Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMASANGAN BIDAI

Dinas Kesehatan Puskesmas


Kabupaten Pidie No. Dokumen : Padang Tiji
Disetujui Oleh
Tanggal terbit :
Kepala Puskesmas Padang Tiji
SOP UKP No. Revisi :
Murni, S. ST
Halaman : 1/2
NIP.19740101 200504 2 001
1. Pengertian Melakukan immobilisasi ekstremitas yang cidera dengan dugaan patah
tulang atau dislokasi dengan bidai.
1. Immobilisasi sehingga membatasi pergerakan antara 2 bagian tulang
yang patah saling bergesekan.
2. Tujuan 2. Mengurangi nyeri.
3. Mencegah kerusakan jaringan lunak, pembuluh darah dan syaraf di
sekitarnya.
3. Kebijakan

4. Referensi
5. Prosedur / Alat dan Bahan :
Bidai sesuai dengan kebutuhan (panjang dan jumlah)
- Kassa gulung
- Gunting
- Kassa steril (bila perlu)
- Plester
- Hand schoen

6. Langkah- 1. Cuci tangan dan pakai hand schone


langkah 2. Dekatkan alat-alat didekat pasien
3. Berikan penjelasan kepada pasien tentang prosedur tindakan yang
akan dilakukan
4. Bagian ekstremitas yang cidera harus tampak seluruhnya, pakaian
harus dilepas kalau perlu digunting
5. Periksa nadi, fungsi sensorik dan motorik ekstremitas bagian distaldari
tempat cidera sebelum pemasangan bidai
6. Jika nadi tidak ada, coba luruskan dengan tarikan secukupnya, tetapi
bila terasa ada tahanan jangan diteruskan, pasang bidai dalam posisi
tersebut dengan melewati 2 sendi
7. Bila curiga adanya dislokasi pasang bantal atas bawah, jangan coba
diluruskan
8. Bila ada patah tulang terbuka, tutup bagian tulang yang keluar dengan
kapas steril dan jangan memasukkan tulang yang keluar ke dalam lagi,
kemudian baru dipasang bidai dengan melewati 2 sendi
9. Periksa nadi, fungsi sensori dan motorik ekstremitas bagian distal dari
tempat cidera setelah pemasangan bidai
10. Bereskan alat-alat dan rapikan pasien
11. Lepas hand schone dan cuci tangan
7. Unit Terkait Rawat Inap, Petugas Ambulan/Sopir Ambulan

8. Dokumen
Terkait

9. Rekaman No Yang diubah Isi Tanggal mulai


Historis Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai