OLEH
JURUSAN KEBIDANAN
2015
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL TERMASUK HIV/AIDS YANG
MENYERTAI KEHAMILAN, PERSALINAN, DAN NIFAS
1. Herpes simplex.
Herpes memilikki 2 fase infeksi yaitu infeksi primer dan sekunder.
Pada infeksi primer timbul gejala berupa merinding pada kulit, gatal,
timbul vesikel yang berupa gelembung air yang bergerombol dan biasanya
sakit. Bagian bawah kulit terbentuk eritema (kemerahan). Umumnya
gejala ini akan sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu 7-8 hari.
Penyakit ini sendiri dapat ditularkan setelah isi gelembung air tersebut
pecah dalam waktu 3 minggu.
Infeksi sekunder sendiri muncul bila terjadi suatu kondisi tertentu
seperti stress, paparan sinar matahari yang berlebihan, menurunnya sistem
kekebalan tubuh,kelelahan atau perubahan hormon, maka virus di dalam
tubuh akan aktif kembali dan menimbulkan gejala klinis yaitu gejala
prodromal dan sariawan yang diawali dengan lentingan. Fase ini disebut
dengan fase rekurensi. Setelah rekurensi, virus akan kembali ke fase laten
di ujung saraf hingga ada faktor yang mencetuskannya aktif kembali.
Diagnose herpes biasanya didahului dengan demam, malaise
(lemas), sakit kepala dan nyeri otot. Setelah 3-4 hari demam akan turun,
lalu muncullah vesikel. Biasanya dilakukan giemza smear untuk
mendiagnosis penyakit ini.
Pengobatan herpes dilakukan dengan pemberian antivirus. Vesikel
yang terbentuk dibersihkan dengan air, disabuni, kemudian dikeringkan
agar tidak lembab. Baru kemudian diberi bedak agar ketika vesikel pecah,
cairannya tidak mengalir kemana mana.
2. Kondiloma akuminata
Kondiloma akuminata disebabkan oleh virus Human Pappiloma
Virus tipe 6 dan 11.virus ini merupakan cikal bakal terbentuknya kanker
serviks. Ada 2 tipe virus ini yaitu tipe low risk dan high risk(yang
menyebabkan terjadinya kanker serviks). Kondiloma akuminata yang
berukuran cukup besar akan menjadi penyulit dalam persalinan bagi ibu
ibu hamil yang menderitanya. Pengobatan kondiloma akuminata biasanya
berupa pengobatan lokal dan dilakukan eksisi (pengangkatan kondiloma).
Pengobatan ini berlangsung dalam kurun waktu 36 minggu. Pasangan juga
ditanyakan apakah memilikki gejala tersebut atau tidak.
3. Sifilis
Penyakit Sifilis disebabkan oleh suatu bakteri yang bernama Treponema
pallidum. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak
ditangani dengan segera. Sifilis ditularkan melalui kontak langsung
dengan luka sifilis, yang dapat timbul pada alat kelamin eksternal (luar)
dan mulut, serta dalam vagina atau dubur. Infeksi sifilis ada 3 fase yaitu:
a. Fase primer: berupa puple/erosi sampai ulkus yang bersih. Terasa
tidak nyeri yang bahayanya pasien menganggap hal tersebut bukan
gangguan. Lesi primer yang terjadi bisa sembuh sendiri 3-6
minggu tanpa pengobatan.
b. Fase sekunder: biasanya terjadi setelah fase primer dalam kurun
waktu 6 minggu-6 bulan. Gejala berupa demam, malaise,
pembesaran limfe di dekat genitalia (pangkal paha), muncul rush di
seluruh tubuh bahkan sampai ke telapak tangan dan telapak kaki,
muncul kondiloma lata.
c. Fase tersier: menyebar secara sistemik, sampai ke kardiovaskuler
dan saraf hingga menyebabkan penyakit seperti kelainan katup
jantung, meningitis, gumma formation, gromeluronephritis, dan
lain sebagainya.
4. Klamidia
Biasanya menyebabkan keputihan (leukore), bening seperti ingus agak
lengket (mucus), nyeri berkemih, nyeri perut bawah, dan ada perdarahan
setelah bersanggama. 50% gejala pada wanita bersifat asimptomatik.
Lebih banyak pada laki laki dengan gejala pengikut gonore.
Pengobatan dengan antibiotic dan obati juga pasangan seksual. Hindari
sanggama selama 7 hari setelah selesai berobat.
5. Gonore
Penyakit ini disebabkan oleh diplokokus. Bisa muncul pada uretra, traktus
genetalia atas dan rectum. Gejalanya biasanya bersifat asimptomatik
berupa keputihan, perdarahan abnormal pada uterus, disuria, agak nyeri di
suprasimpisis, ada purulen discharge pada serviks. Bayi bisa buta jika
dilahirkan dari ibu gonore jika tidak diobati. Cirri cirinya adalah bayi
mengeluarkan nanah pada matanya.
Pengobatan gonore dengan ceftriaxone, quinolones, dan mengobati juga
pasangan seksual.
6. Trichomoniasis
Gejala dari penyakit ini adalah iritasidi vulva, nyeri sanggama, nyeri
kemih, dan pada serviks terdapat bercak bercakmerah seperti stroberi
akibat peradangan. Penyebabnya adalah trichomonas berflagella.
Pengobatan dengan micronidazole dan obati pasangan seksual.
7. HIV/AIDS
AIDS merupakan penyakit yang ditimbulkan oleh virus HIV. Virus
masuk ke dalam sel tubuh dan menggunakan DNA manusia untuk
bereplikasi. Transmisi virus ini lewat kontak seksual, darah, operasi,
tertusuk jaurm, transmisi dari ibu hamil ke janin yang dikandungnya,
melahirkan pervaginam dan menyusui.
AIDS tidak dapat disembuhkan, namun virus yang bereplikasi
dapat ditekan jumlahnya dengan mengkonsumsi ARV (Anti Retroviral
Virus) dalam dosis dan waktu yang rutin. ARV dapat menekan replikasi
virus sebanyak 500 replikasi/minggu sehingga meningkatkan kualitas dan
harapan hidup pasien.
B. Endokrinologi
1. Diabetes mellitus
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita diabetes nomor 4
terbanyak di dunia. Adapun 3 diagnosis dari diabetes mellitus adalah
sebagai berikut:
1) Gejala klasik DM + glukosa darah sewaktu lebih dari atau sama
dengan 200 mg/dL.
2) Tanpa gejala klasik DM + glukosa darah puasa lebih dari atau
sama dengan 126 mg/dL.
3) Tanpa kadar glukosa darah 2 jam pada TTGO lebih atau sama
dengan 200 mg/Dl.
TGT merupakan glukosa darah 2 jam setelah beban antara 140-199 mg/Dl.
GDPT merupakan glukosa darah puasa antara 100-125 mg/Dl. TGT atau
GDPT termasuk dalam kelompok pre diabetes.
1) Education (penyuluhan).
Tidak hanya oleh segenap dokter, tetapi segenap jajaran terkait meliputi
perawat penyuluh, pekerja sosial, ahli gizi, dan lain lain. Prinsipnya,
dukungan positif, hindari kecemasan, informasi bertahap mulai dari yang
sederhana, pengobatan yang sederhana, kompromi dan negosiasi, jangan
memaksakan kehendak, motivasi dan diskusikan hasil pemeriksaan.
2) Meal planning (perencanaan makan).
Makan dengan komposisi yang seimbang berupa karbohidrat (60-70%),
protein (10-15%), dan lemak (20-25%). Jumlah kalori disesuaikan dengan
pertumbuhan status gizi, umur, stress akut, dan kegiatan jasmani.
3) Exercise (latihan jasmani).
Dilakukan secara teratur (3-4 kali per minggu) selama 30 menit. Sasaran
75-85% nadi maksimal. Jenis olahraganya berupa senam aerobic, jalan
santai, renang, bersepeda.
4) Hipoglikemic agent (obat berkhasiat hipoglikemik).
Berupa oral agen dan insulin.
Criteria pengendalian diabetes:
Gula darah sedang buruk
Gula darah puasa 100-125 >126
Gula darah 2 jam 149-179 >180
setelah makan
HbA1C 6,5-8 >8
Penyulit:
a) Akut: ketoasidosis diabetik, hiperosmoler non ketotik,
hipoglikemia.
b) Menahun: makroangiopati, mikroangiopati, neuropati.
C. Thyroid disease
1. Thyroid
Kelenjar thyroid adalah salah satu kelenjar terbesar dalam tubuh kita.
Kelenjar ini ditemukan pada leher bagian bawah dengan bentuk seperti kupu-
kupu (didekat Adam’s apple/jakun pada laki-laki) atau dapat kita ketahui saat kita
menelan air liur maka kelenjar thyroid ini akan bergerak keatas. Kelenjar Thyroid
membuat, menyimpan dan mensekresi hormon T3 (triiodothyronin) dan T4
(Thyroxine). Thyroid juga mengakumulasi iodine dari diet yang dimakan (untuk
menghasilkan hormon thyroid). Hormon T3 dan T4 berfungsi mengatur
metabolisme dalam tubuh (mempengaruhi setiap sel, jaringan dan organ dalam
tubuh).
3. Hypothyroid
Hipothyroid adalah suatu keadaan dimana produksi hormon thyroid oleh
kelenjar thyroid tidak mencukupi. Kretinisme adalah salah satu bentuk
hypothyroid. Penyebabnya adalah karena kekurangan iodium, Penyakit
Hashimoto, kekurangan hormon dari hipothalamus dan pituitari, gangguan
autosum (genetik).
4. Hyperthyroid
Hyperthyroid adalah suatu keadaan dimana kelenjar thyroid bekerja
berlebihan (overactive) sehingga menghasilkan hormon Thyroid (T3 dan T4)
dalam jumlah berlebihan pula. Hormon Thyroid berfungsi untuk regulasi
metabolisme tubuh dan menjaga fungsi normal sel. Jika hormon ini berlebih maka
akan terjadi overstimulasi metabolisme dan meningkatkan efek sistem saraf
simpatis sehingga menyebabkan peningkatan kecepatan sistem tubuh, termasuk
peningkatan frekuensi denyut jantung, berdebar-debar, tremor(tangan bergetar),
cemas, gangguan pencernaan (diare) dan penurunan berat badan.
Etiologi Hyperthyroid :
a. Biasa
1) Penyakit Graves
2) Nodul tiroid toksik
3) Tiroiditis
b. Tidak biasa
1) Hipertiroidisme neonatal
2) Hipertiroidisme faktisius
3) Sekresi TSH yang tidak tepat oleh pituitari
4) Yodium eksogen
c. Jarang
1) Metastase kanker tiroid
2) Struma ovarii
3) Koriokarsinoma dan mola hidatidosa
4) Dan sebagainya
Terapi Hyperthyroid
a. Obat anti tiroid: PTU (propiltiuurasil), metimazole
b. Yodium radioaktif
c. Operasi
d. Pengobatan tambahan
1) Penyekat beta adrenergic : propranolol
2) Yodium, terutama pada keadaan sebelum operasi dan krisis tiroid
Sumber :
Anonim. 2012. Hipothyroid dan Hiperthyroid.
http://www.pramita.co.id/index.php/19-artikel/bulletin/29-thyroid ( Diakses
tanggal 12 Maret 2015 pukul 11.05 Wita ).