Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERATURAN DAN TEKNIK HANDBALL

NAMA : CING RIU


KELAS : XI MIPA 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang,tidak hanya secarajasmani tetapi
juga secara rohani.Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan berolahraga
metabolisme tubuh menjadi lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh
menjadi lebih efektif dan efisien.
Dewasa ini semakin banyak kegiatan olahraga berkembang dengan tujuan beragam, baik
pembinaan kesehatan, rekreasi maupun prestasi. Dan salah satu bentuk kegiatan itu
ialah Permainan Bola Tangan. Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan
masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha memasukkan sebuah bola
ke gawang lawan. Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara memindahkan bola adalah
dengan tangan pemain, bukan kaki.
Lapangan bola tangan berukuran 40 m x 20m dengan garis pemisah di tengah dan
gawang di tengah kedua sisi pendek. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai daerah
yang hanya boleh dimasuki penjaga gawang. Bola yang digunakan lebih kecil dari bola sepak.
Handball dimainkan selama 2 x 30 menit. Penalti dilakukan dari jarak 7 meter. Handball juga
dipertandingkan di Olimpiade
Pada masa lalu, permainan bola tangan mempunyai banyak penggemarnya di Indonesia,
khususnya pelajar dan mahasiswa. Bentuk permainan bola tangan yang dimainkan ialah bola
tangan 11 pemain (Outdoor/field handball) dan dilakukan dalam kegiatan intra kulikuler maupun
ekstra kuliler. Pada masa itu juga cukup banyak pertandingan diselenggarakan, baik oleh
perguruan tinggi maupun oleh organisasi mahasiswa.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dalam pembuatan makalah ini ada beberapa rumusan masalah yang akan di bahas antara
lain adalah:
1. Bagaimana sejarah perkembangan permainan bola tangan ?
2. Apa pengertian permainan bola tangan ?
3. Bagaimanakah tehnik-tehnik dasar dalam permainan bola tangan ?
4. Apa sajakah aturan-aturan yang terdapat pada permainan bola tangan ?

1.3 TUJUAN
Dengan melihat rumusan masalah yang di paparkan diatas, dapat di tarik kesimpilan
bahwa tujuan pembutan makalah ini antara lain untuk mengetahui:
1. Sejarah perkembangan permainan bola tangan
2. Pengertian permainan bola tangan
3. Tehnik-tehnik dasar dalam permainan bola tangan
4. Aturan-aturan yang terdapat dalam permainan bola tangan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PERMAINAN BOLA TANGAN.


Permainan Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing
7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) yang berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang
lawan dengan cara berjalan atau berlari sambil memantul-mantulkan bola ke lantai/ke tanah.
Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara memindahkan bola adalah dengan tangan
pemain, bukan kaki.
Lapangan bola tangan berukuran 40 m x 20m dengan garis pemisah di tengah dan
gawang di tengah kedua sisi pendek. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai daerah
yang hanya boleh dimasuki penjaga gawang. Bola yang digunakan lebih kecil dari bola sepak.
Handball dimainkan selama 2 x 30 menit. Penalti dilakukan dari jarak 7 meter. Handball juga
dipertandingkan di Olimpiade
Pada masa lalu, permainan bola tangan mempunyai banyak penggemarnya di Indonesia,
khususnya pelajar dan mahasiswa. Bentuk permainan bola tangan yang dimainkan ialah bola
tangan 11 pemain (Outdoor/field handball) dan dilakukan dalam kegiatan intra kulikuler maupun
ekstra kuliler. Pada masa itu juga cukup banyak pertandingan diselenggarakan, baik oleh
perguruan tinggi maupun oleh organisasi mahasiswa.

2.2 TEKNIK-TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA TANGAN


Sebagaimana cabang olahraga permainan yang lain, bola tangan juga mempunyai
beberapa macam teknik dasar yang perlu di pelajari. Namun pada umumnya bola tangan berjalan
dengan tempo yang cepat. Oleh karena itu seorang pemain bola tangan harus memiliki teknik
yang tinggi. Pemain harus dapat melakukan start lari dengan cepat, memiliki kelincahan (agility)
dapat menangkap bola dengan mantap, melempar (mengoper) bola dengan tepat sasaran. Selain
itu juga pemain harus memiliki kordinasi tubuh yang baik serta menguasai beberapa teknik
menembakkan bola ke gawang lawan.

Dalam garis besarnya, teknik dasar permainan bola tangan yang akan kita pelajari pada
pembahasan saat ini terdiri dari :

1 Menggiring Bola (Dribbling)


Dalam bola tangan, menggiring bola merupakan teknik dasar yang cukup sulit karena
memerlukan kordinasi mata-tangan yang tingggi, dan harus jeli dan pandai saat memantulkan
bola supaya lentingan bola tepat dan tetap dalam penguasaan si penggiring.
Salah satu kendala yang bias dialami pemain yang bermain di lapangan terbuka
(outdoor) dalam menggiring bola adalah permukaan lapangan yang tidak rata sehingga
menambah tingkat kesulitan pelaksanaan dribbling tersebut. Perlu diingat bahwa arah pantulan
bola akan tergantung pada arah dating dari bola itu ketanah. Dengan demikian, pelaksanaan
pantulang antara dribbling di tempat dan dribbling sambil bergerak memerlukanpenyesuaian
gaya dan sikap tubuh pada saat mendribbling. Dribbing itu pada hakekatnya terdiri dari dua
bagian yaitu dribbling lurus dan dribbling silang. Khusus dribbling silang memerlukan
kelincahan, skill dan kordinasi mata-tangan yang tinggi.
Menggiring atau dribbling bola juga memerlukan kelenturan tubuh pada saat
membungkuk guna mengontrol bola yang ada dalam penguasaan si penggiring disamping itu
kelenturan pergelangan tangan tidak kalah pentingnya dalam hal mengantisipasi bola yang
sementara digiring. Konsentrasi pada saat menggiring bola kea rah daerah pemain lawab sangat
dibutuhkan, serta diiringi dengan kordinasi mata-tangan atau kerja sama antara tangan pada saat
melakukan dribbling supaya bola tetap dalam penguasaan dan tidak mudah di terlepas dari
jangkauan si penggiring

2 Mengoper bola(Passing)
Mengoper bola tau lebih lazim di sebut passing adalah merupakan salah satu tehnik yang
sangat penting dalam permainan bola tangan, ibaratnya permainan bola kaki, operan-operan yang
cantik dan menawan dapat membuat pemain lawan ekstra hati-hati dalam menjaga
pertahanannya, itu juga yang terjadi dalam permainan bola tangan, oeran bola dari tangan ke
tangan sangat penting dalam usaha membangun sebuah serangan ke daerah pertahanan lawan,
guna menghasilkan sebuah gol. Passing dalam hakekatnya perbagi dalam dua bagian yaitu
passing dengan dua tangan dan passing dengan satu tangan.

1. Passing dengan dua tangan


Passing dangan dua tangan di perlukan terutama untuk operan-operan jarak dekat, namun
perlu dilakukan dengan secara cepat. Untuk itu, pemakaian teknik mana yang harus dipilih
tergantung dari posisi pemain seregu dan pemain lawan yang menghadang.
Passing bola dengan dua tangan pada prinsipnya harus dilakukan dengan pengarahan
tenaga tubuh yang disalurkan kebola, bukan hanya tenaga lengan. Tergantung dari jarak yang
diperlukan,maka besaran tenaga juga harus berbeda-beda. Tenaga yang diperlukan untuk
mengoper bola di hasilkan dari gerakan tunuh yang bergerak kedepan, yang kemudian disalurkan
dan digabungkan dengan tenaga lengan, tangan dan pergelangan tangan. Passing dengan dua
tangan dibedakan menjadi tiga bagian yaitu Chest pass, Overhead pass dan Underhand pass.
a) Chest Pass (operan depan dada)
Pelaksanaannya: kedua tangan memegang bola di depan dada, jari-jari yang memegang
bola direnggangkansatu sama lain, siku dibengkokkan membentuk 45 o, posisi tubuh tegak dan
posisi kaki tidak sejajar,melainkan memberikan salah satu kaki sedikit agak kedepan, guns
memberikan dorongan yang kuat dan tidak hilang keseimbangan pada saat melepaskan bola,
setelah bola dilepaskan kedua tangan di kuruskan kedepan seiring dengan terlepasnya bola.
b) Overgead Pass (operan diatas kepala)
Pelaksanaannya: berdiri tegak, lutut sedikit ditekuk kedua tangan memegang bola di atas
kepala, posisi hamper sama dengan lemparan bola kedalam sepak bola. Setelah bola di lepaskan
kedua tangan diluruskanke depansejajar. Posisi tubuh tetap dipertahankan dan mengantisipasi
supayah badan tidak jatuh ke depan.
c) Underhand Pass (operan bawah)
Pelaksanaannya: posisi badan membungkuk kedua kaki dibuka selebara bahu, salah satu
kaki sedikit agak kedepan (tidak sejajajr) kedua lengan lurus kebawah, tangan memegang bola
yang persis berada ditengah tegak lurus kedua kaki, kemudian bola dilepaskan kedepan.
Pandangan kearah sasaran bola yang hendak di tuju dengan mempertahankan posisi tubuh tetap
dalam keadaan stabil.

2. Passing Dengan Satu Tangan


Operan dengan satu tangan, dilihatdari jenisnya, dapat dibedakan berdasarkan dua tujuan,
yaitu pertama, untuk mengoper pada teman seregu yang berjarak jauhdanyang kedua mongoper
untuk mengecoh lawan. Khusus untuk javeline pass, pelaksanaan lemparan harus dilakukan
dengan mengikuti prinsip maksimum time distance. Dalam arti lemparan itu harus dilakukan
dalam waktu maximum (secepat-cepatnya) dan jarak sikap lemparan (power position) yang
maksimum juga. Gabungan antara dua factor yang maksimum tadi akan menjamin jauhnya
lemparan.
a) Javeline Pass (Posisi Seperti Lemparan Lembing)
Pelaksanaannya: berdiri tegak, bola di pegang oleh salah satu tangan, di bawa kebelakang
kepala, kedua siku sedikit ditekuk, kalau tangan kanan memegang bola, maka kaki kanan juga
berada di belakang (begitu pula sebaliknya) kedua lutut sedikit ditekuk, tumit kaki yang di
belakang sedikit diangkat posisi sama dengan lempar lembing atau lemparan base ball.
b) Side Pass (operan samping)
Pelaksanaannya: Posisi tubuh agak miring kekanan kedua lutut ditekuk membentuk posisi
o
45 pandangan kesamping kiri, bola dipassing dengan satu tangan melewati depan dada
kesamping, posisi tunuh tetap dipertahankan.
c) Reverse Pass (Membalik)
Pelaksanaannya: badan sedikit dibungkukkan dengan posisi menyamping bola diegang
oleh tangan kanan (atau sebaliknya) lutut sedikit ditekuk, kalau pass dengan menggunakan
tangan kanan, maka kaki kanan rapat, dan tumit kaki kiri agak diangkat, bola dipassing melewati
belakang pantat (bokong) ke samping.

3 Menangkap Bola (Catch)


Berbagai teknik menangkap bola memerlukan sikap tubuh yang tertentu pada dasarnya,
posisi tubuh untuk menangkap harus memungkinkan agar bola dating langsung kea rah
penangkap, agar dicapai sikap menangkap yang benar-benar memungkinkan disamping itu, yang
tidak kalah pentingnya adalah prinsip menyerap gaya yang dibawah bola agar impact dari bola
dapat tersaur dan dipatahkan sebesar mungkin. Caranya ikuti bola dengan kedua lengan dan
salurkan daya penahan sedikit demi sedikit terhadap bola. Menangkap bola merupakan salah satu
teknik dasar yang sangat penting dan pertama-tama yang seharusnya perlu dikuasai oleh setiap
permainan, apakah itu pemain depan, permainan tengah, pemain belakang lebih-lebih penjaga
gawang yang memang memerlukan kecakapan dalam menangkap bola. Bagaimana posisi badan
dan tangan pada saat menangkap bola, tekniknya dengan menjulurkan kedua tangan ke depan
menyambut datangnya bola setelah bola dalam penguasaan, secepat mungkin di tarik di depan
dada.
1. Menangkap bola setinggi dada
Menangkap bola setinggi dada merupakan cara menangkap yang paling efektif gampang
dalam mengantisipasi bola, pelaksanaaannya kedua lengan di luruskan ke depan guna
menyambut datangnya bola yang hendak di tangkap. Posisi badan tegap setelah bola ditangkap
maka tari ke depan dada guna mengantisipasi supata bola tidak gampang dirampas oleh lawan.
2. Menangkap bola tinggi
Memerlukan konsentrasi yang lebih tinggi karena bola yang datangnya sangat tinggi,
biasanya berfungsi mengantisipasi bola yang dilemparkan lawan di atas kepala, posisi badan
tegap, kedua tzngzn diluruskan ke atas menyambut bola, dan bola tetap ditarik ke depan dada.
Makin tinggi postur tubuh seseorang makin bagus dalam upaya jangkauan bola yang di passing
atau di lempar tinggi.
3. Menangkap bola di kanan/ kiri badan
Memerlukan kelenturan tubuh yang prima, karena daya lenting ke kanan/ kiri untuk
menangkap bola dengan kedua tangan berada dalam posisi yang sama.
4. Menangkap bola rendah setinggi lutut
Posisi badan di bungkukkan, selanjudnya kaku dibuka juga menjaga keseimbangan pada saat
menangkap bola dan tubuh dalam keadaan posisi stabil, supaya tidak goyah pada saat disentuh/
ditabrak pemain lawan.
5. Menangkap bola menggelinding
Hampir sama posisi ketika penjaga gawang dalam sepak bola mengantisipasi bola
menggelinding di tanah, badan dibungkukkan dan kaki dibuka lebar ke belakan, bukan ke
samping.
4 Menembak Bola (Shooting)
Menembak adalah bentuk gerak kemparan yang ditujukan untuk memasukkan bola ke
gawang. agar berhasil, lemparan yang dilakukan harus bertenaga dan memiliki daya ledak
(Eksplosif Power) dengan artian mengarahkan sekuruh kecepatan dan kekuatan dalam waktu
yang sangat singkat sehingga menghasilkan gerak laju bola yang cepat. Menembakkan bola
harus dilakukan dengan upaya y ang sungguh-sungguh sehingga menghasilkan perbedaan sikap
tubuh yang disesuaikan. Yang paling menarik adalah pelaksanaan tembakan fliying shot yang
memerlukan irama tiga langkah.

1 The Standing Throw shot (tembakan berdiri)


Didahului dengan mendribble bola kemudian menangkap dengan kedua tangan dan sedikit
membungkukkan badan ke kanan (pelempar tangan kanan) kemudian bola di shooting dengan
keras lewat samping kepala sambil membuka kaki agak lebar, dan kaki kanan sedikit agak
terangkat dengan bertumpuh oleh kaki kiri serta tangan kiri rileks disamping badan
2 The Jump Shot (tembakan melompat)
Hampir sama dengan standing throw shot, Cuma yang membedakan adalah dilakukan
dengan lompatan setelah bola di dribble, kemudian menangkap dengan kedua tangan, posisi
tubuh dimiringkan, kemudian bola di shooting dengan keras lewat samping kepala sambil
membuka kaki dan kedua dan kedua kaki terangkat, dada dibusungkan seiring dengan di
shootingnya bola.
3 The Dive Shot
Tembakan dengan posisi tubuh seperti melayang, posisi awal tembakan ini membelakangi
gawang, kemudian meloncat dengan bertumpuh di kedua kaki kemudian menembakkan bola
dengan posisi condong ke depan. Setelah melakukan tembakan, kedua telapak tangan menyentuh
lantai secara langsung. Kedua kaki harus membentuk sudut 90o,dada, perut dan kaki depan
menggelincir ke lantai sambil kedua tangan mendorong ke atas menjauhi lantai

4 The Fall Shot


Tembakan sambil menjatuhkan badan ke depan, dimulai dari shooting bola disamping
telinga kemudian melompat ke depan sambil menjatuhkan badan kedepan, diakhiri dengan posisi
terlentang.
5 The side Shot (tembakan menyamping)
Tembakan dari samping dengan membuka tangan da kaki lebar sambil badan dimiringkan
kekanan bagi penembak dengan tangan kanan, dengan sedikit kaki kanan diangkat dan
dibungkukkan bola di shoot dengan keras dari samping setinggi paha.
6 The Flying Shot (tembakan melayang)
Tembakan dengan posisi tubuh seolah-olah terbang(melayang) di muali dengan berlari, bawa
bola setinggi bahu langkah ketiga kuat dan lebar di udarah, pinggang sebaiknya di tarik ke
belakang bersamaan dengan lengan lempar. Tarik kedua kaki keatas secara horizontal. Pinggang
tarik kebelakang lengan mengikuti gerakan kedepan dengan tangan kuat mendarat dengan kedua
kaki secara bersamaan menembak dengan tangan kanan meloncat dengan kaki kiri, penembak
kaki kiri meloncat dengan kaki kanan.
7 The Reverse Shot (tembakan Membalik)
Tembakan membelakang, diawali dengan posisi badan membelakangi arah tembakan
kemudian bola dipegang dengan kedua tangan kalau shoot dengan tangan kanan, maka posisi
tangan kiri bedara di bawah bola sebagai penyeimbang, dan tangan kanan memegang bola lewat
samping dengan posisi menjepit dengan menggeser kakai kanan ke belakang bersamaan dengan
bola di shoot dengan keras, sambil membalikkan tubuh.

2.3 Peraturan-Peraturan Permainan Bola Tangan

PERATURAN 1 : LAPANGAN PERMAINAN


1. Lapangan berbentuk empat persegi panjang, Panjang : 40m dan lebar 20m.
2. Gawang memiliki Tinggi 2m dan lebar 3m, di cat bergaris-garis dengan 2 warna berbeda. Garis
gawang lebar 8cm, semua garis lain 5cm.

PERATURAN 2: WAKTU BERMAIN, BEL AKHIR & TIME OUT


1. Waktu permainan adalah :
a) 16 th atau lebih 2x 30 menit
b) 12 - 16 th 2 x 25 menit
c) 8-12 th 2 x 20 menit
d) Waktu Isfirahat 10 menit
e) Overtime (Setelah istirahat 5 menit dari waktu pergantian normal), 2 x 5 menit dengan istrihat
antar babak 1 menit.

2. Adu penalty untuk menentukan pemenang:


a) Lemparan dari garis 7m
b) Pelempar 5 orang pemain (kiper bisa dipilih bebas) dan pemain yang terkena
diskualifikasi/dikeluarkan dapat berpartisipasi
c) wasit menentukan gawang yang di pakai
d) wasit melakukan lempar koin dan team pemenang memilih akan rnefernpar. pertama atau
terakhir
3. Time Out normal 1 menit 1 x setiap paruh waktu tiap tim.

PERATURAN 3: BOLA

1. Pria dewasa dan remaja putra 16th ke atas : 58-60 cm / 425-475 gr (IHF3)
2. Wanita dewasa, remaja putri diatas 14th, remaja pria 12-16th : 54-56 cm / 325-375 gr
(IHF 2)
3. Anak putri 8-14th dan anak putra 8-12th : 50-52 cm /290-330 gr
(IHF 1)

PERATURAN 4: TIM, PERGANTIAN PEMAIN DAN PERLENGKAPAN.


1. Permainan 7 lawan 7 termasuk satu penjaga gawang. Pada saat awal permainan, minimal pemain
dalam sebuah tim adalah 5 orang. Jumlah maksimum Official selama permainan berlangsung
adalah 4 orang. Penjaga gawang dapat bermain dalam lapangan setiap saat demikian pula bagi
setiap pemain di lapangan dapat menjadi penjaga gawang setiap saat.
2. Pergantian pemain :
a. Bebas (berkali-kali di daerah pergantian/garis pergantian)
b. Pemain yang digantikan hrs sudah meninggalkan lapangan terlebih dahulu.
c. Pemain yang melakukan pelanggaran akan terkena skors 2 menit untuk pemain tersebut
d. Ada tambahan skors 2 menit apabila pemain tersebut di atas melanggar kembali
e. lemparan bebas bagi lawan.
3. Nomor kaos / seragam 1-20 dengan karakteristik bagian belakang 20cm dan depart 10cm.
Semua pemain yang berperan sebagai penjaga gawang dalam tim harus menggunakan wama
yang sama, warna yang dapat dibedakan dari pemain lapangan dari kedua tim dan penjaga
gawang dari tim lawan.
4. Daerah Pergantian Pemain
Daerah pergantian pemain adalah masing-masing berukuran 4,5 m dari garis tengah. Tempatnya
sesuai dengan area tim pada waktu bertanding. Contohnya kalau tim A di sebelah kanan maka
tim tersebut akan melakukan pergantian di area sebelah kanan dari garis tengah, begitu
sebaliknya.
PERATURAN 5: PENJAGA GAWANG
a. Selama waktu pertandingan penjaga gawang dapat bermaln dalam lapangan setiap saat
dan pemain pun dapat menjadi penjaga gawang setiap saat.
b. Penjaga gawang diperbolehkan
1 Memperlakukan bola selama masih di dalam area gawang
2 Meninggalkan area gawang tanpa Bola
3 Meninggalkan area gawang dengan Bola.
c. Penjaga gawang tidak diperbolehkan :
1 Meninggalkan area gawang dengan bola ditangannya (mengacu pada Lemparan Kiper
2 Menyentuh bola ketika bergerak atau berputar di luar area gawang ketika penjaga gawang
berada di dalam area gawang
3 Mengambil bola kedalam area gawang ketika bergerak dan berputar di lantai diluar area gawang
4 Memasuki area gawang dari area bermain dengan bola
5 Menyentuh bola dengan kaki ketika bola sedang diam atau bergerak di area gawang atau
bergerak keluar kearah area bermain
6 Melintasi garis pertahanan penjaga gawang (sepanjang 4m) bola jatuh ketangan lawan yg
melakukan lemparan 7m.

PERATURAN 6: WILAYAH GAWANG


1. Hanya seorang Kiper yang diijinkan berada di wilayah.gawang,
2. Ketika Pemain memasuki wilayah gawang :
a. Lemparan Kiper ketika pemain tim yang menyerang memasuki wilayah gawang dengan
mendapatkan keuntungan dengan masuknya ke wilayah gawang.
b. Lemparan bebas ketika .pemain dari tim yang bertahan memasuki wilayah gawang tanpa
merusak kesempatan tim lawan mencetak skor.
c. Lemparan 7m ketika pemain dari tim yang bertahan memasuki wilayah gawang dengan merusak
kesempatan tim lawan mencetak skor.
3. Diperbolehkan memasuki wilayah gawang tanpa menguasai bola / setelah memainkan bola
sepanjang tidak menciptakan kerugian bagi tim lawan.
4. Bola yang bergulir didalam wilayah gawang, menjadi penguasaan dan penjaga gawang. Jika ada
pemain tim yang sama dengan penjaga gawang menyentuh bola di wilayah tersebut maka akan di
kenakan lemparan bebas.
5. Sebuah bola yang telah kembali dari liar wilayah gawang masuk kembali ke dalam wilayah
pertandingan maka bola slap dimainkan kembali.

PERATURAN 7: MEMAINKAN BOLA BERMAIN PASIF


1 Memainkan bola yang diperbolehkan adalah melempar, menangkap, rnenghentikan, mendorong
atau menggelindingkan bola dengan tangan, lengan, badan, paha atau lutut.
2 Memegang bola hanya diijinkan maksimum 3 detik.
3 Mengambil maksimum 3 langkah dari bola dan dianggap 1 langkah bila satu kaki digerakkan
dari satu tempat ketempat lainya dan kernudian satu kaki lainnya tetap menjadi tumpuan.
4 Berlari atau berdiri diperbolehkan
a. memantulkan bola dan kembali menangkapnya
b. menggiring / mendrible
c. mengelindingkan bola
d. memindahkan bola dari satu tangan ke tangan lain dalam 3 detik dan tidak lebihdari 3 langkah

Hal yang tidak diijinkan:


a. menyentuh bola dengan kaki kecuali bola telah dilempar
b. pemain bergerak dengan bola diluar lapangan pertandingan dengan satu/dua kakinya dengan
bola masih didalam lapangan, lemparan kedalam
5. Bermain Pasif (memegang bola tanpa membuat gerakan apapun untuk menyerang untuk
mencetak gol, menunda-nunda dalam melakukan eksekusi dalam melakukan lemparan dan
dihadiahi lemparan bebas tim lawan dari tempat dimana bola tersebut keluar.

PERATURAN 8 : PENALTI DAN PERMAINAN TIDAK SPORTIF


1. Hal - hal yang diijinkan :
a. menggunakan telapak tangan dan tangan dalam menguasai bola.
b. rnerentangkan tangan saat, bola melewati-tim. lawan adalah tidak dalam penguasaan bola.
c. menggunakan badan untuk menghalangi lawan
d. bodi kontak dengan lawan
2. Hal - hal yang tidak diijinkan:
a. menarik atau memukul bola dengan tangan lawan
b. menghalangi laju lawan dengan tangan dan kaki
c. menarik atau menahan, mendorong, lari atau melompat ke arah lawan
d. membahayakan lawan
3. Aturan kekerasan diatur dengan diberi lemparan bebas atau lemparan 7m dan bagi
perseorangan diawali dengan peringatan, diikuti pernberian hukuman dan diskualffikasi.
4. Seorang pemain tidak diperkenankan membahayakan lawan ketika lawan tersebut sedang
menyerang,

PERATURAN 9 : MENCETAK GOL


Gol dicetak jika bola secara keseluruhan telah melewati garis gawang. Dan gol tidak
dianggap sah bila gol berasal dari Seorang atau sesuatu yang tidak berpartisipasi pads
pertandingan

PERATURAN 10 : LEMPARAN AWAL


1 Saat memulai pertandingan, Lemparan awal diambil oleh tim yang menang dalam lempar koin
dan memutuskan memulai permainan dengan memilih bola di posisinya.
2 Lemparan awal di babak kedua diambil oleh tim yang tidak melakukannya di babak pertama.
3 Setelah terjadi gol, lemparan awal oleh tim yang kemasukan gol.
4 Lemparan awal dari arah mana saja di tengah lapangan dengan toleransi garis pinggir sekitar
1,5m. Dan harus dilakukan dalarn 3 detik.
5 Taman satu tim dari pelempar tidak diperbolehkan untuk melewati garis tengah sebelum ada
peluit dari wasit,
6 Dalam kasus lemparan bebas Setelah terjadinya gol, lawan diijinkan untuk berada di kedua area
lapangan, tetapi harus 3m dari pemain yang melakukan lemparan bebas.
PERATURAN 11 : LEMPARAN KEDALAM
1 Lemparan kedalam diberikan saat bola sudah sepenuhnya melewati garis samping, dan bola
menyentuh langit-langit atau instalasi atas lapangan
2 Lemparan kedalam dilakukan tanpa peluit dari wasit
3 Lemparan kedalam dilakukan dari tempat dimana bola melewati garis samping atau melewati
luar.garis gal dari persimpangan garis samping. dan luar garis gol di sisi.
4 Pelempar harus berdiri dengan kaki di garis sampai bola lepas dari tangannya.
5 Saat lemparan kedalam dilakukan, lawan tidak boleh mendekat lebih dari 3m dari pelempar,
tetapi diperbolehkan berdiri di luar garis area walau jarak kurang dari 3m.
PERATURAN 12 : LEMPARAN KIPER
1. Lemparan Kiper dilakukan :
a) Pemain lawan memasuki area pertahanan dan melakukan pelanggaran
b) Kiper sudah menguasai bola dan bola tidak bergerak dilantai area gawang
c) Pemain-lawan telah menyentuh bola saat bola tersebut menggelinding atau diam di lantai di area
gawang
d) Saat bola melewati garis luar gawang setelah terakhir disentuh pleh kiper atau pemain dari tim
lawan.
2. Lemparan Kiper tanpa peluit dari wasit.

PERATURAN 13 :LEMPARAN BABAS


1. Jika Tim yang memegang bola melakukan pelanggaran yang menyebabkan tim tersebut
kehilangan kepemilikan bola dan tim lawan melakukan pelanggaran yang menyebabkan tim
tersebut kehilangan kepemilikan-bola.
2. Lernparan bebas tanpa peluit dari wasit dan bertempat dimana pelanggaran dilakukan.
3. Jarak lawan dari pelempar harus setidaknya 3m.

PERATURAN 14 : LEMPARAN 7 METER


1. Lemparan 7 meter diberikan saat :
a. Kesempatan mencetak angka dihancurkan oleh tim lawan secara illegal
b. Peluit tidak sah saat kesempatan emas mencetak angka
c. Kesempatan emas mencetak angka dihancurkan karena partisipasi orang yang tidak ada
hubungannya dengan permainan atau karena kesalahan teknis.
2. Lemparan 7m dilaksanakan 3 detik setelah peluit dari wasit.
3. Pemain yang melakukan Lernparan 7m harus mengambil posisi. Dibelakang garis 7m, tidak
lebih jauh dari 1 m dari garis tersebut.
4. Taman satu tim pelempar harus memposisikan diri diluar garis lemparan bebas jika melanggar
lemparan bebas bagi lawan ,
5. Lemparan 7m diulang kembali jika kiper melewati garis 4m sebelum bola lepas dari tangan
pelempar (kecuali terjadi goi)
6. Tidak diijinkan mengganti kiper setelah si pelempar sudah siap untuk melaksanakan lemparan
7m.
PERATURAN 15 : INSTRUKSI UMUM UNTUK PELAKSANAAN LEMPARAN
1. Pelempar harus memposisikan posisi yang benar untuk melempar.
2. Teman si Pelempar harus mengambil posisi untuk menentukan lemparan yang dipermasalahkan.
3. Pemain bertahan harus mengambil posisi untuk menentukan lemparan dan tetap di posisi yang
benar sampai bola meninggalkan tangan si pelempar.

PERATURAN 16A : HUKUMAN


1. Peringatan apabila:
a. Kecurangan dan. Pelanggaran
b. Kecurangan berkali-kali
c. Kelakuan yang tidak sportif dari seorang pemain atau official tim
2. Skorsing 2 menit apabila :
a. Kesalahan pergantian pemain
b. Kecurangan yang diulang
c. Kelakuan tidak sportif dari pemain
d. Kelakuan tidak sportif dari official
e. Konsekwensi dari suatu diskualifikasi dari suatu official dan pemain
f. Kelakuan tidak sportif seorang pemain sebelum permainan dimulai setelah skorsing 2 menit
(akumulasi)
g. Skorsing 2 menit untuk ketiga kalinya pada pemain yang sama akan dikeluarkan.
3. Diskualifikasi apabila:
a. Kelakuary tidak sportif oleh setelah tim trendepat peringatart'dart skors 2 menit
b. Kecurangan membahayakan keselamatan lawan
c. Kelakuan tidak sportif dari tim di luar lapangan
d. Menyerang pemain sebelum pertandingan
e. Menyerang tim
f. 3x skors .pada -pemain yang. Sama

4. Pengeluaran apabila :
a. Seorang pemain bersalah melakukan tindakan kasar
b. Harus keluar dari lapangan pertandingan dan tidak boleti digantikan oleh pemain lain
5. Skorsing 4 menit apabila pemain yang diberi skorsing 2 menit jugabersalall akan tindakan
tidak sportif yang dilakukan sebelum permainan dimulai. 'Tetapi jika untuk ketiga kalinya akan
didiskualifikasi.
PERATURAN 16A : PELANGGARAN DI LUAR WAKTU PERTANDINGAN SEBELUM
PERTANDINGKAN
1. Peringatan
2. Diskualifikasi- (pengulangan. skorsing) Setelah pertandingan akan ditulis dalam laporan tertulis

PERATURAN 17 : WASIT
1. 2 orang Wasit dengan hak yang sama akan memegang pimpinan di setiap pertandingan dan
mereka dibantu oleh seorang pencatat waktu dan pencatat skor.
2. Pakaian seragam berwarna hitam diharapkan diutamakan untuk wasit.

PERATURAN 18 : PENCATAT WAKTU DAN SKOR


1. Pencatat waktu memiliki tangg.ung, jawab yang utama untuk waktu pertandingan, waktu
istirahat, waktu pengskoran dan penundaan pemain.
2. Pencatat skor memiliki tanggung jawab utama untuk daftar nama tim, lembar skor, mencatat
pemain yang tidak berhak untuk berpartisipasi. Tugas lain seperti memeriksa para pemain dan
offisiai tim di area pergantian dan keluar masukriya pernain pengganti
3. Jika tidak ada papan skor maka pencatat waktu harus menjaga untuk memberitahu tim yang
bermain tentang waktu yang sudah dimainkan, sisa waktu dan waktu istirahat.
4. Namun jika ada papan skor maka pencatat waktu harus memberikan tanda akhir di pertengahan
waktu dan akhir pertandingan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Permainan Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing
7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) yang berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang
lawan dengan cara berjalan atau berlari sambil memantul-mantulkan bola ke lantai/ke tanah.
Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara memindahkan bola adalah dengan tangan
pemain, bukan kaki.
Di Indonesia permainan bola tangan telah dilakukan sejak penjajahan Belanda, tetapi
sayang sampai sekarang tidak banyak dikenal masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan tidak
adanya top organisasi atau induk organisasi atau perkumpulan-perkumpulan bola tangan serta
tidak adanya pertandingan.yang diselenggarakan pada tahun 1951.
Secara Garis Besarnya tehnik dasar dalam permainan bola tangan terdiri dari:
1 Menggiring Bola (Dribbling)
2 Mengoper Bola (Passing)
3 Menangkap Bola (Catch)
4 Menembakkan Bola (Shooting)

3.2 SARAN
Dengan mengetahuinya sejarah dan perkembangan olahraga bola tangan, dapat
memahami permainan bola tangan peraturan maupun pelanggaran cara permainan bola tangan
dan sampai dengan perkembangan bola tangan di Indonesia, untuk pembaca khusunya akan lebih
mengenal olahraga bola tangan dan perkembangan olahraga bola tangan yang ada di Indonesia,
sudah diketahui bola tangan bisa dikatakan olahraga yang kurang populer di kalangan
masyarakat, penulis bermaksud membuat makalah ini selain memenuhi tugas dari bahasa
Indonesia juga untuk pembaca bisa mempopulerkan atau lebih bisa mengenalkan Olahraga bola
tangan kepada kalangan masyarakat dan dapat mengembangkan prestasi bola tangan di
Indonesi.Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan, oleh sebab itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan makalah selanjutnya
agar menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. dll. (2010). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung: Maulana 
Media Grafika.

Saputra, M.P.D. (2008) Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Peradaban Dunia? [Online]. 
Tersedia: http://netsains.com/2008/12/bahasa­indonesia­menjadi­bahasa­peradaban­dunia/.[18 
November 2011].

Juraidi. (2010). Bahasa Indonesia Menuju Bahasa Internasional. [Online]. 
Tersedia:http://bataviase.co.id/detailberita­10503623.html. [18 November 2011].

Deyya. (2010). Perkembangan Bahasa Indonesia. [Online]. 
Tersedia:http://deyyya.blog.uns.ac.id/2010/03/07/perkembangan­bahasa­indonesia/. [18 
November 2011].

Andrias, S. (2009). Perkembangan Bahsa Indonesia. [Online]. 
Tersedia:http://nstens.wordpress.com/2009/10/20/perkembangan­bahasa­indonesia/. [18 
November 2011].

Texasindo. (2009). Perkembangan Bahasa Indonesia di Mata Dunia [Online]. 
Tersedia:http://texasindo.wordpress.com/2009/06/15/perkembangan­bahasa­indonesia­di­mata­
dunia/.[18November 2011]
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas segalanya sehingga makalah “peraturan dan


teknik handball” dapat tersusun hingga selesai. Dan harapan
saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengetahuan bagi pembaca. Saya menyadari bahwa makalah ini
belum sempurna, oleh karena itu saran dan kritik pembaca
sangat dibutukan untuk menyempurnakan makalah ini.

Bandung, 19 September 2017

Cing Riu

Anda mungkin juga menyukai