Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan dalam kasus tenggelam

Metode yang memuaskan untuk menentukan apakah orang masih hidup waktu tenggelam
ialah pemeriksaan diatom. Untuk membantu menentukan diagnosis, dapat dibandingkan
kadar elektrolit Magnesium darah dari bilik jantung kiri dan kanan. Benda asing dalam paru
dan saluran pernapasan mempunyai nilai yang menentukan pada mayat yang terbenam
selama beberapa waktu dan mulai membusuk. Demikian pula dengan isi lambung dan usus.
Pada mayat yang segar, adanya air dalam lambung dan alveoli yang secara fisik dan kimia
sifatnya sama dengan air tempat korban tenggelam mempunyai nilai yang bermakna. Pada
beberapa kasus, ditemukannya kadar alkohol tinggi dapat menjelaskan bahwa korban sedang
dalam keracunan alkohol pada saat masuk ke dalam air. Penyebab kematian yang sebenarnya
dan jenis drowning.Pada mayat yang segar, gambaran pasca-mati dapat menunjukkan tipe
drowning dan juga penyebab kematian lain seperti penyakit, keracunan atau kekerasan lain.
Pada kecelakaan di kolam renang benturan ante-mortem (ante mortem impact) pada tubuh
bagianatas, misalnya memar pada muka, perlukaan pada vertebra servikalis dan medula
spinalis dapat ditemukan. Bila tidak ditemukan air dalam paru-paru dan lambung, berarti
kematian terjadi seketika akibat spasme glotis, yang menye babkan cairan tidak dapat masuk.
Pemeriksaan bedah jenazah:
1. Busa halus dan benda asing (pasir, tumbuh-tumbuhan air) dalam saluran pernapasan
(trakhea dan percabangannya)
2. Paru-paru membesar seperti balon, lebih berat, sampai menutupi kandung jantung. Pada
pengirisan banyak keluar cairan. Kea daan ini terutama terjadi pada kasus tenggelam di laut.
3. Petekie sedikit sekali karena kapiler terjepit di antara septum inter alveolar. Mungkin
terdapat bercak-bercak perdarahan yang disebut bercak Paltauf akibat robeknya penyekat
alveoli (Polsin).Petekie subpleural dan bula emfisema jarang terdapat dan ini bukan
merupakan tanda khas tenggelam tetapi mungkin disebabkan oleh usaha respirasi.
4. Dapat juga ditemukan paru-paru yang "biasa" karena cairan tidak masuk ke dalam alveoli
ataucairan sudah masuk ke dalam aliran darah (melalui proses imbibisi), Ini dapat terjadi
pada kasus tenggelam di air tawar.
5.Otak, ginjal, hati dan limpa mengalami perbendungan.
6. Lambung dapat sangat membesar, berisi air, lumpur dan sebagainya yang mungkin pula
terdapat dalam usus halus
Sumber: forensic FKUI ijo (sorry ya nuri lengkap nya dak tau menyusul besok ya, agik sibuk
skrg)

Anda mungkin juga menyukai