Kelompok 6
Blok Sistem Penginderaan
Kamis, 21 Agustus 2014
Kelompok 6
Tutor
dr. Eko
Ketua
Frudensia Kristiana
Sekretaris
Penulis
Yantina Larasati
Anggota
Vinawine Putri N.
Kevin Andrew
Vicky Lumalessil
Sella
Junetta Airene Priskila T.
Amelia Suciady
Ni Putu Kusuma Dewi
Vicky Vendy
Milana Yunus
Status oftalmikus OS
Palpebra superior : benjolan (+) sebesar 3 mm, hiperemis
(+), nyeri tekan (+)
Palpebra inferior : normal
Konjungtiva tarsal superior : hiperemis di bagian benjolan
Konjungtiva tarsal inferior : normal
Konjungtiva bulbi : Injeksi episklera (+), nodul (+)
Kornea : jernih
COA : normal
Pupil : Bulat, RC (+), diameter 3 mm
Iris : Coklat
Lensa : jernih
Funduskopi : dalam batas normal
Apa yang dapat Saudara pelajari dari kasus ini ?
Istilah Asing
1. Injeksi siliar : melebarnya pembuluh
perikorneal ( a. Siliar anterior )
2. Keratik presipitat : kumpulan sel radang
yg menempel pada endotel kornea
3. Hipopion : penimbunan sel radang ( sel
darah putih ) di bawah COA
4. Sinekia posterior : perlekatan iris dgn
bagian anterior lensa
5. Injeksi episklera : melebarnya a. siliar
longus yg memperdarahi intraokuler
Perumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan mata kiri merah 1
minggu lalu dgn mata kanan merah 3 hari
lalu ?
2. Apa saja yg menyebabkan keluhan
mengganjal, berair, silau, nyeri, dan
benjolan pada kelopak mata ?
3. Mengapa sudah ditetesi obat mata tapi
tidak ada perubahan ?
4. Bagaimana interpretasi status oftalmikus ?
5. Apakah ada hubungan antara hipertensi
dengan mata merah ?
Curah Pendapat
1. - Pada kasus ini tdk ada hubungan krn pd mata kanan mata
merah visus ; mata kiri mata merah visus normal
- Ada hubungan, jika ada infeksi, hygiene buruk, dan kebiasaan
mengucek mata
2. - Mengganjal hordeolum interna & eksterna, kalazion, corpus alineum
- Berair & silau kerartitis & penyakit mata merah lainnya
- Nyeri tekan hordeolum
3. Insto artificial tears : tdk mengobati infeksi / hordeolum
4. VOD :
- 6/30
- Injeksi siliar krn infeksi P.D dilatasi permeabilitas P.D
sel radang keluar ke COA hipopion keratik presipitat
- Sinekia posterior krn penumpukan sel radang perlekatan iris
ke lensa pupil ireguler
OS : Benjolan, hiperemis, nyeri tekan kemungkinan : hordeolum,
blepharitis
5. Ada, contoh : skleritis, glaukoma akut, hematoma subkonjungtiva
Mind Maping
VISUS
-Keratitis
-Keratokonjungtiviti
s sika
-Endoftalmitis
-Glaukoma akut
-Uveitis
-Iridosiklitis
KELAINAN
KELOPAK
-Blepharitis
-Hordeolum
-Chalazion
-Laserasi
kelopak
mata
-Trikiasis
MATA
MERAH
APARATUS
LAKRIMALIS
-Dakriodenitis
-Dakriosistitis
VISUS
NORMAL
-Konjungtivitis
-Skleritis
-Hematom
subkonjungtiva
-Pterygium
-Mata kering
-Benda asing di
konjungitva
-Pinguecula
-Episkleritis
Learning Objective
Mengetahui dan menjelaskan
mengenai :
1.Mata merah dgn visus normal
2.Mata merah dgn visus
3.Kelainan kelopak mata
4.Kelainan aparatus lakrimalis
5.Hubungan hipertensi dengan
kelainan mata
Mata Merah
dengan Visus
Normal
Mata Merah
Klasifikasi
Mata
Merah
dengan
Penglihat
an
Normal :
1.
2.
3.
4.
5.
PTERIGIUM
Keterangan
Defini Suatu pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang bersifat
si
degeneratif dan invasif
Letak
Etiolo
gi
Gejal
a
Berdasarkan luas
perkembangan
Stadium
Keterangan
II
Sdh mencapai/melewati
limbus tp blm mencapai
pupil
III
Berdasarkan progresifitas
tumbuhnya
Stadiu
m
Keterangan
PSEUDOPTERIGIUM
Keterangan
Definisi
Letak
Beda
dengan
pterigium
PINGUEKULA IRITANS
Keterangan
Definsi
Epidemiologi
Etiologi
Letak
Patofisiologi
Terapi
Hematoma subkonjungtiva
Terjadi karena adanya pembuluh darah
pada lapisan konjungtiva yang pecah
Terjadi pada pd. Rapuh (umur,
hipertensi, arteriosklerosis,
konjungtivits hemoragik, anemia,
pemakaian anikoagulan, batuk rejan),
trauma langsung.
Dapat diserap spontan dalam waktu 13 minggu.
Episkleritis
Adalah peradangan lokal sklera yg
relatif sering dijumpai
Pd 2/3 kasusunilateral
Pria:wanita sama
Penyebab: tidak diketahui, mungkin
Reaksi hipersensitivitas
Penyakit2 sistemik jg dilaporkan
berkaitan dengan episkleritis
Episkleritis
Gejala:
Kemerahan,nyeri, fotofobia, nyeri tekan,
lakrimasi
Pd pem mata:
hiperemi lokal, bola mata tampak berwarna
merah muda atau keunguan
Episkleritis
Kelainan bersifat jinak, dapat sembuh
sendiri dalam 1-2 minggu
Kekambuhan dapat terjadi selama
bertahun-tahun
Terapi:
kortikosteroid (deksametason0,1%) meredakan
peradangan dalam 3-4 hari, lebih efektif untuk
episkleritis sederhana drpd nodular
Obat anti inflamasi nonsteroid oral (flurbiprofen
atau indometasin)
Skleritis
Gangguan granulomatosa kronik yang ditandai
oleh destruksi kolagen, sebukan sel, dan kelainan
vaskuler yang mengisyaratkan adanya vaskulitis
Penyebab: hipersensitivitas tipe IV, tipe III, dan
penyakit sistemik
Gejala : bola mata berwarna ungu gelap akibat
dilatasi pleksus vaskular di dalam sklera dan
episklera
Skleritis
Skleritis anterior
Tipe difus
Tipe nodular
Tipe nefrotikans
Ada peradangan
Tidak ada peradangan
Skleritis posterior
KONJUNGTIVITIS
Keterangan
Gejala
Mata merah, sekret atau mata kotor, dan rasa pedes atau seperti
kelilipan
Predileksi
Terapi
Konjungtivitis blenore
Konjungtivitis gonore
Konjungtivitis difteri
Konjungtivitis folikular
Konjungtivitis kataral
Blefarokonjungtivis
Keratokonjungtivitis epidemik
Demam faringokonjungtiva
Keratokonjungtivitis herpetik
Keratokonjungtivitis New Castle
Konjungtivitis hemoragik akut
Konjungtivitis akut
jamur
Konjungtivitis akut
alergik
Konjungtivitis
vernal
Konjungtivitis fliten
Konjungtivitis
kronis
trakoma
Bakteri
Jamur
Alergi
Purulen
Nonpurulen
Sedikit
Penuh
Sedikit
Sedikit
Sedikit
Banyak
Sedang
Sedang
Sedikit
Sedikit
Gatal
Sedikit
Sedikit
Tak ada
Tak ada
Berat
Merah
Merata
Merata
Terbatas
Terbatas
Merata
Kelenjar
aurikular
Membesar
Jarang
Membesar
Membesar
Normal
Pulasan
Monosit
Limfosit
Bakteri
PMN
Bakteri
PMN
Biasa (-)
Eosinofil
(granula)
Sakit
tenggorok
demam
Kadang
Jarang
Sekret
Air mata
Konjungtivitis gonore
Konjungtivitis difteri
Definisi
Konjungtivitis pada
bayi yang baru lahir
Radang konjungtiva
Etiologi
Gonococ dan
chlamydia
Neisseria gonorrhoea
Pada orang dewasa
autoinfeksi pada penderita
uretritis/ servisitis gonore
Gejala
Gonococ kelopak
yang lengket, sukar
dibuka dan penuh
nanah di belakang
kelopak yang lengket
Konjungtivitis blenore
Konjungtivitis
gonore
Konjungtivitis
difteri
Masa
inkubasi
Diagnosis
Ditemukan
gonococ pada
pemeriksaan
pulasan sekret
konjungtiva
Pembiakan pada
agar Loefler
Terapi
Membilas mata
sesering mungkin
dan salep penisilin
Penisilin disertai
dengan antitoksin
difteri
Konjungtivitis
blenore
Penyulit
Konjungtivitis
gonore
Konjungtivitis
difteri
Terjadinya
Keratitis dan
perforasi kornea
simblefaron
akibat terdapatnya
enzim proteolitik
kuman gonore
Bila terjadi
perforasi
endoftalmitis dan
fisis bulbi
Konjungtivitis
kataral
Blefarokonjungt
ivis
Definisi
Konjungtivitis yang
disertai dengan
pembentukan folikel pada
konjungtiva, sering pada
anak-anak
Etiologi
Penimbunan limfosit di
dalam jaringan adenoid
subepitel konjungtiva
akibat infeksi bakteri,
virus, dan rangsangan
bahan kimia
Pneumococ, staphylococ
dan Haemofillus aegypti
yang juga terlihat pada
penyakit virus lain seperti
rubella/ morbilli
Staphylococ ,
mengenai kelenjar
Meibom dan folikel
rambut
Gejala
Konjungtivitis
folikular
Konjungtivitis
kataral
Blefarokonjungt
ivis
Masa inkubasi
Diagnosis
Terapi
Memberikan
antibiotik dan
membersihkan
sekret mata
Membersihkan
kelopak disertai
antibiotik
neomisin,
basitrasin atau
polimiksin tetes
mata
Penyulit
Keratitis pungtata
dan tukak kornea
Konjungtivitis
Konjungtivitis
Konjungtivitis
Konjungtivitis
Konjungtivitis
Konjungtivitis vermal
Konjungtivitis iatrogenik
Akibat pengobatan yang diberikan dokter
Konjungtivitis atopik
Reaksi alergi selaput lendir mata atau
konjungtiva terhadap polen disertai
demam.
Mata berair, bengkak, dan belek berisi
eosinofil.
KONJUNGTIVITIS FLIKTEN
Keterangan
Definisi
Epidemiologi
Sering ditemukan pada anak yang kekurangan gizi atau dewasa muda,
pasien diperbaiki gizinya
Etiologi
Tanda
Gejala
Mata merah setempat dengan keluhan pedes dan kadang sakit dan
lakrimasi. Bila kornea ikut terkena selain rasa sakit, pasien juga akan
merasa silau disertai blefarospasme. Terlihat juga kumpulan pembuluh
darah yang mengelilingi suatu tonjolan bulat dengan warna kuning kelabu
seperti suatu mikroabses yang biasanya terletak di dekat limbus. Biasanya
abses menjalar ke arah sentral/kornea dan terdapat tidak hanya satu
KONJUNGTIVITIS FLIKTEN
Keterangan
Histopatologik
Terapi
Penyulit
Prognosis
Kelainan ditandai
lesi pd kulit (eritema)
dan mukosa.
Mata merah, demam,
kelemahan umum
Sakit pd sendi.
Disertai gejala vesikel
pd kulit, bula, dan
stomatitis ulseratif.
Pada mata
Vaskularisasi
kornea
Parut konjungtiva
Konjungtiva kering
Simblefaron, tukak
dan perforasi
kornea
Dapat memberikan
penyulit
endoftalmitis.
KONJUNGTIVITIS AKUT
BAKTERIAL
Keterangan
Definisi
Etiologi
Pemeriksaan
Terapi
Penatalaksanaan
Bila tdk ada kuman pd sediaan lgsg, maka
diberikan Ab spektrum luas dlm bentuk
tetes mata tiap jam/ salep mata 4-5x
sehari.
Bila tdk sembuh dlm 1 minggu: px
resistensi, defisiensi air mata, atau
kemungkinan obst duktus nasolakrimal.
Konjungtivitis gonore
Rdg konj akut dan hebat yg disertai dgn
sekret mukopurulen.
Pd neonatus umumnya tjd pd saat jln lahir.
Pd dewasa akibat dari penularan penyakit
kelamin sendiri
Di klinik:
Oftalmia neonatorum (bayi 1-3 hari)
Konjungtivitis gonore neonatorum
infantum (usia >10 hari)
Konjungtivitis gonore auditorum
Std. Infiltratif
Kelopak dan konj kaku disertai sakit
saat perabaan.
kelopak bengkak dan kaku sukar
dibuka.
Terdapat pseudomembran di konj
tarsal sup sedangkan konj bulbi merah,
kemotik dan menebal.
Pd orang dewasa selaput konj lebih
bengkak dan lebih menojol dgn gamb
spesifik gonore dewasa.
Std. Supuratif
Terdapat sekret yg kental
Pada bayi biasanya mengenai kedua mata
dgn sekret kuning kental, dewasa sekret
tdk trll kental
Terdapat pseudomembran yg merupakan
kondensasi fibrin pd permukaan konj
Diagnosa pasti: px sekret dgn metilen
blue dmn akan terlihat diplokok ddlm sel
leukosit
Std. Penyembuhan
Semua gejala sangat berkurang.
Pengobatan dihentikan bila pada
pemeriksaan mikroskopik yg dibuat setiap
hari menghasilkan 3x berturut-turut
negatif.
Penyulit
Tukak kornea marginal terutama di bagian
atas.
Mudah berperforasi akibat adanya daya
lisis gonokok
Anak keratitis ataupun tukak kornea
perforasi kornea.
Dewasa tukak terletak
marginal+berbentuk cincin.
Perforasi kornea endoftalmitis dan
panoftalmitis kebutaan total.
Konjungtivitis Angular
Terutama didapatkan di daerah kantus
interpalpebra, disertai ekskoriasi kulit di
sekitar daerah meradang.
Etiologi: Moraxella axenfeld
Terdapat sekret mukopurulen dan pasien
sering mengedip.
Pengobatan: tetrasiklin atau basitrasin.
Dapat memberikan penyuli blefaritis.
Konjungtivitis mukopurulen
Konjungtivitis dengan gejala umum konjungtivitis
kataral mukoid.
Etio: Staphylococcus atau basil Koch Weeks.
Terdapat hipermia konjungtiva dengan sekret berlendir
yang mengakibatkan kedua kelopak melekat terutama
pada waktu bangun pagi.
Sering ada keluhan seperti adanya halo atau gambaran
pelangi yang sebaiknya dibedakan dengan halo
glaukoma.
Gejala penyakit terberat terjadi pada hari ketiga dan
bila tidak diobati akab berjalan kronis.
Pengobatan dengan membersihkan konjungtiva dan Ab
yg sesuai.
Penyulit: tukak kataral marginal pada kornea atau
keratitis superfisial.
KONJUNGTIVITIS HERPES
SIMPLEX
Infeksi berulang
pd mata
Srg disertai
infeksi herpes pd
kulit dgn
pbesaran kel
preaurikel
Pengobatan:
antivirus
KONJUNGTIVITIS VARICELLA
ZOSTER
Bila terkena
ganglion saraf
trigeminus cab
oftalmik akan
terlihat gjl herpes
zoster pd mata
Gejala: mata
hiperemia, vesikel
dan
pseudomembran
pd konj, papil,
pbesaran kel
aurikel
Pengobatan
Kompres dingin+asiklovir 400 mg/hari slm 5
hari.
2 minggu pertama diberikan analgetika
mhilangkan rasa sakit.
Kelainan permukaan salep tetrasiklin
Steroid tetes dexamethason 0,1% bila
terdapat episkleritis, sklereitis, dan iritis.
Glaukoma yg tjd akibat iritis steroid dan
antiglukoma.
KONJUNGTIVITIS INKLUSI
Konjungtivitis
okulogenital
Etiologi: Chlamidia
Bayi: konjungtivitis
purulen
Dewasa: konj
hiperemik, kemotik,
pseudomembran, folikel
nyata pd kelopak
bawah, hipertrofi papil,
pbesaran kel periaurikel
KONJUNGTIVI
TIS KRONIS
TRAKOMA
Keterangan
Definisi
Epidemiologi
Etiologi
Clamydia trachomatis
Penularan
Tanda khusus
Adanya papil, folikel, sikatrik pada tarsus atas, dan pannus. Folikel
terutama terdapat di daerah konjungtiva tarsal 1/3 nasal atas
Histologik
Penyulit
Terapi
Klasifikasi dan
stratikidasi trakoma
menurut Mc Callan
Stadium
Nama
Gejala
Stadium I
Trakoma insipien
Stadium II
Trakoma
Stadium IIA
Stadium IIB
Stadium III
Stadium IV
Trakoma sembuh
Defisiensi vitamin A
Dapat terjadi pada semua umur (umumnya
pada usia 6 bln 4 th)
Biasanya tdpt kelainan protein kalori
malnutrisi
Dapat terjadi pada pasien dengan
gangguan GI dan sirosis hepatis
Dibagi menjadi 2 :
Primer kekurangan vit. Dalam diet
Sekunder absorpsi usus tidak baik (bs tjd
dewasa)
Manifestasi klinis
Mata kering seperti kelilipan,
Sakit
Buta senja
Penglihatan turun perlahan
Pemeriksaan tambahan :
Tes adaptasi gelap
Kadar vit. A dlm darah (<20 mcg/100ml
krg asupan)
Klasifikasi (WHO)
01-A Xerosis konjungtiva
01-B Bercak bitot dengan xerosis konjungtiva
X2
Xerosis kornea
X3
Pemeriksaan
Uji scheimer
Terapi
Komplikasi
Ulkus kornea
Infeksi sekunder bakteri
Neovaskularisasi kornea
Mata Merah
dengan Visus
Mata Merah
Klasifikasi
2.
Mata
1.
Merah
dengan
Penglihatan
Turun
Mendadak
Keratitis
Keratitis Pungtata
- Keratitis pungtata superfisial
- Keratitis pungtata subepitel
Keratitis Marginal
Keratitis Interstisial
Keratitis Bakterial
Keratitis Jamur
Keratitis Virus
- Keratitis herpetik
- Keratitis dendritik
- Keratitis disiformis
- Keratitis disiformis
Keratokonjungtivitis epidemi
Keratitis Dimmer atau Keratitis
Numularis
Keratitis filamentosa
Keratitis Alergi
- Keratokonjungtivitis flikten
- Tukak atau ulkus fliktenular
- Keratitis fasikularis
- Keratokonjungtivitis vernal
Keratitis Lagoftalmus
Keratitis Neuroparalitik
Keratokonjungtivitis Sika
Keratitis Sklerotikan
Mata Merah
Klasifikasi
2.
Mata
Merah
dengan
Penglihat
an Turun
Mendada
k
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Keratitis
Radang kornea,
keratitis superfisial, interstisial, atau
profunda
Etiologi:
- bakteri, virus, jamur, plg sering : HSV 1
- kurangnya air mata
- keracunan obat
- reaksi alergi
- reaksi terhadap konjungtivitis menahun
Macam Keratitis
Keratitis Pungtata
Keratitis yang terkumpul di daerah
Bowman, dengan infiltrat berbentuk
bercak halus.
Disebabkan oleh moluskum kontagiosum,
akne rosasea, herpes simpleks, herper
zoster, blefaritis neuropalitik, infeksi virus,
trakoma dan trauma radiasi, dry eyes,
trauma, lagoftalmos, keracunan obat
(neomisin, tobramisin dan bahan
pengawet.)
Keratitis Marginal
Infiltrat yang tertimbun pada tepi kornea
sejajar dengan limbus
Bila tidak diobati, akan berakibat tukak
kornea.
Penderita mengeluh sakit, seperti kelilipan,
lakrimasi disertai fotophobia berat
Pengobatan :
Antibiotik yang sesuai penyebab infeksi dan
steroid
Vitamin B dan C dosis tinggi.
Keratitis Interstisial
Ditemukan pada jaringan kornea yang lebih dalam.
Keluhan: fotofobia, lakrimasi dan menurunnya
visus.
Seluruh kornea keruh sehingga iris sukar terlihat.
Terdapat injeksi siliar disertai serbukan pembuluh
ke dalam yang nampak kusam disebut salmon
patch
Disebabkan oleh sifilis kongenital , tuberkulosis,
dan trauma
Pengobatan tergantung penyebabnya sulfas
atropin tetes mata dan kortikosteroid
Keratitis Bakterial
Biasanya disebabkan oleh
Staphylokokus, Pseudomonas,
Enterobacteria
Pengobatan
Gram ( - )
Gram ( + )
Tobramisin
Cefazolin
Gentamisin
Vancomyxin
Polimisin
Basitrasin
Keratitis Jamur
Fusarium, Cephalocepharium,
Curvularia
Sakit mata, berair, silau, pada mata
akan terlihat hifa & satelit bila terletak
di dalam stroma.
Diagnosis pasti pemeriksaan
mikroskopik dengan KOH 10%
terhadap kerokan kornea adanya
hifa.
Keratokonjungtivitis
Epidemi
Keratitis Dimer/Keratitis
Bentuk keratitis dengan
Numularis
ditemukanya infiltrat yang bundar
berkelompok dan tepinya berbatas
tegas sehingga memberi gambaran
halo.
Sering terdapat pada petani sawah
Keratitis
filamentosa
Keratitis yang disertai
adanya filamen mukoid dan
deskuamasi sel epitel pada
permukaan kornea
Keratokonjungtivitis
flikten
Radang kornea dan konjungtiva yang merupakan
reaksi imun.
Pada benjolan terjadi penimbunan sel limfoid
Secara histopatologi:
Sel eosinofil
Tidak ditemukan basil TB
Terdapat daerah keputihan (degenerasi hialin)
Pengelupasan sel tanduk epitel kornea
Gambaran klinis :
hiperemia konjungtiva, kurangnya air mata,
menebalnya epitel kornea, perasaan panas,
gatal, tajam penglihatan berkurang
Tukak/Ulkus Fliktenular
Sering ditemukan sbg benjolan abu2
Th/ steroid
Dpt menghilang tanpa bekas, tp bila telah mjd
ulkus akibat inf. Sekunder dpt tjd parut kornea.
Bila berat : perforasi kornea
Keratitis Fasikularis
Pembentukan pita pembuluh darah menjalar dr
limbus ke kornea
Berupa tukak kornea
Flikten yg berjalan (wander phylcten) membawa
jalur pemb drh baru sepanjang permukaan
kornea
Keratokonjungtivitis
Vernal
Merupakann penyakit
rekuren dg peradangan
tarsus dan konjungtiva
bilateral
Penyebabnya tidak
diketahui, tjd terutama
pada musim panas dan
mengenai anak < 14 th,
laki-laki >>
Konjungtiva : daerah limbus
berupa hipertrofipapil yang
kadang2 berbentuk cobble
stone
Keratitis Lagoftalmos
Keratitis akibat lagoftalmos dimana kelopak mata tidak
dapat menutup dengan sempurna sehingga tdpt
kekeringan kornea
Lagoftalmosmata terpapartrauma konjungtiva, kornea
keringinfeksi (konjungtivitis/keratitis)
Lagoftalmos akibat tarikan jaringan parut pda tepi kelopak,
eksoftalmos,paralise saraf fasiall, atoni orbikularis okuli
Th/ : mengatasi kausa, air mata buatan, salep mata (u/
cegah infeksi)
Keratitis Neuroparalitik
Keratitis akibat kelainan saraf trigeminus
kekeruhan & kekeringan kornea
Gejala :
Tajam penglihatan me
Silau
tidak nyeri
Jarang berkedip (krn hilang refleks berkedip)
Injeksi siliar
Permukaan kornea keruh, infiltrat, vesikel
Keratokonjungtivitis Sika
Keringnya permukaan kornea &
konjungtiva
Tjd pd penyakit yg mengakibatkan :
Gejala :
mata gatal seperti berpasir
silau
penglihatan kabur
sekresi mukus berlebihan
sukar menggerakkan kelopak mata
mata kering (erosi kornea)
Tes pemeriksaan:
Tes Schirmer
Tes zat warna Rose Bengal konjungtiva
Tear film break up time
Keratitis Sklerotikan
Kekeruhan bbentuk segi3 pd korea yg
menyertai radang sklera/skleritis
Etiologi tdk diketahui, mgkn krn proses
berulang yg memberikan sisa baru shg
defek meluas
Gejala : kekeruhan kornea yg
terlokalisasi, berbatas tegas &
unilateral
Th/ : steroid, fenil butazon
Uveitis (radang
uvea)
Iritis : peradangan yang mengenai
selaput pelangi / iris.
Siklitis : peradangan yang mengenai
bagian tengah/ badan siliar.
Koroiditis : peradangan yg mengenai
selaput hitam bagian belakang mata
Iritis + siklitis = uveitis anterior
(iridosiklitis)
Uveitis anterior
Atau iridosiklitis dibedakan dlm bentuk :
- Granulomatosa akut-kronis.
- Non-granulomatosa akut-kronis.
- Merupakan manifestasi klinik rx.imunologik
terlambat, dini, sel mediated thd jar.uvea
anterior
Etiologi
Non-granulomatosa akut trauma, diare kronis,
penyakit reiter, herpes simpleks, sindrom bechet,
sindrom posner schlosman, pascabedah, infeksi
adenovirus, parotitis, influenza, klamidia.
Non-granulomatosa kronik artritis reumatoid,
fuchs heterokromik iridosiklitis.
Endoftalmitis
Peradangan berat bola mata.
Terjadi akibat infeksi setelah trauma /
bedah (endoftalmitis eksogen)
atau endogen akibat sepsis
(endoftalmitis endogen).
Bakteri : Stafilococcus, Streptococcus,
Pneumococcus, Pseudomonas
aeruginosa, Bacillus subtilis.
Jamur :Actinomyces, Aspergillus,
Phycomyecetes, Sporotrichium,
Coccididides
Gambaran Klinik
Endoftalmitis akibat bakteri :
Sangat sakit, kelopak mata merah & bengkak,
kelopak mata sulit dibuka, konjungtiva
kemotik & merah, kornea keruh, bilik mata
depan keruh & kadang disertai hipopion.
Endoftalmitis akibat jamur :
Dalam badan kaca tdpt masa putih abu2,
hipopion ringan, abses satelit, proyeksi sinar
baik.
Penatalaksanaan
- Antibiotika sebagai:
Suntikan operiokular / subkonjungtiva
Sistemik, ampisilin 2gr/hr & kloramfenikol 3gr/hr
Sikloplegik 3x1 tetes mata
- Pembedahan :
Eviserasi (mengeluarkan seluruh isi bola mata &
abses dlm bola mata, bila pengobatan gagal).
Enukleasi (mengeluarkan bola mata dgn memotong
otot penggerak mata & saraf optik, bila mata sudah
tenang & tjd ftisis bulbi.
Sesuai kausa :
Stafilococcus basitrasin topikal, metisilim
subkonjungtiva & IV.
Pneumococcus, srteptococcus, stafilococcus
penisilin G topikal, subkonjungtiva, IV.
Neiseria penisilin topikal, subkonjungtiva, IV
Pseudomonas gentamisin, tobaramisin & karbasilin
topikal, subkonjungtiva & IV.
Batang gram (-) lain : gentamisin
Jamur amfoterisin IV, subkonjungtiva.
Komplikasi : panoftalmitis
Prognosis
Sangat buruk bila e/jamur atau parasit
Baik bila e/bakteri dgn pengobatan maksimal.
Ulkus kornea
Hilangnya sebagian permukaan
kornea akibat kematian jaringan
kornea
2 bentuk ulkus :
Sentral (bakterial,jamur,viral)
Perifer marginal(marginal,mooren)
Etiologi
infeksi bakteri (streptokokus alfa hemolitik,stafilokokkus
aureus)
jamur,
virus
alergi-imunologi
Defisiensi vit A
Lagoftalmos
Lesi saraf ke III
Bila di sebabkan oleh jamur dan bakteri defek epitel
yang di kelilingi leukosit polimorfonuklear
Bila di sebebkan oleh virus reaksi hipersensitivitas di
sekitarnya
Gejala
Mata merah ringan berat
Fotofobia
Pengelihatan menurun
Sekret
Kekeruhan pada kornea
Penipisan kornea
Pada coccus gram +, staphylococcus aureus
dan strep.pneumoni ulkus terbatas,
bulat atau lonjong berwana putih abu-abu
Ulkus bakterialis
Ulkus
dendrit
Ulkus
psedomonas
Pemeriksaan
Pemeriksaan jamur dgn sediaan yang
memakai larutan KOH
Pemeriksaan agar darah
Agar coklat
Penatalaksanaan
Tidak boleh dibebat
Sekret dibersihkan 4x/hari
Kemungkinan terjadi glukoma
sekunder
Debridement sangat membantu
penyembuhan
Antibiotik sesuai dengan kausa
Ulkus Marginal
Bentuk ulkus marginal dapat simpel
atau cincin.
Bentuk simpel berbentuk ulkus
superfisial yang berwarna abu-abu dan
terdapat pada infeksi staphylococcus,
toksit
bentuk cincin atau multiple dan
biasanya lateral. Ditemukan pada
penderita leukemia akut, sistemik
lupus eritromatosis dan lain-lain.
Gejala
Penglihatan akan menurun
Rasa sakit
Fotofobia
Lakrimasi
Injeksi konjungtiva
Ulkus memanjang
Penatalaksanaan
Antibiotik dengan steroid lokal
Vitamin B dan C
Ulkus Mooren
Merupakan ulkus yang berjalan progresif
dari perifer kornea kearah sentral.
Dapat pada usia lanjut.
Penyebabnya belum diketahui. Banyak
teori yang diajukan dan salah satu
adalah teori hipersensitivitas
tuberculosis, virus, alergi dan autoimun.
Biasanya menyerang satu mata, sakit
sekali. Sering menyerang seluruh
permukaan kornea
Ulkus sentral
Ulkus neuroparalitik
Akibat gangguan saraf V atau
ganglion gaseri di temukan pada
herpes zoster
Mata menjadi anestetik dan reflek
mengedip menghilang
Terjadi pengelupasan epitel dan
stroma sehingga terjadi ulkus kornea
Penatalaksanaan
Diobati dengan antibiotik spektrum
luas secara topikal tiap jam atau
lebih
Penisilin sebagai pengobatan
tambahan secara sub konjungtiva
Pada ulkus yg dalam dapat dilakukan
keratoplasti
Komplikasi
Penyulit berupa perforasi kornea
yang berlanjut endoftalmitis dan
panoftalmitis
Ulkus Pseudomonas
Aeruginosa
Merupakan infeksi paling sering dan paling
berat dari infeksi kuman patogen batang
gram negatif pada kornea
Terlihat gambaran infiltrat kelabu / kuning
pada epitel kornea
Diduga Virulensi pseudomonas pada
kornea berhubungan erat dengan produksi
intraselular calcium activated protease yg
mampu merusak serat pada stroma kornea
disebut sebagai enzim proteoglycanolytic
Ulkus Pseudomonas
Aeruginosa
Seringkali ada hipopion yg cenderung
membesar dgn berkembangnya ulkus
Sering berhubungan dengan pemakaian
kontak lens (organisme penyebab melekat
pada kontak lens)
Infiltrat dan eksudat mungkin berwarna
hijau-kebiruan , disebabkan pigmen yg
dihasilkan pseudomonas aeruginosa
Ulkus mulai dari sentral kornea lalu
menyebar kesamping dan ke dalam kornea
Penatalaksanaan
Ciprofloxacin
Tobramycin
Gentamicin
Ulkus Ateromatosis
Ulkus Ateromatosis adalah ulkus yg terjadi pada
jaringan parut kornea
Jaringan parut kornea atau sikatriks pada kornea
sangat rentan terhadap serangan infeksi
Berkembang secara cepat ke segala arah
Sering terjadi perforasi dan diikuti panoftalmitis
Keratoplasti merupakan tindakan yg tepat bila
mata dan penglihatan masih dapat
diselamatkan
GLAUKOMA AKUT
Definisi
Faktor
predisposisi
Usia > 40 th
Etiologi
Gejala
Pengobatan
Akut
-Pilokarpin 2% setiap 5 menit 1 jam selama 1 hari
membuka sudut bilik mata
Sistemik
-Asetazolamid 500 mg IV 250 mg tablet setiap 4 jam
sesudah keluhan enek hilang ; atau
-Manitol 1.5-2 mg/kgbb dlm larutan 20%; atau
-Urea IV mg/kgbb; atau
-Peros 1g/kgbb dlm larutan 50%
GLAUKOMA AKUT
Pengobatan
KIE
DD
Kelainan
Kelopak Mata
Blefaritis
Definisi : radang kelopak atau tepi
kelopak
Etiologi : infeksi dan alergi yang kronis
Blefaritis alergi disebabkan :
Debu
Asap
Bahan kimia iritatif
Bahan kosmetik
130
Blefaritis
Etiologi blefaritis infeksi dan alergi,
biasanya kronis atau menahun
Blefaritis alergi debu, asap, bahan
kimia iritatif, dan bahan kosmetik
Blefaritis infeksi streptococcus & ,
pneumococcus dan pseudomonas
Bentuk-bentuk blefaritis : blefaritis
skuamosa, blefaritis ulseratif, blefaritis
angularis
Blefaritis
Anterior
(folikel rambut)
ulserative
Krusta ulkus
folikel rambut
destruksi
Posterior
(kel. Meibom)
Nonulserative/seborr
hoic
Squama tidak
ada ulkus fol
rambut
Staphylococc
us
meibomanit
is
sekret kelenjar jd
purulen (cheesy)
Dan risiko
keratitis >>
Ptyrosporum
ovale
Jenis-jenis blefaritis :
Blefaritis skuamosa
Blefaritis ulseratif
Blefaritis angularis
Gejala umum :
Kelopak mata merah
Bengkak
Sakit
Eksudat lengket
Epifora
Sering disertai dengan konjungtivitis
dan keratitis
Penatalaksanaan
Dibersihkan dengan garam fisiologik
hangat
Beri antibiotik yang sesuai
Blefaritis Bakterial
Dapat ringan sampai sangat berat
Infeksi kulit superfisial kelopak umumnya
disebabkan : streptococcus
Bentuk infeksi kelopak :
Folikulitis
Impetigo
Dermatitis eksematoid
Penatalaksanaan
Infeksi ringan : antibiotik lokal dan kompres
basah dengan asam borat, pemakaian kompres
hangat
Infeksi berat : antibiotik sistemik
Blefaritis Superfisial
Bila blefaritis superfisial karena
staphylococcus, pengobatan dengan
salep antibiotik : sulfasetamid dan
sulfisoksazol
Sebelum diberi antibiotik, krusta
diangkat dengan kapas basah
Bila terjadi blefaritis menahun :
penekanan kelenjar meibom
Blefaritis dibagi 2
Skuamosa :
Mengenai kel kulit di
daerah akar bulu
mata dan srg tjd pd
orang dgn kulit
berminyak.
Sisik berwarna, halus
dan penebalan margo
palpebra disertai dgn
madarosis
Penyulit : keratitis,
konjungtivitis
Ulseratif :
Akibat infeksi
staphylococ
Trdpt keropeng berwarna
kekuningan yg bila
diangkat akan terlihat
ulkus yg kecil dan
mengeluarkan darah di
sekitar bulu mata
Penyulit : madarosis,
trikiasis, keratitis
superfisial, mebomitis.
Hordeolum, kalaziom
Pengobatan :
sulfasetamid,
gentamisin, basitrasin
Blefaritis skuamosa
Blefaritis disertai terdapatnya skuama atau
krusta pd pangkal bulu mata yg bila dikupas
tdk mengakibatkan terjadinya luka kulit.
Merupakan peradangan tepi kelopak
terutama yg mengenai kelenjar kulit di
daerah akar bulu mata dan sering trdpt pd
org dg kulit berminyak.
Berjalan bersama dermatitis sebore.
Blefaritis skuamosa
Etiologi kelainan metabolik ataupun oleh
jamur.
Gejala panas dan gatal, terdapat sisik
berwarna halus2 & penebalan margo palpebra
diserta madarosis.
Pengobatan membersihkan tepi kelopak dg
shampo bayi, salep mata, & steroid setempat
disertai dg memperbaiki metabolisme pasien.
Penyulit keratitis & konjungtivitis.
Blefaritis Ulseratif
Definisi :
Blefaritis dengan tukak akibat infeksi
staphylococcus
Sangat infeksius
Tanda :
Ada keropeng kekuning-kuningan yang bila
diangkat akan terlihat ulkus kecil dan
mengeluarkan darah di sekitar bulu mata
Skuama yang terbentuk keras dan kering, yang
bila diangkat akan luka dengan disertai
perdarahan
Pengobatan :
Beri antibiotik sulfasetamid, gentamisin,
atau basitrasin
Bila ulseratif luas pengobatan harus
ditambah antibiotik sistemik dan diberi
roboransia
Penyulit :
Madarosis
Trikiasis
Keratitis superfisial
Keratitis pungtata
Hordeolum
Kalazion
Gejala inflamasi
Gatal, Iritasi
Burning
Complain my eyes feel dry
Sensation that something maybe in the eye
Sulit menggunakan softlens, softlens
mengiritasi mata
Kelopak merah, bisa ada ulserasi, hangat, dan
bengkak pada kasus yg lebih berat
Blurred vision
Ada cairan kuning kehijauan khususnya pada
pagi hari menempel
Pemeriksaan
penunjang
Anamnesa ( apakah
ada penggunaan
kemoterapi,
antidepresan)
Slit lamp
Kultur
Penatalaksanaan
Menjaga kebersihan
kelopak mata
Kompres mata dgn
handuk hangat 3x/hari
Antibiotik
Tetes mata yg
mengandung kortison
Omega-3-fatty acids
pill blepharitis dan
mata kering
Blefaritis sebore
Biasanya terjadi pd laki usia lanjut (50 th),
dg keluhan mata kotor, panas dan rasa
kelilipan
Gejala sekret yg keluar dr kel.meibom, air
mata berbusa pd kantus lateral, hiperemia
dan hipertrofi papil pada konjungtiva .
Pd kelopak dpt terbentuk klazion,
hordeolum, madarosis, poliosis, & jaringan
keropeng
Blefaritis sebore
Pengobatan :
Membersihkan kelopak dari kotoran dengan
kapas lidi hangat, nitras argenti 1%
Beri salep sulfonamid, tetrasiklin oral 4 kali 250
mg
Kompres hangat selama 5-10 menit
Kelenjar meibom ditekan dan dibersihkan
dengan sampo bayi
Penyulit flikten, keratitis marginal, tukak
kornea, vaskularisasi, hordeolum dan madarosis
Blefaritis virus
herpes zoster
HZV dpt memberikan infeksi pd ganglion
gaseri saraf trigeminus.
Biasanya mengenai usia lanjut
Bila yg terkena cabang oftalmik maka
terlihat gejala pd kelopak mata atas
herpes zoster
Gejala rasa sakit pd daerah yg terkena dan
badan berasa demam, pd kelopak mata terlihat
vesikel dan infiltrat pd kornea bila mata terkena.
Lesi vesikel pd cabang oftalmik saraf trigeminus
superfisial merupakan gejala khas
Pengobatan tdk merupakan obat spesifik tp
simtomatik, pengobatan steroid dosis tinggi akan
mengurangi gejala yg berat, diberikan analgesik u/
mengurangi rasa sakit
Penyulit uveitis, parese otot penggerak mata,
glaukoma dan neuritis optik
Herpes simpleks
Vesikel kecil dikelilingi eritema yg dpt
disertai dg keadaan yg sama pd bibir
merupakan tanda herpes simpleks
kelopak.
Blefaritis simpleks merupakan radang tepi
kelopak ringan dg terbentuknya krusta
kuning basah pd tepi bulu mata, yg
mengakibatkan kedua kelopak lengket.
Herpes simpleks
Tdk terdapat pengobatan spesifik.
Bila terdapat infeksi sekunder dpt
diberi antibiotik sistemik atau topikal.
Kosrtikosteroid merupakan
kontraindikasi, karena dpt
mengakibatkan menularnya herpes
pd kornea.
Blefaritis Jamur
Infeksi superfisial
Infeksi jamur pada kelopak superfisial
Pengobatan :
Diobati dengan griseofulvin untuk
epidermomikosis 0,5-1 gram sehari
Pengobatan nistatin topikal 100000 unit per
gram untuk infeksi kandida
Blefaritis pedikulosis
Penderita dengan higiene yang buruk
akan dapat bersarang tuma atau kutu
pada pangkal silia di daerah margo
palpebra
Pengobatan dengan aplikasi salep
amoniated 3%. Salep fisostigmin dan
tetes mata DFP cukup efektif untuk
tuma atau kutu ini
Komplikasi
Trikiasis
Hordeolum
Kalazion
Keratitis
Madarosis
Konjungtivitis
Hordeolum
Definisi : peradangan supuratif kelenjar pada kelopak
mata
Etiologi : Staphylococ
Histopatologik : seperti abses
Ada 2 jenis :
Hordeolum internum-kelenjar Meibom, dengan
penonjolan terutama ke daerah konjungtiva tarsal
Hordeolum eksternum-kelenjar Zeis atau Moll,
dengan penonjolan terutama ke daerah kulit
kelopak
Gejala radang pada kelopak mata
Bengkak, mengganjal dengan rasa sakit, merah,
dan nyeri bila ditekan
Hordeolum internum biasanya berukuran >>
dibanding hordeolum eksternum
Hordeolum
Adanya pseudoptosis atau ptosis terjadi akibat
bertambah beratnya kelopak sehingga sukar diangkat
Pada pasien dengan hordeolum, kelenjar preaurikel
biasanya turut membesar
Sering hordeolum ini membentuk abses dan pecah
dengan sendirinya
Untuk meredakan peradangan kelenjar ini dapat
diberikan kompres hangat, 3 X/hari selama 10
menit sampai nanah keluar
Terapi : antibiotik lokal dan sitemik, kadang perlu
dilakukan insisi pada daerah abses dengan fluktuasi
terbesar
Penyulit : selulitis palpebra (radang jaringan ikat
jarang palpebra di depan septum orbita), abses
palpebra
Patofisiologi
Fase infiltratif dimana gejalanya masih
meradang dan nyeri
Fase supuratif dimana kondisi peradangan
sudah reda namun bintitan sudah
memasuki tahap untuk memerlukan incisi
dan kuretase.
Terapi
Diberikan antibiotik sistemik yaitu
eritromisin 250 mg atau dikloksasilin 125250 mg 4x sehari,atau tetrasiklin.
Bila nanah tidak dapat keluar dari kantung
nanah maka dilakukan incisi
Keadaan penyulitnya
Selulitis palpebra
DD
Selulitis preseptal
Konjuctivitis adenovirus
Granuloma piogenik
Kalazion
Definisi: peradangan
granulomatosa kelenjar
meibom yang tersumbat.
Patofisiologi: terjadi
penyumbatan kelenjar
meibom dengan infeksi ringan
yang mengakibatkan
peradangan kronis kelenjar
tersebut.
Prevalensi: salah satu
penyakit paling umum yang
menyerang kelopak mata.
Etiologi
Kalazion biasanya hasil dari obstruksi
yang disebabkan obstruksi non infeksi
tapi lebih penting lagi dapat disebabkan
oleh kondisi neoplastik terutama
karsinoma sebasea.
Manifestasi klinis
Lembab dan tanpa rasa sakit dan dapat
bermanifestasi sebagai penebalan di
daerah dari Tarsus atau daerah
kemerahan.
Chalazion sebagai suatu pembengkakan
pada permukaan kulit.
lesi dapat pecah atau bahkan muncul
sebagai massa polypoid .
Pengobatan
Kompres hangat
Antibiotika umum dan sistemik.
Ekskokleasi isi abses dapat mengurangkat
gejala
Insisi
Prognosis
Kadang kalazion sembuh atau hilang
sendiri akibat diabsorpsi.
Klazion berulang pemeriksaan
histopatologik untuk menghindarkan
kesalahan diagnosis dengan kemungkinan
adanya suatu keganasan.
Histopatologi
Kelainan Aparatus
Lakrimalis
Hubungan
Hipertensi
dengan Kelainan
Mata
Kegawatdaruratan
Benar2 darurat : tertunda
pengobatan beberapa jam saja
mengakibatkan kerusakan mata
menetap
Kasus2 gawat : harus ditangani
secepat mungkin tapi penundaan
beberapa hari masih bisa ditoleransi
Tukak kornea
Kornea media pembiakan bakteri
terutama pseudomonas aeruginosa
Obati segera untuk mencegah perforasi
kornea dan kemungkinan rusaknya mata
Konjungtivitis berat
Konjungtivitis gonokok penyulit tukak
kornea yang gawat
Keterlambatan pengobatan 1-2 hari
tukak kornea / perforasi kornea
Iritis akut
Berat : rasa sakit hebat dan fotofobia
Lebarkan pupil segera mencegah
sinekia posterior
Sinekia posterior katarak sekunder dan
glaukoma
Diagnosis : pemeriksaan lampu celah
Glaukoma akut
TIO yang sangat tinggi (60-100 mmHg)
kerusakan N optikus menetap dalam 2448 jam
Dakriokistitis akut
Pengobatan dini : kompres panas dan
antibiotik sistemik pembedahan
Oftalmia simpatika
Kedua mata meradang dan ada riwayat
luka tembus pada mata
Rujuk kortikosteroid lokal /
pengobatan imunosupresif lain
Kesimpulan
Saran
Daftar Pustaka
Ilyas, H. Sidarta. Ilmu Penyakit Mata. Ed.3. Jakarta
: Balai Penerbit FK UI, 2008.
Paul Riordan-Eva, John PW. Vaughan and Asbury
General Ophtalmology. 17th ed. USA : Mc Graw
Hill, 2008.
Sherwoo L. Human physiology. 5th ed. Belmont :
Thomson learning, 2004.
Neter FH. Atlas of Human Anatomy. 4th ed.
Canada : Saunders, 2006.