Disusun oleh :
Geby Velensia
Daftar Isi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Abad ke-21 dunia sudah mengalami perkembangan yang
sangat spesifik terutama di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK). Banyak teknologi baru yang diciptakan dengan tujuan
membantu manusia di berbagai bidang. Pesatnya perkembangan
dalam bidang teknologi dan informasi menimbulkan perubahan pada
peradaban manusia.
Setiap orang dengan bebas dapat melakukan aktivitas apapun
di media social. Media sosial mengikutsertakan penggunanya ke
dalam budaya baru yang dapat mengubah pola pikir dan perilaku
manusia. Hal ini paling berpengaruh kepada para remaja yang
berada pada usia pubertas, dimana kesehatan mentalnya masih labil
dan banyak dipengaruhi oleh lingkungan eksternal (Kartono 2003).
Tak hanya itu, remaja merupakan sosok yang paling sering
menggunakan media sosial dengan tujuan mencari teman,
memposting foto atau video, membangun self-image dan lainnya.
Akan tetapi, tidak semua remaja menggunakan media sosial dengan
baik dan benar. Akibat bebasnya aktivitas seseorang di internet
khususnya di media sosial, mereka tidak tahu cara beretika dalam
menggunakan media sosial dan hal-hal apa saja yang Sebaiknya
tidak dilakukan dalam penggunaan media sosial sehingga
menyebabkan terjadinya penyalahgunaan media sosial seperti yang
sering kita temui adalah cyberbullying.
Cyber bullying menjadi salah satu dampak yang muncul dari
aktivitas online, dimana seseorang melakukan tindakan bully kepada
orang lain di dalam dunia online. Dampak negatif dari cyber
bullying dapat dilihat baik secara psikologis maupun fisik.
..
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan
beberapa masalah sebagai berikut.
1. Mengapa tindakan cyberbullying bisa terjadi?
2. Bagaimana pengaruh Covid-19 terhadap tindakan cyberbullying?
3. Apa penyebab terjadinya cyberbullying?
4. Apa saja dampak yang diakibatkan oleh cyberbullying kepada
kesehatan mental seseorang?
5. Bagaimana cara mengatasi tindakan cyberbullying?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dengan ini tujuan
dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan paham mengenai tindakan cyberbullying.
2. Untuk mengetahui pengaruh pandemi Covid-19 terhadap tindakan
cyberbullying.
3. Untuk mengetahui penyebab timbulnya cyberbullying.
4. Untuk mengetahui dampak cyberbullying terhadap kesehatan mental.
5. Untuk mengetahui dan tahu cara mengatasi tindakan cyberbullying.
D. Pembatasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah kami melakukan pembatasan
masalah sebagai berikut.
1. Responden yang mengisi survei dibatasi dari umur 12-18 tahun.
2. Analisis data berpusat pada cyberbullying.
E. Manfaat Penelitian
1. Untuk akademik
Melakukan tugas penelitian kelompok untuk mendapatkan
pemahaman pada materi proposal penelitian, mengetahui
pembuatan proposal penelitian, serta mendapatkan penilaian
yang sesuai dengan kriteria penilaian.
2. Untuk pembaca
Sebagai bahan untuk memahami lebih lanjut terkait tindakan
cyberbullying.
Sebagai contoh proposal penelitian bagi pembaca sehingga
proposal lain dapat menghasilkan proses dan hasil akhir yang
lebih baik.
BAB 2
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Definisi dari cyberbullying yaitu tindakan mengintimidasi
menggunakan media atau perangkat elektronik, tindakan
perundungan di media sosial adalah tindakan yang disengaja oleh
pelaku dengan maksud atau tujuan yang menyebabkan timbulnya
kerugian, tindakan yang selalu dilakukan secara konsisten atau
berulang ulang, cyberbullying selalu melibatkan suatu unsur
hubungan yang ditandai dengan adanya ketidakseimbangan kekuatan
(Hellsten, 2017). Cyberbullying adalah tindakan yang dilakukan oleh
seorang atau sekelompok orang terhadap individu lain melalui pesan
teks, gambar/foto, atau video yang cenderung merendahkan dan
melecehkan (Hidajat et al., 2015).
Cyberbullying terbagi menjadi beberapa bentuk. Pertama
adalah Flamming, yaitu pertengkaran dengan melibatkan kemarahan
dan bahasa vulgar yang dilakukan secara online. Kedua adalah
Harassment, yaitu pesan yang buruk dan menghina yang dikirim
secara berulang. Ketiga adalah Denigration, yaitu membuat rumor
negatif hingga merusak relasi korban. Keempat adalah Outing, yaitu
menyebarkan rahasia, informasi atau gambar yang memalukan orang
lain secara online. Terakhir adalah Exlusion, yaitu pengabaian secara
sengaja dan kejam kepada orang lain dalam suatu forum online.
B. Penyebab Cyberbullying
Cyberbullying atau perundungan didominasi oleh remaja. Hal
ini disebabkan pengguna internet terbesar di Indonesia adalah para
remaja. Motif remaja dalam melakukan tindakan bullying di media
sosial dapat dikategorikan sebagai berikut;
a. Adanya ketidaksukaan terhadap pribadi seseorang yang dinilai
kurang pantas atau layak bagi para pelaku.
b. Bertujuan untuk menyindir dengan kalimat-kalimat negatif atau
tidak etis kepada para korban.
c. Bermaksud untuk menghibur agar dapat mengundang canda tawa
dari para user atau pengguna internet seperti gambar atau foto
meme yang diposting di account media sosial para korban
d. Terdapat perasaan dengki dan hasud yang menimpa pelaku
disebabkan para korban bullying dinilai kurang pantas dan layak
dalam meraih kesuksesan atau keberhasilan yang telah diperoleh.
e. Pelaku merasa yakin bahwa dirinya lebih baik dan pantas
dibanding para korban baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
C. Dampak Cyberbullying
Masa pandemi ini membuat aktivitas belajar-mengajar yang
sebelumnya dilakukan secara manual harus berganti dengan
penerapan teknologi. Dengan kata lain anak akan lebih sering
mengakses gawai dan internet. Untuk menjadikan internet sebagai
tempat bermain dan belajar. Dengan terjadinya hal tersebut, dapat
disimpulkan bahwa pandemi covid 19 ini sangatlah berpengaruh
dalam tindakan cyberbullying, maraknya penggunaan teknologi,
membuat hal tersebut terjadi.
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam menyelesaikan proposal penelitian ini, metode
penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian kuantitatif.
Menurut V. Wiratna Sujarweni (2014:39) penelitian kuantitatif
adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan
yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-
prosedur statistik atau cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).
Sedangkan pengertian Metode Penelitian Kuantitatif, menurut
Sugiyono (2017:8) adalah Metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan.
Untuk memfasilitasi laporan ini. Dengan jumlah populasi dan
sampel sebagai berikut.
1. Populasi
Jumlah populasi total berjumlah 39 orang
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah kepada pengguna media sosial
berusia 12-18 tahun.
B. Tanggal penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di rumah masing masing
anggota. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 7 Februari 2022
hingga 9 Maret 2022.
16 15
14
12
10
10
8 7
4
3 3
2 1
0
12 Tahun 14 Tahun 15 Tahun 16 Tahun 17 Tahun 18 Tahun
Tidak mengalami
Telegram
Discord
Game
0 5 10 15 20 25
36%
49%
PENUTUP
(kesimpulan, saran)
Daftar pustaka