G. Manajemen Mutu
1 Drop out pelayanan ANC (K1-K4) > 20% 11-20 % < 10% 10
2 Persalinan oleh Tenaga Kesehatan < 70% 70-79 % > 80 % 10
3 Error rate pemeriksaan BTA <4% 1-1.9 % >5% 10
4 Penanganan Komplikasi Obstetri/risiko tinggi <4% 4-4,9% >5% 10
5 Error rate pemeriksaan BTA <4% 1-1.9 % >5% 10
6 Error rate pemeriksaan darah malaria > 10 % 6-10% <5% 10
7 Kepatuhan terhadap standar ANC < 50 % 51-80% 81-100% 10
8 Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB Paru < 50 % 51-80% 81-100% 10
9 Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan Puskesmas < 50 % 51-80% 81-100% 10
10 Tersedianya SOP / Protap Pelayanan Puskesmas < 50 % 51-80% 81-100% 10
11 Tim mutu puskesmas < 50 % 51-80% 81-100% 10
dst
Keterangan
Matriks tersebut di atas merupakan contoh jenis variabel penilaian manajemen Puskesmas. Penentuan variabel penilaian dan standar nilai pada setiap skala mengikuti NSPK program yang
1
berlaku dan atau hasil koordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota.
2 Matriks tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kebijakan daerah, dengan tidak mengurangi variabel kolom yang ada
3
Standar nilai pada setiap skala pada manajemen mutu sesuai standar mutu yang ditetapkan oleh program dana atau hasil koordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota
4 Point (G). Manajemen Mutu, diisi dengan indikator prioritas Puskesmas yang tercantum dalam Rencana Lima Tahunan Puskesmas
5 Cara perhitungan :
Mengisi pada kolom (6) sesuai dengan hasil penilaian di Puskesmas. Hasil akhir adalah rata-rata dari penjumlahan seluruh variabel penilaian. Hasil akhir dikelompokkan
menjadi (1). Baik, dengan nilai rata-rata ≥ 8,5 ; (2). Sedang, dengan nilai rata-rata 5,5-8,4 ; dan (3). Kurang dengan nilai rata-rata < 5,5.
REKAPITULASI PERHITUNGAN CAKUPAN KOMPONEN KEGIATAN
KINERJA PUSKESMAS
Puskesmas : Bontosikuyu
Kabupaten/Kota : Selayar
Tahun : 2022
HASIL CAKUPAN
NO KOMPONEN KEGIATAN
(%)
diturunkan
2. Skrining perokok usia remaja % penduduk 10 - 18 th 0 X 0
menjadi 8,7 %
a. Rawat jalan umum (15% ------ 2010) (kunj.baru) Orang 7523 1128 897 X 79.521276595745
b. Rawat jalan gigi. ( 4% ) (kunj.baru +lama) Orang 7519 300 280 X 93.333333333333
a. Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil (∑ Bumil …..) Spesimen 141 124 93 X 75
b. Pemeriksaan sputum TB ( Target = 21 / 1000 x jlh pddk ) Spesimen 7438 156 59 X 37.820512820513
c. Pemeriksaan darah trombosit tersangka DBD Spesimen 0 0 0 X 0
d. Pemeriksaan darah malaria Spesimen 0 0 0 X 0
e.Pemeriksaan test kehamilan Spesimen 141 124 80 X 64.516129032258
f. Pemeriksaan Sputum TB Spesimen 7438 156 59 X 37.820512820513
g. Pemeriksaan Urine Protein pada ibu Hamil Spesimen 0 0 0 X 0
LAMPIRAN CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
1 KUSTA X X X X 0
a Jumlah Desa/Kelurahan yang dilakukan Intensif Case Finding (ICF) Desa 0 0 0 X 0.00
2 DBD X X X X 100.00
a Jumlah ibu Hamil yang dilakukan Screening Sifilis Orang 141 93 84 X 90.32
b Jumlah ibu Hamil yang dilakukan Screening HIV Orang 141 93 84 X 90.32
c Kasus HIV yang ditemukan dan diobati Orang 0 0 0 X 0.00
Setiap orang berisiko terinfeksi HIV ( ibu hamil, pasien TB, pasien IMS,
d waria / transgender, pengguna napza, dan warga binaan lembaga Orang 95 95 95 X 100.00
pemasyarakatan ) mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar
6 Hepatitis X X X X 19.6861377506539
a Jumlah ibu Hamil yang discreening Hepatitis B Orang 141 93 84 X 90.32
e Jumlah Bayi usia 9 -12 bulan tes HBsAg dan Hasil Non Reaktif % 132 74 2 X 2.70
8 Malaria X X X X 0 0
9 Zoonosis X X X X 0 0
a Jumlah Kematian Akibat Penyakit Rabies Pada Manusia dan Hewan Orang 0 0 0 X 0
c Orang 0 0 0 X 0
Jumlah Kasus Antraks yang ditemukan dan ditangani sesuai standar
Jumlah Kasus Flu Burung yang ditemukan dan ditangani sesuai
d Orang 0 0 0 X 0
standar
Jumlah Kasus Leptospirosis yang ditemukan dan ditangani sesuai
e Orang 0 0 0 X 0
standar
10 Vektor X X X X 0 0
a Jumlah Rumah Bebas Jentik Aedes ( ABJ ) % 0 0 0 X 0
2 Presentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) (13%-----.2022) bumil 141 19 19 X 100
Cakupan ibu hamil yang mendapat TTD minimal 90 tablet selama masa
3 bumil 141 116 116 X 100
kehamilan (82% ----- 2022)
5 Cakupan Ibu Nifas mendapat Kapsul Vitamin A (76% ----2022) Bufas 135 78 75 X 96.153846153846
Presentase Bayi dengan berat badan lahir rendah (berat badan < 2500
1 Bayi 74 3 3 X 100
gram) (3.8% ----2022)
2 Cakupan Bayi baru lahir mendapat IMD (62% ----2022) Bayi 74 46 46 X 100
Cakupan Bayi Usia kurang dari 6 bln mendapat ASI Ekslusif (50% ----
3 Bayi 74 37 30 X 81.081081081081
2022)
4 Cakupan Bayi Usia 6 bln mendapat ASI Ekslusif (45% ----2021) Bayi 74 33 33 X 100
5 Cakupan Balita 6-59 bulan mendapat Kapsul Vitamin A (88% --- 2022) Balita 492 433 433 X 100
Cakupan Balita Gizi Kurang mendapat Makanan Tambahan (85% ---
6 Balita 492 418 418 X 100
2022)
7 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan (86% --- 2022) Balita 0 0 0 X 0
9 Cakupan Balita yang ditimbang berat badannya D/S (75% --- 2022) Balita 492 369 303 X 82.113821138211
Cakupan Balita memiliki Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Kartu
10 Balita 492 369 369 X 100
Menuju Sehat (KMS) (75% --- 2022)
11 Cakupan Balita ditimbang yang naik Berat Badannya (N/D) (84% --- 2022) Balita 492 413 129 X 31.234866828087
Presentase Berat Badan Kurang (BB Kurang dan sangat kurang pada
12 Balita 492 69 28 X 40.579710144928
Balita ( 14%-----2022)
Presentase Stunting (pendek) dan sangat pendek pada balita (18,4%----
13 Balita 492 90 24 X 26.666666666667
2022)
Prevalensi Wasting Gizi Kurang dan Gizi Buruk pada balita (7,5%-----
14 Balita 492 37 11 X 29.72972972973
2022)
C Pelayanan Kesehatan Remaja X X X X 100
1 Cakupan Remaja Putri mendapat tablet Tambah darah (52% --- 2021) Balita 287 149 149 X 100
1 Cakupan Rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium (86%----2022) Balita 150 129 108 X 83.720930232558
CAKUPAN
JUMLAH TARGET
II JENIS KEGIATAN SATUAN PENCAPAIAN (H) SUB VARIABEL
SASARAN SASARAN (T) VARIABEL (V)
(SV)
1 Presentase Rumah Tangga melakukan pengelolaan sampah % 2094 2094 1126 x 53.7726838586437
2 Presentase Rumah Tangga melakukan pengelolaan limbah RT % 2094 2094 1411 x 67.3829990448902
1 Pemeriksaan Penyehatan Lingkungan pada Perumahan Sarana 1846 1846 1534 x 83.0985915492958
2 TIM K3 Fasyankes 0 0 0 x 0
Cakupan neonatus mendapatkan pelayanan sesuai standar (jumlah neonatus yangmendapat 3 kali layanan KN sesuai
paling sedikit 3 kali dengan distribusiwaktu: 1 x pd usia 6-48 jam, standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu DIBAGI
4 KN Lengkap
1x pada usia 3 - 7 hari, dan 1 x pada usia 8 - 28 hari setelah lahir jumlah seluruh sasaran lahir hidup di suatu wilayah kerja dalam
di suatu wil. Kerja pada kurun waktu tertentu. 1 tahun)
Jumlah Kelompok Lansia / Posyandu Lansia Jumlah Posyandu Lansia / Posbindu Lansia yang frekuensi Jumlah absolut Posyandu Lansia aktif DIBAGI total Posyandu
10
yang Aktif pertemuannya minimal 4 kali dalam 1 tahun Lansia
Lansia (umur > 60 tahun) yang dibina / yang mendapat Jumlah Lansia yang dibina / yang mendapat pelayanan
Lansia umur > 60 tahun yang dibina / yang
11 pelayanan kesehatan / diskreening kesehatannya di wilayah kesehatan/diskrining (umur > 60 tahun) DIBAGI Jumlah sasaran
mendapat pelayanan
kerja Puskesmas minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun Lansia (umur > 60 tahun) di wilayah kerja dalam kurun 1 tahun
KB
PUS dimana istrinya memiliki salah satu kriteria “4T” yaitu : 1) Persentase PUS dengan “4T” yang menjadi peserta KB terhadap
berusia kurang dari 20 tahun; 2) berusia lebih 35 tahun; 3) telah seluruh PUS dengan “4T” di wilayah kerja tertentu.
memiliki anak hidup lebih dari 3 orang; atau 4) jarak kelahiran = Jumlah PUS “4T” ber-KB / Jumlah PUS dengan “4T”
12 PUS 4 T ber KB antara satu anak dengan lainnya kurang dari 2 tahun. x 100%
Peserta KB baru atau lama yang mengalami gangguan kesehatan Persentase peserta KB yang mengalami komplikasi terhadap
mengarah pada keadaan patologis, sebagai akibat dari proses seluruh peserta KB aktif di wilayah kerja tertentu.
tindakan/pemberian/pemasangan = Jumlah Kasus Komplikasi/
alat kontrasepsi yang digunakan seperti: perdarahan, Jumlah peserta KB aktif
16 Komplikasi infeksi/abses, fluor albus bersifat patologis, perforasi, x 100%
translokasi, hematoma, tekanan darah meningkat, perubahan
HB, expulsi (Depkes, 2005:16)
Pelayanan Keluarga
Kasus terjadinya kehamilan pada peserta KB aktif yang pada saat Persentase peserta KB yang mengalami kegagalan kontrasepsi
Berencana
tersebut menggunakan metode kontrasepsi (Depkes, 2005:15) terhadap
seluruh peserta aktif di wilayah kerja tertentu.
13 Kegagalan = Jumlah Kasus Kegagalan KB / Jumlah peserta KB aktif x 100%
Peserta KB yang mengalami efek yang tidak diinginkan akibat = Jumlah peserta KB yang mengalami efek samping / Jumlah
14 Efek Samping pesertaan alat kontrasepsi tetapi tidak menimbulkan akibat peserta KB aktif x 100%
yang serius (PMK 97)
Peserta yang tidak melanjutkan pesertaan = Jumlah kasus drop-out / Jumlah peserta KB aktif x 100%
kontrasepsi (drop-out) dalam satu tahun kalender dibandingkan
jumlah peserta aktif di wilayah kerja tertentu. Kasus DO tidak
15 Drop Out termasuk mereka
yang ganti cara.
Peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai kondom Persentase peserta kondom aktif terhadap total Peserta KB
terus-menerus hingga saat ini untuk menjarangkan kehamilan Aktif, di suatu wilayah kerja tertentu.
16 Kondom atau yang mengakhiri kesuburan. = Jumlah peserta Kondom Aktif / Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
Peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai kontrasepsi Persentase peserta KB pil aktif terhadap total Peserta KB AKtif,
pil terus-menerus hingga saat ini untuk menjarangkan di suatu wilayah kerja tertentu.
17 Pil kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan. = Jumlah peserta KB Pil Aktif / Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
Peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai kontrasepsi Persentase peserta KB suntik aktif terhadap total Peserta KB
suntik terus-menerus hingga saat ini untuk menjarangkan Aktif, di suatu wilayah kerja tertentu.
18 Suntik kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan. = Jumlah peserta KB Suntik Aktif / Jumlah Peserta KB Aktif x
100%
Peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai AKDR Persentase peserta AKDR aktif terhadap total Peserta KB Aktif,
hingga saat ini untuk menjarangkan kehamilan atau yang di suatu wilayah kerja tertentu.
23 AKDR mengakhiri kesuburan. = Jumlah peserta AKDR Aktif / Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
Peserta KB Aktif
Peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai implan Persentase peserta implan aktif terhadap total Peserta KB Aktif,
hingga saat ini untuk menjarangkan kehamilan atau yang di suatu wilayah kerja tertentu.
19 Implan mengakhiri kesuburan. = Jumlah peserta Kondom Aktif / Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
Peserta KB baru dan lama yang menjalani MOW untuk Persentase perempuan di-MOW terhadap total Peserta KB Aktif,
mengakhiri kesuburan. di suatu wilayah kerja tertentu.
20 MOW = Jumlah Perempuan di-MOW / Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
Peserta KB baru dan lama yang menjalani MOP untuk Persentase laki-laki di-MOP terhadap total Peserta KB Aktif, di
mengakhiri kesuburan. suatu wilayah kerja tertentu.
21 MOP = Jumlah Laki-laki di-MOP / Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
Peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alokon Persentase peserta KB aktif terhadap total PUS, di suatu wilayah
terus-menerus hingga saat ini untuk menjarangkan kehamilan kerja
22 Jml Peserta KB Aktif atau yang mengakhiri kesuburan. tertentu.
= Jumlah Peserta KB Aktif / Jumlah PUS x 100%
ibu yang suami nya menggunakan kontrasepsi kondom langsung = Jumlah ibu paska persalinan menggunakan KB Pil / Jumlah
23 Kondom setelah istrinya melahirkan (sampai dengan 42 hari sesudah Peserta KBPP x 100%
melahirkan)
Ibu yang mulai menggunakan KB pil langsung (setelah 3 hari) = Jumlah ibu paska persalinan menggunakan KB Pil / Jumlah
24 Pil pasca melahirkan (sampai dengan 42 hari sesudah melahirkan). Peserta KBPP x 100%
Ibu yang mulai menggunakan KB suntik langsung sesudah = Jumlah ibu paska persalinan menggunakan KB Suntik / Jumlah
25 Suntik melahirkan (sampai dengan 42 hari sesudah melahirkan). Peserta KBPP x 100%
Ibu yang mulai menggunakan AKDR langsung sesudah = Jumlah ibu paska persalinan menggunakan AKDR / Jumlah
26 AKDR melahirkan (sampai dengan 42 hari sesudah melahirkan). Peserta KBPP x 100%
Jumlah Peserta KB
Paska Persalinan
Ibu yang mulai menggunakan implan langsung sesudah = Jumlah ibu paska persalinan menggunakan implan / Jumlah
27 Implan melahirkan (sampai dengan 42 hari sesudah melahirkan). Peserta KBPP x 100%
Ibu yang menjalani MOW langsung sesudah melahirkan (sampai = Jumlah ibu paska persalinan menjalani MOW / Jumlah Peserta
28 MOW dengan 42 hari sesudah melahirkan). KBPP x 100%
Ibu yang suami menjalani MOP langsung sesudah istrinya = Jumlah ibu paska persalinan yang suaminya menjalani MOP /
29 MOP melahirkan (sampai dengan 42 hari sesudah melahirkan). Jumlah Peserta KBPP x 100%
Ibu yang mulai menggunakan alat kontrasepsi langsung sesudah = Jumlah ibu paska persalinan ber KB / Jumlah sasaran ibu
30 Jml Kb Paska Persalinan melahirkan (sampai dengan 42 hari sesudah melahirkan). bersalin x 100%
LAMPIRAN CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Status Puskesmas Hasil Pencapaian Hasil Pencapaian Hasil Pencapaian Mutu Keterangan
No Nama Puskesmas
RRI Non RRI Pelayanan Kesehatan Manajemen Puskesmas Pelayanan Kesehatan
1 2 3 4 5 6 7 8
√
1 PUSKESMAS BONTOSIKUYU
10
dst