Anda di halaman 1dari 74

SURVEI PEMAHAMAN SISWA DAN PELATIH TENTANG

PEREGANGAN AKTIF DAN PASIF DALAM MENCEGAH


CEDERA PADA PENCAK SILAT PERSAUDARAAN
SETIA HATI TERATE RANTING MATANI

SKRIPSI

Oleh
Jefrio Demitrimus Nubatonis
NIM 1701150077

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
APRIL 2022
SURVEI PEMAHAMAN SISWA DAN PELATIH TENTANG
PEREGANGAN AKTIF DAN PASIF DALAM MENCEGAH
CEDERA PADA PENCAK SILAT PERSAUDARAAN
SETIA HATI TERATE RANTING MATANI

SKRIPSI

Diajukan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Nusa Cendana untuk memenuhi salah satiu syarat guna
memperoleh gelar serjana pendidikan( S.Pd )

Oleh
Jefrio Demitrimus Nubatonis
NIM 1701150077

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
APRIL 2022

i
ii
iii
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul : SURVEI


PEMAHAMAN SISWA DAN PELATIH TENTANG PEREGANGAN
AKTIF DAN PASIF DALAM MENCEGAH TERJADINYA CEDERA
PADA PENCAK SILAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
RANTING MATANI.
Adalah benar merupakan hasil karya sendiri, data primer yang dicantumkan
merupakan hasil yang diperoleh dari penelitian sendiri, dan belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan oleh teks dan dicantumkan dalam
daftar pustaka dibagian akhir skripsi ini. Bila dikemudian hari terbukti pernyataan
saya ini tidak benar, saya bersedia tanpa mengajukan banding menerima sanksi
berupa pembatalan nilai hasil keseluruhan dari skripsi, pencabutan gelar
keserjanaan, dan pembatalan serta penarikan ijasah serjana dan transkip yang telah
saya terima.

Kupang , April 2022

Jefrio D Nubatonis
NIM. 1701150077

iv
LEMBAR PERSEMBAHAN

1. Almamater Tercinta FKIP Universitas Nusa Cendana


2. kedua Orang Tua, Tercinta. Bapak Felipus Nubatonis dan Mama Merinjce
Leo,yang selalu dan mendoakan dan memberikan motifasi kepada saya sampai
dengan tahap ini
3. Untuk Saudara/Saudari Tercinta Kaka Jeckson Nubatonis, Kaka Jeny
Nubatonis, Nyadu Yopi Lusi, Adik Denis Nubatonis dan Anak Brayen Lusi,
Junior Lusi yang selalu mendukung dan mendoakan saya
4. Keluarga Besar Nubatonis dan Leo

v
Jefrio D Nubatonis. 1701150077. Survei Pemahaman Siswa Dan Pelatih Tentang
Peregangan Aktif Dan Pasif Dalam Mencegah Cedera Pada Pencak Silat Persaudaraan
Setia Hat Iterate Ranting Matani .Skripsi Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan
Dan Rekreasi Dibimbing Oleh Maria A. Barek Ladjar Dan Al Ihzan Tajuddin

ABSTRAK

Pelatihan peregangan untuk kelentukan bagi siswa pencak silat yang paling
efektif adalah metode peregangan aktif, Tujuan dari penelitian ini yaitu (1)
mengetahui bagaimana proses penerapan dan pola latihan peregangan aktif dan
pasif pada siswa pencak silat persaudaraan setia hatiterate ranting Matani.
(2) Manfaat dari penelitian ini antara lain sebagai bahan informasih bagi para
siswa maupun pelatih pencak silat persaudaraan setia hati terate,(3) sebagai bahan
informasih dan wawasan bagi siswa pencak silat,.Metode yang dipakai dalam
penelitian ini adalah ( Mixsed Methods ) merupakan metode penelitian gabungan
atau kombinasi antara penelitian kuantitatif dan kualitatif
Teknik pengumpulan data yaitu Observasi, Wawancara, Dukumentasi,
teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder dengan pendekatan deskriptif kualitatif.
Kesimpulannya bahwa pelatihan peregangan aktif dan peregangan pasif sangatlah
penting dilakukan oleh siswa pencak silat sehingga dapat mengurangi resiko
cedera yang akan terjadi pada saat proses latihan berlangsung, resiko terjadi
cedera sangat rendah apabila latihan peregangan aktif dan pasif dilakukan dalam
setiap memulai dan mengakhiri latihan serta gerakan ini dilakukan secara efektif
dan efisien

Kata kunci: peregangan aktif, peregangan pasif, cedera, siswa, pelatih

vi
Jefrio D Nubatonis. 1701150077. Survey of Student and Trainer Understanding About
Active And Passive Stretching in Preventing Injury in Pencak Silat Faithful Hat Iterate
Brotherhood of Matani Branch. Thesis of Health and Recreation Physical Education
Study Program Supervised By Maria A. Barek Ladjar And Al Ihzan Tajuddin

ABSTRACT

The most effective stretching training for flexibility for pencak silat students
is the active stretching method. The purpose of this study is (1) to find out how
the process of applying and patterns of active and passive stretching exercises to
the pencak silat students of the loyal Hatiterate branch of pencak silat.
(2) The benefits of this research include as information material for students and
trainers of pencak silat fraternity loyal to the heart, (3) as information and insight
for pencak silat students. The method used in this research is (Mixed Methods) is
combined research methods or a combination of quantitative and qualitative
research
Data collection techniques are observation, interviews, documentation, data
analysis techniques used in this study are primary data and secondary data with a
qualitative descriptive approach.
The conclusion is that active stretching training and passive stretching are
very important for pencak silat students so that they can reduce the risk of injury
that will occur during the training process, the risk of injury is very low if active
and passive stretching exercises are carried out at every start and end of this
exercise and movement. carried out effectively and efficiently

Keywords: active stretching, passive stretching, injury, students, coach

vii
KATA PENGANTAR

Dalam melakukan aktifitas fisik khususnya olahraga baik dalam kegiatan


pendidikan maupun pelatihan kita selalu dihadapkan pada kemungkinan
terjadinya cedera dan pada akhirnya dapat berakibat terganggunya aktifitas baik
fisik, psikis, dan prestasi hal ini disebabkan karena kurangnya melakukan
peregangan baik aktif maupun pasif penelitian ini diarahkan untuk memahami
pentingnya melakukan peregangan disetiap melakukan akifitas
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa syukur dan terima kasih
pada Tuhan Yesus Kristus atas setiap penyertaan dan tuntunannya sehingga
penulis dapat merampungkan tulisan ini. Tiada kata yang dapat penulis ucapkan
selain ucapan terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam kepada semua pihak
yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan,oleh karena
itu pada kesempatan ini dengan tulus penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr.Drh Max U Sanam, M.Sc Selaku Rektor Universitas Nusa
Cendana karena sudah mengijinkan penulis menempuh pendidikan mulai
dari awal sampai saat ini
2. Bapak Dr. Malkisedek Taneo,M.Si Selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikana Universitas Nusa Cendana karena sudah mengijinkan
penulis menempuh pendidikan di Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
3. Ibu Veramyta M.M Flora Babang, S.Pd,Jas.,M.Or Selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Universitas Nusa
Cendan yang dengan ketulusan hati memberi perhatian dan arahan kepada
penulis selama berkuliah sampai dengan penyususan Skripsi
4. Ibu Maria A,B Ladjar,S.Pd,M.Pd,Selaku Dosen pembimbing I yang telah
bersedia membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi .
5. Bapak Al Ihzan Tajuddin, S.Pd,M.Pd, Selaku Dosen pembimbing II yang
telah bersedia membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi

viii
6. Seluruh Bapak/Ibudosen dan pegawai di lingkungan Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Universitas Nusa Cendan yang
telah membekali penulis dengan ilmu yang tak ternilai.
7. Kedua orang tua tercinta Bapak Felipus Nubatonis dan Mama Merintje Leo,
serta kedua saudara tercinta kaka Jekson Nubatonis dan Adik Denis
Nubatonis yang dengan tulus dan ikhlas telah mendukung, membiayai,
Memotivasi dan mendoakan penulis dalam setiap langkahnya.Keluarga
Tercinta Opa Yakop Nubatonis ( Alm), Oma Helsina Leo ( Almh), Opa
Thertulianus Leo ( Alm), Oma Maria Leofeto
8. Teman-teman Seperjuangan pada program studi Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi Universitas Nusa Cendana,Serta sahabat
seperjuangan yang selalu bersama selama perkuliahan mulai dari awal
masuk hingga sekarang ini dan untuk masa-masa indah yang telah dilewati
bersama yang tidak cukup di tulisakan dengan kata-kata.
9. Saudara-saudaraku organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)
Komisariat Undana,dan Ranting Matani kupang yang telah membantu
memberi dukungan kepada penulis selama penyusunan skripsi
berlangsung.
10. Bung/Usi Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Kupang terkhususnya
Komisariat Rabi yang selalu memberi dukungan dan mendoakan penulis
selama penulisan skripsi
11. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak di sebutkan
satu-persatu,yang turut membantu penulis hingga dapat menyelesaikan
skripsi ini, kiranya Tuhan Yesus Selalu menyertai dan memberkati kita
semua.

ix
Akhirnya,dengan penuh kerendahan hati penulis menyadari bahwa
penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.oleh keran itu,penulissangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi
kesempurnaan proposal ini,semoga proposal ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan para pembaca pada umumnya.

FKIP Undana Kupang Jefrio D.Nubatonis


April, 2022 1701150077

x
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGAJUAN............................................................................. ii
LEMBARAN PERSETUJUAN..................................................................... iii
LEMBARAN PENGESAHAN.................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN................................................................................. v
PERSEMBAHAN............................................................................................. vi
ABSTRAK..................................................................................................... vii
ABSTRACKT................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR...................................................................................... viii
DAFTAR ISI.................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1. Fokus Penelitian.................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................ 2
1.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian........................................................... 3
1.4. Kegunaan Penelitian............................................................................. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................... 4
2.1. Peregangan Aktif................................................................................... 4
2.2. Peregangan Pasif................................................................................... 5
2.3. Pengertian Cedera................................................................................. 6
2.4. Cedera Pada Atlet Pencak Silat............................................................ 8
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................. 11
3.1.Lokasi Dan Waktu Penelitian................................................................ 11
3.2.Pendekatan Dan Jenis Penelitian............................................................ 11
3.3.Kehadiran Penelitian.............................................................................. 11

xi
3.4.Sumber Data........................................................................................... 12
3.5.Pengumpulan Data................................................................................. 12
3.6.Teknik Analisis Data.............................................................................. 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 30
4.1.Hasil Penelitian...................................................................................... 30
4.2.Hasil Observasi Peregangan................................................................. 36
4.3. Pembahasan.......................................................................................... 36
4.4. Keunggulan Dan Kelemahan............................................................... 37
4.5. Keterbatasan Penelitian........................................................................ 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 40
5.1. Kesimpulan........................................................................................... 40
5.2. Saran..................................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 41
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... 41

xii
DAFTAR TABEL

TABEL Halaman
1. Instrumen Observasi..........................................................................
.............................................................................................................16
2. Instrumen wawancara pelatih.............................................................
.............................................................................................................19
3. Instrumen wawancara siswa ...............................................................
.............................................................................................................24
4. Kisaran Skor Hasil Observasi ............................................................
.............................................................................................................30
5. Kaisaran Skor Hasil Wawancara ........................................................ 33

xiii
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman
1. Peregangan aktif .................................................................................
...............................................................................................................5
2. Peregangan pasif ................................................................................
.................................................................................................................7
3. Skor Hasil Observasi...........................................................................
.............................................................................................................29
4. Presentasi Hasil Observasih ...............................................................
.............................................................................................................30
5. Skor Hasil Wawancara........................................................................
.............................................................................................................31
6. Presentasi Hasil Wawancara..............................................................
.............................................................................................................32
7. Wawancara Pelatih..............................................................................
.............................................................................................................44
8. Wawancara siswa ...............................................................................
.................................................................................................................45
9. Sikap kuda-kuda bawah......................................................................
.............................................................................................................46
10. Gerakan mencium lutut.....................................................................
.............................................................................................................46
11. Gerakan duduk bersilah.....................................................................
.............................................................................................................47
12. Sikap mencium lantai .......................................................................
.............................................................................................................47
13. Sikap kuda-kuda samping.................................................................
.............................................................................................................48

xiv
14. Sikap mengangkat kaki posisi duduk ...............................................
.............................................................................................................48
15. Gerakan menekan salah satu kaki ....................................................
.............................................................................................................49
16. Gerakan mengangkat satu kaki.........................................................
.............................................................................................................49
17. Mencium lutut dalam posisi berdiri..................................................
.............................................................................................................50
18. Gerakan mencium lantai ...................................................................
.............................................................................................................50
19. Mengangkat satu kaki kearah depan ................................................
.............................................................................................................51
20. Mengangkat kaki belakang ...............................................................
.............................................................................................................51

xv
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN Halaman
1 Rekapitulasi hasil wawancara..............................................................
.............................................................................................................42
2 Rekapitulasi hasil observasi.................................................................
.............................................................................................................43
3 Gambar wawancara dan observasi ......................................................
.............................................................................................................44
4 Surat keterangan ijin penelitian............................................................
.............................................................................................................52
5 Surat keterangan selesai penelitian .....................................................
.............................................................................................................53

xiii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Jefrio Demitrimus Nubatonis


Tempat /Tanggal Lahir : Soe 3, Januari 2000
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat :Panite/Desa Polo/Kecamatan Amanuban
Selatan/Kabupaten Timor Tenga Selatan/
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Nomor Telepon :081246056514
Nama Ayah/Ibu :Felipus Nubatonis, Marinctje Leo
Riwayat Pendidikan
Sekolah Dasar : SD Inpres Hausunaf (2011)
Sekolah Lanjud Tingkat Pertama :SMP N.I Amanuban Selatan (2014)
Sekolah Menengah Umum/Smk :SMA N.1 Amanuban Selatan (2017)
Perguruan Tinggi :Universitas Nusa Cendana
Pelatihan :
( Pelatiahan Jurnalistik Kota Kupang 2019. Penataran Pelatih Tingkat
Pemula SE-Provinsi Nusa Tenggara Timur 2018 di Kupang)

Pengalaman Kerja :

( Ketua Bidang 3 BEM FKIP UNDANA 2020-2021, Ketua Umum UKM


Bola Voli UNDANA 2021-2022, Sekertaris Panitia Kemah kerja Mahasiswa Bem
Fkip Undana 2019 Wasit/Hadang/ Gala Asing kota kupang 2018 )

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam melakukan aktifitas fisik khususnya olahraga baik dalam kegiatan


pendidikan maupun pelatihan, kita selalu dihadapkan pada kemungkinan
terjadinya cedera dan pada akhirnya dapat berakibat terganggunya aktifitas fisik,
psikis dan prestasi. Cedera sendiri adalah masalah yang terjadi pada tubuh yang
mengakibatkan timbulnya rasa sakit, dan menimbulkan gangguan pada bagian
yang mengalami masalah (Ali Satia Graha dkk 2014), dalam Nurhayati
Simatupan ( 2016 ).
Cedera biasanya terjadi sangat cepat dan sulit dihindari. Cedera olahraga
merupakan gangguan pada otot dan bagian tubuh lainnya berdasarkan
pengamatanpra peneliti pada siswa pencak silat persaudaraan Setia Hat Terate di
ranting Penfui Timur, tingkat kesadaran dalam melakukan latihan peregangan
sebelum berolahragasangat rendah. Hal ini, dikarenakan kurangnya penekanan
dari pelatih kepada siswa untuk melakukan peregangan.Inilah yang
mengakibatkan terjadinya cedera pada siswa pencak silat dalam melakukan
latihan maupun saat pertandingan.Kurangnya pemahaman pelatih tentang
manfaat peregangan juga menjadi faktor penting dalam mencegah terjadi cedera
bagi siswa pencak silat.
Siswa pencak silat membutuhkan latihan yang rutin dan terus menerus
untuk mencapai prestasi yang maksimal.Dalam latihan tersebut ada beberapa
tahapan penting yang harus dilaksanakan atau dilakukan oleh seorang siswa
pencak silat.Diantaranya adalah, pembimbingan, motivasi dan pemahaman
tentang tahapan-tahapan latihan yang sesuai dari seorang pelatih.

1
Pencak silat silat sendiri merupakan olahraga bela diri yang berasal dari
Indonesia induk organisasi pencak silat Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI).
Cedera dapat terjadi pada bagian tubuh pada saatmelakukan aktifitas, Salah
satu upaya untuk mencegah terjadinya cedera yaitu dengan melakukakan latihan
peregangan.Peregangan merupakan sesi latihan yang sangat penting dilakukan
oleh seorang siswa pencak silat sebelum dan sesudah latihan atau pertandingan.
Kegiatan olahraga di lakukan tanpa di awali dengan latihan peregangan yang
terarah dan terkoordinasi akan sangan berbahaya bagi seorang siswa pencak silat
dan dapat mengakibatkan cedara berat, Peregangan dapat dikatakan
sebagaikegiatan fisik yang tidak membutuhkan semua kukatan Anderson (2011)
dalam ( Daryono dkk 2016 ).
Peregangan aktif dapat mengurangi resiko cedera karena teknik yang
dilakukan dengan menggunakan oto-otot tenpa mendapatkan tekanan dari orang
lain, peregangan pasif karena dibantu oleh tenaga dari luar maka sistim
koordinasi yang mensarafi otot yang dilatih (sistim), otot tidak akan mendapat
implus (stimulus) sehingga pada peregangan pasif yang terlatih hanya kinetik dan
fisiknya saja. Peregangan pasif juga dapat mengurangi cedera karena gerakannya
pelan Susilo (2011) ,dalam (Luh Putu Ayu Vitalistyawati dkk 2012).
Fokus dari penelitian ini adalah surveipemahaman siswa dan pelatih tentang
peregangan aktif dan peregangan pasif yang dapat mengurangi resiko terjadinya
cedera bagi siswa pencak silat persaudaraan setia hati terate ranting penfui
timur.Peregangandilakukan dengan benar dan terkordinasi akan membuat tubuh
seorang atletmenjadi rileks,santai dan mengurangi dampak cedera.Banyak
manfaat yang dapat diperoleh dari melakukan peregangan yang benar yakni,tubuh
dapat terhindar dari cedera
Berdasarkan latar belakang di atas,maka penulis tertarik untuk melakukan
survei dengan judul “Survei pemahaman siswa dan pelatih tentang Peregangan
Aktif Dan Pasif Dalam Mencegah Cedera Pada Siswa Pencak Silat Persaudaraan
Setia Hati Terate Ranting Penfui Timur”.

2
1.2 Fokus Penelitian

Untuk menghindari besar munculnya masalah maka pokok masalah yang


diteliti adalah Survei Pemahaman siswa dan pelatih tentang Peregangan Aktif
Dan Pasif Dalam Mencegah Cedera Pada Siswa Pencak Silat Persaudaraan Setia
Hati Terate Ranting Matani.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan permasalahannya


adalah bagaimana Survei pelatihan peregangan aktif dan pasif.

1.4 Tujuan Penelitian


1.4.1 Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman pelatih dan siswa
tentang pereganggan

1.5 Kegunaan Penelitian


Adapun Manfaat dari penelitian ini yaitu :
1.5.1 Sebagai bahan informasidan perhatian bagi para pelatih pencak silat di NTT.
1.5.2 Sebagai bahan informasidan wawasan bagi para siswa pencak silat
1.5.3 Sebagai bahan informasiilmiah bagi mahasiswa pendidikan jasmani
kesehatan dan rekreasi.
1.5.4 Menambah wawasan penulis dalam mempelajari cara melakukan
peregangan yang benar pada siswa pencak silat.

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Peregangan Aktif

Peregangan aktif merupakan salah satu kegiatan aktifitas fisik yang


dilakukan dengan menggunakan tenaga sendiri tanpa menggunakan bantuan dari
luar atau eksternal.

2.1.1 Pengertian Peregangan Aktif

Peregangan aktif merupakan suatu teknik pereganagan yang dilakukan


dengan menggunakan oto-otot sendiri tenpa mendapatkan bantuan dari kekuatan
dari luar.Peregangan aktif sangat penting karena akan membangun kelenturan otot
secara aktif, yang mana telah diketahui memiliki korelasi yang lebih tinggi dengan
prestasi olahraga Alter (2003). Dari hasil penelitian yang di lakukan oleh
Anderson (2010) dalam (Daryono dkk 2010) menyebutkan bahwa peregangan
aktif dapat mengurangi resiko terjadinya cedera karena dilakukan tanpa
membutuhkan kekuatan dari luar dan dapat mengurangi resiko terjadinya cedera

2.1.2Macam – Macam Peregangan Aktif

Adapun macam-macam dalam melakukan gerakan peregangan aktif yaitu


dapat dilahat sebagai berikut :

Keterangan
60: meluruskan salah satu kaki
62: mencium lutut kaki yang dilipat
96: melipat kaki dan tekuk kedua tangan
104:4kedua kaki dikangkan
137: luruskan salah satu kaki
162: posisi duduk dan luruskan satu kaki
Sumber : Buku Macam-Macam Peregangan Alter (2003)
2.1 Gambar gerakan peregangan aktif

2.1.3 Manfaat Peregangan Aktif


Manfaat dari latihan peregangan ini adalah:
2.1.3.1 Memerlukan energi yang lebih sedikit.
2.1.3.2 Mengurangi resiko terjadinya cedera .
2.1.3.3. Boleh di lakukan dengan cara merubah jangka waktu dan tidak
tetap
2.1.3.4. Menyebabkan rileksnya otot (Alter 2003).

2.2. Peregangan Pasif

Perengan pasif merupakan gerakan perengan yang biasanya dilakukan


dengan menggunakan bantuan dari luar atau eksternal sehingga dapat
meningkatkan kelentukan yang maksimal.

2.2.3. Pengertian Peregangan Pasif

Pemanasan ini juga sangat penting untuk dilakukan karena.Gerakan


peregangan dilakukan dengan bantuan.Hendri (2015) dalam (M.Teguh Hutrimas
2017 ).
Pada peregangan pasif karena dibantu oleh tenaga dari luar maka sistim
koordinasi yang mensarafi otot yang dilatih (sistim), otot tidak akan mendapat
implus (stimulus) sehingga pada peregangan pasif yang terlatih hanya kinetik dan
fisiknya saja.

2.2.2 Macam - Macam Peregangan Pasif.


Adapun teknik – teknik dalam melakukan peregangan pasif yaitu dapat
dilahat sebagai berikut:
Keterangan :
28:posisi tidur dan teman mengangkat
salah satu
67:teman
5 mengangkat kaki kemudian
mendorong kea rah kepala
69:posisi berdiri dan teman mengangkat
kaki lakukan cium lutut
112:kedua kaki dikangkan dan luruskan
Sumber : Buku Macam-Macam Peregangan Alter (2003)
2.2 Gambar peregangan pasif

2.2.3 Manfaat Peregangan Pasif


Adapun manfaat dari peregangan pasif :

2.2.3.1 Untuk melatih kekompakan tim dalam melakukan peregangan pasif

2.2.3.2 Adanya pemanfaatan relaksasi dan kerugiannya berpeluang cedera jika


tidak di lakukan secara hati-hati (Alter 2003 )
2.2.3.3. Mengurangi resiko terjadinya cedera

2.3 Pengertian Cedera


Cedera merupakan suatu akibat dari terjadi pada bagian tubuh pada saat
bekerjaatau melakukan aktrivitas yang melebihi dengan kemampuan tubuh
Andun Sudijandoko (2012) dalam (Moh Bahrudi 2013 )
Cedera olahraga merupakan kejadian dimana aktifitas fisik yang melebihi
kapasitas tubuh (Moh Bahrudin 2013)

2.3.1 Jenis – Jenis Cedera

2.3.1.1 Memar

6
Jenis cedera ini biasanyanya terjadi akibat benturan sehingga menyebabkan
rasa sakit, nyeri, dan bengkak dalam jangka waktu yang bias berbulan Irawan
(2010) dalam (Mohbarudin 2013 ).
Pertolangan pertama yaitu lakukan tekan dengan mengguanak es pada daera
yang terkena memar
2.3.1.2 Spasmeatau kram
Jenis cedera ini merupakan kejadian akibat tertariknya otot sehingga dapat
mengakibatkan rasa sakit yang besar.penyababnya karena:
2.3.1.3 Kekurangan peregangan Irawan (2010),dalam (Moh Bahrudin 2013 ).
2.3.1.4. Pingsan
Pingsan meruapakan Suatu kejadian tubuh di mana seseoarang yang
mengalimnya terdidur dan tidaksadarkan diri Irawan (2010) dalam
(MohBahrudin 2013 ).
2.3.1.5. Sprain
Jenis cedar ini terjadi pada jaringan sehingga dapat mengakibatkan rusaknya
tulang kejadian ini menyebabkan rasa sakit yg luar buasa Andun (2012), dalam
(Moh Bahrudin 2013 ).
2.3.1.6.Strain
Jenis cedera ini terjadi akibat kurangnya pemanasan sehingga pecahnya otot
dan tendom, cedera ini juga bisa terjadi karena tekanan yang dilakukan dalam
merubah posisi secara tiba-tiba Moh Bahrudi (2013 )
2.3.1.7.Terkilirnya Tulang
Jenis cedera ini biasanya terjadi akibat dorongan dari kekuatan luar yang
berlebihan Iriawan (2010), dalam (Moh Bahrudin 2013 ).

2.3.1.8. Dislokas
Jenis cedera ini seperti lepasnya jaringan tulang dari tempat awalnya cedera ini
biasanya terjadi pada bagian bahu,pinggul,dan paha dan menyebabkan rasa
sakit Irawan (2010), dalam (Moh Bahrudin 2013 ).

7
2.3.2 Cedera Pada Siswa Pencak Silat
Faktor penyebab terjadinya cedera biasanya terjadi karena siswa kurang
mengontrol emosional adapun faktor ekstrinsik dan juga karakter dari olahraga
itu sendir

2.3.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Cedera Pada Siswa


Pencak Silat

Faktor penyebab terjadinya cedera biasanya terjadi karena siswa kurang


mengontrol emosional adapun faktor ekstrinsik dan juga karakter dari olahraga
itu sendir Andun (2012) dalam (Moh. Bahrudi,2013).Untuk pertandingan pencak
silat ada dua macam situasi yang mempengaruhi cedera kelemahan pada bagian
jaringan, kelebihan beban, kesalahan biomekanika, kurangnya penyesuaian, gaya
bertanding yang salah.Sedangkan factor dari luar meliputi kelengkapan yang
salah, bagian permukaan bermain dan keadaan.
Adapun masalah lain yang terjadi pada saat latihan berlangsung masalah
lain itu adalah siswa menggunakan teknik tidak melakukan peregangan dengan
baik yang Eva Wulaning (2010) dalam ( Nor Mohammad Koiril, dkk, 2021).
Emosional juga meruapakan faktor penentu bagi seorang siswa dalam
melakukan pertandingan ataupun pada saat latihan berlangsung, pelatih harus
menyiamkan mental yang bagus sehingga siswa bisa mengontrol emosional
dia,Sukadiyanto (2015) dalam ( Fajar Bayu Raynadi dkk 2017 ).
Kegiatanlatihan baiknya dilaksanakan sesuai dengan konsep-konsep latihan,
sehingga siswa dalam melakukan kegiatan tanding atau latihan dapat
mengimplementasikan apa yang sudah diberikan oleh pelatih maupun apa yang
sudah dikuasai oleh siswa itu sendiri
2.3.4 Cedera Yang Sering Di Alami Oleh Pesilat

Biasanya cedera terjadi pada pergelangan kaki atau anklesprain.Anklesprain


merupakan penguluran atau perobekan ( jaringan penghubung tulang dengan

8
tulang) atau kapsul sendi di engkel.Sumartiningsih dalam Eki Restiana Saputri
(2012 ).
Cederayang sering dialami juga dapat berupa cedara pada otot paha, cedara
pada otot bahu, cedar pada otot lengan resikonya cukup tinggi bagi siswa pencak
silat dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhimaka perlu dilakukan
penanganan baik secara medis maupun tradisional Nurwijayanti (2014) dalam
( Eki Restiana Saputri, 2016 ).
Penanganan pertama terjadinya anklesprain adalah dengan menggunakan
teknik Protection, Rest, Ice, Compression, Elevation (PRICE). Price adalah tehnik
yang digunakan untuk pertolongan petama ketika terjadi keseleo pergelangan kaki
dimulai dalam waktu 24jam dari terjadinya cedera, yang berfokus untuk
meminimalkan rasa sakit, pembengkakan, dan membatasi penyebaran cedera
(Eki Restiana Saputri dkk, 2012 ).
siswa pencak silat sering kali mengalami cedera ini disebabkan dari
pribadinya maupun sarana dan prasarana atau fasilitas pendukung:Karena
bodycontact sportpencak silat, yang tidak sesuai.Karena alat-alat olahraga, kurang
mendukukng.Karena situasi dalam ruang pertandingan
Kondisi lapangan atau tempat pertandingan yang tidak memenuhi syarat
juga mempengaruhi conotohnya matras yang digunakan tidak sesuai standar
sehingga bida terjadi luka robek,bengkak dll.Program latihan juga menentukan
prestasi atlet contohnya program latihan yang tidak sesuai

2.3.5 Pencegahan Cedera Pada Siswa Pencak Silat

Cedera bisa terjadi pada siswa pencak silat baik cedera ringan maupun
cedera berat.Sebelum melakukan pertandingan atau latihan pelatih harus
mempersiapkan terlebih dahulu antara lain:Pemeriksaan kesehatan,awalPada
tahap ini yang akan dilakukan sebagai berikut: Keluhan penyakit bawaan Faktor
kondisis fisik Tekana darah, susunan syaraf, mata hidung, telinga, gigi, dan
mulut.Pemeriksaan persendian dan otot-otot.(Moh Bahrudin, 2004).Pemeriksaan
kesehatan menjelang pertandingan atau latihan

9
pada tahap ini akan dilakukan sebagai berikut:Akan dilakukan chek
terhadap kondisi fisik atlet apakah ada bagian yang mengalami cedera Melakukan
timbangan berat badan sehingga dapat melakukan pembagian kelas bertanding .
(Moh. Bahrudin, 2004 ).

10
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Adapun lokasi dan waktu penelitian
3.1.1 Lokasi Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan pada Pencak silat persaudaraan setia hati
terate di ranting matani Jalan Claret Desa Penfui Timur Kecamatan
Kupang Tengah Kabupaten Kupang
3.1.2 Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian ini terhitung bulan
November sampai bulan desember

3.2 Pendekatan Dan Jenis Penelitian


Metode penelitian yang dipakai adalah metode (mixsed methods) jenis
penelitian ini merupakan gabungan antara jenis penelitian kuantitatif dan
penelitian kualitatif.
Metode penelitian kombinasi atau gabungan adalah suatu metode penelitian
yang mengkombinasikan atau mengagabungkan antara metode kuantitatif dan
kualitatif metode ini digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan
penelitian sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliable dan
obyektif ( Sugiono 2014 )

3.3 Kehadiran Peneliti


Sesuai dengan penelitian kualitatif, kehadiran peneliti dilapangan adalah
sangat penting dan diperlukan secara optimal. Peneliti merupakan instrument
kunci utama dalam mengungkapkan makna dan sekaligus sebagai alat pengumpul
data

11
3.4 Sumber Data
Sumber data meliputi dua jenis yaitu: Data primer dan data sekunder.
3.4.1 Data primer yaitu: data yang diperoleh langsung dari objek penelitian,
yaitu wawancara pelatih dan siswa.
3.4.2 Data sekunder yaitu: data-data yang diperoleh dari pelatih dan siswa.\
3.4.3 Subjek dalam penelitian ini adalah mereka yang memenuhi kriteria yang
telah ditetapkan(Narsulam,2008 ).Populasi dalam penelitian ini adalah 12
orang siswa Pencak Silat persaudaraan setia hat iterate ranting matani.
3.4.4. sample adalah seperdua dari jumlah seluruh sasaran yang diteliti (Arkinto
2013:174).Penelitian ini melibatkan 12 orang yang merupakan siswa
PSHT pada ranting penfui timur, teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini yaitu purposive sampling adalah metode menentukan sampel
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono 2008 ). Selanjutnya akan
menentukan antara lain: 1) Anggota Pencak Silat pada ranting penfui
timur, 2) Aktif mengikuti latihan, 3)Tidak sakit. 4) dilakukan seleksi
kemudian dipililah 12 orang untuk diberikannya peregangan Aktif dan
Pasif.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


3.5.1. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja,sistematis
mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian
dilakukan pencatatan .
3.5.2 Wawancara
Wawancara merupakan salah satu metode untuk memperoleh informasih
yang jelas lengkap dan akurat
3.5.3 Dokumentasi
Dukumentasi bertujuan untuk memperoleh onformasih yang berkaitan
dengan data melalui pengambilan gambar.

12
Tabel 3.1 Tabel Instrumen Observasi
N0 Sasaran Macam-Macam Skor Ketera
Observasi Gerakannya ngan
1 2 3 4
1. Peregangan Gerakan Sikap
Aktif kuda-kuda bawah
2. Gerakan mencium
lutut
3. Gerakan duduk
bersilah
4. Gerakan mencium
lantai
5. Gerakan menekuk
satu kaki
6. Gerakan
mengangkat kaki
dalam posisi
duduk
7. Perenganan Gerakan menekan
Pasif salah satu kaki
8. Gerakan
melipatkan kaki
9. Gerakan mencium
lutut pada posisi
berdiri
10. Gerakan mencium
lantai
11. Gerakan
mengangkat
patella
12. Gerakan kangkan
dengan cara gq
berdiri
13. Peran Pelatih Sebagai Motivator

14. Sebagai evaluator

Sumber: Data Primer Peneliti (2022)


Keterangan :
1 = kurang
2 = cukup

13
3 = Baik
4=Baik Sekali
Untuk mencapai nilai atau skor yang sudah ditentukan dalam observasi
siswapencak silat persaudaraan setia hati terate harus mampu melakukan gerakan
peregangan aktif maupun pasif sesuai dengan petunjuk atau Indikaor yang sudah
ditentukan.
Untuk mencapai nilai atau skor 1 sampai 4 .maka gerakan seharusnya dilakukan
jikagerakan :

3.5.4 Gerakan Peregangan Aktif

3.5.1.1 Gerakan sikap kuda-kuda bawah


Skor 1 jika gerakan :
Posisi badan berdiri kaki dibuka selebar bahu kemudian tangan salah satu
tangan memegang paha
Skor 2 jika gerakan :
posisi badan dalam keadaan jongkok kemudian kaki yang diluruskan tidak
lurus dengan sempurna kemudian posisi tangan memegang pada bagian
betis
skor 3 jika gerakan :
posisi badan dalam keadaan duduk kemudian salah satu kaki diluruskan dan
tangan memegang pada bagian betis
skor 4 jika gerakan :
Gerakan sikap kuda kuda bawah harus dilakukan dengan caraposisi badan
duduk jongkok, sala satu kaki ditekuk, dan satu kakinya diluruskan ke
samping, kedua tangan mengikuti gerakan arah kaki.
3.5.5.2 Gerakan mencium lutut
Skor 1 jika gerakan :
Kedua Kaki diluruskan ke samping kemudian posisi badan dalam keadaan
tegak lurus dan kedua tangan memegang lutut

14
Skor 2 jika gerakan :
Kedua Kaki diluruskan kemudian posisi badan di bungkukan dan posisi
tangan memegang pada bagian lutut
Skor 3 jika gerakan :
Kedua Kaki diluruskan posisi badan dalam keadaan mencium lutut kedua
tangan memegang lutut
Skor 4 jika gerakan :
Gerakan mencium lutut harus dilakukan dengan cara posisi badan duduk di
lantai atau tanah, kedua kaki di luruskan ke samping, kedua tangan
memegang salah satu kaki, kemudia lakukan gerakan mencium lutut pada
salah satu kaki.
3.5.5.3.Gerakan duduk bersilah
Skor 1 jika gerakan :
Kedua kaki dilipatkan kebelakang kemudian kedua tangan memegang
bagian paha dan posisi badan dalam keadaan tegag lurus
Skor 2 jika gerakan :
Kedua kaki dilipatkan ke belakang kemudian posisi badan dalam keadaan
tegak lurus dan kedua tangan diluruskan kesamping
Skor 3 jika gerakan :
Kedua kaki dilipatkan ke belakang kemudian posisi badan dalam keadaan
membungkuk dan kedua tangan memegang pinggang
Skor 4 jika gerakan :
Gerakan duduk bersilah harus dilakukan dengan cara posisi badan dalam
keadaan duduk, kemudian kedua kaki dilipatkan ke belakang, kedua tangan
di luruskan kedepan.
3.5.5.4 Gerakan mencium Lantai
Skor 1 jika gerakan :
Kedua kaki dilipatkan kebelakang kemudian posisi badan dalam posisi
tegak lurus dan kedua tangan luruskan ke samping
Skor 2 jika gerakan :

15
Kedua kaki dilipatkan ke belakang kemudian posisi badan dalam keadaan
tegak lurus dan posisi tangan kearah depan
Skor 3 jika gerakan :
Kedua kaki dilipatkan ke belakang kemudian posisi badan dalam keadaan
lurus kedepan dan kedua tangan diluruskan kedepan
Skor 4 jika gerakan :
Gerakan mencium lantai harus dilakuka dengan cara posisi badan dalam
keadaan duduk, kedua kaki di lipat kebelakan, luruskan kedua tangan
kedepan, kemudian lakukan gerakan mencium lantai.
3.5.5.5.Gerakan sikap kuda-kuda samping
Skor 1 jika gerakan :
Kedua kaki dibuka selebar bahu kemudian kedua tangan memegang
pinggang dan posisi badan lurus kedepan
Skor 2 jika gerakan :
Kedua kaki dibuka selebar bahu kemudian kedua tangan memegang bagian
pinggang dan posisi badan lurus kedepan
Skor 3 jika gerakan :
Kedua kaki dibuka kesamping dan kedua tangan memegang salah satu kaki
yang di tekuk posisi ke depan
Skor 4 jika gerakan :
Gerakan sikap kuda-kuda samping harus dilakukan dengan cara kudua kaki
dibuka selebar bahu, salah satu kaki ditekuk, kedua tangan memegang kaki
yang diteku, kemudian posisi badan dalam keadaan tegag lurus
3.5.5.6 Gerakan mengangkat kaki dalam posisi duduk
Skor 1 jika gerakan :
Posisi badan dalam keadaan duduk kemudian kedua tangaan memegang
pergelangan kaki
Skor 2 jika gerakan :
Posisi badan dalam keadaan duduk kemudian posisi tangan memegang salah
satu pergelangan kaki dan posisi kaki yang dipegang lurus kedepan
Skor 3 jika gerakan :

16
Posisi badan dalam keadaan duduk kemudian kedua tangan memegang salah
satu kaki dan kedua kaki diluruskan
Skor 4 jika gerakan :
Gerakan mengangkat kaki dalam posisi duduk harus dilakukan dengan cara
posisi badan dalam keadaan duduk salah satu kaki diluruskan ke samping
kedua tangan mengangkat satu kaki kemudian badan dalam posisi tegan
lurus.

3.5.2 Peregangan Pasif


3.5.2.1 Gerakan menekan salah satu kaki
Skor 1 jika gerakan:
Posisi badab dalam keadaan duduk kemudian teman mengangkat salah satu
kaki dan menekan kaki yang diangkat
Skor 2 jika gerakan :
Posisi badan dalam keadaan duduk kemudian salah satu kaki diluruskan
teman mengangkat salah satu kaki kemudian lakuklan gerakan menekan
Skor 3 jika gerakan:
Posisi badan dalam keadaan terlentang dibawah kemudian teman yang
mengangkat kaki menekan pada bagian lutut
Skor 4 jika gerakan:
Gerakan menekan salah satu kaki harus dilakukan dengan cara Lakukan
posisi tidur, salah satu kaki diluruskan, kemudian seorang teman
mengangkat salah satu kaki, dan menekan perlahan
3.5.2.2.Gerakan mengangkat satu kaki
Skor 1 jika gerakan:
Posisi badan dalam kedaan duduk kemudian salah satu diluruskan kedepan
kemudian teman mengangkat salah satu kaki
Skor 2 jika gerakan:
Posisi badan dalam keadaan duduk kemudian kaki yangdiangakat tidak
dalam posisi lurus

17
Skor 3 jika gerakan :
Posisi badan dalam keadaan terlentang salah satu diluruskan kemudian kaki
yang diangkat dalam posisi tekuk
Skor 4 jika gerakan:
Gerakan mengangkat satu kaki harus dilakukan dengan cara Lakukan posisi
tidur luruskan kaki teman mengangkat salah satu kaki kemudian
mendororng kea rah kepala
3.5.3.3.Gerakan mencium lutut posisi berdiri
Skor 1 jika gerakan:
Posisi badan berdiri kaki yang diangkat tidak mencapai pundak teman yang
mengangkat
Skor 2 jika gerakan :
Posisi badan dalam keadaan berdiri teman mengangkat salah satu kaki kaki
yang diangkat tidak dalam posisi lurus
Skor 3 jika gerakan :
Posisi badan berdiri kaki dibuka selebar bahu kemidian teman mengangkat
salah satu kaki, kaki yang diangkat dalam posisi ditekuk
Skor 4 jika gerakan :
Gerakan mencium lutut harus dilakukan dengan cara badan dalam posisi
berdiri harus dilakukan dengan cara Posisi berdiri teman mengangkat salah
satu kaki kemudian lakukakan gerakan mencium lutut
3.5.2.4.Gerakan mencium lantai
Skor 1 jika gerakan :
Posisi badan dalam keadaan duduk kedua kaki diluruskan kedapan
kemudian teman menekan badan mengukiti gerakan mencium lantai
Skor 2 jika gerakan :
Posisi badan dalam keadaan duduk kemudian kedua kaki di luruskan teman
menekan badan kemudian kedua tang diluruskan
Skor 3 jika gerakan :
Posisi badan dalam keadaan duduk kaki dibuka selebar bahu teman
membantu menekan badan mengikuti arah gerakan mencium lantai

18
Skor 4 jika gerakan :
Gerakan mencium lantai harus dilakukan dengan cara Kedua kaki di
kangkan luruskan kedua tangan ke depan lakukan gerakan mencium tanah
dan teman membantu menekan
3.5.2.5.Gerakan mengangkat salah satu kaki kearah depan
Skor 1 jika gerakan :
Posisi badan dalam keadaan duduk kemudian kedua kaki diluruskan
Skor 2 jika gerakan :
Posisi badan dalam keadaan duduk teman mengangkat salah satu kaki
kemudian kedua tangan diluruskan
Skor 3 jika gerakan :
Posisi badan dalam keadaan terlentang teman mengangkat salah satu kaki
kemudian salah satu diuruskan
Skor 4 jika gerakan :
Gerakan menegangkat salah satu kaki harus dilakukan dengan cara Lakukan
posisi tidur teman membantu mengangkan di bagian patella dengan perlahan
3.5.2.6.Gerakan tendangan belakang
Skor 1 jika gerakan :
Posisi badan berdiri salah satu kaki di angkat teman membantu menekan
posisi kedua tangan memegang lutut
Skor 2 jika gerakan :
Posisi badan dalam keadaan berdiri kedua tangan diluruskan kedepan teman
mengangkat salah satu kaki
Skor 3 jika gerakan :
Posisi badan berdiri salah satu kaki diangkat dengan bantuan teman sampai
pundan teman kemudian tangan diluruskan
Skor 4 jika gerakan:
Gerakan sikap tendangan belakang harus dilakukan dengan cara Codongkan
badan kedepan kedua tangan menahan di media teman mengangkat salah
satu kaki dan menekan dengan perlahan

19
3.5.3 Wawancara
3.5.3.1 .Pelatih

Tabel 3.2 Instrument Wawancara untuk pelatih


N0 Topik Indikator Item Wawancara
Bahasan
1. Peran pelatih Pelatih merupakan Apakah anda
seseorang yang memberikan
memiliki Pemahaman
kemampuan tentang
professional dalam peregangan aktif
membantu seorang kepada siswa
atlet agar pencak silat ?
menampilkan
kemampuannya
sukandiyanto
(2022), dalam
(Achmat Purgatorio
Paradiso 2021)
2. Apakah anda
memberikan
Pemahaman
tentang
peregangan pasif
kepada siswa
pencak silat ?
3.
Apakah anda
memberikan
Pemahaman

20
tentang cedera
kepada siswa
pencak silat ?
4. Pelaksanaan Latihan merupakan Apakah sebelum
Latihan kegiatan olahraga latihan
jasmani yang dilakukan
dilakukan secara peregangan
bertahap, untuk Aktif dan
mendapatkan Pasif ?
jasmanai Rusli
Lutan (2012) dalam
Banu Setyo Adi
(2010)
5. Apakah
peregangan aktif
dan pasif
dilakukan terus-
menerus setiap
kali latihan ?
6. Apakah saat
latihan
berlangsung
terjadi cedera
ringan pahadal
sudah
melakukan
peregangan ?
7. Perenganan Anderson dalam Apakah
aktif (Daryono dkk 2010) diberikan
menyebutkan bahwa penjelasan dan
peregangan aktif praktik tentang

21
dapat mengurangi perengan aktif
resiko terjadinya untuk Otot
cedera punggung ?
8. Apakah
diberikan
penjelasan dan
praktik tentang
perengan aktif
untuk Otot
paha ?
9. Apakah
diberikan
penjelasan dan
praktik tentang
perengan aktif
untuk Otot perut
?
10. Apakah
diberikan
penjelasan dan
praktik tentang
perengan aktif
untuk Otot
bahu ?
11. Apakah
diberikan
penjelasan dan
praktik tentang
perengan aktif
untuk Otot
pinggang ?

22
12. Perenganan Peregangan ini Apakah
pasif dilakukan dengan diberikan
memerlukan bantuan penjelasan dan
dari orang lain atau praktik tentang
Gerakan peregangan perengan Pasif
dilakukan dengan untuk Otot
bantuan Hendri punggung ?
dalam M.Teguh
Hutrimas (2019).

13. Apakah
diberikan
penjelasan dan
praktik tentang
perengan pasif
untukOtot
paha ?
14. Apakah
diberikan
penjelasan dan
praktik tentang
perengan pasif
untuk Otot perut
?
15. Apakah
diberikan
penjelasan dan
praktik tentang
perengan pasif
untukOtot
bahu ?

23
16. Apakah
diberikan
penjelasan dan
praktik tentang
perengan pasif
untuk Otot
pinggang ?
Sumber : Jefrio (2022)

3.5.3.2 Siswa

Tabel 3.3 Instrumen Wawancara untuk siswa


No Topik Indikator Item Wawancara
Bahasan
1. Pemahamansi Siswa / atlet Apakah dalam
swa/atlet merupakan melakukan
tentang seseorang yang olahraga pencak
perengan dan memiliki bakat silat baik sebelum
cedera tersendiri dan memulai dan
mahir dalam menganghiri anda
suatu cabang selalu melakukan
olahraga peregangan aktif
Montay (2015) dan pasif ?
dalam Mario
Zufri 2017)
2. Berapa lama anda
melakukan
pelatihan
peregangan aktif
dan pasif setiap sesi
latihan ?

24
3. Apakah anda
merasa nyaman
melakukan
pelatihan
peregangan aktif
dan pelatihan
peregangan pasif ?
4. Peran Pelatih Pelatih Apakah anda
Kepada siswa merupakan diberikan
seseorang yang Pemahaman
memiliki tentang peregangan
kemampuan aktif ?
professional
dalam membantu
seorang siswa
agar
menampilkan
kemampuannya
Sukandiyanto
(2020) dalam
(Achmat
Purgatorio
Paradiso 2021)
5. Apakah anda
diberikan
Pemahaman
tentang
peregangan pasif ?
6. Apakah anda
diberikan
Pemahaman

25
tentang cedera ?
7. Apakah saat latihan
berlangsung terjadi
cedera ringan
pahadal sudah
melakukan
peregangan ?
8. Peregangan Anderson (2010) Apakah anda
Aktif dalam ( Daryono diberikan
dkk 2010 ) penjelasan dan
menyebutkan praktik tentang
bahwa perengan aktif
peregangan aktif untuk Otot
dapat mengurangi punggung ?
resiko terjadinya
cedera
9. Apakah anda
diberikan
penjelasan dan
praktik tentang
perengan aktif
untuk Otot paha ?
10. Apakah anda
diberikan
penjelasan dan
praktik tentang
perengan aktif
untuk Otot perut ?
11. Apakah anda
diberikan
penjelasan dan

26
praktik tentang
perengan aktif
untuk Otot bahu ?
12. Apakah anda
diberikan
penjelasan dan
praktik tentang
perengan aktif
untuk Otot
pinggang ?
13. Peregangan Pereganganini Apakah anda
Pasif merupakan diberikan
gerakan yang penjelasan dan
membutuhkan praktik tentang
kekuatan dari luar peregangan Pasif
Gerakan untuk Otot
peregangan punggung ?
dilakukan dengan
bantuan Hendri
( 2019 ) dalam
( M.Teguh
Hutrimas 2017).

14. Apakah anda


diberikan
penjelasan dan
praktik tentang
perengan Pasif
untukOtot paha ?
15. Apakah anda

27
diberikan
penjelasan dan
praktik tentang
perengan Pasif
untuk Otot perut ?
16. Apakah anda
diberikan
penjelasan dan
praktik tentang
perengan Pasif
untuk Otot bahu ?
17. Apakah anda
diberikan
penjelasan dan
praktik tentang
perengan Pasif
untuk Otot
pinggang ?
Sumber : Jefrio (2022)

3.6 Analisis Data


Teknik analisis data merupakan sarana dalam mangambil kesimpulan dari
hasil semua data Setiawan,Saryono (2010).Analisis merupakan bagian yang
sangat penting dalam melakukan penelitian karena dapat memberikan arti penting
dan berguna dalam memecahkan masalah
Metode penelitian yang dipakai adalah metode (mixsed methods) jenis
penelitian ini merupakan gabungan antara jenis penelitian kuantitatif dan
penelitian kualitatif:

28
3.6.1 Mengumpulkan data dan ditinjaklanjuti
3.6.2 Mengembangkan strategi pengumpulan data untuk memperoleh skejelasan
pengungkapan maka dari data yang di kumpul sehingga peneliti dapat
mengambil alternatif pemecahan dan data diolah langsung dilapangan
dengan tujuanmenghindarikelupaan.

29
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Berikut ini adalah hasil penelitin berdasarkan metode (mixsed methods)


yang mengungkapkan dengan teknik pengumpulan campuran yaitu penelitian
kualitatif dan kuantitatif data berupa Observasi, Wawancara, Dan
Dukumentasi.Untuk mengambil hasil observasi pada siswa pencak silat PSHT
Ranting Matani dapat dilihat pada Gambar ( Grafik ) 4.1

Gambar 4.1 Diagram Batang Skor Total Hasil Observasi Pada Siswa

Berdasarkan gambar grafik 4.1 kisaran skor total dari 14 item observasi
mulai dari 44-52.dapat dikatakan bahwa semua siswa paham terhadap peregangan
aktif maupun pasif adapun rentan penilaian yang dilakuakan yaitu: Rentang
penilaian di kali Jumlah soal 14 dikali 4 = 56 adapun Kisaran skor yang diperoleh

Tabel 2.1 Kisaran skor hasil observasi


Kisaran skor Kategori
0-14 Kurang
15-28 Cukup
29-42 Baik
43-56 Baik Sekali

30
Sumber : Jefrio ( 2022)

BAIK
SEKALI ;
Series1;
12; 100%

Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Persentase hasil observasi pada siswa

Berdasarkan Hasil observasi pada gambar diatas dapat dikatan bahwa dari
12 siswa yang diobservasi menunjukan hasil yang baik sekali ini yang dilakukan
oleh peneliti untuk mengukur pemahaman siswa dalam melakukan peregangan
baik aktif maupun pasif

4.1.1.Gerakan Peregangan Aktif

Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap 12 orang siswa


pencak silat persaudaraan setia hati terate ranting matani, gerakan peregangan
aktif dilakukan dengan baik, namun terhadap beberapa siswa ada yang
mengalami hambatan dalam melakukan gerekan peregangan aktif hal ini
disebabkan karena ketidak biasaan dalam melakukan gerekan peregangan aktif.

4.1.2.Gerakan Peregangan Pasif

Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap 12 orang siswa


pencak silat persaudaraan setia hat iterate ranting matani, gerakan peregangan
pasif dilakukan dengan baik pula namun ada berapa siswa yang mengalai
kendalah atau masalah saat melakukan gerakan peregangan pasif hal ini
disebabkan karena ketidak biasaan siswa dalam melakukan gerakan peregangan
pasif.

31
4.1.3.Peran Pelatih

Sebagai motivator: sanggup memberi dukungan dan semangat kepada siswa


pada saat malas mengikuti latiha
Sebagai evaliuator : sanggup member arahan kepada siswa atas kesalahan -
kesalahan yang terjadi pada saat latihan berlangsung

4.1 Hasil Wawancara


Berikut ini adalah hasil penelitin berdasarkan metode (mixsed methods)
yang mengungkapkan dengan teknik pengumpulan campuran yaitu penelitian
kualitatif dan kuantitatif data berupa Observasi, Wawancara, Dan
Dukumentasi.Untuk mengambil hasil observasi pada siswa pencak silat PSHT
Ranting Matani dapat dilihat pada

Gambar 4.3 Diagram Batang skor total Hasil wawancara siswa

32
PAHAM;
Series1; 12;
100%

Gambar 4.4 Diagram Lingkaran persentase hasil wawancara pada siswa


Dari hasil presentasi maupun gambar hasil wawancara yang dilakukan
oleh peneliti pada siswa pencak silat persaudaraan setia hat iterate diranting
matani dapata dikatakan semua siswa paham hal ini dilihat dari
Jumlah pertanyaan dilaki kisaran skor 18 dilaki 2 = 36

Tabel 4.1 Kisaran Skor


skor total Kategori
1-18 tidak paham
19-36 Cukup
37- 54 Paham
55-72 terlalu paham
Sumber : Jefrio (2022)

Dua belas siswa yang di jadikan sebagai sampel yang terdiri dari, Empat
orang: mahasiswa Dua orang: Pekerja Dua orang: sekola Dasar tiga orang : siswa
sekolah Menengah pertama satu orang : siswa sekolah menenga atas mereka yaitu
: (Simri mahasiswa Undana), (Alo Mahasiswa Politani), (Seprianto Mahasiswa
Ukaw), (Dian Mahasiswa undana), (jhon Anak mudah), (maksi Anak mudah),
(Tesa siswa Sekola dasar), (Andre siswa sekola dasar), (Elen siswa sekolah
menengah pertama), (Ranti siswa sekolah menengah pertama), (Stef sekolah
menengah pertama), (Hendra siswa sekolah menengan atas).

.
4.2.1 Peran Pelatih

33
Peran pelatih sangat dibutuhkan dalam memberikan pemahaman,dan
motivasi kepada siswa selain itu pelatih juga mampu mempraktekan setiap
gerakan-gerakan dengan baik dan benar. Hasil wawancara yang dilakukan oleh
peneliti kepada saudara Febrian Naitili salaku pelatih pencak silat persaudaraan
setia hati terate pelatih juga mengatakan: “ pada dasarnya pencak silat merupakan
budaya asli bangsa Indonesia sehingga perlu di lestarikan dan dikembangkan,
latihan pencak silat juga dapat membentuk karakter seseorang seperti bersikap
satria, sportif, jujur dan bertanggung jawab.wadah ini membuka ruang yang
seluas- luasnya bagi siapapun untuk berpartisipasi mengikuti latihan ujurnya.

4.2.2. Pelaksanaan latihan

Pada saat proses latihan berlangsung pelatih harus mempu memberikan


pemahaman kepada siswa manfaat dari melakukan peregangan baik aktif maupun
pasif pelatih juga harus memberikan contoh gerakan peregangan sehingga dalam
pelaksanaan latihan siswa tidak membuat keselan yang mengakibatkan terjadinya
cedera pelatih juga harus mempu mengatasi atau memberikan pertolongan kepada
siswa yang mengalami cedera pada saat proses latihan berlangsung.

4.2.3.Peregangan Aktif

Pelaksanaan latihan peregangan aktif otot pungung sangat penting untuk


dilakukan oleh siswa pencak silat karena peregangan aktif dilakukan tanpa
membutuhkan bantuan dari luar maka peregangan otot punggung bisa dilakukan
dengan cara kedua siku dikaitkan pada tongkat dan berdiri tegak dengan kedua
kaki sidikit dibuka kemudian putarkan punggung,peregangan aktif otot paha juga
sangat penting untuk dilakukan karena dapat mengurangi resiko terjadinya cedera
pada saat melakukan gerakan menendang,peregangan otot perutpun sangat
penting karena dapat mengurangi resiko terjadinya cedera,peregangan otot

34
pinggang juga sangat penting gerakannya kedua tangan di rapatkan sejajar dengan
dada kemudian putarkan badan.

4.2.4. Peregangan Pasif

Pelaksanaan latihan peregangan pasif otot punggung sangat penting dalam


melakukan latihan pencak silat karena gerekannya membutuhkan bentuan dari
luar maka gerakan ini harus dilakukan dengan terkontrol,pada gerakan peregangan
pasif selanjudnya baik peregangan otot paha, otot perut dan otot pinggang harus
dilakukan dengan cara terkontol karena gerakan ini memakai bantuan dari luar
untuk membantu menekan atau mengangkat temannya yang melakukan gerakan
peregangan pasif.

.
4.2.5. Peran Pelatih

Peran pelatih sangat dibutuhkan dalam mengembangkan wawasan siswa


tentang pentingnya melakukan peregangan dari hasil wawancara yang dilakukan
oleh peneliti, pelatih hanya memberikan pemahaman peregangan aktif namun
pemahaman peregangan pasif tidak diberikan.

4.2.6. Peregangan Aktif

Proses peregangan aktif yang dilakukan pada pada pencak silat


persaudaraan setia hati terate ranting matani khusus untuk gerakan peregangan
aktif otot punggung,otot paha, otot perut, otot bahu dan otot pinggang dilakukan
dengan tidak maksimal karena dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penelitit
kepada siswa PSHT Ranting Matani yang diberikan pemahaman hanyalah otot
paha.

35
4.2.7.Peregangan Pasif

Proses peregangan pasif yang dilakukan pada pencak silat persaudaraan


setia hati terate Ranting Matani baik itu peregangan pasif otot punggung, otot
paha, otot perut, otot bahu, otot pinggang tidak efektif dilakukan, dari hasil
wawancara penelitit kepada siswa PSHT prores peregangan pasif yang dilakukan
hanyalah otot paha dan otot perut.

4.3. Hasil Observasi Peregangan

4.3.1.Pelaksanaan laihan peregangan aktif


peregangan pasif yang dilakukan oleh siswa pencak silat persaudaraan
setia hati terate di ranting matani dilakukan sesuai dengan unsur-unsur laihan
dimaksud yaitu untuk membentuk kelentukan tubuh.
4.3.2. Pelaksanaan Latihan Peregangan Pasif
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, pelatihan peregangan
pasif yang dilakukan oleh siswa pencak silat persaudaraan setia hati terate di
ranting matani dilakukan sesuai dengan unsur-unsur laihan dimaksud yaitu
untuk membentuk kelentukan tubuh.

4.4. Pembahasan

Adapun hasil pembahasan dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti
yaitu :

4.4.1 Peregangan Aktif


Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada pencak silat
persaudaraan setia hati terate ranting matani proses peregangan aktif yang
dilakukan belum maksimal sehingga dalam pelaksanaan proeses latihan masih ada
siswa yang mengalami cedera, cedera yang dialami oleh siswa seperti terjadi
kejang padi bagian betis dan pergelangan kaki. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruihi sehingga terjadinya cedera pada siswa yaitu kurangnya
melakukan peregangan dan kurangnya pemahaman pelatih tentang kelebihan dan

36
kekurangan melakukan peregangan aktif. Menurut (Anderson 2010;18 ),
menyebutkan bahwa peregangan aktif dapat mengurangi resiko terjadi nya
cederah hal ini karna peregangan aktif di lakukan dengan cara yang paling aman
karna tampa membutuhkan bantuan dari luar atau tekanan dari luar.
4.4.2 Peregangan Pasif
Dari hasil wawancara yang di lakukan oleh peneliti pada pencaksilat
Persaudaraan Setia Hati Terate di ranting matani proses peregangan pasif sama
sekali tidak di lakukan, hal ini di sebapkan karna kurang nya pemahaman pelatih
tentang kelebihan dan kekurangan peregangan pasif. Menurut (Henri dalam M
teguh Hutrimas 2017; 123), peregangan pasif dapat mencegah terjadinya cederah
hal ini karena peregangan pasif gerakan nya membutuhkan bantuan dari luar
sehingga dalam proses peregangan seseorang merelaksaksikan bagian otot
tertentu kemudian di regangkan perlahan lahan oleh pasangan nya sehinga
mencapai pergangan yang maksimal

3.6. Keunggulan Dan Kelemahan

Adapun keuunggulan dan kelemahan dari peregangan aktif dan peregangan


pasif antara lain :

3.6.1 .Keunggulan Peregangan Aktif


Keunggulan dalam melakukan peregangan aktif yaitu teknik peregangan ini
cara yang paling aman dalam melakukan peregangan, peregangan ini juga banyak
digunakan orang dalam meningkatkan kelentukan, peregangan ini sangat penting
untuk memperluas gerakan sendi dan kelentukan otot.
3.6.2.Kelemahan Peregangan Aktif
kelemahan dari proses peregangan aktif adalah sedikitnya waktu yang di
gunakan dalam melakukan proses peregangan
3.6.3 Keunggulan Peregangan Pasif
keunggulan dalam melakukan peregangan pasif yaitu tercapainya
kelentukan yang maksimum dan intensitasnya dapat diukur. Dan dapat
memajukan kekompakan tim bila mana peregangan di lakukan secara bersama-
sama dengan siswa lain

37
3.6.4 .Kekurangan Peregangan Pasif
Kekurangan dalam melakukan peregangan pasif adalah karna peregangan
pasif menggunakan alat atau bantuan dari luar kemungkinan rangsangan yang di
berikan tidak sesuai dengan kemampuanya.

4.5. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan pada pengalaman langsung peneliti dalam proses penelitian ada


beberapa keterbatasan yang dialami sehingga menjadi catatan penting untuk
peneliti-peneliti yang akan datang sehingga lebih menyepurnakan penelitian nya,
beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain:
4.5.1. Kurangnya pengembangan wawancara peregangan aktif dan peregangan
pasif dalam mencegah tercadinya cedera terhadap pelatih dan siswa
4.5.2 Dalam proses pengembangan data informasi yang diberikan responden
melalui tabel wawancara terkadang tidak menunjukan pendapat responden
yang sebenarnya karna kekurangan pemahaman terhadap proses
peregangan.

38
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang telah di tulis dapat disimpulkan bahwa


pelatihan peregangan aktif dan peregangan pasif sangatlah penting dilakukan oleh
siswa pencak silat karena dapat mengurangi resiko terjadinya cedera, latihan
peregangan aktif dan pasif juga dapat membuat tubuh seseorang menjadi lentuk
ini semua dapat dilakukan dengan baik apabila peran seorang pelatih dapat
dijalankan serta fungsi pelatih sebagai guru, vasilitator, motivator, dan evaluator
dilakukan pada saat latihan berlangsung.

5.2 Saran
Akhir dari pembahasan ini penulis memberikan saran – saran sebagaiberikut
5.2.1 Diharapkan agar setiap pelatih dapat melaksanakan latihan peregangan baik
aktif maupun pasif setiap awal dan akhir latihan
5.2.2 Pelatih dan siswa harus lebih menyadari tugas dan tanggung jawab masing-
masing untuk mengembangkan latihan pencak silat di NTT
5.2.3 Program latihan yang suda ada, dijalankan dengan baik agar dapat mencapai
kelentukan yang maksimal
5.2.4 Mau menerima kritikan dari para pelatih maupun siswa olahraga lain.

39
DAFTAR PUSTAKA

Andriyani, F. D., & Priambadha, A. A. (2017, March).Teknik Peregangan Yang


Tepat Sebagai Sarana Pemaksimalan Prestasi Olahraga.In Proceedings
Seminar Nasional Olahraga LPTK VIII Dalam Rangka Temu Ilmiah Dan).
Universitas Negeri Yogyakarta
Alter, MS, Michaeil J. Alter 1999. 300 Teknik peregangan o;lahraga. Jakarta : PT
Kejuaraan LPTK CUP VIII Di Universitas Negeri Yogyakarta (Pp. 224-
231Raja Grafindo Persada
Arriesanti, H.D.Yusup, M & Marcelina, C. (2014). Penerapan Multimedia Audio
Galeri Ilerning Commonity And Service(Magics) Sebagai Media
Penyimpanan Dukumentasi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Creative
Commonication And Innovetive Technology Journal, 7(2), 184-204.
Bahruddin, M. (2014).Penanganan Cedera Olahraga Pada Atlet (Pplm) Dan
(Ukm) Ikatan Pencak Silat Indonesia Dalam Kegiatan Kejurnas Tahun
2013.Jurnal Kesehatan Olahraga, 2(2).
Daryono, D., Sutjana, I. D. P., & Muliarta, I. M. (2016).Redesain Rakel Dan
Pemberian Peregangan Aktif Menurunkan Beban Kerja Dan Keluhan
Muskuloskeletal Serta Meningkatkan Produktivitas Kerja Pekerja Sablon
Pada Industri Sablon Surya Bali Di Denpasar. Jurnal Ergonomi Indonesia,
2(2), 15-26.
Eki Restiana Saputri, E. (2020). Pengaruh Pemberian Pelatihan PRICE Dengan
Metode Simulasi Terhadap Keterampilan Penanganan Cedera Sprain Pada
Atlet Pencak Silat Di Karanganyar (Doctoral Dissertation, Universitas
Kusuma Husada Surakarta).
Febri, A. S. (2018).Gambaran Jenis Cedera Pada Pemain Futsal (Doctoral
Dissertation, Universitas Muhammadiyah Ponorogo).
Hendarto, D. (2015). Efek Active Stretching Otot Plntar Flexor Ankle Terhadap
Penurunan Nyeri Fasciitis Plantaris (Doctoral Dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).

40
Hutrimas, M. T., & Sin, T. H. (2019).Studi Tentang Kondisi Fisik Atlet
Sepakbolabintang Timur Kota Payakumbuh.Jurnal JPDO, 2(1), 89-94.
Koiril, N. M. (2021). Pemahaman Pelatih Mengenai Penanganan Cedera Olahraga
Pada Atlet Cabang Olahraga Pencak Silat Yang Tergabung Dalam Ipsi
Kab.Madiun.Jurnal Prestasi Olahraga, 4(5), 1-10.
Purnomo, P. H. (2017). Hubungan Antara Persepsi Tentang Pencegahan Cedera
Saat Latihan Tanding Dengan Perilaku Pencegahan Cedera (Studi Pada
Peserta Beladiri Di Ranting Sudimoro Cabang Pacitan) (Doctoral
Dissertation, University Of Muhammadiyah Malang).
Perdata, I. B. K (2016). Instrumen Observasi Kegiatan Inti Pembelajaran
Matematika Berbasis Pendekatan Saitifik ( 5 M ) Di Sam. Jurnal Sentiaji
Pendidikan ( Jsp ), 6 ( 2 ).
Simatupang, N. (2016). Pengetahuan Cedera Olahraga Pada Mahasiswa Fakultas
Ilmu Keolahragaan Unimed. Jurnal Pedagogik Olahraga, 2(1), 31-42.
Sutjana, I. D. P., & Muliarta, I. M. (2016). Redesain Rakel Dan Pemberian
Peregangan Aktif Menurunkan Beban Kerja Dan Keluhan Muskuloskeletal
Serta Meningkatkan Produktivitas Kerja Pekerja Sablon Pada Industri
Sablon Surya Bali Di Denpasar. Jurnal Ergonomi Indonesia (The
Indonesian Journal Of Ergonomic), 2(2), 15-26’.
Setiani, A. F. E., & Priyonoadi, B. (2015). Identifikasi Pemahaman Guru Penjas
Dalampengetahuan, Penyebab, Klasifikasidan Jenis Cedera Olahraga.
Medikora, 14(1).
Supriyanti, N. ( 2005 ). Metode Penelitian Gabungan ( Mixed Methods ).
Widyaiswari BDK, 2015, 1-24.
Uny, A.U.K.I (2008). Pengaruh Latihan PNF (Propioceptive Neoromuschuler
Facilitation ) dan Thai Massage terhadap tingkat fleksibilitas togok.
Vitalistyawati, L. P. A., & Pramita, I. (2020).Hatha Yoga Dapat Meningkatkan
Kemampuan Fleksibilitas Lumbal Pada Siswi Overweight Sekolah
Menengah Atas.Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi, 6(1), 31-36.

41
Widyiastuti, L., & Iswara. P.D ( 2017 ). Penerapan Metode Pantau, Pangkas,
Padukan, Panggil ( 4P) Untuk Meningkatkan Ketrampilan Menulis Siswa
Dalam Meringkas Cerita. Jurnal Pena Ilmiah, 2(1), 91

42
LAMPIRAN

43
Lampiran 1 Rekapitulasi Hasil Wawancara

Pertanyaan Wawancara Sk
N or Kate
Nama 1 1 1 1 1 1 1 1 1
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 To gori
0 1 2 3 4 5 6 7 8
tal
simri pah
2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 25
1 kasse am
Alo pah
2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 26
2 Nenohai am
Seprianto pah
2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 27
3 Kabnani am
Dian pah
2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 23
4 Taniu am
Jhon pah
2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 25
5 Lekiwatu am
Maksi pah
2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 26
6 Laupra am
pah
2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 26
7 Tesa Laos am
Andre pah
2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 27
8 Siyanto am
Ellen pah
2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 26
9 Taniu am
1 Ranti pah
2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 26
0 Padakani am
1 pah
2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 27
1 Stef Lede am
1 Hendra pah
2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 26
2 Malaikai am

44
Lampiran 2 RekapitulasiHasil Observasi
macam-macam gerakan Sko
n r
Nama 1 1 1 1 1 Kategori
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tot
0 1 2 3 4
al
baik
3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 47
1 simri kasse sekali
baik
4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 51
2 Alo Nenohai sekali
Seprianto baik
4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 52
3 Kabnani sekali
baik
3 2 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 45
4 Dian Taniu sekali
Jhon baik
4 3 2 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 47
5 Lekiwatu sekali
baik
4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 4 46
6 Maksi Laupra sekali
baik
4 3 2 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 47
7 Tesa Laos sekali
Andre baik
3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 2 4 4 49
8 Siyanto sekali
baik
3 2 4 2 4 3 4 2 4 3 2 3 4 4 44
9 Ellen Taniu sekali
1 Ranti baik
3 3 3 3 4 3 4 2 4 2 4 3 4 4 46
0 Padakani sekali
1 Baik
3 4 4 2 4 4 3 4 2 3 3 3 4 4 47
1 Stef Lede sekali
1 Hendra Baik
4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 47
2 Malaikai seklali

45
Lampiran 3 GambarHasil Wawancara

Gambar 4.1 Peneliti sedang mewawamcarai pelatih

46
Gambar 4.2 Peneliti sedang meawancarai siswa

47
Gambar 4.3 Peregangan Aktif Sikap Kuda-Kuda Bawah

Gambar 4.4 Peregangan Aktif Gerakan Mencium Lutut

48
Gambar 4.5 Peregangan Aktif Gerakan Duduk Bersilah

Gambar 4.6 Peregangan Aktif Sikap Mencium Lantai

49
Gambar 4.7 Peregangan Aktif Sikap Kuda-Kuda Samping

Gambar 4.8 Peregangan Aktif Gerakan Mengangkat Kaki Dala Posisi Duduk

50
Gambar 4.9 Peregangan Pasif Gerakan Menekan Salah Satu Kaki

Gambar 4.10 Peregangan Pasif Gerakan Mengangkat Kaki

51
Gambar 4.11 Peregangan Pasif Gerakan Gerakan Mencium Lutut
Dalam Posisi Berdiri

Gambar 4.12 Peregangan Pasif Gerakan Gerakan Mencium Lantai

52
Gambar 4.13 Peregangan Pasif Gerakan Mengangkat Salah Satu
Kaki Kearah Depan

Gambar 4.14 Peregangan Pasif Gerakan Condongkan Badan


Kedepan Kedua Tangan Menahan Di Media Dan Mengangkat Kaki

53
Lampiran 4 SuratIjin Penelitian

54
Lampiran 5 Surat selesai Penelitian

55
56

Anda mungkin juga menyukai