Anda di halaman 1dari 53

KATA PENGATAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan


kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan buku
ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata pelajaran
Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan (PPKN).

Tak lupa kami menyampaikan terima kasih sebesar-


besarnya untuk Bapak Muhammad Fajar S.Pd yang telah
memberikan arahan dan bantuan selama kami
menyelesaikan buku ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa buku ini masih jauh


dari kata sempurna dikarnakan terbatasnya pengalaman
dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
keritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga buku ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.

I
DAFTAR ISI

BAB I................................................................................................................. 1
CYBERBULLYING ............................................................................................... 1
I. Pendahuluan ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
II. Pembahasan ............................................................................................ 4
A. PENGERTIAN ........................................................................................ 4
B. BENTUK BENTUK CYBERBULLYING ...................................................... 6
C. DAMPAK CYBERBULLYING ................................................................... 8
D. CARA MENGATASI CYBERBULLYING .................................................. 10
III. LATIHAN SOAL....................................................................................... 14
III. KUNCI JAWABAN................................................................................... 15
BAB II.............................................................................................................. 16
BODYSHAMING .............................................................................................. 16
I. Pendahuluan ........................................................................................... 16
A. Latar Belakang ................................................................................... 16
II. Pembahasan .......................................................................................... 19
A. PENGERTIAN ...................................................................................... 19
B. BENTUK BENTUK BODYSHAMING ..................................................... 21
C. DAMPAK DAN CARA MENGATASINYA ............................................... 27
III. LATIHAN SOAL....................................................................................... 32
III. KUNCI JAWABAN................................................................................... 33
BAB III............................................................................................................. 34
PRESEKUSI ...................................................................................................... 34
I. Pendahuluan ........................................................................................... 34

II
A. Latar Belakang ................................................................................... 34
II. Pembahasan .......................................................................................... 37
A. PENGERTIAN ...................................................................................... 37
B. BENTUK BENTUK TINDAKAN PRESEKUSI ........................................... 37
C. TAHAPAN PERILAKU PERSEKUSI ........................................................ 39
D. UNSUR PERSEKUSI ............................................................................. 40
E. PENYEBAB PERSEKUSI ........................................................................ 41
F. DAMPAK PERSEKUSI........................................................................... 42
III. SOAL PERSEKUSI ................................................................................... 44
III. KUNCI JAWABAN................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 46
BIODATA DIRI ................................................................................................. 48
BIODATA DIRI ................................................................................................. 49
BIODATA DIRI ................................................................................................. 50

III
BAB I

CYBERBULLYING

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Komitmen pengakuan dan perlindungan terhadap hak


atas anak telah dijamin dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28B ayat (2) menyatakan
bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.

1
Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan anak
telah banyak diterbitkan, namun dalam implementasinya di
lapangan masih menunjukkan adanya berbagai kekerasan yang
menimpa pada anak antara lain adalah bullying. Perilaku
bullying dari waktu ke waktu terus menghantui anak-anak
Indonesia. Kasus bullying yang sering dijumpai adalah kasus
perundungan di dunia maya atau teknologi digital.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan


penggunaan internet dalam kehidupan sehari-hari, pergaulan dan
komunikasi sosial kini telah mengalami banyak perubahan.
Salah satunya adalah Internet yang merupakan media baru di
era-digital. Manusia dapat bergaul dan bersosialisasi dengan
menggunakan media internet atau disebut cyber media.
Sementara ruang untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan
menggunakan internet disebut ruang internet (cyber space).

Keberadaan internet bagaikan pisau bermata dua. Di satu


sisi, jika digunakan ke arah yang positif maka akan sangat
bermanfaat. Internet memudahkan seorang anak dalam
mengakses informasi, pengetahuan, bersosialisasi, dan
berkomunikasi. Namun disisi lain, internet juga bisa
memberikan dampak negatif yang sangat serius jika
disalahgunakan. Tidak sedikit anak yang menjadi korban
pelecehan ataupun premanisme di internet. Istilah ini dikenal
dengan istilah cyberbullying, yaitu perilaku sosial yang

2
melecehkan atau merendahkan seseorang (kebanyakan menimpa
anak-anak dan remaja) baik dilakukan secara online maupun
telepon seluler. Tren penggunaan media sosial sebagai media
komunikasi menjadi faktor tumbuh dan berkembangnya
cyberbullying. Cyberbullying pada umumnya dilakukan melalui
media situs jejaring sosial seperti facebook, twitter, Yahoo
Messenger, dan Line.

Cara pembuliannya pun bermacam-macam, mulai dari


pengancaman, menghina, menyebarkan isu-isu palsu, bahkan
asusila. Ada juga pelaku yang mencuri atau meng-hack
password akun e-mail dan atau situs jejaring sosial milik korban,
lalu mengupdate status dengan kata-kata atau gambar-gambar
yang tak senonoh. Cyberbullying lebih mudah dilakukan karena
pelaku tidak berhadapan langsung dengan si korban. Selain itu,
cyberbullying juga lebih sulit untuk diidentifikasi oleh para
orang tua dan guru. Apalagi di jaman sekarang ini, hampir semua
anak usia sekolah menengah bahkan sekolah dasar sudah
memiliki akun jejaring sosial.

Cyberbullying paling sering menimpa pada anak-anak


dan remaja. hal itu terjadi karena mereka belum memiliki
kematangan mental dalam mengontrol emosi diri. Masa remaja
adalah masa yang paling menarik dan menantang untuk
melakukan hal-hal baru. Remaja kerap melakukan hal-hal yang
beresiko tinggi, baik online maupun offline.

3
II. Pembahasan

A. PENGERTIAN

Bullying (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai


“penindasan/risak”) merupakan segala bentuk penindasan atau
kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau
sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang
lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus
menerus.

Terdapat banyak definisi mengenai bullying, terutama


yang terjadi dalam konteks lain seperti di rumah, tempat kerja,
masyarakat, komunitas virtual. Namun dalam hal ini dibatasi
dalam konteks cyberbullying/perundungan dengan
menggunakan teknologi digital.

Smith dkk, (2008) mendefinisikan cyberbullying sebagai


bentuk perilaku agresif, intens, yang sifatnya terjadi berulang
kali atau lebih dari satu kali, yang mana dilakukan oleh individu
atau bahkan beberapa kelompok individu dengan menggunakan
teknologi dan elektronik sebagai media untuk menyerang orang
tertentu.

Bullying dapat dikelompokkan ke dalam 6 kategori:

• Kontak fisik langsung. Tindakan memukul,


mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci
4
seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk
memeras dan merusak barang yang dimiliki orang lain.

• Kontak verbal langsung. Tindakan mengancam,


mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi
panggilan nama (name-calling), sarkasme, merendahkan (put-
downs), mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki,
menyebarkan gosip.

• Perilaku non-verbal langsung. Tindakan melihat


dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka
yang merendahkan, mengejek, atau mengancam; biasanya
disertai oleh bullying fisik atau verbal.

• Perilaku non-verbal tidak langsung. Tindakan


mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga
menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan,
mengirimkan surat kaleng.

• Cyber Bullying Tindakan menyakiti orang lain dengan


sarana media elektronik (rekaman video intimidasi, pencemaran
nama baik lewat media social)

• Pelecehan seksual. Kadang tindakan pelecehan


dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal.

5
B. BENTUK BENTUK CYBERBULLYING

Sama halnya dengan bullying, cyberbullying tidak berhenti


pada pengertian saja. Di tinjau lebih lanjut, perbuatan
cyberbullying secara keseluruhan ini kemudian terbagi lagi
menjadi beberapa bentuk aksi oleh pelakunya sebagai berikut:

1) Flaming, arti dari kata flame yang merupakan kata dasarnya


berarti api. Istilah dari flaming sendiri dimaksudkan dengan
perbuatan mengirimkan pesan teks yang berisi kata-kata
penuh amarah atau frontal. Menurut penulis, pengertian
flaming itu sendiri dapat dicontohkan seperti kritik berapi-
api, menghujat orang lain, baik dengan sebab atau tanpa
sebab hingga mengakibatkan korban merasa terganggu.

2) Harassment, merupakan bentuk lainnya daripada perbuatan


cyberbullying yang secara terjemahan dapat di artikan
sebagai “gangguan” atau “perbuatan menggangu”.Yang
mana harassment memiliki maksud yakni perbuatan yang
dilakukan seseorang dengan mengirimi pesan-pesan yang
berisi gangguan pada email, sms, 20 maupun pesan teks di
media sosial yang dilakukan secara kontinual atau terus-
menerus.

6
3) Denigration, secara istilah dapat di artikan sebagai
“pencemaran nama baik”. Di Indonesia pencemaran nama
baik terdengar tidak asing lagi karena banyak kasus yang
dipublikasikan di media. Denigration sendiri atau biasa di
sebut pencemaran nama baik merupakan proses mengumbar
keburukan atau hal-hal jelek mengenai seseorang di dunia
maya atau media sosial dengan maksud merusak reputasi dan
nama baik orang tersebut.

4) Outing, yaitu perbuatan yang dilakukan seseorang dengan


motif tertentu dengan cara menyebarkan rahasia orang lain
atau foto-foto pribadi orang lain.

5) Cyberstalking,yaitu kata yang digunakan mengacu pada


penguntitan (stalking), yang menggunakan lingkungan
virtual atau internet sebagai alat untuk melakukannya.
Metode umum yang digunakan para pelaku cyberstalking
adalah melalui pengiriman pesan melalui e-mail atau
chatting. Perilaku Cyberstalking biasa menjadi perilaku
pencurian identitas (identity theft) dan penyalahgunaan data
(Cyber Impersonation), karena tindakannya yang ingin
mengetahui semua hal mengenai korban, apalagi jika dipicu
dengan motivasi negatif dari pelaku untuk menyalahgunakan
data yang ia miliki. 8 Dari bentuk-bentuk perbuatan
cyberbullying diatas dapat ditarik kesimpulan oleh penulis
7
bahwa tidak terlepas dari perbuatan yang bertujuan untuk
merugikan seseorang atau individu yang mana memiliki
unsur-unsur berupa perilaku mengancam, mencemarkan
nama baik seseorang secara langsung maupun tidak langsung
(seperti menyalah gunakan identitas orang yang
bersangkutan untuk tujuan tidak baik, dan lainnya yang
membuat korban atau orang yang dituju ini merasa tidak
nyaman, terancam, tidak tenang, dan yang paling parah
beberapa kasus terkait dapat menyebabkan seseorang
kehilangan nyawanya.

C. DAMPAK CYBERBULLYING

1. Dampak emosional

Dampak emosional biasanya merupakan dampak


pertama yang dirasakan oleh korban cyberbullying. Dampak
emosional ini bisa berupa:

• Merasa malu, takut, khawatir, bahkan terhina


• Merasa dikucilkan dan terisolasi dari orang lain
• Merasa insecure dan tidak berdaya
• Merasa kesal atau marah pada pelaku cyberbullying
• Merasa harus membalas dendam, baik pada
pelaku cyberbullying atau pada orang lain yang lebih lemah

8
Nah, beragam dampak di atas kemudian dapat
menyebabkan perubahan perilaku pada
korban cyberbullying, seperti kehilangan minat pada hal-hal
yang sebelumnya disukai, mengisolasi diri dari orang lain, dan
mengalami penurunan prestasi. Selain itu, penelitian juga
menyebutkan, korban cyberbullying diketahui memiliki risiko
lebih besar untuk mengonsumsi minuman beralkohol dan
menggunakan obat-obatan terlarang

2. Dampak bagi kesehatan mental

Bila cyberbullying terjadi dalam jangka waktu yang lama,


dampak emosional yang terus-menerus dirasakan korban dapat
berefek bagi kesehatan mentalnya. Korban lama-kelamaan akan
mulai kehilangan kepercayaan diri dan harga dirinya.

Hal tersebut kemudian dapat meningkatkan risiko terjadinya


stres berkepanjangan, gangguan kecemasan, dan depresi. Pada
beberapa kasus, cyberbullying bahkan dapat menyebabkan
korbannya melakukan self-harm (perilaku menyakiti diri
sendiri) dan percobaan bunuh diri.

3. Dampak bagi kesehatan fisik

Nah, beragam dampak cyberbullying bagi kesehatan mental


seperti yang sudah disebutkan di atas, misalnya mengalami stres

9
berkepanjangan dan rasa cemas berlebihan, ternyata juga dapat
memengaruhi kesehatan fisik korban cyberbullying.

Beberapa gangguan kesehatan fisik yang dapat terjadi adalah:

• Gangguan pencernaan, seperti sakit perut, maag, mual,


muntah, atau diare
• Gangguan makan, seperti hilang nafsu makan atau justru
mengalami stress eating
• Gangguan tidur, seperti mimpi buruk
berkepanjangan, insomnia, atau bahkan tidur lebih sering
dari biasanya\

D. CARA MENGATASI CYBERBULLYING

1. Pertimbangkan Setiap Postingan

Setiap postingan di media sosial bisa memancing


keributan bahkan perundungan. Meskipun kita memposting hal
yang sepele seperti urusan pribadi kita, hal tersebut bisa
membuat orang lain menyerang kita karena merasa tersinggung
atau berbeda dengan mereka.

10
Oleh karena itu, sebaiknya kita selalu
mempertimbangkan setiap konten yang akan kita bagikan di
media sosial. Perhatikan apakah postingan tersebut berpotensi
membuat membuat kita di-bully atau tidak. Jika sekiranya akan
menimbulkan masalah, lebih baik kita menyimpannya sendiri
saja.

2. Jangan Memulai Ujaran Kebencian

Tidak jarang tindakan cyberbullying diakibatkan oleh


tindakan atau ucapan dari korban itu sendiri. Misalnya jika kita
menyampaikan sebuah ujaran kebencian pada seseorang, maka
kita bisa diserang habis-habisan oleh para pendukung atau
orang-orang yang sepaham dengannya.

Hal ini juga bisa terjadi apabila kita memberikan


komentar buruk terhadap postingan seseorang, apalagi sampai
menghina, kita akan menjadi objek serangan orang-orang yang
tidak terima dengan komentar kita. Oleh karena itu, hendaknya
kita selalu menjaga ucapan kita di media sosial agar tidak
menjadi korban bullying.

11
3. Jangan Memposting Informasi Pribadi

Dalam cyberbullying, sering terjadi informasi pribadi


menjadi objek atau bahan bully. Bahkan informasi pribadi kita
bisa diungkap habis-habisan oleh pelaku yang menyerah kita.
Hal ini busa berdampak buruk karena sasaran bullying bisa tidak
berhenti kepada kita melainkan dapat melebar kepada orang-
orang terdekat kita.

Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak membagikan


informasi yang sifatnya pribadi di media sosial, hal ini untuk
menghindari doxxing yang berbahaya bagi diri kita.

4. Atur Privasi Akun

Platform media sosial sudah menyediakan fitur dimana


kita bisa mengelola privasi akun kita. Misalnya apakah akun kita
bersifat publik atau bersifat privat.

Hal ini bisa kita atur untuk menghindari orang tidak


bertanggung jawab yang melakukan cyberbullying kepada kita.
Semakin sedikit orang yang dapat melihat akun dan postingan
kita, semakin kecil kemungkinan kita menjadi korban
cyberbullying.

12
5. Selektif dalam Mengomentari Isu

Sering kali seseorang menjadi korban bullying karena


salah dalam mengomentari isu yang sedang beredar. Terkadang
isu-isu di media sosial erat dengan kelompok-kelompok yang
fanatik.

Apabila kita salah berkomentar, kita bisa diserang oleh


kelompok-kelompok tersebut. Oleh karena itu, kita harus selektif
dalam mengomentari isu. Usahakan hanya mengomentari isu
yang benar-benar kita pahami dan tidak membuat orang lain
merasa tersinggung.

13
III. LATIHAN SOAL

1. Dalam Bahasa Indonesia bullying disebut dengan?


2. Apa definisi school bullying?
3. Bullying dapat di kelompokan ke dalam 6 kategori,
sebutkan apa saja?
4. Apa dampak bullying bagi korban?
5. Apa saja prinsip program pendekatan sosial?

14
III. KUNCI JAWABAN

1. Penindasan atau risak


2. Sebagai perilaku agresif yang di lakukan berulang-ulang
oleh seorang atau sekelompok siswa yang memiliki
kekuasaan, terhadap siswa atau siswi lain yang lebih lemah,
dengan tujuan menyakiti orang tersebut.
3. -Kontak fisik langsung, kontak verbal langsung, perilaku
non-verbal langsung atau tidak langsung, cyber bullying,
pelecehan seksual.
4. Depresi dan marah, rendahnya tingkat prestasi akademik
siswa.
5. Peduli kepada orang lain, bertanggung jawab atas apa yang
telah di lakukan,mengharapkan yang terbaik dari orang
lain.

15
BAB II

BODYSHAMING

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Kasus bulliying di sosial media secara langsung dan


tidak langsung merupakan salah satu bulliying yang banyak
dialami oleh remaja, salah satunya adalah body shaming. Body
shaming adalah istilah yang merajuk pada kegiatan mengkritik
dan mengomentari secara negatif fisik atau tubuh diri sendiri
ataupun orang lain

16
Di Indonesia standar bentuk tubuh ideal adalah tubuh
yang memiliki keserasian antara berat dan tinggi badan. Tubuh
ideal para perempuan digambarkan dengan tubuh yang
cenderung kurus, berlekuk kuat, dan sehat sedangkan tubuh ideal
laki-laki adalah yang ramping, berotot, dan sehat.

Standar ideal tersebut kemudian membentuk citra tubuh


pada masyarakat, khususnya para remaja. Sesorang yang
memiliki citra tubuh positif akan mengembangkan evaluasi
positif terhadap tubuhnya. Sebaliknya, seseorang yang memiliki
harga diri yang negatif akan cenderung meningkatkan citra diri
yang negatif pula. Citra tubuh mempengaruhi penerimaan diri
seseorang terhadap lingkungannya, sehingga semakin tinggi
citra tubuh, maka semakin tinggi pula penerimaan diri seseorang
terhadap dirinya.

Namun, ketika standar dan penilaian sulit dicapai maka


akan dapat menimbulkan perasaan tidak puas terhadap kondisi
diri sendiri. Pola pikir ini terus terbawa, sehingga menimbulkan
persepsi negatif terhadap citra tubuh cenderung terbentuk jika
tidak memiliki bentuk tubuh ideal yang diharapkan. Adanya citra
tubuh memungkinkan seseorang untuk membangdingkan
keadaan dirinya dengan orang lain dan menimbulkan rasa malu
terhadap tubuh.Permasalahan body shaming di sosial media kini
sudah menjadi hal biasa yang kerap kali terjadi di hampir
kalangan remaja, seperti memberikan komentar-komentar yang

17
terdengar seperti candaan namun menjurus kepada penghinaan
terhadap keadaan fisik seseorang.

Beberapa waktu lalu isu mengenai pidana bagi pelaku


body shaming di media sosial terus menghiasi trending topic
media massa. Sesuai dengan data yang kami
peroleh, terdapat 155.000 unggahan dengan tagar body shaming
pada aplikasi Instagram (#bodyshaming diakses pada tanggal 9
Januari 2021).

Sesuai dengan data yang kami peroleh, terdapat 155.000


unggahan dengan tagar body shaming pada aplikasi Instagram
#bodyshaming diakses pada tanggal 9 Januari 2021). Pada tahun
2018, polisi telah menerima 966 kasus tentang penghinaan fisik
di seluruh Indonesia dan terus berkembang hingga saat ini. Body
shaming tidak hanya berfokus pada fat shaming, skinny
shaming, atau short shaming, atau bentuk body shaming pada
bagian tertentu, tetapi body shaming kini mencakup segala aspek
tubuh yang dapat dilihat oleh orang lain. Dalam hal ini, aspek
yang dimaksudkan adalah seluruh bagian tubuh yang meliputi
warna kulit, bentuk tubuh, bentuk muka, jenis rambut, dan
bagian lainnya. Tindakan ini membuat seakan-akan gaya hidup
masyarakat saat ini berubah menjadi sesuatu yang bersifat publik
dan pantas untuk dikonsumsi oleh pengguna lain bahkan
dikomentari dengan seenaknya

18
II. Pembahasan

A. PENGERTIAN

Menurut KBBI sendiri, Body shaming diartikan sebagai


mempermalukan tubuh. Penghinaan terhadap citra tubuh ini
merupakan padanan dari bahasa asing yang terbagi menjadi dua
kata yaitu tubuh (body) dan mempermalukan (shaming). Body
shaming merupakan suatu istilah yang sering digunakan untuk
perbuatan mengejek atau mengomentari secara berlebihan
terhadap bentuk tubuh, ukuran tubuh atau penampilan seseorang.

Penyebabnya sendiri adalah standar kecantikan yang


selalu di munculkan oleh media bahwa cantik itu harus
sempurna, memiliki penampilan luar yang menarik dan selalu
meniru-nirukan budaya asing, yang tentunya setiap ras berbeda
dan tidak mungkin memiliki standar kecantikan yang sama.
Faktor lain pemicu seseorang melakukan body shaming
diantaranya adalah persepsi yang salah mengenai bentuk fisik
seseorang, ketidakpekaan sosial, bentuk intimidasi dan
dominasi, atau bahkan pelaku memiliki masalah psikis atau
pernah menjadi korban body shaming itu sendiri yang
menyebabkan seseorang menyimpan dendam dan
melampiaskannya kepada orang yang mirrorless dengan dia
dahulu sehingga dia merasa berhak untuk melakukan hal yang
sama seperti yang dia alami.
19
Body shaming ini banyak dijumpai di dunia nyata
maupun dunia maya seperti laman Instagram, Twitter, Facebook
dan media sosial lainnya.
Awal mulanya, body shaming sekedar dijadikan sebagai
lelucon yang umum dan biasa saja, akan tetapi semakin lama
malah jadi hal yang serius karena sebenarnya body shaming ini
adalah mem-bully dengan berkedok candaan atau basa basi,
sehingga orang yang menjadi objek body shaming merasa tidak
nyaman karena terlampau menjelek-jelekkan dan menjatuhkan
harga diri mereka.
Ditambah lagi di era yang serba digital seperti ini
penggunaan media sosial jangkauannya limitless yang mana bisa
diakses oleh semua orang sampai orang tua sekali pun, sehingga
penggunaan kata-kata kerap kali tidak terkontrol.
Di Indonesia sendiri penggunaan internet mulai bergerak
yang dari awalnya hanya sebagai kebutuhan primer sekarang
menjadi kebutuhan sekunder, tidak heran karena fungsi dari
internet itu sendiri yang mumpuni dan membuat kehidupan
manusia menjadi jauh lebih efektif dan efisien. Dikhawatirkan
jika perbuatan buruk seperti body shaming ini tetap dibiarkan
untuk waktu yang lama, maka akan memunculkan hal-hal
negatif bagi para korbannya seperti terganggunya kesehatan
mental korban, juga lebih parah lagi hingga enggan untuk
bersosialisasi dengan lingkungan disekitarnya karena
kehilangan rasa percaya diri di dalam dirinya, dan korban akan
20
menjadi rentan terhadap stress dan kehilangan jati dirinya,
bahkan jika korban terus menerus diperlakukan tidak baik
karena fisiknya yang kurang sempurna bisa sampai kepada
menghilangkan nyawanya sendiri.

B. BENTUK BENTUK BODYSHAMING

Body shaming erat kaitannya dengan ukuran serta bentuk


tubuh seseorang. Komentar negatif mengenai aspek-aspek lain
di tubuh seseorang pun tergolong sebagai body shaming.
Bullying terkait body shaming pun memiliki beberapa jenis,
berikut penjelasannya.

1. Berat badan
Kebanyakan orang mengalami body shaming
karena berat badan. Seseorang kemungkinan akan
merasa malu, ketika mereka memiliki bentuk tubuh yang
dianggap terlalu besar atau bahkan terlalu kecil sehingga
orang lain melakukan body shaming terhadap berat
badannya. Perilaku melakukan body shaming pada
seseorang dengan berat badan yang terlalu besar
dinamakan fat shaming.
Menurut sebuah penelitian yang tercantum dalam
Canadian Medical Association Journal, seseorang yang
mengalami fat shaming biasanya akan memicu suatu
21
perubahan fisiologis serta perilaku yang berkaitan
dengan kesehatan metabolisme yang buruk hingga
peningkatan berat badan.
Korban body shaming berat badan atau fat
shaming juga kerap kali akan mengalami stres serta
membuat hormon kortisolnya menjadi naik. Sehingga
kontrol tubuh yang sebelumnya ia miliki akan menurun
dan memunculkan risiko makan yang berlebihan. Selain
itu, fat shaming pun memiliki potensi yang dapat
menyebabkan korban merasakan kecemasan, harga diri
rendah, depresi, gangguan makan, hingga menghindari
olahraga.
Tidak hanya fat shaming, seseorang yang
melakukan body shaming kepada seseorang dengan
badan yang lebih kecil atau kurus dinamakan skinny
shaming pun akan mengalami dampak serupa. Akan
tetapi, seringkali skinny shaming justru dianggap sebagai
pujian dan tidak disadari bahwa itu adalah body shaming.

2. Rambut tubuh
Jenis kedua dari body shaming ialah
mengomentari rambut tubuh yang dimiliki seseorang
secara negatif. Rambut tubuh yang dimaksud seperti di
kaki, lengan, area pribadi, hingga ketiak.

22
Standar kecantikan yang dipercayai banyak
orang akibat stigma bahwa perempuan seharusnya tidak
memiliki banyak rambut di tangan atau kaki. Rambut
tubuh tersebut dinilai membuat seorang perempuan tidak
terlihat anggun dan seperti laki-laki. Namun, tentunya
standar kecantikan dan stigma mengenai rambut tubuh
tersebut salah, sebab memiliki rambut tubuh adalah hal
yang normal.
Ternyata, body shaming pada rambut tubuh yang
ditujukan ke perempuan berasal dari kebiasaan di zaman
dahulu. Hal tersebut dijelaskan pada buku Encyclopedia
of Body Adornment, bahwa pada zaman mesir kuno,
tubuh seorang wanita yang mulus dan tidak memiliki
rambut tubuh dianggap sebagai standar kecantikan
perempuan.
Lalu, orang-orang Romawi dan Yunani pun
beranggapan bahwa kulit yang bersih dari rambut tubuh
melambangkan tubuh yang awet muda. Standar
kecantikan tersebut kemudian tumbuh serta berkembang
di masyarakat, hingga menimbulkan suatu stigma pada
perempuan yang memiliki rambut tubuh.

3. Model rambut
Tidak hanya mengomentari bentuk atau tubuh
seseorang secara negatif saja, body shaming juga dapat
23
berupa komentar terhadap model rambut seseorang
secara negatif.
Padahal model rambut seseorang adalah pilihan
pribadi yang tidak boleh dihina. Selain model rambut,
tekstur pun menjadi incaran body shaming. Contohnya
rambut yang ikal dan tidak lurus serta lain sebagainya.

4. Warna kulit
Standar kecantikan di Indonesia atau negara
lainnya, membuat banyak perempuan maupun laki-laki
memaksakan diri mengubah warna kulit aslinya. Hal ini
dikarenakan seseorang yang memiliki warna kulit yang
dianggap tidak sesuai dengan standar kecantikan dinilai
tidak cantik.
Contohnya di Asia, warna kulit putih cerah dan
mulus merupakan standar kecantikan kulit yang ideal.
Sehingga, orang-orang Asia yang cenderung memiliki
warna kulit gelap seringkali mengalami body shaming.
Beragam komentar negatif seperti, “gosong banget”,
“kelihatan dekil” dan lain sebagainya sering kali
ditujukan pada orang-orang Asia berkulit hitam atau
coklat.
Seperti halnya rambut tubuh, body shaming pada
warna kulit pun telah menjadi suatu kebiasaan yang
terjadi sejak zaman dahulu, menurut sebuah artikel yang
24
ditulis oleh Deborah Rodrigo Caldeira dalam Social
Science Research Network, pada zaman dahulu orang-
orang di Asia Tenggara menganggap bahwa warna kulit
yang cerah merupakan penanda status sosial seseorang
dan kulit cerah merupakan penanda seseorang memiliki
keturunan bangsawan.
Kemudian menurut historis, orang yang memiliki
warna kulit lebih gelap umumnya akan diasosiasikan
sebagai tenaga kerja di pertanian, hal ini dikarenakan
para pekerja sering kali melakukan aktivitas di bawah
terik matahari dan berasal dari daerah yang miskin.
Selain itu, dampak dari kolonialisme orang
negara Eropa yang kebanyakan memiliki kulit berwarna
putih juga menimbulkan pandangan bahwa orang yang
berkulit cerah berarti lebih baik.
Pandangan-pandangan mengenai kulit putih
tersebut terus berkembang hingga sekarang. Terlihat
banyak produk kecantikan yang bahkan ditargetkan dan
diiklankan untuk memutihkan dan mencerahkan kulit.
Sehingga, banyak orang pula yang masih berkeinginan
untuk merubah warna kulit menjadi lebih cerah, agar
lebih cocok dengan standar kecantikan yang ada.

5. Wajah

25
Banyak orang menjadi korban body shaming
karena bentuk wajahnya dianggap tidak sesuai dengan
standar kecantikan yang ada seperti hidung mancung
yang kecil, pipi tinggi tidak tembam, mata yang besar,
hingga kulit mulus tanpa jerawat. Sehingga, beberapa
orang mulai melakukan body shaming pada orang lain
yang memiliki wajah dengan hidung pesek, memiliki
jerawat, dan lain sebagainya.
Standar wajah cantik atau tampan pertama kali
muncul pada zaman kolonialisme, di mana para penjajah
yang berasal dari ras Kaukasia memiliki bentuk wajah
yang berbeda dengan ras yang mereka jajah dan
dianggap lebih baik.
Akan tetapi bentuk wajah seseorang, sebenarnya
dipengaruhi oleh genetik serta iklim. Sehingga bentuk
wajah seseorang tentu tidak dapat disamakan. Menurut
sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal berjudul
Public Library of Science (PLOS): Genetics, dijelaskan
bahwa orang dengan ras Kaukasia memiliki hidung yang
mancung agar mereka mampu beradaptasi dengan udara
yang kering serta sangat dingin di tempat tinggalnya.
Sementara orang dalam keturunan Afrika Barat,
Asia Timur, serta Asia Selatan memiliki bentuk hidung
yang lebih besar dibandingkan orang yang berasal dari
keturunan Eropa. Bentuk hidung dengan ukuran yang
26
lebih besar milik orang-orang Afrika dan Asia ini
berfungsi agar mereka mampu beradaptasi dengan
lingkungan yang lembap dan panas.
Sehingga, tidak ada bentuk wajah yang lebih baik
maupun lebih buruk. Sebab, bentuk-bentuk wajah
tersebut memiliki makna dan fungsi masing-masing.
Sedangkan standar kecantikan mengenai bentuk wajah
yang cantik, hanya standar kecantikan belaka yang tidak
masuk akal.

C. DAMPAK DAN CARA MENGATASINYA

Sebuah penelitian mengungkapkan, ketika


seseorang merasa tidak puas dengan bentuk tubuh yang
ia miliki, maka kualitas hidupnya pun akan menjadi lebih
buruk. Hal ini dikarenakan seseorang mendapatkan dan
merasakan tekanan psikologis yang dapat menyebabkan
risiko perilaku makan hingga gangguan makan yang
tidak sehat.
Selain itu, body shaming pun dapat
memunculkan tiga dampak buruk pada kesehatan
mental, yang meliputi depresi, gangguan makan, dan
serangan panik hingga kecemasan. Berikut
penjelasannya.

27
1. Depresi
Efek pertama yang dapat dialami oleh korban
body shaming ialah depresi. Dampak depresi ini dapat
dialami terutama oleh anak-anak muda. Ketika seseorang
mengalami depresi, ia dapat merasakan putus asa bahkan
hingga membenci bentuk tubuhnya sendiri.
Sebelum korban merasa depresi, pada awalnya
tindakan body shaming dapat melukai harga diri
seseorang. Ketika seseorang memiliki emosi negatif dan
hal tersebut dibiarkan terus-menerus, maka tidak
menutup kemungkinan bahwa korban dari body shaming
kemungkinan akan memiliki keinginan untuk bunuh diri.

2. Gangguan makan
Salah satu jenis body shaming yang banyak
dialami oleh korban adalah ketika seseorang
mengomentari bentuk tubuh. Entah itu fat shaming
maupun skinny shaming, keduanya dapat berdampak
buruk pada korban.

Apabila korban terus-menerus mendengar


komentar negatif dan menerima body shaming, maka
korban dapat mengalami gangguan makan seperti
anoreksia maupun bulimia. Gangguan makan tersebut,

28
bisa muncul karena korban merasa bahwa ada yang salah
dengan tubuhnya sehingga ia menerima body shaming.

Selain itu, body shaming yang dilakukan oleh


seseorang,\ dapat mendorong korban secara psikologis
enggan menjaga berat badan yang sehat. Entah itu
menjadi terlalu gemuk hingga obesitas maupun terlalu
kurus.

Ketika seseorang melakukan skinny shaming,


korban bisa mengubah pola makannya dengan ekstrem
dan makan berlebihan tanpa mempertimbangkan gizi
maupun porsi yang baik. Di sisi lain, ketika korban
menerima fat shaming, maka korban dapat melakukan
diet berlebihan hingga mengalami malnutrisi atau kurang
gizi dan gangguan kesehatan lainnya.

3. Gangguan kecemasan hingga serangan panik


Dampak ketiga yang dapat disebabkan oleh body
shaming ialah gangguan kecemasan hingga serangan
panik. Korban yang mengalami body shaming secara
terus menerus, maka akan merasa tidak percaya diri.
Selain itu ia akan merasa kasihan pada diri sendiri,
karena sering kali merasa kurang sempurna dengan
standar kecantikan di masyarakat.

29
Tak jarang korban juga dapat memandang dirinya
sebagai sosok yang tak berharga, tidak layak merasakan
kebahagiaan serta tidak memiliki penghormatan hingga
membuat korban menari dirinya dari lingkaran sosial
serta lebih memilih untuk menyendiri.

Perasaan-perasaan yang muncul tersebut, harus


segera ditangani, agar korban body shaming tidak
mengalami gangguan kecemasan atau serangan panik.

Ketiga dampak yang disebabkan oleh body


shaming tentu akan merugikan korban. Sehingga,
tindakan body shaming harus segera dihentikan. Akan
tetapi, bagaimana cara menghentikan body shaming?

Cara yang paling jitu adalah dengan mengubah


pola pikir masyarakat. Bahwa standar kecantikan yang
ada di masyarakat tidak masuk akal dan hanya buatan
manusia saja. Setiap orang lahir dengan keunikan dan ciri
khas masing-masing yang berbeda-beda.

Pelaku body shaming harus sadar, bahwa tidak


ada individu yang sempurna termasuk dirinya sendiri.
Sehingga kekurangan yang dimiliki oleh orang lain tidak
berhak dan tidak pantas untuk mendapatkan hinaan atau
cacian.
30
Cara kedua untuk menghentikan body shaming
adalah dengan belajar menjadi sosok yang lebih baik.
Cobalah untuk memahami perasaan orang lain, bahwa
candaan mengenai fisik seseorang tidaklah lucu dan
dapat melukai perasaan orang lain. Komentar negatif
mengenai tubuh seseorang seolah wajar.

Cara lain untuk menghentikan body shaming


ialah dengan berhenti dari kesibukan mengomentari dan
memikirkan orang lain. Fokuslah pada diri sendiri dan
berhenti ikut campur urusan orang lain. Dengan begitu,
komentar-komentar negatif terkait body shaming pun
lambat laun akan berhenti.

Terakhir, body shaming dapat dihentikan dengan


mencari topik lain. Dibandingkan terus fokus pada
kekurangan atau citra seseorang yang tidak sesuai
dengan pandangan dan pendapat pribadi, lebih baik
mencari topik obrolan yang lebih seru dan tidak akan
menyakiti siapapun.

31
III. LATIHAN SOAL

1. Apa itu body shaming?


2. Dampak jika terjadi body shaming?
3. Terjadi dimana saja body shaming di lakukan?
4. Jenis kondisi apa saja yang menjadi bahan perbincangan
body shaming?
5. Ciri-ciri pelaku body shaming?

32
III. KUNCI JAWABAN

1. Suatu bentuk perbuatan mengomentari atau mengkritik fisik


diri sendiri maupun orang lain dengan cara dengan cara atau
makna yang negative.
2. Membuat seseorang mengalami penurun rasa percaya diri
3. Mulai dari keluarga, pertemanan, hingga pekerjaan
4. Berat badan usia,rambut,warna kulit,,ras,tinggi badan,suku
5. Menyuruh orang lain rutin olahraga supaya kurus, gemar
membandingkan bentuk fisik orang lain,

33
BAB III

PRESEKUSI

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman saat ini,


permasalahanpermasalahan atau kasus-kasus sangat banyak
sekali terjadi di dalam masyarakat, organisasi, bahkan dalam
ruang lingkup pemerintahan. Hal ini dapat kita saksikan secara
langsung, maupun lewat media sosial, baik itu dari surat kabar
lokal, nasional, youtobe, dan bahkan berita nasional dan
internasional menyiarkan secara langsung berbagai kasus yang
terjadi setiap harinya. Mulai dari kasus kecil, perdata, bahkan
34
sampai dengan kasus pidana yang terjadi sekian banyaknya baik
itu di perkotaan maupun di pedesaaan.

Berdasarkan penjelasan di atas, permasalahan atau kasus


yang paling hangat pada saaat ini adalah mengenai persekusi.
Namun, permasalahan atau kasus persekusi tersebut tidak semua
orang yang mengetahuinya, dalam hal ini sudah banyak media
sosial yang menyiarkan kasus-kasus persekusi dan katakata
persekusi sudah sering disebut, namun tidak semua orang yang
mengerti. Untuk itu, tulisan ini sengaja dibuat agar membantu
pembaca yang membutuhkannya dan masyarakat yang sampai
saat ini belum mengetahui apa itu persekusi dan dilanjutkan
bagaimana cara menyelesaikanny.

Sekarang ini persekusi masuk diranah digital, post


gambar, videos, dan potongannya disebarkan di media
sosial.Sungguh teramat sadis karena menghakimi seorang tanpa
melalui proses hukum. Tetapi sebelum maraknya dunia digital
persekusi memang telah ada sebelumnya sehingga ini bukanlah
hal baru di kalangan masyarakat. Kepolisian tidak boleh
mentoleransi setiap perbuatan persekusi (persecution)kepada
siapapun tanpa pembeda-bedaan.

Seandainya setiap persekusi dibiarkan begitu sajamaka


akan terbangun stigma buruk dan masyarakat tidak percaya lagi
dengan kepolisian serta penegakan hukum sebab dianggap
masalah dapat diselesaikan sendiri. Persekusi (persecution) bila
35
dicermati ini bukan merupakan suatu jenis tindak pidana yang di
muat dalam KUHP maupun UU lainnya. Tetapi tindakan
tersebut tergolong kejahatan yang di ancam dengan perbuatan
kurang menyenangkan, penganiyaan, pengancaman, pemerasan,
pengeroyokan bahkan penculikan yang tegas adadi KUHP
sehingga dari perbuatan-perbuatan tersebut digolongkan masuk
kedalam tindakan persekusi.Maka dari itu di upayakan serius
dari aparat penegak hukum dapat mencegah persekusi
(persecution) itu.

Persekusi (persecution) ialah tindakan tak


berprikemanusiaan,agar sekiranya aparat penegak hukum dapat
menbenahi diri sehingga penanggulangan tindakan persekusi
dapat terlaksana dengan baik. Masyarakat juga harus cerdas
dalam menyikapi fenomena dan kejadian di sekitarnya. Dalam
kenyataannya sekalipun kasus persekusi ini banyak terjadi
dikalangan masyarakat

36
II. Pembahasan

A. PENGERTIAN

Persekusi adalah perlakuan buruk secara sistematis oleh


individu atau kelompok terhadap individu atau
kelompok lainnya. Tindakan persekusi yang dilakukan bisa
berupa penyiksaan atau penganiayaan tanpa memandang
kemanusiaan lagi.

Dan perksekusain telah diakui sebagai salah satu bentuk


kejahatan kemanusiaan sejak tahun 1993 dengan diadopsinya
Statuta Pengadilan Internasional untuk Rwanda (ICTR). Dan
pereksekusia itu bebeda dengan main hakim sendiri, dalam arti
yang sebenarnya pereksekusian merupakan Tindakan memburu
seseorang atau golongan tertentu yang dilakukan suatu
pihaksecara sewenang-wenang dan sistematis juga luas, Jadi
beda dengan main hakim sendiri.

B. BENTUK BENTUK TINDAKAN PRESEKUSI

Istilah Persekusi sudah mulai banyak dikenal masyarakat


sebagai suatu tindakan yang merupakan perbuatan sewenang-
wenang terhadap seorang atau sejumlah warga dan disakiti,
dipersusah, atau ditumpas dan juga masuk dalam ranah
pelanggaran hukum pidana. Bahkan tindakan persekusi di
37
anggap sebagai suatu tindakan yang lebih berat dari tindakan
main hakim sendiri, karena korban dari tindakan persekusi
belum tentu bersalah dan hanya baru dugaan melakukan suatu
tindak pidana.

Hukum yang digunakan sekelompok masyarakat yang


seperti itulah yang sering disebut hukum rimba. Artinya korban
belum dibuktikan kesalahannya tetapi sudah dieksekusi oleh
eksekutor yang bukan aparat hukum. Sedangkan dalam sistim
hukum pidana kita telah disebutkan bahwa yang mempunyai
kewenangan melakukan eksekusi (artinya melaksanakan
putusan lembaga peradilan pidana) adalah lembaga negara yang
bernama kejaksaan. Dan masyarakat tidak memiliki hak dan
kewenangan untuk melakukan eksekusi kepada korban.

Bentuk-Bentuk tindakan Persekusi ialah :

1) Pengancaman

Pengancaman adalah Tindakan yang di lakukan untuk


melakukan sesuatu yang merugikan, menyulitkan,
menyusahkan, atau mencelakakan pihak lain.

2) Penganiayaan

penganiayaan diartikan sebagai tindakan yang


menyebabkan rasa sakit atau luka di tubuh seseorang

3) Pengeroyokan

38
Pengeroyokan adalah proses, cara, perbuatan
mengeroyok memiliki pengertian bahwa tindak pelanggaran
hukum yang bersama-sama melakukan kekerasan terhadap
orang atau barang atau yang biasa.

4) Penculikan

penculikan adalah penyimpangan yang melanggar


hukum dan pengurungan seseorang terhadap kehendaknya.
Dengan demikian, penculikan adalah kejahatan gabungan.

5) Dan Memaksa

Memaksa adalah memperlakukan, menyuruh atau


meminta dengan paksaan.

C. TAHAPAN PERILAKU PERSEKUSI

Persekusi terjadi melalui proses yang terdiri atas empat


tahapan yang dilakukan oleh para pelakunya. Yaitu;

1. Melakukan pelacakan identitas dan alamat target persekusi.


2. Memberikan instruksi kepada massa untuk memburu target
tersebut dengan menyebarkan identitas dan alamat target ke
media sosial.
3. Melakukan aksi persekusi dengan cara menggruduk (menyerbu)
rumah atau kantor target.

39
D. UNSUR PERSEKUSI

Macam-macam unsur persekusi diantaranya yaitu:

A. Pelaku tindak kejahatan secara nyata menghilangkan hak-


hak dasar orang lain
B. Pelaku tindak kejahatan menjadikan seseorang atau
sekelompok orang sebagai target atas dasar identitas yang
berbeda.
C. Orang atau kelompok yang menjadi target atas dasar politik,
ras, kewarganegaraan, etnik, budaya, agama, gender atau
atas alasan-alasan lainnya yang secara universal dilarang
dalam hukum internasional.
D. Perbuatan tersebut dikaitkan dengan perbuatan apapun
sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat 1, di antaranya yaitu
seperti pembunuhan, pembasmian, perbudakan, deportasi
atau pemindahan paksa penduduk, pemenjaraan atau
tekanan-tekanan terhadap kebebasan fisik yang bersifat
kejam dan melanggar peraturan dasar hukum internasional,
penyiksaan, penculikan/penghilangan paksa, kejahatan
apartheid, atau kejahatan lain yang menjadi yurisdiksi ICC.
E. Kejahatan tersebut dilakukan sebagai bagian dari serangan
yang meluas dan sistematik yang ditujukan kepada
sekelompok sipil tertentu.

40
F. Pelaku tindak kejahatan (persekusi) mengetahui per-
buatannya atau dengan niat menjadi bagian serangan yang
meluas dan sistematis terhadap kelompok sipil tertentu.

E. PENYEBAB PERSEKUSI

Persekusi dapat disebabkan oleh beberapa faktor


yang melatar belakanginya, diantaranya;

A. Adanya perasaan tidak percaya dan saling mencurigai


antara masyarakat yang kurang mampu terhadap kaum
elit.
B. Adanya kesenjangan sosial sebab belum ada nilai tambah
ekonomi bagi masyarakat kurang mampu.
C. Adanya globalisasi dan kehidupan maya di masyarakat
yang menyebabkan mereka merasa bebas untuk
mengeluarkan pendapatnya.
D. Adanya anggapan masyarakat saat ini bahkan
sebelumnya bahwa terjadi ketidakadilan dalam
penegakan hukum.
E. Adanya anggapan masyarakat bahwa proses hukum
penuh dengan intervensi dari pemerintah sehingga
menyebabkan ketidakpercayaan masyarakat.

41
F. DAMPAK PERSEKUSI

Tindakan persekusi dapat memberikan dampak buruk


bagi korban yang mengalaminya. Antara lain;

1.Trauma Fisik dan Mental

Salah satu akibat buruk melakukan persekusi ialah


trauma secara fisik dan mental. Dampak yang berupa trauma
mental menyebabkan seseorang mengalami beban psikologis
yang berat, bahkan korban persekusi bisa sampai berpikiran
untuk melakukan bunuh diri.

2. Penolakan

Penolakan atau penyangkalan terjadi dalam diri korban.


Penolakan bahwa persekusi terjadi pada dirinya. Penolakan ini
dapat berbentuk kebingungan, kelupaan, menghindar, dan
banyak diam.

3. Ketakutan dan Kecemasan

Ketakutan dan kecemasan akan kejadian yang sama akan


berulang dapat terus muncul di dalam pikiran pelaku, selain itu
ketakutan untuk bertemu dengan banyak orang juga dapat terjadi
karena trauma dari persekusi.

42
4. Perasaan rentan dan tidak berdaya

Apabila korban persekusi seorang diri, ia memiliki


kerentanan dan ketidakberdayaan dari orang-orang disekitarnya
termasuk dirinya sendiri, ketidakberdayaan korban dapat
membuat kepercayaan diri hingga mentalnya hancur.

5. Depresi

Depresi sangat berpotensi terjadi kepada orang yang


mengalami persekusi, depresi hingga kehilangan arah hidup dan
nilai diri dapat berakibat pada menurunnya produktivitas
seseorang dalam menjalani hidupnya. Karena depresi, korban
tidak dapat mengelola emosinya.

6. Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)

Gangguan stress pasca trauma adalah kondisi mental


yang dipicu pengalaman tragis. Seseorang yang mengalami
PTSD akan menjadi ingat secara detail kejadian yang
menimpanya atau justru sistem otak menghapus kejadian
tersebut. Orang yang mengalami PTSD biasanya bermimpi
buruk, terisolasi, dan bahkan berhalusinasi. Oleh karena itu
butuh tindak rehabilitasi.

43
III. SOAL PERSEKUSI

1. Apa arti persekusi?

2. Sebutkan salah satu penyebab Timbul nya persekusi!

3. Apa saja pasal pasal persekusi ?

4.sebutkan 3 unsur unsur kejahatan persekusi !

44
III. KUNCI JAWABAN

1.Sebagai perlakuan tidak adil atau kejam dalam jangka waktu lama
karena ras, agama , atau kepercayaan politik

2. Banyak munculnya anggapan bahwa penegakan hukum masih belum


bisa berlaku adil.

3. Pasal 368 KUHP tentang pemerasan , pasal 369 KUHP tentang


pengancaman , pasal 351 tentang penganiayaan , pasal 170 tentang
pengeroyokan.

4.- Pelaku kejahatan secara nyata menghilangkan hak hak dasar milik
orang lain.

-Pelaku kejahatan menargetkan seseorang atau sekelompok orang atas


dasar identitas yang berbeda.

-Kejahatan di lakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas dan


sistematik , yang di rujukan kepada sekelompok sipil tertentu.

45
DAFTAR PUSTAKA

Zalfa Zahirah, (2023). Diakses 2 April 2023, dari


https://eprints.umm.ac.id/82735/1/BAB I.pdf.pdf

Cindi Femi Lusianti (2023). Diakses 2 April 2023, dari


https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/61

Dara Puspa Sabilla (2023). Diakses 15 April 2023, dari


https://eprints.umm.ac.id/35497/3/jiptummpp-gdl-diyahanisa-47269-3-
babii.pdf

Zalfa Zahirah, Ketahui Dampak Cyberbullying dan Cara Mengatasinya.


(2022). Diakses 26 May 2023, dari https://www.alodokter.com/seputar-
cyberbullying-yang-penting-untuk-diketahui,

Cindi Femi Lusianti, TINDAKAN PERSEKUSI OLEH


SEKELOMPOK ORANG DITINJAU DARI HUKUM PIDANA -
UMM Institutional Repository. (2023). Diakses 25 April 2023, dari
https://eprints.umm.ac.id/37865/

Dara Puspa Sabilla, Body Shaming: Jenis, Dampak, dan Cara


Menghentikan. (2022). Di akses 6 Mei 2023, dari
https://www.gramedia.com/best-seller/body-shaming/

46
Zalfa Zahirah (2023). Retrieved 17 Mei 2023, dari
https://repository.uinbanten.ac.id/9825/3/S_IAjiptummpp-gdl-
sofyanfath-50673-2-babi.pdf

Cindi Femi Lusianti (2023). Diakses 20 Mei 2023, dari


http://repository.unpas.ac.id/13286/4/BAB%2

Dara Puspa Sabilla (2023). Diakses 26 Mei 2023, dari


digilib.uinsgd.ac.id/42013/4/4_bab1.pdf

47
BIODATA DIRI

Nama : Cindi femi lusianti

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 01 April 2005

Alamat : jln jamika gg siti Mariah No. 523/86 RT 01/01 kel jamika kec
Bojong loa kaler

Sekolah : SMKN 12 Bandung

Hobby : Masak

Cita cita : Pengusaha yang sukses

Email : cindifemiil@gmail.com

48
BIODATA DIRI

Nama : Zalfa Zahirah

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 08 Agustus 2005

Alamat : Sariwangi City View Blok A Kav 28

Sekolah : SMKN 12 Bandung

Hobby : Menonton film

Cita cita : Membahagiakan orang tua

Email : zalfzhr08@gmail.com

49
BIODATA DIRI

Nama : Dara Puspa sabilla

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 01 Februari 2006

Alamat : jln sindang sirna III RT 07/06 kec Sukasari kel gegerkalong

Sekolah : SMKN 12 Bandung

Hobby : Memainkan alat musik

Cita cita : Pilot

Email : darapuspa2006@gmail.com

50

Anda mungkin juga menyukai