SKRIPSI
OLEH
NAYANG SARI
A1F1 18 012
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Jurusan/Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
OLEH
NAYANG SARI
A1F1 18 012
SKRIPSI
Oleh:
Nayang Sari
A1F1 18 012
Prof. Dr. HasanuddinJumareng, MS., AIFO Dr. Muhtar Asshagab, S. Pd., M. Pd.
NIP. 19581230 198503 1 004 NIP.19850422 201504 1 005
Mengetahui:
a.n. Dekan FKIP
Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
iii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan power otot lengan dengan
kemampuan standing throw shoot permainan bola tangan pada mahasiswa
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi angkatan 2019. Penelitian ini adalah
penelitian korelasional dengan pengambilan datanya menggunakan tes dan
pengukuran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi angkatan 2019. Sampel dalam penelitian ini
ditarik menggunakan teknik purposive sampling. Adapun variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (power otot lengan) dan
variabel terikat (standing throw shoot). Instrumen yang digunakan untuk
mengukur power otot lengan dilakukan dengan menggunakan tes medicine ball
put. Sedangkan instrumen yang digunakan untuk kemampuan standing throw
shoot menggunakan tes shooting. Data power otot lengan diambil dari jumlah
lempar bola tes medicine ball put yang terbaik sebanyak 3 kali kesempatan dan
data kemampuan standing throw shoot di ambil jumlah nilai tertinggi dari tiga
model jarak shooting. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji korelasi
dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 21. Hasil yang
diperoleh dari pengujian hipotesis power otot lengan mempunyai hubungan yang
signifikan dengan kemampuan standing throw shoot dimana nilai signifikan =
0,035 < 0,05 dengan koefisien determinasi (r²)= 0,150 atau sebesar 15%
sedangkan 85% dipengaruhi oleh unsur kondisi fisik yang lain seperti ketepatan,
daya tahan, dan koordinasi. Power otot lengan berkontribusi terhadap kemampuan
standing throw shoot bola tangan pada mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan
dan Rekreasi angkatan 2019.
Kata Kunci: Power Otot Lengan, Standing Throw Shoot, Permainan Bola Tangan.
iv
ABSTRACT
This study aims to determine the relationship between arm muscle power and the
ability to stand throw shoot in handball games for students of Physical Education,
Health and Recreation, class of 2019. This research is a correlational study with
data collection using tests and measurements. The population in this study were
all students of Physical Education, Health and Recreation class 2019. The sample
in this study was drawn using a purposive sampling technique. The variables used
in this study were the independent variable (arm muscle power) and the
dependent variable (standing throw shoot). The instrument used to measure arm
muscle power was done using a medicine ball put test. While the instrument used
for the ability to stand throw shoot using a shooting test. Arm muscle power data
was taken from the best number of medicine ball put test balls for 3 occasions and
standing throw shoot ability data was taken from the highest number of shooting
distance models. The data analysis technique used is a correlation test using the
computer-assisted SPSS version 21 program. The results obtained from testing the
arm muscle power hypothesis have a significant relationship with standing throw
shoot ability where the significant value = 0.035 <0.05 with a coefficient of
determination (r²) = 0.150 or 15% while 85% is influenced by other elements of
physical conditions such as accuracy, endurance, and coordination. Arm muscle
power contributes to the standing throw shoot ability of handballs for students of
Physical Education, Health and Recreation class 2019.
v
KATA PENGANTAR
vi
1. Bapak Prof. Dr Muhammad Zamrun Firihu, S. Si., M. Si., M. Sc., selaku
Rektor Universitas Halu Oleo.
2. Bapak Dr. H. Jamiludin, M. Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Halu Oleo.
3. Bapak Dr. La Sawali, S. Pd., M. Kes., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Halu Oleo.
4. Bapak Dr. Muhammad Rusli, M. Kes., AIFO., selaku sekertaris Jurusan
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Halu Oleo.
5. Seluruh tim penguji yang telah memberikan saran dan arahan yang sifatnya
membangun dalam perbaikan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen di ruang lingkup Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Halu
Oleo yang telah mendidik kami dengan ilmu pengetahuan selama mengikuti
perkuliahan.
7. Seluruh Staf di ruang lingkup Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Halu
Oleo yang telah membantu penulis sejak awal perkuliahan hingga
penyusunan tugas akhir.
8. Ucapan terimakasih kepada seluruh teman-teman angkatan 2018 Jurusan
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi yang telah membantu
memberikan semangat dan motivasi selama perkuliahan.
9. Ucapan terimakasih untuk mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi angkatan 2019 dan terkhusus kepada sahabat saya Wa Ode Anita,
Nova Arnisa, Nadia Tri Wulandari, Mutmainnah, Yuyun Hasrianti, yang
bersedia ikut serta membantu dalam penelitian.
Kendari, 06 Oktober 2022
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
E. Instrumen dan Alat Penelitian....................................................................26
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................27
G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data.......................................................29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian..........................................................................................31
B. Pembahasan Hasil Penelitian.....................................................................39
C. Implikasi Hasil Penelitian terhadap Pembelajaran.....................................40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................................41
B. Saran...........................................................................................................41
DAFTAR FUSTAKA...........................................................................................42
LAMPIRAN..........................................................................................................44
DOKUMENTASI.................................................................................................53
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Deskriptif Power Otot Lengan (X) dengan Shooting
Standing Throw Shoot (Y).....................................................................31
Tabel 4.2 Kelas Interval Power Otot Lengan.........................................................32
Tabel 4.3 Kelas Interval Shooting Standing Throw Shoot.....................................34
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Normalitas..........................................................36
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Linearitas............................................................37
Tabel 4.6 Hasil Uji Korelasi Power Otot Lengan (X) dengan Shooting
Standing Throw Shoot (Y).....................................................................38
x
DAFTAR GAMBAR
xi
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
xiii
karna ini merupakan bagian penting dalam permainan bola tangan, yang
bertujuan untuk mencetak angka dan memasukan bola ke arah gawang lawan.
Kemampuan suatu regu dalam melakukan tembakan atau shooting akan
menentukan hasil yang dicapai dalam suatu pertandingan. Ada beberapa
teknik menembak dalam permainan bola tangan seperti yang dikemukakan
oleh Agus Mahendra (2000), sebagai berikut : 1) the flying shoot; 2) the jump
shoot; 3) the dive shoot; 4) the fall shoot; 5) the side shoot; 6) the standing
throw shoot; 7) the reserve shoot.
Dalam permainan bola tangan pemain bisa menggunakan salah satu
teknik permainan di atas misal teknik standing throw shoot (tembakan
berdiri) dimaksud dengan standing throw shoot atau tembakan berdiri adalah
shooting dasar dalam permainan bola tangan. Tembakan ini biasa digunakan
untuk tembakan penalti dan merupakan dasar dari teknik shooting.
Di dalam permainan bola tangan setiap pemain harus memiliki tingkat
kemampuan mencetak gol atau melempar yang diatas rata-rata, hal tersebut
karena setiap pemain dalam permainan bola tangan memiliki peluang untuk
mencetak gol atau melakukan tembakan yang sama. Beberapa faktor
pendukung dalam melakukan shooting yaitu fisik dan teknik, kedua faktor ini
menjadi faktor yang sangat dibutuhkan. Untuk memaksimalkan kemampuan
shooting harus dibekali dengan kemampuan fisik dan teknik yang baik,
pengetahuan akan fisik dan teknik yang menunjang dalam kemampuan
shooting sangat diperlukan.
Seorang atlet bola tangan dituntut untuk memiliki kondisi fisik yang
baik. Shooting tersebut membutuhkan kemampuan kecepatan, kekuatan otot
lengan, kelentukan, power, ketepatan dan koordinasi. Maka dengan adanya
komponen kondisi fisik power otot lengan sangat berpengaruh dalam
melakukanstanding throw shoot.
Menurut Irawadi (2011), mengemukakan bahwa daya ledak otot (power)
sebagai kemampuan seseorang untuk menggerakkan tubuh atau bagian-
bagiannya secara kuat dan kecepatan tinggi. Wujud nyata dari daya ledak otot
tergambar dalam kemampuan seseorang seperti, kekuatan atau ketinggian
xiv
loncatan, kekuatan tendangan, kekuatan lemparan, kekuatan dorongan, dan
kekuatan tendangan. Sedangkan menurut Ismaryati (2008), menyatakan
bahwa power terdiri dari dua yaitu power siklis dan asiklis, pembedaan jenis
ini dilihat dari segi kesesuaian jenis gerakan atau keterampilan gerak. Dalam
kegiatan olahraga power tersebut dapat dikenali dari perannya pada suatu
cabang olahraga.
Berdasarkan pengamatan dilapangan oleh peneliti dalam melakukan
standing throw shoot pada permainan bola tangan, sejauh mana keterkaitan
dengan kemampuan power otot lengan perlu diadakannya pembuktian secara
ilmiah, dan untuk memudahkan pelaksanaan penelitian tersebut maka penulis
menetapkan seluruh mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
angkatan 2019 sebagai objek penelitian, penetapan objek penelitian tersebut
atas dasar pertimbangan bahwa memiliki keterampilan dalam melakukan
standing throw shoot permainan bola tangan serta telah memprogram mata
kuliah bola tangan (Handball).
Faktor yang menjadi pertimbangan peneliti untuk mengadakan penelitian
adalah kemampuan shooting mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi angkatan 2019 karena masih banyak mahasiswa yang mengalami
kesulitan untuk memasukkan bola ke dalam gawang lawan, karena Pemain
kurang mengandalkan power lemparan saat melakukan standing throw shoot.
Alasan lainnya penulis dalam melakukan penelitian pada mahasiswa
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi angkatan 2019 karena
mahasiswa belum maksimal dalam memanfaatkan power otot lengan yang
mereka miliki untuk melakukan standing throw shoot kearah gawang,
sehingga hal tersebut berpengaruh pada kurang maksimalnya mahasiswa
dalam melakukan standing throw shoot.
Berdasarkan pada uraian-uraian yang telah dikemukakan di atas maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan antara power
otot lengan dengan kemampuan standing throw shoot permainan bola tangan
pada mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi angkatan 2019
Universitas Halu Oleo.
xv
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam peneitian ini yaitu, apakah ada hubungan antara power otot lengan
dengan kemampuan standing throw shoot permainan bola tangan pada
mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi angkatan 2019.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
antara power otot lengan dengan kemampuan standing throw shoot
permainan bola tangan pada mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi angkatan 2019.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan pengetahuan untuk peneliti sendiri, bila kelak peneliti
menjadi seorang pelatih atau sebagai orang yang ahli di bidang olah raga
khususnya bola tangan.
2. Bagi mahasiswa sebagai penambah ilmu atau wawasan dalam bidang
permainan bola tangan.
3. Dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang akan
melakukan penelitian yang relevan dengan penelitian ini.
xvi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
1
5. Di depan daerah gawang terdapat daerah lingkaran dengan garis
4
lemparan bebas. Busur garis lemparan bebas memiliki jari-jari 9
meter diukur dari tiang/gawang.
6. Diantara daerah gawang dan garis lemparan bebas terdapat garis
pinalti. Garis pinalti dibuat sepanjang 1 meter. Jaraknya dari
tiang/garis gawang sebesar 7 meter.
Gambar: 2.3
posisi tertentu ke posisi yang lain pada jarak tertentu pada waktu yang
sesingkat-singkatnya. Misalnya dalam melakukan shooting bola tangan.
3. Ketepatan (Accuracy)
Ketepatan merupakan sebuah gerakan yang menuju sebuah sasaran
yang bisa diukur dengan waktu atau sasaran. Latihan ketepatan bisa
dilakukan dengan gerakan melempar bola medicine dan juga melompat
dengan tangan yang meraih sasaran yang digantung. Ketepatan merupakan
kemampuan mengarahkan sesuatu dengan sadar kepada objek yang
dikehendaki. Menurut Poerwadarminto (1979), menyatakan bahwa tepat
adalah betul atau lurus arahnya dan jurusannya. Dalam konteks olahraga
Suharno (1980), mengemukakan bahwa ketepatan adalah kemampuan
seseorang untuk mengarahkan sesuatu gerak ke sesuatu sasaran sesuai
dengan tujuannya.
Menurut Mochamad Sajoto (1988), menyatakan bahwa ketepatan
adalah kemampuan dalam mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap
suatu sasaran. Ketepatan merupakan faktor yang diperlukan seseorang
untuk mencapai target yang diinginkan. Ketepatan berhubungan dengan
keinginan untuk memberikan arah kepada sasaran dengan maksud dan
tujuan tertentu. Tepat berarti sesuai dengan harapan atau keinginan yang
dikehendaki. Ketepatan merupakan kemampuan mengarahkan sesuatu
dengan sadar kepada obyek yang dikehendaki. Menurut Poerwadarminto
(1979), menyatakan bahwa ketepatan dapat diartikan sebagai ketelitian
atau kejutan. Dalam konteks olahraga Suharno (1982), menyatakan bahwa
ketepatan adalah kemampuan untuk mengarahkan sesuatu gerak ke sesuatu
sasaran sesuai dengan tujuannya.
Berdasarkan uraian tentang ketepatan melempar di atas, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa ketepatan melempar merupakan
kemampuan seseorang melakukan lemparan menuju sasaran yang dilihat
dan mengenai sasaran tersebut pada jarak-jarak lempar tertentu. Misalnya
dalam melakukan shooting bola tangan.
21
4. Koordinasi (Coordination)
Menurut Ismail Solihin (2009), karakteristik pertama dari
organisasi adalah adanya koordinasi upaya dari sumber daya manusia yang
terlibat dalam organisasi. Penggabungan yang terkoordinasi dengan baik
akan menghasilkan sesuatu yang jauh lebih baik dibandingkan upaya
perseorangan. Hasibuan (2009), menyatakan bahwa koordinasi adalah
kegiatan mengarahkan, mengintegrasikan, dan mengkoordinasikan unsur-
unsur manajemen dan pekerjaan-pekerjaan para bawahan dalam mencapai
tujuan organisasi. Menurut Yohanes Yahya (2006), menyatakan bahwa
koordinasi adalah proses pengintegrasian tujuan dan kegiatan pada satuan
yang terpisah pada suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
secara efisien.
Menurut Handoko (2003), menyatakan bahwa koordinasi adalah
proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-
satuan yang terpisah (departemen-departemen atau bidang-bidang
fungsional) pada suatu organisasi untuk mencapai tujuan secara efesien
dan efektif. Menurut G.R Terry dalam Hasibuan (2009), menyatakan
bahwa koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk
menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan
untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada
sasaran yang telah ditentukan. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa koordinasi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhui keberhasilan shooting.
5. Kelenturan (Flexibility)
Berbicara mengenai kelenturan biasanya mengacuh pada ruang
gerak sendi atau sendi-sendi tubuh, lentur tidaknya seseorang ditentukan
oleh luas sempitnya ruang gerak sendi-sendinya, jadi kelenturan adalah
kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi,
disamping itu kelenturan juga ditentukan oleh elastisitas otot-otot, tendon
dan ligament. Faktor suhu tubuh dan usia juga sangat mempengaruhi
luasnya ruang gerak. Kelentukan merupakan efektivitas seseorang dalam
22
D. Kerangka Berpikir
Salah satu teknik dasar dalam permainan bola tangan adalah shooting,
untuk melakukan shooting yang baik pemain haruslah memiliki lemparan
yang keras, agar lebih mudah melakukan lemparan yang baik maka seorang
atlet juga harus memiliki kondisi fisik yang baik pula dengan rutin melakukan
23
latihan yang baik dan benar. Power otot lengan adalah kemampuan
sekelompok otot pada lengan untuk melawan beban pada saat satu usaha,
dalam hal ini usaha dalam melakukan teknik shooting permainan bola tangan.
Teknik shooting bola tangan akan lebih baik karena adanya sumbangan
power otot lengan karena merupakan gerakan lanjutan lengan yang membuat
hasil tehadap bola lebih kuat.
Dengan demikian jelas bahwa kekuatan power otot lengan mempunyai
hubungan yang erat dan mempunyai peranan penting dalam menunjang
keberhasilan pelaksanaan teknik shooting bola tangan. Tanpa memiliki
kekuatan power otot lengan yang baik, maka seorang atlet tidak akan
mungkin memiliki teknik shooting yang baik pula. Power otot lengan yang
baik memberikan dampak positif berkaitan dengan penggunaan daya dalam
melakukan suatu pukulan. Dengan memiliki daya yang lebih besar, akan lebih
menguntungkan pada saat akan melakukan shooting. Berdasarkan uraian di
atas maka dapat dikatakan bahwa dalam melakukan shooting bola tangan
memerlukan kekuatan power otot lengan yang baik untuk menghasilkan
lemparan shooting bola tangan yang lebih optimal.
E. Hipotesis
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, tinjauan pustaka dan
kerangka berpikir yang dikemukakan, maka penulis dapat merumuskan
hipotesis dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara power otot lengan
dengan kemampuan standing throw shoot permainan bola tangan pada
mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi angkatan 2019.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang masuk dalam
jenis penelitian kuantitatif, dimana akan diuji mengenai hubungan power otot
lengan dengan kemampuan shooting dalam permainan bola tangan pada
mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi angkatan 2019
desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
X Y
Keterangan :
X = Power otot lengan
Y = Kemampuan melakukan standing throw shoot
= Hubungan
B. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu bebas dan
variabel terikat, sebagai berikut:
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah power otot lengan (X)
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kemampuan shooting dalam
permainan bola tangan (Y)
1) Jika nilai Sig. (2-tailed) lebih kecil dari taraf signifikan alfa = 0,05
maka ada hubungan yang signifikan antara variable bebas dengan
variable terikat.
2) Jika nilai Sig. (2-tailed) lebih besar dari taraf signifikan alfa = 0,05
maka tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan
variabel terikat Untuk mengetahui tingkat korelasi antara kedua
variabel maka digunakan peta korelasi menurut M. Ali (1985), sebagai
berikut :
a) 0,00 – 0,20 = korelasi sangat rendah
b) 0,21 – 0,40 = korelasi rendah
c) 0,41 – 0,60 = korelasi sedang
d) 0,61 – 0,80 = korelasi tinggi
e) 0,81 – 1,00 = korelasi sempurna
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskriptif Data Variabel Penelitian
Hasil uji deskriptif yang dimaksud adalah rata-rata dan standar
deviasi dari tiap variabel penelitian. Data deskriptif dapat dilihat pada
lampiran dari tiap variabel penelitian. Data uji deskriptif variabel
penelitian dapat dilihat pada tabel berikt ini:
4.1 Hasil Deskriptif Power Otot Lengan (X) dengan Kemampuan
Standing Throw Shoot (Y)
Statistics
Power Otot Standing
Lengan throw Shoot
Valid 30 30
N
Missing 0 0
Mean 4,755 3,07
Median 4,900 3,00
Mode 5,0 3
Std. Deviation ,4082 ,740
Variance ,167 ,547
Range 1,7 2
Minimum 3,9 2
Maximum 5,6 4
Sum 142,7 92
31
32
3. Skor maksimal dari power otot lengan (X) adalah 6,2 dengan
minimum skor 3,9.
4. Skor maksimal dari standing throw shoot (Y) adalah 4 dengan
minimum skor 2.
2. Tabel Distribusi Frekuensi dan Histogram Data Power Otot Lengan
Untuk melihat distibusi frekuensi data power otot lengan dapat
dilihat pada tabel 4.2 dan gambar grafik 4.1 berikut:
Tabel 4.2: Kelas Interval Power Otot Lengan
3 4,7 – 5 13 43%
5 5,5 – 5,8 1 4%
6 5,9 – 6,2 0 0%
Jumlah 30 30 100%
4. Ada 4 orang (13%) mahasiswa yang berada pada rentang nilai 5,1-
5,4 dalam melakukan tes medicine ball put
5. Ada 8 orang (26,7%) mahasiswa yang berada pada rentang nilai 5,5-
5,8 dalam melakukan tes medicine ball put
6. Ada 3 orang (10%) mahasiswa yang berada pada rentang nilai 5,9-6,2
dalam melakukan tes medicine ball put.
Secara grafik, tabel distribusi frekuensi data power otot lengan
yang ditunjukan pada gambar 4.1 dapat dilihat pada histogram berikut.
Jumlah 30 100%
Correlations
Power Otot StandingTh
Lengan row Shoot
Pearson 1 ,387*
Correlation
Power Otot Lengan
Sig. (2-tailed) ,035
N 30 30
Pearson ,387* 1
Standing Throw Correlation
Shoot Sig. (2-tailed) ,035
N 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa adanya korelasi antara
kekuatan power otot lengan dengan kemampuan standing throw shoot (rxy)
adalah sebesar 0,387 dengan nilai signifikan 0,035 untuk mengetahui
kebermaknaan hubungan kekuatan power otot lengan dengan kemampuan
standing throw shoot maka nilai signifikan dibandingkan dengan taraf signifikan
0,05. Oleh kerena itu nilai signifikan = 0,035˂ 0,05 maka disimpulkan Ha
diterima dan Ho ditolak. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara power
otot lengan dengan kemampuan standing throw shoot. Koefisien determinasi
antara kedua variabel (r²) sebesar 0,150 dengan kata lain 15% kemampuan
standing throw shoot ditentukan oleh power otot lengan, sedangkan 85%
dipengaruhi oleh unsur kondisi fisik yang lain seperti ketepatan, daya tahan, dan
koordinasi.
B. Saran
Saran yang dapat penulis kemukakan yaitu sebagai berikut.
1. Disarankan kepada para pelatih kiranya dalam melatih atlet
memperhatikan unsur biomotorik power otot lengan khususnya dalam
melatih teknik dasar shooting.
2. Disarankan kepada guru/dosen olahraga agar senantiasa dalam
pembelajaran bola tangan khususnya teknik standing throw shoot
memperbanyak gerakan tambahan pada lengan untuk meningkatkan
power otot lengan yang berimplikasi pada hasil belajar yang optimal
3. Disarankan kepada peneliti lain yang relevan kiranya dapat meneliti lebih
jauh dengan melibatkan variabel-variabel lain yang berperan dalam
melakukan teknik shooting pada permainan bola tangan.
41
DAFTAR PUSTAKA
Harsono, (1988), coaching dan Aspek Aspek Psikologi Dalam Coaching, Jakarta:
CV, Kesuma.
Kavitz len, (1984), Bugar Total, Jakarta: Pt. Raja Grafindo Cipta.
42
43
Wilmore, 1988, Training for Sport and Activity The Physiological Basis of The
ConditioningProcess,Third Edition,CBrown Publishers.
44
Lampiran 1:
Data Hasil Tes Kemampuan Power Otot Lengan (X)
Lampiran 2:
Data Hasil Tes Standing Throw Shoot (Y)
I II I II I II
1 0 2 0 3 2 0
2 3 1 3 2 0 3
3 0 1 2 2 0 2
4 1 3 2 2 2 0
5 4 3 2 4 0 1
6 3 3 3 1 2 0
7 2 2 1 2 2 2
8 0 3 1 4 0 2
9 1 2 4 3 3 0
10 3 0 0 3 0 3
11 3 3 0 3 1 0
12 1 4 4 2 0 1
13 0 2 3 0 0 3
14 3 4 2 1 1 0
15 0 3 3 2 0 1
16 3 1 4 2 1 3
17 3 1 3 2 1 3
18 2 2 2 0 0 0
19 4 2 1 0 2 0
20 0 2 2 2 0 0
21 0 3 1 0 2 2
22 4 3 4 3 1 4
23 0 3 1 1 0 0
24 3 3 2 3 0 2
25 3 4 3 4 4 0
26 3 0 3 1 3 1
27 2 4 1 4 3 3
28 3 0 3 1 3 2
29 4 4 3 3 3 3
30 1 3 1 4 3 3
Lampiran 3:
46
Data Power Otot Lengan (X) dan Standing Throw Shoot (Y)
No X Y
1 4,3 3
2 4,5 3
3 5,2 2
4 4,95 3
5 5,6 4
6 4,9 3
7 4,5 2
8 4 4
9 4,3 4
10 4,5 3
11 4,3 3
12 4,7 4
13 4,9 3
14 4,5 4
15 5,2 3
16 5 4
17 4,9 3
18 5 2
19 6,2 4
20 4,9 2
47
21 6,2 3
22 3,9 4
23 4,5 3
24 4,9 3
25 5,2 4
26 5 3
27 5 4
28 4 3
29 4,5 4
30 5,2 4
Lampiran 4:
Deskriptif Variabel X dan Y
48
Valid 30 30
N
Missing 0 0
Mean 4,755 3,07
Median 4,900 3,00
Mode 5,0 3
Std. Deviation ,4082 ,740
Variance ,167 ,547
Range 1,7 2
Minimum 3,9 2
Maximum 5,6 4
Sum 142,7 92
Lampiran 5:
Perhitungan Distribusi Frekuensi Power Otot Lengan dan Standing
Throw Shoot
49
Lampiran 6: Uji Normalitas Power Otot Lengan dan Standing Throw Shoot
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
50
ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
(Combined) 5,367 10 ,537 ,971 ,498
Between Linearity 2,378 1 2,378 4,304 ,052
Y Groups Deviation from 2,988 9 ,332 ,601 ,781
*
Linearity
X
Within Groups 10,500 19 ,553
Total 15,867 29
Measures of Association
R R Squared Eta Eta
Squared
Standing Throw Shoot * ,387 ,150 ,582 ,338
Power Otot Lengan
52
Correlations
X Y
Pearson 1 ,387*
Power Otot Correlation
Lengan Sig. (2-tailed) ,035
N 30 30
Pearson ,387* 1
Standing Correlation
throwshoot Sig. (2-tailed) ,035
N 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
53
Dokumentasi Penelitian
Gambar 1. Berdoa