Anda di halaman 1dari 14

Mata Merah dan

inflamasi kelopak
mata
pada blefaritis
Rizki Amri Harahap
Pendahuluan
Pada penyakit mata gejala yang paling sering dialami adalah mata merah,
dan inflamasi pada kelopak mata. Blefaritis merupakan salah satu penyakit
pada mata yang mengalami gejala berupa mata merah dan mengalami
inflamasi pada kelopak mata
01
Defenisi,
etiologi, Klasifikasi
blefaritis
Defenisi blefaritis

Blefaritis merupakan penyakit oftalmologis yang di tandai


dengan adanya peradangan pada palpebral (kelopak
mata). Hal ini dapat bersifat akut atau kronik, tetapi yang
paling umum di jumpai pada kondisi kronis
Klasifikasi dan Etiologi
Blefaritis
● 1. Blefaritis anterior
Blefaritis anterior merupakan peradangan yang terjadi pada
pangkal bulu mata dan folikel bulu mata, blefaritis anterior sendiri
di bagi menjadi 2 jenis yaitu blefaritis stafilokokus dan blefaritis
seboroik.
Klasifikasi dan Etiologi
Blefaritis
● Gejala dan tanda blefaritis yaitu penderita merasa terbakar atau
panas, gatal pada mata yang terinfeksi, mata merah, dan adanya
sisik atau granulasi yang menggantung pada kelopak mata
anterior maupun posterior. Sedangkan gejala khusus pada
blefaritis stafilokokus adalah terdapat ulkus ulkus kecil di tepi
kelopak mata dan terdapat kerontokan pada bulu mata.
Klasifikasi dan Etiologi
Blefaritis
Sedangkan pada Blefaritis seboroik tidak bersifat ulseratif, dan
berasal dari dermatologis, yaitu dari seborrhea. Blefaritis seboroik
lebih sering muncul dengan gejala bulu mata berminyak dan
terdapat kerak/ kotombe pada kelopak anterior mata
Klasifikasi dan Etiologi
Blefaritis
● 2. Blefaritis posterior
Blefaritis posterior adalah peradangan yang terjadi pada
kelopak mata bagian posterior yang mengakibatkan disfungsi dari
kelenjar meibom, bersifat kronis dan bilateral
02
Cara penegakan diagnosa
blefaritis
CARA PENEGAKAN DIAGNOSA
BLEFARITIS
ANAMNESIS • menanyakan waktu lamanya keluhan dirasakan
• terjadinya secara unilateral/bilateral
• kondisi yang memperbururuk keluhan seperti merokok
• penggunaan kontak lensa, pola makan atau komsumsi alcohol
• penyakit sebelumnya seperti dermatitis atopi, prosiasis, dan infeksi rosasea

Pemeriksaan fisik • pemeriksaan visus


• pemeriksaan slit-lamp
• serta pengukuran tekanan intraocular
Pemeriksaan • kultur bakteri pada tepi kelopak mata
penunjang • pemeriksaan gram bakteri dan pengecatan giemsa.
• Teknik pemeriksaan biologi molecular seperti PCR
3. TATALAKSANA
Non farmakologi
● kompres hangat dan pijat kelopak mata
● cuci palpebral untuk membersihkan serpihan kotoran pada bulu mata

Farmakologi
● antibiotic topical yang di berikan adalah eritromisin, atau azitromisin 1%, dengan sediaan salep yang dioleskan 1-2
kali selama 2 minggu.
● Antibiotic oral di berikan dengan golongan tetrasiklin dan makrolid, dengan dosis 100 mg diberikan 2 kali sehari
selama 1 bulan
● steroid topical di berikan untuk eksaserbasi akut blefaritis, obat obatan steroid dapat diberikan adalah
loteprednoletambonat
Edukasi blefaritis
Edukasi pada pasien blefaritis dapat dilakukan
dengan cara menghindari pemakaian kosmetik
pada bagian mata seperti eye liner secara berlebih,
menghindari untuk mengusap mata, jika pasien
menggunakan kontak lensa sebaiknya di hentikan
atau menggunakan secara baik dan bersih
Prognosis dan Komplikasi

Prognosis Komplikasi
Prognosis blefaritis umumnya baik, jarang komplikasi yang dialami pasien blefaritis yang
mengakibatkan gangguan penglihatan dan morbiditas. tidak diobati yaitu mata sering berair atau mata
kering, kongjungtivitis, kalazion, entropion, dan
ektropion
DAFTAR PUSTAKA
● Eberhardt M, Rammohan G. Blepharitis. StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan.
Available from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459305
● Sitorus RS, Sitompul R, Widyawati S, Bani AP. Buku ajar oftalmologi. Jakarta: UI Publishing; 2020.
● Onghanseng, N., et al. (2021). Oral Antibiotics for Chronic Blepharitis. Cochrane Database of Systematic Reviews,
6.
● Navel, V., et al. (2019). Efficacy of Treatments for Demodex Blepharitis: A Systematic Review and Meta-analysis.
The Ocular Surface, 17(4), pp. 655−669.
● National Institute of Health (2020). National Eye Institute. Blepharitis.
Cleveland Clinic (2022). Disease & Conditions. Blepharitis.
●  American Academy of Ophthalmology Basic and Clinical Science Course Subcommittee. Basic and Clinical
Science Course. External Disease and Cornea: Section 8. San Francisco: AAO Publishing; 2018
● Deepthi KG, Prabagaran SR. Ocular bacterial infections: Pathogenesis and diagnosis. Microb Pathog.
2020;145:104206. Doi : 10.1016/j. micpath.2020.104206
● American Academy Of Ophthalmology. Blepharitis Preferred Practice Pattern. 2018. San Franciso: American
Academy of Ophthalmology; 2018.
● Wallis EJ, Aakalu VK, Foster JA, Freitag SK, Sobel RK, Tao JP, Yen MT. Intense Pulsed Light for Meibomian
Gland Disease: A Report by the American Academy of Ophthalmology. Ophthalmology. 2020;127(9).
● Muntz A, Sandford E, Claassen M, Curd L, Jackson AK, Watters G, Wang MTM, Craig JP. Randomized trial of
topical periocular castor oil treatment for blepharitis. Ocul Surf. 2021;19:145-150.

Anda mungkin juga menyukai