BAB 1
PENDAHULUAN
Penyakit kusta atau sering disebut penyakit Lepra adalah penyakit infeksi
membutuhkan waktu lama, secara teori masa inkubasi kuman kusta antara 2-5
masalah yang sangat kompleks, bukan hanya dari segi medis tetapi meluas hingga
prevalensi <1/10.000 penduduk) pada tahun 2000, sesuai target eliminasi kusta
global yang diamanatkan WHA (World Health Assembly) tahun 1991. Angka
prevalensi kusta di Indonesia telah menurun dari 5,2/10.000 penduduk tahun 1981
menjadi 0,9/10.000 penduduk di tahun 2000, namun sejak tahun 2001 sampai
penderita kusta baru berada pada kisaran 17.000-20.000 penderita kusta baru per
tahunnya dan terjadi peningkatan tren penderita kusta disabilitas tingkat 2 dengan
proporsi >10%. Sampai dengan tahun 2017 masih terdapat 10 provinsi dan 142
pada suatu wilayah provinsi tidak selalu berbanding lurus terhadap pencapaian di
dengan jumlah penderita kusta baru pada tahun 2017 mencapai 15.910 (angka
penemuan penderita kusta baru 6,07/ 100.000 penduduk). Eliminasi kusta telah
dicapai di 24 provinsi dan 142 Kab/Kota, namun penderita kusta masih tersebar
penduduk, tetapi apabila dilihat dari jumlah kasus yang ditemukan, Jawa Timur
Tabel 1.1 Pencapaian Program Pemberantasan Penyakit Kusta Provinsi Jawa Timur 2012-2018
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa jumlah penderita kusta terdaftar dari tahun 2012-2018 fluktuatif. Jumlah penderita terdaftar
dari tahun 2012-2015 mengalami penurunan, namun pada tahun 2016 kembali meningkat, dan pada tahun 2017-2018 kembali
mengalami penurunan. Angka prevalensi kusta Provinsi Jawa Timur sudah mencapai target yaitu <1/10.000 penduduk, namun angka
tersebut harus terus ditekan. Kasus kusta baru di Jawa Timur mengalami penurunan dari tahun 2012-2018, namun angka penemuan
3
TESIS EVALUASI PROGRAM PENANGGULANGAN ... RANI ROMADANIYATI
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 4
kasus baru (CDR) masih >5/100.000 penduduk. Penemuan penderita kusta dengan
cacat tingkat 2 di Jawa Timur masih tinggi (>5%), demikian juga dengan kasus
anak masih berada pada angka 8% dengan target yang harus dicapaian <5%.
penemuan penderita kusta baru di Jawa Timur dapat dilihat pada Lampiran 1.
di Jawa Timur, dengan jumlah tercatat sebanyak 385 penderita kusta baru di
berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur diketahui bahwa
Sumenep selama 3 tahun terakhir masih belum mencapai target <5/100.000, hal
Sumenep. Proporsi penderita kusta baru pada anak usia <15 tahun selama 3 tahun
target proporsi penderita kusta baru dengan cacat tingkat 2 sebesar <5% di tahun
2017 dan 2018 (capaian 0,22% di tahun 20017 dan 4,16% di tahun 2018). Angka
tersebut. Kabupaten Sumenep sudah mampu mencapai target RFT PB dari tahun
tertinggi di Jawa Timur dengan jumlah tercatat sebanyak 461 penderita baru di
tahun 2016, 454 penderita baru di tahun 2017, 385 penderita baru di tahun 2018,
kasus baru kusta di Kabupaten Sumenep selama 4 tahun terakhir dapat dilihat
Tabel 1.3 Kasus Baru Kusta menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten
Sumenep Tahun 2016-2019
Jawa Timur. Berdasarkan tabel 1.3 dapat diketahui bahwa jumlah tercatat
penderita kusta di Kabupaten Sumenep sebanyak 461 penderita baru pada tahun
2016, 454 penderita baru pada tahun 2017, 385 penderita baru pada tahun 2018,
dan 327 penderita baru pada tahun 2019 yang tersebar di 30 Puskesmas.
target angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) <5/100.000 penduduk, tidak
tercapainya target proporsi penderita kusta baru pada anak <5%, tidak tercapainya
selesai berobat (RFT MB) >90% dari tahun 2016-2018 di Kabupaten Sumenep
belum berhasil, oleh karena itu diperlukan adanya evaluasi. Evaluasi juga
dilakukan.
4 tahun terakhir, yaitu 461 penderita baru pada tahun 2016, 454 penderita baru
pada tahun 2017, 385 penderita baru pada tahun 2018, dan 327 penderita baru
pada tahun 2019. Masalah lainnya ialah tidak tercapainya target angka penemuan
kasus baru kusta (NCDR) <5/100.000 penduduk, tidak tercapainya target proporsi
penderita kusta baru pada anak <5%, tidak tercapainya angka prevalensi kusta
penduduk, tidak tercapainya target proporsi penderita kusta baru pada anak <5%,
tercapainya target penderita MB selesai berobat (RFT MB) >90% dari tahun
Kajian masalah penelitian ini lebih lanjut dapat dilihat pada gambar 1.1.
Tingginya penemuan
penderita kusta baru di
1. Advokasi dan
Kabupaten Sumenep, tidak
1. Pengetahuan Petugas 1. Pengembangan koordinasi lintas
tercapainya target angka
2. Ketersediaan koordinasi dan program dan lintas
penemuan kasus baru kusta
Sumberdaya Kesehatan jejaring kerja sektor
(NCDR) <5/100.000
a. Sumber daya 2. Perencanaan 2. Surveilans kusta:
penduduk, tidak tercapainya
manusia Sistem Surveilans a. Pengumpulan data
target proporsi penderita
b. Sarana dan prasarana 3. Perencanaan b. Pengolahan data
kusta baru pada anak <5%,
c. Obat dan bahan kemoprofilaksis c. Analisis data
tidak tercapainya angka
medis 4. Perencanaan d. Diseminasi data
prevalensi kusta <1/10.000
d. Pendanaan penemuan kasus 3. Kemoprofilaksis
penduduk, dan tidak
3. Promosi kesehatan 5. Rencana 4. Tata laksana penderita
tercapainya target penderita
pemantauan dan kusta
MB selesai berobat (RFT
evaluasi 5. Pemantauan dan
MB) >90% dari tahun 2016-
evaluasi 2018 di Kabupaten
Sumenep
9
TESIS EVALUASI PROGRAM PENANGGULANGAN ... RANI ROMADANIYATI
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 10
1. Need Assessment
a. Pengetahuan Petugas
petugas yang baik maka dia akan menyelesaikan tugas dan tanggung
Obat dan bahan medis paling harus sesuai dengan kebutuhan tata laksana
penderita kusta dan penanggulangan kusta, antara lain obat anti kusta
sulphat, anti oksidan, reagensia, Ziehl Nielsen (ZN), objek glass, spiritus,
4) Pendanaan
c. Promosi Kesehatan
2. Program Planning
Permasalahan Kusta tidak dapat diselesaikan oleh sektor kesehatan saja dan
terus menerus terhadap data dan informasi tentang penderita kusta serta
c. Perencanaan kemoprofilaksis
tersebut memiliki jumah penderita kusta yang rendah namun berada pada
situasi khusus seperti situasi etnis dan suku yang dapat mempengaruhi
masyarakat dengan 2 (dua) cara yakni, secara aktif dan pasif. Penemuan
kasus secara aktif adalah cara penemuan kasus baru dengan cara petugas
RI, 2014).
penanggulangan kusta.
3. Formative Evaluation
program dengan tujuan untuk mengubah atau ada perbaikan pelaksanaan program.
Advokasi dan koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam penanganan
kusta dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Salah satu
b. Surveilans kusta
daerah yang belum mencapai eliminasi kusta maupun daerah yang telah
c. Kemoprofilaksis
dosis tunggal pada orang yang kontak dengan penderita kusta yang
lebih awal dan dapat segera dilakukan tindakan perbaikan. Pemantauan dan
4. Summative Evaluation
Kabupaten dengan jumlah penderita kasus kusta baru tertinggi di Jawa Timur.,
<5/100.000 penduduk, tidak mencapai target proporsi penderita kusta baru pada
anak <5%, tidak mencapai angka prevalensi kusta <1/10.000 penduduk, dan tidak
Kabupaten Sumenep?
Sumenep?
Kabupaten Sumenep.
Kabupaten Sumenep.
di Kabupaten Sumenep.
di Kabupaten Sumenep?
Sumenep.
Kabupaten Sumenep.