
2,55¿
n ¿ 155¿ ¿
n ¿ 60,7 ¿ dibulatkan 61 responden.
populasi untuk dipilih karena tidak diketahui dan dikenal populasi yang
1) Kriteria Inklusi
Ligung
2) Kriteria Eksklusi
Juli 2021.
4. Instrumen Penelitian
pertanyaan untuk mengetahui fungsi kognitif, status gizi dan kadar gula..
kognitif jika nilai skor MoCA-Ina < 26 dan tidak terdapat gangguan jika
dengan cara menyebar angket kepada responden untuk diisi, sesuai dengan
Puskesmas Ligung
6. Pengolahan Data
a. Editing
lengkap dalam arti semua data yang dibutuhkan telah terisi dan jelas atau
b. Coding.
berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Data
hasil penelitian kemudian diberikan kode sesuai dengan hasil ukur. Pada
penelitian ini proses coding yaitu memberikan nilai berupa angka pada
exel.
Semua data dari setiap sumber data atau sampel selesai dimasukan,
input data agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian code dan
7. Analisis Data
a. Analisis Univariat
sebagai berikut:
f
p= x 100 %
n
Keterangan :
p = Proporsi
n = Jumlah sampel
57
Variabel f %
Jumlah
b. Analisis Bivariat
yang dipakai adalah uji Chi- Square dengan batas kemaknaan ¿ = 0,05
Tabel 3.4
Tabel Silang (4x2) Hubungan Kadar gula dengan Fungsi Kognitif
Variabel Bebas Fungsi Kognitif
Total
Kadar gula Kurang Baik
Tidak Normal a b a+b (m1)
Normal c d c+d (m2)
Jumlah a+c ( n1) b+d (n2) n
58
Tabel 3.5
Tabel Silang (4x2) Hubungan Status Gizi dengan Fungsi Kognitif
Keterangan :
Df = (b-1) (k-1)
b : jumlah baris
k : jumlah kolom
Apabila ada sel yang kosong atau nilai < 5, maka di gunakan
berikut :
59
terikat.
variabel terikat.
60
DAFTAR PUSTAKA
Dinkes Jabar, 2019. Profil Kesehatan Tahun 2019. Dinas Kesehat. Provinsi Jawa
Barat.
Guyton dan Hall, 2016. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke 14. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Hidayat, 2014. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi ke-2.
Jakarta: Salemba Medika.
Kemenkes RI. 2019. Profil Kesehatan Indonesia 2019. Jakarta: Kemenkes RI.
Lemone, Burke & Bauldoff. 2015. Keperawatan Medikal. Bedah. Jakarta: EGC
Masharani, 2010. Diabetes Mellitus. In: Basic & Clinical Endocrinology seventh
edition. San Francisco : Lange Medical Books/McGraw-Hill
Maulana, 2019. Promosi Kesehatan. Jakarta: PT. Penerbit Buku Kedokteran. EGC
Mayes dan Bender, 2013. Glukoneogenesis & Kontrol Glukosa Darah. Dalam:
R.K. Murray, D.K. Granner, V.W. Rodwell. Biokimia Harper Edisi
27. EGC. Jakarta.
Smeltzer & Bare, 2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan
Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2). Jakarta : EGC.
Sherwood, 2016. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC
Supariasa I. D., 2016. Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. Jakarta: ECG
WHO. 2018. MMDS Decision Tables. Vital Statistics ICD- 10 ACME Decision
Tables for Classifying Underlying Causes of Death Book 1-3. WHO.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada
di Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : LUCIANI
NIM : 17142011059
Adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPIB Majalengka
Program Studi S-1 Keperawatan, mengadakan penelitian “Hubungan Status Gizi
Dan Kadar Gula Darah Sewaktu Dengan Fungsi Kognitif Pada Pasien Diabetes
Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Ligung Tahun 2021” Tujuan
penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui hubungan status gizi dan kadar
gula dengan fungsi kognitif pada pasien diabetes melitus di Wilayah Kerja
Puskesmas Ligung. Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi
Bapak/Ibu sebagai responden, kerahasiaan informasi yang diberikan akan dijaga
baik dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
Untuk tujuan tersebut, apabila Bapak/Ibu menyetujui maka dengan ini saya
memohon kesediaan untuk menandatangani lembar persetujuan menjadi
responden.
Atas perhatian dan kerjasama yang baik, saya sebagai peneliti
mengucapkan terima kasih.
Majalengka, ……..2021
(……………………..)
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Judul : Hubungan Status Gizi Dan Kadar Gula Darah Sewaktu Dengan Fungsi
Kognitif Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja
Puskesmas Ligung Tahun 2021
Peneliti : Luciani
Bahwa saya diminta berperan serta dalam penelitian yang nantinya akan
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Sebelumnya saya sudah
diberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian ini, dan saya
mengerti bahwa peneliti akan menjaga kerahasiaan diri saya. Bila saya tidak
nyaman, saya berhak untuk mengundurkan diri.
Demikian secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun saya
berperan serta dalam penelitian ini dan bersedia menanda tangani lembar
persetujuan ini.
(……………………..)
A. GDS
Hasil Pemeriksaan GDS : ………………………
B. STATUS GIZI
Berat badan : ………………….
Tinggi badan : ………………….
IMT : ………………….
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
YPIB MAJALENGKA
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SK. Mendiknas Nomor : 06/D/O/2005
SK. Mendiknas Nomor : 51/E/O/2012
Dengan Hormat,
Dalam rangka memenuhi tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana keperawatan bagi
Mahasiswa/i Tingkat IV semester VIII Program Studi S1 Keperawatan STIKes YPIB Majalengka Tahun
Akademik 2020/20121, maka diperlukan pengambilan data yang akurat sesuai dengan judul skripsi
yang akan dilakukan penelitian dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Oleh karena itu kami mohon bantuan kepada bapak/ibu kiranya dapat berkenan memberikan izin
Pengambilan Data yang diperlukan oleh mahasiswa/i kami dibawah ini :
Nama : Luciani
NIM : 17142011059
Judul Penelitian : Hubungan Status Gizi dan Kadar Gula da ra h S ew a kt u Dengan
Fungsi Kognitif Pada Pasien Diabetes Melitus tipe 2
Demikian surat permohonan ini, atas perhatian dan perkenannya kami sampaikan terima
kasih.
1. Pertinggal
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
YPIB MAJALENGKA
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SK. Mendiknas Nomor : 06/D/O/2005
SK. Mendiknas Nomor : 51/E/O/2012
Dengan Hormat,
Dalam rangka memenuhi tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana keperawatan bagi
Mahasiswa/i Tingkat IV semester VIII Program Studi S1 Keperawatan STIKes YPIB Majalengka Tahun
Akademik 2020/20121, maka diperlukan pengambilan data yang akurat sesuai dengan judul skripsi
yang akan dilakukan penelitian dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Oleh karena itu kami mohon bantuan kepada bapak kiranya dapat berkenan memberikan izin studi
pendahuluan yang diperlukan oleh mahasiswa/i kami dibawah ini :
Nama : Luciani
NIM : 17142011059
Judul Penelitian : Hubungan Status Gizi dan Kadar Gula Dengan Fungsi Kognitif
Pada Pasien Diabetes Melitus
Tempat Penelitian : Puskesmas Jatitujuh Kabupaten Majalengka
Demikian surat permohonan ini, atas perhatian dan perkenannya kami sampaikan terima
kasih.
1. Pertinggal
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
YPIB MAJALENGKA
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SK. Mendiknas Nomor : 06/D/O/2005
SK. Mendiknas Nomor : 51/E/O/2012
Dengan Hormat,
Dalam rangka memenuhi tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana keperawatan bagi
Mahasiswa/i Tingkat IV semester VIII Program Studi S1 Keperawatan STIKes YPIB Majalengka Tahun
Akademik 2020/20121, maka diperlukan pengambilan data yang akurat sesuai dengan judul skripsi
yang akan dilakukan penelitian dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Oleh karena itu kami mohon bantuan kepada bapak kiranya dapat berkenan memberikan izin studi
pendahuluan yang diperlukan oleh mahasiswa/i kami dibawah ini :
Nama : Luciani
NIM : 17142011059
Judul Penelitian : Hubungan Status Gizi dan Kadar Gula Dengan Fungsi Kognitif
Pada Pasien Diabetes Melitus
Tempat Penelitian : Puskesmas Ligung Kabupaten Majalengka
Demikian surat permohonan ini, atas perhatian dan perkenannya kami sampaikan terima
kasih.
1. Pertinggal