Anda di halaman 1dari 93

KEBIJAKAN PROGRAM INDONESIA SEHAT

DENGAN PENDEKATAN KELUARGA


DAN
PROGRAM RAKYAT SEHAT DI JAWA TENGAH

Disampaikan Oleh :
Dr. Yulianto Prabowo, Mkes.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
OUT LINE

1.Kinerja Pembangunan Kesehatan


2.Permasalahan Kesehatan
3.Arah dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Prov Jawa
Tengah
4.Program Prioritas Nasional
5.Program Prioritas Jawa Tengah
6.Program Keluarga Sehat
7.Monitoring-evaluasi Pelaksanaan PIS PK
1: KINERJA PEMBANGUNAN KESEHATAN
KINERJA PEMBANGUNAN KESEHATAN 2016

JUMLAH INDIKATOR : 50 Indikator

Tercapai: 40 Indikator Dinkes + 6 Indkator RS

Belum Tercapai : 4 Indikator


-Angka Kesakitan DBD (Per 100.000 Pddk)
-Angka Kematian DBD (%)
-Angka Penemuan Kasus Baru Kusta
-Rasio Puskesmas Per Jumlah Penduduk
DERAJAT KESEHATAN
2017
NO KONDISI 2013 2014 2015 2016
(Tw 2)

73,46
1 Umur Harapan Hidup (UHH) 72,6 73,60 74,02 -
(AHH)

118,62
(668 kasus)

Jumlah Kelahiran Hidup (KH)


Th. 2016= 548.993, Th. 2015= 556,863, Th. 2014= 561.844; Th.2013= 563.135;
DERAJAT KESEHATAN
2017
NO KONDISI 2013 2014 2015 2016
(Tw 2)

Kesakitan Malaria
7 (API per 1.000 0,06 0,05 0,06 0,03 0.011
penduduk)

Penemuan Kasus TB Paru 113,52 117 118 58


8 yg tercatat (CNR per 100 114 (36759 (39638
20013 kasus
(39.982 kasus)
.000 penduduk) kasus) kasus)

Keberhasilan Pengobatan
9 87,43 87,03 68,06 67,93 50.84
TB Paru (% SR)

Kasus Kebal Obat TB Par


10 106 144 158 134 11.7
u (TB MDR)

Kasus HIV/AIDS 1045/9 1399/108 1467/129


11 1867/1402 1.292/784
93 1 6

Avian Influenza
12 0/0 1/1 0/0 0/0 0/0
(kasus/mati)
DERAJAT KESEHATAN
2017
NO KONDISI 2013 2014 2015 2016
(Tw 2)

Angka Penemuan Kasus


12 Baru Kusta (/100.000 pd 5,3 5,5 5,3 5,5 2.76
dk)

Penemuan Penderita
13 190/2297 207/1252 108/1604 202/1662 119/825
Baru Kusta (PB/MB)

Proporsi Penderita
14 14,4 11,6 8,82 7,0 6.67
Kusta Cacat Tk.2

15 Penderita Polio 0 0 0 0 0

16 Non Polio AFP Rate 2,70 2,29 2,01 2,11 2.25


PERSENTASE PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
2017
NO INDIKATOR 2013 2014 2015 2016
Tw 2

Cakupan kunjungan
1. 92,13 93,11 93,05 93,27 39.01
ibu hamil K4

Cakupan pertolongan
2. 98,08 99,17 98,09 98,00 37.50
persalinan Nakes

Cakupan neonatal
3. resti/komplikasi yg 75,36 83,32 87,63 86,27 39.59
ditangani

Cakupan kunjungan
4. 95,59 96,34 97,55 97,58 47.27
bayi

5. Desa/Kelurahan UCI 99,00 99,53 99,95 99,71 48.5


PERSENTASE PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
2017
NO INDIKATOR 2013 2014 2015 2016
Tw 2

Cakupan deteksi dini


6. tumbuh kembang anak 75,46 86,82 83,92 82,28 32.44
balita dan prasekolah

Cakupan balita gizi buruk


7 100 100 100 100 100
mendapat perawatan

Penjaringan kesehatan
8. 71,88 85,91 92,23 99,17 -
siswa SD dan setingkat

9. Cakupan peserta KB aktif 79,52 72,95 78,45 77,87 40.01

Desa/kelurahan
10. mengalami KLB yang 100 100 100 100 100
ditangani <24 jam
PERSENTASE PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA

2017
NO INDIKATOR 2013 2014 2015 2016
Tw 2

Penduduk yang
11. 76,11 76 78,4 77,9 79.94
memanfaatkan jamban

Cakupan Pemanfaatan
12. 78,55 77 78,29 81,45 81.47
Air Bersih

Tempat umum yang


13. 78,39 78 79 82,31 83.48
memenuhi syarat

Proporsi desa/kelurahan
14. siaga aktif mandiri (%) 5,1 6,84 7,06 8,94 8.94

Jumlah BUMN & BUMD y


15. ang melaksanakan CSR bi 0 4 4 3 -
dang kesehatan
2: PERMASALAHAN KESEHATAN
KASUS KEMATIAN IBU

12
KASUS KEMATIAN BAYI

14
KASUS KEMATIAN BALITA

15
KASUS BALITA GIZI BURUK (BB/TB)

16
KASUS TB KEBAL OBAT (MULTI DRUGE RESISTANT/MDR)

Jateng = 33 kasus

17
ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN TB (SUCCES RATE)

Jateng = 51,40%
.
Target > 90 %

18
KASUS HIV

Jateng = 464 kasus

19
3: ARAH DAN KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN
VISI PEMERINTAHAN JOKOWI-JK
Terwujudnya Indonesia yg Berdaulat, Mandiri & Berkepribadian
Berdasarkan Gotong Royong

21
VISI DAN MISI PRESIDEN
UNGGULAN,
SEKTOR UNGGULAN,

TRISAKTI:
Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik; Berkepriba
MANUSIA, SEKTOR

dian dlm budaya

NORMA
NORMA PEMBANGUNAN
KEWILAYAHAN
DAN KEWILAYAHAN
PEMBANGUNAN MANUSIA,

PEMBANGUNAN KABINET
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)
Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia
PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN
PEMERATAAN DAN
PEMERATAAN

KABINET KERJA
PROGRAM INDONESIA PINTAR
PROGRAM INDONESIA PROGRAM INDONESIA KERJA
SEHAT PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA
DIMENSI PEMBANGUNAN:

KERJA
RENSTRA 2015-2019

PARADIGMA SEHAT PENGUATAN YANKES JKN


33 DIMENSI

KELUARGA SEHAT
PROGRAM INDONESIA SEHAT
RENSTRA
2015-2019

Pilar 1. Paradigma Sehat Pilar 2. Penguatan Yankes


Pilar 3. JKN

• Peningkatan Akses • Benefit


• Promotif – preventif terutama pd FKTP • Sistem pembia
sebagai landasan pe • Optimalisasi Sistem
mbangunan kesehat Rujukan yaan: asuransi
an • Peningkatan Mutu – azas gotong r
• Pemberdayaan masy oyong
arakat melalui pende
Penerapan pendekatan • Kendali Mutu &
katan keluarga
• Keterlibatan lintas se continuum of care Kendali Biaya
Penerapan pendekatan • Sasaran: PBI &
ktor continuum of care
• Gerakan Masyarakat Non PBI
Intervensi berbasis resiko
Sehat kesehatan berbasis
(health risk)
Intervensi resiko
kesehatan (health risk) Tanda kepesertaan KIS

PENDEKATAN KELUARGA
KELUARGA SEHAT
1. Pendekatan keluarga bukan progra
m baru, tetapi cara untuk meningka
PARADIGMA tkan efektifitas kegiatan promotif d
SEHAT an preventif dengan mengintegrasi
an program dan kunjungan ke rum
ah.
2. Dengan mengintegrasikan proses p
elaksanaan program kesehatan lebi
h murah dan mudah dilaksanakan.
Tenaga kesehatan di Puskesmas ha
rus tahu banyak program.
3. Dengan Kunjungan ke rumah
cakupannya menjadi total coverag
e menggunakan active case finding
Program Kesehatan Lintas sektor 4. Permasalahan yang ada di keluarga
diatasi secara tuntas
A. RPJMD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 - 2018

Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari


“Mboten Korupsi & Mboten Ngapusi”

MISI
1. Bangun Jateng berbasis Trisakti Bung Karno 11 PROGRAM UNGGULAN
– berdaulat di bid. Pol, berdikari di bid. Ekon
omi, & berkepribadian di bid. Kebud.
1. Pendidikan politik mas
2. Mewujudkan kesra yg berkeadilan, menangg y.
ulangi kin & gur. 2. Reformasi Birokrasi
3. Kuatkan sistem yan. p
3. Mewujudkan penyelenggaraan pem yg bersih, jujur ublik
& transparan “mboten korupsi & mboten ngapusi” .
4. Desa Mandiri
5. Katkan kesra buruh
4. Perkuat kelemb sos masy utk meningkatkan per
satuan & kesatuan.
6. Rakyat Sehat
7. Dikdas dan menengah
5. Perkuat partisipasi masy dlm pengambilan k 8. Keadilan Gender & Per
eputusan & proses pembangunan yg menyan lindungan Anak
gkut hajat hidup org banyak. 9. Infrastruktur dan Perh
ubungan
6. Meningkatkan kualitas yan publik utk penuhi ke
butuhan dasar masy. 10. Ijo Royo – royo
11. Seni Budaya Jawa
7. Meningkatkan infrast utk percepat pemb Jateng
yg berkelanjutan & ramah lingk.
PAKET SEHAT
1. Melengkapi sarana dan prasarana, fasilitas pelayanan
kesehatan yang memadai khususnya penambahan kamar
kelas tiga dan puskesmas rawat inap;
2. Melakukan pemetaan kesehatan warga sekaligus mengemban
gkan sistem informasi pelayanan kesehatan on line;
3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya p
encegahan (preventif) dengan mensosialisasikan budaya hid
up bersih, berolah raga dan mewujudkan rumah sehat;
4. Memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
dengan mengutamakan pelayanan khusus bagi masyarakat
berpenghasilan rendah dan lanjut usia;
5. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan
memberdayakan posyandu yang terintegrasi dengan
pelayanan sosial.
SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJMD)
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013-2018
(URUSAN KESEHATAN)

VISI : MENUJU JAWA TENGAH SEJAHTERA DAN BERDIKARI


“mboten korupsi, mboten ngapusi”

MISI 6 : MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK UNTUK MEME


NUHI KEBUTUHAN DASAR MASYARAKAT

TUJUAN : MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT

SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

PENINGKATAN PROMOSI KESEHA MENINGKATKAN PEMENU


TAN DAN PEMBERDAYAAN MASY HAN PRASARANA SARANA
MENURUNNYA ANGK ARAKAT, PELAYANAN KESEHATA PELAYANAN KESEHATAN D
A KEMATIAN DAN AN N DASAR DAN RUJUKAN, SERTA ASAR DAN RUJUKAN SERTA
GKA KESAKITAN PENINGKATAN CAKUPAN JAMIN PEMERATAAN TENAGA ME
AN PEMELIHARAAN KESEHATAN DIS

PROGRAM UNGGULAN : RAKYAT SEHAT


IMPLEMENTASI PAKET SEHAT

PAKET
SEHAT
PROG
GUB
KETERPADUAN PERAN
DALAM PENANGANAN MASALAH KESEHATAN
RPJMD
50 INDIKATOR
LINSEK : 1. DINAS
1.LINSEK MSLH KESTN PRIORITAS KESEHATAN
(BAPERMASDES, P2 : DB, TB 2. RS PUSAT/
BP3APK, DIKNAS KUSTA PROV/KAB-
2.PKK HIV/AIDS KOTA / SWASTA
3.FATAYAT
PTM : HYPERTENSI 3. PUSKESMAS
4.AISIYAH
5.NGO
DM, CA
AKI
AKB/AKAB
GIZI BURUK PT KESHT:
MITRA : 1.FK
1.OP KESHT PERMASALAHAN 2.FKM
2.KNCV MANAJEMEN : 3.AKBID
3.EMAS 1.REGULASI 4.KPER
5.KESLING
4.GF 2.SARANA PRASARANA
6.GIZI
5.PPTI 3.SDM
7.DLL
6.DLL….
TEMA PEMBANGUNAN DAERAH
TAHUN 2018

TAHUN KE 5
RPJMD 2013 - 2018

“Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang B


erkeadilan dan Berdikari”
PRIORITAS PEMBANGUNAN RKPD 2018

1. Peningkatan Penanggulangan KEMISKINAN DAN


PENGANGGURAN Berdimensi Kewilayahan
2. Peningkatan KESRA yang Berkeadilan Berbasis pada Potensi Ungg
ulan Daerah dan Berorientasi pada Ekonomi Kerakyatan
3. Peningkatan Kualitas PELAYANAN PUBLIK untuk Memenuhi
Kebutuhan Dasar Masyarakat
4. Peningkatan infrastruktur yang berkelanjutan
5. Pemantapan Pengelolaan SDA yang ramah lingkungan
6. Peningkatan Penyelenggaraan TATA KELOLA PEMERINTAHAN,
Demokratisasi dan Penciptaan Kondusivitas Wilayah

31
4: PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
PRIORITAS NASIONAL BIDANG KESEHATAN

1 2

33
Program Prioritas:
Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak
PROYEK PRIORITAS NAS
Peningkatan IONAL
kualitas pelayanan
1.Penurunan Kematian
kesehatan ibu dan
anak Ibu di fasilitas pelayanan
PROYEK PRIORIT kesehatan
AS NASIONAL
1.Pemenuhan
JKN/KIS
2.Penyediaan
Peningkatan
fasilitas kesehatan Kesehatan Ibu
yang berkualitas dan Anak
Peningkatan Perbaikan
3.Pemenuhan SDM
akses pelayanan kualitas gizi Ibu
kesehatan
kesehatan ibu dan Anak
4.Penyediaan dan
dan anak
peningkatan mutu
sediaan farmasi dan
alat kesehatan PROYEK PRIORITAS N
ASIONAL
34
1.Penurunan Stunting
Program Prioritas:
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
PROYEK PRIORITAS NASION
AL
Pencegahan dan P 1.Pencegahan dan
engendalian Pengendalian TB dan
Penyakit Menular HIV/AIDS
2.Pengendalian Malaria
3.Pengendalian Penyakit
Tropis Terabaikan/ Neglected
Tropical Diseases
Pencegahan &
Pengendalian
Penyakit Pencegahan dan
Pengendalian
Surveilans,
Penyakit Tidak
Imunisasi, Sistem
Menular
Informasi Penyakit &
Karantina Kesehatan
PROYEK PRIORITAS NASIO
PROYEK PRIORITAS N
NAL
ASIONAL 35
1.Pengendalian Faktor Risiko
1.Peningkatan Cakupan
Penyakit Tidak Menular
Imunisasi Dasar
Lengkap
Program Prioritas:
Penguatan Preventif Promotif
“Gerakan Masyarakat Hidup Sehat”
PROYEK PRIORITAS N
Lingkungan ASIONAL
Sehat 1.Peningkatan Kualitas
Lingkungan Hidup
Sehat

Penguatan Preventif
Promotif “Gerakan
Masyarakat Hidup S
ehat
Peningkatan pe
Konsumsi P mahaman Hidu
angan Seha p Sehat
t
PROYEK PRIORITAS
NASIONAL
PROYEK PRIORITAS N
1.Peningkatan ASIONAL36
Konsumsi Pangan 1.Kampanye Hidup
Sehat Sehat
5: PROGRAM PRIORITAS JAWA TENGAH
GUBER
NUR

2017
PROGRAM YANG MENJADI PERHATIAN
1 Kasus Kematian Ibu < 300

Kematian Bayi

2 Gerakan Masyarakat Sehat “GERMAS”

3 Menuju Bebas Kusta 2019

4 Bebas BAB Sembarangan Tahun 2020

5 Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat Tahun 2020

6 Belkaga Menuju Bebas Filaria Tahun 2020

7 Bebas Malaria pada Tahun 2030


(Gebrak Malaria)
6: Program Keluarga Sehat
Scan PIS PK Kemendagri
Scan PIS PK gubernur/bupati/walikota
METODE KELUARGA SEHAT
D Database: pendataan seluruh
keluarga dalam wilayah kerja Puskesma
s
A Analisis data MEMETAKAN M
R Rumusan masalah ASALAH KESE
HATAN
R Rencana kegiatan BY NAME
I Implementasi kegiatan BY ADDRESS

M Monitoring
E Evaluasi
IMPLEMENTASI PEMETAAN KELUARGA SEHAT D
I JAWA TENGAH
DAFTAR KAB/KOTA LOKUS PELAKSANA PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA DI JATENG 2016
(12 KAB/KOTA, 92 PUSKESMAS)

1 KOTA SEMARANG (6 PUSKESMAS)


2 KAB. TEGAL (12 PUSKESMAS)
3 KAB. PEMALANG (5 PUSKESMAS)
4 KAB.CIILACAP (7 PUSKESMAS)
5 KAB. BANYUMAS (10 PUSKESMAS)
6 KAB. GROBOGAN (4 PUSKESMAS)
7 KAB. BANJARNEGARA (5 PUSKESMAS)
8 KAB. PEKALONGAN (7 PUSKESMAS)
9 KAB. PATI (18 PUSKESMAS)
10 KAB. BREBES (10 PUSKESMAS)
11 KAB. BATANG (6 PUSKESMAS)
12 KAB. KENDAL (2 PUSKESMAS)
PESERTA PELATIHAN KS JATENG 2016
JUMLAH PU JUMLAH PU
TOTAL PUSK JUMLAH PES
NO NAMA KAB/KOTA SKESMAS SKESMAS SE
ESMAS ERTA
SASARAN KITAR
1 Banjarnegara 5 29 34 55
2 Banyumas 9 30 39 97
3 Batang 6 15 21 60
4 Brebes 10 28 38 100
5 Cilacap 7 30 37 69
6 Grobogan 4 26 30 46
7 Kab. Pekalongan 7 26 33 84
8 Kendal 2 21 23 31
9 Kota Semarang 6 31 37 61
10 Pati 17 11 28 118
11 Pemalang 10 3 13 56
12 Kab. Tegal 11 18 29 119
JUMLAH 94 268 362 896
LOKUS INTEGRASI KELUARGA SEHAT
TH 2017-2018
NO KAB/KT JMLH PKM 2017 2018
1 Kab. Cilacap 38 33 1
2 Kab. Banyumas 39 13 20
3 Kab. Purbalingga 22 6 6
4 Kab. Banjarnegara 35 9 9
5 Kab. Kebumen 35 12 15

6 Kab. Purworejo 27 1 5
7 Kab. Wonosobo 24 3 5
8 Kab. Magelang 29 3 16
9 Kab. Boyolali 29 5 7
10 Kab. Klaten 34 7 17
11 Kab. Sukoharjo 12 12 0
12 kab. Wonogiri 34 3 11
LOKUS INTEGRASI KELUARGA SEHAT
TH 2017-2018
NO KAB/KT JMLH PKM 2017 2018
13 Kab. Karanganyar 21 12 7
14 Kab. Sragen 25 13 9
15 Kab. Grobogan 30 17 12
16 Kab. Blora 26 6 7
17 Kab. Rembang 16 11 3

18 Kab. Pati 29 18 10
19 Kab. Kudus 19 1 11
20 Kab. Jepara 21 6 12
21 Kab. Demak 27 1 15
22 kab. Semarang 26 7 3
23 Kab. Temanggung 24 3 15
24 Kab. Kendal 30 13 13
LOKUS INTEGRASI KELUARGA SEHAT
TH 2017-2018
NO KAB/KT JMLH PKM 2017 2018
25 Kab. Batang 21 9 7
26 Kab. Pekalongan 26 7 17
27 Kab. Pemalang 22 11 4
28 Kab. Tegal 29 16 9
29 Kab. Brebes 38 16 12

30 Kota Magelang 5 4 1
31 Kota Surakarta 17 6 5
32 Kota Salatiga 6 5 1
33 Kota Semarang 37 6 7
34 Kota Pekalongan 14 2 5
35 Kota Tegal 8 4 4
Total KS 301 301
STATUS PENDATAAN KS INDONESIA
(s.d. 21 Pebruari 2017)

SULSEL ( 44.633 RESPONDEN )

JAWA TENGAH
(238.666) RESPONDEN
BANTEN ( 26.488 RESPONDEN )
JATIM ( 28.656 RESPONDEN )

JABAR ( 16.887 RESPONDEN )


DKI ( 2.197 RESPONDEN )
BABEL ( 1.014 RESPONDEN )
SUMSEL ( 24.494 RESPONDEN )

SUMUT ( 43.633 RESPONDEN )


STATUS PENDATAAN KS JAWA TENGAH
(s.d. 21 Februari 2017)

KAB TEGAL ( 7.736 RESPONDEN )

PEMALANG (1.288 RESPONDEN ) KAB PEKALONGAN ( 73.191 RESPONDEN )

PATI ( 58.839 RESPONDEN )

K0TA SEMARANG
( 90.250 RESPONDEN )
BREBES (175 RESPONDEN )

BATANG ( 7.177 RESPONDEN )


STATUS PENDATAAN KS INDONESIA
(s.d. 02 Mei 2017)

Jateng Ranking 1 (315.731) Re


sponden
STATUS PENDATAAN KS JAWA TENGAH
(sd 02 Mei 2017)

Kab.Tegal 18623 Responden

Kab.Pemalang 5.140 Responden


Kab.Pekalongan 79.757 Responden
Kab.Magelang 773 Responden Kab.Pati 77.344 Responden

Kota Semarang 107.765 Responden

Kab. Kebumen 725 Responden

Kab. Brebes 2.881 Responden

Kab.Batang 9.612 Responden


Kab.Banyumas 9.737 Responden
Kab.Banjarnegara 3.274 Responden
CONTOH BREAKDOWN PER KECAMATAN
DI KOTA SEMARANG (s.d. 02 Mei 2017)

374
5
7773
9860

10125
3890

3479
15085
5830
6747
2984
6106

7403
3411

2351
2025
12025
BREAKDOWN PER KELURAHAN
KEC. SEMARANG BARAT (s.d. 02 Mei 2017)

3
810
922
8

3601
2889

1471

1443

3164
10
STATUS PENDATAAN KS INDONESIA
(s.d. 7 Agustus 2017)

SULSEL ( 44.633 RESPONDEN )

JAWA TENGAH
(238.666) RESPONDEN
BANTEN ( 26.488 RESPONDEN )
JATIM ( 28.656 RESPONDEN )

JABAR ( 16.887 RESPONDEN )


DKI ( 2.197 RESPONDEN )
BABEL ( 1.014 RESPONDEN )
SUMSEL ( 24.494 RESPONDEN )

SUMUT ( 43.633 RESPONDEN )


STATUS PENDATAAN KS JAWA TENGAH
(s.d. 7 Agustus 2017)

KAB TEGAL ( 7.736 RESPONDEN )

PEMALANG (1.288 RESPONDEN )

PATI ( 58.839 RESPONDEN )

K0TA SEMARANG
( 90.250 RESPONDEN )
BREBES (175 RESPONDEN )

BATANG ( 7.177 RESPONDEN )


CONTOH BREAKDOWN PER KECAMATAN
DI KOTA SEMARANG (s.d. 7 Agustus 2017)
BREAKDOWN PER KELURAHAN
KEC. SEMARANG BARAT (s.d. 07 Agustus 2017)
IKS provinsi Jawa Tengah
(7 Agustus 2017)
IKS PROVINSI
Contoh IKS Kabupaten/Kota
IKS Kecamatan
IKS KELURAHAN
IKS RW
IKS RT
IKS KELUARGA
MATRIKS PROGRESS IMPLEMENTASI PIS-PK

KABUPATEN/KOTA
PROVINSI

IMPLEMENTASI PIS-PK DI PUSKESMAS

KUNJUNGAN
PUSKEMAS SOSIALISASI RUMAH
SOLUSI
DINKES INPUT INTERVENSI PERMASALAHAN
No PENCATA INTERVE DATA PEMECAHAN
KAB/KOTA JML LANJUT
TAN DATA NSI ANALISA DATA MASALAH
TERL INTERN EKSTER APLIKASI (INTEGRASI
NAMA PKM KES KLGA AWAL KS PROGRAM)
ATIH AL NAL
(PROKESG (PINKESG
KS
A) A)

  1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
                         
                         
Berbagai Sumber Pendanaan
di Puskesmas

Tdk Pajak CSR Dana


tersegmentasi Rokok DAK Desa
dlm msg2 prgrm Fisik

Menghindari
Duplikasi
Pembiayaan

Efektif & Efisien


Peraturan Pemanfaatan Sumber Pendanaan di Puskesmas

No Sumber Pendanaan Peraturan Pemanfaatan


.
1 Dana APBD  Permendagri 13/2006 beserta Perubahannya (Permendagri 59/2007 dan Perme
ndagri 21/2011) Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
 Peraturan Menteri Dalam Negeri no. 31 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusu
nan APBD Tahun Anggaran 2017
2 Dana Kapitasi  Peraturan Presiden no. 32 tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan D
ana Kapitasi JKN pada FKTP milik Pemda
 Peraturan Menteri Kesehatan no. 21 Tahun 2016 tentang Penggunaan Dana Kap
itasi JKN untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional pada
FKTP milik Pemda.

3 Bantuan Operasiona Peraturan Menteri Kesehatan no. 71 Tahun 2016 tentang Penggunaan DAK Non Fisi
l Kesehatan (BOK) k Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2017

4 Dana Desa  Peraturan Pemerintah no. 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber d
ari APBN sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pe
merintah no. 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Peraturan Pemerintah no.
60 Tahun 2014
 Peraturan Menteri Desa no. 21 Tahun 2015 tentang Prioritas Penggunaan Dana
Desa Tahun 2016
Strategi Pendanaan Program Indonesia Sehat melalui
Pendekatan Keluarga dengan Dana BOK dan Kapitasi

Pemanfaatan Dana BOK:


1. Transport lokal
2. Perjalanan dinas
3. Pembelian BHP; bahan/ma Pemanfaatan Dana
terial untuk mendukung pela Dana Dana Kapitasi:
yanan promotif preventif 1.Jasa Pelayanan
4. Belanja cetak /pengganda
BOK Kapitasi 2.Dukungan Biaya
an Operasional
5. Belanja makanan&minuma Pelayanan Kesehatan:
n a.Belanja barang
6. Penyelenggaraan rapat sos operasional
ialisasi,pertemuan
Program Indonesia
b.Belanja Modal
7. Honorarium PNS dan non P
NS Sehat melalui
Pendekatan
Keluarga

Permenkes 71/2016 Permenkes 39/2016 Permenkes 21/2016

Pendanaan yang terintegrasi pada Program Indonesia Sehat Melalui Pendekatan Keluarga dengan memperhatikan :
1.Alokasi pembiayaan daerah dan Kebutuhan Puskesmas
2.Menghindari Pembiayaan ganda
3.Efektif dan Efisien
Permenkes 19 Tahun 2017 tentang Pedoman Pendanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
7: Monev Implementasi PIS PK
Peran Pusat dan Daerah dalam
Monitoring dan Evaluasi Implementasi PIS-PK

Monev pencapaian integrasi program secara


nasional spt program kesehatan masyarakat,
KEMENKES
upaya kesehatan, pencegahan pengendalian
penyakit, pelaksanaan regulasi di daerah

Monev terhadap implementasi PIS-PK Tk. Prov. D


DINKES PROVINSI
ukungan Sumber Daya, Sosialisasi & Advokasi, Pela
tihan SDM, Pelaporan

Monev Pelaksanaan PIS-PK di Tk. Kab./kota dan D


DINKES KAB/KOTA ukungan Sumber Daya, Sosialisasi & Advokasi, Pela
tihan SDM, Pelaporan

Monev Pelaksanaan dan Penguatan Program


PUSKESMAS UKM dan UKP, Memantau Kepesertaan jaminan k
esehatan (PPJK), Manajemen Puskesmas , Pangkal
an Data di Puskesmas hasil pendataan kelg
Tahapan Pelaksanaan
Monitoring dan Evaluasi PIS-PK

PERSIAPAN
SOSIALISASI
ANALISA ANALISA
PENGORGA- KUNJUNGAN
NISASIAN
IKS INTERVENSI PERUBAHAN
PELATIHAN RUMAH
PEMBIAYAA AWAL IKS
N

Koord.analisis: Koord.analisis:
BPPSDM Ditjen Pelayanan Kesehatan
Prinsip Monitoring & Evaluasi

PENILAIAN YANG OBJEKTIF KEJELASAN TUJUAN KEGIATAN

PERAN SERTA AKTIF PIHAK TERKAIT

PERTANGGUNGJAWABAN
INTERNAL & EKSTERNAL

MENGGAMBARKAN SECARA UTUH SETIAP


AKURASI DATA
TAHAPAN

SESUAI JADWAL, BERKALA DAN


BERKELANJUTAN

TERINTEGRASI, EFEKTIF & EFISIEN KEPASTIAN TINDAK LANJUT

BERORIENTASI PENINGKATAN MUTU


Penanggung Jawab Monev

Penanggung jawab Bina Wilayah Tingkat


PUSAT Pusat yang ditetapkan oleh Menteri

Penanggung Jawab Bina Wilayah


PROVINSI Tingkat Provinsi yang ditetapkan oleh
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi

Penanggung Jawab Bina Wilayah


KAB/KOTA Tingkat Kabupaten/kota yang ditetapkan
oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab./Kota

PUSKESMAS Kepala Puskesmas


PELAPORAN HASIL MONEV

1. Masing masing binwil akan melaporkan hasil monitor


ing dan evaluasi sesuai kuisioner kepada koordinator
setiap tahapan
2. Koordinator setiap tahapan akan melakukan analisa t
erhadap hasil laporan binwil. Koordinator akan meny
usun laporan hasil analisa secara nasional
3. Koordinator akan memberikan atau memfeedback ha
sil analisa kepada binwil
4. Binwil akan menyusun rencana tindak lanjut untuk m
asing-masing wilayahnya
UMPAN BALIK & TINDAK LANJUT

BINWIL
Rencana Tindak Lanjut

Pemda Provinsi

Pemda Kab./Kota

Puskesmas
Langkah Pelaksanaan
Monitoring dan Evaluasi

PENYIAPAN INSTRUMEN MONITORING

PENENTUAN LOKUS KUNJUNGAN

PENJADWALAN PELAKSANAAN MONEV

PELAKSANAAN MONEV

PENGUMPULAN HASIL MONEV

PELAKSANAAN ANALISA HASIL MONEV

PENYAMPAIAN HASIL ANALISA MONEV

TINDAK LANJUT HASIL ANALISA


Pelaksanaan monev PIS PK
di Jawa Tengah
SKEMA URUSAN KESEHATAN
SESUAI UU NO. 23 TAHUN 2014
KEMKES
WILAYAH
UKM UKP KERJA

ANTAR
BB Kesmas RSUP PROV

DINKES PROV

Balkesmas UPT LAIN ANTAR


RSUD Prov KAB/KOT
KETERANGAN :
Grs Hub Kerja
Grs Hub Fungsional
DINKES KAB/K
Grs Hub RS Rujukan OTA
Grs Hub Komunikasi

DLM
Puskesmas RSUD Kab/Kot
KAB/KOT
a
Scan SK Tim PIS PK Dinkes prov
BINA WILAYAH
Balkesmas Balkesmas Balkesmas Balkesmas Balkesmas
Wil.Semarang Wil.Ambarawa Wil.Magelang Wil.Klaten Wil. Pati
Kt Semarang Kab. Semarang Kt. Magelang Kab. Klaten Kab. Blora

Kt. Tegal Kab. Temanggung Kab. Magelang Kab. Boyolali Kab. Rembang

Kab. Tegal Kt. Salatiga Kab. Cilacap Kab. Sragen Kab. Grobogan

Kt. Pekalongan Kab.Banjarnegara Kab. Banyumas Kab. Sukoharjo Kab. Kudus

Kab. Pekalongan Kab. Wonosobo Kab. Purbalingga Kab. Karanganyar Kab. Pati

Kab. Pemalang Kab. Kendal Kab. Purworejo Kab. Wonogiri Kab. Jepara

Kab. Brebes Kab. Batang Kab. Kebumen Kt. Surakarta Kab. Demak
KEKUATAN
• Komitmen fasilitator di Kabupaten/Kota lokus sangat tinggi

• Dukungan pimpinan terhadap pelaksanaan pemetaan sang


at tinggi

• Adanya tenaga GASURKES (Kota Semarang) dan Promoto


r Kesehatan (Pati) yang bisa dilibatkan dalam proses pemet
aan.

• Dukungan pembiayaan dari APBD Kab/Kota

• Jateng mempunyai back up data kuesioner manual, sehing


ga jika database rusak bisa recovery/entry ulang.
HAMBATAN / PERMASALAHAN
• Sistem di PUSDATIN : kecepatan lambat (lemot)

• Untuk mendapatkan username dan password


membutuhkan waktu yang lama

• Sering terjadi error pd aplikasi online, shg tidak dapat


lanjut dan harus kembali mulai dari awal.

• Masih menggunakan gadget pribadi yang biasanya m


emori nya terbatas

• Monev : 10% dari jumlah total keluarga yang terdata


 sgt berat utk daerah dg jumlah penduduk besar
USULAN / SARAN
• Pelatihan : jumlah jam pelajaran untuk materi aplikasi dan p
raktek lapangan diperbanyak.

• Konsultasi tentang pelaksanaan pemetaan di mungkinkan


melalui berbagai media sosial (WA, email, SMS, dsb)

• Jateng di beri bandwitch IP Publik khusus untuk back up dat


a KS, seperti waktu ada video conferens (masuk server jate
ng  server pusdatin)

• Perlu dukungan dana dari DAK (BOK) dan APBD Kab/Kota


untuk pemenuhan sarpras pendataan & pelaksanaan mone
v oleh Balkesmas.

Anda mungkin juga menyukai