Anda di halaman 1dari 10

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING


DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

NUR AHMAD MUHARRAM


DOSEN PENJASKESREK – UNP KEDIRI

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar servis atas dalam
permainan bolavoli pada siswa kelas VI SD Negeri Wonokerso I melalui model
pembelajaran cooperative learning. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas ( PTK ). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap
siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri Wonokerso I yang
berjumlah 36 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik
pengumpulan data dengan observasi dan penilaian hasil belajar servis atas
bolavoli. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
statistik deskriptif kualitatif dengan hasil prosentase.Dari hasil analisis yang
dilakukan, diperoleh peningkatan yang signifikan dari pra tindakan ke siklus I
dan siklus II. Prestasi belajar servis atas bolavoli pada siklus I dalam kategori
tuntas adalah 63,89% atau 23 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan
prosentase prestasi belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 77,78% atau
sejumlah 28 siswa.Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran
cooperative learning dapat meningkatkan hasil belajar servis atas dalam
permainan bolavoli pada siswa kelas VI SD Negeri Wonokerso I.

Kata kunci : model pembelajaran, cooperative learning, servis atas bolavoli.

PENDAHULUAN menyeluruh. Artinya, cakupan


A. Latar Belakang Masalah pendidikan jasmani tidak hanya pada
Pendidikan jasmani merupakan suatu aspek jasmani saja tetapi juga aspek
proses pembelajaran melalui aktivitas kognitif, afektif, dan psikomotor.
jasmani yang dirancang dan disusun Selain itu pendidikan jasmani juga
secara sistematik untuk meningkatkan mencakup aspek mental, emosional,
kebugaran jasmani, mengembangkan sosial, dan spiritual. Pendidikan
keterampilan motorik, pengetahuan jasmani diajarkan dari tingkat Sekolah
dan perilaku hidup sehat dan aktif, Dasar (SD), Sekolah Menengah
sikap sportif serta kecerdasan emosi. Pertama (SMP), Sekolah Menengah
Tujuan yang ingin dicapai melalui Atas (SMA), Sekolah Menengah
pendidikan jasmani mencakup Kejuruan (SMK), bahkan juga
pengembangan individu secara Perguruan Tinggi.

Nur Ahmad Muharram: Upaya Meningkatan Hasil Belajar Servis AtasMelalui Model 40
Pembelajaran Cooperative Learning Dalam Permainan Bolavoli, April 2015
Penjas sebagai komponen pendidikan Dalam pelaksanaan pembelajaran
secara keseluruhan telah di sadari oleh Penjas, diajarkan beberapa macam
banyak kalangan. Namun, dalam cabang olahraga yang terangkum
pelaksanaanya pengajaran Penjas dalam kurikulum Penjas pada tiap-tiap
berjalan belum efektif seperti yang di sekolah. Salah satu cabang olahraga
harapkan. Pembelajaran Penjas yang di ajarkan adalah bolavoli.
cenderung konvensional, yaitu Bolavoli merupakan salah satu cabang
pembelajaran yang berpusat pada guru olahraga permainan yang termasuk
saja, di mana siswa di tuntut untuk dalam materi pokok pendidikan
mengikuti perintah dari guru. Padahal jasmani. Sesuai dengan kompetensi
orientasi pembelajaran harus di dasar yang termuat dalam silabus
sesuaikan dengan perkembangan anak, pendidikan jasmani untuk SD Kelas VI
serta isi dan urusan materi serta cara yaitu “Mempraktikkan keterampilan
penyampaian harus di sesuaikan bermain salah satu permainan dan
sehingga menarik dan menyenangkan, olahraga beregu bola besar serta nilai
sebab sasaran pembelajaran di tujukan kerjasama, kejujuran, menghargai,
bukan hanya mengembangkan semangat, dan percaya diri”. Olahraga
keterampilan olahraga, tetapi permainan ini dapat dijadikan sebagai
perkembangan pribadi anak seutuhnya. olahraga pendidikan, rekreasi maupun
Jadi konsep dasar Penjas dan model olahraga prestasi. Sebagai olahraga
pengajaran Penjas yang efektif perlu di pendidikan, teknik dasar dalam
pahami oleh mereka yang hendak permainan bolavoli diajarkan melalui
mengajar Penjas. proses pembelajaran pendidikan
Materi pelajaran Penjas yang meliputi : jasmani. Proses pembelajarannya lebih
pengalaman mempraktikan menekankan pada proses
keterampilan dasar permainan dan pembelajaran. Dengan ciri
olahraga di sajikan untuk membantu pembelajaran tersebut, banyak siswa
siswa agar memahami mengapa yang mengalami kesulitan dalam
manusia bergerak dan bagaimana cara mengikuti proses pembelajaran
melakukan gerakan secara aman, bolavoli
efisien, efektif dan menyenangkan.
Nur Ahmad Muharram: Upaya Meningkatan Hasil Belajar Servis AtasMelalui Model 41
Pembelajaran Cooperative Learning Dalam Permainan Bolavoli, April 2015
Langkah awal dalam proses tersebut secara umum memiliki
pembelajaran permainan bolavoli yaitu kemampuan menengah kebawah,
memperkenalkan macam-macam disamping beberapa siswa memiliki
teknik dasar bolavoli agar siswa intelegensi diatas rata-rata. Dalam
memahami dan menguasainya. observasi kelas yang dilakukan, dapat
Berdasarkan hasil observasi yang diketahui bahwa siswa - siswi kelas VI
dilakukan peneliti di SD Negeri memiliki minat dan motivasi yang
Wonokerso I khususnya siswa-siswi kurang terhadap pelajaran pendidikan
kelas VI masih mengalami kesulitan jasmani. Masih tampak beberapa siswa
dalam melakukan servis atas bolavoli. yang ngobrol dengan temannya sendiri
Hal tersebut didukung oleh pencapaian dan tidak semangat dalam mengikuti
hasil belajar servis atas bolavoli yang proses pembelajaran.
masih rendah dari 36 siswa hanya 13 Selain faktor dari siswa, ada faktor lain
siswa yang mampu memenuhi target yang dapat mempengaruhi hasil belajar
pencapaian pembelajaran servis atas servis atas bolavoli pada siswa yaitu
bolavoli. Rata–rata nilai kelas kurang kreatifnya guru pendidikan
menunjukkan angka hanya 36,11% jasmani dalam membuat dan
dari jumlah siswa yang mendapatkan mengembangkan media pembelajaran.
nilai tuntas. Banyaknya siswa yang Faktor pembelajaraan dan tingginya
tidak mampu mencapai batas kriteria tingkat kesulitan siswa dalam
ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75 memahami materi servis atas bolavoli
menjadi bukti kurang efektifnya memaksa guru untuk mengembangkan
pembelajaran teknik dasar servis atas media dan model pembelajaran dengan
bolavoli yang diberikan. mempertimbangkan karakteristik
Banyak faktor yang mempengaruhi siswa. Mempertimbangkan tingkat
hasil belajar siswa, salah satunya kemampuan siswa dalam menerima
penguasaan teknik dasar servis atas materi pembelajaran berbeda antara
bolavoli. Dari hasil wawancara salah satu siswa dengan siswa yang lain,
satu guru mata pelajaran pendidikan terkadang siswa itu cenderung malu
jasmani di SD Negeri Wonokerso I, apabila disuruh memperagakan suatu
menunjukkan bahwa siswa-siswi SD gerakan, guru perlu menggunakan
Nur Ahmad Muharram: Upaya Meningkatan Hasil Belajar Servis AtasMelalui Model 42
Pembelajaran Cooperative Learning Dalam Permainan Bolavoli, April 2015
pendekatan pembelajaran yang dapat selama proses pembelajaran
mempermudah siswa menerima berlangsung. Melalui kooperatif di
pelajaran dengan baik. kembangkan juga unsur kompetitif,
Melihat dari uraian permasalahan di sehingga siswa saling berlomba
atas, maka penulis berencana menunjukkan kemampuannya yang
mengupayakan peningkatan hasil diharapkan dapat meningkatkan
belajar servis atas bolavoli dengan penguasaan servis atas dalam
menggunakan model pembelajaran, permainan bolavoli dan untuk
yang pada kenyataannya belum meningkatkan peran aktif siswa,
digunakan dengan maksimal oleh guru partisipasi siswa dalam mengikuti
penjas di SD Negeri Wonokerso I dan pembelajaran servis atas bolavoli.
pada guru penjas pada umumnya. Dengan menyadari arti pentingnya
Model pembelajaran yang penulis model yang tepat dalam proses
gunakan adalah model pembelajaran pembelajaran bagi siswa dan
kooperatif. Model pembelajaran berdasarkan latar belakang di atas,
kooperatif adalah salah satu cara maka peneliti bermaksud mengadakan
belajar yang dalam pelaksanaannya Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom
menekankan kepada pembelajaran Action Research ) pada siswa kelas VI
olahraga/sport education secara SD Negeri Wonokerso I dengan judul
berkelompok, yang di harapkan “Upaya Peningkatan Hasil Belajar
mampu mengatasi berbagai kelemahan Servis Atas Melalui Model
pembelajaran yang selama ini sering Pembelajaran Cooperative Learning
di lakukan oleh para guru penjas. Dalam Permainan Bolavoli Pada Siswa
Dalam model pembelajaran kooperatif Kelas VI SD Negeri Wonokerso I
siswa di beri kebebasan untuk Tahun Pelajaran 2014/2015”.
mengekspresikan kemampuannya PEMBAHASAN
terhadap tujuan pembelajaran yang Pembelajaran
telah di tetapkan. Dengan cara Pembelajaran mempunyai pengertian
kooperatif di harapkan siswa dapat yang mirip dengan belajar walaupun
memiliki kreativitas dan inisiatif untuk mempuyai konotasi yang berbeda.
memecahkan masalah yang muncul Dalam konteks pendidikan, guru
Nur Ahmad Muharram: Upaya Meningkatan Hasil Belajar Servis AtasMelalui Model 43
Pembelajaran Cooperative Learning Dalam Permainan Bolavoli, April 2015
mengajar supaya peserta didik dapat Pembelajaran merupakan suatu proses
belajar dan meguasai isi pembelajaran, kegiatan menyampaikan informasi atau
sehingga siswa mampu mencapai suatu pengetahuan dari seorang guru kepada
objektif atau tujuan yang ditentukan. siswa. Berdasarkan hal tersebut maka
Menurut kamus besar bahasa dalam pembelajaran terdapat ciri-ciri
Indonesia (2003 : 17) ”pembelajaran tertentu. Ciri-ciri pembelajaran pada
adalah proses, cara, perbuatan dasarnya merupakan tanda-tanda
menjadikan orang atau makhluk hidup upaya guru mengatur unsur-unsur
belajar”. dinamis dalam pembelajaran, sehingga
Pendapat tersebut menunjukkan dapat mengaktifkan siswa dalam
bahwa, prinsip-prinsip pembelajaran kegiatan belajar mengajar agar terjadi
meliputi tujuh aspek yaitu perhatian proses belajar dan tujuan belajar dapat
dan motivasi, keterlibatan langsung tercapai.Menurut Gino, menyatakan
atau berpengalaman, pengulangan, bahwa, “ciri-ciri pembelajaran terletak
tantangan, balikan dan penguatan serta pada adanya unsur-unsur dinamis
perbedaan individual. Untuk mencapai dalam proses belajar siswa yaitu (1)
hasil belajar yang optimal, maka motivasi belajar, (2) bahan belajar, (3)
prinsip-prinsip pembelajaran tersebut alat bantu belajar, (4) suasana belajar,
harus di terapkan dalam pembelajaran (5) kondisi subyek belajar” (1988 :
dengan baik dan benar. Untuk lebih 36). Berdasarkan ciri-ciri pembelajaran
jelasnya prinsip-prinsip pembelajaran tersebut maka secara singkat
tersebut di uraikan secara singkat pembelajaran dapat dijelaskan sebagai
sebagai berikut: berikut:
1) Perhatian dan Motivasi Belajar 1) Motivasi Belajar
2) Keaktifan Siswa 2) Bahan Belajar
3) Keterlibatan Langsung Siswa 3) Alat Bantu Belajar
4) Pengulangan Belajar 4) Suasana Belajar
5) Tantangan 5) Kondisi Siswa Yang Belajar
6) Balikan dan Penguatan 6) Hasil Belajar
7) Perbedaan Individu
Ciri-Ciri Pembelajaran Pembelajaran Cooperatif Learning
Nur Ahmad Muharram: Upaya Meningkatan Hasil Belajar Servis AtasMelalui Model 44
Pembelajaran Cooperative Learning Dalam Permainan Bolavoli, April 2015
Pembelajaran adalah sesuatu yang kelompok harus saling bekerja sama
dilakukan oleh siswa, bukan dibuat dan saling membantu untuk
untuk siswa. Pembelajaran pada memahami materi pelajaran. Dalam
dasarnya merupakan upaya pendidik cooperative learning, belajar dikatakan
untuk membantu peserta didik belum selesai jika salah satu teman
melakukan kegiatan belajar. Tujuan dalam kelompok belum menguasai
pembelajaran adalah terwujudnya bahan pelajaran.
efisiensi dan efektivitas kegiatan Berdasarkan pendapat-pendapat di atas
belajar yang dilakukan pesrta didik. belajar dengan model kooperatif dapat
Pihak-pihak yang terlibat dalam diterapkan untuk memotivasi siswa
pembelajaran adalah pendidik berani mengemukakan pendapatnya,
(perorangan dan/atau kelompok) serta menghargai pendapat teman, dan
pesrta didik (perorangan, kelompok saling memberikan pendapat (sharing
dan/ atau komunitas) yang berinteraksi ideas). Selain itu dalam belajar
edukatif antara satu dengan lainnya. Isi biasanya siswa diharapkan pada
kegiatan adalah bahan (materi) belajar latihan soal-soal atau pemecahan
ytang bersumber dan kurikulum suatu masalah. Oleh sebab itu, cooperative
program pendidikan. Proses kegiatan learning sangat baik untuk
adalah langkah-langkah atau tahapan dilaksanakan karena siswa dapat
yang dilalui pendidik dan peserta didik bekerja sama dan saling tolong-
dalam pembelajaran. menolong mengatasi tugas yang
Cooperative learning atau dihadapinya.
pembelajaran kooperatif adalah salah SIMPULAN
satu bentuk pembelajaran yang Penelitian Tindakan Kelas pada siswa
berdasarkan faham konstruktivis. kelas VI SD Negeri Wonokerso I
Cooperative learning merupakan Tahun Pelajaran 2014/2015
strategi belajar dengan sejumlah siswa dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap
sebagai anggota kelompok kecil yang siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu:
tingkat kemampuannya berbeda. (1) perencanaan, (2) pelaksanaan
Dalam menyelesaikan tugas tindakan, (3) observasi dan interpretasi,
kelompoknya, setiap siswa anggota dan (4) analisis dan refleksi.
Nur Ahmad Muharram: Upaya Meningkatan Hasil Belajar Servis AtasMelalui Model 45
Pembelajaran Cooperative Learning Dalam Permainan Bolavoli, April 2015
Berdasarkan hasil analisis yang 2. Model pembelajaran dengan
diperoleh pembahasan hasil penelitian kooperatif (cooperative learning),
disimpulkan bahwa model sangat baik untuk meningkatkan
pembelajaran kooperatif ( cooperative hasil belajar servis atas bolavoli
learning ) dapat meningkatkan siswa kelas VI SD Negeri
penguasaan servis atas dalam Wonokerso I. Dari hasil analisis
permainan bolavoli pada siswa kelas yang diperoleh terjadi peningkatan
VI SD Negeri Wonokerso I Tahun yang dari siklus I dan siklus II.
Pelajaran 2014 / 2015, dengan Pada siklus I hasil belajar servis
pembahasan dari masing-masing atas bolavoli siswa kelas VI SD
permasalahan yang ada dalam Negeri Wonokerso I setelah
penelitian sebagai berikut: diberikan tindakan terjadi
1. Model pembelajaran dengan peningkatan sebesar 27,78%,
kooperatif (cooperative learning), dengan prosentase ketuntasan
sangat baik untuk meningkatkan 63,89% atau 23 siswa. Pada siklus
kemampuan melakukan servis atas II terjadi peningkatan sebesar
bolavoli siswa kelas VI SD Negeri 41,67%, dengan prosentase
Wonokerso I. Dari hasil analisis ketuntasan 77,78% atau 28 siswa.
yang diperoleh terjadi peningkatan
dari siklus I dan siklus II. Pada Berdasarkan simpulan penelitian yang
siklus I kemampuan melakukan telah dikemukakan di atas, maka dapat
servis atas bolavoli siswa kelas VI diketahui bahwa penerapan model
SD Negeri Wonokerso I setelah pembelajaran dengan mengunakan
diberikan tindakan terjadi pembelajaran kooperatif (cooperative
peningkatan sebesar 27,78%, learning) merupakan salah satu cara
dengan prosentase ketuntasan yang efektif untuk meningkatkan hasil
63,89% atau 23 siswa. Pada siklus kemampuan dan hasil belajar servis
II terjadi peningkatan sebesar atas bolavoli. Dengan demikian,
41,67%, dengan prosentase implikasi penelitian tindakan kelas ini
ketuntasan 77,78% atau 28 siswa. adalah:

Nur Ahmad Muharram: Upaya Meningkatan Hasil Belajar Servis AtasMelalui Model 46
Pembelajaran Cooperative Learning Dalam Permainan Bolavoli, April 2015
1. Penelitian ini memberikan dan siswa dalam proses
suatu gambaran yang jelas bahwa pembelajaran yang berlangsung di
keberhasilan proses pembelajaran kelas maupun di lapangan. Apabila
tergantung pada beberapa faktor. guru memiliki kemampuan yang
Faktor-faktor tersebut berasal dari baik dalam menyampaikan materi
pihak guru maupun siswa serta dan dalam mengelola kelas serta
model pembelajaran yang didukung oleh teknik dan sarana
digunakan. Faktor dari pihak guru dan prasarana yang sesuai, maka
yaitu kemampuan guru dalam guru akan dapat menyampaikan
mengembangkan materi, materi dengan baik. Materi tersebut
kemampuan guru dalam akan dapat diterima oleh siswa
menyampaikan materi, kemampuan apabila siswa juga memiliki minat
guru dalam mengelola kelas, model dan motivasi yang tinggi untuk
yang digunakan guru dalam proses aktif dalam proses pembelajaran.
pembelajaran, serta teknik yang Dengan demikian, kegiatan belajar
digunakan guru sebagai sarana mengajar dapat berjalan dengan
untuk menyampaikan materi. lancar, kondusif, efektif, dan
Sedangkan faktor dari siswa yaitu efisien.
minat dan motivasi siswa dalam 3. Penelitian ini juga memberikan
mengikuti proses pembelajaran. deskripsi yang jelas bahwa dengan
Ketersediaan alat/media penerapan model dengan
pembelajaran yang menarik dapat pembelajaran kooperatif
juga membantu motivasi siswa (cooperative learning) dalam
belajar siswa sehingga akan pembelajaran servis atas bolavoli
diperoleh hasil belajar yang dapat meningkatkan kemampuan,
optimal. dan hasil belajar siswa dalam servis
2. Faktor-faktor tersebut saling atas bolavoli (baik proses maupun
mendukung satu sama lain, hasil), sehingga penelitian ini dapat
sehingga harus diupayakan dengan digunakan sebagai suatu
maksimal agar semua faktor pertimbangan bagi guru yang ingin
tersebut dapat dimiliki oleh guru mengembangkan proses
Nur Ahmad Muharram: Upaya Meningkatan Hasil Belajar Servis AtasMelalui Model 47
Pembelajaran Cooperative Learning Dalam Permainan Bolavoli, April 2015
pembelajaran servis atas bolavoli proses pembelajaran berlangsung.
kepada para siswanya. Bagi guru Namun, kekurangan-kekurangan
bidang studi Pendidikan Jasmani tersebut dapat diatasi pada
dan Olahraga, hasil penelitian ini pelaksanaan tindakan pada siklus-
dapat digunakan sebagai suatu siklus berikutnya. Dari
alternatif dalam melaksanakan pelaksanaaan tindakan yang
proses pembelajaran. Apalagi bagi kemudian dilakukan refleksi
guru yang memiliki kemampuan terhadap proses pembelajaran,
yang lebih kreatif dalam membuat dapat dideskripsikan terdapatnya
model-model pembelajaran yang peningkatan kualitas pembelajaran
lebih banyak. Penjas (baik proses maupun hasil)
4. Melalui diterapkannya model dan peningkatan motivasi belajar
pembelajaran dengan kooperatif siswa. Dari segi proses
learning (cooperative learning) pembelajaran Penjas, penerapan
dalam pembelajaran servis atas model pembelajaran dengan
bolavoli, maka siswa memperoleh kooperatif learning (cooperative
pengalaman baru dan berbeda learning) ini dapat merangsang
dalam proses pembelajaran Penjas. aspek motorik siswa. Dalam hal ini
Pembelajaran Penjasorkes yang siswa dituntut untuk aktif dalam
pada awalnya membosankan bagi pembelajaran Penjas yang nantinya
siswa, menjadi pembelajaran yang dapat bermanfaat untuk
menyenangkan bagi siswa, dan mengembangkan kebugaran
siswa juga dapat mencermati lebih jasmani, mengembangkan
jelas konsep gerak yang ada pada kerjasama, mengembangkan skill
servis atas bolavoli, sehingga dan mengembangkan sikap
mampu memahami dan menirukan kompetitif yang kesemuanya ini
dengan baik. sangat penting dalam pendidikan
5. Pemberian tindakan dari siklus jasmani.
I dan II memberikan deskripsi
bahwa terdapatnya kekurangan
atau kelemahan yang terjadi selama
Nur Ahmad Muharram: Upaya Meningkatan Hasil Belajar Servis AtasMelalui Model 48
Pembelajaran Cooperative Learning Dalam Permainan Bolavoli, April 2015
DAFTAR PUSTAKA Pendidikan Jasmani dan
Kepelatihan Olahraga.
Ahmadi, N. (2007). Panduan Surakarta : UNS Press.
Olahraga Bola Voli. Surakarta :
Era Pustaka Utama. Munasifah. (2008). Bermain Bola Voli.
Semarang : Aneka Ilmu.
Barbara L. Viera, MS & Fergusson
Bonnie Jill. (2000). Bola Voli Percailmu. (2010). Metode
Tingkat Pemula. Jakarta: PT Pembelajaran Kooperatif.
Rajagrafindo Persada. Diperoleh 15 Juli 2012, dari
http://id.shvoong.com/social-
Beutelstahl, D. (2009). Belajar sciences/education/2086586-
Bermain Bola Volley. Bandung metode-pembelajaran-
kooperatif/#ixzz20i93z8LR
: CV. Pionir Jaya.
Samsudin. (2008). Pembelajaran
Depdiknas. (2011). Kurikulum 2004 Pendidikan Jasmani
SMA Pedoman Khusus Olahraga dan Kesehatan
Pengembangan Silabus dan SMA/MA. Jakarta : Litera.
Penilaian Mata Pelajaran
Pendidikan Jasmani. Sugiyanto. (1994). Belajar Gerak.
Depdiknas. Surakarta : UNS Press.

Dimyati & Mujiono. (2006). Belajar Suharno. (1974). Permainan Bola


dan Pembelajaran. Jakarta : Volley. Yogyakarta : Gadjah
PT. Rineke Cipta Mada University
Press.
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (2012). Pedoman Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur
Penulisan Skripsi FKIP. Penelitian: Suatu Pendekatan
Surakarta : UNS Press. Praktek. Jakarta : Rhineka
Cipta.
Huda, M. (2011). Cooperative
Learning. Yogyakarta: Suprijono, A. (2011). Cooperative
Pustaka Pelajar. Learning. Cetakan V.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Isjoni. (2011). Cooperative Learning.
Bandung : Alfabeta. Yunus, M. (1992). Olahraga Pilihan
Bola Voli. Jakarta :
Kristiyanto, A. (2010). Memperluas Depdikbud Dirjen Pendidikan
Permainan Bolavoli Di Tinggi.
Masyarakat Kita. Cetakan 1.
Surakarta : UNS Press.

______________. (2010). Penelitian


Tindakan Kelas (PTK) dalam
Nur Ahmad Muharram: Upaya Meningkatan Hasil Belajar Servis AtasMelalui Model 49
Pembelajaran Cooperative Learning Dalam Permainan Bolavoli, April 2015

Anda mungkin juga menyukai