Anda di halaman 1dari 4

ASFIKSIA TRAUMATIK

• Penekanan dari luar pada DINDING DADA yang menyebabkan DADA TERFIKSASI dan
menimbulkan GANGGUAN GERAK PERNAPASAN
• Cth:
o Tertimbun pasir, atau tergencet saat saling berdesakan
• Mekanisme kematian dapat diakibatkan oleh KEGAGALAN PERNAPASAN dan SIRKULASI
• Pada mayat ditemukan: SIANOSIS & BENDUNGAN HEBAT

• Perbendungan pada muka menyebabkan MUKA MEMBENGKAK & penuh dengan PETEKIE,
EDEMA KONJUNGTIVA, dan PERDARAHAN SUB-KONJUNGTIVA
o Petikie bisa ada di leher, bokong, kaki

TENGGELAM (DROWNING)
• Diagnosis kematian akibat tenggelam kadang-kadang sulit ditegakkan, bila tidak
dijumpai tanda yang khas baik pada pemeriksaan luar atau dalam
• Pada mayat yang ditemukan terbenam di dalam air, perlu diingat bahwa
kemungkinan korban sudah meninggal sebelum masuk ke dalam air

• Tenggelam didefinisikan sebagai KEMATIAN AKIBAT MATI LEMAS


(ASFIKSIA), disebabkan masuknya cairan ke dalam saluran pernapasan
• Tenggelam harus mencakup proses yang terjadi akibat terbenamnya korban dalam air
yang menyebabkan kehilangan kesadaran & mengancam jiwa

Istilah drowning:
1. WET DROWNING
a. cairan masuk ke dalam saluran pernapasan SETELAH korban tenggelam
2. DRY DROWNING
a. cairan TIDAK masuk ke dalam saluran pernapasan, AKIBAT SPASME
LARING
3. SECONDAR DROWNING
a. Terjadi gejala BEBERAPA HARI setelah korban tenggelam (dan diangkat dari
air)
b. Korban meninggal AKIBAT KOMPLIKASI
4. IMMERSION SYNDROME
a. Korban TIBA-TIBA meninggal setelah tenggelam dalam air DINGIN
b. Akibat REFLEKS VAGAL
c. Alkohol & makan terlalu banyak -> faktor pencetus

TENGGELAM DALAM AIR TAWAR


• Terjadi ABSROPSI CAIRAN YANG MASIF
• Konsentrasi elektrolit dalam air tawar lebih RENDAH, daripada konsentrasi dalam
darah -> maka terjadi HEMODILUSI DARAH
• Air masuk ke dalam aliran darah sekitar ALVELOLI & mengakibatkan PECAHNYA
SDM (HEMOLISIS)
• Akibat pengenceran darah yang terjadi -> tubuh mencoba mengatasi keadaan ini
dengan MELEPASKAN ION KALIUM DARI SERABUT OTOT JANTUNG
• Kadar ion KALIUM dalam PLASMA MENINGKAT -> terjadi PERUBAHAN
KESEIMBANGAN ION K+ & Ca2+ dalam serabut otot jantung ->
mengakibatkan VENTRICLE FIBRILATION & penurunan TD
• Kematian akibat ANOKSIA OTAK
• Kematian terjadi dalam waktu 5 MENIT

TENGGELAM DALAM AIR ASIN (HIPERTONIK)


• Konsentrasi elektrolit cairan air asin LEBIH TINGGI daripada dalam darah
• air akan DITARIK DARI SIRKULASI PULMONAL ke DALAM JARINGAN
INTERSTITIAL PARU -> EDEMA PULMONER, HEMOKONSENTRASI,
HIPOVOLEMI, KENAIKAN KADAR Mg dalam darah
• Hemokonsentrasi -> mengakibatkan sirkulasi menjadi LAMBAT & terjadi PAYAH
JANTUNG
• Kematian terjadi dalam waktu 8-9 menit setelah tenggelam

Mekanisme kematian pada korban tenggelam


1. Asfiksia akibat SPASME LARING
2. Asfiksia akibat GAGGING & CHOCKING
3. Refleks vagal
4. Fibrilasi ventrikel (AIR TAWAR)
5. Edema pulmoner (AIR ASIN)

PEMERIKSAAN MAYAT AKIBAT TENGGELAM

1. Tentukan identitas korban


2. Apakah korban masih hidup sebelum tenggelam?
a. Pada mayat yang masih SEGAR, untuk menentukan apakah korban masih hidup atau
sudah meninggal pada saat tenggelam, dapat diketahui dari hasil pemeriksaan
Metode paling bagus pemeriksaan DIATOM
Untuk bantu bandingkan kadar elektrolit Mg darah dari BILIK
menentukan diagnosis JANTUNG KANAN & KIRI
Benda asing dalam Dapat menentukan pada mayat yang terbenam selama
paru & saluran BEBERAPA WAKTU dan mulai membusuk
pernafasan
demikian pula dengan ISI LAMBUNG & USUS
Mayat segar Adanya air dalam lambung & alveoli yang secara fisik
& kimia sifatnya sama dengan air tempat korban
tenggelam -> ADALAH NILAI BERMAKNA
Kadar alkohol Beberapa kasus, kadar alkohol tinggi dapat menjelaskan
bahwa korban sedang dalam keracunan alkohol saat
masuk ke dalam air

3. Penyebab kematian yang sebenarnya & jenis drowning


a. Mayat segar -> gambaran paska-mati dapat menunjukan tipe drowning & penyebab
kematian lain seperti PENYAKIT, KERACUNAN, atau KEKERASAN LAIN
b. Pada kecelakaan di kolam renang benturan ante-mortem pada tubuh bagian atas,
misalnya
i. MEMAR pada wajah
ii. Perlukaan pada vertebra servikalis & medulla spinalis dapat ditemukan
4. Faktor yang berperan pada proses kematian
a. Kekerasan
b. Alkohol
c. Obat obatan
Dapat ditemukan pada pemeriksaan LUAR atau BEDAH JENAZAH

5. Tempat korban pertama kali tenggelam


a. Jika kematian karena masuknya cairan ke dalam saluran pernapasan
i. maka pemeriksaan DIATOM dari air tempat korban ditemukan dapat
membantu menentukan apakah korban tenggelam di tempat itu, atau di tempat
lain

6. Apakah ada penyulit alamiah lain yang dapat mempercepat kematian?


a. Immersion
i. Kematian terjadi dengan cepat, karena disebabkan oleh SUDDEN CARDIAC
ARREST yang terjadi pada saat CAIRAN MASUK melalui saluran pernapasan
bagian ATAS
b. beberapa korban yang terjun dengan KAKI DULUAN -> cairan mudah masuk ke
HIDUNG
c. Bila tidak ditemukan air dalam paru & lambung
i. Berarti kematian terjadi seketika, akibat SPASME GLOTIS -> cairan tidak dapat
masuk

Korban tenggelam akan MENELAN AIR dalam jumlah yang makin lama MAKIN BANYAK,
kemudian menjadi TIDAK SADAR dalam waktu 2-12 MENIT (FATAL PERIOD)
• Dalam FATAL PERIOD, bila korban dikeluarkan dari air -> masih ada kemungkinan bisa
hidup bila upaya resusitasi berhasil

Pemeriksaan luar jenazah


1. Mayat dalam keadaan BASAH
2. Busa halus pada hidung & mulut, kadang berdarah
3. Mata setengah terbuka / tertutup (jarang ada perdarahan/perbendungan)
4. KUTIS ANSERINA (goosebumps) pada kulit permukaan ANTERIOR tubuh, terutama pada
EKSTREMITAS (akibat kontraksi otot erektor pili akibat rangsang dinginnya air)
5. WASHER WOMAN'S HAND
a. Telapak tangan & kaki bewarna keputihan & keriput
6. CADAVERIC SPASME
a. Tanda intravital yang terjadi pada waktu korban BERUSAHA MENYELAMATKAN
DIRI dengan memegang apa saja seperti rambut, atau benda lain dalam air
7. Luka lecet pada siku, jari tangan, lutut, dan kaki akibat gesekan pada benda dalam air
Pemeriksaan bedah jenazah
1. Busa halus dan benda asing dalam saluran pernapasan
a. Pasir, tumbuhan air
2. Paru paru membesar seperti balon, lebih berat, sampai menutupi kandung jantung. Pada
pengirisan banyak keluar cairan (keadaan ini terutama terjadi pada kasus TENGGELAM DI
LAUT)
3. Petekie sedikit sekali
a. Mungkin terdapat bercak perdarahan yang disebut bercak PALTAUF -> akibat robeknya
penyekat alveoli (polsin)
4. Bisa saja paru paru normal, karena cairan tidak masuk ke dalam alveoli / cairan sudah
masuk ke dalam aliran darah (melalui proses IMBIBISI) -> dapat terjadi pada kasus
tenggelam DI AIR TAWAR
5. Otak, ginjal, hati, limpa mengalami PERBENDUNGAN
6. Lambung menjadi SANGAT MEMBESAR, BERISI AIR, LUMPUR & bisa terdapat di
usus halus juga

Pemeriksaan lab
1. Pemeriksaan DIATOM
a. Alga bersel satu dengan dinding terdiri dari SILIKAT yang TAHAN PANAS dan ASAM
KUAT
b. Diatom dijumpai dalam AIR TAWAR, AIR LAUT, AIR SUNGAI, AIR SUMUR,
UDARA
c. Bila seseorang mati karena tenggelam maka cairan bersama diatom akan masuk ke dalam
saluran pernapasan/pencernaan
d. Diatom akan masuk ke dalam ALIRAN DARAH (melalui kerusakan dinding kapiler
pada waktu korban masih hidup)
e. Diatom akan TERSEBAR ke seluruh jaringan

f. Pemeriksaan diatom dilakukan pada JARINGAN PARU MAYAT SEGAR


g. Bila mayat sudah membusuk, pemeriksaan diatom dapat dilakukan dari JARINGAN
GINJAL, OTOT SKELET & SUMSUM TULANG PAHA

2. Pemeriksaan darah jantung


a. Pemeriksaan BERAT JENIS & kadar elektrolit pada darah
b.
Bila tenggelam di AIR Berat jenis & kadar elektrolit dalam darah jantung
TAWAR kiri LEBIH RENDAH dari jantung kanan
Tenggelam di AIR ASIN Berat jenis & kadar elektrolit dalam darah jantung
kiri LEBIH TINGGI dari jantung kanan
c. Perbedaan kadar elektrolit >10% dapat menyokong diagnosis

Diagnosis tenggelam
• Bila MAYAT MASIH SEGAR -> diagnosis kematian akibat tenggelam dapat dengan mudah
ditegakkan melalui:
o Pemeriksaan luar
o Pemeriksaan dalam
o Pemeriksaan Lab (histologi jaringan, destruksi jaringan & berat jenis + elektrolit darah
• Bila MAYAT SUDAH MEMBUSUK
o Diagnosis berdasarkan adanya DIATOM yang cukup banyak pada PARU
o (+) diatom pada ginjal, otot sklet, sumsum tulang -> akan lebih pasti

Anda mungkin juga menyukai