1810029048 Bagian Ilmu Dermato Venerologi FK UNMUL/ RSUD AWS SAMARINDA Definisi Infeksi Genital Nonspesifik (I.G.N.S) : adalah infeksi menular seksual (I.M.S) berupa peradangan di urethra, rektum, atau serviks yang disebabkan oleh kuman nonspesifik. Uretritis Nonspesifik (U.N.S) : adalah peradangan hanya pada urethra, rektum, dan serviks yang disebabkan oleh kuman non spesifik. Infeksi Genital Nongonokok (I.G.N.G) : adalah peradangan di urethra, rektum, dan serviks yang disebabkan oleh kuman gonokok. Uretritis Nongonokok (U.N.G) : adalah peradangan di urethra yang disebabkan oleh kuman lain selain gonokok. Etiologi dan Epidemiologi Penyebab : ◦ Chlamydia trachomatis ◦ Ureaplasma urealyticum dan Mycoplasma hominis ◦ Gardnerella vaginalis ◦ Alergi ◦ Bakteri Insidensi I.G.S.S merupakan I.M.S yang paling tinggi dan perbandingan dengan uretritis gonore 2:1 Ditemukan pada sosialekonomi tinggi Usia lebih tua Aktivitas seksual tinggi Pria>wanita Golongan heteroseksual>homoseksual Etiologi
Chlamydia Ureaplasma urealyticum
trachomatis Chlamydia trachomatis 50% kasus UNS disebabkan oleh kuman ini Dalam perkembangannya mengalami 2 fase : ◦ Fase 1 : fase non infeksiosa, terjadi keadaan laten yang ditemukan pada genitalia maupun konjungtiva, pada saat ini kuman bersifat intraselular di vakuol intisel hospes (badan inklusi). ◦ Fase II : fase penularan, bila vakuol pecah kuman bentuk badan elementer yang dapat menimbulkan infeksi pada sel hospes yang baru. Ureaplasma urealyticum dan Mycoplasma hominis Ureaplasma urealyticum merupakan 25% penyebab U.N.S sering bersamaan dengan Chlamydia trachomatis.
Mycoplasma hominis sebagai penyebab U.N.S masih
diragukan, karena kuman ini komensal yang dapat menjadi patogen dalam kondisi tertentu. Alergi Ada dugaan bahwa U.N.S disebabkan oleh reaksi alergi terhadap komponen sekret alat urogenital pasangan seksualnya. Bakteri Mikroorganisme penyebab U.N.S ini adalah Staphylococcus dan difteroid. Manifestasi Klinis Pria : Wanita : Infeksi lebih sering terjadi di Gejala timbul 1-3 minggu serviks dibanding vagina, kontak seksual dan umumnya kelenjar bartholini,atau urethra tidak seberat gonore. sendiri. Gejalanya : disuria ringan, Gejalanya : keluar duh tubuh perasaan tidak enak di urethre, vagina, disuria ringan, sering sering kencing, dan keluarnya kencing, nyeri didaerah pelvis, dan disparenia duh tubuh seropurulen Pada pemeriksaan servik : tanda-tanda sevisitis disertai adanya folikel-folikel kecil yang mudah berdarah. Diagnosis Pemeriksaan Teknik mendeteksi antigen : sitologi Direct Fluorescent Antibody langsung dan biakan (DFA). dari inokulum yang ELISA. diambil dari Mendeteksi asam nukleat C.Trachomatis spesimen urogenital. Hibridisasi DNA probe/gen probe. Amplifikasi asam nukleat (PCR dan LCR). Pengobatan Tetrasiklin HCL : 4x500mg Azitromisin 1 gram dosis sehari selama 1 minggu atau tunggal. 4x250mg selama 2 minggu. Spiramisin 4x500mg sehari Doksisiklin 2x100mg sehari selama semingu. selama 7 hari. Ofloksasin 2x200mg sehari Eritromisin 4x500mg sehari selama 10 hari. selama 1 minggu atau 4x250mg selama 2 minggu Prognosis Kadang-kadang tanpa pengobatan, penyakit lambat laun dapat sembuh sendiri (50-70% dalam waktu 3bulan). Setelah pengobatan ±10% penderita akan mengalami eksaserbasi/rekurens. Referensi 1. Ilmu penyakit kulit dan kelamin Edisi ketujuh. Cetakan pertama tahun 2015. Penerbit: FKUI
2. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine 1st edition volume
1 & 2. Tahun 2012. Penerbit: Mc Graw Hill Terimakasih