A. Teknik Penulisan
1. Kebahasaan
d. Kalimat harus jelas maksud dan artinya serta disusun secara singkat dan benar,
penyusunan kalimat harus mengungkapkan gagasan atau konsep dan tidak terlepas
dari SPOK dan kaidah yang baku.
e. Kosa kata dalam skripsi harus mengikuti kaidah ragam bahasa ilmiah, hal ini
yang harus dijadikan pedoman yakni menghindari penggunaan kosa kata tidak
formal (sehari-hari), emosional dan bermakna ganda.
f. Ejaan berkaitan dengan tata cara/kaidah penulisan tanda baca, huruf dan kata
harus berdasarkan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.
g. Paragraf yang baik tidak tergantung dari banyaknya kalimat, tetapi keutuhan
dan keruntutan pengembangan ide pokok yang menjadi ukurannya. Paragraf
hendaknya meliputi kalimat topik, kalimat penunjang dan kalimat yang saling
berkaitan.
1. ………………..(Judul Subbab)
2. ………………..(Judul Subbab)
a. ………………(Judul Sub-Subbab)
c. Penulisan nomor dan judul bab di tengah dengan huruf besar, ukuran font 12,
tebal.
d. Penulisan nomor dan judul subbab dimulai dari kiri, dimulai dengan huruf
besar, ukuran font 12, tebal.
3. Penomoran Halaman
a. Bagian Awal, nomor halaman ditulis dengan angka romawi huruf kecil (i, ii ,
iii, iv, dan seterusnya…). Posisi di tengah bawah (2 cm dari bawah). Khusus
untuk lembar judul dan lembar pengesahan, nomor halaman tidak perlu diketik,
tapi tetap dihitung.
b. Bagian Pokok, nomor halaman ditulis dengan angka latin. Halaman pertama
dari bab pertama adalah halaman nomor satu. Peletakan nomor halaman untuk
setiap awal bab di bagian bawah tengah, sedangkan halaman lainnya di pojok
kanan atas.
c. Bagian akhir, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah dengan angka
latin dan merupakan kelanjutan dari penomoran pada bagian pokok.
a. Judul gambar/grafik diketik di bagian bawah tengah dari gambar. Judul table
diketik di sebelah atas tengah dari tabel.
b. Penomoran tergantung pada bab yang bersangkutan, contoh: gambar 3.1 berarti
gambar pertama yang aga di bab III.
5. Penulisan Kutipan
e. Sumber kutipan tidak menyebut nama penulis, tetapi menyebut suatu lembaga
atau badan tertentu:
f. Sumber kutipan tidak menyebut nama penulis, tetapi menyebut suatu peraturan
atau undang-undang:
6. Penulisan Langsung
Kutipan langsung merupakan pernyataan yang kita tulis dalam susunan kalimat
aslinya tanpa mengalami perubahan sedikit pun. Bahan yang kita kutip harus
direproduksi tepat seperti apa adanya sesuai sumber, termasuk ejaan, tanda baca,
dan sebagainya. Penulisan kutipan langsung tergantung pada jumlah kata bagian
yang akan dikutip.
Contoh:
Mistar (1999:123) menyatakan bahwa "ada hubungan yang erat antara faktor
sosial ekonomi dengan kemajuan belajar".
Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman.
Contoh:
Pernyataan dalam bukunya "ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi
dengan kemajuan belajar" (Mistar, 1999:123).
Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal ('...').
Contoh:
“Pernyataan dalam bukunya adalah "terdapat kecenderungan semakin banyak
'campur tangan' pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi
karyawan di daerah perkotaan" (Soewignyo, 1991:101).
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari
teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan
diketik dengan spasi tunggal. Nama pengarang buku yang kutip, tahun penerbitan
dan nomor halaman juga harus ditulis.
Apabila dalam mengutip ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka kata-
kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.
Kutipan tidak lansung pernyataan yang hanya mengambil intisari pendapat yang
kita kutip. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan
tidak usah diapit tanda petik. Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan
kaki, dapat juga dengan sistem catatan langsung. Kutipan pendapat ini dilakukan
secara tidak langsung, artinya kata-kata yang digunakan tidak sama dengan kata-
kata yang dikutip. Pengutipan tidak langsung dapat dilakukan bila mempunyai ciri
pernyataan yang dikutip tidak berupa konsep dan definisi yang penting, berupa
klasifikasi, ilustrasi dan contoh, berupa ungkapan yang berbelit-belit dan
membingungkan pemahaman pembaca, dan berupa ungkapan yang sangat panjang
sehingga perlu diambil pokoknya saja. Pengutipan tidak langsung dilakukan
dengan memasukkannya dalam teks utama dan tidak perlu diberi tanda petik
ganda. Hanya nama pengarang, tahun penerbitan, dan halaman buku sumber yang
dicantumkan. Terkait dengan pencantuman nama pengarang, ada dua cara yang
bisa dilakukan, seperti cara dalam kutipn langsung, yaitu nama pengarang masuk
dalam teks utama atau nama pengarang ditulis setelah kutipan tidak langsung.
Contoh:
Sejalan dengan pendapat beberapa ahli, Nailal (2011:188) menyatakan bahwa
penelitian tindakan kelas berbeda dengan penelitian ekspemental, karena
penelitian tindakan kelas bertujuan untuk mengembangkan suatu strategi
pembelajaran sedangkan penelitian eksperimental bertujuan untuk menguji
keefektifan sebuah strategi pembelajaran yang sudah ada.
Dalam membuat catatan kaki suatu karya ilmiah, hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut:
c. Jika karya yang dirujuk berupa terjemahan, maka nama penerjemah ditulis
setelah judul karya dan didahului kata "terj"
d. Judul artikel dalam jurnal atau buku antologi (bunga rampai) ditulis tegak
diberi tanda kutip, sementara nama jurnal atau buku antologi ditulis miring.
f. Penulisan kota, nama penerbit, dan tahun terbit diletakkan dalam kurung buka,
dengan perincian kurung buka (diikuti nama kota, titik dua (nama penerbit, koma
( , ), tahun terbit, dan tutup kurung), tanda koma ( , ) diletakkan setelah nama
pengarang, judul artikel atau buku, dan identitas penerbit.
Penataan penomoran
a. Halaman
1. Bagian awal skripsi, mulai dari halaman judul sampai
dengan arti lambang dan singkatan, diberi nomor halaman
dengan angka romawi kecil (i,ii, dst).
2. Bagian utama dan bagian akhir skripsi, dimulai dari
pendahuluan sampai ke halaman terakhir termasuk
lampiran diberi nomor dengan memakai angka arab (1,2,
dst).
3. Nomor halaman ditempatkan 1,5 cm di sebelah kanan atas,
kecuali ada bab pada bagian atas halaman itu maka nomor
halamannya ditempatkan dibagian tengah bawah.
b. Tabel dan gambar
1. Tabel
a) Nomor tabel dinyatakan dengan angka arab, diikuti judul
table yang diletakan diatas table dan baris terakhir tanpa
diakhiri titk, judul berjarak ± 1 cm dari bingkai luar
bagian atas table. keterangan table diketik dengan huruf
kecil, kecuali awal keterangan dengan nama, yang
diketik dengan huruf besar. Baris pertama keterangan
berjarak ± 1 cm dari bingkai luar bagian bawah. Lebar
keterangan tidak melebihi batas kiri-‐kanan bingkai luar
b) Table tidak boleh dipenggal, kecuali kalau tidak
mungkin diketik dalam satu halaman. Pada halaman
lanjutan table dicantumkan nomor table dan ditulis kata
(lanjut) tanpa judul.
c) Jika Table harus dibuat memanjang kertas (landscape),
maka bagian atas table harus diletakan disebelah kiri.
d) Table yang lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat,
ditempatkan pada lampiran.
e) Table yang dikutip dari literature, hendaknya sumber
dinyatakan dalam tanda kurung siku : [ sumber :
……………], yang ditempatkan di akhir judul table atau
keterangan table. Perujukan sumber disesuaikan dengan cara
perujukan dalam teks skripsi (Vancouver referencing)
f) Untuk table ukuran fontnya sama 10 pt.
2. Gambar
a) Bagian alir (flowchart), grafik, peta, dam foto semuanya
disebut gambar (tidak dibedakan).
b) Judul dan keterangan gambar ditempatkan ± 1 cm di bawah
bingkai, diketik font 10 tidak melampaui batas kiri – kanan
bingkai, tanpa diakhiri dengan titik. Semua keterangan
ditulis dengan huruf kecil, kecuali kata gambar, kata
keterangan, dan nama, yang diawali dengan huruf besar.
Gambar yang merupakan kelompok ditandai dengan huruf a,
b, c, diletakan pada pojok kiri atas pada gambar dan
seterusnya.
c) Semua gambar hendaknya dirancang untuk memperjelas
keterangan yang diberikan teks skripsi. Sebaiknya gambar
dibuat berwarna, agar dapat direproduksi dengan jelas dan
baik. Jangan menggunakan gambar ataupun grafik yang
dibuat pada kertas millimeter.
d) Bila dua gambar atau lebih diletakan berdekatan misalnya
untuk memudahkan pembandingan hendaknya berjarak
antarapaling sedikit 0,5 cm. gambar yang harus diletalan
memanjang (landscape), bagian atas hendaknya berada di
sisi penjilidan ( dalam hal demikian maka pencantuman
nomor halaman tetap sama seperti di halaman lainnya). Tiap
gambar hendaknya diberi garis bingkai.
e) Gambar yang lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat,
ditempatkan pada lampiran.
f) Gambar yang dikutip dari literature, hendaknya sumber
dinyatakan dalam tanda kurung siku : [sumber:
…………………….No.Ref], yang ditempatkan di bawah
gambar atau keterangan gambar. Perujukan sumber
disesuaikan dengan cara perujukan dalam teks skripsi
(Vancouver referencing).
c. Persamaan
Nomor urut persamaan atau rumus matematika, reaksi kimia,
dan lain-‐lainnya ditulis dengan angka arab di dalam tanda kurung ()
dan ditempatkan di dekat batas kanan.