Anda di halaman 1dari 13

ANALISA MASALAH

PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR

A. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah program penyakit tidak menular dapat dilihat dari hasil pencapaian program
tahun 2020 yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel. Hasil Capaian Program PTM Tahun 2020


Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih

NO MASALAH TARGET CAPAIAN


Skrining Faktor resiko Usia 15-59
1 57669 9524 (16,5%)
tahun
Presentase kasus HT yang mendapat
2 22125 1823 (8.2%)
pelayanan pengobatan sesuai standar
Presentase kasus DM yang mendapat
3 2307 749 (32.5%)
pelayanan pengobatan sesuai standar
Presentase perempuan usia 30-50
4 tahun yang dideteksi dini Ca Cerviks 15109 472 (4.2%)
dan Payudara
Presentase kabupaten/ kota yang
5 melaksanakan KTR minimal 50%
Sekolah
Presentase Desa/ Kelurahan yang
6 100% 100%
melakukan kegiatan Posbindu

Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh analisa sementara kegiatan program yang telah
mencapai target yaitu persentase kelurahan melaksanakan posbindu PTM. Sedangkan skrining fr
resiko usia 15-59 tahun, presentase kasus Ht , Dm dan deteksi dini Ca Serviks dan Payudara pada
usia 30-50 tahun belum mencapai target.

Capaian Posbindu
Kec CP

1000

500

Series1
Rawasari 0 Cpt

Cpb
Capaian Skrining Faktor Resiko usia 15-59 Tahun
1
12 2
40.00%

11 3
20.00%
CPT
CPB
RAWASARI
10 0.00% 4 Sekecamatan

9 5

8 6
7

Presentase kasus DM mendapat pelayanan sesuai


standar
1
12 2
200.00%

11 3 CPT
100.00%
CPB
RAWASARI
10 0.00% 4 Sekecamatan

9 5

8 6
7

Presentase Kasus HT yang mendapatkan pengobatan


sesuai standar
1
12 2
20.00%

11 3 CPT
10.00%
CPB
RAWASARI
10 0.00% 4 Sekecamatan

9 5

8 6
7
Presentase deteksi dini Ca Cerviks dan Payudara
1
12 2
10.00%

11 3
5.00% CPT
CPB
RAWASARI
10 0.00% 4
Sekecamatan

9 5

8 6
7

B. Penetapan Prioritas Masalah


Berdasarkan tabel diatas, kegiatan program yang belum mencapai target adalah skrining
faktor resiko usia 15-59 tahun. Hambatan tercapainya target diantaranya karena kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pengendalian dan bahaya penyakit PTM masih
rendah, yang datang ke posbindu rata-rata usia > 59 tahun keatas, tidak ada anggaran untuk
kader posbindu seperti kader lansia, kurangnya dukungan lintor terkait dengan belum adanya
payung hukum yang sesuai, belum ada metode efektif dan efisien untuk skrining semua warga
dan tidak semua warga di data KPLDH di tahun yang sama.
Selain itu, dari hasil analisa laporan PTM tahun 2019, didapat tingginya angka penyakit
PTM seperti Hipertensi , Diabetes Mellitus dsb. PTM dapat dicegah dengan mengendalikan
faktor resikonya, yaitu kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk kontrol Ht dan
Dm, masyarakat takut mengetahui hasil pemeriksaan, belum ada teknis penemuan kasus Dm
dan Ht yang efisien, Belum ada poli PTM, serta pasien tidak ada/punya BPJS.
Untuk skrining deteksi dini Ca Serviks dan Payudara pada usia 30-50 tahun belum
tercapai dikarenakan karna masih banyak masyarakat yang kurang atau menyadari pentingnya
skrining Ca Serviks dan Payudara, selain itu masyarakat juga takut mengetahui hasil dari
pemeriksaan IVA dan usia yang di skirining bervariasi diluar usia yang di targetkan.
Dari beberapa masalah tersebut, maka perlu dipilih prioritas masalah dengan
menggunakan masalah USG. Penetapan masalah prioritas tersebut dipandang dari segi Urgency
(tingkat urgensi/pentingnya), Seriousness (tingkat keseriusan) dan Growth (tingkat
perkembangan) yang disajikan dalam tabel berikut :

Tabel Penetapan Prioritas Masalah Program PTM

SKOR Urutan
Total
NO MASALAH Urgensi Keseriusan Perkembangan Prioritas
UXSXG
(U) (S) (G) Masalah
Skrining Faktor Risiko Usia 15-59 Tahun
Pengetahuan
masyarakat tentang
pentingnya
1 5 5 5 125 I
pengendalian dan
bahaya PTM masih
rendah
Tidak semua warga di
2 data di KPLDH di 3 5 3 45 II
tahun yang sama
Yang datang ke
Posbindu rata2 usia
3 4 4 3 48 III
lebih dari 59 tahun
keatas
4 Tidak ada anggaran 3 5 3 45 IV
untuk kader
posbindu seperti
kader lansia
Belum ada metode
efektif dan efisisen
5 4 3 4 48 V
untuk skrining
warganya
Kurangnya dukungan
lintor karena terkait
6 5 5 3 75 VI
dengan payung
hukum
Pelayanan pengobatan HT dan DM sesuai standar
Kurangnya
pengetahuan dan
kesadaran
1 5 5 5 125 I
masyarakat untuk
Kontrol DM dan HT

Belum ada poli


2 khusus PTM 5 5 4 100 II

Belum ada teknis


3 penemuan kasus Dm 3 5 4 60 III
dan Ht yang efisien

Pasien tidak punya


4 BPJS 4 5 2 40 IV

Masyarakat takut
5 mengetahui hasil 5 4 2 40 V
pemeriksaan

Deteksi Dini Ca Cerviks dan Payudara


Masyarakat masih /
kurang menyadari
1 pentingnya skrining 5 5 5 125 I
Ca Cerviks dan
Payudara
Takut mengetahui
2 hasil dari 5 4 3 60 II
pemeriksaan IVA
Usia yang di skrining
3 bervariasi diluar usia 4 4 3 48 IV
yang di targetkan
Belum didapatkan
angka capaian
skrining Ca Serviks
dan payudara pada
4 wanita usia 30-50 di 4 4 4 64 III
FKTP lain (praktek
dokter/bidan swasta)
yang ada di wilayah
Cempaka Putih

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa masalah yang menjadi prioritas sesuai dengan jumlah skor
yang didapat, yaitu :

● Skrining pemeriksaan Fr Resiko Usia 15-59 Tahun :


1. Pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pengendalian dan bahaya PTM masih
Rendah
2. Tidak semua warga di data di KPLDH di tahun yang sama
3. Yang datang ke Posbindu rata-rata usia lebih dari 59 tahun keatas
4. Tidak ada anggaran untuk kader posbindu seperti kader lansia
5. Belum ada metode efektif dan efisien untuk skrining warganya
6. Kurangnya dukungan lintor karena terkait dengan payung hokum

● Pelayanan HT dan DM sesuai standar :


1. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk Kontrol HT dan DM
2. Belum ada poli khusus PTM
3. Belum ada teknis penemuan kasus Dm dan Ht yang efisien
4. Pasien tidak punya BPJS
5. Masyarakat takut mengetahui hasil pemeriksaan

● Deteksi dini Ca Serviks dan Payudara usia 30-50 tahun :


1. Masyarakat masih / kurang menyadari pentingnya skrining Ca Cerviks dan Payudara
2. Takut mengetahui hasil dari pemeriksaan IVA
3. Belum didapatkan angka capaian skrining Ca Serviks dan payudara pada wanita usia 30- 50
di FKTP lain (praktek dokter/bidan swasta) yang ada di wilayah Cempaka Putih
4. Usia yang di skrining bervariasi diluar usia yang di targetkan

C. Penetapan Rumusan Masalah


Setelah menentukan prioritas masalah, maka dirumuskan masalah terpilih yang akan
dipecahkan, yaitu Rendahnya kesadaran serta kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya pengendalian dan bahayanya PTM masih rendah.

D. Mencari Akar Penyebab Masalah

Berdasarkan prioritas masalah yang telah ditetapkan, maka dapat diidentifikasi akar penyebab
masalah Tidak tercapainya Skrining Faktor usia 15-59 Tahun sebagai berikut :

a. Manusia
- Pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pengendalian dan bahaya PTM
masih rendah
- Yang datang ke Posbindu rata-rata usia lebih dari 59 tahun keatas
b. Lingkungan
- Kurangnya dukungan lintor karena terkait dengan payung hokum
- Kurangnya penyuluhan
c. Alat
- Tidak semua warga di data di KPLDH di tahun yang sama
- Tidak ada anggaran untuk kader posbindu seperti kader lansia
d. Metode
- Belum ada metode efektif dan efisien untuk skrining warganya

LINGKUNGAN MANUSIA

-Pengetahuan masyarakat masih


-Kurangnya dukungan rendah
lintor terkait payung hukum
-kurangnya penyuluhan -Yang datang posbindu

rata-rata usia 59 thn keatas

Tidak
tercapainya
Skrining Faktor

Belum ada Tidak semua


metode warga didata
efektif dan KPLDH
efisien Tidak ada anggaran kader

METODE ALAT
Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan menelusuri faktor penyebab yang
berpengaruh pada maslah tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan alat analisa ishikawa atau diagram tulang ikan ( Fish bone diagram ). Beberapa
akar penyebab masalah itu dikelompokan dalam faktor Man ( Manusia ), Material ( Bahan ),
Method ( Metode ), Equipment ( Alat ), dan Environment ( Lingkungan ) yang dapat dilihat pada
diagram berikut :

Diagram Fish Bone penyebab Tidak tercapainya presentase pelayanan HT dan DM yang
mendapatkan pelayanan sesuai standar adalah sebagai berikut :

a. Manusia
- Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk skrining HT dan DM
- Masyarakat takut mengetahui hasil pemeriksaan
b. Lingkungan
- Belum ada teknis penemuan kasus HT dan DM yang efisien
c. Alat
- Belum ada poli khusus PTM
d. Metode
- Pasien tidak punya BPJS
- Kurangnya media promosi

LINGKUNGAN MANUSIA

-Kurang pengetahuan masyarakat

Belum ada teknis tentang penyakit HT,DM

Penemuan kasus Masyarakat takut

HT dan DM yang efisien akan hasil pemeriksaan

Tidak tercapainya
presentase pelayanan HT
dan DM yang
Pasien tidak punya mendapatkan pelayanan
sesuai standar
BPJS Belum ada

Kurangnya Poli Khusus PTM

media promosi

METODE ALAT

Identifikasi masalah dari Tidak tercapainya Presentase perempuan usia 30-59 tahun yang dideteksi dini
Ca Cerviks dan Payudara adalah sebagai berikut :

a. Manusia
- Masyarakat masih / kurang menyadari pentingnya skrining Ca Cerviks dan
Payudara
- Takut mengetahui hasil dari pemeriksaan IVA
b. Lingkungan
- Belum didapatkan angka capaian skrining Ca Serviks dan payudara pada
wanita usia 30- 50 di FKTP lain (praktek dokter/bidan swasta) yang ada di
wilayah Cempaka Putih
c. Alat
- Kurangnya alat promosi (leaflet,poster,banner)

d. Metode
- Pemeriksaan papsmear yang mahal.

Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan menelusuri faktor penyebab yang
berpengaruh pada maslah tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan alat analisa ishikawa atau diagram tulang ikan ( Fish bone diagram ). Beberapa
akar penyebab masalah itu dikelompokan dalam faktor Man ( Manusia ), Material ( Bahan ),
Method ( Metode ), Equipment ( Alat ), dan Environment ( Lingkungan ) yang dapat dilihat pada
diagram berikut :

Diagram Fish Bone Tidak tercapainya Presentase perempuan usia 30-59 tahun yang dideteksi
dini Ca Cerviks dan Payudara :

LINGKUNGAN MANUSIA

Belum didapatkan Masyarakat masih kurang

angka capaian 30-50 menyadari pentingnya pem.

tahun Deteksi dini ca cerviks dan payudara

Takut

akan hasil pemeriksaan


Tidak tercapainya Presentase
perempuan usia 30-59 tahun
yang dideteksi dini Ca Cerviks
dan Payudara
Pemeriksaan papsmear

mahal Kurangnya alat

promosi (leaflet,poster,

banner)

METODE ALAT

E. Menetapkan Urutan Prioritas Penyebab Masalah dengan USG


Berdasarkan hasil analisa penyebab masalah (fish bone) maka akan ditetapkan urutan prioritas
penyebab masalah dengan metode USG, yaitu sebagai berikut :

Skor
Total
NO Masalah Urgensi Keseriusan Perkembangan
(UXSXG)
(U) (S) (G)
Skrining Faktor Risiko Usia 15-59 Tahun
1 Man
-Pengetahuan masyarakat 5 5 4 100
tentang pentingnya
pengendalian dan bahaya
PTM masih rendah
-Yang datang ke Posbindu 5 4 3 60
rata2 usia lebih dari 59 tahun
keatas.

2 Lingkungan
- Kurangnya dukungan lintor 4 4 5 80
karena terkait dengan payung
hukum
- kurangnya penyuluhan di 4 4 3 48
masyarakat
3 Alat
- Tidak semua warga di data 4 5 3 60
di KPLDH di tahun yang sama
- Tidak ada anggaran untuk 5 3 5 75
kader posbindu seperti kader
lansia

4 Metode
- Belum ada metode efektif 5 4 3 60
dan efisien untuk skrining
warganya

Pelayanan pengobatan HT dan DM sesuai standar


1 Man :
-Kurangya pengetahuan dan 5 5 4 100
kesadaran masyarakat
-Masyarakat takut 4 4 3 48
mengetahui hasil
pemeriksaan

2 Lingkungan
-Belum ada penanganan 3 3 4 36
kasus HT dan DM yang efisien

3 Alat :
-Belum ada poli khusus PTM 5 3 4 60
4 Metode :
-Pasien tidak mempunyai 5 5 5 125
BPJS
-Kurangnya media promosi 4 5 4 80

Deteksi Dini Ca Cerviks dan Payudara


1 Manusia
-Masyarakat masih / kurang 5 5 5 125
menyadari pentingnya
skrining Ca Cerviks dan
Payudara
- Takut mengetahui hasil dari 4 4 3 48
pemeriksaan IVA

2 Lingkungan
-Belum didapatkan angka 5 4 4 80
capaian skrining Ca Serviks
dan payudara pada wanita
usia 30- 50 di FKTP lain
(praktek dokter/bidan
swasta) yang ada di wilayah
Cempaka Putih

3 Alat
- Kurangnya alat promosi 4 5 5 100
(leaflet,poster,banner)

4 Alat
- Kurangnya alat promosi 4 5 5 100
(leaflet,poster,banner)

Metode
- Pemeriksaan papsmear yang 3 3 3 27
mahal

Pada tabel diatas,dapat dilihat bahwa Untuk masalah Skrining faktor Resiko usia 15-59 Tahun
yang diprioritaskan adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pengendalian dan bahaya PTM

2. Kurangnya dukungan lintor karena terkait dengan payung hukum

3. Kurangnya penyuluhan ke masyarakat

4.Tidak ada anggaran untuk kader posbindu seperti kader lansia

5. Yang datang ke Posbindu rata-rata usia lebih dari 59 tahun keatas

6. Belum ada metode efektif dan efisien untuk skrining warganya

7. Tidak semua warga didata KPLDH ditahun yang sama

Pada tabel diatas,dapat dilihat bahwa penyebab masalah pelayanan pengobatan HT dan DM
sesuai standar yang diprioritaskan adalah sebagai berikut :

` `` 1. Pasien tidak mempunyai BPJS

2. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat

3. Kurang media penyuluhan

4. Belum ada poli khusus PTM

5. Masyarakat takut akan hasil pemeriksaan

6. Belum ada penangnan kasus HT dan DM yang efisien

Sedangkan untuk Deteksi Dini Ca Cerviks dan Payudara masalah yang di prioritaskan adalah
sebagai berikut :

1. Masyarakat masih / kurang menyadari pentingnya skrining Ca Cerviks dan Payudara


2. Kurangnya alat promosi (leaflet,poster,banner)
3. Belum didapatkan angka capaian skrining Ca Serviks dan payudara pada wanita usia 30- 50 di
FKTP lain (praktek dokter/bidan swasta) yang ada di wilayah Cempaka Putih
4. Takut mengetahui hasil dari pemeriksaan IVA
5. Pemeriksaan papsmear yang mahal

F. Analisa Pemecahan Masalah


Alternatif pemecahan masalah ditetapkan dengan cara brain storming (curah pendapat)
diantara abggota tim PTM dengan mangacu padaprioritas penyebab masalah terpilih.
Selanjutnya menentukan prioritas pemecahan maslah dengan metode CARL, yaitu dengan
memberikan skor yang didasarkan pada serangkaian kriteria. Prioritas masalah, prioritas
penyebab masalah dan alternatif pemecahan maslah terpilih dapat dilihat pada tabel berikut:

Prioritas Alternatif
N Prioritas
Penyebab Pemecahan SKOR HASIL RANK
O Masalah
Masalah Masalah
C A R L CXAXRXL
1 Masalah 1.Penyuluhan Menambah 5 5 5 5 625 1
kurangnya kurang frekuensi
pengetahu (jumlahdan penyuluhan baik
variasi) didalam
maupun luar
gedung
2.Kurangnya Melapor ke 5 5 5 5 625 2
dukungan Sudin untuk
lintor karena diteruskan je
terkait dengan dinas terkait
an
payung hukum payung hukum
masyarakat
posbindu
tentang
3.Tidak ada Melampirkan 3 4 5 4 240 3
pentingnya
anggaran anggaran ke
pengendali
kader pihak kelurahan
an dan
posbindu terkait anggaran
bahaya
seperti pada
PTM
kader Lansia
4.Belum ada Kolaborasi 3 4 3 4 144 4
metode efektif dengan KPLDH
dan efisien untuk
untuk skrining meningkatkan
ke warga skrining
5.Yang datang Mengadakan 3 4 3 4 144 4
ke posbindu posbindu2 di
rata-rata usia sekolah2 atau
59 tahun kantor di
keatas wilayah sekitar

1.Pasien tidak Mendata pasien 5 5 5 5 625 1


mempunyai untuk membuat
BPJS BPJS
2.Kurangnya Meningkatkan 5 5 5 5 625 1
pengetahuan penyuluhan baik
dan kesadaran pribadi,
masyarakat kelompok
maupun massal
3.Kurang Menambah 3 4 5 4 240 3
media media promosi
Masalah
penyuluhan kesehatan
penyebab
4.Belum ada Berkoordinasi 4 4 4 4 258 2
pelayanan
poli khusus dengan kasatpel
2 pengobata
PTM UKP untuk
n HT dan
membuka poli
Dm sesuai
PTM
standar
5.Masyarakat Menjelaskan
takut akan kepada
hasil masyarakat
pemeriksaan tentag bahaya
penyakit PTM
6.Belum ada
penanganan
kasus HT dan
DM yang
efisien
3 Masalah 1.Kurangnya Meningkatkan 5 5 5 5 625 1
Deteksi dini kesadaran dan penyuihan baik
Ca Serviks pengetahuan pribadi,
dan tentang kelompok dan
payudara pentingnya massal
usia 30-50 skrining Ca
Tahun Serviks dan
Payudara
2.Kurangnya Menambah
alat promosi media promosi
kesehatan kesehatan
(leaflet,banner
dan poster)
3.Belum Kolaborasi
didapatkan dengan Kader
angka capaian IVA di wilayah
skrining Ca sekitar dan pkk
Serviks dan untuk
payudara usia melakukan
30-50 Tahun gebyar IVA
diwilayah
Cempaka
Putih
4.Takut Mejelaskan
mengetahui kepada
hasil dari masyarakat
pemeriksaan tentang Ca
IVA Cerviks dan
pentingnya
pemeriksaan
IVA

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan prioritas pemecahan masalah terpilih untuk Skrining faktor
resiko usia 15-59 Tahun, pelayanan dan pengobatan HT dan DM sesuai standar serta deteksi dini
Ca Serviks dan Payudara adalah meningkatkan penyuluhan baik kualitas maupun kuantitas/
frekuensi penyuluhan.

G. Cara Pemecahan Masalah


Berdasarkan hasil analisa pemecahan masalah maka dapat ditentukan cara pemecahan masalah
yang dituangkan dalam tabel berikut ini yaitu :

Tabel Pemecahan Masalah

Alternatif
Prioritas Penyebab Pemecahan Masalah
No Pemecahan Ket
Masalah Masalah Terpilih
Masalah
Penyuluhan Menambah
kurang frekuensi
(jumlahdan penyuluhan baik
variasi) didalam maupun
luar gedung
Kurangnya Melapor ke sudin
Masalah dukungan lintor terkait kejelasan
kurangnya terkait dengan payung hukum
pengetahuan payung hukum
masyarakat Tidak ada Berkoordinasi Meningkatkan
1 tentang anggaran kader dengan pihak frekuensi
pentingnya posbindu seperti kelurahan penyuluhan
pengendalian pada kader Lansia
dan bahaya Belum ada Kolaborasi dengan
PTM metode efektif tim KPLDH
dan efisien untuk
skrining ke warga
Yang datang ke Mengadakan
posbindu rata- posbindu ke
rata usia 59 tahun sekolah dan
keatas perkantoran

Anda mungkin juga menyukai