(GUILLOTINE) PLUS PREMIUM LEM No Dokumen: No. Revisi Halaman: 001/SOP/SPI/IX/2023 00 1/3 Tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan penis (kulub) atau preputium dengan menggunakan beberapa metode Pengertian sirkumsisi yang pada akhir Tindakan menggunakan skin adhesive (lem medis) sebagai pengganti jahitan. 1. Agama. 2. Sosial. 3. Medis, antara lain: Indikasi Fimosis (penyempitan bagian distal pada preputium) Parafimosis (preputium tidak dapat kembali ke posisi semula) Lain-lain (infeksi pada glans penis atau preputium) 1. Menjaga hygiene penis dari smegma dan sisa-sisa urine, yang terkumpul/menumpuk dibawah kulit pada kepala penis yang bisa menyebabkan kuman berkembang 2. Mencegah terjadinya infeksi pada glans atau preputium pada penis (balanoposthitis). Tujuan 3. Mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran kemih (ISK) pada anak- anak yang belum disirkumsisi. 4. Mencegah terjadinya kanker penis. 5. Menurunkan risiko penularan infeksi menular seksual (IMS) seperti HIV dan HPV yang merupakan penyebab penyakit kanker serviks (leher rahim) pada wanita pasangannya. 1. Memberitahukan tentang tujuan dan prosedur tindakan. Persiapan Klien 2. Penandatanganan lembar persetujuan/informed consent. dan 3. Penandatanganan surat pelimpahan kewenangan. Lingkungan 4. Memasang sketsel atau menutup tirai jendela/pintu kamar klien. 5. Pencahayaan ruangan tindakan yang memadai/terang Persiapan 1. Troli/baki tempat peralatan yang dilapisi dengan kain steril alat 2. Bak instrument steril berisi: 2 buah forcep bengkok kecil (Mosquito) 1 buah forcep bengkok/lurus besar 1 buah forcep lurus (Pean) 1 buah forcep trimming/wing 1 buah gunting jaringan tajam (Matzenbaum) 1 buah gunting benang (Ferguson) 1 buah pemegang jarum (Needle Holder) 1 buah pinset bergigi (Cirurgis) 1 benang plain/cromic gut ukuran 4.0/5.0 3 lembar kassa steril 3. Gloves/sarung tangan 1 pasang sesuai ukuran operator 4. Antiseptik spray (PHMB) 5. Cairan anastesi (lidocaine dll). 6. Spoit 3 cc atau free needle injection (alat bius tanpa jarum) 7. Skin marker 8. Electric cauter/thermo cauter/electro surgical unit 9. Duk lubang steril 10. Senter kepala 11. Skin adhesive (lem medis) 12. Skin barrier/wound protect 1. Lakukan anamnesis 2. Lakukan pemeriksaan fisik. 3. Menjelaskan proses tindakan, proses penyembuhan dan cara perawatan kepada pasien dan keluarga. 4. Mengisi lembar persetujuan Tindakan (informed consent). 5. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin 6. Mendekatkan alat ke pasien 7. mencuci tangan 8. Menggunakan gloves/sarung tangan 9. Memasang duk lubang steril 10. Membersihkan kulit pada penis dan sekitarnya menggunakan Antiseptik. Biarkan cairan tersebut berkontak dengan kulit selama 2-3 menit. Prosedur 11. Melakukan prosedur anatesia local dengan spoit atau FNI. Tindakan 12. Cek respon anastesi pada pasien menggunakan forcep 13. Melakukan pembebasan perlengketan mukosa pada glans penis pada kasus fimosis. 14. Preputium dikembalikan seperti semula. 15. Melakukan skin marker pada batas sulcus corona. 16. Menjepit preputium pada arah jam 6 dan jam 12 menggunakan forcep bengkok kecil. 17. Memasang forcep bengkok atau lurus dari arah jam 6 ke jam 12 pada batas skin marker hindari glans penis terjepit. 18. Melakukan pemotongan preputium menggunakan cauter/ESU diatas forcep. 19. Meletakkan hasil potongan preputium pada bak steril dan melepaskan forcep 20. Melepaskan forcep yang masih menjepit pada penis. 21. Menarik kulit kearah proksimal kemudian tarik mukosa kearah distal. 22. Mengontrol perdarahan dengan menggunakan cauter/ESU 23. Melakukan pemendekan mukosa menggunakan forcep bengkok/trimming maksimal 5-7 mm secara sircular dari arah jam 7 sambil mengontrol perdarahan jika ada. 24. Melakukan heacting pada arah jam 6 (jika penis besar ditambahkan diarah jam 3, 9 dan 12). 25. Melakukan pengeleman secara menyeluruh untuk menyatukan mukosa dan kulit lakukan hingga 2-3 lapis. Pada pasien fimosis lakukan pengeleman pada glans penis (bekas perlengketan preputium). 26. Perhatikan OUE (lubang kencing) jangan sampai tertutup lem. 27. Mengoleskan skin barrier/wound protect (jika diperlukan) 28. Merapikan alat dan klien. 29. Melepaskan gloves/sarung tangan dan buang pada tempat sampah. 30. Mencuci tangan 1. Menjelaskan tentang proses penyembuhan dan kemungkinan-kemungkinan yang KIE Pasca Tindakan akan terjadi. 2. Menjelaskan tentang cara perawatan pasca sirkumsisi.
1. Suniza J, Khaidir AB,Razack AH. Sunathrone Clamp is a SolutionFor
Circumcision Patient With Buried Penis, Departement of Surgery, University of Malaya Medical Centre, Kuala Lumpur, Malaysia, 1998. Sumber Rujukan 2. Moh. Adjie Pratignyo, dr. Sp.B.,SpBA Sirkumsisi Metode Konvensional & Modern. 2019
Ditetapkan oleh : Direktur Sunat Premium Indonesia Tanggal terbit : Ditetapkan 01 September 2023