Anda di halaman 1dari 25

Short Case

Keratitis Exposure ODS

Oleh:
Monica Karina Walean, S.Ked
04054822022206

Pembimbing:
Dr. dr. Hj. Fidalia, Sp.M (K))

KELOMPOK STAF MEDIK ILMU KESEHATAN MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2021

1
OUTLINE

1. Status Pasien
2. Analisis Kasus
3. Lampiran Foto

2
IDENTIFIKASI
Nama : Ny. SBR
Umur : 51 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Bangsa : Palembang
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Talang Kelapa, Alang-lang Lebar, Palembang
Tanggal pemeriksaan : 23 November 2021

3
ANAMNESIS

Keluhan Utama:
Mata pasien mata tampak terbuka dan tidak dapat menutup sempurna sejak ±
2 hari sebelumnya.

4
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

Pasien dikonsulkan ke bagian mata dengan keluhan kedua mata pasien tampak
terbuka dan tidak dapat menutup sempurna sejak ± 2 hari sebelumnya. Mata
merah tidak ada, kotoran mata tidak ada, kelopak mata bengkak tidak ada, berair
tidak ada. Keluhan lain berupa mata kabur, silau, dan rasa nyeri pada mata tidak
diketahui. Pasien dalam kondisi penurunan kesadaran. Pasien sedang dalam
penggunaan sedasi di GICU RSMH sejak 1,5 minggu yang lalu. Pasien
dikonsulkan ke bagian mata setelah 2 hari perawatan di GICU.

5
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat Pengobatan:


● Riwayat hipertensi tidak diketahui. ● Riwayat operasi
● Riwayat kencing manis tidak diketahui. kraniotomi 1 minggu
lalu.

Riwayat Penyakit dalam Keluarga:


● Riwayat keluhan yang sama di keluarga
tidak ada.

6
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIKUS
Keadaan umum : tampak sakit berat
Kesadaran : E1M1Vterintubasi
Tekanan darah : 142/82 mmHg
Nadi : 98 x/menit, regular, isi dan tegangan cukup
Frekuensi napas : 12 x/menit, dengan ventilator
Suhu : 36,5°C
Status gizi : baik
7
STATUS OFTALMOLOGIKUS

8
STATUS OFTALMOLOGIKUS

9
STATUS OFTALMOLOGIKUS

10
DIAGNOSIS BANDING

1. Keratitis Exposure ODS


2. Keratkonjungtivitis Sicca ODS
3. Neurotrophic Keratopathy ODS

DIAGNOSIS KERJA

Keratitis Exposure ODS

11
TATA LAKSANA

Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)


● Menjelaskan bahwa penyakit keratitis yang dialami pasien adalah
kondisi yang disebabkan karena kornea yang tidak cukup dibasahi
dan dilindungi oleh palpebra.
● Menjelaskan mengenai terapi yang diberikan.
● Menjelaskan mengenai pentingnya hygiene tangan saat menyentuh
mata.

12
TATA LAKSANA

Farmakologi:
● Chloramphenicol EO 1 ue/4 jam ODS
● Oculenta Gel 1 ue /4 jam ODS

Non-farmakologi:
● Tapping palpebra ODS

PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : bonam 13
ANALISIS KASUS

● Bagian bawah mata kanan tampak keruh yang disadari sejak ± 2 hari
sebelumnya. Kedua mata pasien tidak tampak merah. Kotoran mata
tidak ada, kelopak mata bengkak tidak ada, berair tidak ada. Saat pasien
tidur mata kanan tampak terbuka. Keluhan lain berupa mata kabur, silau,
dan rasa nyeri pada mata tidak diketahui. Pasien dalam keadaan
penurunan kesadaran penggunaan sedasi.

14
ANALISIS KASUS
Kedua mata yang terbuka dan tidak dapat menutup sempurna

Diagnosis yang memungkinkan:


● Keratitis exposure
● Neurotrophic keratitis
● Keratokonjungtivitis sicca

15
ANALISIS KASUS
Penurunan visus, palpebra blefarospaseme, konjungtiva mix-injeksi,
edema kornea, neovaskularisasi kornea, dan descemet fold

Riwayat penyakit asma yang merupakan faktor risiko, riwayat


keluhan yang sama di keluarga dan riwayat luka lepuh pada area
sekitar mulut di keluarga yaitu istri sejak 2 minggu

Diagnosis yang memungkinkan:


● Keratitis Exposure ODS
● Keratkonjungtivitis Sicca ODS
● Neurotrophic Keratopathy ODS

16
ANALISIS KASUS
Pasien tidak dapat menutup mata, dalam keadaan sedasi, penurunan
kesadaran, dan dalam penggunaan ventilator

Temuan-temuan ini beserta temuan lain dalam pemeriksaan oftalmologikus


mengarahkan pada diagnosis keratitis exposure.

● Keratkonjungtivitis Sicca ODS  disebabkan penyakit degenerative


yang ditandai penurunan sensitivitas kornea dan penyembuhan kornea
yang buruk
● Keratkonjungtivitis Sicca  dapat disingkirkan karena disebabkan
hilangnya homeostasis tear film.

16
ANALISIS KASUS
Diagnosis kerja:
● Keratitis Exposure ODS

 Keratitis adalah inflamasi pada kornea dan ditandai dengan edema kornea,
infiltrasi sel-sel inflamasi, dan kongesti siliar.
 Pada laki-laki maupun perempuan.
 Penyakit ini berhubungan baik dengan penyakit infeksi maupun non-infeksi
pada permukaan okular.
 Etiologi keratitis infeksi: bakteri, protozoa, fungi, dan virus
 Etiologi keratitis non-infeksi: penyebab lokal seperti benda asing pada sulkus
subtarsalis, penyakit-penyakit vaskular seperti artritis rheumatoid arthritis,
neurotrophic corneal ulcer, kerusakan saraf trigeminal akibat tumor atau
pembedahan, serta toksisitas pengobatan topikal, seperti penggunaan anestesi
topikal, NSAID, dan antivirus yang berlebihan. 17
ANALISIS KASUS

 Exposure keratitis adalah keratitis yang dapat timbul pada kornea yang tidak
cukup dibasahi dan dilindungi oleh palpebra.
 Keratitis exposure dapat disebabkan oleh penyakit-penyakit yang berhubungan
dengan kesulitan berkedip atau menutup mata:
 Lagoftalmus dapat disebabkan penyakit neurogenik seperti parese N. VII,
kondisi neurologik degenerative, penyakit kulit, serta proptosis.
 Ketika ada gangguan satu atau beberapa dari komponen-komponen proteksi
mata di atas, maka risiko keratitis exposure meningkat.

17
ANALISIS KASUS

 Palpebra tidak dapat menutup dengan sempurna  mata selalu terbuka dan
terkena paparan terhadap pajanan dan udara luar yang  lapisan epitel kornea
mongering  erosi epitel kornea  risiko terinfeksi oleh organisme
meningkat.
 Erosi epitel kornea punctate dapat melibatkan satu per tiga bagian inferior
kornea. Defek epitel yang lebih besar dapat terjadi, yang dapat berkembang
menjadi perforasi dan ulserasi steril atau infeksius.
 Manifestasi klinis seperti mata kering, sensasi benda asing di mata, dan
fotofobia.

17
TATA LAKSANA

Farmakologi:
● Oculenta gel  lubrikan mata dengan artificial tears atau ointment,
mengandung vitamin A palmitat untuk mengatur kondisi mata kering dan
kurangnya kelembaban kornea.
● Chloramphenicol EO  pemberian antibiotik profilaksis ointment, untuk
pengendalian infeksi
● Tapping palpebra  menjaga kelembaban mata dalam kondisi tertutup
untuk menjaga kelembaban mata. Kurangi pajanan terhadap risiko

18
PROGNOSIS

Quo ad vitam : bonam  tidak mengancam nyawa


Quo ad functionam : dubia ad bonam  dapat menurunkan ketjaman penglihatan
Quo ad sanationam : bonam

19
LAMPIRAN FOTO

Gambar 1. Oculi dextra et sinistra saat terbuka Gambar 3. Oculi dextra

Gambar 2. Oculi dextra et sinistra saat tertutup Gambar 4. Oculi sinistra 20


LAMPIRAN FOTO

Gambar 5. Pemeriksaan Fluoresent Oculi dextra dan sinistra sinistra

21
TERIMA
KASIH

22

Anda mungkin juga menyukai