Anda di halaman 1dari 14

Widyadari DOI: 10.5281/zenodo.

3756947
Vol. 21 No. 1 (April 2020)
e-ISSN 2613-9308 p-ISSN 1907-3232
Hlm. 365-378
__________________________________________________________________
MODEL RESIPROKAL TEKNIK BERPASANGAN UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BOLA KASTI SISWA KELAS VI
SD NEGERI 1 SELANBAWAK

I Made Sutirka, S.Pd


Sekolah Dasar Negeri 1 Selanbawak
Email: m adesutirka55@gmail.com

ABSTRACT

This type of research is classroom action research. This Classroom Action Research was
conducted at Selanbawak State Elementary School in Class VI where the ability of students for
Physical Education and Sports was still very low.
The purpose of writing this class action research is to find out whether the application of the
Reciprocal Learning Model with paired techniques can improve learning achievement of
baseball games of Class VI students of semester I of SDN 1 Selanbawak. The data collection
method is a learning achievement test. The data analysis method is descriptive. The results
obtained from this study are reciprocal learning models with paired techniques can improve
learning achievement baseball game baseball students of Class VI semester I of SD Negeri 1
Selanbawak. This is evident from the average value obtained in the initial cycle 66.81 after
applying the reciprocal learning model in the first cycle obtained an average value of 73.18 and
in Cycle II the average value rose to 82.27. The conclusion obtained from this study is that the
Reciprocal Learning Model with paired techniques can improve learning achievement of
baseball games for students of Class VI in the first semester of SD Negeri 1 Selanbawak.

Keywords: reciprocal model, paired technique, baseball game.

ABSTRAK

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas ini
dilaksanakan di SD Negeri 1 Selanbawak di Kelas VI yang kemampuan siswanya untuk
mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan masih sangat rendah.
Tujuan penulisan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui apakah
penerapan Model Pembelajaran Resiprokal dengan teknik berpasangan dapat
meningkatkan prestasi belajar permainan bola kasti siswa Kelas VI semester I SD
Negeri 1 Selanbawak. Metode pengumpulan datanya adalah tes prestasi belajar. Metode
analisis datanya adalah deskriptif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Model
Pembelajaran Resiprokal dengan teknik berpasangan dapat meningkatkan prestasi
belajar permainan bola kasti siswa Kelas VI semester I SD Negeri 1 Selanbawak. Ini
terbukti dari nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus awal 66.81 setelah diterapkan
model pembelajaran resiprokal pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 73.18 dan pada
Siklus II nilai rata-rata naik menjadi 82.27. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian
ini adalah Model Pembelajaran Resiprokal dengan teknik berpasangan dapat
meningkatkan prestasi belajar permainan bola kasti siswa Kelas VI semester I SD
Negeri 1 Selanbawak.

Kata Kunci : Model Resiprokal, teknik berpasangan, permainan bola kasti.

365
PENDAHULUAN model resiprokal dalam kelompok
Pendidikan jasmani sebagai belajar. Apabila guru Penjasorkes
salah satu komponen pendidikan tidak memahami hal tersebut akan
secara keseluruhan telah disadari oleh sulit untuk bisa memenuhi harapan
banyak kalangan. Namun, dalam banyak pihak dalam meningkatkan
pelaksanaannya, pembelajaran prestasi belajar siswa. Kondisi
pendidikan jasmani belum dapat tersebut merupakan kondisi harapan
berjalan efektif. Konsep dasar yang mesti betul-betul dipahami.
pendidikan jasmani dan model Penjasokes merupakan pendidikan
pembelajaran pendidikan jasmani yang diupayakan untuk mendorong
yang efektif perlu dikuasai oleh para pertumbuhan fisik, psikis,
guru yang hendak membelajarkan keterampilan-keterampilan jasmani
pendidikan jasmani. Pendidikan dan keterampilan-keterampilan
jasmani, olahraga dan kesehatan motorik yang lain termasuk pula
merupakan pendidikan yang pertumbuhan mental yang baik, sikap
diupayakan untuk mendorong yang sesuai harapan, emosional,
pertumbuhan fisik, psikis, sportivitas serta kebugaran tubuh.
keterampilan-keterampilan jasmani Pendidikan ini memerlukan penalaran
dan keterampilan-keterampilan yang cukup bagi para siswa untuk
motorik yang lain termasuk pula mengembangkan semua aktivitas
pertumbuhan mental yang baik, sikap gerak yang masih terpendam untuk
yang sesuai harapan, emosional, bisa dimaksimalkan.
sportivitas serta kebugaran tubuh. Melihat prestasi belajar
Pendidikan ini memerlukan penalaran permainan bola kasti siswa Kelas VI
yang cukup bagi para siswa untuk Semester I SD Negeri 1 Selanbawak
mengembangkan semua aktivitas tahun pelajaran 2019/2020 yang
gerak yang masih terpendam untuk rendah yaitu dengan rata-rata kelas
bisa dimaksimalkan. 66.81 dan ketuntasan belajar 63.63%
Guru pada mata pelajaran maka peneliti mengupayakan
Penjasorkes dituntut agar memahami peningkatan prestasi belajarnya
model-model yang bisa digunakan melalui penerapan model
dalam memberi pelajaran. Salah satu pembelajaran resiprokal. Dengan cara
dari banyak model tersebut adalah ini penulis harapkan prestasi belajar

366
permainan bola kasti siswa ini akan siswa Kelas VI semester I SD Negeri
meningkat sehingga peneliti giat 1 Selanbawak Tahun Pelajaran
melakukan penelitian tindakan kelas 2019/2020?
ini. Dalam proses pembelajaran
Secara lengkap data hasil tes pendidikan jasmani guru dapat
awal siswa dapat dilihat pada gambar melaksanakan proses pembelajaran
grafik di bawah ini: dengan berbagai macam pendekatan
gaya mengajar: Gaya mengajar pada
80
60 dasarnya merupakan seperangkat
40 pengambilan keputusan yang dibuat
20
0 sejalan dengan aksi pengajaran. Ada
11 gaya mengajar yang dijelaskan
oleh Moston. Perbedaan antara satu

SIKLUS AWAL
gaya mengajar dengan gaya mengajar
yang lain adalah ditentukan oleh
Grafik: 1 Data Prestasi Belajar Awal
pengalihan pengambilan keputusan
Siswa
dari guru ke siswa. Salah satu gaya
mengajar tersebut adalah gaya
Dari lata belakang diatas maka
mengajar resiprokal (reciprocal).
masalah penelitian ini dapat
(Ermawan Susanto dalam
dirumuskan seperti berikut : Apakah
http://staff.uny.ac.id/ ) menyatakan
penerapan model resiprokal dengan
bahwa Gaya resiprokal tersebut
teknik berpasangan dapat
memiliki karakteristik dapat
meningkatkan Prestasi belajar
mengaktifkan siswa dan guru dalam
permainan bola kasti Siswa Kelas VI
setiap kegiatan pembelajaran. Dalam
Semester I SD Negeri 1 Selanbawak
batas batas tertentu, gaya mengajar
Tahun Pelajaran 2019/2020 ?
resiprokal memberi kesempatan siswa
Berdasar rumusan masalah
belajar menguasai keterampilan lebih
yang sudah disampaikan, maka tujuan
lama dan kesempatan mengevaluasi
penelitian ini adalah untuk
oleh pasangannya lebih intensif.
mengetahui besarnya peningkatan
Dengan pendekatan gaya mengajar
prestasi belajar permainan bola kasti
tersebut, siswa menjadi lebih aktif
setelah diterapkan model resiprokal
dalam belajar dan memperoleh
dengan teknik berpasangan pada

367
bimbingan belajar, termasuk meningkatkan keberhasilan dalam
didalamnya memperoleh kesempatan setiap gerakan yang diinginkan pada
mengevaluasi yang lebih lama dan cabang olahraga atau materi pelajaran
intensif. praktek, hal tersebut merupakan
(Kardi dan Nur (2000) dalam bentuk dari pemikiran individu
Trianto (2007: 39-40) menyatakan tersebut yang sering disebut dengan
bahwa Pedoman yang patut pemahaman yang dapat mengetahui
dipertimbangkan dalam memberikan sebesar apa perkembangan yang kita
umpan balik adalah (a) memberikan perbuat, sebesar apa keterampilan
umpan balik harus segera dilakukan yang juga dimiliki dan berapa banyak
setelah latihan sehingga dapat waktu yang tersisa untuk dapat
mengingat dengan jelas kinerja menggunakan dan memperbaiki
mereka sendiri; (b) mengupayakan gerakan tersebut.
agar umpan balik jelas dan spesifik Reciprocal Teaching yang
agar dapat membantu siswa; (c) pertama dikembangkan oleh Anne
umpan balik ditujukan langsung pada Marrie Polinscar dan Anne Brown
tingkah laku yang ingin dikoreksi merupakan suatu model pembelajaran
bukan pada maksud yang tersirat; (d) yang digunakan untuk meningkatkan
menjaga umpan balik sesuai dengan pemahaman terhadap suatu topik.
tingkat perkembangan siswa; (e) Dalam pembelajaran ini guru serta
memberikan pujian pada kinerja yang murid memegang peranan penting
benar; (f) apabila memberikan umpan pada tahap dialog tentang suatu topik
balik negatif, tunjukkan magaimana (teks), model pembelajaran ini terdiri
melakukannya dengan benar; (g) dari empat aktivitas yaitu
membantu siswa memusatkan memprediksi (prediction), meringkas
perhatian pada proses dan bukan pada (summarizing), membuat pertanyaan
hasil; dan (h) mengajari siswa (questioning), dan menjelaskan
bagaimana memberikan umpan balik (clarifing).
pada diri sendiri, dan bagaimana
menilai keberhasilan sendiri. Teknik Berpasangan
Depdiknas (2009, Buku 5: 35- Teknik adalah pengetahuan dan
38) menjelaskan bahwa model kepandaian membuat sesuatu yg
Resiprokal (timbal-balik) cara berkenaan dengan hasil industri

368
(bangunan, mesin): sekolah --; ahli --; keterampilan dan kepandaian
cara (kepandaian dan sebagainya) melakukan sesuatu yang berkenaan
membuat atau melakukan sesuatu dengan hasil upaya untuk menguasai
yang berhubungan dengan seni;dan alas, pokok atau pangkal dalam
metode atau sistem mengerjakan melakukan perbuatan atau permainan
sesuatu. Kata dasar yang peneliti yang menyenangkan baik dengan
ambil berhubungan dengan penelitian menggunakan alat atau tidak.
ini berarti alas; fondasi: gotong Prestasi belajar menurut
royong adalah -- masyarakat Kamus Besar Bahasa Indonesia
Indonesia; pokok atau pangkal suatu (2005: 895) berarti : a) penguasaan
pendapat (ajaran, aturan); asas: apa pengetahuan atau keterampilan yang
yg akan dijadikan -- pembicaraan kita dikembangkan oleh mata pelajaran,
nanti; tindakan itu bertentangan dng lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes
-- demokrasi yg sebenarnya;cak atau angka nilai yang diberikan guru,
memang begitu (tt adat, tabiat, b) kemampuan yang sungguh-sungguh
kelakuan, dsb): -- pencuri, di mana ada atau dapat diamati (actual ability)
pun tetap juga mencuri; -- miliknya, dan yang dapat diukur langsung
walaupun sudah dua hari hilang dengan tes tertentu.
akhirnya ditemukan juga; bentuk
gramatikal yg menjadi asal dari suatu Prestasi Belajar
bentukan. Sementara kata permainan Djamarah (1994:23)
dalam KBBI online dijelaskan dari mendefinisikan prestasi belajar
kata main yang berarti melakukan sebagai hasil yang diperoleh berupa
permainan untuk menyenangkan hati kesan-kesan yang mengakibatkan
(dengan menggunakan alat-alat perubahan dalam diri individu sebagai
tertentu atau tidak): -- bola; -- hasil dari aktivitas dalam belajar.
kelereng; -- cari-carian; melakukan Kalau perubahan tingkah laku adalah
perbuatan untuk bersenang-senang tujuan yang mau dicapai dari aktivitas
(dengan alat-alat tertentu atau tidak): belajar, maka perubahan tingkah laku
anak-anak sedang -- di halaman itulah salah satu indikator yang
(http://kbbi.web.id/). dijadikan pedoman untuk mengetahui
Teknik dasar permainan dalam kemajuan individu dalam segala hal
penelitian ini adalah pengetahuan, yang diperolehnya di sekolah. Dengan

369
kata lain prestasi belajar merupakan pembawaan guru itu dalam
kemampuan-kemampuan yang memberikan pelajaran. Juga dikatakan
dimiliki oleh siswa sebagai akibat oleh Slamet (2003: 54-70) bahwa
perbuatan belajar atau setelah faktor-faktor yang mempengaruhi
menerima pengalaman belajar, yang belajar banyak jenisnya, tetapi dapat
dapat dikatagorikan menjadi tiga digolongkan menjadi dua golongan
ranah, yakni ranah kognitif, afektif, saja, yaitu faktor intern dan faktor
dan psikomotor. ekstem. Faktor intern diklasifikasi
Dengan mengkaji hal tersebut menjadi tiga faktor yaitu: faktor
di atas, maka faktor-faktor yang dapat jasmaniah, faktor psikologis dan
mempengaruhi prestasi belajar faktor kelelahan. Faktor jasmaniah
menurut Purwanto (2000: 102) antara antara lain: kesehatan, cacat tubuh.
lain: (1) faktor yang ada pada diri Faktor psikologis antara lain:
organisme itu sendiri yang dapat intelegensi, perhatian, minat, bakat,
disebut faktor individual, seperti motif, kematangan, kesiapan. Faktor
kematangan/pertumbuhan, kelelahan antara lain: kelelahan
kecerdasan, latihan, motivasi, dan jasmani dan rohani. Sedangkan faktor
faktor pribadi, (2) faktor yang ada ekstern digolongkan menjadi tiga
diluar individu yang disebut faktor faktor yaitu: faktor keluarga, faktor
sosial., seperti faktor sekolah, faktor masyarakat. Faktor
keluarga/keadaan rumah tangga, guru keluarga antara lain: cara orang tua
dan cara mengajamya, alat-alat yang mendidik, relasi antara keluarga,
dipergunakan dalam belajar-mengajar, suasana rumah tangga dan keadaan
lingkungan dan kesempatan yang ekonomi keluarga. Faktor sekolah
tersedia dan motivasi sosial. Dalam antara lain: metode mengajar,
penelitian ini faktor ke 2 yaitu faktor kurikulum, relasi guru dengan siswa,
yang dari luar seperti guru dan cara relasi siswa dengan siswa, disiplin
mengajarnya yang akan menentukan sekolah, pelajaran dan waktu sekolah,
prestasi belajar siswa. Guru dalam hal standar pelajaran, keadaan gedung,
ini adalah kemampuan atau metode belajar dan tugas rumah.
kompetensi guru, pendidikan dan lain- Faktor masyarakat antara lain:
lain. Cara mengajarnya itu merupakan kegiatan siswa dalam masyarakat,
faktor kebiasaan guru itu atau mass media, teman bergaul, bentuk

370
kehidupan masyarakat. Peningkatan Permas Perencanaa Pelaksan
alahan n aan
prestasi belajar yang penulis teliti Tindakan I Tindakan
dalam hal ini dipengaruhi oleh faktor I
Siklus I Pengama
ekstern yaitu metode mengajar guru. Refleksi tan/
I Pengump
Permas ulan
alahan
METODE PENELITIAN Data I
baru
Penelitian Tindakan Kelas ini hasil
refleksi Perencana Pelaksan
dilaksanakan di SD Negeri 1 an aan
Tindakan II Tindakan
Selanbawak yang berlokasi di Dusun II

Selanbawak Kelod, Desa Selanbawak, Refleksi


Pengama
Siklus II tan/
Kecamatan Marga, tempat peneliti II
Pengump
ulan
melakukan penelitian tindakan kelas Data II
pada Kelas VI Semester I tahun Apabila Dilanjutkan
permasala ke siklus
pelajaran 2019/2020. Sekolah ini han belum berikutnya
terselesaik
sangat bersih karena masing-masing an
Gambar 1. Rancangan Penelitian
kelas sudah terdapat bak sampah dan
(Diadopsi dari Suharsimi Arikunto,
para siswa juga membantu menjaga Suhardjono, Supardi (2006: 74)
kebersihan sekolah. Rancangan
Subjek dan Objek Penelitian
penelitian ini menggunakan
1. Subjek Penelitian
rancangan penelitian tindakan yang
Penelitian ini mengambil subjek
diadopsi dari Suharsimi Arikunto,
yaitu siswa Kelas VI Semester I
Suhardjono, Supardi (2006: 58)
SD Negeri 1 Selanbawak Tahun
seperti pada gambar berikut.
Pelajaran 2019/2020. Yang
berjumlah 11 orang.
2. Objek Penelitian
Penelitian ini mengambil objek yaitu
peningkatan prestasi belajar
permainan bola kasti Siswa Kelas VI
Semester I SD Negeri 1 Selanbawak
Tahun Pelajaran 2019/2020 setelah
penerapan model resiprokal dengan
teknik berpasangan dalam
pembelajaran.

371
Jadwal penelitian yaitu dari 1. Menyusun jadwal agar dalam
bulan Juli 2019 sampai Nopember pelaksanaannya tidak
2019 adalah waktu penelitian ini terkendala dengan hari-hari
dilaksanakan. yang bisa mengganggu
Metode Pengumpulan Data pelaksanaan penelitian. Semua
Pemberian tes prestasi belajar jadwal yang lain yang akan
adalah metode pengumpulan data. mengganggu proses penelitian
Data penelitian dimaksud adalah data sudah tidak diagendakan.
awal, data siklus I dan data siklus II. 2. Menyusun Rencanan
Metode Analisis Data Pelaksanaan Pembelajaran
Metode analisis data yang (RPP).
dipergunakan adalah metode 3. Merencanakan model
deskriptif. Untuk data kuantitatif pembelajaran yang paling tepat
dianalisis dengan mencari mean, dengan menyiapkan semua
median, modus, membuat interval perangkat pendukungnya.
kelas dan melakukan penyajian dalam 4. Menyusun format penilaian.
bentuk tabel dan selanjutnya dibuat 5. Membuat bahan-bahan
gambar grafiknya. pendukung pembelajaran
Indikator Keberhasilan Penelitian 6. Merancang skenario
Dalam penelitian ini diusulkan tingkat pembelajaran.
keberhasilan prestasi belajar siswa b. Pelaksanaan I
pada siklus I mencapai nilai rata-rata 1. Memasuki kelas guru
70 dengan ketuntasan belajar minimal mengucapkan salam.
80% dan pada siklus II mencapai nilai 2. Langkah-langkah pelaksanaan
rata-rata 75,00 atau lebih dengan pembelajaran dilaksanakan
prosentase ketuntasan belajar 100%. sebagai berikut:
HASIL DAN PEMBAHASAN PENDAHULUAN
A. Siklus I Kegiatan Awal
a. Perencanaan I  Berdoa dan presensi
Pada perencanaan Siklus I ini  Apersepsi(menghubungk
ada banyak hal yang telah an materi pembelajaran
dilaksanakan yaitu : dengan pengetahuan
awal siswa).

372
 Menyampaikan tujuan memukul ditambah dengan
pembelajaran dan keterampilan mengetik dan
memotivasi siswa. menghindari sentuhan bola.
 Pemanasan permainan Perbedaan Rounders dan
tradisional . Kasti adalah bentuk
KEGIATAN INTI lapangannya.
 Lakukan diskusi tanya PENUTUP
jawab seputar teknik  Guru mengajukan
memukul, melempar, dan pertanyaan kepada siswa.
menangkap bola, serta  Guru memberikan
peraturan bermain kasti penguatan dengan
sebelum menginformasikan menyimpulkan materi
tentang Rounders. pembelajaran hari ini.
1. Apa yang kalian ketahui  Siswa menulis refleksi dari
tentang permainan kegiatan pembelajaran
Rounders? sepanjang hari ini dengan
2. Guru memberikan menjawab pertayaan
beberapa istilah seputar sebagai berikut:
Rounders sehingga siswa  Manfaat apa yang sudah
terpancing untuk kalian peroleh dari kegiatan
menjawab. hari ini.
3. Setelah diskusi dan tanya  Hal baik apa yang bisa
jawab, kemudian guru kamu terapkan dalam
menjelaskan tentang kehidupan sehari-hari.
permainan Rounders.  Kegiatan pembelajaran
 Rounders/bola kasti adalah selanjutnya.
olahraga permainan yang c. Hasil Tes Siklus I
memiliki peraturan hamper Refleksi merupakan
sama dengan permainan kajian secara menyeluruh
kasti. Rounders memiliki tindakan yang telah dilakukan
teknik permainan yang berdasar data yang telah
sama dengan kasti, yaitu terkumpul, kemudian
melempar, menangkap, dan dilakukan evaluasi guna

373
penyempurnaan tindakan.
60
Refleksi yang dapat disajikan 30
adalah dari 11 orang siswa 0
i
ta id aa
n ar
-Ra m y laj
yang diteliti baru 8 siswa yang ta aR
e ga Be
i Ra sw P en san
la Si a
berkembang sesuai indikator. Ni wa nt
Sis etu
Dengan prosentase ketuntasan eK
tas
en
belajar pada siklus I 72.72%. r os
P
Ada 3 orang yang
memperoleh penilaian dibawah Grafik: 02. Grafik Prestasi Belajar
KKM yang artinya bahwa Penjasorkes siswa Kelas VI
Semester I SD Negeri 1 Selanbawak
mereka belum berhasil. Upaya Tahun Pelajaran 2019/2020 Siklus I
yang dilakukan guru untuk
mendorong kemampuan anak 2. Siklus II

sudah membuahkan hasil jika a. Perencanaan II

dibandingkan dengan data Perencanaan yang

awal, yang menjadi landasan dilakukan pada Siklus II ini

berpikir peneliti adalah segala ada pelaksanaan dengan

sesuatu yang dipelajari perencanaan di Siklus I namun

membutuhkan waktu untuk sudah mulai sedikit berbeda

mencapai tingkat yang karena perencanaan di sini

diinginkan. Namun untuk lebih diupayakan untuk mengatasi

mempercepat tercapainya kekurangan-kekurangan di

tujuan tersebut upaya Siklus I.

memvariasikan media dan Pada tahap perencanaan

permainan tetap dilakukan agar ini peneliti mempersiapkan, 1)

motivasi dan minat anak tetap jadwal pelaksanaan penelitian;

berkembang sesuai yang 2) menyusun rencanan

diharapkan. pelaksanaan pembelajaran; 3)


menyusun format penilaian; 4)
membuat bahan-bahan
pendukung pembelajaran; 5)
merancang skenario
pembelajaran.

374
b. Pelaksanaan II dalam meningkatkan prestasi
Pelaksanaan siklus I belajar mereka, dengan nilai
dimulai dari peneliti masuk rata – rata 82.27. Jika
kelas, membawa semua dijelaskan dengan cara yang
persiapan-persiapan mengajar. lain, maka 100% anak
Murid diupayakan duduk rapi mencapai kategori sangat
siap menerima pelajaran. Pada mampu. Dengan dicapainya
saat proses pembelajaran, hasil seperti digambarkan di
peneliti membimbing dengan atas menyatakan indikator
cara yang sangat giat mengajak keberhasilan penelitian yang
siswa memahami materi. ditetapkan sudah dapat dicapai
Dalam mengajar oleh semua siswa SD Negeri 1
memperhatikan batasan waktu Selanbawak yakni sudah tidak
yang sudah ada, melakukan ada lagi anak yang mendapat
pembelajaran dengan metode nilai belum tuntas.
yang bervariasi, mencatat Grafik prestasi belajar siswa dapat
disajikan sebagai berikut.
kegiatan yang dilakukan
peserta didik. 80
40
c. Hasil Tes Siklus II 0

Hasil tes pada siklus II


disampaikan pada tabel
berikut.
SIKLUS II
Hasil yang diperoleh dari
pelaksanaan penelitian di Grafik: 03. Grafik Prestasi Belajar
Penjasorkes siswa Kelas VI Semester I SD
Siklus II ini adalah tingkat Negeri 1 Selanbawak Tahun Pelajaran
kemajuan yang dicapai peserta 2019/2020 Siklus II

didik sudah menunjukkan


PEMBAHASAN
perbaikan. Dari 11 orang siswa
Data awal yang diperoleh
yang diteliti ternyata semua
dengan rata-rata 66.81 menunjukkan
siswa hasilnya sudah sesuai
bahwa kemampuan siswa dalam mata
dengan KKM yaitu 75. Dari
pelajaran Penjasorkes masih sangat
hasil tersebut diketahui semua
rendah mengingat kriteria ketuntasan
siswa sudah sangat mampu
belajar siswa untuk mata pelajaran ini di

375
SD Negeri 1 Selanbawak adalah 75. menuntun mereka untuk mampu
Dengan nilai yang sangat rendah seperti menguasai materi pelajaran pada mata
itu maka peneliti mengupayakan untuk pelajaran Penjasorkes lebih optimal.
dapat meningkatkan prestasi belajar Akhirnya dengan semua upaya tersebut
siswa menggunakan model resiprokal peneliti mampu meningkatkan prestasi
dengan teknik berpasangan. Akhirnya belajar siswa pada siklus II menjadi rata-
dengan penerapan model resiprokal rata 82.27 dengan prosentase ketuntasan
dengan teknik berpasangan yang benar belajar 100%. Upaya-upaya yang
sesuai teori yang ada, peningkatan rata- maksimal tersebut menuntun pada suatu
rata prestasi belajar siswa pada siklus I keberhasilan bahwa model resiprokal
dapat mencapai rata-rata 73.18 Namun dengan teknik berpasangan mampu
rata-rata tersebut belum maksimal karena meningkatkan prestasi belajar siswa.
hanya 8 siswa memperoleh nilai di atas
KKM sedangkan yang lainnya belum SIMPULAN
mencapai KKM. Sedangkan prosentase Penerapan resiprokal dengan
ketuntasan belajar mereka baru mencapai teknik berpasangan dapat
72.72% Hal tersebut terjadi akibat meningkatkan prestasi belajar
penggunaan model resiprokal dengan permainan bola kasti pada mata
teknik berpasangan belum maksimal pelajaran Penjasorkes siswa Kelas VI
dapat dilakukan disebabkan penerapan Semester I SD Negeri 1 Selanbawak
model/metode tersebut baru dicobakan tahun pelajaran 2019/2020. Dari hasil
sehingga guru masih belum mampu analisis yang telah dilakukan yang
melaksanakannya sesuai alur teori yang dilanjutkan dengan pembahasan
benar. dapat disampaikan bahwa
Pada siklus ke II perbaikan peningkatan hasil belajar telah dapat
prestasi belajar siswa diupayakan lebih diupayakan. Dari data awal yang
maksimal dengan peneliti membuat rata-rata baru mencapai 66.81 dan
perencanaan yang lebih baik, jauh dari kriteria ketuntasan minimal
menggunakan alur dan teori dari model pada mata pelajaran ini, pada siklus I
resiprokal dengan teknik berpasangan sudah dapat ditingkatkan menjadi
dengan benar dan lebih maksimal. 73.18 dan pada siklus II sudah
Peneliti giat memotivasi siswa agar giat mencapai rata-rata 82.27. Siswa yang
belajar, memberi arahan-arahan, pada awalnya kemampuannya masih

376
sangat rendah dimana hanya ada 7 peneliti lain yang berminat
yang tuntas, pada siklus I sudah meneliti topik yang sama untuk
dapat ditingkatkan yaitu ada 8 siswa meneliti bagian-bagian yang tidak
yang sudah tuntas dan pada siklus II sempat diteliti.
sudah 11 yang tuntas. Dari hasil awal 3. Bagi pengembang pendidikan,
ada 4 siswa yang harus diremidi selanjutnya untuk adanya
menurun pada siklus I menjadi 3 penguatan-penguatan, diharapkan
sedangkan pada siklus II tidak ada bagi peneliti lain untuk
siswa yang mesti diremidi. melakukan penelitian lanjutan
guna memverifikasi data hasil
penelitian ini.
SARAN
Disampaikan saran-saran DAFTAR RUJUKAN
dalam penelitian ini sebagai berikut:
Arikunto, Suharsimi; Suhardjono;
1. Bagi guru kelas, apabila mau Supardi. 2006. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta:
melaksanakan proses
PT Bumi Aksara.
pembelajaran penggunaan model Depdiknas. 2009. Model
pembelajaran resiprokal.
resiprokal yang telah diterapkan
Jakarta: Dirjen Pendidikan
ini semestinya menjadi pilihan Dasar dan Menengah.
Djamarah, Syaful Bahri. 1994.
dari beberapa model pembelajaran
Prestasi Belajar dan
yang ada mengingat telah terbukti Kompetensi Guru.
Surabaya: Usaha
dapat meningkatkan kualitas
Nasional.
pembelajaran. Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi
Belajar dan Mengajar.
2. Bagi peneliti lain, walaupun
Bandung: Sinar Baru.
penelitian ini sudah dapat
http://ardhaphys.blogspot.com/
membuktikan efek utama dari
2013/05/model-
penerapan model resiprokal pembelajaran-
Resiprokal.html
dengan teknik berpasangan dalam
Purwanto, Ngalim. 2000. Psikologi
meningkatkan prestasi belajar Pendidikan. Bandung:
Rosdakarya.
permainan bola kasti, sudah pasti
Sardiman, A.M. 1988. Interaksi dan
dalam penelitian ini masih ada Motivasi Belajar-
Mengajar Pedoman bagi
hal-hal yang belum sempurna
Guru dan Calon
dilakukan, oleh karenanya kepada Guru.Jakarta: Rajawali
Pers.

377
Slamet. 2003. Belajar dan Faktor- Trianto.2007. Mengembangkan Model
faktor yang Pembelajaran Tematik.
Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Prestasi
Jakarta: Rineka Cipta. Pustakaraya.

378

Anda mungkin juga menyukai