Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF

PENGARUH LATIHAN PUSH UP DAN PULL UP TERHADAP


KEMAMPUAN HASIL FLYING SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA
TANGAN

DISUSUN OLEH :

FATIHA DELIAKO ARDIANSYAH


NPM : 6019082

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
2021
A. Latar Belakang Masalah

Olahraga merupakan kegiatan yang mampu menyatukan semua


elemen masyarakat tanpa memandang suku, ras maupun agama. Sehingga tak seorang
pun di dunia ini yang tidak menyukai kegiatan olahraga. Mulai dari rakyat jelata hingga
para pejabat serta pemimpin Negara. Hal ini terjadi karena satu tujuan yaitu
menciptakan tubuh yang kuat dan jiwa yang sehat (Hermansah, 2018).

Di dalam pembelajaran olahraga, sering ditemui permasalahan dalam interaksi


sosial mahasiswa yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan seperti berkata-kata
kasar, kurang sopan kepada teman, tidak mentaati perintah dosen, individualis, saling
berselisih paham antar teman. Sebagai makhluk sosial, dalam hidupnya manusia pasti
membutuhkan bantuan orang lain. Adanya kebutuhan akan bantuan ini merupakan awal
terbentuknya interaksi sosial dengan orang lain. Interaksi sosial merupakan suatu
hubungan antara individu satu dengan individu lainnya di mana individu yang satu
dapat mempengaruhi individu yang lainnya sehingga terdapat hubungan yang saling
timbal balik (Walgito, 2000:65). Sama halnya menurut Maryati dan Suryawati
(2003:22) yang menyatakan bahwa, interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal
balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu
dan kelompok

B. Fokus Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang dimana sumber gambaran


penelitian itu bersifat deskriptif dan teraktual dengan mengedepankan sumber relefan,
dan bernilai fakta/berbobot. Pedekatan kualitatif Menurut Patton (1990) dalam
Poerwandari (2013) yaitu “Qualitative inquiry is rife with ambigues. There are purposeful
strategies instead of methodological rules. There are inquiry approaches instead of
ststistical formulas. Qualitative inquiry seems to work best for people with a high
tolerance for ambiguity”. Jadi, penelitian kualitatif adalah proses pencarian data untuk
memahami masalah sosial yang didasari pada penelitian yang menyeluruh (holistic),
dibentuk oleh kata-kata, dan diperoleh dari situasi yang alamiah.

Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui atau mencari gambaran
tentang Hubungan otot lengan terhadap latihan push up dan pull up di jurnal-jurnal yang
sumbernya kuat dan primer (nyata). Bagaimanakah sesungguhnya timbal baliknya pada
atlet bola tangan yang sangat professional dalam kegaitan latihan maupun di ajang
perlombaan. Hubungan atau timbal balik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
bagaimana otot lengan ini bisa mempengaruhi kekuatan dalam flying shoot aktifitas
latihan sangat mempengerahui hasil dalam flaying shoot itu sendiri, bagaimana teknik-
teknik yang mereka lakukan di setiap fase latihannya, serta dampak besarnya bagi
seorang atlet ketika power otot lengannya menjadi lebih kuat dan memiliki daya ledak
yang bagus.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaiamana cara meningkatkan kekuatan otot lengan pada kemampuan flying shoot
2. Bagaimana prosedur-prosedur tes kemampuan otot lengan pada permainan bola
tangan

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui cara meningkatkan kekuatan otot lengan pada kemampuan flying
shoot
2. Untuk mengetahui prosedur-prosedur tes kemampuan otot lengan pada permaiana
bola tangan

E. Manfaat Penelitian
Pada penelitian ini penulis berharap bahwasaanya penelitian ini dapat bermanfaat dan
menjadi sumber referensi baik pada guru/pelatih bola tangan yang ada di ruang lingkup
pendidikan di Indonesia, maupun para atlet bola tangan itu sendiri. Dan penelitian ini
diharapkan dapat dikembangkan lagi kedepannya supaya penelitian-penelitian yang ada
sekarang dapat berkembang pesat nantinya.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus Penelitian

1. Olahraga Bola Tangan

a. Pengertian Olahraga Bola Tangan

Bola tangan adalah olahraga beregu yang menggunakan bola sebagai


instrumen, yang dimainkan dengan menggunakan satu atau kedua tangan.
(Agus Mahendra, 2000:6) Bola tangan (handball) adalah olahraga beregu di
mana dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga
gawang) berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang lawan. Permainan ini
mirip dengan bola basket dan sepak bola, tapi cara memindahkan bola dengan
cara melempar terhadap rekan satu tim, bukan menggunakan kaki melainkan
menggunakan tangan. Bola tersebut boleh dilemparkan, atau ditembakkan,
permainan ini adalah memasukan bola sebanyak-banyaknya kedalam gawang
lawan, dan mencegah agar tim lawan tidak dapat memasukkan bola ke
gawang sendiri. Dalam permainan ini lebih tepat disebut sebagai permainan
kombinasi antara permainan basket dan permainan bola tangan, karena
keterampilan teknik dasar ketika memainkan bola dengan tangan lebih
menyerupai teknik dasar basket yang terdiri dari passing, dribling, shooting.
Sedangkan lapangan permainan serta bentuk-bentuknya lebih mirip lapangan
sepak bola, terdiri dari gawang berjaring, serta daerah-daerah yang dibatasi
oleh peraturan yang membatasi peluang gerak pemain, termasuk mekanisme
permainannya.(agus mahendra,2000:6) Waktu permainan untuk semua team
dengan pemain umur 16 atau lebih adalah 2 babak masing-masing selama 30
menit dengan istirahat 10 menit danmemliki lapangan berukuran 40 m x 20 m
dengan garis pemisah di tengah dan gawang di tengah kedua sisi pendek dan
penalti dilakukan dari jarak 7 meter, bola yang digunakan lebih kecil dari bola
sepak yaitu size 3,2 dan 1 sedangkan waktu permainan untuk team remaja
(12-16 Tahun) adalah 2 x 25 menit, dan 2 x 20 menit untuk umur 8-12 tahun
untuk pemain diatas 16 tahun dan remaja waktu istirahat antara babak adalah
10 menit.

b. Hakikat Permainan Bola Tangan

Bolatangan merupakan olahraga yang dimainkan dengan menggunakan


bola dengan teknik tembakan/shooting yang bervariasi teregantung situasi saat
akan melakukan tembakan, baik tanpa awalan maupun dengan menggunakan
awalan disertai dengaan gerakan tipuan.

Permainan ini dimulai dari garis tengah lapangan yang ditandai dengan
isyarat peluit dari wasit. Olahraga ini dimainkan dengan tempo yang cepat,
setiap tim harus berusaha menyerang dan mencetak angka ke gawang lawan
untuk dapat memenangkan pertandingan. Dalam hal ini taktik dan strategi
sangat berperan penting untuk menghasilkan sebuah penyerangan yang baik.
Permainan ini menggunakan bola sebagai sebagai objek yang dimainkan.
Lapangan permainan berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 40
meter dan lebar 20 meter dengan 2 gawang. Di depan gawang terdapat area
gawang yang merupakan daerah khusus untuk penjaga gawang dan tidak
boleh dilewati oleh semua pemain, baik pemain sendiri maupun pemain
lawan.
c. Prinsip Dasar Permainan Bolavoli

Tujuan permainan bola tangan adalah berusaha untuk memasukkan bola


ke gawang lawan agar dapat memenangkan pertandingan. Untuk mendapat
peluang menembak, hal yang paling penting adalah memainkan bola dengan
cara mengumpan / passing yang bertujuan memancing konsentrasi lawan
untuk meninggalkan areanya sehingga tercipta ruang untuk melalukan
serangan ke arah gawang. Seperti permainan basket, seorang pemain bertahan
harus kembali ke daerah pertahanan secepat mungkin untuk menutupi ruang
tembak pemain penyerang.

Permainan olahraga bolatangan merupakan sebuah permainan beregu


dimana seorang pemain harus berusaha memasukkan bola dengan cara
melakukan shooting ke gawang lawan dan mencetak angka sebanyak-
banyaknya untuk memenangkan pertandingan. Sedangkan untuk
menghasilkan serangan yang baik maka sebuah tim harus memainkan bola
dengan cara mengumpan / passing antar teman sehingga lawan terpancing dan
dapat membuka ruang untuk melakukan tembakan ke arah gawang.

B . Hakikat Power Otot Lengan

a. Pengertian Power

Power merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang dibutuhkan hampir pada setiap
cabang olahraga, karena dengan memiliki power yang bagus maka seseorang akan
lebih mudah dalam penguasaan teknik dasar suatu cabang olahraga. Powermerupakan
produk dari kekuataan dan kecepatan.Power adalah kemampuan otot untuk
mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang singkat (Harsono, 2001:24). Dari
penjelasan di atas dapat kita jelaskan kalau 2 orang individu masing-masing dapat
mengangkat beban yang beratnya 50 kg, akan tetapi yang seseorang dapat
mengangkatnya lebih cepat dari pada yang lain, maka orang itu dikatakan mempunyai
power yang lebih baik daripada orang yang menangkatnya lebih lambat. Daya ledak
merupakan terjemahan dari kata explosive power atau power (bahasa Inggris) dan
schnelkraft (bahasa Jerman) power berarti kemampuan untuk meraih kekuatan
setinggi mungkin dalam waktu yang tersingkat (Rothing, 1983:312 dalam buku
Syafruddin, 2013:74). Power sebagai produk dari dua kemampuan yaitu kekuatan
(strenght) dan kecepatan (speed) untuk melakukan force maksimum dalam waktu
yang sangat cepat.Power atau sering pula disebut daya explosive adalah suatu
kemampuan gerak yang sangat penting untuk menunjang setiap 8 aktifitas pada setiap
cabang olahraga (Widiastuti, 2011:100). Kemampuan power/daya explosive ini akan
menetukan hasil gerak yang baik. Suatu contoh, jika seseorang memiliki daya
explosive yang baik akan menghasilkan tendangan yang keras, chest pass yang cepat,
atau seseorang pelari cepat akan menghasilkan lari yang lebih cepat jika memiliki
daya explosive yang lebih baik. Daya explosive memiliki dua komponen yaitu
kekuatan dan kecepatan, maka power/dayaexplosive dapat manipulasi atau
ditingkatkan dengan melalui meningkatkan kekuatan otot tanpa mengbaikan
kecepatan. Atau sebaliknya meningkatkan kecepatan tanpa mengabaikan kekuatan,
cara pendekatan seperti ini biasanya dengan memanipulasi atau dengan melatih
keduanya secara bersamaan sehingga menghasilkan daya explosive yang baik.
Power/daya explosive merupakan suatu rangkayan kerja beberapa unsur gerak otot
dan menghasilkan daya ledak jika dua kekuatan tersebut bekerja secara bersamaan,
power/daya explosive memiliki banyak kegunaan pada suatu aktivitas seperti pada
berlari, melempar, memukul atau menendang. Gerak dari objek tersebut akan tercapai
dengan sempurna jika seorang tersebut menerapkan kekuatan secara maksimal
dengan satuan waktu yang singkat-singkatnya(Widiastuti, 2011:100). Dari penjabaran
tersebut maka jelaslah bahwa power memiliki banyak kegunaan dalam olahraga-
olahraga tertentu. Batasan-batasan yang baku dikemukakan oleh Hatfield, dalam
Ismaryati, (2006:59) yaitu power merupakan perkalian antara gaya (force) dan jarak
(distance) dibagi dengan waktu (time) atau dapat juga power nyatakan sebagai kerja
dibagi waktu kirkendal, dalam Ismaryati (2006: 59). Dengan demikian tes yang
bertujuan untuk mengukur power seharusnya melibatkan komponen gaya, jarak, dan
waktu. Dengan demikian sebelum ukur mengukurpower seseorang, maka perlu
dierhatikan terlebih dahulu bentuk tes yang kita gunakan. Adakalanya tes yang
digunakan tersebut tidak cocok dingunakan untuk mengukur power, namun banyak
digunakan untuk mengukur power, Tentu hal itu akan salah hasilnya. Maka perlu
ketelitian bagi seorang dalam memilih tes dalam mengukur power seorang atlit.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, power dapat diartikan sebagai kekuatan dan
kecepatan yang dilakukan secara bersama-sama dalam melakukan suatu gerak.Oleh
sebab itu, urutan latihan power diberikan setelah atlet dilatih unsur kekuatan dan
kecepatan.Tetapi pada dasarnya setiap bentuk dari latihan kekuatan dan kecepatan
kedua-duanya selalu melibatkan unsur power. Antara latihan speed dan power saling
mempengaruhi. Wujud gerak dari power adalah selalu bersifat eksplosif.Latihan
power dapat meningkatkan fisik karena melibatkan gerakan dengan kecepatan tinggi
dan dapat meningkat jika diberikan di awal latihan sehingga menciptakan kondisi
yang lebih baik dengan fungsi refleks yang kuat. b. Macam-Macam Power Salah satu
metode latihan power adalah dengan metode plyometrics. Prinsip metode latihan
plyometrics adalah otot selalu berkontraksi baik saat memanjang (eccentric) maupun
saat memendek (concentric) secara eksplosif. Adapun latihan plyometrics
dikelompokkan menjadi 2 jenis antara lain sebagai berikut (Mylsidayu, 2015:137). 1.
Latihan dengan intensitas rendah (low impact) Latihan dengan intensitas rendah (low
impact) antara lain meliputi : (1) skipping, (2) pope jumps (lompat tali), (3) lompat
(jumps) rendah dan langkah pendek, (4) loncat-loncat (hops) dan lompat-lompat, (5)
melompat di atas bangku atau tali setinggi 25-35 cm, (6) melempar ball medicine 1-3
kg, dan (7) melempar bola yang ringan. 2. Latihan dengan intesitas tinggi (high
impact) Latihan dengan intesitas tinggi (high impact) antara lain meliputi : (1) lompat
jauh tanpa awalan (standing broad long jump), (2) tripple jumps (lompat tiga kali), (3)
lompat (jumps) tinggi dan langkah panjang, (4) loncat-loncat dan lompat-lompat, (5)
melompat di atas bangku dan tali setinggi di atas 35 cm, (6) melempar ball medicine
5-6 kg, (7) drop jumps dan reactive jumps, dan (8) melempar benda yang relatif berat.
Untuk itu, berbagai macam latihan tersebut baik yang intensitas rendah maupun
intensitas tinggi dapat dilaksanakan diberbagai tempat, tergantung jenis cabang
olahraganya. Namun, latihan power seringkali dilakukan di tempat yang datar,
lapangan berumput atau berpasir agar empuk untuk pendaratannya. c. Metode Latihan
Power Metode latihan power sebenarnya hampir sama dengan latihan kekuatan tetapi
yang membedakan adalah irama geraknya. Untuk latihan kekuatan iramanya lambat,
sedangkan power iramanya cepat mendadak (eksplosif) yang artinya membutuhkan
kekuatan dan kecepatan pada saat pelaksanaan latihannya. Metode melatih
powerdapat dengan cara pembebanan luar maupun hanya dengan berat badan sendiri.
Metode dengan penambahan beban luar bisa menggunakan metode sirkuit, sedangkan
metode latihan yang hanya menggunakan berat badan sendiri bisa menggunakan
metode latihan plyometrics. Berikut ini beberapa contoh macam-macam latihan
power dengan menggunakan metode latihan plyometrics (Mylsidayu, 2015:138). 1.
Hexagon 2. Berjalan dengan kedua tangan 3. Lompat Katak 4. Side to side : one
legged or two legged 5. Angle hop : one lengged or two lengged 6. Squat jump 7.
Latihan dengan loncat membusur 8. Max vertical jump : one legged or two legged 9.
Lungging drills 10. Skipping drills 11. Saling menggendong 12. Melompat dengan
satu kaki 2. Hakikat Koordinasi Mata Tangan a. Pengertian Koordinasi Mata Tangan
Salah satu unsur penting untuk mempelajari dan menguasai keterampilan-
keterampilan dalam olahraga adalah koordinasi. Koordinasi merupakan salah satu
elemen yang relative sulit didefinisikan secara tepat, karena fungsinya sangat terkait
dengan elemen-elemen kondisi fisik dan sangat ditentukan oleh kemampuan sistem
persarafan pusat. Ada beberapa pengertian koordinasi yang dikemukakan para ahli
mengenai koordinasi antara lain sebagai berikut. Menurut Harsono (2001:38)
mengemukakan koordinasi adalah kemampuan biomotorik yang sangat kompleks.
Koordinasi sangat erat hubungannya dengan kecepatan, kekuatan, daya
tahan,fleksibilitas dan sangat penting untuk mempelajari dan menyempurnakan teknik
dan taktik. Menurut Jonath dan Krempel dalam Syafruddin (2013:119), koordinasi
merupakan kerja sama sistem persarafan pusat sebagai sisem yang telah diselaraskan
oleh proses rangsangan dan hambatan serta otot rangka pada waktu jalannya gerakan
secara terarah. Sedangkan menurut Ismaryati (2006:53-54) koordinasi dapat diartikan
sebagai hubungan harmonis dari hubungan saling berpengaruh diantara keolompok-
kelompok otot selama melakukan kerja, yang ditunjukan dengan beberapa tingkat
keterampilan. Koordinasi ini sangat sulit dipisahkan secara nyata dengan kelincahan,
sehingga kadang-kadang koordinasi juga bertujuan untuk mengukur kelincahan.
Kecenderungan kita selama ini mengartikan koordinasi sebagai kemampuan
seseorang untuk merangkaikan beberapa unsur gerak yang serasi sesuai dengan
tujuannya, kecenderungan ini bukan berarti keliru, akan tetapi belum merupakan
pengertian koordinasi yang sebenarnya dalam olahraga. Oleh karena itu, berdasarkan
batasan-batasan yang dikemukakan diatas dapat dirumuskan bahwa koordinasi
merupakan kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas motorik secara cepat dan
terarah yang ditentukan oleh proses pengendalian dan pengaturan gerakan serta
kerjasama persarafan pusat. Menurut Suharno dalam Syafruddin (2013:119)
koordinasi adalah kemampuan seseorang merangkaikan beberapa unsur gerak
menjadi suatu gerakan yang selaras sesuai dengan tujuannya. Kemudian menurut
Bompa dalam buku Syafruddin (2013:119) mengemukakan bahwa koordinasi
merupakan suatu kemampuan yang sangat komplek, sangat terkait dengan kecepatan,
kekuatan, daya tahan dan kelentukan. Koordinasi sering kali dikaitkan dengan
kualitas gerakan. Semakin baik tingkat penguasaan teknik maka semakin baik pula
kualitas gerakan dari teknik yang dilakukan dan tentu saja semakin baik pula
kemampuan koordinasi yang dimiliki. Dalam pukulan forehandmemerlukan
koordinasi antara mata-tangan. Antara maka dan tangan ini terdapat kecepatan mata
dalam menerima bola yang datang sehingga bisa mengendalikan gerak tangan saat
mengayun dan menyentuh bola. Semua gerak ini merupakan serangkaian gerak yang
tidak terputus. Oleh karena itu, kemampuan koordinasi dalam tenis meja tidak
terbatas pada kemampuan gerak saja, tetapi juga melibatkan panca indra untuk
menentukan kemampuan bermain tenis meja. Dalam penelitian ini koordinasi yang
dimaksud adalah koordinasi mata dan tangan, ini berarti bahwa gerakan teknik dasar
yang dilakukan oleh atlet harus terkoordinasi dengan baik, sehingga pelaksanaan
teknik yang dilakukanpun dapat maksimal. b. Macam-macam Koordinasi
Kemampuan koordinasi dapat dibedakan melalui dua sudut pandang yaitu : (1) dari
sudut pandang kebutuhan olahraganya dan (2) melalui fungsi otot secara fisiologis.
Berdasarkan kebutuhan olahraganya,kemampuan koordinasi dapat dibedakan atas
kemampuan koordinasi umum dan kemampuan koordinasi khusus (Bompa,1999
dalam Syaruddin, 2013:121). Kemampuan koordinasi umum merupakan hasil dari
latihan dalam berbagai cabang olahraga. Kemampuan koordinasi ini ditandai oleh
penguasaan berbagai bentuk dan variasi gerakan. Sedangkan kemampuan koordinasi
khusus adalah kemampuan koordinasi yang terkait langsung dengan kebutuhan
olahraganya. Koordinasi yang dibutuhkan dalam olahrga berbeda beda, hal itu
disebabkan setiap olahraga memerlukan bentuk dan tingkat keterampilan (skill) yang
berbeda. Berdasarkan fungsi dan keterlibatan otot tubuh secara fisiologis, maka
kemampuan koordinasi menurut Jonth dan Krempel 1981 dalam Syafruddin
(2013:121) dapat dikelompokkan atas koordinasi otot inter dan koordinasi otot intra.
Koordinasi otot inter merupakan koordinasi antara otot-otot yang bekerja sama dalam
melakukan suatu gerakkan. Kerjasama yang dimaksud adalah kerjasama otot agonis
dan antagonis dalam suatu proses gerakkan yang terarah. Sedangkan koordinasi otot
intra adalah koordinasi yang terjadi dalam otot untuk melakukkan suatu kontraksi.
Berdasarkan penjelasan diatas berarti bahwa koordinasi dapat diamati karena
prosesnya terjadi di dalam otot tubuh manusia bagaimana suatu rangsangan
dikoordinasikan dalam tubuh yang dapat menimbulkan kontraksi otot dan terjadi
melalui proses koordinasi otot inter dan intra. c. Bentuk-bentuk Latihan Koordinasi
Koordinasi memerlukan bentuk-bentuk latihan berupa gerakangerakan yang memiliki
aturan tertentu (Syafruddin, 2013:123-124). Koordinasi sangat erat hubungannya
dengan kecepatan, kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas serta sangat penting untuk
mempelajari dan menyempurnakan teknik dan taktik. Adapun bentuk-bentuk latihan
koordinasi yaitu: 1. Latihan dengan merubah kecepatan gerakan. 2. Latihan dengan
merubah batas ruangan untuk bergerak. 3. Merubah alat-alat dalam permainan yang
digunakan dalam latihan. 4. Mempersulit gerakan-gerakan yang dilakukan seperti
memperbanyak putaran pada lempar cakram, menambah putaran sebelum mendarat
pada senam lantai. 3. Hakikat Pukulan Forehand Permainan Tenis Meja a. Pengertian
Pukulan Forehand Permainan Tenis Meja Pada dasarnya bermain tenis meja adalah
kemapuan menerapkan berbagai kemampuan dan keterampilan teknik, fisik, dan
psikis dalam suatu permainan tenis meja. Permainan tenis meja adalah suatu
permainan dengan menggunakan fasilitas meja dan perlengkapannya serta bet dan
bola sebagai alatnya. Permainan ini diawali dengan pukulan pembuka (service).Pada
dasarnya pukulan tenis meja bisa dilakukan dalam dua sisi yaitu forehand dan
backhand. Menurut Aji (2016:47) forehand adalah pukulan yang dilakukan dengan
posisi tangan dari luar diayun ke dalam sedangkan Backhand adalah pukulanyang
dilakukan dengan posisi tangan dari dalam diayun ke luar. Untuk menjadi pemain
tenis meja yang berprestasi, seseorang pemain tenis meja harus memiliki
keterampilan pukulan forehand yang baik seperti yang diketahui teknik pukulan
forehand di anggap penting dengan tiga alasan yaitu pertama seseorang pemain
memerlukan pukulan ini untuk menyerang dengan posisi forehand, kedua pukulan ini
bisa menjadi pukulan utama untuk melakukan serangan, ketigapukulan ini merupakan
pukulan yang paling sering digunakan seseorang pemain untuk melakukan smash.
Menurut Hodges (2007:33) pukulan forehand adalah merupakan pukulan yang paling
kuat karenatubuh tidak menghalangi saat melakukan pukulan. Dari penjelasan
tersebut jelas setiap pukulan yang dilakukan dengan bet yang digerakkan ke arah
kanan siku untuk pemain yang menggunakan tangan kanan dan ke kiri untuk pemain
yang menggunakan tangan kiri. Menurut Simpson (2008:22) pukulan forehand adalah
pukulan yang lengannya membentuk sudut 160o dibagian siku, lengan atas pada
posisi vertikal dengan lantai. Siku ditempatkan sejauh mungkin dari tubuh untuk
memberikan keleluasaan sepenuhnya pada bahu, lengan mulai bergerak ke depan.
Gerakan bahu terkoordinasi secara baik dengan gerakan siku. Sudut pada siku mulai
menutup, siku mulai bergerak membentuk posisi horizontal dengan lantai. Gerakan
lengan berakhir dengan siku membentuk 90o pada posisi horizontal dengan lantai.
Dengan sudut lengan serupa ini, secara otomatis sudah berada dalam posisi stance
yang siap menerima stroke lawan, stroke ini berakhir dengan bet membentuk sudut
tertutup, lebih jelas lihat gambar berikut. Gambar 1. Pukulan forehand (Simpson,
2008:22) b. Faktor yang mempengaruhi pukulan forehand Dalam permainan tenis
meja banyak orang yang menganggap bahwa melakukan pukulan forehand hanya
dengan ayunan tangan saja. Untuk menghasilkan pukulan forehand yang baik, pemain
tenis meja yang profesional yang melakukan pukulan forehand tidak hanya
mengayunkan tangan saja tetapi banyak gerakan-gerakan tambahan yang dilakukan
untuk menghasilkan forehand yang baik. Menurut Hodges (2007:34) lakukanayunan
badan kearah depan (forward swing) dengan memutar berat badan anda ke depan ke
kaki kiri. Pada saat yang bersamaan, putar pinggang dan tangan ke arah depan, jaga
agar siku tidak berubah, lakukan kontak saat kira-kira berada pada bagian puncak
pantulan, dibagian depan sedikit kearah kanan dari tubuh. c. Pelaksanaan Pukulan
Forehand Cara melakukan pukulan forehand mulailah dengan berdiri menghadap
meja, dan bersiap-siap untuk melakukan beberapa tahap diantara nya (Hodges,
2007:35-37) : 1. Tahap persiapan Pelaksanaannya dalam posisi siap, tangan
dilemaskan, bet sedikit dibuka untuk menghadapi backspin, sedikit ditutup atau tegak
lurus untuk menghadapi topspin, pergelangan tangan lemas dan sedikit dimiringkan
ke bawah, bergerak untuk mengatur posisi, kaki kanan sedikit ke belakang untuk
melakukan forehand, lihat gambar berikut. Gambar 2. Tahap persiapan (Hodges,
2007:35) 2. Tahap pelaksanaan Pelaksanaanya putar tubuh ke belakang dengan
bertumpu pada pinggang dan pinggul, putar tangan ke belakang dengan bertumpu
pada siku, berat badan dipindahkan ke kaki kanan, untuk menghadapi backspin, bet
harus digerakkan sedikit lebih rendah, berat badan dipindahkan ke kaki kiri, tubuh
diputar ke depan bertumpu pada pinggang dan pinggul, tangan diputar ke depan
dengan bertumpu pada siku, lihat gambar berikut. Gambar 3. Tahap pelaksanaan
(Hodges, 2007:36) 3. Tahap akhir Pelaksanaannya bet bergerak ke depan dan sedikit
dinaikkan ke atas, kembali ke posisi semula, biar lebih jelas, lihat gambar berikut.
Gambar 4. Tahap pelaksanaan (Hodges, 2007:37) B. Kerangka Pemikiran 1.
kontribusi power otot lengan terhadap kemampuan pukulan forehand permainan tenis
meja Pukulan forehand permainan tenis meja merupakan teknik tenis meja yang
paling mendasar disamping pukulan backhand. Jenis pukulan forehand dapat
dikreasikan menjadi beberapa jenis. Pukulan forehand harus dilakukan dengan keras
agar sulit dikembalikan oleh lawan. Untuk melakukan pukulan forehand maka
dibutuhkan power otot lengan. Dengan power otot lengan yang kuat maka seseorang
dapat mengayunkan tangan dengan kencang sehingga pukulan menjadi kencang pula.
Oleh karena itu power otot lengan cukup berpengaruh dan mempengaruhi
keberhasilan pukulan forehand permainan tenis meja. 2. kontribusi Koordinasi mata
tangan terhadap kemampuan pukulan forehand permainan tenis meja permainan tenis
meja dilakukan dengan lapangan kecil, bola berukuran kecil dan pemukul berukuran
kecil pula. Seorang pemain tenis meja harus mampu memukul dan mengarahkan bola
agar jatuh pada meja permainan. Pukulan forehand yang dilakukan harus akurat
sehingga bola jatuh ditempat yang dikehendaki. Koordinasi mata dan tangan dapat
diartikan kemampuan untuk mengkombinasikan pandangn mata dan gerakan tangan
tanpa ketegangan, dengan urutan yang benar, dan melakukan gerakan kompleks
secara mulus tanpa pengeluaran energi yang berlebihan. Oleh karena itu semakin baik
koordinasi mata dan tangan maka semakin baik pula pukulan forehand permainan
tenis meja. 3. kontribusi power otot lengan dan Koordinasi mata tangan terhadap
kemampuan pukulan forehand permainan tenis meja Membangun atlit yang akan
mempunyai prestasi gemilang harus dimulai dari komponen biomotor dasar.
Komponen biomotor dilatih dan disesuaikan dengan cabang olahraga yang ditekuni.
Tenis meja membutuhkan hampir semua komponen biomotor. Namun porsi yang
perlu dilatihkan berbeda-beda. Power adalah komponen yang paling dibutuhkan,
kemudian koordinasi dan lain-lain. Power merupakan salah satu unsur kondisi fisik
yang dibutuhkan hampir pada setiap cabang olahraga, karena dengan memiliki power
yang bagus maka seseorang akan lebih mudah dalam penguasaan teknik dasar suatu
cabang olahraga. Power merupakan produk dari kekuataan dan kecepatan.Power
adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang
singkat. Secara sederhana berarti semakin kuat power nya maka semakin cepat
gerakan yang dilakukan tangan. Koordinasi dibutuhkan untuk melakukan gerakan
yang komplek, koordinasi yang baik akan membuat gerakan yang komplek menjadi
selaras, efektif dan efisien. Koordinasi secara umum melibatkan beberapa anggota
tubuh. Koordinasi yang umum diketahui adalah koordinasi mata-tangan dan langkah
kaki. Sebenarnya koordinasi mata-tangan dan langkah kaki masuk dalam koordinasi
khusus. Dalam permainan tenis meja, tangan menjadi alat gerak yang dominan
dengan fungsinya sebagai alat gerak untuk memukul. Sedangkan mata sebagai indra
penerima rangsang. Oleh karena itu koordinasi dibutuhkan dalam permainan tenis
meja adalah koordinasi mata-tangan. Koordinasi mata-tangan mempengaruhi
seberapa efektif dan efisien teknik pukulan yang digunakan. Power dan koordinasi
adalah biomotor dasar yang dibutuhkan untuk memenuhi beberapa faktor
tersebut.Power berkaitan erat dengan ketajamaan indra yang artinya power juga
berpengaruh langsung terhadap ketepatan pukulan forehand. Sedangkan koordinasi
secara langsung berpengaruh pada ketepatan. Selain itu koordinasi mata-tangan juga
mempengaruhi posisi memukul dan penggunaan teknik yang efektif dan efisien.
Secara bersamaan power otot lengan dan koordinasi mata-tangan mempengaruhi
timing (kemampuan waktu memukul). Timing yang tepat akan menentukan akurasi
apukulan. Secara keseluruhan diduga terdapat sumbangan power otot lengan dan
koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan pukulan forehand.

Anda mungkin juga menyukai