memiliki peran utama dalam proses dan endotel. Inflamasi pada masing-
79
ISSN: 2721-2882
masing lapisan kornea yang berbeda bowman dengan infiltrat berbentuk
Inflamasi pada lapisan epitel akan disebabkan oleh hal-hal yang tidak
menghasilkan gejala defek yang terlihat spesifik dan dapat terjadi pada
(Kanski and Bowling, 2016). infeksi virus, dry eye, trauma radiasi,
oleh bakteri, virus, dan jamur. Keratitis ditemukan mengingat etiologi dari
dapat diklasifikasikan berdasarkan lapis penyakit ini berasal dari berbagai faktor
kornea yang terkena seperti keratitis eksogen seperti benda asing pada
air mata, keratitis karena keracunan gambaran seperti infilrat halus pada
obat, keratitis reaksi alergi, infeksi, permukaan kornea. Penyakit ini pun
konjungtivitis menahun. Keratitis akan keratitis jenis lain dan dapat disebabkan
memberikan gejala mata merah, rasa oleh faktor endogen yaitu Thygeson
80
ISSN: 2721-2882
menunjukkan perbedaan geografis pada berusia 23 tahun datang ke poliklinik
dipengamhi oleh iklim lokal dan faktor sejak 5 hari yang lalu. Keluhan
sedikit jumlahnya memiliki angka tetes mata Cendo Xitrol namun belum
pengguna lensa kontak yang tidak ada perbaikan. Riwayat mata merah
bahwa lebih dari 41 juta pengguna dengan kacamata sendiri dan VOS
lensa kontak di Amerika Serikat yang 6/15 dengan kacamata sendiri lalu
81
ISSN: 2721-2882
didapatkan infiltrate (+) punctata. Floxa sebanyak 1 tetes per 2 jam pada
Kamera okuli anterior atau COA mata kiri, C. Lyteers sebanyak 1 tetes
didapatkan jernih dan dalam. Iris per 2 jam pada mata kiri, dan obat oral
bulat, letak di tengah dengan diameter diminum sebanyak 1 tablet pada pagi
3 mm, reflek cahaya +/+. Lensa hari dan malam hari 2 jam setelah
bonam.
PEMBAHASAN
82
ISSN: 2721-2882
didapatkan beberapa gejala klinis pada Yulianti, 2015).
Pasien dapat timbul trias keluhan epithelia multiple sebanyak 1-50 lesi
keratitis yaitu gejala mata merah, rasa (rata-rata sekitar 20 lesi didapatkan). lesi
silau (otofobia), dan merasa kelilipan epithelia yang didapatkan pada keratitis
disertai seperti rasa nyeri, pengeluaran bintik-bintik kelabu yang berbentuk oval
air mata berlebihan, penurunan visus, atau bulat dan cenderung berakumulasi di
sensasi benda asing, rasa panas, dan daerah pupil. Opasitas pada kornea
iritasi okuler. Oleh karena kornea tersebut tidak tampak apabila di inspeksi
kebanyakan lesi kornea baik superficial dengan slit lamp ataupun loup setelah
kornea bersifat sebagai jendela mata dan epitelnya. Fluoresein topikal merupakan
menjadi kabur, terutama ketika lesinya bentuk, contohnya disertai dengan obat
83
ISSN: 2721-2882
atau dengan antiseptik (povidone iodine). tidak memperberat destruksi kornea,
permukaan dalam palpebra inferior untuk diberikan pada kasus ini adalah C. Floxa
merupakan pemeriksaan yang dibutuhkan bakteri pada mata seperti mata merah
Larutan flouresein diteteskan pada mata dan mungkin mengeluarkan lebih banyak
dan mata diperiksa dengan menggunakan air dari biasanya. Antibiotik dari
terang dan melihat menggunakan loup. mengatasi sebagian besar bakteri gram
gambaran defek epithelial. Pola distribusi anaerobik, oleh karena ini antibiotik ini
flouresein yang spesifik dapat sebagai menjadi drug of choice untuk keratitis
84
ISSN: 2721-2882
menyejukkan pada mata kering akibat mata karena timbul hubungan langsung
kekurangan sekresi air mata atau iritasi dengan dunia luar sehingga kuman lebih
contact lens dan terdapat lendir berlebih endoftalmitis atau panoftalmitis. Iris
Keratitis yang tidak ditangani dan terjadi prolaps iris. TIO juga akan
infeksi virus kronis atau berulang pada kondisi pasien keratitis. Keratitis adalah
kornea, ulkus kornea, penurunan tajam radang pada kornea atau infiltrasi sel
penglihatan yang bersifat sementara atau radang pada kornea yang akan
bahkan bisa permanen, dan berakhir pada mengakibatkan kornea menjadi keruh
yang baik dapat sembuh tanpa jaringan keratitis yang dialami, virulensi
pembentukan sikatrik yang dapat berupa Keratitis yang tidak ditangani dengan
85
ISSN: 2721-2882
Contact Lenses among Medical
Students.’, Pakistan Journal of
Medical Sciences, 34(6), pp. 1429–
34.
86
ISSN: 2721-2882