Abstract: The purpose of this research is to improve the students' activeness in rhythmic gymnastics
through gymnastics Bina Darma. Method used in this research is the development of research
methods. the results of questionnaire responses charging towards teachers percentaced analyzed and
found that 81% of teachers Penjasorkes gave a positive response and 19% gave a negative response,
and the effectiveness of coaching gymnastics darma products received a positive response of students
in learning rhythmic activity. Study physical education amounted to 81.33%, while the negative
response by 18.66%. Conclusion The effectiveness of the product in the category gymnastics coaching
darma very good. gymnastic is feasible and can be used to study physical education at school and in
accordance with the standard school curriculum through the process of validation expert and student
respondents. The results of this research have proven that coached gymnastics for use in teaching
physical education at school.
Abstrak: Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam senam irama
melalui senam Bina Darma. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
pengembangan. Hasil pengisian angket respon terhadap guru dianalisis dengan dipersentasekan dan
diperoleh bahwa 81% guru memberikan respon positif dan 19% memberikan respon negatif, dan
keefektifan produk senam Bina Darma mendapat respon positif siswa dalam pembelajaran aktivitas
ritmik. Pembelajaran pendidikan jasmani sebesar 81,33% sedang respon negatif sebesar 18,66%.
Kesimpulan keefektifan produk senam Bina Darma dalam katagori sangat baik. Senam tersebut layak
dan dapat digunakan untuk pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dan telah sesuai dengan
standar kurikulum sekolah dengan melalui proses dari validasi ahli dan responden siswa. Hasil
penelitian ini telah membuktikan bahwa senam Bina Darma layak untuk dipergunakan dalam
pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah.
Belajar merupakan suatu kumpulan proses dalam kurikulum dan peningkatan sumber daya
yang bersifat individual, yang merubah stimuli manusia yang dihasilkan dari upaya pendidikan
yang datang dari lingkungan seseorang ke dalam selalu bermuara pada faktor guru (Rahyubi, 2012:
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta Guru pendidikan jasmani, olahraga dan
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada kesehatan (Penjasorkes) dituntut harus mampu
suatu lingkungan belajar. Guru adalah sumber menciptakan suasana belajar yang efektif. Guru
daya manusia yang menempati posisi dan harus mampu menciptakan suasana belajar yang
memegang peranan penting dalam proses kondusif, kreatif, inovatif dan menyenangkan
pembelajaran dan guru berperan menciptakan bagi siswa. Siswa mau mengikuti proses
Pengembangan Senam Bina Darma untuk Pembelajaran …… (Noviria Sukmawati & Selvi Melianty) 33
pembelajaran dengan baik dan tujuan dari proses mengekpresikan keinginan, perasaan, dan rasa
pembelajaran tersebut dapat tercapai. Jika guru frustasinya.
tidak mampu menciptakan model-model Gerak berirama sebagai bagian penting
pembelajaran yang menarik maka suasana dari keseluruhan pengalaman gerak dapat
pembelajaran yang kondusif dan tujuan memberikan sumbangan yang berarti bagi
pembelajaran akan sulit tercapai. pertumbuhan anak. Senam Bina Darma
Pelaksanaan pembelajaran aktivitas ritmik merupakan merupakan gabungan
di sekolah tersebut mengalami kendala. Hal ini gerakan-gerakan yang energik dan kreatif,
didasarkan pada hasil survei lapangan dan berirama cepat serta bernuansa gembira yang
wawancara terhadap guru dan siswa di Sekolah disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
menengah Atas (SMA) Kecamatan Sako khususnya siswa SMA. Manfaat senam adalah
Palembang. Adapun kendala-kendala tersebut, meningkatkan kesehatan jantung dan stamina
antara lain: materi diberikan sesuai dengan tubuh. Gerakan senam yang disesuaikan dengan
kemampuan guru yang terbatas (kebanyakan guru tingkatan pendidikan peserta didik.
hanya melakukan senam 2012), guru kurang Produk yang diharapkan agar sesuai
menguasai materi pembelajaran aktivitas ritmik, dengan karakteristik dan tingkat pertumbuhan
materi ajar yang diajarkan kurang bervariasi siswa SMA, yang dapat mengembangkan semua
sehingga kadang kurang menarik dan ranah pembelajaran Penjasorkes (kognitif,
membosankan, gerakan dilakukan bersifat afektif, dan psikomotor) secara efektif dan
monoton dan kurang adanya variasi gerak, kurang efisien, serta meningkatkan daya tarik siswa pada
antusias siswa untuk mengikuti pelajaran pembelajaran aktivitas ritmik. Produk yang akan
aktivitas ritmik. dihasilkan diharapkan akan memberikan
Alasan pemilihan senam sebagai objek sumbangan yang bermanfaat dalam dunia ilmu
penelitian pengembangan ini yaitu, pendidikan sebagai referensi tambahan dalam
mengembangkan pembelajaran alternatif bentuk olahraga yang ditujukan kepada guru
aktivitas ritmik sehingga banyak variasi senam dalam pelaksanaan pembelajaran Penjasorkes.
yang dapat dilakukan di sekolah. Peneliti Senam Bina Darma merupakan gabungan
berencana untuk melakukan pengembangan gerakan-gerakan yang energik dan kreatif,
materi pelajaran aktivtas ritmik dengan bentuk berirama cepat serta bernuansa gembira yang
Senam Bina Darma. Salah satu aspek yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
terdapat dalam gerak berirama adalah gerak khususnya siswa SMA. Manfaat Senam Bina
dasar. Selain dapat melatih gerak dasar, melalui Darma adalah meningkatkan kesehatan jantung
gerak berirama anak juga dapat menyalurkan dan stamina tubuh. gerakan senam yang
kebutuhan anak untuk bergerak secara berirama disesuaikan dengan tingkatan pendidikan peserta
anak juga dapat menyalurkan kebutuhan untuk didik. Tujuan Senam Bina Darma adalah
bergerak secara ekspresif dan kreatif. Melalui pembelajaran alternatif untuk pembelajaran
gerak kreatif berirama, anak dapat aktivitas ritmik. ada tiga tahap yang dilakukan
Penelitian dan pengembangan adalah suatu subjek pengembangan dalam menilai tingkat
proses yang digunakan untuk mengembangkan kelayakan, kualitas dan keterterimaan produk
terhadap pengembangan.
Pengembangan Senam Bina Darma untuk Pembelajaran …… (Noviria Sukmawati & Selvi Melianty) 35
Teknik analisis data deskriptif yang pengembangan, senam, aktivitas ritmik,
dilakukan yaitu analisis data deskriptif aquatic, dan pendidikan luar kelas.
kuantitatif, analisis ini dilakukan untuk Ruang lingkup mata pelajaran Penjasorkes
menganalisis data hasil observasi para ahli untuk jenjang SMA adalah sebagai berikut:
terhadap kualitas draf model yang disusun 1) Permainan dan olahraga meliputi: olahraga
dianalisis oleh para pakar sebelum pelaksanaan tradisional, permainan, eksplorasi gerak,
uji coba di lapangan. keterampilan lokomotor dan non-lokomotor
Analisis data yang kedua yaitu analisis data dan manipulatif, atletik, kasti, rounders,
kualitatif, analisis ini dilakukan terhadap data dari kippers, sepak bola, bola basker, bola voli,
hasil kuisioner dengan guru Penjasorkes dalam tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis dan
memberikan saran ataupun masukan terhadap beladiri serta aktivitas lainnya.
model Senam Bina Darma yang disusun terutama 2) Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika
dalam tahap uji coba di lapangan baik dalam skala sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani,
kecil ataupun skala besar. dan bentuk postur tubuh serta aktivitas
lainnya.
2.2 Tijauan Pustaka 3) Aktivitas senam meliputi: ketangkasan
sederhana, ketangkasan tanpa alat,
2.2.1 Pendidikan Jasmani dan Olahraga ketangkasan dengan alat dan senam lantai
Kesehatan (Penjaskorses) serta aktivitas lainnya.
Menurut Samsudin (2008: 15) tujuan
Penjasorkes adalah: 2.2.2 Aktivitas Ritmik
1) meletakkan landasan karakter yang kuat Aktivitas ritmik adalah rangkaian gerak
melalui internalisasi nilai dalam pribadi manusia yang dilakukan dalam ikatan pola irama,
Penjasorkes, disesuaikan dengan perubahan tempo, atau
2) membangun landasan kepribadian yang kuat, semata-mata gerak ekspresi tubuh mengikuti
sikap cinta damai, sikap social, dan toleransi iringan musik atau ketukan di luar musik
dalam konteks kemajemukkan budaya etnis (Zulfikar, 2012: 1). Mengingat aktivitas ritmik
dan agama, sama-sama memiliki karakteristik sebagai gerak
3) menumbuhkan kemampuan berfikir kritis kreatif yang lebih dekat ke seni, maka
melalui tugas-tugas pembelajaran pembahasan aktivitas ritmik disandarkan pada
Penjasorkes, teori tari atau dansa. Aktivitas ritmik adalah
4) mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bagian dari senam atau senam irama, dengan
bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri kategori gerak stabilisasi, lokomosi dan
dan demokratis melalui aktivitas jasmani, manipulasi baik tertutup maupun terbuka
5) mengembangkan keterampilan gerak dan (Rukmana, 2011:3).
keterampilan teknik serta strategi berbagai Tujuan aktivitas ritmik antara lain:
permainan dan olahraga, aktivitas 1) Merangsang kreatifitas, kreatifitas dapat
Pengembangan Senam Bina Darma untuk Pembelajaran …… (Noviria Sukmawati & Selvi Melianty) 37
schottische, and waltz. Sedangkan gambaran untuk penyemangat dalam melakukan aktivitas
dari pola irama yang tidak rata adalah jasmani tersebut.
berderap, berderap menyamping, skip (satu Masa remaja (12-21 tahun) merupakan
step satu hop), two step, blacking dan polka. masa peralihan antara masa kehidupan anak-anak
Pola irama durasi waktu di antara ketukan dan masa kehidupan orang dewasa. Masa remaja
berbeda-beda. sering dikenal dengan masa pencarian jati diri
4) Birama music (phrase) adalah (ego identity). Masa remaja ditandai dengan
pengelompokkan alami dari satuan ukuran sejumlah karakteristik penting, yaitu:
untuk memberikan rasa tergenapi sementara. 1) Mencapai hubungan yang matang dengan
Birama harus sedikitnya terdiri dari dua teman sebaya.
ukuran panjang dan merupakan ekspresi dari 2) Dapat menerima dan belajar peran sosial
gagasan atau konsep utuh dalam musik. sebagai pria atau wanita dewasa yang
Birama dapat membantu menentukan bentuk dijunjung tinggi oleh masyarakat.
dari komposisi tari modern atau kreatif. Satu 3) Menerima keadaan fisik dan mampu
5) rangkaian gerak diciptakan untuk setiap menggunakannya secara efektif.
birama musik, birama yang identik dapat 4) Mencapai kemandirian emosional dari
mengarah pada rangkaian gerak yang identik orangtua dan orang dewasa lainnya.
pula. 5) Memilih dan mempersiapkan karier di masa
Musik dan gerakan kegiatan memberikan depan sesuai dengan minat dan
kesenangan untuk anak-anak. mereka kemampuannya.
memungkinkan eksplorasi dan penemuan diri. 6) Mengembangkan sikap positif terhadap
Anak-anak mengekspresikan suasana hati mereka pernikahan, hidup berkeluarga dan memiliki
dan perasaan, melalui nyanyian dan gerakan. anak.
Musik dan gerakan juga membantu dalam 7) Mengembangkan keterampilan intelektual
pengetahuan dan perkembangan. Musik adalah dan konsep-konsep yang diperlukan sebagai
segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh warga Negara.
seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai 8) Mencapai tingkah laku yang bertanggung
musik. jawab secara sosial.
Olahraga yang diiringi musik tempo cepat 9) Memperoleh seperangkat nilai dan sistem
dan tempo lambat berpengaruh terhadap etika sebagai pedoman dalam bertingkah
penurunan denyut jantung. Namun, pada olahraga laku.
yang diiringi musik tempo lambat lebih 10) Mengembangkan wawasan keagamaan dan
berpengaruh terhadap penurunan denyut jantung meningkatkan religiusitas
daripada musik tempo cepat. Dari berbagai Berbagai karakteristik perkembangan masa
pendapat diatas peneliti mencoba untuk remaja tersebut, menuntut adanya pelayanan
mengkombinasikan gerakan Senam Bina Darma, pendidikan yang mampu memenuhi
gerakan senam irama, dengan memadukan musik kebutuhannya. Hal ini dapat dilakukan guru,
Pengembangan Senam Bina Darma untuk Pembelajaran …… (Noviria Sukmawati & Selvi Melianty) 39
2) Gerakan inti skala besar.
Lakukan gerakan ini Senam Bina Darma Hasil yang diperoleh dari penelitian ini
selama 15 menit. Selama melakukan Senam Bina adalah produk Senam Bina Darma dapat
Darma badan mengeluarkan energi sehingga digunakan sebagai salah satu alternatif dalam
memberikan kesegaran bagi tubuh. Hendaknya pembelajaran Penjasorkes khususnya dalam
Senam Bina Darma dilakukan dengan riang aktivitas ritmik bagi siswa SMA kelas XI. Produk
gembira agar dapat mengubah dan menghibur dapat diterima apabila dalam penggunaan produk
suasana hati. tersebut memberikan pengaruh yang positif bagi
3) Gerakan pendinginan peserta didik sebagai pengguna produk serta
Gerakan ini dilakukan pada akhir sesi mudah dimengerti dan dipahami isi dari produk
setelah melakukan olahraga inti yaitu Senam Bina gerakan Senam Bina Darma tersebut.
Darma. Gerakan penutup sebagai pendinginan Hasi rata-rata dari kuisoner yang telah diisi
dapat dilakukan sebagai berikut: oleh dua ahli Penjas dan satu ahli aktivitas ritmik
a. lakukan gerakan dengan pelan dan rileks di atas diperoleh rata-rata skor penilaian kuisoner
seperti mengibas-ngibaskan kedua tangan, yaitu 3,58 dan masuk dalam kategori penilaian
b. rilekskan kaki yang dilakukan dengan “baik/tepat/jelas”.
menedang-nendang kaki kea rah depan, Hasil dari perhitungan reliabilitas ranah
c. melakukan pernapasan dengan mengambil baik kognitif, psikomotor dan afektif untuk siswa,
nafas dari hidung kemudian menghembuskan diperoleh hasil sebagai berikut; (1) aspek kognitif
melalui mulut. hal ini dilakukan sedikitnya 8 sebesar 0,87, (2) aspek psikomotor sebesar 0,795,
x 2. dan (3) aspek afektif sebesar 0,747. Oleh karena
Gerakan Senam Bina Darma terdiri dari: itu data hasil uji realibilitas pada masing-masing
a. Pemanasan: terdiri dari 10 gerakan. ranah dinyatakan andal/reliabel
b. Gerakan 1nti terdiri dari 3 sesi masing-msing Produk Senam Bina Darma dapat diterima
sesi ada 2 gerakan yang diulang. dalam pembelajaran Penjasorkes di SMA.
c. Pendinginan terdiri dari 10 gerakan. Keterterimaan produk Senam Bina Darma
Tujuan Senam Bina Darma adalah ditinjau dari 3 unsur ranah Penjasorkes yaitu
pembelajaran alternatif untuk pembelajaran kognitif, psikomotor, dan afektif.
aktivitas ritmik. ada tiga tahap yang dilakukan Pada aspek kognitif menunjukkan bahwa
dalam melaksanakan Senam Bina Darma agar terdapat 68 siswa atau 91% dari seluruh jumlah
mendapat manfaat yang maksimal bagi kesehatan siswa dalam uji skala besar yang termasuk dalam
tubuh. kategori baik. Pada aspek psikomotor
Data yang diperoleh dari pengisian menunjukkan bahwa terdapat 54 siswa atau 72%
kuesioner oleh dua ahli Penjas dan satu ahli dari seluruh jumlah siswa dalam uji skala besar
aktivitas ritmik, merupakan pedoman untuk yang termasuk dalam kategori cukup baik.
menyatakan apakah produk Senam Bina Darma Sedangkan pada aspek afektif
dapat digunakan untuk uji coba skala kecil dan uji menunjukkan bahwa terdapat 61 siswa atau 81%
Senam Bina Darma untuk di SMA sebagai Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan.
Alfabeta. Bandung.
produk yang telah dihasilkan dalam penelitian ini
dapat digunakan untuk bahan ajar alternatif guru Sujiono, Yuliani Nuraini dan Bambang Sugiono.
2005. Menu Pembelajaran Anak Usia Dini.
dan meningkatkan aspek psikomotor, kognitif Citra Pendidikan. Jakarta.
Pengembangan Senam Bina Darma untuk Pembelajaran …… (Noviria Sukmawati & Selvi Melianty) 41
Zulfikar. 2012. Permainan Pungut Puntung.
[Online]. (Diakses http://zul-sucses.
blogspot.com/2012/12/permainan-pungut-
puntung.html, tanggal 9 Mei 2017).