Anda di halaman 1dari 18

1 2

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI


Halaman
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan kemudahan dan kelancaran selama proses penyusuan
modul ajar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Halaman Judul

Kerja (P5BK) tahun pelajaran 2020/2021, yang melibatkan pendidik Dimensi Profil Pancasila .……………............................……………………………     1

dan tenaga kependidikan, dan terkhusus kepada semua tim atas Mind Mapping/Peta Pemikiran …………............................………..…………..     2

kerjasamanya sehingga proses proses penyusunan modul ajar ini Kata Pengantar ……………………………..…............................……………………..     3

berjalan sesuai rencana.


Daftar Isi ……………………………………............................……………………………     4

Daftar Gambar ……………………………….............................……….………………     5

Modul ajar kurikulum sekolah penggerak merupakan perencanaan


yang disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta Bab 1 Cyber Bullying (Perundungan Maya) …….............................……….     7

didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan           A. Pengertian Cyberbullying …………….............................…..…………     7

pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang. Modul           B. Defenisi Cyberbullying Menurut Para Ahli ..............................…     8

ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran yang           C. Ciri-ciri Cyberbullying …….....……….…….............................…………     9

dikembangkan dari Capaian Pembelajaran dengan Profil Pelajar           D. Jenis-jenis Cyberbullying   ………….............................…..…………..     9

Pancasila sebagai sasaran.


          E. Elemen Cyberbullying …………………..............................………...….     10

          F. Karakteristik Cyberbullying ……………..............................…….……     11

Profil Pelajar Pancasila  adalah  profil  lulusan yang bertujuan           G. Media Cyberbullying ………………..…...............................……………     11

menunjukkan karakter dan kompetensi yang diharapkan diraih.           H. Tindak Pidana Cyberbullying ………..............................…………….     12

Tujuan lainnya adalah menguatkan nilai-nilai luhur Pancasila peserta           I. Dampak Cyberbullying ………..………..............................……………..     13

didik dan para pemangku kepentingan.


          J. Kasus Cyber Bullying di Indonesia ………..…...............................…     14

          Glosarium

Kami menyadari bahwa modul ajar ini masih terdapat kekurangan           Daftar Pustaka

dan kekeliruan yang disebabkan keterbatasan waktu, kemampuan


dan tenaga yang kami miliki, untuk itu saran, masukan dariberbagai Bab 2 Bakti Sosial ……………………………..................................…………………..     17

pihak sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan modul ajar ini.           A. Pengertian Gotong Royong …….................................……..…………     17

Segenap tim penyusun mohon maaf atas hal-hal yang tidak           B. Tujuan dan Manfaat Bakti Sosial ………...................................……     17
berkenan dan terima kasih kepada semua pihak yang ikut serta           C. Bentuk Kegiatan Bakti Sosial …….……..................................……….     19

membantu selama proses penyusunan modul ajar ini.


          D. Jenis Gotong Royong ………………….......................................……….     20

          E. Nilai-nilai dan Karakteristik Gotong Royong ................................     21

Demikian modul ajar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat dan           Glosarium                                                                                  

pergunakan sebagai sarana dalam proses pembelajaran kedepan. Daftar Pustaka

Atas saran dan kritik yang membangun kami ucapkan Terima kasih.

Bab 3 Penutup ………......................................………………………………....………     23

                                                                      Palopo, 9 September 2021


Lampiran

                                                                      Tim Penulis Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )

3 4
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Gotong royong dalam bermasyarakat ….................................


17

Gambar 2.2. Contoh bentuk kepedulian terhadap lingkungan

sekitar/masyarakat/sekolah .....................................................
19

Gambar 2.3. Contoh gotong royong di lingkungan masyarakat/sekolah …. 20

5 6
BAB 1

CYBER BULLYING (PERUNDUNGAN MAYA) bystander yang ikut berpartisipasi dengan pelaku untuk melecehkan target atau
yang tidak melakukan apapun.

Cyberbullying bisa didefinisikan sebagai bentuk pelecehan dan penghinaan yang Korban cyberbullying cenderung merasa tidak berdaya dan pasrah ketika
dilakukan pelaku (bully) kepada korban pada dunia maya atau menggunakan
mengalami bullying. Faktor fun dan prestige menjadi faktor utama pemicu
internet misalnya media sosial. Saat bullying dilakukan secara online maka kita
cyberbullying selain faktor balas dendam, atau bisa jadi seseorang yang pernah
tambahkan kata “cyber” didepan kata Cyberbullying juga diartikan sebagai bentuk
intimidasi yang pelaku lakukan untuk melecehkan korbannya melalui perangkat
menjadi korban dan ingin membalas dendam dan merasa puas jika melihat orang
teknologi.
lain dipermalukan dengan atau tanpa kehadiran penonton.

Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi juga mempengaruhi


perilaku masyarakat. Jika zaman dulu muncul istilah ‘mulut mu harimau mu’ telah B. DEFENISI CYBERBULLYING MENURUT PARA AHLI 

berubah menjadi ‘jarimu harimau mu’. Dari jari-jari mungil inilah orang-orang Para ahli mendefinisikan cyberbullying sebagai berikut:

memposting kata-kata hinaan, ujaran kebencian, vulgar, hoax, dan berita bohong 1.  Cyberbullying yaitu perlakuan kasar yang dilakukan oleh seseorang atau
yang merugikan orang lain. Kasus paling sering ditemukan adalah cyber bullying sekelompok orang, menggunakan bantuan alat elektronik yang dilakukan
melalui sosial media hingga sang korban mengalami depresi. perkembangan berulang-ulang dan terus menerus pada seorang target yang kesulitan membela
teknologi informasi membawa pengaruh terhadap muculnya bentuk kejahatan yang diri (Smith dkk, 2008).

sifatnya baru, seperti cyberbullying. Sebagai salah satu bentuk bullying, aksi
2.  Cyberbullying is the use of technology to intimidate, victimize, or bully an
kejahatan ini harus ditanggapi dan dicegah. Fenomena cyberbullying merupakan
individual or group. Cyberbullying adalah penggunaan teknologi untuk
fenomena yang marak terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia. Cyberbullying
merupakan perluasan dari bullying, bullying yaitu kekerasan fisik maupun mental
mengintimidasi, menjadikan korban, atau menggangu individu atau sekelompok
yang dilakukan seseorang atau kelompok orang pada seorang atau kelompok orang orang (Bhat, 2008)

lainnya sehingga korban merasa teraniaya.

Bullying dapat terjadi dimana saja dan diberbagai ranah kehidupan, sosial, politik, Berikut definisi dan pengertian cyberbullying dari beberapa sumber buku:
budaya, olah raga, pendidikan, dan keluarga.
·                Menurut Willard (2005), cyberbullying adalah perlakuan kejam yang
Cyberbullying sebenarnya tidak lain dari perilaku yang diidentifikasian sebagai bully dilakukan dengan sengaja kepada orang lain dengan mengirimkan atau
yang berarti menggangu, menggertak, menghina, dan tindakan pelecehan melalui mengedarkan bahan yang berbahaya atau terlibat dalam bentuk-bentuk agresi
dunia internet.
sosial menggunakan internet atau teknologi digital lainnya.

Bullying ini menjadi fenomena baru, terutama dikalangan anak-anak berusia ·                Menurut Nurjanah (2014), cyberbullying adalah perilaku agresif, intens,
remaja. Cyber bullying lebih kejam dibandingkan bullying karena meninggalkan berulang yang dilakukan oleh individu dan perorangan dengan menggunakan
jejak digital seperti foto, video, dan tulisan. Dampak cyber bullying juga tergolong
bentuk-bentuk pemanfaatan teknologi dan elektronik sebagai media untuk
dahsyat karena mampu mengguncang psikologis seseorang.

menyerang orang tertentu. 

A.   PENGERTIAN CYBERBULLYING

·        Menurut Bauman (2008), cyberbullying adalah penggunaan dari teknologi


Cyberbullying adalah perilaku atau tindakan yang ditujukan kepada seseorang
komunikasi modern yang ditujukan untuk mempermalukan, menghina,
secara berulang dengan sengaja, dengan cara mengirimkan pesan teks, email, mempermainkan atau mengintimidasi individu untuk menguasai dan mengatur
gambar atau video melalui media internet atau teknologi digital lainnya, dengan individu tersebut. 

tujuan untuk menghina, memaki, mempermalukan dan mengancam.


·                Menurut William dan Guerra (2007), cyberbullying adalah suatu tindakan
Cyberbullying memiliki dampak yang sangat tidak baik bagi korban, antara lain; yang ditujukan kepada seseorang melalui pesan teks, email, pesan gambar atau
harga diri rendah, penurunan nilai, depresi kegelisahan, tidak tertarik pada aktivitas video yang bertujuan untuk mengolok-olok, memaki dan mengancam. 

yang dahulunya dapat dinikmati, ketidak-bermaknaan, penarikan diri dari teman, ·                Menurut Kowalski, dkk (2007),cyberbullying merupakan agresi yang
menghindari sekolah atau kelompok bermain, bahkan perubahan suasana hati, dilakukan dengan sengaja dan berulang kali dilakukan dalam konteks elektronik
perilaku, pola tidur dan nafsu makan.
(seperti, email, blog, pesan instan, pesan teks) terhadap seseorang yang tidak
Berbullying terdiri dari beberapa individu yang berperan, ada yang disebut pelaku, dapat dengan mudah membela dirinya.

target, dan orang sekitar yang menyadari adanya bullying, komposisinya sama
seperti bullying di dunia nyata. Target adalah sasaran, sering kali diidentifikasi
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa cyberbulying adalah intimidasi,
sebagai korban. Diluar pelaku dan target, ada individu lain yang tercakup atau
berpartisipasi mendukung bullying yang dinamakan dengan istilah Bystanders.
pelecehan atau perlakuan kasar secara verbal yang dilakukan di dunia maya.
Bystanders dapat pula dibagi menjadi  Tekanan atau intimidasi baik secara fisik atau verbal dapat menimbulkan depresi.
7 8
C. CIRI-CIRI CYBER BULLYING

Menurut hukum positif, cyber bullying termasuk dalam kategori cyber crime. 6. Outing and Trickery

Adapun ciri-ciri khusus dari kejahatan ini, antara lain:


Outing merupakan tindakan menyebarkan rahasia orang lain. Outing berupa foto-
1.   Tidak ada kekerasan fisik (non-violence),
foto pribadi seseorang yang setelah disebarkan menimbulkan rasa malu atau
2.   Antara pelaku dan korban sangat sedikit melibatkan kontak fisik (minimize of depresi. Sementara itu, trickery berupa tipu daya yang dilakukan dengan
physical contact),
membujuk orang lain untuk memperoleh rahasia maupun foto pribadi dari calon
3.   Memanfaatkan teknologi dan peralatan tertentu (equipment),
korban. Dalam banyak kasus, pelaku outing biasanya juga melakukan trickery.

4.   Memanfaatkan jaringan telekomunikasi, media dan informatika secara global.


 

5.      Apabila terjadi permasalahan terkait cyber bullying di Indonesia, maka E. ELEMEN CYBER BULLYING 

penyelesaiannya menggunakan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016  dan Menurut Kowalski dkk (2008), terdapat beberapa elemen dalam proses cyber
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi bullying, yaitu:

Elektronik. Penanganan kasusnya juga melibatkan anggota kepolisian dan upaya a. Pelaku (Cyberbullies) 

hukum ditempuh melalui jalur pengadilan negeri.


Karakteristik anak yang menjadi pelaku cyberbullying adalah memiliki kepribadian
yang dominan dan dengan mudah dan menyukai melakukan kekerasan. Cenderung
Bentuk dan macam-macam tindakan cyberbullying sangat beragam, mulai dari lebih cepat temperamental, impulsive dan mudah frustrasi dengan keadaan yang
mengunggah foto atau membuat postingan yang mempermalukan korban, sedang dialaminya. Lebih sering melakukan kekerasan terhadap orang lain dan
mengolok-olokan korban hingga mengakses akun jejaring sosial orang lain untuk sikap agresif kepada orang dewasa dibandingkan dengan anak lainya. Sulit dalam
mengancam korban dan membuat masalah seperti ancaman melalui e-mail dan menaati peraturan.Terlihat kuat dan menunjukkan rendahnya rasa empati pada
membuat situs web untuk menyebar fitnah.
orang yang dia bully. Pandai memanipulasi dan berkelit pada situasi sulit yang di
hadapi.Sering terlibat dalam agresi proaktif, agresi yang disengaja untuk tujuan
D. JENIS-JENIS CYBER BULLYING
tertentu dan agresi reaktif, reaksi defensif ketika di-provokasi.

Cyber bullying tidak hanya satu jenis saja, terbagi menjadi 6 jenis sebagai berikut:
b. Korban (victims) 

1. Flaming (Terbakar)
Seorang remaja yang biasanya menjadi target cyberbullying biasanya mereka yang
Tindakan seseorang mengirimkan pesan teks yang berisi kata-kata frontal dan berbeda dalam pendidikan, ras, berat badan, cacat, agama dan mereka yang
penuh amarah. Secara umum, tindakan flaming berupa provokasi, penghinaan, cenderung sensitif, pasif, dianggap lemah dan biasanya mereka yang jarang
mengejek, sehingga menyinggung orang lain.
bergaul atau keluar rumah. Karakteristik remaja yang menjadi target atau korban
2. Harassment (Gangguan)
cyberbullying adalah sensitif, menarik diri dari lingkungan sosial, pasif, mengalami
Tindakan seseorang mengirim pesan-pesan berisi gangguan melalui sms, e-mail, masalah dengan keterbelakangan mental, sering membiarkan orang lain
teks jejaring sosial dengan intensitas terus-menerus. Pelaku harassment mengendalikan dirinya, dan cenderung depresi. Dalam beberapa penelitian korban
biasanya sering menulis komentar terhadap dengan tujuan menimbulkan cyberbullying cenderung memiliki self-esteem yang lebih rendah dibandingkan
kegelisahan. Selain itu, harassment juga mengandung kata-kata hasutan agar teman sebayanya. Hal tersebut yang membuat dirinya mengalami kecemasan sosial
orang lain melakukan hal yang sama.
dan cenderung menghindari kontak sosial.

3. Denigration (Pencemaran Nama Baik)


c. Saksi (bystander) 

Tindakan dilakukan sengaja dan sadar mengumbar keburukan orang lain melalui Saksi peristiwa adalah seseorang yang menyaksikan penyerangan perilaku bully
internet. Hingga akhirnya merusak nama baik dan reputasi orang yang pada korbannya. Saksi peristiwa dapat dengan bergabung dalam web dan
dibicarakan pada jejaring sosial tersebut.
meninggalkan komentar yang menyakitkan, atau tanpa melakukan apapun kecuali,
4. Cyberstalking
mengamati perilaku bullying. Bystander terbagi menjadi dua, yaitu:

Tindakan memata-matai, mengganggu, dan pencemaran nama baik terhadap 1)          Harmful bystander, pengamat yang mendukung peristiwa bullying atau
seseorang yang dilakukan secara intens. Dampaknya, orang yang menjadi korban terus mengamati kejadian tersebut dan tidak memberi bantuan apapun kepada
merasakan ketakutan besar dan depresi.
korban.

5. Impersonation (Peniruan)
2)     Helpful bystander, pengamat yang berusaha menghentikan bullying dengan
Tindakan berpura-pura atau menyamar menjadi orang lain untuk melancarkan cara memberikan dukungan kepada korban atau memberi tahu orang yang lebih
aksinya mengirimkan pesan-pesan dan status tidak baik. Biasanya terjadi pada mempunyai otoritas.
jejaring sosial seperti instagram dan twitter menggunakan akun palsu.

9 10
11 12
14
13
DAFTAR PUSTAKA

Ari Dwi Kristiani, 2021. Bangunlah Jiwa dan Raganya. Panduan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila Bagi Guru SMA.

Bauman, Sheri. 2008.  The Role Of Elemntary School Caunselors in


Redusing School Bullying. The Elementary School Journal.

Kowalski, R.M., Limber, S.P., & Agatston, P.W. 2008.  Cyberbullying: Bullying
in The Digital Age. Oxford: Blackwell Publishing Ltd.

Kowalski, R.M & Limber. 2007.  Electronic Bullying Among Middle School
Students. Journal of Adolescent Health.

Nurjanah, Siti. 2014.  Pengaruh Penggunaan Media Sosial Facebook


terhadap Perilaku Cyberbullying pada Siswa SMAN 12 Pekanbaru.
Pekanbaru: Universitas Riau.

Priyatna, Adrian. 2010.  Let’s End Bullying: Memahami, Mencegah dan


Mengatasi Bullying. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Safaria, T., Tentama, F., & Suyono, H. 2016.  Cyberbullying, Cybervictim


and Forgiveness among Indonesian High School Students. The Turkish
Online Journal of Educational Technology.

William, K.R., dan Guerra, N.G. 2007.  Prevalence and Predictors of


Internet Bullying. Journal of Adolescent Health.

Willard, N. 2005.  Cyberbullying and Cyberthreats. Washington: U.S.


Department of Education.

http://digilib.uinsby.ac.id. Bab III Cyberbullying Sebagai Kejahatan


Siber. Di unduh tanggal 5 September 2021.

15
BAB 2

BAKTI SOSIAL
Manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa membutuhkan bantuan orang lain.
Manusia akan selalu hidup berkelompok dan berinteraksi dengan sesamanya
untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam hubungannya dengan orang lain
manusia tidak boleh memaksakan kehendak dan mau menang sendiri tanpa
memperhatikan manusia disekitarnya. Kalau itu terjadi bukan suasana hidup
nyaman, damai dan tentram tidak akan tercapai. Manusia harus bekerjasama
antara satu dengan yang lainnya, dengan kerjasama maka kehidupan akan
terjalin harmonis dan kebutuhan masing-masing manusia akan tercapai. Untuk
memahami pentingnya gotong royong, modul ini didesain dengan langkah
pertama memberikan pemahaman tentang makna dan arti kerjasama. Setelah
memiliki pemahaman kerjasama, diharapkan muncul sikap pentingnya kerjasama
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga diharapkan warga belajar dapat
melaksanakan berbagai bentuk kerjasama dalam dalam kehidupan keseharian.

Gambar 2.1. Gotong royong dalam bermasyarakat

Konsep bakti sosial atau baksos adalah pengabdian pada masyarakat dengan
titik berat pada personal, institusi dan community. Personal artinya dilakukan
dengan pelayanan bersifat seorang demi seorang. Institusi artinya melibatkan
organisasi kelembagaan tertentu maupun jejaringnya. Masyarakat artinya
masyarakat pada umumnya. Masyarakat adalah suatu hal penting pada
community. Sasaran baksos ialah bagaimana masyarakat yang diajak berpikir,
bersikap dan bertindak untuk membangun dan mengembangkan diri sehingga
peduli dengan lingkungan sekitarnya baik itu dilingkungan tempat tinggal
maupun dilingkungan sekolah. Salah satu manfaat kegiatan ini adalah
mengenal masyarakat lebih dekat serta mampu menjaring aspirasi yang
tumbuh pada masyarakat. Menyerap keluhan-keluhan mereka dan
menindaklanjuti lewat kerjasama maupun kapasitas maksimal yang dimiliki.

17
16
Manusia sebagai makhluk sosial yang menuntut manusia untuk hidup
berdampingan dengan orang lain sehingga tercipta sebuah kondisi masyarakat
yang saling tergantung antara satu dengan yang lain. Jadi dalam hal ini manusia
memerlukan nilai kepedulian sosial untuk dapat menjalani kodratnya tersebut.
Kepedulian sosial merupakan suatu sikap sosial yang harus dimiliki oleh setiap
warga Negara Indonesia sebagai bentuk peduli terhadap sesama manusia. Taufik
(2014:55) menjelaskan kepedulian sosial adalah “sikap dan tindakan yang selalu
ingin memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
Secara umum, kepedulian sosial dapat diartikan sebagai rasa yang muncul dari
hati nurani yang mampu mendorong seseorang ingin memberikan bantuan
kepada sesama manusia baik dalam bentuk materi ataupun dalam bentuk
bantuan tenaga, dengan tujuan yang mulia yakni untuk meringankan beban atau
kesulitan orang lain. Oleh sebab itu, kepedulian sosial merupakan hal penting
yang harus dimiliki oleh setiap individu agar mempunyai rasa peka terhadap
masalah sosial yang terjadi di sekitarnya. Jadi, sudah semestinya manusia peduli
dengan lingkungan sekitarnya.

A. PENGERTIAN GOTONG ROYONG

Kata gotong royong memiliki unsur kata 'gotong' yang berarti membawa (sesuatu)
secara bersama-sama. Dalam istilah jawa, kata 'gotong' juga diartikan sebagai
mengangkat atau memikul sesuatu secara bersama. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), gotong royong adalah bekerja bersama-sama (tolong-
menolong, bantu-membantu).

Sementara dilansir dari situs resmi Kemdikbud, gotong royong merupakan


bentuk kerja sama kelompok masyarakat untuk mencapai hasil positif tanpa
memikirkan dan mengutamakan keuntungan bagi salah satu individu atau
kelompok saja, melainkan untuk kebahagian bersama. Budaya ini memiliki nilai
moral yang baik dalam kehidupan masyarakat.

Berdasarkan buku "Gotong Royong" karya Sri Widayati S.Pd. kata gotong royong
juga memiliki ciri kerakyatan, sama dengan penggunaan kata-kata demokrasi,
persatuan, keterbukaan, kebersamaan, atau kata kerakyatan itu sendiri. Kata
gotong royong telah menyatukan masyarakat dari berbagai kelas dan kelompok
sosial menjadi satu kesatuan yang harmonis.

Sikap gotong royong memiliki niai-nilai luhur, di antaranya

1.     Adanya sikap kerja sama yang tinggi

2.     Menjunjung tinggi sikap kekeluargaan

3.     Sikap hormat menghormati teman kerja

4.     Mengutamakan kerja keras

5.     Mengutamakan kepentingan bersama

B. TUJUAN DAN MANFAAT BAKTI SOSIAL

Tujuan bakti sosial yaitu mempererat hubungan anatara sesama manusia.


Memberikan motivasi tentang masyarakat tentang pentingnya kesadaran dalam
meningkatkan wawasan. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan
sebagai sarana aktualisasi diri untuk membantu sesama. Gambar 2.2. Contoh bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar/masyarakat/sekolah

18 19
Gambar 2.3. Contoh gotong royong di lingkungan masyarakat/sekolah

20 21
BAB 3

PENUTUP
Demikian modul ajar ini dibuat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya dimana penyusunan modul
ajar ini telah dilaksanakan semoga kedepannya akan
lebih baik lagi dengan tahap-tahap persiapan yang
lebih baik lagi dan diharapkan penyusunan
berikutnya menjadi lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Ari Tri Soegito, 2016. Pendidikan Pancasila Edisi Revisi 2016. Unnes Press.
Semarang.

Basrowi, 2005. Pengantar sosiologi, Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia


Abdulsyani, 1994. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan, Jakarta:Bumi
Aksara.

Laelia Dwi Anggraini, 2017. Makalah Bakti Sosial, PSPDG FKIK UMY.

Soekanto, Soerjono, 2006. Sosiologi Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.

22 23
LAMPIRAN

Simaklah Video berikut ini :

Sumber youtube : ZILENIAL SCHOOL

Ikuti Kuis Cyber Bullying


dengan cara klik link
berikut, lalu hasilnya di
sreenshoot kirim ke WA

QUIS guru mata pelajaran.

PIN GAME : 6574937

Play Kahoot! - Enter game PI…


EVALUASI

Untuk mengerjakan soal evaluasi.

Silahkan login ke email masing-masing,


lalu klik tautan berikut ini :

SOAL EVALUASI P5BK : TEMA BANGUNLAH…

Anda mungkin juga menyukai