Anda di halaman 1dari 10

PPOK

Penyakit Paru Obstruktif Kronik

Puskesmas Perawatan Satui


Latar Belakang
O Polusi udara terdiri dari dua macam yaitu polusi udara luar ruangan (outdoor air pollution) dan polusi

udara ruangan (indoor air pollution). Polusi udara luar ruangan memberikan gangguan terhadap

kesehatan masyarakat.

O Kematian akibat polusi udara luar ruangan secara global diperkirakan sebanyak 3,7 juta jiwa di tahun

2012.

O Sebanyak 14% dari kematian tersebut terkait dengan penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) atau

penyakit saluran napas bawah sedangkan 6% berasal dari kanker paru.

O International Agency for Research on Cancer (IARC) telah mengemukakan bahwa polusi udara luar

ruangan merupakan salah satu faktor karsinogenesis dengan particulate matter sebagai komponen

penyebab utama. Wilayah yang banyak terkena dampak polusi udara luar ruangan adalah Pasifik Barat

dan Asia Tenggara dengan Indonesia termasuk salah satunya

O PPOK menjadi urutan pertama pada kelompok penyakit paru di Indonesia yang memiliki angka

kesakitan (35%), di ikuti asma bronchial (33%), kanker paru (30%), dan lainnya (12%) (Sugihardi, ddk,

2014).

O Prevalensi PPOK di Indonesia menempati urutan kedua (3,7%) setelah asma (4,5%).
Apa Gejala PPOK ?
OSeseorang dengan PPOK ringan dapat tanpa keluhan atau gejala.
Hal ini berbahaya karena apabila faktor risikonya tidak dihindari
maka penyakit ini akan semakin progresif. PPOK dapat
menimbulkan gejala sebagai berikut:
OSesak napas
OBatuk-batuk kronis (batuk 2 minggu)
OSputum yang produktif (batuk berdahak) Pada PPOK eksaserbasi
akut terdapat gejala yang bertambah parah seperti:
OBertambahnya sesak napas
OKadang-kadang disertai mengi
OBertambahnya batuk disertai meningkatnya sputum (dahak)
OSputum menjadi lebih purulen dan berubah warna
OGejala non-spesifik: lesu, lemas, susah tidur, mudah lelah, depresi
Apa saja faktor risiko PPOK?
O Kebiasaan merokok
O Riwayat terpajan polusi udara di
lingkungan dan tempat kerja
O Hipereaktiviti bronkus
O Riwayat infeksi saluran napas bawah
berulang
O Defisiensi antitripsin alfa - 1,
umumnya jarang terdapat di
Indonesia
Apa saja dampak buruk dari
asap rokok?
O Di dalam sebatang rokok terkandung
4.000 jenis senyawa kimia beracun yang
berbahaya untuk tubuh dimana 43
diantaranya bersifat karsinogenik.
Dengan komponen utama:
O Nikotin, zat berbahaya penyebab
kecanduan
O Tar, bersifat karsinogenik
O CO, menurunkan kandungan oksigen
dalam darah
Pemeriksaan apa yang harus
dilakukaan untuk menunjang
diagnosis PPOK?
O Spirometri adalah pemeriksaan yang
dilakukan untuk mengukur secara
obyektif kapasitas/fungsi paru
(ventilasi) pada pasien dengan
indikasi medis. Alat yang digunakan
disebut spirometer
O Radiologi (Rontgen Thoraks)
O Bila eksaserbasi akut: analisis gas
darah, DPL, Sputum gram, Kultur
MOR
Apa saja prinsip terapi PPOK?
O Edukasi dan motivasi untuk berhenti
merokok
O Farmakoterapi: bronkodilator, steroid,
mukolitik, antioksidan
O Terapi non-farmakologis
O Rehabilitas: latihan fisik, latihan pernapasan
O Terapi oksigen jangka panjang (15 jam
sehari) pada PPOK Stadium III
O Nutrisi
O Pembedahan pada PPOK berat 
Kapan Menemui dokter?
Jika Anda mengalami sesak nafas dan batuk berdahak
yang memburuk atau terjadi pada waktu yang lama,
maka Anda harus menemui dokter secepat mungkin.
Walaupun gejala tersebut tidak selalu mengarah pada
PPOK, namun konsultasi dokter diperlukan untuk
menyingkirkan kemungkinan lain. Dalam pertemuan
dengan dokter, Anda akan ditanya mengenai riwayat
kesehatan termasuk riwayat merokok, asma atau
paparan terhadap polutan. Jika Anda dicurigai
menderita PPOK, maka dokter Anda akan merujuk ke
dokter spesialis paru untuk pengobatan.  
Sekian & Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai