Laporan Tahunan PTM 2020
Laporan Tahunan PTM 2020
A. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah program penyakit tidak menular dapat dilihat dari hasil pencapaian program
tahun 2020 yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh analisa sementara kegiatan program yang telah
mencapai target yaitu persentase kelurahan melaksanakan posbindu PTM. Sedangkan skrining fr
resiko usia 15-59 tahun, presentase kasus Ht , Dm dan deteksi dini Ca Serviks dan Payudara pada
usia 30-50 tahun belum mencapai target.
Capaian Posbindu
Kec CP
1000
500
Series1
Rawasari 0 Cpt
Cpb
Capaian Skrining Faktor Resiko usia 15-59 Tahun
1
12 2
40.00%
11 3
20.00%
CPT
CPB
RAWASARI
10 0.00% 4 Sekecamatan
9 5
8 6
7
11 3 CPT
100.00%
CPB
RAWASARI
10 0.00% 4 Sekecamatan
9 5
8 6
7
11 3 CPT
10.00%
CPB
RAWASARI
10 0.00% 4 Sekecamatan
9 5
8 6
7
Presentase deteksi dini Ca Cerviks dan Payudara
1
12 2
10.00%
11 3
5.00% CPT
CPB
RAWASARI
10 0.00% 4
Sekecamatan
9 5
8 6
7
SKOR Urutan
Total
NO MASALAH Urgensi Keseriusan Perkembangan Prioritas
UXSXG
(U) (S) (G) Masalah
Skrining Faktor Risiko Usia 15-59 Tahun
Pengetahuan
masyarakat tentang
pentingnya
1 5 5 5 125 I
pengendalian dan
bahaya PTM masih
rendah
Tidak semua warga di
2 data di KPLDH di 3 5 3 45 II
tahun yang sama
Yang datang ke
Posbindu rata2 usia
3 4 4 3 48 III
lebih dari 59 tahun
keatas
4 Tidak ada anggaran 3 5 3 45 IV
untuk kader
posbindu seperti
kader lansia
Belum ada metode
efektif dan efisisen
5 4 3 4 48 V
untuk skrining
warganya
Kurangnya dukungan
lintor karena terkait
6 5 5 3 75 VI
dengan payung
hukum
Pelayanan pengobatan HT dan DM sesuai standar
Kurangnya
pengetahuan dan
kesadaran
1 5 5 5 125 I
masyarakat untuk
Kontrol DM dan HT
Masyarakat takut
5 mengetahui hasil 5 4 2 40 V
pemeriksaan
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa masalah yang menjadi prioritas sesuai dengan jumlah skor
yang didapat, yaitu :
Berdasarkan prioritas masalah yang telah ditetapkan, maka dapat diidentifikasi akar penyebab
masalah Tidak tercapainya Skrining Faktor usia 15-59 Tahun sebagai berikut :
a. Manusia
- Pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pengendalian dan bahaya PTM
masih rendah
- Yang datang ke Posbindu rata-rata usia lebih dari 59 tahun keatas
b. Lingkungan
- Kurangnya dukungan lintor karena terkait dengan payung hokum
- Kurangnya penyuluhan
c. Alat
- Tidak semua warga di data di KPLDH di tahun yang sama
- Tidak ada anggaran untuk kader posbindu seperti kader lansia
d. Metode
- Belum ada metode efektif dan efisien untuk skrining warganya
LINGKUNGAN MANUSIA
Tidak
tercapainya
Skrining Faktor
METODE ALAT
Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan menelusuri faktor penyebab yang
berpengaruh pada maslah tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan alat analisa ishikawa atau diagram tulang ikan ( Fish bone diagram ). Beberapa
akar penyebab masalah itu dikelompokan dalam faktor Man ( Manusia ), Material ( Bahan ),
Method ( Metode ), Equipment ( Alat ), dan Environment ( Lingkungan ) yang dapat dilihat pada
diagram berikut :
Diagram Fish Bone penyebab Tidak tercapainya presentase pelayanan HT dan DM yang
mendapatkan pelayanan sesuai standar adalah sebagai berikut :
a. Manusia
- Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk skrining HT dan DM
- Masyarakat takut mengetahui hasil pemeriksaan
b. Lingkungan
- Belum ada teknis penemuan kasus HT dan DM yang efisien
c. Alat
- Belum ada poli khusus PTM
d. Metode
- Pasien tidak punya BPJS
- Kurangnya media promosi
LINGKUNGAN MANUSIA
Tidak tercapainya
presentase pelayanan HT
dan DM yang
Pasien tidak punya mendapatkan pelayanan
sesuai standar
BPJS Belum ada
media promosi
METODE ALAT
Identifikasi masalah dari Tidak tercapainya Presentase perempuan usia 30-59 tahun yang dideteksi dini
Ca Cerviks dan Payudara adalah sebagai berikut :
a. Manusia
- Masyarakat masih / kurang menyadari pentingnya skrining Ca Cerviks dan
Payudara
- Takut mengetahui hasil dari pemeriksaan IVA
b. Lingkungan
- Belum didapatkan angka capaian skrining Ca Serviks dan payudara pada
wanita usia 30- 50 di FKTP lain (praktek dokter/bidan swasta) yang ada di
wilayah Cempaka Putih
c. Alat
- Kurangnya alat promosi (leaflet,poster,banner)
d. Metode
- Pemeriksaan papsmear yang mahal.
Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan menelusuri faktor penyebab yang
berpengaruh pada maslah tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan alat analisa ishikawa atau diagram tulang ikan ( Fish bone diagram ). Beberapa
akar penyebab masalah itu dikelompokan dalam faktor Man ( Manusia ), Material ( Bahan ),
Method ( Metode ), Equipment ( Alat ), dan Environment ( Lingkungan ) yang dapat dilihat pada
diagram berikut :
Diagram Fish Bone Tidak tercapainya Presentase perempuan usia 30-59 tahun yang dideteksi
dini Ca Cerviks dan Payudara :
LINGKUNGAN MANUSIA
Takut
promosi (leaflet,poster,
banner)
METODE ALAT
Skor
Total
NO Masalah Urgensi Keseriusan Perkembangan
(UXSXG)
(U) (S) (G)
Skrining Faktor Risiko Usia 15-59 Tahun
1 Man
-Pengetahuan masyarakat 5 5 4 100
tentang pentingnya
pengendalian dan bahaya
PTM masih rendah
-Yang datang ke Posbindu 5 4 3 60
rata2 usia lebih dari 59 tahun
keatas.
2 Lingkungan
- Kurangnya dukungan lintor 4 4 5 80
karena terkait dengan payung
hukum
- kurangnya penyuluhan di 4 4 3 48
masyarakat
3 Alat
- Tidak semua warga di data 4 5 3 60
di KPLDH di tahun yang sama
- Tidak ada anggaran untuk 5 3 5 75
kader posbindu seperti kader
lansia
4 Metode
- Belum ada metode efektif 5 4 3 60
dan efisien untuk skrining
warganya
2 Lingkungan
-Belum ada penanganan 3 3 4 36
kasus HT dan DM yang efisien
3 Alat :
-Belum ada poli khusus PTM 5 3 4 60
4 Metode :
-Pasien tidak mempunyai 5 5 5 125
BPJS
-Kurangnya media promosi 4 5 4 80
2 Lingkungan
-Belum didapatkan angka 5 4 4 80
capaian skrining Ca Serviks
dan payudara pada wanita
usia 30- 50 di FKTP lain
(praktek dokter/bidan
swasta) yang ada di wilayah
Cempaka Putih
3 Alat
- Kurangnya alat promosi 4 5 5 100
(leaflet,poster,banner)
4 Alat
- Kurangnya alat promosi 4 5 5 100
(leaflet,poster,banner)
Metode
- Pemeriksaan papsmear yang 3 3 3 27
mahal
Pada tabel diatas,dapat dilihat bahwa Untuk masalah Skrining faktor Resiko usia 15-59 Tahun
yang diprioritaskan adalah sebagai berikut :
Pada tabel diatas,dapat dilihat bahwa penyebab masalah pelayanan pengobatan HT dan DM
sesuai standar yang diprioritaskan adalah sebagai berikut :
Sedangkan untuk Deteksi Dini Ca Cerviks dan Payudara masalah yang di prioritaskan adalah
sebagai berikut :
Prioritas Alternatif
N Prioritas
Penyebab Pemecahan SKOR HASIL RANK
O Masalah
Masalah Masalah
C A R L CXAXRXL
1 Masalah 1.Penyuluhan Menambah 5 5 5 5 625 1
kurangnya kurang frekuensi
pengetahu (jumlahdan penyuluhan baik
variasi) didalam
maupun luar
gedung
2.Kurangnya Melapor ke 5 5 5 5 625 2
dukungan Sudin untuk
lintor karena diteruskan je
terkait dengan dinas terkait
an
payung hukum payung hukum
masyarakat
posbindu
tentang
3.Tidak ada Melampirkan 3 4 5 4 240 3
pentingnya
anggaran anggaran ke
pengendali
kader pihak kelurahan
an dan
posbindu terkait anggaran
bahaya
seperti pada
PTM
kader Lansia
4.Belum ada Kolaborasi 3 4 3 4 144 4
metode efektif dengan KPLDH
dan efisien untuk
untuk skrining meningkatkan
ke warga skrining
5.Yang datang Mengadakan 3 4 3 4 144 4
ke posbindu posbindu2 di
rata-rata usia sekolah2 atau
59 tahun kantor di
keatas wilayah sekitar
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan prioritas pemecahan masalah terpilih untuk Skrining faktor
resiko usia 15-59 Tahun, pelayanan dan pengobatan HT dan DM sesuai standar serta deteksi dini
Ca Serviks dan Payudara adalah meningkatkan penyuluhan baik kualitas maupun kuantitas/
frekuensi penyuluhan.
Alternatif
Prioritas Penyebab Pemecahan Masalah
No Pemecahan Ket
Masalah Masalah Terpilih
Masalah
Penyuluhan Menambah
kurang frekuensi
(jumlahdan penyuluhan baik
variasi) didalam maupun
luar gedung
Kurangnya Melapor ke sudin
Masalah dukungan lintor terkait kejelasan
kurangnya terkait dengan payung hukum
pengetahuan payung hukum
masyarakat Tidak ada Berkoordinasi Meningkatkan
1 tentang anggaran kader dengan pihak frekuensi
pentingnya posbindu seperti kelurahan penyuluhan
pengendalian pada kader Lansia
dan bahaya Belum ada Kolaborasi dengan
PTM metode efektif tim KPLDH
dan efisien untuk
skrining ke warga
Yang datang ke Mengadakan
posbindu rata- posbindu ke
rata usia 59 tahun sekolah dan
keatas perkantoran