Anda di halaman 1dari 67

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI


MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN
PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KEJAMBON 3
KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:
NUR ‘AENI
X4711126

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
commit to user

i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Nur Aeni


NIM : X4711126
Jurusan/Program Studi : JPOK/Penjaskesrek

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA PENINGKATAN


HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI
PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA
KELAS IV SD NEGERI KEJAMBON 3 KECAMATAN TEGAL
TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini
benar-benar merupakan hasil karya sendiri. Selain itu, sumber informasi
yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012


Yang membuat pernyataan

Nur Aeni

commit to user

ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI


MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN
PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KEJAMBON 3
KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh:
NUR ‘AENI
X4711126

Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
commit to user

iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji


Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.

Surakarta,… ................... 2012


Pembimbing Pembimbing II
I

commit to user

iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

# Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakan lah hal
yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain karena hidup hanya sekali.

# Ingatlah hanya kepada Allah apapun, dimana pun kita berada. Kepada Dia-lah
tempat meminta dan memohon.

# Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen bersama
untuk menyelesaikannya.

commit to user

vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, ku persembahkan karya ini untuk :

 “Bapak Ibu dan Mertua-ku”


Doa mu yang tiada terputus, kerja keras tiada henti, pengorbanan yang
tak terbatas dan kasih saying tak terbatas pula. Semuanya membuat ku bangga
memiliki kalian. Tiada kasih sayang yang seindah dan seabadi kasih sayang mu.

 “Suami, Anak - Anak-ku, dan Menantu serta Cucu-ku”


Terima kasih karena senantiasa mendorong langkah ku dengan perhatian ,
semangat dan selalu ada disamping ku baik disaat ku tegar berdiri maupun saat
ku jatuh dan terluka.

 “Teman Sejawat dan Kerabat Terdekat-ku ”


Terima kasih atas semangat, kerjasama dan perjuangannya.

commit to user

vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

Nur Aeni. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS


BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU
PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KEJAMBON 3
KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN
2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta. 2012
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pengunaan alat
bantu pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar permainan bola voli pada
siswa kelas IV SD Negeri Kejambon 3 kota Tegal tahun pelajaran 2011/2012.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa
kelas IV SD Negeri Kejambon 3 Tegal yang berjumlah 33 siswa. Sumber data
berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan tes dan
observasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi metode. Analisis data
menggunakan teknik analisis statistik deskriptif komparatif dan teknik prosentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penggunaan alat bantu pembelajaran
dapat meningkatkan hasil belajar permainan bola voli dari pra siklus ke siklus I
dan dari siklus I ke siklus II. Pembelajaran pada pra siklus bersifat monoton
sehingga hasil belajar permainan bola voli rendah yaitu 36,42%. Peningkatan
terjadi pada siklus I. Hasil belajar permainan bola voli meningkat walaupun
belum optimal yaitu 63,64%. Pelaksanaan siklus II menyebabkan hasil belajar
permainan bola voli menjadi baik yakni 87,87% dan hasil belajar permainan
bola voli menjadi tinggi sehingga bisa mendukung suatu pembelajaran
yang berkualitas.
Simpulan penelitian ini adalah penggunaan alat bantu pembelajaran
meningkatkan hasil belajar permainan bola voli pada siswa kelas IV SD Negeri
Kejambon 3 Tegal.

Kata Kunci: alat bantu pembelajaran, hasil belajar, permainan bola voli

commit to user

viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang
memberi ilmu, inspirasi dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “UPAYA PENINGKATAN HASIL
BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN ALAT
BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI
KEJAMBON 3 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN
PELAJARAN 2011/2012”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mendapatkan gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan,
dan Rekreasi, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu,
penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Mulyono, M.M. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan.
3. Waluyo, S.Pd., M.Or. selaku Ketua Program Pendidikan Jasmani,
Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Agus Margono, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I, yang selalu
memberikan motivasi dan bimbingan dalam penyesuaian skripsi ini.
5. Tri Winarti Rahayu, S.Pd.,M.Or., selaku Dosen Pembimbing II, yang
selalu memberikan motivasi dan bimbingan dalam penyesuaian skripsi ini.
6. Kepala Sekolah SD Negeri Kejambon 3 Kota Tegal yang telah member
kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam penelitian.
7. Para siswa SD Negeri Kejambon 3 Tegal yang telah bersedia untuk
berpartisipasi dalam pelakscaonmam
anitpteonueslietrian ini.
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan


karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi
ini bermanfaat bagi penulis khususnya dari pembaca umumnya.

Surakarta, Juli 2012


Penulis,

commit to user

x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL ..................................................................................................................i
PERNYATAAN...................................................................................................... ii
PENGAJUAN ........................................................................................................ iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................................................iv
PENGESAHAN PENGUJI ...................................................................................... v
MOTTO ..................................................................................................................vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ix
DAFTAR ISI ...........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 4
A. Kajian Teori ................................................................................. 4
B. Kerangka Berpikir ..................................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN 20
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 20
B. Subjek Penelitian ....................................................................... 21
C. Data dan Sumber Data ............................................................... 21
D. Pengumpulan Dcaotam.m
...i.t..t.o...u
...s.e..r ................................. 21

xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

E. Uji Validitas Data ...................................................................... 22


F. Analisis Data .............................................................................. 23
G. Indikator Kinerja Penelitian ....................................................... 23
H. Prosedur Penelitian .................................................................... 25
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN ................................ 27
A. Deskripsi Pra Tindakan.............................................................. 27
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ....................................... 29
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus ............................... 42
D. Pembahasan ............................................................................... 42
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................... 49
A. Simpulan .................................................................................... 49
B. Implikasi .................................................................................... 50
C. Saran .......................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 53


LAMPIRAN - LAMPIRAN................................................................................... 54

D. Pengumpulan Dcaotam.m
...i.t..t.o...u
...s.e..r ................................. 21

xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Waktu Penelitian ............................................................................................. 20
2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ............................................................... 22
3. Prosentase Target Pencapaian ......................................................................... 25
4. Deskripsi Data Awal Keaktifan Siswa Saat Melakukan Servis Atas
Sebelum Diberi Tindakan ............................................................................... 27
5. Deskripsi Data Awal Kemampuan Siswa Saat Melakukan Servis Atas
Sebelum Diberi Tindakan ............................................................................... 28
6. Deskripsi Data Awal Hasil Belajar Siswa Sebelum Diberi Tindakan ............ 29
7. Deskripsi Data Keaktifan Siswa Saat Melakukan Servis Atas Setelah
Diberi Tindakan I ............................................................................................ 33
8. Deskripsi Data Kemampuan Siswa Saat Melakukan Servis Atas Setelah
Diberi Tindakan I ............................................................................................ 34
9. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Setelah Diberi Tindakan I ...................... 35
10. Deskripsi Data Keaktifan Siswa Saat Melakukan Servis Atas Setelah
Diberi Tindakan II........................................................................................... 39
11. Deskripsi Data Kemampuan Siswa Saat Melakukan Servis Atas Setelah
Diberi Tindakan II........................................................................................... 40
12. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Setelah Diberi Tindakan II..................... 41
13. Hasil Peningkatan Kualitas Pembelajaran Antar Siklus ................................. 42
14. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................................... 43

commit to user

xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar : Halaman
1. Sikap Servis Atas ......................................................................................... 7
2. Alat Bantu Pembelajaran............................................................................ 17
3. Kerangka Penelitian ................................................................................... 18
4. Grafik Perbandingan Hasil Belajar ...................................................................... 43

commit to user

xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran : Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................... 54
2. Implementasi RPP ............................................................... 78
3. Data Keaktifan Siswa .......................................................... 83
4. Penilaian Psikomotoris Siswa ............................................. 87
5. Rekapitulasi hasil belajar siswa .......................................... 91
6. Hasil Kartu Ceria................................................................. 95
7. Surat Keterangan Melakukan Penelitian ........................... 105
8. Surat Ijin Penelitian ........................................................... 106
9. Dokumentasi Kegiatan ...................................................... 107

commit to user

xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian dari pendidikan
nasional dan secara umum membentuk manusia seutuhnya yang tertuang dalam
tujuan pendidikan nasional. Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan tentang
dan melalui aktivitas jasmani, permainan, dan olahraga yang terpilih untuk
mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani merupakan perkembangan
kepribadian menyeluruh dan penguasaan ketrampilan dasar pelaksanaan
pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka panjang
dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia, hasil yang di
harapkan dapat di capai dalam waktu cukup lama oleh karena itu pendidikan
jasmani dan olahraga harus ditingkatkan dan dilakukan dengan penuh kesabaran
dan keikhlasan.
Hal ini diperlukan suatu tindakan yang mendukung proses pembelajaran
yang kondusif. Pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran permaian
bola voli di beberapa sekolah menunjukkan bahwa banyak di temukan masalah
kurangnya media pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi pra penelitian yang
dilakukan peneliti di SD Negeri Kejambon 3 siswa-siswi di kelas berikut, masih
mengalami kesulitan dalam teknik permainan bola voli penyebab masalah belajar
dapat bersumber dari faktor intern dan ekstern.
Mempertimbangkan tingkat kemampaun siswa dalam menerima melaui
pembelajaran berdua antara satu siswa dengan siswa yang lain. Guru perlu
mengembangkan metode dan media pembelajaran yang dapat mempermudah
;siswa menerima pelajaran dengan baik sebuah media yang dapat diterima oleh
siswa mengingat kemampuan siswa yang berbeda.
Dalam meneliti media pembelajaran atau alat bantu seorang guru harus
memperhatikan faktor biaya, manfaat, keunggulan alat dan menarik perhatian
siswa.
Modifikasi dalam pendidikan jasmani dapat dilakukan dengan perubahan pada
alat, ukuran, lapangan bentuk dcaonmjmit ltaohuspeermain agar tercipta suasana yang
um

1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

belajar menyenanangkan atau PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan


Menyenangkan) Salah satu pendekatan dalam pembelajaran bola voli dengan
menggunakan alat bantu pembelajaran agar siswa tidak merasa takut dan lebih
mudah menangkap materi ajar yang diberikan oleh guru. Tujuan modifikasi
pembelajaran bola voli adalah agar siswa senang mengikuti pelajaran dan
membuat siswa aktif.
Dari 33 siswa, baru 31 % yang tuntas belajar dan rata-rata kelas belum
mencapai KKM yang ditetapkan yaitu sebesar 7,1. Jadi secara umum siswa kelas
IV SD Negeri Kejambon 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal belum tuntas.
Berdasarkan hal itu maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian
tindakan kelas (PTK) pada siswa kelas IV SD Negeri Kejambon 3 Tegal dengan
judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Servis Atas Bola Voli Melalui Penggunaan
Alat Bantu Pembelajaran pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kejambon 3 Tegal
Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang identifikasi dan pembatasan masalah media
permasalahan yang menjadi pola penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Bagaimanakah penggunaan alat bantu dalam pembelajaran penjasorkes
dapat meningkatkan hasil belajar permainan bola voli siswa kelas IV SD Negeri
Kejambon 3 Tegal ?”

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan diatas tujuan penelitian
ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar melalui penggunaan alat bantu
pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar permainan bola voli pada siswa
kelas IV SD Negeri Kejambon 3 kota Tegal tahun pelajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
1. Bagi guru penjas orkes SD Negceorm meitjatm
iK ou
bosenr3 Tegal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

a. Untuk meningkatkan kreatifitas guru di sekolah dalam membuat dan


mengembangkan media bantu pembelajaran yang dimodifikasi dalam
permbelajaran PAKEM.
b. Sebagai bahan masukan guru dalam memilih alternatif pembelajaran yang
akan dilakukan.
c. Untuk meningkatkan kerja guru dalam menjalankan tugasnya secara
profesional terutama dalam pengembangan media bantu pembelajaran.
2. Bagi siswa kelas IV SD Negeri Kejambon 3 Kota Tegal
a. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan
meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes
serta meningkatkan hasil belajar permainan bola voli
b. Dapat meningkatkan minat dan kemampuan permainan bola voli dan
mendukung pencapaian prestasi permainan bola voli.
3. Bagi Sekolah SD Negeri Kejambon 3 Kota Tegal
a. Untuk melihat sejauh mana kemampuan sesudah melakukan teknik servis
atas.
b. Sebagai bahan perbandingan antara ilmu yang didapat lembaga dengan
yang didapat dari lapangan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Permainan Bola Voli
a. Hakekat Permainan Bola Voli
Permainan yang menggunakan bola dan yang dimainkan dengan
sentuhan tangan saat memainkannya dikenal dengan nama bola voli.
Permainan yang sekarang dikenal sebagai permainan bola voli berasal dari
Negara Amerika Serikat. Permainan ini diperkenalkan pertama kali oleh
William G. Morgan seorang pembina olahraga lulusan dari Springfield
College. Saat itu Ia menjadi guru pendidikan jasmani pada Young Man
Christian Association (YMCK) di Holl Yokke pada tahun 1895.
Pada mulanya permainan ini diciptakan hanya sekedar sebagai
rekreasi maka perkembangannya di masing-masing negara tidak sama dan
juga tentang peraturannya. Misal permainan untuk Asia berbeda dengan
peraturan dari Eropa. Oleh karena itu diusulkan untuk mengadakan kongres,
dan kongres diadakan saat berlangsungnya Olympiade di Berlin tahun 1936
namun dalam kongres ini belum mencapai hasil baru pada tahun 1938
peraturan permainan dari Amerika sebagai peraturan internasional setelah
adanya beberapa perubahan
Pada tahun 1946 terbentuklah International Volley Ball Federation
dengan terbentuknya organisasi ini maka keinginan dan berkembangnya
permainan mulai nampak, terbukti penyelenggaraan peraturan permainan
bola voli penelitian turnamen internasional dan seragam terwujud kejuaraan
bola voli yang pertama diadakan diadakan kongres Komite Olympiade di
Cekoslovakia. Sedang pada tahun 1957 diadakan kongres Komite
Olimpiade Internasional di Sofia. Pada kongres ini bola voli diterima
sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan di Olympiade Baru pada
tahun 1964 pada acara Olympiade di Tokyo, bola voli untuk pertama kali
dipertandingkan sehingga bola voli juga menjadi olahraga prestasi.
commit to user

4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Akhirnya permainan bola voli masuk Indonesia, diperkenalkan oleh


tentara Belanda tahun 1928, kemudian tahun 1944 pada masa pendudukan
Jepang pernah mengalami perubahan. Setelah perang dunia II, masa
kemerdekaan Indonesia tercapai tahun 1950 perkembangan bola voli sangat
pesat. Banyak perkumpulan-perkumpulan bola voli dan terbentuknya top
organisasi bola voli Indonesia. Untuk menguji prestasi para pemain atau
perkumpulan itu diadakan pertandingan yaitu pada Pekan Olahraga Nasional
(PON) II di Jakarta tahun 1952. Sedang Persatuan Bola Voli Seluruh
Indonesia secara resmi berdiri tanggal 22 Januari 1955. Dengan adanya
induk organisasi tersebut maka mempunyai program kerja tahunan maka
berisi kegiatan untuk meningkatkan kualitas permainan atau prestasi pemain
bola voli Indonesia.
b. Teknik Dasar Permainan Bola Voli
1) Teknik Servis
Servis adalah pukulan awal untuk memulai permainan. Servis
sebagai awal dari permainan, sejalan dengan kemajuan yang dialami oleh
perkembangan permainan bola voli maka arti servis dalam permainan
bola voli juga mengalami perubahan – perubahan. Pada zaman sekarang
ini hendaknya pembaca mengartikan servis ini tidak lagi sebagai tanda
saat dimulainya permainan ataupun sekedar menyajikan bola tetapi
hendaknya diartikan sebagai suatu serangan yang pertama kali bagi regu
yang melakukan servis.
Berbagai macam cara yang dapat digunakan untuk menjadikan bola
hasil servis menjadi sulit untuk diterima oleh lawan. Cara untuk
mempersulit bola servis pada dasarnya berkaitan dengan :
a) Kecepatan, kurve dan perubahan arah jalannya bola. Untuk
menghasilkan bola yang bervariasi ditentukan oleh :
- Keras atau pelannya pukulan
- Tinggi atau rendahnya bola hasil pukulan
- Membuat bola berputar (spin) atau membuat bola tidak berputar
dan mengambang (cfloom
atmerit).to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b) Penempatan bola diarahkan kepada titik – titik kelemahan lawan,


misalnya:
- Kearah pemain yang lemah
- Dibelakang pengumpan atau tempat dimana pengumpan sedang
bergerak
- Ke arah pemain pengganti yang sedang/baru masuk
- Ke tempat yang kosong atau diantara pemain – pemain
- Ke garis belakang bola posisi penerima servis terlalu maju
- Ke arah dekat net bola posisi penerima servis terlalu belakang
- Ke garis samping bila posisi penerima servis terlalu ke tengah
c) Teknik servis pada dasarnya dapat dibedakan menjadi :
Berdasarkan arah bola dari pukulan servis :
- Servis tangan bawah (under hand servis)
- Servis tangan atas (over head servis)
Berdasarkan putaran jalannya bola :
- Top spin
- Back spin
- Out side spin
- Inside spin
- Floater
c. Teknik Dasar Servis Atas
Servis tangan atas atau overhead service adalah teknik service dimana
bola dipukul diatas kepala. Sebagaimana pengertian servis pada uraian di
depan bahwa servis juga salah satu teknik serangan, yang dilakukan pada
saat mulainya permainan. Dengan demikian pelaksanaannya bisa dilakukan
tanpa dan dengan loncatan pemain mengumpan bola sendiri dengan cara
Melambungkan ke depan atas kemudian melakukan awalan beberapa
langkah untuk melakukan lompatan untuk menyesuaikan dengan bola.
Pukulan bola pada servis ini, dilakukan saat loncatan pada titik puncak.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1) Teknik Servis
Sikap permulaan : Ambil sikap berdiri dengan kaki kiri berada
lebih ke depan daripada kaki kanan dan kedua lutut ditekuk, tangan kiri
menyangga bola sedang tangan kanan memegang bagian atas bola. Bola
dilambungkan dengan tangan kiri ke atas sampai ketinggian kurang lebih
setengah meter diatas kepala. Tangan kanan segera ditarik ke belakang
atas kepala dengan telapak tangan kanan menghadap ke depan.
Sikap saat perkenaan : Setelah tangan kanan berada diatas belakang
kepala dan bola berada sejangkauan tangan maka segera bola dipukul
dengan cara memukul seperti smash. Setelah bola berhasil dipukul maka
bola aka menjadi top-spin selama menjalani lintasannya. Sewaktu akan
melakukan servis perhatian harus selalu terpusat pada bola. Lecutan
tangan dan lengan sangat diperlukan dalam servis atas dan bila perlu
dibantu dengan gerakan togok ke arah depan sehingga bola akan
memutar lebih banyak. Pada waktu lengan dilecutkan siku jangan sampai
ikut tertarik ke bawah. Perkenaan tangan pada bola dan sebaliknya dapat
dilihat pada gambar berikut.

Gb.1 Sikap perkenaan tangan terhadap bola saat melakukan servis


(teknik servis atas) dan sikap keseluruhan pada teknik
servis.
Sikap akhir : Setelah tangan kanan memukul bola maka dilanjutkan
dengan melangkah ke depan masuk ke dalam lapangan permainan dan
mengambil sikap siap nocrm
omalmit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Belajar dan Pembelajaran


a. Hakekat Belajar
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu
dan pengetahuan penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap
dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah
proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses
pembelajaran dialami sepanjang hayat manusia serta dapat berlaku di
manapun dan kapanpun.
Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan belajar
walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan
guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi
pelajaran sehingga mencapai suatu objektif yang ditentukan (aspek
kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta
keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik.
Peran guru bukan semata memberikan informasi melainkan juga
mengarahkan dan memberi fasilitas belajar agar proses belajar lebih
memadai dan mudah diterima oleh peserta didik. Pembelajaran mengandung
arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari
sesuatu kemampuan atau nilai yang baru. Proses pembelajaran merupakan
seperangkat prinsip-prinsip yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk
menyusun berbagai kondisi yang dibutuhkan mencapai tujuan pendidikan.
1) Pengertian Belajar
Menurut Wasty Soemanto (1998:104) mengatakan bahwa belajar
adalah suatu proses dasar perkembangan hidup manusia, dengan belajar
manusia melakukan perubahan – perubahan kualitatif individu sehingga
tingkah lakunya dapat berkembang.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan suatu proses dari perkembangan hidup manusia,
dengan belajar manusicaommmeiltaktoukuasner perubahan - perubahan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

hidupnya, aktivitas dan prestasi dalam hidup manusia merupakan hasil


dari belajar.
Secara lengkap pengertian belajar dapat dirumuskan sebagai
berikut “Belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.”
Untuk menjalankan proses pendidikan, kegiatan belajar dan
pembelajaran merupakan suatu usaha yang amat strategis untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Pergaulan yang sifatnya mendidik itu
terjadi melalui interaksi aktif, antara siswa sebagai peserta didik dan guru
sebagai pendidik. Kegiatan belajar dilakukan oleh siswa, dan melalui
kegiatan itu akan ada perubahan perilakunya, sementara kegiatan
pembelajaran dilakukan oleh guru untuk memfasilitasi proses belajar,
kedua peranan itu tidak akan terlepas dari situasi saling mempengaruhi
dalam pola hubungan antara dua subyek, meskipun disini guru lebih
berperan sebagai pengelola.
Istilah pembelajaran sama dengan instruction atau pengajaran
menurut Purwadaminta 1976 yang dikutip H.J.Gino Suwarni, Suripto,
Maryanto, dan Sutijan (1998:30) bahwa “Pengajaran mempunyai arti
cara (perbuatan) mengajar atau mengajarkan.” Hal ini juga dikemukakan
Wina Sanjaya (2006: 74) bahwa mengajar diartikan sebagai proses
penyampaian informasi dari guru kepada siswa.
Menurut pasal 1 butir 20 UU No tahun 2003 tentang Sisdiknas
pembelajaran adalah “Proses interaksi peserta didik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar” jadi kita dapat mengetahui bahwa ciri
pembelajaran yaitu inisiatif, fasilitas, dan peningkatan proses belajar
siswa ini menunjukkan bahwa unsur kesengajaan dari pihak diluar
individu yang melakukan proses belajar, dalam hal ini pendidik secara
perorangan atau kolektif dalam suatu sistem, merupakan ciri utama
dalam pembelajaran. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

10

Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, ini sesuai


dengan yang dikemukakan Nana Sudjana (2005: 19) yaitu: Untuk
keperluan analisis tugas guru sebagai pengajar, maka kemampuan guru
atau kompetensi guru banyak hubungannya dengan usaha meningkatkan
proses dan hasil belajar dapat diguguskan ke dalam empat kemampuan
yakni:
a) Merencanakan program belajar mengajar
b) Melaksanakan dan memimpin atau mengelola proses belajar
mengajar.
c) Menilai kemajuan proses belajar mengajar.
d) Menguasai bahan pelajaran dalam pengertian menguasai bidang studi
atau mata pelajaran yang dipegangnya.
Untuk seorang guru harus memiliki kemampuan dalam
menyampaikan tugas ajar agar tujuan pengajaran dapat tercapai. Hal
yang terpenting, dan harus diperhatikan dalam mengajar, guru harus
mampu menerapkan metode mengajar yang tepat dan mampu
membelajarkan siswa menjadi aktif melaksanakan tugas yang diberikan
oleh guru.
2) Ciri – ciri perilaku belajar
Pada umumnya ciri utama dari proses belajar adalah adanya
perubahan tingkah laku dalam diri individu. Tetapi tidak semua
perubahan tingkah laku adalah hasil belajar. Perubahan tingkah laku yang
dikategorikan sebagai hasil belajar mempunyai ciri – ciri sebagai berikut
a) Perubahan yang disadari
Artinya individu yang melakukan proses belajar menyadari
bahwa pengetahuannya telah bertambah, ketrampilannya telah
bertambah. Jadi orang yang berubah tingkah lakunya karena mabuk
tidak termasuk dalam pengertian perubahan belajar. Sebab yang
bersangkutan tidak menyadari apa yang terjadi dalam dirinya.
b) Perubahan yang bersifat kontinyu (berkesinambungan)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

11

Artinya perubahan yang telah terjadi menyebabkan terjadinya


perubahan tingkah laku yang lain.
c) Perubahan yang bersifat fungsional
Artinya perubahan yang diperoleh dari hasil belajar memberikan
manfaat bagi individu yang bersangkutan.
d) Perubahan yang bersifat positif
Artinya terjadi pertambahan perubahan dalam diri individu.
e) Perubahan yang bersifat aktif
Artinya perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya akan tetapi
melalui aktivitas individu.
f) Perubahan yang bersifat permanen
Artinya perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar akan kekal
dalam diri individu.
g) Perubahan yang bertujuan dan terarah
Artinya perubahan itu terjadi karena ada sesuatu yang akan
dicapai.
b. Pembelajaran
1) Konsep pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
perolehan ilmu dan pengetahuan penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat
manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun.
Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan belajar
walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan
guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi
pelajaran sehingga mencapai suatu objektif yang ditentukan (aspek
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

12

kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif),


serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik.
Peran guru bukan semata memberikan informasi melainkan juga
mengarahkan dan memberi fasilitas belajar agar proses belajar lebih
memadai dan mudah diterima oleh peserta didik. Pembelajaran
mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu
seseorang mempelajari sesuatu kemampuan atau nilai yang baru. Proses
pembelajaran merupakan seperangkat prinsip-prinsip yang dapat
digunakan sebagai pedoman untuk menyusun berbagai kondisi yang
dibutuhkan mencapai tujuan pendidikan.
2) Prinsip – prinsip pembelajaran
Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa.
Untuk mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka
dalam proses pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip
pembelajaran yang tepat.
Menurut Wina Sanjaya (2006: 30) bahwa sejumlah prinsip yang
harus diperhatikan dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran
diantaranya:
1) Berpusat pada siswa
2) Belajar dengan melakukan
3) Mengembangkan kemampuan social
4) Mengembangkan Keingintahuan, imajinasi, dan fitrah
5) Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
6) Mengembangkan kreatifitas siswa
7) Mengembangkan ilmu dan teknologi
8) Menumbuhkan kesadaran sebagai warga Indonesia yang baik
9) Belajar sepanjang hayat
Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut sangat penting untuk
diperhatikan oleh seorang guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran. pembelajaran yang didasarkan pada prinsip-prinsip belajar
yang benar maka akan dicpoem
rom
leiht thoasuislebrelajar yang optimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

13

c. Hasil belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting
dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat
memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya
mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari
informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan
siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.
Hasil belajar dibagi menjadi tiga macam hasil belajar yaitu : (a).
Keterampilan dan kebiasaan; (b). Pengetahuan dan pengertian; (c). Sikap
dan cita-cita, yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang
ada pada kurikulum sekolah.
Suatu proses belajar dikatakan berhasil apabila tujuan instruksional
khusus tercapai. Untuk tercapainya tujuan tersebut, guru mengadakan tes
sumatif setelah selesai menyajikan materi pokok kepada siswa. Dari tes ini
diketahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam belajar. Hasil belajar dalam
periode tertentu dapat dilihat dari nilai raport yang secara nyata dapat dilihat
dalam bentuk angka-angka. Siswa yang belajar dengan baik akan
mendapatkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang asal-
asalan atau tidak teratur secara konseptual. Dengan kata lain hasil/prestasi
belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari
kegiatan belajar yang dilakukan. (Nana Sudjana, 2009:22)
3. Media Pembelajaran
a. Pengertian
Media (Bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang
berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti “tengah,
perantara, atau pengantar” (Arsyad, 2002). Oleh karena itu media dapat
diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima
pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan, atau alat. Sedangkan menurut
Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2002), bahwa media jika dipahami secara
garis besar adalah manusia, cm
om
atm
eriit, taotauusekrejadian yang membangun kondisi,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

14

yang menyebabkan siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan


atau sikap. Jadi menurut pengertian ini guru, teman sebaya, buku teks,
lingkungan sekolah dan luar sekolah, bagi seorang siswa merupakan media.
Banyak batasan tentang media, Association of Education and
Communication Technology (AECT) memberikan pengertian tentang media
sebagai salah satu bentuk dan saluran yang digunakan untuk untuk
menyampaikan pesan dan informasi. Dalam dunia pendidikan, seringkali
istilah alat bantu atau media komunikasi digunakan secara bergantian atau
sebagai pengganti istilah media pendidikan (pembelajaran). Seperti yang
dikemukakan Hamalik (1994) bahwa “Dengan menggunakan alat bantu
berupa media komunikasi, hubungan komunikasi dapat berjalan dengan
lancar dan hasil yang maksimal”.
Media merupakan sarana pembelajaran yang digunakan untuk
menyampaikan informasi kepada siswa yang bertujuan untuk memberitahu
siswa. Media adalah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan
(dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan. Dalam proses
belajar mengajar penerima pesan itu ialah siswa. Pembawa pesan (media)
itu berinteraksi dengan siswa melalui indera mereka. Siswa dirangsang
dengan media itu untuk menggunakan inderanya untuk menerima informasi.
Kadang kadang siswa dituntut untuk menggunakan kombinasi dari beberapa
indera supaya dapat menerima pesan itu lebih lengkap.
Dalam suatu proses belajar mengajar, pesan yang disalurkan oleh
media dari sumber pesan ke penerima pesan itu ialah materi pelajaran.
Dengan perkataan lain pesan itu ialah isi pelajaran yang berasal dari
kurikulum yang disampaikan oleh guru kepada siswa. Pesan ini dapat
bersifat rumit dan mungin harus dirangsang dengan cermat supaya dapat
dikomunikasikan dengan baik kepada siswa. Sehingga dengan adanya media
itu mempermudah siswa dalam menerima materi pelajaran yang diajarkan
oleh guru.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

15

b. Manfaatnya
Media dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dengan dua
arah yaitu sebagai alat bantu mengajar disebut dependent media. Sebagai
alat bantu efektifitas media itu sangat tergantung pada kemampuan dan cara
guru dalam menggunakan alat tersebut, tetapi kalau guru kurang kreatif atau
tak banyak memanfaatkannya siswa tak akan banyak belajar dari media itu.
Jadi guru harus dituntut harus lebih pandai dan kreatif dalam menggunakan
media pembelajaran. media belajar yang dapat digunakan oleh siswa dalam
kegiatan belajar mandiri, disebut independent media. Media itu dirancang
dan dikembangkan dan diproduksi secara sistimatik, serta dapat
menyalurkan informasi secara terarah untuk mencapai tujuan intruksional
tertentu contohnya media film, bingkai bersuara, film rangkai bersuara,
radio, TV, video dan media cetak seperti modul yang memang dirancang
untuk belajar secara mandiri. Siswa diminta belajar dari berbagai media dan
sumber belajar yang lain yang sesuai dengan tujuan yang dicapai. Dalam
sistem belajar ini media digunakan untuk menggantikan sebagian dari
fungsi guru, yaitu fungsi dalam memberikan informasi atau isi pelajaran
kalau sistem belajar mengajar diterapkan, ada beberapa keuntungan yang
diperoleh :
1) Guru mempunyai lebih banyak waktu untuk membantu siswa yang
lemah. Sementara siswa sibuk belajar sendiri guru dapat memberikan
bantuan kepada siswa yang lebih membutuhkan
2) Siswa akan belajar secara aktif
3) Siswa dapat belajar sesuai dengan gaya dan kecepatan masing-masing
4) Namun demikian perlu disadari benar-benar bahwa sistem ini digunakan,
guru perlu membuat persiapan yang matang dan perlu menyediakan
media peralatan belajar yang cukup
c. Modifikasi Alat Pembelajaran
Alat bantu pembelajaran merupakan alat – alat yang digunakan oleh
pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran. Alat bantu ini lebih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

16

sering disebut alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan


mempraktekkan sesuatu dalam proses pendidikan pengajaran.
Manfaat alat bantu pembelajaran menurut Soekijo (2003) secara terperinci
manfaat alat peraga antara lain sebagai berikut :
1) Menimbulkan minat sasaran pendidikan
2) Mencapai sasaran yang lebih baik banyak
3) Membantu mengatasi hambatan bahasa
4) Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan – pesan
kesehatan
5) Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat
6) Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan – pesan yang
diterima kepada orang lain
7) Mempermudah penyampaian bahan pendidikan / informasi oleh para
pendidik pelaku pendidikan
8) Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan

Suatu alat pembelajaran dikatakan baik, apabila mempunyai tujuan

pendidikan untuk mengubah pengetahuan, pengertian, pendapat dan konsep

– konsep, dengan mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah laku/

kebiasaan yang baru.

Pembelajaran gerak dasar servis atas dapat menggunakan alat bantu

pembelajaran. Pembelajaran menggunakan alat bantu pembelajaran

merupakan bentuk belajar servis atas yang pelaksanaannya sebuah bola voli

digantikan oleh alat bantu pembelajaran. Pembelajaran dengan alat bantu

pembelajaran ini bertujuan lebih mendekatkan ke alat yang sesungguhnya

serta gerakan servis atas.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

17

Gb.2 Alat bantu pembelajaran

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

18

B. Kerangka Berpikir

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan


keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan untuk
menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang sesuai
dengan konsep yang dipelajari. Permasalah yang sering dihadapi dalam
pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pada model atau cara guru
menyampaikan materi pelajaran. Khususnya dalam pembelajaran praktik teknik
dasar servis atas. Siswa kurang mampu menganalisa gerakan yang telah diajarkan
oleh guru, sebab guru hanya menyampaikan materi secara verbal, adapun
memberikan demonstrasi atau contoh kurang dapat ditangkap oleh siswa secara
optimal.
Permasalahan umum dalam pembelajaran penjas adalah kurangnya sarana
atau peran aktif siswa dalam kegiatan belajar proses pembelajaran yang
berlangsung belum mewujudkan adanya pertisipasi siswa secara penuh. Siswa
berperan aktif sebagai objek pembelajaran, yang hanya mendengarkan dan
mengaplikasikan apa yang disampaikan guru. Selain itu proses pembelajaran
kurang mengoptimalkan penggunaan modifikasi pembelajaran yang dapat
memancing peran aktif siswa.
Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

19

Kondisi awal Guru kurang kreatif dan a. Siswa kurang tertarik dan
inovatif dalam proses cepat bosan dengan pelajaran
pembelajaran penjas penjas

b. Hasil belajar permainan


bola voli kurang maksimal

Tindaka Menerapkan model pem- Siklus 1 : Guru dan penelitian


n
belajaran dengan meng- menyusun bentuk pengajaran yang
gunakan alat bantu pem- bertujuan untuk meningkatkan
belajaran kemampuan dan ketrampilan dasar
bola voli dalam servis atas melalui
pembelajaran alat bantu
pembelajaran

Tindaka Melalui penggunaan alat Siklus 2 : Upaya perbaikan dari


n
bantu pembelajaran dapat siklus 1 sehingga meningkatkan
meningkatkan kesegaran kemampuan dan ketrampilan dasar
jasmani siswa (siswa lebih bola voli dalam servis atas melalui
bersemangat dan prestasi pendekatan model pembelajaran
belajar meningkat serta dengan alat bantu pembelajaran.
partisipasi siswa dalam
mengikuti pembelajaran
meningkat

Gb. 3. Kerangka Pemikiran Penelitian

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) direncanakan di SDN KEJAMBON 3
TEGAL KOTA TEGAL

2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan tiga bulan April 2012
sampai Juni 2012.
Tabel 1. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas

Tahun 2012
No. Rencana Kegiatan
Maret April Mei Juni Juli
1 Persiapan
a. Observasi
b. Identifikasi Masalah
c. Penentuan Tindakan
d. Pengajuan Judul
e. Penyusunan Proposal
f. Pengajuan Izin Penelitian
2 Pelaksanaan
a. Pengumpulan Data
Penelitian
3 Penyusunan Laporan
a. Penulisan Laporan
b. Ujian Skripsi

3. Siklus PTK
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini direncanakan dalam beberapa siklus
untuk melihat peningkatan hasil bola voli dalam servis atas dalam penjasorkes
dengan penerapan alat bantu pembelajaran.
commit to user

20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

21

4. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


Persiapan sebelum Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dan
dibuat berbagai input instrument yang akan dikenakan untuk memberikan
perlakuan dalam PTK, yaitu:

a. Rencana pelaksanaan pembelajaran


Dengan kompetensi dasar mempraktekkan gerakan servis atas dalam
bola voli dengan menggunakan peraturan – peraturan yang sesungguhnya
serta nilai kerjasama, kejujuran, semangat, dan percaya diri.
b. Perangkat pembelajaran yang berupa lembar pengamatan siswa berupa
ceklist dan lembar evaluasi.
c. Dalam persiapan juga akan diurutkan siswa sesuai absen

B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian Tindakan Kelas ini adalah kelas IV SDN KEJAMBON 3
TEGAL Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

C. Data dan Sumber Data


Sumber data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah sebagai
berikut:
1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang servis atas dalam bola voli dengan
penerapan pembelajaran pada siswa kelas IV SD Negeri Kejambon 3 Tegal
Tahun Pelajaran 2011/2012
2. Guru, sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan
pembelajaran servis atas dalam bola voli di SD Negeri Kejambon 3 Tegal.

D. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri
dari: tes dan observasi

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

22

1. Tes
Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil servis atas dalam
bola voli yang dilakukan siswa.
2. Observasi
Observasi digunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang
aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar saat penerapan alat
bantu pembelajaran.
Tabel 2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Sumber Teknik
No. Jenis Data Instrumen
Data Pengumpulan
Hasil pembelajaran
servis atas melalui alat Tes Ketrampilan
1 Siswa Tes praktek
bantu pembelajaran pada Permainan Bola
permainan bola voli Voli

2 Siswa Kemampuan Praktik dan Melalui lembar


melakukan servis atas unjuk kerja Observasi
Melalui alat bantu
pembelajaran pada
permainan bola voli

E. Uji Validitas Data


Validitas adalah ukuran yang menyatakan ketepatan tujuan tes (alat ukur) dan
memenuhi persyaratan pembuatan tes. Validitas tes menunjukkan derajat kesesuaian
antara tes dan atribut yang akan diukur.
Data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis dengan triangulasi.
1. Hasil belajar lompat dianalisis dengan triangulasi tiga sumber data, yaitu data yang
diperoleh dari peneliti, observer dan siswa.
2. Keaktifan siswa, tiga sumber data, yaitu data yang diperoleh dari peneliti, observer
dan siswa.
3. Aktifitas guru, tiga sumber data, yaitu data yang diperoleh dari peneliti, observer dan
commit to user
siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

23

4. Nilai hasil belajar lompat sebelum tindakan, divalidasi dengan triangulasi peneliti.
5. RPP, silabus, kurikulum divalidasi dengan triangulasi dokumen.

F. Analisis Data
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan
siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase
untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran
1. Hasil ketrampilan servis atas dalam bola voli: dengan menganalisis nilai rata –
rata tes servis atas. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah
ditentukan.
2. Kemampuan melakukan rangkaian gerakan ketrampilan servis atas : dengan
menganalisis rangkaian gerakan servis atas. Kemudian dikategorikan dalam
klasifikasi skor yang telah ditentukan.

G. Indikator Kinerja Penelitian


Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah upaya peningkatan
hasil belajar servis atas bola voli menggunakan alat bantu pada siswa kelas IV SD
Negeri Kejambon 3 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012. Adapun setiap
tindakan upaya untuk pencapaian tujuan tersebut dirancang dalam satu unit
sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: Perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, analisis dan refleksi
untuk perencanaan siklus berikutnya. Perencanaan ini direncanakan dalam dua
siklus
1. Rancangan Siklus 1
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun scenario pembelajaran
yang terdiri dari:
1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi
dasar yang akan di sampaikan siswa dalam pembelajaran Penjasorkes.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

24

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan


(treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran permainan
bola voli.
3) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK, penilaian
permainan bola voli.
4) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.
5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah
melaksanakan proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah
kegiatan antara lain:
1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar permainan bola voli
2) Melakukan pemanasan
3) Membentuk kelompok dalam proses pembelajaran
4) Melakukan latihan teknik dasar permainan bola voli servis atas.
a) Cara melakukan teknik servis atas melalui penerapan alat bantu yang
disiapkan oleh guru dan peneliti.
b) Sikap gerakan lanjutan melalui penerapan alat bantu
5) Menarik kesimpulan
6) Penelitian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung
7) Melakukan pendinginan
c. Pengamatan Tindakan
Pengamatan dilakukan terhadap :
1) Hasil keterampilan permainan bola voli
2) Kemampuan melakukan rangkaian gerakan keterampilan permainan bola
voli
3) Aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung
d. Tahap Evaluasi (Refleksi)
Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil
penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan
yang dilaksanakan serta kriteriacodm
anmrite ntocaunsaerbagi siklus tindakan berikutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

25

Prosentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada table berikut:

Table 3. Prosentase Target Pencapaian


Prosentase target capaian
Aspek yang Cara mengukur
Kondisi Siklus Siklus
diukur
awal 1 2
Di amati saat guru memberikan
Hasil servis atas 36,1 % 60% 75% materi servis atas pada awal
pembelajaran

2. Rancangan siklus 2
Pada siklus 2 perencanaan tindakan dikaitkan pada tindakan siklus 1
sebagai upaya perbaikan siklus tersebut dengan materi pembelajaran sesuai
dengan silabus mata pelajaran penjasorkes. Demikian juga termasuk
perwujudan tahap pelaksanaan, observasi, dan interpretasi serta analisis dan
refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

H. Prosedur Penelitian
Adapun prosedur atau langkah-langkah penelitian tindakan kelas menurut
Iskandar (2009:67)
1. Mengidentifikasi kesalahan umum
2. Mengadakan pengecekan di lapangan
3. Membuat perencanaan umum
4. Mengembangkan tindakan pertama
5. Mengobservasi, mengamati, mendiskusikan tindakan pertama
6. Refleksi evaluative dan merevisi atau memodifikasi untuk perbaikan dan
peningkatan pada siklus kedua berikutnya
Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan, prosedur penelitian ini
meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

26

1. Tahap Persiapan Survey Awal


Kegiatan yang dilakukan dalam survey ini oleh peneliti adalah mengobservasi
tempat yang akan dijadikan tempat penelitian.
2. Tahap Seleksi Informan, Penyiapan Instrument dan Alat
Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi
a. Menentukan subyek penelitian
b. Menyiapkan alat dan instrumen penelitian evaluasi
3. Tahap Pengumpulan Data dan Treatment
Pada tahap penelitian ini peneliti mengumpulkan data tentang
a. Hasil belajar permainan bola voli
b. Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran
c. Ketepatan rencana pelaksanaan pembelajaran
d. Alat bantu pembelajaran
e. pelaksanaan pembelajaran
f. Semangat dan keaktifan siswa
4. Tahap Analisis Data
Dalam tahap ini analisis yang digunakan untuk penelitian adalah
deskriptif kualitatif. Teknik analisis tersebut dilakukan karena sebagian besar
data yang dikumpulkan berupa uraian deskriptif tentang perkembangan proses
pembelajaran, yaitu partisipasi siswa dalam pembelajaran pada Sub pokok
bahasan teknik permainan bola voli
5. Tahap Penyusunan Laporan
Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan dari awal
survey sampai dengan menganalisis data yang dilakukan pada waktu
penelitian.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pra Tindakan


Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan
kegiatan survey awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.
Hasil dari kegiatan survey awal tersebut adalah sebagai berikut :
1. Terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung proses
pembelajaran penjas. Hal itu terbukti dengan sedikitnya alat-alat olahraga yang
dimiliki sekolah untuk pembelajaran penjas.
2. Guru kurang kreatif dan inovatif dalam memodifikasi alat-alat untuk
pembelajaran penjas.
Hal tersebut dapat dilihat bahwa selama ini pembelajaran penjas dilakukan
guru hanya dengan alat seadanya, padahal sarana dan prasarana yang dimiliki
sekolah sangat sedikit sehingga pada waktu pembelajaran banyak siswa yang
menganggur sehingga pembelajaran tidak tercapai atau tidak memuaskan.
3. Guru kesulitan dalam menemukan modifikasi alat yang tepat untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan servis atas pada permainan
bola voli.
Dalam setiap pembelajaran penjas, siswa menunjukkan sikap yang kurang
berminat dan antusias. Siswa terlihat bosan dan tidak menaruh perhatian
sepenuhnya pada pelajaran karena model permainan yang dilakukan monoton.
Guru sudah mencoba membangkitkan minat siswa yang tidak memperhatikan
pelajaran. Namun, cara ini belum mampu membangkitkan minat siswa.

commit to user

27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

28

Tabel 4. Deskripsi Data Awal Keaktifan Siswa Saat Melakukan Servis Atas
Sebelum Diberi Tindakan
KRITERIA
NO NILAI JUMLAH SISWA PERSENTASE
KETUNTASAN
1 95 – 99 - -
2 90 – 94 - -
3 85 – 89 - -
4 80 – 84 3 9,09 % TUNTAS

5 75 – 79 2 6,12 %
6 70 – 74 7 21,21 %

7 65 – 69 12 36,36 % TIDAK TUNTAS


8 60 – 64 9 27,27 %
9 55 – 59 - -
10 50 – 54 - -
JUMLAH 33 100 % 36,42 %

Tabel 5. Deskripsi Data Awal Kemampuan Siswa Saat Melakukan Servis Atas
Sebelum Diberi Tindakan
KRITERIA
NO NILAI JUMLAH SISWA PERSENTASE
KETUNTASAN
1 95 – 99 - -
2 90 – 94 - -
3 85 – 89 - -
TUNTAS
4 80 – 84 3 9,09 %
5 75 – 79 2 6,12 %
6 70 – 74 7 21,21 %
7 65 – 69 12 36,36 % TIDAK TUNTAS
8 60 – 64 9 27,27 %
9 55 – 59 - -
10 50 – 54 - -
JUMLAH 33 100 % 36,42 %

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

29

Tabel 6. Deskripsi Data Awal Hasil Belajar Siswa Sebelum Diberi Tindakan
KRITERIA
NO NILAI JUMLAH SISWA PERSENTASE
KETUNTASAN
1 95 – 99 - -
2 90 – 94 - -
3 85 – 89 - -
TUNTAS
4 80 – 84 3 9,09 %
5 75 – 79 2 6,12 %
6 70 – 74 7 21,21 %
7 65 – 69 12 36,36 % TIDAK TUNTAS
8 60 – 64 9 27,27 %
9 55 – 59 - -
10 50 – 54 - -
JUMLAH 33 100 % 36,42 %

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus


Proses penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus yang masing-masing siklus
terdiri 4 tahapan, yakni:
(1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi dan interpretasi, dan
(4) Analisis dan refleksi.
1. Siklus 1
a. Perencanaan Tindakan 1
Kegiatan perencanaan tindakan 1 dilaksanakan pada Hari Senin,
tanggal 28 Mei 2012 di SDN Kejambon 3 Kota Tegal. Peneliti dan guru
mitra (kolaborator) mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan
dalam proses penelitian ini. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan
tindakan pada siklus I akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan yakni
pada Hari Kamis tanggal 31 Mei 2012. Peneliti bersama kolaborator
mengukur kemampuan gerak servis atas siswa sebagai tes awal. Berdasarkan
hasil pengukuran tersebut guru bersama peneliti merencanakan tindakan 1
meliputi kegiatan sebagai becroikmum
t:it to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

30

1) Peneliti merancang skenario pembelajaran bermain untuk meningkatkan


kemampuan servis atas, yakni dengan langkah-langkah :
a) Peneliti menjelaskan mengenai materi servis atas pada permainan
bola voli yang akan diajarkan
b) Peneliti memberikan contoh kemampuan servis atas pada permainan
bola voli dalam bentuk permainan pada siswa
c) Peneliti dan siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar
mengajar yang telah dilakukan
2) Peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk materi
servis atas atas pada permainan bola voli
3) Peneliti menyiapkan media yang diperlukan dalam pembelajaran teknik
servis atas pada permainan bola voli
4) Peneliti dan kolaborator menyusun instrument penelitian, yakni berupa
tes dan non tes. Instrument tes dinilai dari hasil tes kemampuan servis
atas. Sedangkan instrument non tes dinilai berdasarkan pedoman
observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan
sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
b. Pelaksanaan Tindakan I
Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan selama satu kali pertemuan,
yakni pada Hari Kamis tanggal 31 Mei 2012 di GOR Wisanggeni Kota
Tegal. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Sesuai
dengan skenario pembelajaran pada siklus I ini pembelajaran dilakukan oleh
peneliti dan peneliti sekaligus melakukan observasi terhadap proses
pembelajaran dan wawancara kepada beberapa siswa setelah pembelajaran
berakhir.
Materi pelaksanaan tindakan I, pada siklus I ( Kamis, 31 Mei 2012) ini
adalah penggunaan media sederhana untuk meningkatkan hasil belajar
servis atas pada permainan bola voli.
1) Peneliti memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan materi
kemampuan servis atas pada permainan bola voli
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

31

2) Peneliti menjelaskan materi teknik dasar servis atas pada permainan


bola voli
3) Siswa mendapatkan penjelasan dari guru
4) Siswa melakukan gerakan servis tangan atas dengan jelas dan benar
pada saat perkenaan bola dan sikap akhir dengan gerakan servis atas
tanpa bola dan dengan bola
5) Pembelajaran melakukan gerakan servis atas dengan alat bantu
pembelajaran secara individu di tengah lapangan menggunakan
6) Pembelajaran melakukan gerakan servis atas dengan jarak penuh dari
garis belakang lapangan dan pukulan bola diusahakan di atas net da
dapat masuk di lapangan lawan
7) Pembelajaran melakukan gerakan servis atas dari petak servis secara
bergiliran sesuai peraturan yang berlaku
8) Pembelajaran diadakan perlombaan servis atas antar siswa agar siswa
semangat, cermat dan tepat dalam melakukan servis
9) Pembelajaran gerakan servis atas melewati net berpasangan
10) Pembelajaran bermain hanya menggunakan servis atas
11) Pembelajaran menyebutkan sikap dasar servis atas, perkenaan bola
pada servis atas dan gerakan dasar servis atas
12) Menumbuhkan dan membina nilai-nilai disiplin, semangat, sportifitas,
dan percaya diri dan kejujuran
13) Di akhir pembelajaran, siswa diberi kartu ceria oleh peneliti
Dalam tahap ini, peneliti bertindak sebagai pemimpin jalannya
kegiatan pembelajaran

c. Observasi dan Interpretasi


Peneliti mengamati proses pembelajaran bermain untuk meningkatkan
hasil belajar servis atas. Pada pertemuan pertama ( Kamis, 31 Mei 2012
selama 2 x 35 menit ), peneliti mengajarkan materi teknik servis atas dalam
bentuk permainan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

32

Dari kegiatan tersebut, diperoleh deskripsi tentang jalannya proses


belajar mengajar servis atas dengan alat bantu pembelajaran bola plastic
yang dilapisi spons sebagai berikut :
1) Sebelum mengajar, peneliti telah membuat rencana pembelajaran yang
akan dijadikan sebagai pedoman dalam mengajar
2) Peneliti sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran servis atas dengan
benar, yaitu dengan cara mengajar sesuai, jelas, dan terencana. Pada
awalnya pembelajaran, peneliti dengan sangat jelas mengemukakan
bagaimana menggunakan media pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan servis atas. Peneliti memberikan gerakan pemanasan yang
berkaitan dengan materi kemampuan servis atas. Pada pertemuan
pertama (2x35 menit) peneliti menjelaskan materi kemampuan servis
atas dalam bentuk gerakan-gerakan : sikap permulaan, sikap perkenaan,
dan sikap akhir.
3) Siswa melakukan gerakan servis atas perseorangan dilakukan berulang-
ulang dengan baik dan benar.
4) Siswa melakukan gerakan servis atas dari tengah lapangan secara
bergiliran sesuai dengan peraturan yang berlaku.
5) Siswa melakukan gerakan servis atas dari petak servis secara bergiliran
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
6) Di akhir pembelajaran guru memberikan kartu ceria untuk mengetahui
apakah anak merasa senang, biasa atau merasa tidak senang setelah
diberi pembelajaran servis atas tersebut.
7) Peneliti memotivasi siswa agar melakukan dengan alat bantu
pembelajaran bola plastic yang dilapisi spons untuk meningkatkan
kemampuan servis atas pada permainan bola voli. Sebelumnya guru
memberikan contoh dan siswa dengan semangat melakukan apa yang
diperintahkan oleh guru.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar
diperoleh gambaran tentang motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan
belajar mengajar berlangscuonm
g,miytatiotuusseirswa yang aktif selama kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

33

belajar mengajar berlangsung sebesar 70 % sedangkan 30 % lainnya kurang


memperhatikan penjelasan dari peneliti. Siswa tersebut bermain sendiri
dengan temannya. Sedangkan posisi peneliti lebih banyak di depan dan
suara peneliti kurang keras. Jadi siswa yang berada di belakang merasa
kurang diperhatikan dan tidak begitu mendengar penjelasan dari sehingga
berbuat seenaknya. Pada saat peneliti memberikan materi, guru kolaborator
menghitung siswa yang aktif dan yang tidak aktif serta menilainya.

Tabel 7. Deskripsi Data Keaktifan Siswa Saat Melakukan Servis Atas Setelah
Diberi Tindakan I
KRITERIA
NO NILAI JUMLAH SISWA PERSENTASE
KETUNTASAN
1 95 – 99 - -
2 90 – 94 1 3,04 %
3 85 – 89 - -
TUNTAS
4 80 – 84 13 39,39 %
5 75 – 79 7 21,21 %
6 70 – 74 - -
7 65 – 69 12 36,36 % TIDAK TUNTAS
8 60 – 64 - -
9 55 – 59 - -
10 50 – 54 - -

JUMLAH 33 100 % 63,64 %

Adapun berdasarkan hasil ketrampilan siswa dapat diidentifikasi:


(1) Siswa yang sudah mampu melakukan teknik dasar servis atas dengan baik
sebesar 63,64 % sedangkan siswa lainnya melakukan permainan tanpa
disertai gerakan yang benar dan terkesan asal melakukan gerakan sebesar
36,36 % commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

34

Tabel 8. Deskripsi Data Kemampuan Siswa Saat Melakukan Servis Atas Setelah
Diberi Tindakan I
JUMLAH KRITERIA
NO NILAI PERSENTASE
SISWA KETUNTASAN
1 95 – 99 - -
2 90 – 94 1 3,04 %
3 85 – 89 - -
4 80 – 84 13 39,39 %
5 75 – 79 7 21,21 % TUNTAS
6 70 – 74 - -
7 65 – 69 12 36,36 % TIDAK TUNTAS
8 60 – 64 - -
9 55 – 59 - -
10 50 – 54 - -

JUMLAH 33 100 % 63,64 % TUNTAS

(2) 100 % siswa merasa senang dengan penggunaan media bola plastik yang
dilapisi spons (hasil kartu ceria). Adapun hasil dari kartu ceria tersebut
dimana 33 siswa (100 %) menyukai dengan pembelajaran ini.
Beberapa kelemahan yang dimiliki peneliti yaitu:
a) Masih banyak siswa yang kesulitan dalam melakukan teknik dasar
servis atas karena mereka masih asing dalam mendapatkan materi
tersebut. Hanya 87,87% siswa yang mampu melakukan gerakan servis
atas dengan benar, sedangkan siswa lainnya masih asal dalam
melakukan gerakan servis atas tersebut
b) Siswa kurang antusias dalam gerakan servis atas karena materi
kompetisi antar kelompok masih sedikit.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

35

Tabel 9. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Setelah Diberi Tindakan I


JUMLAH KRITERIA
NO NILAI PERSENTASE
SISWA KETUNTASAN
1 95 – 99 - -
2 90 – 94 1 3,04 %
3 85 – 89 - -
4 80 – 84 13 39,39 %
5 75 – 79 7 21,21 % TUNTAS
6 70 – 74 - -
7 65 – 69 12 36,36 % TIDAK TUNTAS
8 60 – 64 - -
9 55 – 59 - -
10 50 – 54 - -
JUMLAH 33 100 % 63,64 % TUNTAS

d. Analisis dan Refleksi Tindakan I


Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti melakukan analisis dan
refleksi sebagai berikut:
1) Agar siswa tidak cepat bosan maka siswa sebaiknya diberi permainan
yang berbeda dengan permainan sebelumnya
2) Agar siswa tidak merasa asing dengan permainan tersebut maka
peneliti memberikan penjelasan permainan tersebut dengan benar
dalam pembelajaran bermain untuk meningkatkan kemampuan servis
atas.
3) Peneliti tidak hanya berada di depan saat memberikan penjelasan
kepada siswa. Peneliti juga harus memonitor siswa yang berada di
belakang agar mereka juga ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar
4) Peneliti sebaiknya memberikan materi permainan kompetensi antar
kelompok lebih banyak agar siswa menjadi antusias dan lebih semangat

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

36

5) Peneliti harus lebih banyak lagi menyiapkan peralatan yang akan


digunakan dalam permainan sehingga siswa tidak bosan karena terlalu
lama menunggu giliran
6) Peneliti perlu untuk memberikan pemahaman dan motivasi sistem
pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan bermain
7) Suara peneliti sebaiknya lebih diperkeras agar siswa dapat mendengar
dan memahami penjelasan dari peneliti
8) Untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam melakukan permainan,
sebaiknya peneliti memberikan hadiah kepada siswa, misalnya berupa
pujian atau memberikan nilai tambahan kepada siswa tersebut
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan II
Kegiatan perencanaan tindakan II dilaksanakan pada hari Kamis
tanggal 7 Juni 2012 di SDN Kejambon 3 Kota Tegal. Peneliti dan guru
mitra (kolaborator) melakukan diskusi. Dalam kesempatan kali ini, peneliti
menyampaikan analisis hasil observasi terhadap siswa Kelas IV SDN
Kejambon 3 Kota Tegal yang dilakukan pada siklus I. Peneliti
menyampaikan segala kelebihan dan kekurangan selama berlangsungnya
proses pembelajaran servis atas untuk meningkatkan hasil belajar servis atas
pada siklus I
Untuk mengatasi berbagai kekurangan yang ada, akhirnya peneliti dan
kolaborator mengambil keputusan sebagai berikut:
1) Peneliti dalam memberi penjelasan harus dengan suara yang keras agar
siswa dapat mendengar dan memahami penjelasan dari peneliti
2) Peneliti saat memberikan penjelasan harus disertai contoh yang benar
sehingga siswa lebih cepat mengerti apa yang harus dilakukan dalam
pembelajaran tersebut
3) Peneliti mengubah posisi saat mengajar dengan berdiri berpindah-
pindah mendekati siswa yang kurang perhatian dan kurang semangat,
peneliti sesekali berada di belakang maupun di tengah saat pembelajaran
tersebut commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

37

4) Peneliti harus memberikan lebih banyak kompetisi saat menerapkan


pembelajaran bermain servis atas terhadap siswa sehingga siswa lebih
semangat dan antusias dalam pembelajaran tersebut
5) Peneliti lebih memberikan motivasi kepada siswa dengan memberikan
semangat saat pembelajaran tersebut
6) Peneliti harus mempersiapkan alat lebih banyak sehingga siswa tidak
merasa bosan dalam menunggu giliran dalam pembelajaran servis atas
tersebut
Peneliti akan memberikan hadiah bagi siswa yang aktif dan memperoleh
nilai tertinggi saat berlangsungnya permainan servis atas.
Tahap perencanaan tindakan II meliputi kegiatan sebagai berikut:
a) Peneliti bersama guru mitra merancang scenario pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar servis atas, yakni dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
(1) Peneliti menjelaskan mengenai materi servis atas yang akan
diajarkan pada hari itu, siswa menyimak
(2) Peneliti memberikan contoh kemampuan servis atas kepada siswa
(3) Peneliti dan siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar
mengajar yang telah dilakukan
b) Peneliti dan guru mitra menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) untuk materi yang berkaitan dengan
kemampuan servis atas.
c) Guru mitra bersama peneliti menyiapkan media atau alat bantu yang
diperlukan dalam pembelajaran servis atas.
d) Peneliti dan guru mitra menyusun instrument penelitian, yakni
berupa tes dan non tes. Instrument tes dinilai dari hasil tes awal
servis atas. Sedangkan instrument non tes dinilai berdasarkan
observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan
dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

38

b. Pelaksanaan Tindakan II
Pelaksanaan tindakan II ini direncanakan berlangsung selama satu kali
pertemuan, yakni pada Hari kamis tanggal 7 Juni 2012 di SDN Kejambon 3
Kota Tegal. Masing-masing pembelajaran dilaksanakan selama 2x35 menit.
Dalam kegiatan ini peneliti menerapkan solusi yang telah disepakati dengan
guru untuk mengatasi kekurangan pada proses pembelajaran servis atas
pada siklus I.
Sesuai dengan skenario pada siklus II ini pembelajaran dilakukan oleh
peneliti. Peneliti sekaligus melakukan observasi terhadap proses
pembelajaran dan wawancara kepada beberapa siswa setelah pembelajaran
berakhir.
Materi pelaksanaan tindakan II, pada pertemuan pertama Hari Kamis
tanggal 7 Juni 2012) ini adalah penggunaan media sederhana untuk
meningkatkan kemampuan servis atas.
1) Peneliti memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan materi
kemampuan servis atas.
2) Peneliti menjelaskan kemampuan servis atas tanpa menggunakan bola
dengan memperhatikan sikap permulaan, sikap perkenaan, dan sikap
akhir dengan baik dan benar.
3) Melakukan gerakan servis atas perseorangan dengan menggunakan
bola karet.
4) Melakukan gerakan servis atas berpasangan dengan menggunakan bola
karet melewati net
5) Siswa mendapatkan penjelasan dari guru
6) Peneliti memberi contoh bagaimana cara melakukan servis atas dengan
baik
7) Siswa melakukan dengan modifikasi bola karet yang disampaikan dan
dicontohkan oleh peneliti.
8) Peneliti memotivasi siswa agar mempunyai semangat dalam
melakukan model pembelajaran tersebut
9) Di akhir pembelajaran csoismwm
a idt itboeruiskerartu ceria oleh peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

39

Dalam tahap ini peneliti bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan


pembelajaran.
c. Observasi dan Interpretasi
Peneliti mengajar sekaligus melakukan observasi pada siswa kelas
IV di GOR Wisanggeni Kota Tegal. Kegiatan observasi ini dimaksudkan
untuk mendeskripsikan apakah kekurangan pada siklus I sudah bisa diatasi
atau belum. Selama mengajar di kelas IV SDN Kejambon 3 Kota Tegal
peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran berjalan dengan baik.
Seperti pada siklus I, pelaksanaan tindakan II dilaksanakan satu kali
pertemuan yaitu Hari Kamis tanggal 7 selama 2x35 menit.
Pada awal pembelajaran, peneliti mengawali pelajaran dengan
memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan materi servis atas.
Peneliti menjelaskan materi servis atas dalam bentuk permainan, siswa
melakukan gerakan servis atas tanpa bola, melakukan servis atas
perseorangan dengan bola, dan servis atas berpasangan dengan bola
melewati net.
Dari hasil observasi terhadap proses pembelajaran dan wawancara dengan
siswa diperoleh data penelitian pada siklus II ini sebagai berikut:
1) Siswa yang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung
sebesar 87,87 % sedangkan lainnya kurang memperhatikan penjelasan
dari peneliti. Siswa tersebut bermain sendiri dengan temannya.
2) Hasil keaktifan siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung adalah
sebagai berikut:

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

40

Tabel 10. Deskripsi Data Keaktifan Siswa Saat Melakukan Servis Atas Setelah
Diberi Tindakan II
JUMLAH KRITERIA
NO NILAI PERSENTASE
SISWA KETUNTASAN
1 96 – 100 - -
2 91 – 95 13 39,39 %
3 86 – 90 - -
TUNTAS
4 81 – 85 9 27,27 %
5 76 – 80 7 21,21 %
6 71 – 75 - -
7 66 – 70 4 12,13 % TIDAK
8 61 – 65 - - TUNTAS
9 56 – 60 - -
10 51 – 55 - -
JUMLAH 33 100 % 87,87 %

Adapun berdasarkan hasil ketrampilan siswa dapat diidentifikasi:


a) Siswa yang sudah mampu melakukan teknik dasar servis atas dengan
baik sebesar 87,87 % sedangkan siswa lainnya 12,13 % melakukan
permainan tanpa disertai teknik yang benar.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

41

Tabel 11. Deskripsi Data Kemampuan Siswa Saat Melakukan Servis Atas Setelah
Diberi Tindakan II
JUMLAH KRITERIA
NO NILAI PERSENTASE
SISWA KETUNTASAN
1 96 – 100 - -
2 91 – 95 13 39,39 %
3 86 – 90 - -
TUNTAS
4 81 – 85 9 27,27 %
5 76 – 80 7 21,21 %
6 71 – 75 - -
7 66 – 70 4 12,13 % TIDAK
8 61 – 65 - - TUNTAS
9 56 – 60 - -
10 51 – 55 - -
JUMLAH 33 100 % 87,87 %
\
b) 100 % siswa merasa senang dengan penggunaan media bola karet
sintetis pada pembelajaran servis atas (hasil kartu ceria).
Tabel 12. Deskripsi Data Hasil Belajar Setelah Diberi Tindakan II
KRITERIA
NO NILAI JUMLAH SISWA PERSENTASE
KETUNTASAN
1 96 – 100 - -
2 91 – 95 13 39,39 %
3 86 – 90 - -
TUNTAS
4 81 – 85 9 27,27 %
5 76 – 80 7 21,21 %
6 71 – 75 - -
7 66 – 70 4 12,13 % TIDAK TUNTAS
8 61 – 65 - -
9 56 – 60 - -
10 51 – 55 - -
commit to user
JUMLAH 33 100 % 87,87 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

42

d. Analisis dan Refleksi


Secara umum kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran
bermain untuk meningkatkan kemampuan servis atas pada siklus II ini telah
dapat diatasi dengan baik. Peneliti telah berhasil membangkitkan semangat
siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan tertib. Peneliti
telah mampu memancing respon siswa terhadap stimulus yang diberikan.
Siswa terlihat semangat untuk melakukan permainan servis atas dengan
baik, meskipun masih ada beberapa yang kurang baik. Peningkatan
indikator ini dapat dilihat dari nilai siswa pada tes yang dilakukan pada
siklus I sampai siklus II.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus


Dalam Bab ini disajikan mengenai data penelitian. Penyajian hasil penelitian
salah satunya berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap data kemampuan
servis atas pada siswa kelas IV SDN Kejambon 3 Kota Tegal.
Adapun data secara keseluruhan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Sedangkan secara keseluruhan kemampuan servis atas mengalami kenaikan


sebesar 24,23 %, yakni siklus I sebesar 63,64 % dan siklus II 87,87 %. Dengan
demikian target yang sudah ditetapkan yaitu 71 % terlampaui. Berikut hasil
kemampuan siswa pada siklus I dan siklus II.

D. Pembahasan
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan Siklus II dapat
dinyatakan bahwa terjadi peningkatan kualitas pembelajaran (baik proses maupun
hasil) kemampuan rangkaian gerak servis atas dari siklus I ke siklus II. Hal
tersebut dapat dilihat pada table di bawah ini:

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

43

Tabel 13. Hasil Peningkatan Kualitas Pembelajaran Antar Siklus


No. Kegiatan Siklus I Siklus II Selisih
Kenaikan
1. Servis atas sikap siap normal 75,72 % 82,27 % 6,65 %
2. Servis atas perkenaan bola 75,72 % 82,27 % 6,65 %
3. Servis atas sikap akhir 75,72 % 82,27 % 6,65 %

Gb. 4. Grafik Perbandingan Hasil Belajar


Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam
empat tahap, yakni : (1) Tahap persiapan dan perencanaan, (2) Tahap pelaksanaan
tindakan, (3) Tahap observasi dan interpretasi, (4) Tahap analisis dan refleksi.
Deskripsi hasil penelitian dari siklus I sampai dengan siklus II dapat di jelaskan
pada table berikut ini:

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

44

Tabel 14. Deskripsi Hasil Penelitian


Perencanaan Pelaksanaan Kekurangan/
Siklus Hasil
Tindakan Tindakan Kelemahan
I a. Peneliti dan a. Peneliti a. 63,64% a. Suara peneliti
kolaborator memberikan siswa kurang keras
menyusun gerakan aktif sehingga siswa
skenario pemanasan selama yang di belakang
pembelajaran kepada siswa proses kurang mendengar
b. Peneliti dan b. Peneliti pembela b. Posisi peneliti
guru menjelaskan jaran lebih sering di
menyusun materi servis b. 63,64% depan sehingga
Rencana atas. siswa banyak siswa yang
Pelaksanaan - Pembelajar mampu di belakang tidak
Pembelajaran an servis melaksa konsentrasi
untuk materi atas tanpa nakan terhadap
servis atas bola gerak pembelajaran
c. Peneliti - Pembelajar teknik c. Banyak gerakan
menyiapkan an servis dasar yang sulit
media atas servis dilakukan oleh
pembelajaran perseoranga atas siswa
yang akan n dengan c. 100% d. Tidak ada
digunakan bola plastik senang kompetisi antar
d. Peneliti dan - Pembelajar dengan siswa sehingga
kolaborator an servis pembela kurang memicu
menyiapkan atas jaran semangat siswa
instrument berpasanga servis e. Peneliti belum bisa
penilaian dan n dengan atas membangkitkan
observasi bola (hasil semangat siswa
e. Kegiatan melewati kartu dalam mengikuti
pembelajaran net ceria) pembelajaran
dilaksanakan - Pcoembeiltatjoarus er
mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

45

selama 2 x 35 an
menit melakukan
servis atas
dengan bola
sebenarnya

II a. Untuk a. Peneliti a. 87,87% Secara umum


mengatasi memberikan siswa kelemahan yang ada
kelemahan gerakan aktif dalam proses
pada siklus I pemanasan selama pembelajaran untuk
maka peneliti kepada siswa proses meningkatkan servis
member yang sesuai pembela atas pada siklus II
penjelasan dengan jaran ini telah dapat
yang lebih materi b. 87,87% diatasi dengan baik.
mendalam dan pembelajaran siswa Peneliti telah
mudah b. Peneliti mampu berhasil
dipahami menjelaskan melaksa membangkitkan
siswa dengan materi nakan semangat siswa
cara pembelajaran gerak mengikuti proses
memberikan servis atas teknik belajar mengajar
contoh secara c. Peneliti dasar dengan tertib.
langsung memberikan servis Peneliti telah
b. Peneliti tentang media atas mampu memancing
memberikan bola karet c. 100 % siswa terhadap
bimbingan yang siswa stimulus yang
langsung digunakan senang diberikannya. Siswa
tentang d. Peneliti dengan terlihat antusias
gerakan- memberikan pembela melakukan
gerakan yang motivasi jaran rangkaian gerakan
sulit dilakukan kepada siswa servis servis atas dengan
oleh siswa it itloikui s er atas
agcaor mmmem baik sesuai target
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

46

c. Penggunaan semangat (hasil yang telah


media dalam kartu ditetapkan.
sederhana melakukan ceria) Peningkatan ini
yang lebih gerakan dapat dilihat dari
bervariasi dan teknik servis nilai siswa pada tes
ditambah atas yang dilakukan pada
jumlahnya e. Pada akhir siklus I dan siklus
agar sesuai pembelajaran II. Dengan demikian
dengan jumlah siswa mengisi dapat dikatakan
siswa kartu ceria bahwa penerapan
d. Peneliti media bola karet
memberikan untuk meningkatkan
hukuman bagi hasil pembelajaran
siswa yang servis atas telah
kalah dalam berhasil dan
melakukan menunjukkan
kompetensi peningkatan dari
agar siswa proses maupun hasil
termotivasi belajar siswa
dan penuh
konsentrasi
dalam
melakukan
setiap gerakan
e. Peneliti
memberikan
hadiah kepada
siswa yang
semangat dan er
commit to us
antusias dalam
proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

47

pembelajaran
berupa pujian,
tepuk tangan,
menepuk
pundak,
mengelus-elus
kepala atau
nilai tambahan

Sebelum melaksanakan siklus I, peneliti melakukan survey awal untuk


mengetahui kondisi yang ada di lapangan. Dari hasil kegiatan survey ini, peneliti
menemukan bahwa kualitas proses dan hasil belajar berkaitan dengan kemampuan
servis atas masih rendah. Kemudian peneliti berkolaborasi dengan guru olahraga
dan dosen pembimbing berupaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan
menerapkan media bola plastik untuk meningkatkan hasil belajar servis atas. Pada
siklus I ternyata masih banyak kelemahan selama proses pembelajaran dengan
modifikasi bola plastik. Siklus II dilaksanakan untuk mengatasi kelemahan pada
siklus I. Selain itu, siklus II juga merupakan upaya meningkatkan hasil belajar
pada siklus II dan ternyata tujuan khusus penelitian ini sudah tercapai pada siklus
II. Dengan demikian penelitian ini hanya dilaksanakan dalam dua siklus.
Berdasarkan tindakan tersebut, peneliti telah berhasil menerapkan media bola
karet untuk meningkatkan hasil belajar servis atas pada siswa kelas IV SDN
Kejambon 3 Kota Tegal. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat untuk
meningkatkan kinerja guru agar setiap melaksanakan pembelajaran bisa lebih
aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai sesuai target tang telah ditetapkan. Keberhasilan penggunaan media
bola karet untuk meningkatkan hasil belajar servis atas ini dapat dilihat dari
indikator-indikator sebagai berikut :
1. Siswa sudah mampu melakukan teknik dasar servis atas
Pengambilan nilai dari hasil tes yang dilakukan setelah selesai memberikan
materi pembelajaran servis actaosmm
mietntuonujusekrkan peningkatan dari siklus I ke
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

48

siklus II. Pada awalnya siswa merasa kurang percaya diri dan kesulitan ketika
harus melakukan teknik dasar servis atas yang baik, tetapi peneliti selalu
memberikan contoh gerakan yang baik dan menanyakan bagian mana yang
sulit dilakukan. Kemudian peneliti memberikan penjelasan, diikuti dengan
contoh gerakan yang baik dan benar. Dengan demikian siswa memahami
kesalahan dan berusaha memperbaikinya dengan melakukan apa yang telah
dicontohkan peneliti.
2. Peneliti sudah mampu menggunakan media bola plastic yang dilapisi spons
pada materi pembelajaran servis atas.
Kemampuan menggunakan media pembelajaran sangat diperlukan dalam
proses pembelajaran karena dengan menggunakan media atau alat bantu apa
yang ingin diajarkan kepada siswa mudah diserap. Siswa dikenalkan pada alat
yang sudah dimodifikasi karena jika guru langsung menggunakan alat yang
standar atau yang sebenarnya, pada umumnya siswa akan mengalami kesulitan
dan ada rasa takut untuk melakukan gerakan servis atas.
3. Peneliti sudah mampu membangkitkan minat dan semangat siswa
Semangat dan minat siswa terhadap pembelajaran servis atas mengalami
peningkatan jika dibandingkan sebelum menggunakan media bola plastic
yang dilapisi spons. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran siswa
Nampak semangat dan antusias. Selain itu, penggunaan media sederhana,
meningkatkan kreativitas guru penjas dalam pemanfaatan barang bekas yang
ada di lingkungan sekitar.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan
Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas IV SDN Kejambon 3 Kota
Tegal ini dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklus terdapat empat tahapan,
yaitu : (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi dan interpretasi, (4)
Analisis dan refleksi.
Simpulan hasil penelitian ini yaitu adanya peningkatan hasil belajar servis atas
pada siswa kelas IV SDN Kejambon 3 Kota Tegal. Peningkatan tersebut terjadi
setelah peneliti melakukan beberapa upaya, yaitu :
1. Penggunaan alat bantu atau media bola karet untuk meningkatkan hasil belajar
servis atas.
2. Strategi pembelajaran dengan pendekatan bermain sehingga siswa tidak merasa
takut dan merasa bosan.
3. Peneliti menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi agar kelemahan
dari masing-masing metode dapat diatasi sehingga pembelajaran menjadi
menarik.
4. Peneliti selalu memberikan semangat dan penguatan berupa pujian dan nilai
tambahan.
5. Peneliti selalu menjelaskan dan memberikan contoh gerakan-gerakan sehingga
mudah dilakukan oleh siswa dengan semangat dan penuh percaya diri.
Upaya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penggunaan media bola
plastik dan bola karet untuk meningkatkan hasil belajar servis atas pada siswa
kelas IV SDN Kejambon 3 Kota Tegal. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
penelitian berikut ini :
1. Siswa aktif, tertarik dan semangat mengikuti proses pembelajaran. Hal itu
dapat dilihat dari hasil yang ditunjukkan pada siklus 1 ( 63,64% ) dan siklus 2
meningkat menjadi 87,87 %.
commit to user

49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

50

2. Siswa sudah mampu melakukan gerakan teknik dasar servis atas. Hal ini dapat
dilihat dari hasil yang ditunjukkan pada siklus 1 ( 63,64% ) dan siklus
2meningkat menjadi 87,87 %.
3. Siswa senang dengan pembelajaran servis atas. Hal ini dapat dilihat dari hasil
yang ditunjukkan pada siklus 1 ( 100 % ) dan siklus 2 meningkat menjadi
100 %.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Servis atas sikap siap normal mengalami kenaikan sebesar 6,65 %
2. Servis atas perkenaan bola mengalami kenikan sebesar 6,65 %
3. Servis atas sikap akhir mengalami kenaikan sebesar 6,65 %

B. Implikasi
Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa
keberhasilan pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut berasal dari guru antara lain metode yang digunakan dalam pembelajaran,
kemampuan guru menyampaikan materi pembelajaran, kemampuan guru dalam
mengelola kelas, ketrampilan mengevaluasi proses, dan hasil pembelajaran,
kemampuan menguasai materi pembelajaran, ketepatan memilih dan
menggunakan media pembelajaran. faktor dari dalam diri siswa adalah bakat dan
minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. sedangkan faktor sekolah
yaitu kurang sarana dan prasarana memadai yang dapat mendukung proses
kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana agar tujuan pembelajaran
tercapai.
Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lainnya sehingga harus
diupayakan semaksimal mungkin agar proses pembelajaran dapat berjalan dengna
lancer. Jika guru dapat mengelola kelas dengan baik, mengembangkan materi,
menggunakan strategi mengajar yang tepat, metode mengajar yang bervariasi
serta penggunaan media pembelajaran yang relevan maka siswa akan dengan
commit to user
mudah menerima dan menyerap materi ajar dengan penuh semangat dan antusia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

51

Dengan demikian tujuan pembelajaran pun dapat tercapai sesuai dengan yagn
telah ditetapkan.
Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan
adanya penggunaan media bola plastic yang dilapisi spons dapat meningkatkan
hasil belajar servis atas atas baik dalam proses maupun hasil ehingga penelitian ini
dapat digunakan guru sebagai acuan dalam pembelajaran sehari-hari dengan
kompetensi dasar yang lain. Pemanfaatan barang bekas atau alat yang murah dan
mudah didapat adalah alternative dalam pemilihan media pembelajaran agar lebih
efektif dan efisien serta terciptanya pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan
menyenangkan.
Dengan penggunaan media bola plastic yang dilapisi spons bertujuan
untuk meningkatkan hasil belajar servis atas siswa akan memperoleh pengalaman
baru serta pembelajaran menjadi menarik dan tidak menakutkan lagi ketika siswa
melakukan servis atas. Siswa dapat menguasai kemampuan teknik passing atas.
Melaksanakan tindakan siklus I dan siklus II mendeskripsikan adanya
kelemahan dan kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran. namun
kekurangan dan kelemahan tersebut dapat diatasi pada pelaksanaan siklus
berikutnya. Dari pelaksanaan tindakan yang kemudian dilakukan refleksi terhadap
pembelajaran ada peningkatan kualitas baik proses maupun hasil pembelajaran.

C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyampaikan saran-saran
sebagai berikut :
1. Guru agar lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan pembelajaran
sehingga siswa tidak bosan dalam mengikuti proses pembelajaran.
2. Guru agar dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada dengan cara
memodifikasi media atau alat bantu, permainan maupun peraturan dalam
pembelajaran penjas agar siswa merasa senang dan antusias mengikuti proses
pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

52

3. Bagi sekolah hendaknya berusaha memberikan sarana dan prasarana yang


memadai sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar efektif,
efisien dan menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
optimal.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai