Anda di halaman 1dari 45

PENGARUH AKTIVITAS FISIK DALAM MENGATASI OBESITAS

PADA ANAK USIA REMAJA

TESIS
Diajukan kepada
Universitas Negeri Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Magister
Pendidikan Olahraga

Oleh
Noris Junaedi
170614868528

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
PASCASARJANA
ASCASARJANA PENDIDIKAN OLAHRAGA

1
LEMBAR PERSETUJUAN TESIS

Tesis Literature Review oleh Noris Junaedi


Telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan

Malang, Mei 2021


Pembimbing I

Prof. Dr M.E. Winarno, M.Pd


NIP. 196403141990011001

Pembimbing II

Dr. Sapto Adi, M.Kes


NIP. 196511161990021001

2
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Noris Junaedi
NIM : 170614868528
Program Studi : Pascasarjana Pendidikan Olahraga
Fakultas/Program : Fakultas Ilmu Keolahragaan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang saya tulis ini benar-benar
tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi baik sebagian atau seluruhnya.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa tesis ini hasil
plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 17 Mei 2021


Yang membuat pernyataan

Noris Junaedi

3
RINGKASAN

Noris Junaedi. 2020. Peran Aktivitas Fisik Dalam Mengatasi Obesitas Pada Anak
Usia Remaja. Tesis. Pascasarjana Pendidikan Olahraga, Fakultas Ilmu
Keolahragaan, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. M. E.
Winarno, M.Pd , Pembimbing (II) Dr. Sapto Adi, M.Kes.
Kata Kunci: aktivitas fisik, Obesitas dan Anak Remaja

Aktivitas fisik adalah gerakan jasmani yang dihasilkan oleh otot rangka
dan sistem penunjangnya yang membutuhkan energi dari proses pembakaran
kalori. Akan tetapi anak remaja sekarang ini kurang menjaga kesehatanya dengan
mengatur aktivitas fisik dan makan.
Penelitian artikel review ini dibuat untuk mengetahui faktor yang
berpengaruh dalam mengatsi obesitas pada anak usia remaja dan bagaimana
aktivitas fisik yang tepat untuk mengatasi obesitas pada anak usia remaja.
Peneiltian ini merupakan literature Review dengan akses sumber data
sekunder dari google scholar 140 artikel, Siencedirect 92 artikel dan springer link
77 artikel. menentukan pengaruh aktivitas fisik dalam mengatasi obesitas pada
anak remaja atau The effect of physical activity on obese adolescents
menggunakan PICO, Kriteria artikel yang digunakan adalah terbitan tahun 2010-
2020 yang sudah terindeks sinta S1-S4 56 artikel dan scopus Q1-Q4 246 artikel.
strategi ekstraksi data dan identifikasi menggunakan diagram aliran PRISMA.
Hasil yang diperoleh penulis setelah melakukan penyaringan dan ekstraksi
diperoleh 14 artikel yang terindeks dan relevan yang akan dianalisis untuk
dijadikan bahan pembahasan. Pengaturan pola makan dan aktif melakukan
aktivitas fisik selama 30-60 menit dengan intensitas sedang sampai kuat terbukti
dapat mengatasi obesitas pada anak remaja.
Kesimpulan berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan (1) Faktor yang
berpengaruh dalam mengatasi obesitas pada anak usia remaja adalah disiplin
mengatur pola makan dan aktif melakukan aktivitas fisik. (2) Aktivitas fisik yang
berperan dalam mengatasi obesitas adalah aktivitas fisik yang dilakukan minimal
3 kali dalam satu minggu secara aerobik atau latihan penguatan otot selama 30-60
menit dengan intensitas sedang sampai kuat.

4
SUMMARY
Noris Junaedi. 2020. The Role of Physical Activity in Overcoming Obesity in
Adolescent. Thesis, Sports Education Study Program, Postgraduate of
Malang State University. Advisor (I) Prof. Dr. M. E. Winarno, M.Pd ,
Advisor (II) Dr. Sapto Adi, M.Kes.
Keyword: Physical Activity, Obesity and Adolescents

Physical activity is physical movement produced by skeletal muscles and


their supporting systems that require energy from the calorie burning process.
However, today's teenagers do not maintain their health by regulating physical
activity and eating.
This review article research was made to find out the factors that influence
obesity in adolescents and how appropriate physical activity is to overcome
obesity in adolescents.
This research is a literature review with access to secondary data sources
from google scholar 140 articles, Siencedirect 92 articles and springer link 77
articles. determine the effect of physical activity in overcoming obesity in
adolescents or The effect of physical activity on obese adolescents using PICO.
The criteria for the articles used are the 2010-2020 publications which have been
indexed by Sinta S1-S4 56 articles and Scopus Q1-Q4 246 articles. data extraction
strategy and identification using PRISMA flow chart.
The results obtained by the author after filtering and extracting obtained 14
indexed and relevant articles that will be analyzed for discussion. Dietary
regulation and active physical activity for 30-60 minutes with moderate to high
intensity have been proven to overcome obesity in adolescents.
Conclusions based on these findings can be concluded (1) The influencing
factor in overcoming obesity in adolescent children is the discipline of regulating
diet and being active in physical activity. (2) Physical activity that plays a role in
overcoming obesity is physical activity carried out at least 3 times a week in
aerobics or muscle strengthening exercises for 30-60 minutes with moderate to
high intensity.
.

5
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang Maha melihat dan Maha
menetahui, berkat dan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaiakan Tesis yang berjudul “ Pengaruh Aktivitas Fisik Dalam
Mengatasi Obesitas Pada Anak Usia Remaja”. Tujuan penulisan tesis ini adalah
untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Olahraga
Universitas Negeri Malang.
Mengingat keterbatasan peneliti, maka dalam proses penyelesaian tesis ini
penulis banyak mendapatkan bantuan fasilitas dan bimbingan dari beberapa pihak.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih dan
penghargaan setulus hati, kepada:
1. Dr. Sapto Adi, M.Kes selaku Dekan FIK Univesitas Negeri Malang dan
merangkap sebagai dosen pembimbing 2 yang telah memberikan waktu,
tenaga, fikiran arahan membimbing dengan sabar sehingga penulisan tesis
dapat terselesaikan dengan baik.
2. Prof. Dr. M. E. Winarno, M.Pd selaku Kordinator Program Studi
Pendidikan Olahraga Universitas Negeri Malang dan merangkap sebagai
dosen pembimbing 1 yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti
untuk menempuh studi di jenjang S2 Pendidikan Olahraga dan yang telah
memberikan waktu, tenaga, fikiran, arahan, membimbing dengan sabar
sehingga penulisan tesis dapat terselesaikan dengan baik.
3. Bapak dan ibu Dosen Program Pascasarjana Pendidikan Olahraga
Universitas Negeri Malang, yang telah membekali ilmu baik dari
pengalaman hidupnya atau pengajaran dalam bidangnya masing-masing.
4. Staf dan karyawan Universitas Negeri Malang yang turut membantu
dengan pelayanan administrasi yang baik selama proses studi.
5. Alm Bapak Tupan, Ibu Hartatik, Nenek Jami’ah, Istri Siti Nur Aisyah dan
seluruh keluarga penulis yang telah memberikan semangat, motivasi, doa
sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.

6
6. Kepada Keluarga besar MI NU Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Kot
Kota
Malang yang selalu mensupport dan meluangkan waktu untuk
menyelesaikan tulisan ini.
7. Kepada keluarga besar Artseidon SC (Coach Timus, Coach Agus, Coach
Fauzi, Fendika, Bagus, Faizal, Septi, Fajar, Dani, Sulton, Adit, Ulya,
Meme, Kirana dan Artseidon family
family yang senantiasa membimbing dan
menghibur ketika menyelesaikan penulisan tesis ini.
8. Kepada teman-teman
teman teman angkatan 2017 prodi Pendidikan Olahraga, yang
selalu mensupport untuk menyelsaikan penulisan tesis ini.
9. Semua pikah dan seluruh sahabat penulis yang telah memberikan
dukungan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

Semoga semua pihak yang telah membantu dalam penulisan tesis ini
senantiasa mendapatkan balasan rahmat dan perlindungan dari Allah SWT.
Akhirnya, dengan segala kekurangan dan kelebihannya, diharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk perbaikan karya ilmiah selanjutnya. Semoga tesis
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkan
membutuhkan.

Malang, 17 Mei 2021

Peneliti

7
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN TESIS ................................................................. 2
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TESIS .......................... 3
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................ 4
RINGKASAN .................................................................................................... 5
SUMMARY ....................................................................................................... 6
KATA PENGANTAR ....................................................................................... 7
DAFTAR ISI ...................................................................................................... 9
DAFTAR TABEL ............................................................................................. 11
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... 12
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... 13
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 14
A. Latar Belakang ........................................................................................... 14
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 16
C. Tujuan Literature Review........................................................................... 16
D. Kegunaan Literature Review ...................................................................... 16
E. Definisi Istilah ........................................................................................... 17
BAB II METODE REVIEW ARTICLE ........................................................... 18
A. Metode penulisan ....................................................................................... 18
B. Akses yang digunakan dalam Review Article ............................................ 18
C. Kata kunci atau search term yang digunakan ............................................ 18
D. Rentang waktu Article yang dianalisis ...................................................... 19
E. Kriteria inklusi Article yang akan dianalisis .............................................. 19
F. Analisis Article yang digunakan ................................................................ 19
BAB III HASIL ANALISIS ............................................................................. 22
A. Hasil analisis artikel................................................................................... 22
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................. 25
A. Faktor yang berpengaruh dalam mengatasi obesitas
pada anak usia remaja ................................................................................ 25
B. Aktivitas fisik yang berperan dalam mengatasi obesitas ........................... 27
BAB V KESIMPULAN .................................................................................... 31
A. Kesimpulan dari Artikel Review ................................................................ 31

8
DAFTAR RUJUKAN ....................................................................................... 32

9
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Metode PICO ................................................................................................. 18

2. Inklusi dan Eksklusi ........................................................................................ 19

3. Hasil Analisis Article Review .......................................................................... 22

10
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Diagram Aliran PRISMA............................................................................. 19

11
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Keriteria Inklusi ........................................................................................... 36
2. Analisis Data yang Digunakan ..................................................................... 42
3. Riwayat Hidup ............................................................................................. 43

12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan anak usia remaja sangat memprihatinkan. Pada tahun 2016


WHO mencatat di Dunia lebih dari 1,9 miliar usia 18 tahun dan usia diatas 18
tahun memiliki berat badan berlebih (Overweight) dengan 650 juta termasuk
dalam kategori obesitas (WHO 2020). WHO memprediksi Indonesia akan
menempati posisi ke 4 di dunia pada 2030 dengan jumlah 9 juta anak yang
mengalami obesitas pada usia 5 tahun sampai 19 tahun (Ryan, Ralston, dan
Brinsden 2019). Di Indonesia anak remaja yang mengalami obesitas pada usia 15
tahun mengalami peningkatan sejak 2007 sampai 2018 dengan indikator obesitas
dari lingkar perut perempuan lebih dari 80 cm dan laki-laki lebih dari 90 cm
(KEMENKES RI 2018) . Berdasarkan index massa tubuh pada usia 18 tahun ke
atas berkeriteria overweight dan obesitas mengalami peningkatan setiap tahunnya
(KEMENKES RI, 2018). Obesitas berisiko dua kali lipat mengakibatkan
terjadinya serangan jantung koroner, diabetes melitus dan hipertensi (Nu et al.
2012; Bahia et al. 2012; Cong et al. 2014; Nagai et al. 2015). Selain itu obesitas
dapat meningkatkan lemak dalam darah (Lu et al. 2014), resiko terkena batu
empedu (Koebnick et al. 2013) dan mengakibatkan terjadinya sumbatan nafas
ketika tidur (Rahman, Handoyo, dan Rohadi 2012; Kohler et al. 2009; Tan et al.
2013).
Orang yang mengalami obesitas dipengaruhi oleh gaya hidup buruk (Al-
hazzaa et al. 2012) karena kondisi yang tidak seimbangnya antara konsumsi energi
dan kebutuhan energi (Musaiger 2011) sehingga berdampak pada penumpukan
energi dalam tubuh, yang disimpan dalam bentuk lemak (Brown dan Clegg 2010).
Perilaku remaja yang banyak berdiam diri di rumah dapat meningkatkan resiko
overweight dan obesitas (Almandoz et al. 2020). Ditambah pesatnya teknologi
jaman sekarang menjadikan anak remaja terbiasa berjam-jam di depan komputer
dan handphone untuk melakukan aktivitas belajar, bermain game online dan
bersosial media, akibatnya anak mengalami obesitas (Bhuiyan, Zaman, dan
Ahmed 2013) sehingga berdampak buruk pada kualitas kesehatan anak remaja.

13
Aktivitas fisik adalah cara untuk mengurangi resiko obesitas pada anak
usia remaja (Thompson et al. 2012) Pada waktu melakukan aktivitas fisik, otot
berkontraksi dengan cara pemecahan molekul adenosine triphosphate (ATP)
sebagai sumber energi (Alekseev et al. 2010). Proses metabolisme energi di dalam
tubuh untuk mensintesis molekul ATP dimana prosesnya akan dapat berjalan
dengan cara aerobik atau anaerobik (Ziemann et al. 2011). ATP dibuat dan
disimpan di dalam sel otot yang dikenal dengan mitokondria (Zorova et al. 2018).
Mitokondria adalah tempat yang memiliki enzim khusus yang dapat mengolah
sari-sari makanan menjadi ATP. Di dalam jaringan otot, hidrolisis 1 mol ATP
akan menghasilkan energi sebesar 31 Kj (7,3 kkal) serta akan menghasilkan
produk lain berupa ADP (adenosine diphosphate) dan Pi (inorganik fosfat)
(Irawan 2007). Jika intensitas kerja otot cukup tinggi maka jumlah ATP di dalam
otot akan menjadi berkurang, bahkan bisa akan menjadi habis (Edge et al. 2013).
Akibatnya tubuh memproduksi ATP untuk memenuhi kebutuhan otot yang sedang
melakukan kontraksi yang berasal dari simpanan energi dalam tubuh yang berupa
lemak tubuh.
Berdasarkan pedoman gelobal aktivitas fisik yang dapat meningkatkan
derajat kesehatan adalah aktivitas fisik yang terncana dengan mempertimbangkan
(frekuensi, durasi, intensitas dan jenis aktivitas fisik yang dilakukan) (WHO
2010). Pada buku pedoman aktivitas fisik di Amerika yang ditulis oleh Piercy K.
L. et al. (2018) menyatakan bahwa aktivitas fisik memberikan manfaat dalam
mengatasi obesitas pada anak remaja dengan melakukan latihan aerobik dan
latihan kekuatan otot yang dilakukan secara terancana yang berpatokan dengan
(intensitas, frekuensi, durasi dan jenis aktivitas fisik yang dilakukan). Berdasarkan
teori tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas fisik yang dapat meningkatkan
derajat kesehatan dan dapat mengatasi obesitas adalah aktivitas fisik yang
terencana yang berpedoman pada intensitas, frekuensi, durasi dan jenis aktivitas
fisik yang dilakukan.
Berdasarkan hasil penelitian terkait aktivitas fisik pada anak usia remaja
dalam mengatasi obesitas yang dilakukan oleh Thivel et al. (2013) menyatakan
bahwa bahwa aktivitas fisik yang dilakukan pada anak usia remaja terbukti
berhasil menurunkan berat badan, Sedangkan menurut beberapa hasil penelitian

14
lain Racil et al. (2016) menyatakan aktivitas fisik yang dilakukan oleh anak usia
remaja dapat meningkatkan derajat kebugaran, sedangkan hasil penelitian
Schwanke et al. (2016) bahwa anak usia remaja yang melakukan aktivitas fisik
yang terukur memiliki BMI normal. Sedangkan menurut Garanty-Bogacka1 et al.
(2011) bahwa aktivitas fisik yang dilakukan anak usia remaja dapat meningkatkan
kualitas kesehatan.
Beberapa hasil temuan dari penelitian lain menyatakan berbeda bahwa
anak remaja yang melakukan aktivitas fisik tidak memberikan efek pada berat
badan (Jayanti dan Sumarmi 2018; Retnaningrum dan Dieny 2015). aktivitas fisik
yang berlebih dapat dapat mempercepat proses penuaan (Pangkahila 2013).
aktivitas fisik dengan intensitas tinggi dapat menimbulkan nyeri punggung
(Katuuk dan Karundeng 2019)
Berdasarkan latar belakang yang telah dianalisis, maka peneliti akan
melakukan penelitian dengan literatur review artikel yang berjudul “Peran
aktivitas fisik dalam mengatasi obesitas pada anak usia remaja”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan, peneliti merumuskan
masalah yaitu:
1. Faktor apa yang berpengaruh dalam mengatasi obesitas pada anak usia
remaja?
2. Bagaimana aktivitas fisik yang tepat untuk mengatasi obesitas pada anak
usia remaja ?

C. Tujuan Review Article


Tujuan review article ini untuk memperoleh informasi trend penelitian
terkini terkait dengan:
1. Mengetahui faktor yang berpengaruh dalam mengatasi obesitas pada anak
usia remaja.
2. Mengetahui aktivitas fisik yang tepat untuk mengatasi obesitas pada anak
usia remaja.

D. Kegunaan Review Article


1. Orang tua dan anak remaja

15
Memberikan informasi tentang aktivitas fisik yang ideal dalam mengatasi
pada anak usia remaja.
2. Peneliti
Penelitian ini sebagai bahan untuk literasi dan evaluasi mengenai kosep
aktivitas fisik tepat untuk mengatasi obesitas pada anak usia remaja.
3. Kelembagaan
Dengan adanya penelitian review article, dapat meningkatkan promosi pola
hidup aktif di lingkungan sekolah dan masyarakat. menambah kepustakaan
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang dan dapat dijadikan
referensi bagi mahasiswa yang ingin menulis peran aktivitas fisik.

E. Definisi Istilah
1. Aktivitas fisik adalah gerakan jasmani yang dihasilkan oleh otot – otot rangka
dan sistem penunjangnya dengan membutuhkan energi dari proses
pembakaran kalori.
2. Obesitas adalah suatu keadaan tidak seimbang antara tinggi dan berat badan
dengan IMT lebih dari 27 Kg/ akibat penimbunan lemak yang berlebih
sehingga dapat mengganggu kesehatan.
3. Anak usia remaja adalah masa transisi manusia yang menghubungkan dari
masa kanak-kanak dan dewasa dimulai pada usia 10 sampai 24 tahun.

16
BAB II
MATODE REVIEW ARTICLE

A. Metode
Metode penulisan yang digunakan adalah Review Articel. Merupakan
metode penulisan yang menggunakan literatur yang dicari secara tradisional di
dalam data base jurnal sebagai cara untuk sintesis bukti ilmiah. Review Articel
dapat menjawab pertanyaan berdasarkan topik masalah yang diangkat dengan cara
yang transparan. Tujuan Review Articel memperoleh trend dan mengkaji
penelitian terbaru, sehingga memperoleh sudut pandang baru tentang keilmuan.

B. Akses Penulisan
Akses penulisan menggunakan sumber data sekunder yang diperoleh dari
beberapa artikel hasil penelitian yang sudah diterbitkan. Sumber data sekunder
yang digunakan untuk article review diperoleh dari artikel internasional dan artikel
nasional. Metode pengumpulan data artikel menggunakan akses google scholar
dengan alamat https://sholar.google.com/ untuk artikel nasional dan artikel
internasional menggunakan akses siencedirect di alamat
http://www.sciencedirect.com/, ases springer link di alamat
http://link.springer.com/, dan akses wiley online library di alamat
https://onlinelibrary.wiley.com/

C. Kata kunci atau search terem yang digunakan


Metode yang digunakan dalam pencarian artikel dalam mengungkap
temuan baru menggunakan metode PICO yang akan dijelaskan pada tabel di
bawah ini.
Tabel 1. Metode PICO
PICO Keterangan
P (Populasi) Anak usia remaja
I (Intervensi) Aktivitas Fisik
C (Control)
O (Outcome) Mengatasi obesitas dalam meningkatkan derajat kesehatan

Menggunakan metode PICO dapat membuat pertanyaan dan melakukan


pencarian artikel dengan kata kunci tersebut agar hasil yang kita dapat lebih
spesifik serta menjawab tujuan dari artikel review. Penggunaan kata kunci

17
mempunyai fungsi untuk mengidentifikasi artikel yang relevan pada pencarian
online. Langkah pertama untuk mencari artikel nasional pada google scholar
menggunakan kata kunci peran aktivitas fisik dan pendidikan jasmani dalam
mengatasi kasus obesitas pada anak remaja. Langkah kedua untuk mencari artikel
internasional pada science direct, springer dan wiley library menggunakan kata
kunci sesuai dengan pembahasan yaitu physical activity,obesity and adolescente.

D. Rentang waktu Article yang dianalisis


Mencari kebaruan, penulis melakukan batasan waktu terbit artikel yang
dimulai pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2020 dalam waktu sepuluh tahun
terakhir dan apabila diatas sepuluh tahun ada hasil penelitian yang relevan juga
bisa digunakan. Data sekunder yang digunakan berasal dari beberapa artikel
internasional dan nasional.

E. Kriteria Articles sesuai Inklusi


Berdasarkan banyaknya ragam penelitian dalam ruang lingkup ini, penulis
membatasi artikel dengan desain review artikel, penulis menggunakan acuan
kriteria Inklusi dan Eksklusi yang disajikan di tabel 2 sehingga didapat kriteria
artikel yang dibutuhkan oleh penulis. Jika terdapat artikel dengan yang tidak
sesuai menurut subjektivitas penulis maka artikel tersebut akan dikeluarkan.
Tabel 2. Tabel Inklusi dan Eksklusi
Tipe Inklusi
Jenis Artikel Research article
Bahasa Indonesia, Inggris
Metode penelitian Eksperimen
Partisipan Anak remaja memiliki umur 12-19 tahun
Intervensi Pola hidup yang terdiri dari asupan energi dan aktivitas fisik yang
dilakukan
Tahun terbit 2010-2020
Kualitas artikel Q1 sampai Q4 dan S1 sampai S4
Outcom Mengatasi obesitas dan meningkatkan derajat kesehatan

F. Analisis artikel atau screening yang digunakan


Tahapan seleksi artikel dilakukan dengan cara: identifikasi, penyaringan
(screening), kelayakan (eligibility) dan kriteria yang sesuai (included). Berikut ini
skema tahapan seleksi artikel. Berdasarkan akses Googel Scholar dengan
menggunakan kata kunci Physical activity for obese adolescents atau pengaruh

18
aktivitas fisik dalam mengatasi obesitas pada anak remaja dengan batasan tahun
2010-2020 diperoleh 140 artikel yang memiliki kemiripan dan kesesuaian dengan
judul yang diteliti. Tahapan Selanjutnya artikel yang menyajikan data empiris
yang disaring berdasarkan kelayakan judul dan kata kunci diperoleh 75 artikel.
Berdasarkan kelayakan abstrak, metode dan variabel diperoleh 28 artikel yang
masuk dalam kategori tersebut. Hasil dari penyaringan berdasarkan kriteria inklusi
diperoleh 9 artikel.
Pencarian artikel pada akses Springer Link dengan menggunakan kata
kunci Physical activity for obese adolescents dengan batasan tahun 2010-2020
diperoleh 77 artikel yang memiliki kemiripan dan kesesuaian dengan judul yang
diteliti. Tahapan Selanjutnya artikel yang menyajikan data empiris yang disaring
berdasarkan kelayakan judul dan kata kunci diperoleh 54 artikel. Berdasarkan
kelayakan abstrak, metode dan variabel diperoleh 21 artikel yang masuk dalam
kategori tersebut. Hasil dari penyaringan berdasarkan kriteria inklusi diperoleh 2
artikel.
Pelacakan artikel mengunakan akses Sciencedirect dengan menggunakan
kata kunci Physical activity for obese adolescents dengan batasan tahun 2010-
2020 diperoleh 92 artikel yang memiliki kemiripan dan kesesuaian dengan judul
yang diteliti. Tahapan Selanjutnya artikel yang menyajikan data empiris yang
disaring berdasarkan kelayakan judul dan kata kunci diperoleh 69 artikel.
Berdasarkan kelayakan abstrak, metode dan variabel diperoleh 36 artikel yang
masuk dalam kategori tersebut. Hasil dari penyaringan berdasarkan kriteria inklusi
diperoleh 3 artikel. Sehingga diperoleh 14 artikel yang masuk dalam kategori
kesesuaian yang dibutuhkan penulis dalam analisis article review.
Hasil dari temuan artikel tersebut berdasarkan kajian ilmiah dengan
beberapa indikator diantaranya mencari kesamaan, ketidaksamaan, pandangan,
menggabungkan dan meringkas sehingga akan smuncul pandangan baru
bagaimana mengatasi overweight dan obesitas dengan aktivitas fisiki pada anak
usia remaja. Strategi Ekstraksi data dan Identifikasi menggunakan diagram aliran
PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta Analysis).
Berikut ini adalah diagram aliran PRISMA

19
Identifikasi
Artikel dari Google Artikel dari Artikel dari springer
Scholar = 140 Siencedirect = 92 link = 77

Artikel yang dikecualikan


Artikel yang telah mengeluarkan
berdasarkan judul dan
Screening

dokumen duplikasi = 309


kata kuncin n = 111

Artikel yang disaring Artikel yang dikecualikan


n = 198 berdasarkan abstrak dan
variabel
n = 113
Eligibility

Artikel yang dikecualikan


Artikel yang disaring berdasarkan metode
n = 85 penelitian
n = 71
Included

Artikel yang disintesis secara


Kuantitatif n = 14

Gambar 1. Diagram Aliran PRISMA

20
BAB III
HASIL ANALISIS

A. Hasil Analisis
Analisis artikel akan disimpulkan beberapa poin penting yang dijadikan
bahan pembahasan literatur review ini. 14 artikel ini adalah artikel yang sudah
memenuhi kriteria inklusi yang diantaranya adalah penelitian eksperimen,
partisipasi anak usia remaja usia 12 samapi 19 tahun, diterbitkan dalam kurun 10
tahun terakhir yaitu pada rentangan 2010-2020. Pada tabel 3.1 adalah data hasil
analiasis article review yang memenuhi kriteria inklusi.

Tabel 3.1 Hasil Analisis Article Review


Penulis Kualitas Perlakuan
Desain
No , Jurnal Responden Hasil Penelitian
Penelitian
Tahun
Aktivitas fisik
aerobik
(bersepedah) yang
dilakukan dengan
Terjadi
intensitas 75%
Thivel 10 anak keseimbangan
dengan durasi
1 et al, Q1 Eksperimen remaja usia energi sehingga
waktu 30 menit
2013 12-15 tahun dapat mengatasi
yang dilakukan 7
obesitas
kali pertemuan
dengan mengontrol
ketertiban makan
tepat waktu
Meningkatkan
Kelisha
aktivitas fisik 1
di,
hari satu sekali Dapat
Hashem
412 anak dengan intensitas menurunkan BMI
ipour Eksperimen
2 Q4 remaja Usia rendah sampai pada anak remaja
dan
14 -18 tahun sedang dan laki-laki dan
Sheikh-
mengkonsumsi memperbaiki lipid
heidar,
makan makanan
2012
sehat
Melakukan
Secara signifikan
Aktivitas fisik
menurunkan
dengan intensitas
leptin, perubahan
moderat sampai
leptin dikaitkan
kuat 60%-75%
Morell- dikaitkan dengan
106 anak selama 30 menit
azanza perubahan
3 Q1 Eksperimen remaja usia yang dilakukan
et al, parameter
18 tahun setiap hari selama
2019 antropometri dan
8 minggu dan
merubah level
konsumsi makanan
aktivitas fisik
dengan
rendah menjadi
memperbanyak
MVPA
buah, sayur dan

21
protein hewani dan
nabati setiap porsi
yang dilakukan 3
kali makan sehari
Intervensi yang
dilakukan adalah
diet hipokalori dan
aktivitas fisik
Garant
50 anak sedang yang
y- Berhasil
remaja dilakukan
4 Bogack Q3 Eksperimen menurunkan berat
dengan usia seminggu 3 kali
a1 et al. badan
12-18 tahun dengan durasi 30-
2011
60 menit dengan
intensitas sedang
sampai kuat selama
6 bulan
Aktivitas Fisik Secara efisien
dengan intensitas dapat
sedang (MIIT), meningkatkan
47 anak intensitas Tinggi kebugaran aerobik
Racil et
remaja putri (HIIT) yang (vo2max) dan
5 al, Q2 Eksperimen
dengan usia dilakukan 3 kali menurunkan
2016
14-15 tahun dalam 1 minggu darah konsentrasi
selama 12 minggu leptin. Sehingga
dapat menurunkan
berat badan
Aktivitas Fisik Dapat
dengan intensitas menurunkan berat
sedang (MIIT), badan pada
intensitas Tinggi remaja putri.
34 anak
Racil et (HIIT) yang Dengan indikator
remaja putri
6 al, Q1 Eksperimen dilakukan 3 kali mengubah secara
dengan usia
2013 dalam 1 minggu positif lipid darah
15 tahun
selama 12 minggu dan adiponektin
pada sehingga
meningkatkan
sensitivitas insulin
Aktivitas fisik
dengan intensitas Terbukti setelah
Anak remaja ringan sampai melakukan
(Fitri et
putri sedang dalam mengikuti latihan
7 al. S2 Eksperimen
obesitas usia waktu 30 menit senam jantung
2016)
18 tahun yang dilakukan dapat menurunkan
seminggu 3 kali setatus IMT
selama 4 minggu
Aktivitas fisik
yang dilakukan 16 Terbukti dapat
(Ratno 15 anak kali pertemuan dan menurunkan
dan remaja putri waktu yang lingkar perut
8 S4 Eksperimen
Halima usia15-18 digunakan 20-60 sehingga dapat
h 2019) tahun menit dengan menurukan berat
intensitas 65%- badan.
75%
11 anak Aktivitas fisik
(Bucha Terbukti dapat
remaja yang dilakukan
9 n et al. Q1 Eksperimen menurunkan berat
usia15-18 seminggu 3 kali
2010) badan
tahun selama 7 minggu

22
pertemuan dan
waktu yang
digunakan 20-60
menit dengan
intensitas tinggi
70%-90%
Aktivitas fisik Aktifitas fisik
dengan arobik dengan latihan
yang dilakukan 3 aerobik dapat
(C.
72 anak kali pertemuan memperbaiki
Ackel-
remaja yang dilakukan komposisi tubuh,
10 D’Elia, Q1 Eksperimen
usia15-18 selama 6 bulan dan dengan indikator
J. et al
tahun waktu yang menurunkan
2014)
digunakan 60 konsentrasi leptin
menit. pada remaja
obesitas
Aktivitas fisik Menunjukkan
dengan aerobik dampak
bersepedah yang menguntungkan
15 anak dilakukan setiap dari intensitas
(Thivel
remaja hari selama 7 hari tinggi dengan
11 et al. Q1 Eksperimen
usia12-15 dengan durasi 30- hasil
2012)
tahun 60 menit dengan keseimbangan
intensitas tinggi energi pada
70%-90% remaja laki-laki
obesitas
Aktivitas fisik
dengan arobik, Terbukti dapat
resistensi dan Menurunkan berat
kombinasi yang badan pada remaja
(Lee et 118 anak
dilakukan 3 kali obesitas dengan
12 al. Q4 Eksperimen remaja usia
pertemuan yang meningkatkan
2019) 12-17 tahun
dilakukan selama 6 sensitivitas insulin
bulan dan waktu dan mengurangi
yang digunakan lemak ektopik
60 menit.
Aktivitas fisik
yang dilakukan
Hasil yang
(Alons dengan intensitas
signifikan dalam
o- tinggi 70%-90%
26 anak pengurangan
Fernán selama 9 minggu
13 Q3 Eksperimen remaja usia persentase lemak
dez et yang dilakukan 3
15-16 tahun tubuh. yang dapat
al. kali dalam satu
mengatasi obesitas
2019) minggu dan waktu
pada remaja.
yang digunakan
30-40 menit
Aktivitas fisik
yang dilakukan Secara signifikan
dengan jalan cepat menurunkan
dan lari dengan massa tubuh, BMI
(Hamil 31 anak intensitas redah dan lemak tubuh.
14 a et al. Q3 Eksperimen remaja usia sampai moderat program aerobik
2018) 13-15 tahun 50%-70% selama 2 dengan jalan cepat
bulan selama 3 kali dapat mencegah
dalam seminggu obesitas pada
dan waktu yang remaja.
digunakan 30-40

23
menit

Berdasarkan tabel 3.1 artikel yang masuk pada kreteria inklusi dapat
disimpulkan bahwa faktor yang dapat berpengaruh dalam mengatasi obesitas pada
anak remaja adalah kedisiplinan mengatur asupan makanan yang masuk dalam
tubuh dan remaja yang aktif melakukan aktivitas fisik secara penguatan otot dan
aerobik selama 30-60 menit dengan intensitas sedang sampai kuat yang dilakukan
3 kali dalam satu minggu dapat berperan dalam mengatasi obesitas pada anak
remaja.

24
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Faktor yang Berpengaruh dalam Mengatasi Obesitas pada Anak Usia


Remaja
Pada topik pertama ini penulis akan melakukan pembahasan artikel yang
sudah di ekstraksi berdasarkan kriteria inklusi. Obesitas pada anak usia remaja
sudah menjadi masalah kesehatan global. Obesitas pada masa remaja berisiko
tinggi menjadi obesitas di masa dewasa sehingga berpotensi mengalami penyakit
metabolik dan penyakit degeneratif di kemudian hari (Han dan Lean 2016). Kasus
obesitas yang sudah menjadi masalah global diperlukan solusi untuk mengatasi
masalah tersebut. Solusi ini adalah faktor apa yang berpengaruh dalam mengatasi
obesitas pada anak usia remaja .
Hasil temuan data pada tabel 3.1 diketahui faktor yang berpengaruh dalam
mengatasi obesitas anak usia remaja yang berdasarkan kesaman artikel dari aspek
populasi/ subjek penelitian. bahwa penelitian dilakukan pada anak usia remaja
dengan usia 12 sampai 19 tahun, metode penelitian yang digunakan adalah
eksperimen. diperoleh gambaran secara umum bahwa faktor yang berpengaruh
dalam mengatasi obesitas pada anak usia remaja adalah gaya hidup yang terdiri
dari aktivitas fisik yang dilakukan dan asupan makanan.
Remaja yang melakukan aktifitas fisik secara aktif terbukti dapat
mengatasi obesitas pada anak remaja. Hal ini sesuai dengan temuan dari Kelishadi,
Hashemipour, dan Sheikh-heidar (2012) peningkatan aktivitas fisik yang
dilakukan oleh remaja laki-laki dapat menurunkan BMI dan memperbaiki lipid
dan program gaya hidup dengan meningkatkan aktivitas fisik secara moderat
sampai kuat selama 60 menit Secara signifikan menurunkan leptin, perubahan
leptin yang dikaitkan dengan perubahan parameter antropometri Morell-azanza et
al. (2019).
Aktivitas fisik secara menetap dan rendah tidak berperan dalam mengatasi
obesitas akan tetapi dapat beresiko meningkatkan berat badan dan obesitas.
Berdasarkan temuan penelitian Rivera et al. (2010); Guthold et al.(2010) prilaku
menetap dan lebih banyak duduk didepan TV, komputer dan mengobrol dengan

25
teman selama 3 jam dapat berpotensi pada obesitas. Pernyataan tersebut sejalan
dengan temuan hasil penelitian yang dilakukan oleh Thivel et al. (2013) kelompok
remaja yang melakukan perilaku menetap tidak secara signifikan melakukan
pengeluaran energi sehingga tidak terjadi keseimbangan energi pada remaja
obesitas.
Aktivitas fisik dikelompokan berdasarkan MET (Metabolic equivalents),
yang terdiri aktivitas fisik ringan, sedang dan kuat (Piercy K. L. et al. 2018).
Metabolic equivalents (MET) adalah tingkat pengeluaran energi saat seseorang
sedang istirahat dan serta melakukan aktifitas fisik. Tingkat MET sementara
duduk istirahat adalah 1.0, untuk memasak atau menyiapkan makanan adalah 2.0,
untuk berjalan dengan kecepatan 3 mil per/jam 3.5, dan untuk berlari dengan
kecepatan 5 mil per/jam adalah 8.3(Kohl et al. 2013). Sedangkan KEMENKES RI
(2013) mengklasifikasi aktivitas fisik berdasarkan tingkat intensitasnya yang
dibagi menjadi aktivitas fisik ringan, sedang, dan berat. Aktivitas fisik berat
adalah kegiatan yang terus menerus dilakukan minimal selama 10 menit sampai
denyut nadi dan napas meningkat lebih dari biasanya, contohnya aktivitas berat
adalah menimba air, mendaki gunung, lari cepat, menebang pohon, mencangkul,
dll. Selama minimal tiga hari dalam satu minggu dan total waktu ≥ 150 menit.
Sedangkan aktivitas fisik sedang apabila melakukan kegiatan fisik sedang
(menyapu, mengepel, dll) minimal lima hari atau lebih dengan durasi beraktivitas
minimal 150 menit dalam satu minggu. Selain kriteria di atas maka termasuk
aktivitas fisik ringan.
Pola asupan makanan pada anak remaja terbukti berpengaruh dalam
mengatasi obesitas. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Morell-
azanza et al. (2019) menunjukan bahwa remaja yang disiplin mengatur pola
makanan terbukti dapat menurunkan berat badan dengan indikator perubahan
leptin. Dan intervesnsi diet hipokalori selama 6 bulan terbukti berhasil
menurunkan berat badan (Garanty-Bogacka1 et al. 2011) sedangkan hasil
penelitan Barstad et al.(2018); Hamrani et al. (2014) kebiasaan remaja
mengkonsumsi minuman manis, donat, kue, permen dan coklat lebih dari tiga kali
dalam seminggu, kurangnya mengkonsumsi sayur dan buah berisiko mengalami
obesitas.

26
Asupan kalori makanan memberikan energi pada tubuh untuk melakukan
aktivitas fisik, akan tetapi asupan kalori yang masuk dan keluar tidak seimbang
menyebabkan kalori tersimpan dalam tubuh dalam bentuk lemak, hal ini dapat
menyebabkan penambahan berat badan sampai obesitas.
Kebutuhan kalori setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda, hal ini
disebabkan beberapa faktor diantranya jenis kelamin, berat badan, tinggi badan ,
usia dan tingkat aktivitas fisik yang dilakukan setiap hari. Sedangkan untuk
menghitung kebutuhan kalori harian harus mempertimbangkan metabolisme basal
(BMR) yang menjalankan fungsi dasar tubuh dalam kondisi istirahat. Di
Indonesia memiliki stadar khusus yang disebut dengan Angka Kecukupan Gizi
(AKG) yang tertuang di (Peraturan Menteri Kesehatan Nomer 28 Tahun 2019).
Berikut ini patokan kebutuhan kalori rata-rata berdasarkan jenis kelamin dan usia.
Kebutuhan kalori perhari untuk anak laki-laki usia 12- 19 tahun 2400 kkal - 2650
kkal sedangkan kebutuhan kalori perhari untuk anak perempuan 12- 19 tahun 2050
kkal-2100 kkal.
Berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) dikatakan obesitas jika IMT ≥25
Kg/ . Untuk IMT 25-29,9 Kg/ , mengatur pola makan dengan mengurangi
300-500 kkal per hari. Sebaliknya apabila IMT ≥30 Kg/ , harus dikurangi 500-
1000 kkal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Semakin banyak defisit kalori
maka penurunan berat badan semakin banyak, namun harus tetap diperhatikan
penurunan berat badan mencapai 10% berat badan sebelumnya.
Berdasarkan temuan peneliti tersebut bisa ditarik garis bahwa untuk
membiasakan untuk hidup sehat pada usia remaja berawal dari orang tua dalam
mendidik anak, harapannya agar anak dapat memilih nutrisi tepat, menggunakan
waktu luang untuk berolahraga dan dapat melakukan aktivitas fisik setiap hari
dengan intensitas sedang dan durasi minimal 30-60 menit. Hal ini diperlukan
peran pemerintah dalam memberikan pendidikan kepada orang tua dalam
menerapkan pola hidup sehat kepada anak sehingga kasus obesitas anak usia
remaja dapat teratasi.
B. Aktivitas Fisik Yang Berperan Dalam Mengatasi Obesitas
Topik yang kedua ini penulis akan melakukan pembahasan artikel dengan
topik peran aktivitas fisik dalam mengatasi obesitas anak usia remaja. Berikut ini

27
adalah hasil review artikel aktivitas fisik yang dapat mengatasi obesitas pada anak
remaja yang terangkum pada tabel 3.1 yang akan dijadikan sebagai sumber data
pembahasan. Berdasarkan temuan data tersebut aktivitas fisik yang berperan
dalam mengatasi obesitas adalah aktivitas fisik yang dilakukan 30-60 menit yang
dilakukan minimal seminggu tiga kali dengan intensitas denytut nandi 60%-75%.
Data tersebut sudah ditinjau berdasarkan kesaman dari aspek populasi/ subjek
penelitian yang dilakukan pada anak remaja dengan usia 12 sampai 19 tahun,
metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen, karakteristik subjek
perlakuan adalah pengaturan pola makan dan aktivitas fisik.
Berdasarkan buku rekomendasi aktivitas fisik untuk kesehatan (WHO
2010) dan Buku pedoman aktivitas fisik di Amerika (Piercy K. L. et al. 2018)
Menyatakan bahwa aktivitas fisik yang dapat meningkatkan derajat kesehatan dan
dapat mengatasi obesitas adalah aktivitas fisik yang terencana yang berpedoman
pada frekuensi ( seberapa sering melakukan aktivitas fisik contohnya seminggu 3
kali), durasi (waktu yang digunakan ), intensitas (seberapa berat jenis aktivitasnya
dilihat dari denyut jantung maksimal) dan jenis aktivitas fisik yang dilakukan
(aerobik, penguatan atau fleksibilitas).
Hasil review artikel yang dilakukan penulis ditemukan aktivitas fisik yang
berperan dalm mengatasi obesitias adalah aktivitas yang terencana atau
terprogram. Hal ini diperkuat dengan temuan penelitian Ratno dan Halimah (2019)
menyatakan bahwa Aktivitas fisik penguatan yang yang terdiri dari plank knee to
elbow, mountain climber dan bicycle crunch yang dilakuan oleh remaja putri
memiliki lingkar perut lebih dari 80 cm yang melakukan intervensi seminggu 3
kali selama 5 ½ minggu, waktu yang digunakan adalah 20-60 menit dan intensitas
tinggi 65%-75%, terbukti dapat menurukan berat badan dengan indikator
menurunnya lingkar perut. Sedangkan Aktivitas fisik aerobik dengan program
senam jantung yang dilakukan oleh anak remaja putri obesitas yang dilakukan
seminggu 3 kali selama 4 minggu, waktu yang digunakan adalah 30 menit dengan
intensitas ringan hingga sedang 30% -60% dapat menurunkan setatus IMT Fitri et
al. (2016) dan Aktivitas fisik aerobik dilakukan oleh anak remaja obesitas dengan
perlakuan setiap hari selama 4 minggu dengan waktu yang digunakan adalah 30-

28
40 menit dengan intensitas sedang hingga tinggi 60%-70% secara aktif dapat
menurunkan berat badan (Jaelani et al. 2018).
Aktivitas fisik yang dilakukan tidak terencana tidak dapat mengatasi
obesitas pada anak remaja. Pernyataan ini diperkuat dengan hasi penelitian Thivel
et al. (2013) yang menyatakan bawah kelompok intervensi dengan aktivitas fisik
secara terprogram secara signifikan terjadi keseimbangan energi dibandingkan
kelompok kontrol tanpa perlakuakan. Hal ini sejalan dengan temuan (Jaelani et al.
2018) bahwa kelompok yang patuh melakukan aktifitas fisik yang secara
terprogram dan kelompok kontrol terdapat perbedaan berdasarkan hasil analisis
yang menunjukan bahwa kelompok yang patuh melakukan aktifitas fisik dapat
menurunkan IMT. Hasil temuan Jayanti dan Sumarmi (2018) bahwa anak remaja
yang melakukan aktivitas fisik menetap dan riangan dapat beresiko mengalami
obesitas.
Intensitas aktivitas fisik yang dilakukan sedang sampai tinggi terbukti
dapat mengatasi obesitas pada anak remaja. Berdasarkan temuan Racil et al.
(2016) bahwa aktivitas fisik aerobik yang dilakukan oleh anak remaja putri
obesitas dengan intensitas moderat sampai tinggi terbukti dapat menurunkan berat
badan dan hasil penelitian Ratno dan Halimah (2019) aktivitas fisik dengan cara
latihan penguatan dengan intensitas tinggi 75%-90% dari denyut jantung
maksimal dapat menurunkan lingkar perut pada anak remaja obesitas.
Aktivitas fisik yang dilakukan dengan intensitas sedang digunakan untuk
mengindukasi metabolisme tubuh terhadap peningkatan kebugaran. Latihan ini
membutuhkan sesi pelatihan yang cukup panjang dengan durasi 90 – 120 menit
untuk menaikan aktivitas enzim metabolik pada otot kerangka. Aktivitas fisik
yang dilakukan dengan intensitas tinggi (HIIT) sebagai alternatif sebagai latihan
aerobik yang tradisonal karena memiliki kemampuan untuk meningkatkan
aktivitas enzim metabolik dalam periode latihan yang relatif lebih singkat 20 -30
menit.
Aktivitas fisik yang dilakukan secara terprogram disebut dengan latihan
fisik. Latihan fisik dengan intensitas interval tinggi atau high intensity interval
training (HIIT) didefinisikan sebagai latihan aktivitas fisik yang memiliki durasi
yang pedek dan intensitas yang tinggi dan tiap siklusnya diselingi dengan waktu

29
istirahat berupa latihan intensitas ringan. Latihan aktivitas fisik dengan intensitas
interval tinggi terdiri dari 3 tahap yaitu pemanasan, latihan dengan intensitas
masimum heart rate 80 – 90% dan pendinginan. Berbagai jenis latihan yang dapat
dilakukan menggunakan HIIT diantaranya adalah berjalan, berlari, bersepedah,
menaiki tangga dan berenang. sedangkan ACSM’s. (2018) merekomendasikan
untuk melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang (60% - 70% HR) karena
bermanfaat bagi kesehatan akan tetapi hasil penelitian Nieman dan Wentz (2019)
aktivitas fisik dengan intensitas tinggi tidak direkomendasikan karena
mengakibatkan peradangan, stres oksidatif, kerusakan otot dan peningkatan risiko
penyakit.

30
KESIMPULAN

A. Kesimpulan Artikel Review


Berdasarkan hasil review artikel, dapat disimpulkan bahwa faktor yang
berpengaruh dalam mengatasi obesitas anak usia remaja adalah pengatur pola
makan dan aktif melakukan aktivitas fisik. Faktor-faktor tersebut terjadi karena
kebiasaan yang terjadi dalam lingkungan rumah oleh sebab itu orang tua memiliki
peran dalam mengatasi kasus obesitas anak usia remaja dengan cara mendidik
untuk hidup sehat.
Berdasarkan hasil review artikel, dapat disimpulkan bahwa aktivitas fisik
yang dapat berperan dalam mengatasi obesitas adalah Aktivitas fisik yang
berperan dalam mengatasi obesitas adalah aktivitas fisik yang dilakukan minimal
3 kali dalam satu minggu secara aerobik atau latihan penguatan otot selama 30-60
menit dengan intensitas sedang sampai kuat. Akan tetapi anak remaja yang
cenderung melakukan aktivitas fisik secara menetap dan rendah dapat
menyebabkan kasus obesitas pada remaja. Untuk melakukan aktivitas fisik
sebaiknya dilakukan secara terukur dengan mengunakan pedoman latihan aktivitas
fisik dengan mempertimbangkan frekuensi, durasi, intensitas dan jenis aktivitas
fisik yang dilakukan.

31
DAFTAR RUJUKAN

Al-hazzaa, Hazzaa M, Nada A Abahussain, Hana I Al-sobayel, Dina M Qahwaji,


and Abdulrahman O Musaiger. 2012. “Lifestyle Factors Associated with
Overweight and Obesity among Saudi Adolescents.” BMC Public Health 12
(1): 1–11. doi:10.1186/1471-2458-12-354.
Al-nakeeb, Yahya, Mark Lyons, Peter Collins, Anwar Al-nuaim, and Hazzaa Al-
hazzaa. 2012. “Obesity , Physical Activity and Sedentary Behavior Amongst
British and Saudi Youth : A Cross-Cultural Study,” 1490–1506.
doi:10.3390/ijerph9041490.
Alekseev, Alexey E., Santiago Reyes, Satsuki Yamada, Denice M. Hodgson-
Zingman, Srinivasan Sattiraju, Zhiyong Zhu, Ana Sierra, et al. 2010.
“Sarcolemmal ATP-Sensitive K+ Channels Control Energy Expenditure
Determining Body Weight.” Cell Metabolism 11 (1). Elsevier Ltd: 58–69.
doi:10.1016/j.cmet.2009.11.009.
Almandoz, Jaime P, Luyu Xie, Jeffrey N Schellinger, Matthew Sunil Mathew,
Chellse Gazda, Ashley Ofori, and Sarah E Messiah. 2020. “Impact of
COVID-19 Stay-at-Home Orders on Weight-Related Behaviours among
Patients with Obesity.” Clinical Obesity 2 (May): 1–9.
doi:10.1111/cob.12386.
Alonso-Fernández, D., R. Fernández-Rodríguez, Y. Taboada-Iglesias, and
Gutiérrez-Sánchez. 2019. “Impact of a HIIT Protocol on Body Composition
and VO2max in Adolescents.” Science and Sports 34 (5). Elsevier Masson
SAS: 341–47. doi:10.1016/j.scispo.2019.04.001.
Ayu, Ratu Sartika, Dewi. 2011. “FAKTOR RISIKO OBESITAS PADA ANAK 5-
15 TAHUN DI INDONESIA.” MAKARA, KESEHATAN 15 (1): 37–43.
Bahia, Luciana, Evandro Silva, Freire Coutinho, Laura Augusta Barufaldi,
Gabriela De Azevedo Abreu, Thainá Alves Malhão, Camila Pepe, Ribeiro De
Souza, and Denizar Vianna Araujo. 2012. “The Costs of Overweight and
Obesity-Related Diseases in the Brazilian Public Health System : Cross-
Sectional Study.” BMC Public Health 12 (1). BMC Public Health 2012,: 1–7.
doi:10.1186/1471-2458-12-440.
Barbiero, Sandra Mari, Caroline D Azevedo Sica, Daniela Schneid Schuh, Claudia
Ciceri Cesa, Rosemary De Oliveira Petkowicz, and Lucia Campos Pellanda.
2014. “Overweight and Obesity in Children with Congenital Heart Disease :
Combination of Risks for the Future ?,” 1–6.
Barstad, Lisa Ha, Pétur B Júlíusson, Line Kristin Johnson, Jens Kristoffer Hertel,
and Samira Lekhal. 2018. “Gender-Related Differences in Cardiometabolic
Risk Factors and Lifestyle Behaviors in Treatment-Seeking Adolescents with
Severe Obesity.” BMC Pediatrics, 1–8.
Bhuiyan, Mejbah Uddin, Shahaduz Zaman, and Tahmeed Ahmed. 2013. “Risk
Factors Associated with Overweight and Obesity among Urban School
Children and Adolescents in Bangladesh : A Case – Control Study.” BMC
Pediatrics, 1–6. doi:10.1186/1471-2431-13-72.
Brown, L M, and D J Clegg. 2010. “Journal of Steroid Biochemistry and
Molecular Biology Central Effects of Estradiol in the Regulation of Food
Intake , Body Weight , and Adiposity ଝ .” Journal of Steroid Biochemistry

32
and Molecular Biology 122 (1–3). Elsevier Ltd: 65–73.
doi:10.1016/j.jsbmb.2009.12.005.
Buchan, Duncan S., Stewart Ollis, Non E. Thomas, and Julien S. Baker. 2010.
“The Influence of a High Intensity Physical Activity Intervention on a
Selection of Health Related Outcomes: An Ecological Approach.” BMC
Public Health 10. doi:10.1186/1471-2458-10-8.
C. Ackel-D’Elia, J. Carnier , C. R. Bueno JR. , R. M. S. Campos , P. L. Sanches ,
A. P. G. Clemente , S. Tufi k , M. T. de Mello, A. R. Dâmaso. 2014. “Effects
of Di Ff Erent Physical Exercises on Leptin Concentration in Obese
Adolescents.” International Journal of Sports Medicine, 164–71.
Cong, Li, Jin Qiong Zhan, Lan Yang, Wei Zhang, Shu Gang Li, Cheng Chen, and
Hong Yan Zhang. 2014. “Overweight and Obesity among Low-Income
Muslim Uyghur Women in Far Western China : Correlations of Body Mass
Index with Blood Lipids and Implications in Preventive Public Health.”
PLOS ONE 9 (2): 1–7. doi:10.1371/journal.pone.0090262.
Dumith, Samuel Carvalho, Virgílio Viana Ramires, Matheus Alves Souza, Daniel
Souza Moraes, Fabrício Godoy Petry, Eduardo Soldera Oliveira, Sandro
Viana Ramires, and Pedro C Hallal. 2010. “Overweight / Obesity and
Physical Fitness Among Children and Adolescents,” 641–48.
Edge, Johann, Nir Eynon, Michael J. Mckenna, Craig A. Goodman, Roger C.
Harris, and David J. Bishop. 2013. “Altering the Rest Interval during High-
Intensity Interval Training Does Not Affect Muscle or Performance
Adaptations.” Experimental Physiology 98 (2): 481–90.
doi:10.1113/expphysiol.2012.067603.
Fitri, Yulia, Nunung Sri Mulyani, Eva Fitrianingsih, and Suryana Suryana. 2016.
“Pengaruh Pemberian Aktifitas Fisik (Aerobic Exercise) Terhadap Tekanan
Darah, IMT Dan RLPP Pada Wanita Obesitas.” AcTion: Aceh Nutrition
Journal 1 (2): 105. doi:10.30867/action.v1i2.19.
Garanty-Bogacka1, Barbara, Justyna Syrenicz2 , Małgorzata Syrenicz1 , Joanna
Goral1 , Beata Krupa1, Mieczysław Walczak3, and Anhelli Syrenicz2. 2011.
“Changes in Inflammatory Biomarkers after Successful Lifestyle Intervention
in Obese Children Zmiany W Zakresie Wskaźników Stanu Zapalnego Po
Skutecznym Wdrożeniu Zmiany Stylu Życia U Otyłych Dzieci” 62 (6): 499–
505.
Guthold, Regina, Melanie J Cowan, Christine S Autenrieth, Laura Kann, and
Leanne M Riley. 2010. “Physical Activity and Sedentary Behavior Among
Schoolchildren: A 34-Country Comparison.” The Journal of
Pediatrics 157 (1). Mosby, Inc.: 43–49.e1. doi:10.1016/j.jpeds.2010.01.019.
Hajian-tilaki, Karimollah, and Behzad Heidari. 2012. “Prevalences of Overweight
and Obesity and Their Association with Physical Activity Pattern among
Iranian Adolescents.” Public Health Nutrition 15 (12): 2246–52.
doi:10.1017/S1368980012001048.
Hamila, A., M. Younes, F. Cottin, Y. Ben Amor, R. Shephard, Z. Tabka, and E.
Bouhlel. 2018. “Effects of Walking Exercises on Body Composition, Heart
Rate Variability, and Perceptual Responses in Overweight and Obese
Adolescents.” Science and Sports 33 (5). Elsevier Masson SAS: e191–202.
doi:10.1016/j.scispo.2018.03.076.
Hamrani, Abdeslam, Slimane Mehdad, Khalid El Kari, Asmaa El Hamdouchi,

33
Imane El Menchawy, Hakim Belghiti, Mohammed El Mzibri, et al. 2014.
“Physical Activity and Dietary Habits among Moroccan Adolescents.” Public
Health Nutrition, no. 10. doi:10.1017/S1368980014002274.
Han, Thang S, and Mike EJ Lean. 2016. “A Clinical Perspective of Obesity,
Metabolic Syndrome and Cardiovascular Disease.” JRSM Cardiovascular
Disease 5: 1–13. doi:10.1177/2048004016633371.
Irawan, M Anwari. 2007. “Metabolisme Energi Tubuh Dan Olahraga.” Sports
Science Brief 1 (7): 1–9.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318122/pendidikan/metabolisme+energi.
pdf.
Jaelani, Mohammad, Meirina Dwi Larasati, Ana Yuliah Rahmawati, and Ria
Ambarwati. 2018. “Efektifitas Aktivitas Peer Group Terhadap Penurunan
Berat Badan Dan Persen Lemak Tubuh Pada Remaja Overweight.” Jurnal
Kedokteran Brawijaya 30 (2): 127. doi:10.21776/ub.jkb.2018.030.02.9.
Jayanti, Ayu Praditasari, and Sri Sumarmi. 2018. “Asupan Lemak, Aktivitas Fisik
Dan Kegemukan Pada Remaja Putri Di SMP Bina Insani Surabaya.” Media
Gizi Indonesia Vol. 13, N (2018): 117–22. doi:10.20473/mgi.v13i2.117.
Katuuk, Mario Esau, and Michael Karundeng. 2019. “Hubungan Antara Aktivitas
Fisik Dengan Nyeri Punggung Bawah Pada Perawat Di Rumah Sakit Umum
Daerah Luwuk Banggai.” Jurnal Keperawatan 7 (1): 1–7.
Kelishadi, Roya, Mahin Hashemipour, and Ahmad Sheikh-heidar. 2012. “Changes
in Serum Lipid Profile of Obese or Overweight Children and Adolescents” 8
(3): 143–48.
KEMENKES RI. 2018. “HASIL UTAMA RISKESDAS 2018.”
https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-
2018.pdf.
Koebnick, Corinna, Ning Smith, Mary Helen Black, Amy H Porter, Bradley A
Richie, Sharon Hudson, Deborah Gililland, et al. 2013. “Pediatric Obesity
and Gallstone Disease: Results from a Crosssectional Study of over 510,000
Youth.” Nasional Institutes Of Health 55 (3): 1–7.
doi:10.1097/MPG.0b013e31824d256f.Pediatric.
Kohler, Mark J., Swetlana Thormaehlen, J. Declan Kennedy, Yvonne Pamula,
Cameron J. van den Heuvel, Kurt Lushington, and A. James Martin. 2009.
“Differences in the Association Between Obesity and Obstructive Sleep
Apnea Among Children and Adolescents.” Journal of Clinical Sleep
Medicine 5 (6): 506–11. doi:https://doi.org/10.5664/jcsm.27649.
Lee, So Jung, Ingrid Libman, Kara Hughan, Jennifer L. Kuk, Jong H. Jeong, Di
Zhang, and Silva Arslanian. 2019. “Effects of Exercise Modality on Insulin
Resistance and Ectopic Fat in Adolescents with Overweight and Obesity: A
Randomized Clinical Trial.” Journal of Pediatrics 206. Elsevier Inc.: 91–
98.e1. doi:10.1016/j.jpeds.2018.10.059.
Liou, Yiing Mei, Tsan-Hon Liou, and Lu-Chuan Chang. 2010. “Obesity among
Adolescents: Sedentary Leisure Time and Sleeping as Determinants Yiing.”
JOURNAL OF ADVANCED NURSING. doi:10.1111/j.1365-
2648.2010.05293.x.
Lu, Yuan, Kaveh Hajifathalian, Majid Ezzati, Mark Woodward, Eric B Rimm, and
Goodarz Danaei. 2014. “Metabolic Mediators of the Eff Ects of Body-Mass
Index , Overweight , and Obesity on Coronary Heart Disease and Stroke : A

34
Pooled Analysis of 97 Prospective Cohorts with 1 · 8 Million Participants.”
Nasioal Library of Medicine 383 (13): 1–14. doi:10.1016/S0140-
6736(13)61836-X.
Martinez-gomez, David, Jonatan R Ruiz, Francisco B Ortega, Oscar L Veiga,
Diego Moliner-urdiales, Beatrice Mauro, Miriam Galfo, et al. 2010.
“Recommended Levels of Physical Activity to Avoid an Excess of Body Fat
in European Adolescents.” AMEPRE 39 (3). Elsevier Inc.: 203–11.
doi:10.1016/j.amepre.2010.05.003.
Morell-azanza, Lydia, Ana Ojeda-rodríguez, Amaia Ochotorena-elicegui, Nerea
Martín-calvo, María Chueca, Amelia Marti, and Cristina Azcona-san Julian.
2019. “Changes in Objectively Measured Physical Activity after a
Multidisciplinary Lifestyle Intervention in Children with Abdominal
Obesity : A Randomized Control Trial.” BMC Pediatrics, 6–13.
Musaiger, Abdulrahman O. 2011. “Overweight and Obesity in Eastern
Mediterranean Region : Prevalence and Possible Causes.” Journal of Obesity
Volume 2011 (January 1990): 1–17. doi:10.1155/2011/407237.
Nagai, Masato, Takayoshi Ohkubo, Yoshitaka Murakami, Naoyuki Takashima,
Aya Kadota, Naoko Miyagawa, Yoshino Saito, et al. 2015. “Secular Trends
of the Impact of Overweight and Obesity on Hypertension in Japan , 1980 –
2010 This Article Has Been Corrected since Advance Online Publication ,
and an Erratum Is Also Printed in This Issue .” Health 38 (April). Nature
Publishing Group: 790–95. doi:10.1038/hr.2015.81.
Nieman, David C., and Laurel M. Wentz. 2019. “The Compelling Link between
Physical Activity and the Body’s Defense System.” Journal of Sport and
Health Science 8 (3). Elsevier B.V.: 201–17. doi:10.1016/j.jshs.2018.09.009.
Nu, Francisco, Mercedes De Onis, Cecilia Martı, Georges Nguefack-, Angeles
Montal, and Juan Brines. 2012. “Association between WHO Cut-Offs for
Childhood Overweight and Obesity and Cardiometabolic Risk.” Public
Health Nutrition 16 (4): 625–30. doi:10.1017/S1368980012004776.
Pangkahila, J.Alex. 2013. “Pengaturan Pola Hidup Dan Aktivitas Fisik
Meningkatkan Umur Harapan Hidup.” Sport and Fitness Journal 1 (1): 1–7.
Piercy K. L., Richard D. Olson, Richard P Troiano, Rachel M Ballard, Janet E
Fulton, Deborah A Galuska, Eric T. Hyde, et al. 2018. Physical Activity
Guidelines for Americans. USA.
Racil, G, Coquart Jb, W Elmontassar, M Haddad, R Goebel, A Chaouachi, M
Amri, and K Chamari. 2016. “Greater Effects of High- Compared with
Moderate-Intensity Interval Training on Cardio-Metabolic Variables , Blood
Leptin Concentration and Ratings of Perceived Exertion in Obese Adolescent
Females,” 145–52. doi:10.5604/20831862.1198633.
Racil, G, O Ben Ounis, O Hammouda, A Kallel, H Zouhal, K Chamari, and M
Amri. 2013. “Effects of High vs . Moderate Exercise Intensity during Interval
Training on Lipids and Adiponectin Levels in Obese Young Females.”
doi:10.1007/s00421-013-2689-5.
Rahman, Usep Basuki, Handoyo, and Pujo Rohadi. 2012. “Hubungan Obesitas
Dengan Risiko Obstructive Sleep Apnea (OSA) Pada Remaja.” Jurnal Ilmiah
Kesehatan Keperawatan 8 (1): 44–56.
Ratno, P., and N. Halimah. 2019. “Perbedaan Pengaruh Latihan Plank Knee To
Elbow, Mountain Climber, Dan Bicycle Crunch Terhadap Perubahan Lingkar

35
Perut Pada Remaja Putri Sma Hang Tuah Belawan.” Jurnal Ilmu
Keolahragaan 18 (1): 54–62.
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/JIK/article/download/14311/1181
0.
Reid, Ryan E.R., Alicia Fillon, David Thivel, M´Henderson, Elanie Tracie A.
Barnett, Jean-Luc Bigras, and Marie-Eve Mathieu. 2019. “Can
Anthropometry and Physical Fitness Testing Explain Physical Activity
Levels in Children and Adolescents with Obesity?” Journal Pre-Proof.
doi:10.1016/j.jsams.2019.12.005.
Retnaningrum, Garnis, and Fillah Fithra Dieny. 2015. “Kualitas Diet Dan
Aktivitas Fisik Pada Remaja Obesitas Dan Non Obesitas.” Journal of
Nutrition College Vol 4 Nomo: 469–79. http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/jnc.
Riebe;, Deborah, Jonathan K Ehrman;, Gary Liguori;, Meir Magal;, and ASCM.
2018. ACSM’s Guidelines for Exercise Testing and Prescription. Edited by
D. Riebe. Lippincott Williams & Wilkins. Choice Reviews Online. 10th ed.
Vol. 35. Philadelphia: Philadelphia : Wolters Kluwer, [2018].
doi:10.5860/choice.35-6295.
Rivera, Ivan Romero, Maria Alayde, Renata D Andrada, Tenório Almeida, Bruno
Almeida, Viana De Oliveira, Antonio Carlos, and Camargo Carvalho. 2010.
“Original Article Physical Inactivity , TV-Watching Hours and Body
Composition in Children and Adolescents,” 159–64.
Ryan, Donna, Johanna Ralston, and Hannah Brinsden. 2019. “Atlas of Childhood
Obesity.” In World Obesity, 1–210. www.worldobesity.org.
Salawi, Hebah A, Kathryn A Ambler, Rajdeep S Padwal, Diana R Mager,
Catherine B Chan, and Geoff D C Ball. 2014. “Characterizing Severe Obesity
in Children and Youth Referred for Weight Management,” 1–9.
Schwanke, Natalí Lippert, Hildegard Hedwig Pohl, Cézane Priscila Reuter, Tássia
Silvana Borges, Sonimar de Souza, and Miria Suzana Burgos. 2016.
“Differences in Body Posture, Strength and Flexibility in Schoolchildren with
Overweight and Obesity: A Quasi-Experimental Study.” Manual Therapy 22:
138–44. doi:10.1016/j.math.2015.11.004.
Staiano, Amanda E, Robbie A Beyl, Daniel S Hsia, Peter T Katzmarzyk, and
Robert L Newton Jr. 2016. “Twelve Weeks of Dance Exergaming in
Overweight and Obese Adolescent Girls : Transfer Effects on Physical
Activity , Screen Time , and Self-Efficacy.” Journal of Sport and Health
Science, no. December. Elsevier B.V. doi:10.1016/j.jshs.2016.11.005.
Tan, Evan, Dione Healey, Elizabeth Schaughency, Patrick Dawes, and Barbara
Galland. 2013. “Neurobehavioural Correlates in Older Children and
Adolescents with Obesity and Obstructive Sleep Apnoea.” Journal of
Paediatrics and Child Health 50: 16–23. doi:10.1111/jpc.12390.
Thivel, David, Laurie Isacco, Christophe Montaurier, Yves Boirie, Pascale Duché,
and Béatrice Morio. 2012. “The 24-H Energy Intake of Obese Adolescents Is
Spontaneously Reduced after Intensive Exercise: A Randomized Controlled
Trial in Calorimetric Chambers.” PLoS ONE 7 (1).
doi:10.1371/journal.pone.0029840.
Thivel, David, Lore Metz, Julien Aucouturier, and Katrina Brakoniecki. 2013.
“The Effects of Imposed Sedentary Behavior and Exercise on.” Journal of

36
Developmental & Behavioral Pediatrics.
Thompson, Debbe, Karen Weber Cullen, Carol Boushey, and Karen Konzelmann.
2012. “Design of a Website on Nutrition and Physical Activity for
Adolescents : Results From Formative Research Corresponding Author :”
JOURNAL OF MEDICAL INTERNET RESEARCH 14 (2): 1–15.
doi:10.2196/jmir.1889.
Velásquez-villa, Marcela, Leidy Gómez-ocampo, and Juliana Bermúdez-cardona.
2014. “Abdominal Obesity and Low Physical Activity Are Associated with
Insulin Resistance in Overweight Adolescents : A Cross-Sectional Study,”
no. 52: 1–9.
WHO. 2010. Global Recommendations on Physical Activity for Health. Edited by
V. Manso Castello Branco; B. Maloto-Adurias; V. Collazos; E. Engelsman;
MC. Engelsman; S. Onur; V. Pierre. 1sted. Switzerland: WHO Library
Cataloguing.
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/44399/9789241599979_eng.
pdf?sequence=1.
———. 2020. “Prevalence of Obesity, Crude.” World Health Organization.
https://www.who.int/data/gho/data/themes/topics/topic-
details/GHO/prevalence-of-obesity-crude.
Ziemann, Ewa, Tomasz Grzywacz, Marcin Luszczyk, Radoslaw Laskowski, and
Robert A Olek. 2011. “Aerobic And Anaerobic Changes With High-Intensity
Interval Training In Active College-Aged Men.” Journal of Strenghth and
Conditioning Research 25 (4): 1104–12. doi:doi:
10.1519/JSC.0b013e3181d09ec9.
Zorova, Ljubava D., Vasily A. Popkov, Egor Y. Plotnikov, Denis N. Silachev,
Irina B. Pevzner, Stanislovas S. Jankauskas, Valentina A. Babenko, et al.
2018. “Mitochondrial Membrane Potential.” Analytical Biochemistry 552.
Elsevier Inc.: 1–32. doi:10.1016/j.ab.2017.07.009.

37
Lampiran 1 Kriteria Inklusi

1 Penulis, Tahun, Judul (Barstad et al. 2018) Gender-related differences in cardiometabolic risk factors and
lifestyle behaviors in treatment-seeking adolescents with severe obesity
Tujuan untuk memeriksa kemungkinan perbedaan gender dalam faktor risiko
kardiometabolik dan perilaku gaya hidup di antara remaja
Metode Kuantitatif (Korelasi)
Sampel Anak remaja dengan umur 12 sampai 18 tahun
Hasil Remaja laki-laki yang mengalami obesitas memiliki profil resiiko kardiometabolik di
bandingkan remaja perempuan hal ini disebabkan gaya hidup yang tidak sehat seperti
rendehnya aktivitas fisik, banyak waktu di depan layar, makan pagi yang tidak
teratur, tingginya asupan soda yang dimaniskan dengan gula dan rendahnya asupan
sayur dan buah.
2 Penulis, Tahun, Judul (Thivel et al. 2013) The Effects of Imposed Sedentary Behavior and Exercise on
Energy Intake in Adolescents With Obesity
Tujuan Untuk membandingkan dampak latihan akut dengan pemaksaan perilaku menetap
pada adaptasi nutrisi harian dan keseimbangan energi remaja dengan obesitas.
Metode Kuantitatif (Eksperimen)
Sampel Anak remaja berusia 12 hingga 15 tahun yang mengalami kegemukan
Hasil Menunjukan latihan olahraga dengan intensitas sedang sampai tinggi dan
keseimbangan nutrisi dapat penurunan berat badan pada remaja yang mengalami
obesitas
3 Penulis, Tahun, Judul (Velásquez-villa, Gómez-ocampo, and Bermúdez-cardona 2014) Abdominal obesity
and low physical activity are associated with insulin resistance in overweight
adolescents: a cross-sectional study
Tujuan Untuk menilai hubungan antara resistensi insulin dan antropometri, metabolisme,
variabel inflamasi, konsumsi makanan, dan aktivitas fisik di antara remaja yang
kelebihan berat badan
Metode Kuantitatif (Korelasi)
Sampel Anak usia remaja usia 18 tahun
Hasil 1). Remaja yang mengkonsumsi minuman manis yang lebih tinggi dan lebih banyak
waktu menonton tv menunjukan hasil positif terhadap resiko pada hormon insulin.
2). aktivitas fisik memberikan perlindungan pada anak remaja dari perkembangan
resiko hormon insulin perubahan.
4 Penulis, Tahun, Judul (Kelishadi, Hashemipour, and Sheikh-heidar 2012)Changes in serum lipid profile of
obese or overweight children and adolescents following a lifestyle modification
course
Tujuan untuk mengevaluasi pengaruh suatu penyakit kursus pendidikan tentang perubahan
profil lipid pada anak-anak dan remaja
Metode Kuantitatif (Eksperimen)
Sampel Anak-anak usia 4 samapai 11 tahun dan anak remaja usia 12 sampai 18 tahun
Hasil 1. mendidik anak untuk hidup sehat di lingkugan keluarga sangat penting karena
dapat menghindarkan bahaya obesitas dan mencegah penyakit kardiovaskular.
2. Pola hidup sehat yang dimaksud dengan cara memilih nutrisi yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh dan melakukan aktivitas fisik yang teratur
5 Penulis, Tahun, Judul (Morell-azanza et al. 2019) Changes in objectively measured physical
activity after a multidisciplinary lifestyle intervention in children with abdominal
obesity: a randomized control trial
Tujuan Untuk mengevaluasi efek intervensi gaya hidup multidisiplin pada antropometri
indeks, parameter biokimia dan akselerometer diukur PA pada anak-anak obesitas
perut.
Metode Kuantitatif (Eksperimen)
Sampel Anak remaja usia 18 tahun
Hasil 1). intervensi gaya hidup sukses menurunkan berat badan. 2). anak remaja yang
memngelami obesitas menggunakan intervensi diet hipokalori dan peningkatan
Aktivitas fisik secara moderat dapat menurunkan tingkat leptin.

38
6 Penulis, Tahun, Judul (Salawi et al. 2014) Characterizing severe obesity in children and youth referred for
weight management
Tujuan untuk memeriksa perbedaan demografis, antropometri, kardiometabolik, dan
variabel gaya hidup pada anak-anak dan remaja dengan SO dibandingkan dengan
rekan mereka yang kurang kelebihan berat badan / obesitas (OW / OB)
Metode Kuantitatif (Survei)
Sampel Anak usia remaja 16 sampai 19 tahun
Hasil 1). anak remaja yang mengalami SO (obesitas berat) berada pada peningkatan resiko
kesehatan kardiometabolik karena asupan energi yang berlebih dan aktivitas fisik
yang rendah. 2). mencegah penambahan berat badan lebih lanjut dengan cara
membuat perubahan nutsrisi dan aktivitas fisik.
7 Penulis, Tahun, Judul (Rivera et al. 2010) Physical Inactivity, TV-Watching Hours and Body Composition
in Children and Adolescents
Tujuan Untuk menentukan tingkat aktivitas fisik (PAL) dan jumlah jam TV harian (HTV)
dan asosiasi dan / atau korelasi variabel tersebut dengan umur, jenis kelamin, kelas
ekonomi, sekolah negeri / swasta, kegemukan dan obesitas pada anak dan remaja.
Metode Kuantitatif (Korelasi)
Sampel Anak usia 10 sampai 11 tahun dan anak remaja usia 12 samapi 17 tahun
Hasil 1). adanya hubungan yang signifkan antara gaya hidup dan kurangnya gerak akibat
menonton TV lebih dari 3 jam pada remaja yang mengalami kegemukan dan
obesitas. 2). bahwa sebagian besar individu muda dari kota Maceió tidak berlatih
aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga kuat, remaja pengeluaran lebih dari
waktu harian pada aktivitas menetap dan tidak melakukan aktivitas fisik di sekolah.
8 Penulis, Tahun, Judul (Guthold et al. 2010) Physical Activity and Sedentary Behavior Among
Schoolchildren: A 34-Country Comparison
Tujuan Untuk mendeskripsikan dan membandingkan tingkat aktivitas fisik dan perilaku
menetap pada anak sekolah dari 34 tahun negara di 5 Wilayah WHO
Metode Kuantitatif (Survei)
Sampel anak usia remaja yang memiliki 13 sampai17 tahun
Hasil 1). anak laki-laki melakukan aktivitas fisik dengan durasi waktu lebih banyak dari
pada anak perempuan. 2). anak remaja yang memiliki waktu menetap selama 3 jam
mereka habiskan untuk duduk didepan TV, komputer dan mengobrol dengan teman.
3). anak remaja china dan myanmar lebih aktif berjalan dan bersepedah untuk
berangkat ke sekolah, hal ini karena ketersediaan fasilitas untuk menunjang
trasportasi untuk bersekolah seperti berpedah dan berjalan bergantung pada
lingkungan suatu negara itu sendiri. 4). masalah kurangnya aktivitas fisik pada anak
sekolah bukan terjadi pada negara maju tetapi terjadi pada negara miskin. Hal ini
dapat menjadi penyebab masalah kesehatan
9 Penulis, Tahun, Judul (Al-nakeeb et al. 2012) Obesity, Physical Activity and Sedentary Behavior Amongst
British and Saudi Youth: A Cross-Cultural Study
Tujuan Untuk mengeksplorasi perbedaan status berat badan, obesitas dan pola fisik aktivitas
(PA) dalam kaitannya dengan jenis kelamin dan usia remaja dari dua budaya,
lingkungan dan negara-negara yang secara geografis beragam, Inggris (Inggris) dan
Arab Saudi (SA).
Metode Kuantitatif (Survei)
Sampel Anak remaja usia 17 tahun
Hasil 1). pria memiliki PA lebih aktif dari pada perempuan. 2). berdasarkan penelintian
lintas negara ditemukan bahwa aktivitas fisik (PA) secara aktif dipengaruhi oleh
Budaya, geografi, iklim dan sarana prasarana penunjan kegiatan olahraga.
3). ada hubungan signifikan antara PA dan BMI. anak remaja yang memiliki BMI
yang tinggi disebabkan oleh redahnya PA dan jumlah waktu yang menetap lebih
tinggi
10 Penulis, Tahun, Judul (Barbiero et al. 2014) Overweight and obesity in children with congenital heart
disease: combination of risks for the future?
Tujuan untuk memperkirakan prevalensi obesitas dan menggambarkan faktor risiko terkait,
termasuk riwayat keluarga di anak-anak dengan penyakit jantung bawaan.
Metode Kuantitatif (Survei)

39
Sampel Anak remaja usia 13 samapi 18 tahun
Hasil 1). anak remaja yang memiliki obesitas dan penyakit jantung bawaan beresiko
terhadap kesehatan dimasa depan. 2). Perubahan gaya hidup diperlukan untuk
mengubah resiko tersbut dengan cara mengatur pola makan, aktivitas fisik dan
istirahat.
11 Penulis, Tahun, Judul (Bhuiyan, Zaman, and Ahmed 2013) Risk factors associated with overweight and
obesity among urban school children and adolescents in Bangladesh
Tujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berhubungan dengan kelebihan berat badan
dan obesitas pada anak sekolah dan remaja di Dhaka, Bangladesh.
Metode Kuantitatif (Survei)
Sampel Anak remaja usia 15 sampai 16 tahun
Hasil Faktor resiko pada anak remaja yang mengalami obesitas dipengaruhi oleh orang tua,
aktivitas menetap yang tinggi dan rendahnya latihan fisik di rumah
12 Penulis, Tahun, Judul (Dumith et al. 2010) Overweight/Obesity and Physical Fitness
Among Children and Adolescents
Tujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara kelebihan berat badan / obesitas dan
kebugaran fisik antara anak-anak dan remaja.
Metode Kuantitatif (Korelasi)
Sampel Anak usia 7 sampai 11 tahun dan anak remaja usia 12 sampai 15
Hasil nilai ideks massa tubuh yang lebih tinggi dikaitkan dengan penurunan kebugaran
jasmani pada anak-anak dan remaja
13 Penulis, Tahun, Judul (Laguna et al. 2013) Obesity and physical activity patterns in children and
adolescents
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur secara obyektif dan akurat pola
aktivitas fisik (PA) pada anak-anak dan remaja Spanyol menurut status obesitas, jenis
kelamin dan kelompok umur mereka
Metode Kuantitatif (Korelasi)
Sampel Anak usia 9 sampai 11 tahun dan anak remaja usia 12 sampai 15
Hasil 1). kurangnya tingkat aktivitas fisik pada anak-anak dan remaja memiliki kelebihan
berat badan dan obesitas. 2). anak-anak dan remaja lebih aktif selama periode sekolah
dan mereka lebih aktif diakhir pekan
14 Penulis, Tahun, Judul (Reid et al. 2019) Can anthropometry and physical fitness testing explain physical
activity levels in children and adolescents with obesity?
Tujuan untuk mengetahui aspek antropometri dan pengujian kebugaran jasmani yang mana
terkait dengan tingkat aktivitas fisik (PA) di antara remaja dengan obesitas
Metode Kuantitatif (Korelasi)
Sampel Anak remaja lebih dari 12 tahun
Hasil 1). remaja dengan obesitas memiliki hasil tes kebugaran jasmani yang rendah
2). remaja dengan obesitas memiliki MVPA rendah. 3). MPA memiliki dampak
positif terhadpa penurunan persentase lemak. 4). hasil dari penilaian tes kebugaran
jasmani dan antropometri memberi wawasan klinis yang terbatas tentang PA untuk
anak usia remaja
15 Penulis, Tahun, Judul (Garanty-Bogacka1 et al. 2011) Changes in inflammatory biomarkers after successful
lifestyle intervention in obese children
Tujuan untuk mengetahui pengaruh penurunan berat badan dalam merespon modifikasi gaya
hidup pada kadar serum penanda inflamasi pada anak-anak dan remaja obesitas
Metode Kuantitatif (Eksperimen)
Sampel Anak usia 8 sampai 11 tahun dan anak remaja usia 12 sampai 18
Hasil penurunan berat badan setelah intervensi gaya hidup selama 6 bulan berhasil
meningkatkan sensifitas insulin dan profil lipid menghasilkan perbaikan penanda
inflamasi darah pada anak dan remaja obesitas
16 Penulis, Tahun, Judul (Staiano et al. 2016) Twelve weeks of dance exergaming in overweight and obese
adolescent girls: Transfer effects on physical activity, screen time, and self-efficacy
Tujuan untuk menguji efek transfer potensial (yaitu, pengaruh pada perilaku eksternal dan
konstruksi psikologis) dari intervensi exergaming 12 minggu pada PA remaja
perempuan, waktu layar, dan self-efficacy terhadap PA, serta motivasi intrinsik dari
exergaming

40
Metode Kuantitatif (Survei)
Sampel Anak usia remaja dengan usia 14 sampai 18 tahun
Hasil Tarian yang menyenangkan selama 12 minggu berdampak positif pada penurunan
menonton televisi dan vidio pada anak remaja putri.
17 Penulis, Tahun, Judul (Racil et al. 2016) Greater effects of high- compared with moderate-intensity interval
training on cardio-metabolic variables, blood leptin concentration
and ratings of perceived exertion in obese adolescent females
Tujuan menguji efek latihan interval intensitas tinggi vs. sedang pada kardiovaskular
kebugaran, tingkat leptin dan peringkat tenaga yang dirasakan (RPE) pada remaja
wanita gemuk.
Metode Kuantitatif (Eksperimen)
Sampel Anak usia remaja dengan usia 14 sampai 15 tahun
Hasil 1). wanita remaja obesitas, pelatihan interval intensitas tinggi dan intensitas sedang
efisien dalam meningkatkan tingkat kebugaran aerobik (VO2max) dan dalam
menurunkan darah konsentrasi leptin setelah dua belas minggu intervensi. 2). latihan
interval intensitas tinggi dapat menghasilkan efek yang lebih positif pada kesehatan
determinan dibandingkan dengan mode pelatihan yang sama pada intensitas sedang.
18 Penulis, Tahun, Judul (Martinez-gomez et al. 2010) Recommended Levels of Physical Activity to Avoid an
Excess of Body Fat in European Adolescents
Tujuan untuk mengetahui apakah pedoman aktivitas fisik saat ini untuk remaja dikaitkan
dengan rendahnya risiko kelebihan lemak tubuh pada remaja Eropa.
Metode Kuantitatif (Survei)
Sampel Anak usia remaja usia 12 sampai 17 tahun
Hasil Partisipasi remaja eropa dalam aktivitas fisik belum memenuhi rekomendasi
kesehatan masyarakat eropa dengan MVPA 60 Menit. Untuk mencegah terjadinya
kelebihan berat badan dan obesitas pada anak remaja diperlukan partisipasi aktivitas
fisik dengan intensitas sedang sampai kuat
19 Penulis, Tahun, Judul (Liou, Liou, and Chang 2010) Obesity among adolescents: sedentary leisure time and
sleeping as determinants
Tujuan Untuk mengetahui hubungan antara berbagai resiko dan faktor obesitas di kalangan
remaja
Metode Kuantitatif (Korelasi)
Sampel Anak usia remaja usia 13 sampai 17 tahun
Hasil diketahui bahwa sedikit remaja yang melakukan PA dengan intensitas sedang mereka
lebih menyukai menghabiskan waktu untuk menonton televisi dan durasi untuk tidur
berkurang akibatnya rentan sekali mengalami kegemukan dan obesitas
20 Penulis, Tahun, Judul (Hamrani et al. 2014) Physical activity and dietary habits among Moroccan
adolescents
Tujuan untuk merinci gaya hidup (aktivitas fisik dan pola makan kebiasaan) dari remaja
Maroko
Metode Kuantitatif (Korelasi)
Sampel Anak usia remaja usia 15 sampai 19 tahun
Hasil 1). remaja wanita yang tidak aktif memiliki 4 kali lipat resiko obesitas
2). remaja pria yang menggunakan komputer selama lebih dari 2 jam/hari beresiko 4
kali lipat menjadi kelebihan berat badan.
3). remaja yang tidak sarapan beresiko pada kelebihan berat badan dibandingkan
remaja yang setiap hari sarapan
4). remaja yang mengkonsumasi minuman manis lebih dari tiga kali dalam seminggu
beresiko 2 kali lipat mengalami kelebihan berat
21 Penulis, Tahun, Judul (Hajian-tilaki and Heidari 2012) Prevalences of overweight and obesity and their
association with physical activity pattern among Iranian adolescents
Tujuan untuk mengetahui prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas serta hubungannya
dengan pola aktivitas fisik diantaranya remaja di Iran utara
Metode Kuantitatif (Korelasi)
Sampel Anak usia remaja usia 12 sampai 17 tahun
Hasil Tingginya prevalensi kegemukan/ obesitas pada remaja khususnya anak laki-laki.
Faktor yang mempengaruhi adalah aktivitas fisik waktu luang sedang, aktivitas

41
menetap dengan a komputer.
22 Penulis, Tahun, Judul (Racil et al. 2013) Effects of high vs. moderate exercise intensity during interval
training on lipids and adiponectin levels in obese young females
Tujuan Untuk menyelidiki efek dari interval 12 minggu pelatihan olahraga intensitas sedang
atau tinggi pada darah lipid dan kadar adiponektin plasma pada wanita obesitas
Metode Kuantitatif (Eksperimen)
Sampel Anak remaja putri usia 15 tahun
Hasil HIIT dan MIIT dapat menurunkan berat badan, merubah kadar lpid dan adiponektin
sehingga menghasilkan peningkatkan sensitifitas insulin pada anak remaja putri
23 Penulis, Tahun, Judul (Jayanti & Sumarmi, 2018) Asupan Lemak, Aktivitas Fisik Dan Kegemukan Pada
Remaja Putri Di Smp Bina Insani Surabaya
Tujuan Untuk menganalisis hubungan asupan lemak dan aktivitas fisik dengan obesitas pada
remaja putri di SMP Bina Insani Surabaya
Metode Kuantitatif (Korelasi)
Sampel Anak remaja usia 13 smapai 15 tahun
Hasil Aktivitas fisik yang sangat ringan memiliki faktor risiko 9,533 kali lebih besar untuk
menyebabkan terjadinya kegemukan dibandingkan dengan aktivitas fisik kuat. Oleh
sebab itu, diperlukan peningkatan aktivitas fisik pada remaja putri dengan melakukan
olahraga untuk mengurangi risiko kegemukan.
24 Penulis, Tahun, Judul (Retnaningrum & Dieny, 2015 ) Kualitas Diet Dan Aktivitas Fisik Pada Remaja
Obesitas Dan Non Obesitas
Tujuan Untuk menganalisis pengaruh kualitas diet dan aktivitas fisik terhadap status obesitas
remaja.
Metode Kuantitatif (Korelasi)
Sampel Anak remaja usia 13 sampai 15 tahun
Hasil 1). Kualitas diet rendah pada remaja non obesitas digambarkan dengan rendahnya
asupan serat dan mikronutrien, tingginya asupan lemak jenuh dan adanya
ketidakseimbangan proporsi makronutrien dan asam lemak, sementara pada remaja
obesitas ditambah dengan tingginya asupan energi, karbohidrat, lemak, kolestrol, dan
makanan rendah zat gizi. 2). Remaja dengan kualitas diet rendah dan aktivitas fisik
rendah masing-masing memiliki risiko 10.4 dan 7.2 kali lebih besar untuk mengalami
obesitas
25 Penulis, Tahun, Judul (Ayu, Ratu Sartika 2011) Faktor Risiko Obesitas Pada Anak 5-15 Tahun Di Indonesia
Tujuan untuk mengetahui faktor risiko yang paling berhubungan dengan obesitas pada anak
dan remaja.
Metode Research Artikel (study dokumen)
Sampel Anak usia 5 sampai 11 tahun dan remaja usia 12 sampai 15 tahun
Hasil Faktor risiko yang paling berhubungan dengan obesitas anak usia 5-15 tahun adalah
tingkat pendidikan anak setelah dikontrol oleh variabel jenis kelamin, riwayat
obesitas ayah, kebiasaan olah raga dan merokok serta asupan protein.
26 Penulis, Tahun, Judul Yulia fitri et al 2016 Pengaruh Pemberian Aktivitas Fisik (Aerobic Exercise)
Terhadap Tekanan Darah, IMT dan RLPP Pada Wanita Obesitas.
Tujuan Dapat mengetahui manfaat aktivitas fisik (aerobic exercise) terhadap tekanan darah,
IMT dan RLPP pada wanita obesitas.
Metode Kuantitatif (Eksperimen)
Sampel Anak remaja putri obesitas dengan usia 18 tahun
Hasil Terbukti menurunkan setatus IMT setelah melakukan (aerobic exercise) dengan
senam jantung
27 Penulis, Tahun, Judul M. Jaelani et al 2018 Efektifitas Aktivitas Peer Group terhadap Penurunan Berat
Badan dan Persen Lemak Tubuh pada Remaja Overweigh
Tujuan Tujuan penelitian ini menganalisis efektifitas aktivitas peer group terhadap kepatuhan
aktivitas fisik, kepatuhan diet, penurunan berat badan dan persen lemak tubuh pada
remaja overweight.
Metode Kuantitatif (Eksperimen)
Sampel 26 anak remaja dengan usia 18-21 tahun
Hasil Aktivitas fisik dan kepatuha diet dapat menurunkan berat badan

42
28 Penulis, Tahun, Judul Puji Ratno dan Ning Halimah 2019Perbedaan Pengaruh Latihan Plank Knee To
Elbow, Mountain Climber, Dan Bicycle Crunch Terhadap Perubahan Lingkar Perut
Pada Remaja Putri Sma Hang Tuah Belawan
Tujuan untuk menemukan informasi tentang perbedaan pengaruh latihan plank knee to elbow,
mountain climber, dan bicycle crunch terhadap perubahan lingkar perut pada remaja
putri SMA Hang Tuah Belawan
Metode Kuantitatif (Eksperimen)
Sampel 15 anak remaja putri dengan lingkar perut 80 cm dengan usia15-18 tahun
Hasil plank mountain climber dan bicycle crunch terbukti dapat menurunkan lingkar perut

43
Lampiran 2 Analisis Data yang Digunakan

Tabel 3 Identifikasi awal Artikel


Jumlah Artikel Jumlah
NO Akses Jurnal Q1 Q2 Q3 Q4 S1 S2 S3 S4 NO Artikel
Q/S
1 https://sholar.google.com/ 23 16 18 20 16 17 8 15 7 140
2 http://www.sciencedirect.com/ 24 25 23 20 - - - - - 92
3 http://link.springer.com/ 24 22 17 14 - - - - - 77
Jumlah 309

Tabel 4 Screening
Jumlah Artikel Jumlah
NO Akses Jurnal Artikel
Q1 Q2 Q3 Q4 S1 S2 S3 S4
1 https://sholar.google.com/ 14 11 9 8 9 10 6 8 75
2 http://www.sciencedirect.com/ 22 14 16 17 - - - - 69
3 http://link.springer.com/ 17 13 10 14 - - - - 54
Jumlah 198

Tabel 5 Eligibility
Jumlah Artikel Jumlah
NO Akses Jurnal Artikel
Q1 Q2 Q3 Q4 S1 S2 S3 S4
1 https://sholar.google.com/ 8 5 3 2 3 4 1 2 28
2 http://www.sciencedirect.com/ 12 8 6 10 - - - - 36
3 http://link.springer.com/ 6 5 3 7 - - - - 21
Jumlah 85

Tabel 6 Include
Jumlah Artikel Jumlah
NO Akses Jurnal Artikel
Q1 Q2 Q3 Q4 S1 S2 S3 S4
1 https://sholar.google.com/ 4 1 1 1 - 1 - 1 9
2 http://www.sciencedirect.com/ - - 1 2 - - - - 3
3 http://link.springer.com/ 2 - - - - - - - 2
Jumlah 14

44
Riwayat Hidup

Noris Junaedi lahir di Kabupaten Lumajang, pada


tanggal 22 Juni 1990 merupakan anak tunggal dari pasangan
Tupan (Alm) dan Hartatik. Penulis berkebangsaan Indonesia
dan beragama Islam. Kini penulis beralamat Jalan Kyai
Parseh Jaya No 52, Kelurahan: Bumiayu, Kecamatan:
Kedungkandang, Kota: Malang, Propinsi: Jawa Timur.
Adapun riwayat pendidikan penulis, yaitu pada tahun 2002 lulu dari SDN
01 Ringinrejo Kecamatan Wates Kabupaten Blitar. Tahun
Tahun 2005 lulus dari SMPN
01 Pasirian kabupaten Lumajang.
Lumaj Tahun 2008 lulus dari SMAN Pasirian lulus. Di
tahun 2015 lulus mendapatkan gealar S1 di IKIP Budi Utomo Malang Jurusan
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) Fakultas Pendidikan Ilmu
Eksakta dan Keolahragaan. Pendidikan selanjutnya yang peneliti
peneliti m
menempuh S2
Pendidikan
didikan Olahraga di Universitas Negeri Malang.
Peneliti berprofesi sebagai guru pendidikan jasmani di MI NU Hidayatul
Mubtadi’inn Bumiayu Kota Malang Sejak 2015. Dan aktif dibidang olahraga
meliputi Wasit Tingkat Daerah Voli Indoor, Wasit Tingkat Nasional Voli Pantai,
Wasit Tingkat Daerah Bulutangkis, Pelatih Renang di Club Renang Artsaiedon
dan Pengurus Provinsi Jawa Timur Bina Prestasi di Cabor Woodba
Woodball

45

Anda mungkin juga menyukai