DROWNING
Oleh: Romiyanti Sartika Situmorang Siti Riani Sri Putri Handayani Yoga Trisendi Pembimbing: dr. YunusWijaja, Sp.F
KEPANITRAAN KLINIK SENIOR DEPARTEMEN FORENSIK PENYAKIT DALAM RS. MOH. HOESIN PALEMBANG 2012
Pendahuluan
Drowning (Tenggelam) dpt mybbkn kematian jika terlambat mendapat pertolongan Setiap tahun ,5jt kasus di seluruh dunia. 90% kasus tjd di air tawar (danau, sungai, kolam) dan 10% tjd di air laut mekanisme kematian yang berbeda pada tenggelam pemeriksaan korban
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi kematian akibat mati lemas (asfiksia) yang disebabkan masuknya cairan di dalam saluran pernapasan. 2.2 Epidemiologi Insiden >> negara berkembang, terutama pada anak-anak kurang dari 5 tahun dan orang dewasa umur 15-24 tahun. Laki-laki 4-5x lebih sering dibandingkan wanita
2.3 Klasifikasi
berdasarkan kondisi paru adalah:2,4,5,6 1. Typical drowning (wet drowning) 2. Atypical drowning a. Dry drowning b. Immersion syndrome (vagal inhibition) c. Subemersion of the unconscious d. Delayed death (near drowning and secondary drowning)
Mekanisme Kematian
Korban terbenam dengan gaya gravitasi BJ tubuh < BJ air Reaksi awal usaha bernafas dan air akan masuk tertelan/terinhalasi
Korban tenggelam
Cont..
2. Apakah korban masih hidup sebelum tenggelam 3. Penyebab kematian yang sebenarnya dan jenis drowning. 4. Faktor-faktor yang berperan dalam proses kematian 5. Tempat Korban pertama kali tenggelam 6. Apakah ada penyulit alamiah lain yang mempercepat kematian
Pemeriksaan Luar
Mayat dalam keadaan basah, mungkin berlumuran pasir, lumpur dan benda-benda asing lain yang terdapat dalam air, kalau seluruh tubuh terbenam dalam air. Busa halus putih yang berbentuk jamur (mushroomlike mass) tampak pada mulut atau hidung atau keduanya.
1.
2.
Cont
3. Mata setengah terbuka atau tertutup, jarang terdapat perdarahan atau perbendungan 4. Gambaran kulit angsa atau kutis anserine pada kulit permukaan anterior tubuh terutama pada ekstremitas 5. Pembusukan sering tampak, kulit berwarna kehijauan atau merah gelap. 6. Washer womans hand 7. Cadaveric Spasme 8. Luka-luka lecet pada siku, jari tangan, lutut, dan kaki akibat gesekan pada benda-benda dalam air 9. Pada pria genitalianya dapat membesar, ereksi atau semiereksi. 10. Pada lidah dapat ditemukan memar atau bekas gigitan
Pemeriksaan Dalam Busa halus dan benda asing (pasir, tumbuh-tumbuhan air) dalam saluran pernapasan Paru-paru membesar seperti balon, lebih berat, sampai menutupi kandung jantung. Paru-paru pucat dengan diselingi bercak-bercak merah di antara daerah yang berwarna kelabu. Gambaran emphysema aquosum atau emphysema hydroaerique.
Cont
Petekie sedikit sekali karena kapiler terjepit diantara septum interalveolar. terdapat bercak-bercak perdarahan bercak Paltauf Dapat juga ditemukan paru-paru yang biasa karena cairan tidak masuk kedalam alveoli Otak, ginjal, hati dan limfa mengalami pembendungan. Lambung dapat membesar, berisi air, lumpur dan sebagainya yang mungkin pula terdapat dalam usus halus.
Ditemukannya
Pemeriksaan Khusus
Ada 5 macam pemeriksaan khusus pada kasus mati tenggelam (drowning), yaitu : Percobaan getah paru (lonset proef). Pemeriksaan diatome (destruction test). Penentuan berat jenis (BD) plasma. Pemeriksaan kimia darah (gettler test). Pemeriksaan Histopatologik
2.7 Aspek Medikolegal Kepentingan dari segi mediko-legal adalah: Apakah kematian adalah akibat tenggelam?
dokter yang memeriksa korban harus memperhatikan hal-hal berikut: Ditemukan cairan berbusa halus pada rongga mulut dan hidung. Ditemukannya benda-benda seperti pasir, lumpur, atau rumput-rumput laut yang berada dalam genggaman korban. Ditemukannya cairan berbusa halus yang bercampur darah pada saluran pernafasan. Paru-paru penuh dengan cairan yang mengandung darah dan mengeluarkan busa halus jika dibuat sayatan melintang. Dalam lambung, usus halus, dan rongga telinga tengah ditemukan air yang bercampur dengan benda-benda asing berupa rumput-rumput atau pasir. Pada pemeriksaan sel jaringan, otak, hati dan jaringan yang lain ditemukan diatome
Kesimpulan
Drowning (tenggelam) didefinisikan sebagai kematian akibat mati lemas (asfiksia) disebabkan masuknya cairan di dalam saluran pernapasan. Penentuan diagnosis pada mayat yang masih segar (mengalami pembusukan) ditentukan dari pemeriksaan luar, dalam dan penelusuran korban sebelum meninggal serta riwayat penyakit dahulu. Bila mayat sudah membusuk maka diagnosis kematian akibat tenggelam dibuat berdasarkan adanya diatom yang cukup banyak pada paru-paru yang bila disokong oleh penemuan diatom pada ginjal, otot skelet atau diatom sumsum tulang, maka diagnosis akan menjadi makin pasti.
DAFTAR PUSTAKA
Sampurna B, Samsu Z. Peranan Ilmu Forensik dalam Penegakan Hukum. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2003. Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi kedua. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2000. Hal: 6470 Recommended guidelines for uniform reporting of data from drowning: the Utstein style. 2003. Downloaded from: URL: http://www.elsevier.com/locate/resuscitation Shepherd, Suzanne Moore. Drowning. In: Medscape Referance. 2011. Downloaded from: URL: http://emedicine.medscape.com/article/772753 Chang Louise. Drowning death. 2005. Downloaded from: URL: http://www.medicineNet.com/drowningdeath.html Pearn, J.H. Secondary Drowning in Children. In: British Medical Journal, Vol. 281. 2008. p 1103-1105. Downloaded from: URL: http://www.pubmedcentral.nih.gov/pagerender.fcgi?artid=1714551&pageindex=3#pa ge Lawler, W. Bodies recovered from water: a personal approach and consideraion difficulties. 2006. Downloaded from: URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC495138/pdf/jclinpath004220012.pdf Singh R, Kumar M, et al. Drowning Associated Diatoms. Department of Forensic Science. Punjabi University. 2008. Downloaded from: http://www.icmft.org
TERIMA KASIH