1. Ayu Hiperkeratois : Hiperkeratosis merupakan gangguan kulit yang ditandai dengan
penebalan lapisan kulit tanduk (stratum corneum) secara berlebihan. Hiperkeratosis adalah kondisi kulit yang menebal karena penebalan salah satu lapisan kulit (stratum korneum) yang dapat berupa penebalan kulit, penebalan bagian kulit dan berwarna hitam, pertumbuhan kulit, dll.Ceisya 2. Izza penis discharge Ria 3. Dinda sulcus coronarius: cekungan kepala penisAyu 4. Diah painless wound Inas 5. Shinta reddish lump Izza 6. Ria high-risk sexual intercourse Rheinasya 7. None alergi : Alergi muncul sebagai reaksi tak normal sistem imun saat melawan zat asing yang pada dasarnya tidak berbahaya. Pada kondisi normal, sistem imun seharusnya mampu membedakan antara zat yang aman dan tidak aman bagi tubuh. Reaksi alergi merupakan mekanisme perlindungan alami sistem imun saat mengenali adanya zat asing yang masuk tubuh. Alergi yang muncul secara berlebihan akan menimbulkan gejala yang mengganggu, menimbulkan ketidaknyamanan bahkan dapat mengganggu kualitas hidup kita sehingga membutuhkan penanganan tertentu. Diah 8. Ceisya ulkus ; kerusakan jaringan epitel yang sering berdampak cekungan dan memiliki batas tegas, kasus ulkus seringkali ditemukan pada rongga mulut. cedera pada kulit dan jaringan di bawah kulit akibat tekanan yang berlebihan pada kulit.. Gejala : Perubahan warna kulit, bengkak, nyeri tekan, perubahan suhu kulit, muncul cairan menyerupai nanah Shinta 9. Rheinasya Implikasi Dinda 10. Inas None 11. Ay : digunakan untuk mengobati gatal-gatal yang disebabkan oleh alergi. Ini adalah antihistamin dan bekerja dengan menghalangi zat alami tertentu (histamin) yang dibuat tubuh Anda selama reaksi alergi. Obat ini juga bekerja dengan mengurangi aktivitas pada otak. Obat ini juga digunakan untuk meringankan kecemasan dan dikombinasikan dengan obat-obatan lain pada orang dewasa dan anak-anak sebagai obat bius sebelum menjalankan operasi. STEP 2 1. Ayu obat apa saja yang mungkin digunakan untuk pasien tersebut? Penisilin : Obat tersebut dapat menembus plasenta sehingga mencegah infeksi pada janin dan dapat menyembuhkan janin yang terinfeksi; juga efektif untuk neurosifilis Sifilis dini, laen primer : doksisiklin 2 x 100 mg/hari selama 30 hari, ceftriaxone 250 mg/hari Sifilis laten lanjut : doksisiklin 2 x 100 mg/hari selama 30 hari, tetrasiklin 4x500 mg minimal 30 hr 2. Izza Apa komplikasi dari penyakit pasien yang mungkin terjadi jika pasien menolak minum obatnya? Selain berbagai manifestasi yang muncul akibat kerusakan pada seluruh organ tubuh, terutama pada sifilis tersier, sifilis juga menyebabkan peningkatan kemungkinan penularan HIV hingga 2-5 kali. Lesi siflis mudah berdarah sehingga memudahkan penularan virus HIV saat melakukan hubungan seksual2 Penularan sifilis dari ibu ke bayi pada saat kehamilan juga akan meningkatkan risiko keguguran dan kematian bayi beberapa hari setelah melahirkan 3. Dinda mengapa istri pasien juga harus diperiksa dan pemeriksaan apa saja yg harus dilakukan pada pasien dan istri pasien? Pemeriksaan T. Pallidum : Cara pemeriksaan adalah dengan mengambil serum dari lesi kulit dan dilihat bentuk dan pergerakannya dengan mikroskop lapangan gelap. Tes serologi sifilis : treponemal (TPHA, TPPA,FTA-ABS_ Dan Nontreponemal (VLDL, RPR) Untuk mencegah terjadinya sifilis kongenital, setiap wanita hamil harus diperiksa T.S.S. pada waktu kunjungan antenatal pertama, kemudian diulangi pada trisemester ketiga. Bila pada bayi T.S.S. reaktif, maka belum tentu diagnosisnya sifilis kongenital, karena ada kemungkinan faktor perpindahan serum dari ibu secara pasif. Histopatologi : Kelainan yang utama pada sifilis ialah proliferasi sel-sel endotel terutama terdiri atas infiltrat perivaskular tersusun oleh sel-sel limfoid dan sel-sel plasma. 4. Diah apakah yang dapat menjadi penyebab keluhan pasien di skenario? Sebelum S I terlihat, kuman telah mencapai kelenjar getah bening regional secara limfogen dan membiak. Pada saat itu terjadi pula penjalaran hematogen dan menyebar ke semua tampak kemudian. Multiplikasi ini diikuti oleh reaksi jaringan sebagai S II, yang terjadi enam sampai delapan minggu sesudah S I. S I akan sembuh perlahan- lahan karena kuman di tempat tersebut jumlahnya berkurang, kemudian terbentuklah fibroblas-fibroblas dan akhirnya sembuh berupa sikatriks. S II juga mengalami regresi perlahan-lahan dan lalu menghilang. 5. Shinta apa hubungan riwayat hubungan seksual dengan penyakit yang diderita? 6. Ria gejala serta tanda apa saja yang dapat muncul pada kasus IMS tersebut? 7. None bagaimana saja cara penularan penyakit yang diderita oleh pasien tersebut dan bagaimana cara mencegahnya? 8. Ceisya apa saja pemeriksaan laboratorium yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis pasien? 9. Rheinasya mengapa pasien tidak merasakan adanya gatal atau sakit padahal terdapat luka dan benjolan pada penisnya? 10. Inas apa komplikasi yang bisa terjadi pada keluhan pasien ? 11. Ay apa etiologi penyebab keluhan pasien? 12. Izza Apa pengaruh penyakit pasien dengan istrinya yang sedang hamil? 13. Shinta Mengapa keluhan luka di penis pasien tidak menimbulkan rasa sakit? 14. None mengapa bisa terjadi lesi/benjolan merah pada penis? 15. Ay bagaimana edukasi pada pasien untuk mengatasi keluhan pada skenario? 16. ceisya apa yang dapat terjadi apabila istri yang sedang hamil terkena penyakit yang sama dengan pasien?