Anda di halaman 1dari 2

1.

Terbentuknya busa halus tersebut disebabkan karena masuknya cairan


dalam saluran pernapasan, merangsang terbentuknya mukus. Substansi ini
ketika bercampur dengan air dan surfaktan dari paru-paru dan terkocok
oleh karena upaya bernapas yang hebat. Hal ini menandakan bahwa korban
masih hidup waktu ada dalam air.
2. Pada lidah dapat ditemukan memar atau bekas gigitan yang merupakan
tanda bahwa korban berusaha untuk hidup atau tanda terjadinya epilepsi
akibat dari masuknya korban ke air.
3. Benda asing dalam trakhea dapat nampak jelas pada pemeriksaan
makroskopik dapat berupa pasir, lumpur, binatang air atau tumbuhan air

4. Pleura dapat berwarna kemerahan dan terdapat bintik-bintik perdarahan,


perdarahan ini dapat terjadi karena adanya kompresi terhadap septum
inter alveoli, atau oleh karena terjadinya fase konvulsi akibat kekurangan
oksigen.
5. Kongesti pada laring merupakan kelainan yang berarti, paru-paru biasanya
sangat mengembang, seringkali menutupi pericardium dan pada
permukaan tampak adanya jejas dari tulang iga, pada perabaan kenyal.
6. Bercak perdarahan yang besar (diameter 3 – 5 cm), terjadi karena robeknya
partisi inter alveolar, dan sering terlihat di bawah pleura; bercak ini disebut
bercak “Paltauf”. Bercak “Paltauf” berwarna biru kemerahan dan banyak
terlihat pada bagian bawah paru-paru, yaitu pada permukaan anterior dan
permukaan antar baga paru-paru.
7. Terdapat gambaran emphysema aquosum atau emphyseme hydroaerique.
Dimana paru-paru mengalami edema dan kongesti yang sangat hebat. Paru
– paru pucat dikelilingi bercak-bercak merah diantara daerah yang
berwarna kelabu; pada pengirisan nampak banyak cairan merah kehitaman
bercampur buih keluar dari penampang tersebut.
Keadaan ini dijumpai pada 80% kasus tenggelam dan merupakan bukti kuat
kematian korban akibat tenggelam
8. Tanda Cadaveric spasm hanya ditemukan pada 1 kasus (6,67%). Hal ini merupakan tanda bahwa
korban berusaha untuk menyelamatkan diri dengan memegang apa saja seperti rumpur, dahan,
batu atau benda-benda lain dalam air
Diatom sebagai alat bantu diagnostik untuk menginvestigasi kasus tenggelam perlu diperiksa untuk
mengetahui lokasi tempat tenggelamnya mayat sebelum meninggal, dengan cara membandingkan
diatom yang terdapat di tubuh korban dengan diatom air tempat mayat tersebut ditemukan atau diduga
sebagai tempat mayat tenggelam

Analisis diatom dalam jaringan tubuh seperti paru-paru, hati, limpa, darah dansumsum tulang telah
dilakukan sebagai bukti pendukung dalam kasus tenggelam.

Teori di balik 'tes diatom' adalah bahwa ketika setiap orang tenggelam, diatom yang ada dalam airyang
akan mencapai ke paru-paru dan beberapa dari mereka karena ukuran merekamenembus ke dalam
alveoli. Jika jantung masih berdetak, diatom yang telah masuk kedalam perjalanan aliran darah ke
seluruh tubuh dan dapat mengajukan di organ jauh sepertiginjal, otak dan sumsum tulang sebelum
kematiannya. Kehadiran diatom dalam organinternal yang paling mungkin menegaskan tenggelam ante-
mortem.

Jika ada keraguantentang situs tenggelam, maka sampel air dari lokasi yang diduga tenggelam
dapatdikumpulkan dan dianalisa untuk menentukan kesamaan spesies diatom dalam air dantubuh.

Anda mungkin juga menyukai