Disusun Oleh :
Muslikhatin Ahmaliah
1
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Berangkat Dengan Penuh Keyakinan, Berjalan Dengan Penuh
Keikhlasan Dan Istiqomah Dalam Menghadapi Cobaan. “ Sesungguhnya sesudah kesulitan
itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan,
kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain,
dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (Al-Insyirah : 6-8).
Bismillahirrahmaanirrahiim
Ucapan Terima Kasih tanpa Batas untuk
Yang Maha Kuasa Allah SWT atas setiap ridho,
Kelancaran dan kemudahan dalam setiap langkahku.
Sholawat dan Salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW atas tauladannya.
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
References : 33 (2004-2016)
Key Word : Obesity, Teenager, Macro Nutrition Consumtion, Fast Food
frequency and Physical Activity
vii
KATA PENGANTAR
viii
8. Teman-teman seperjuangan angkatan 2015 yang selalu memberikan
masukan dan motivasi. Serta semua pihak yang dapat disebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih kurang
dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat diharapkan untuk perbaikan dalam penulisan
selanjutnya.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2. Tujuan Khusus............................................................................... 3
1. Remaja .......................................................................................... 5
2. Obesitas ........................................................................................ 7
x
C. Kerangka Konsep............................................................................. 23
A. Kesimpulan .................................................................................... 47
B. Saran ............................................................................................. 47
LAMPIRAN............................................................................................... 52
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Kategori Ambang Batas ..................................................................... 8
2. Kebutuhan Energi Perhari bagi Remaja ............................................. 12
3. Kebutuhan Protein Perhari bagi Remaja ............................................ 13
4. Kebutuhan Lemak Perhari bagi Remaja ............................................ 14
5. Kebutuhan Karbohidrat Perhari bagi Remaja ..................................... 15
6. Kandungan Nilai Gizi beberapa jenis Fast Food ................................. 17
7. Hasil Ukur Aktivitas Fisik .................................................................... 21
8. Distribusi Frekuensi Siswa menurut Jenis Kelamin ............................. 33
9. Distribusi Frekuensi Siswa menurut Usia ............................................ 34
10.Distribusi Frekuensi Siswa menurut Asupan Zat Gizi Makro .............. 35
11.Distribusi Frekuensi Siswa menurut Frekuensi Fast Food .................. 37
12.Distribusi Frekuensi Siswa menurut Aktivitas Fisik ............................. 37
13.Distribusi Frekuensi Obesitas menurut Asupan Zat Gizi Makro .......... 38
14.Distribusi Frekuensi Obesitas menurut Frekuensi Fast Food.............. 43
15.Distribusi Frekuensi Obesitas menurut Aktivitas Fisik ......................... 45
xii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Kerangka Teori .................................................................................... 22
2. Kerangka Konsep ................................................................................ 23
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Perhitungan Besar Sampel ................................................................ 52
2. Pernyataan Kesedian Jadi Responden .............................................. 53
3. Aktivitas Fisik Harian Berdasarkan Level Intesitas.............................. 54
4. Kuesioner Identitas Responden .......................................................... 56
5. Form FFQ Konsumsi Pangan ............................................................ 57
6. Form FFQ Fast Food .......................................................................... 60
7. Formulir Aktivitas Fisik ........................................................................ 62
8. Analisis Data Univariat ........................................................................ 64
9. Analisis Data Bivariat .......................................................................... 66
10. Daftar Responden .............................................................................. 69
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obesitas adalah akumulasi lemak abnormal atau berlebihan
yang dapat mengganggu kesehatan (WHO, 2014). Sedangkan
menurut Kementerian Kesehatan 2010 obesitas adalah suatu
keadaan dimana berat badan seseorang melebihi dari standar
kesehatan yang telah ditentukan.
Menurut WHO, remaja adalah penduduk dengan rentang
usia 10-19 tahun. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun
2014, remaja adalah penduduk dengan rentang usia 10-18 tahun.
Usia remaja ( 10-18 tahun) merupakan periode rentan gizi karena
berbagai sebab. Pertama, remaja memerlukan zat gizi yang lebih
tinggi karena peningkatan pertumbuhan fisik dan perkembangan
yang drastis itu. Kedua, perubahan gaya hidup dan kebiasaan
makan remaja mempengaruhi baik asupan maupun kebutuhan
gizinya. Ketiga, aktif dalam olahraga (Almatsier, 2011).
Faktor penyebab obesitas pada remaja bersifat multifaktorial.
Peningkatan konsumsi makanan cepat saji (fast food), rendahnya
aktivitas fisik, faktor genetik, pengaruh iklan, faktor psikologis,
status sosial ekonomi, program diet, usia, dan jenis kelamin
merupakan faktor-faktor yang berkontribusi pada perubahan
keseimbangan energi dan berujung pada kejadian obesitas (Weni
kurdianti,dkk 2015). Sedangkan menurut Muwakhidah pada tahun
2008, beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya obesitas
seperti faktor genetik, lingkungan, psikis, kesehatan, obat-obatan,
perkembangan, dan aktivitas fisik. Sedangkan faktor lingkungan
yaitu gaya hidup dan bagaimana pola makan seseorang.
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas menunjukkan masih
tingginya prevalensi obesitas di Sumatera Selatan sebesar 11,4%
dan kota Palembang 14,1%, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana Gambaran Asupan Zat Gizi
Makro, Frekuensi Fast Food dan Aktivitas Fisik Terhadap Obesitas
pada Remaja di SMK Methodist 2 Palembang?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahui gambaran asupan zat gizi makro, frekuensi fast
food dan aktivitas fisik terhadap obesitas pada remaja di SMK
Methodist 2 Palembang
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui prevalensi obesitas di SMK Methodist 2
Palembang
b. Diketahui asupan zat gizi makro (energi, protein, lemak,
karbohidrat) pada remaja di SMK Methodist 2 Palembang.
c. Diketahui frekuensi fast food pada remaja di SMK Methodist
2 Palembang.
d. Diketahui aktivitas fisik pada remaja di SMK Methodist 2
Palembang.
4
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Remaja
Menurut WHO, remaja adalah penduduk dengan rentang
usia 10-19 tahun. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun
2014, remaja adalah penduduk dengan rentang usia 10-18 tahun
dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
(BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-14 tahun dan belum
menikah. Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan
dan perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun
intelektual.
Sedangkan menurut Brown yang dikutip dari Emirza (2012)
remaja adalah individu yang berusia 11-21 tahun yang mengalami
perubahan baik secara biolgis, emosional, sosial dan kognitif dari
fase anak-anak menjadi dewasa.
Remaja memiliki batasan usia 12-24 tahun (WHO) 2007,
sementara United Nations (UN) menyebutnya sebagai anak muda
(youth) untuk usia 15- 24 tahun. Ini kemudian disatukan dalam
batasan kaum muda (young pople) yang mencakup usia10-24 tahun
(Husna, 2013).
Pada masa remaja biasanya seseorang akan mengalami
pertambahan berat hingga mencapai berat setengah dari berat
badan ideal tubuh orang dewasa. Puncak kenaikan berat badan
mengikuti percepatan pertumbuhan linier berlangsung selama 3-6
bulan pada remaja perempuan dan 3 bulan pada remaja laki-laki .
Menurut Stang dan Story dalam Emirza (2012), Remaja
perempuan akan mengalami peningkatan berat badan sebanyak 8,3
kg pertahun selama puncak pertambahan berat badan yang terjadi
5
6
2. Obesitas
a. Pengertian Obesitas
Obesitas adalah kelebihan lemak dalam tubuh, yang
umumnya ditimbun dalam jaringan subkutan (bawah kulit),
sekitar organ tubuh dan kadang terjadi perluasan ke dalam
jaringan organnya (Misnadierly, 2007).Obesitas merupakan
keadaan yang menunjukkan ketidak seimbangan antara tinggi
dan berat badan akibat jaringan lemak dalam tubuh sehingga
terjadi kelebihan berat badan yang melampaui ukuran ideal
(Sumanto, 2009).
Obesitas di defenisikan sebagai akumulasi lemak tubuh
secara berlebihan. Akumulasi lemak dapat melebihi 50% berat
badan total dan menyebabkan konsekuensi patologis yang berat
(Barasi, 2009). Obesitas pada anak merupakan akibat dari
asupan kalori (energi) yang melebihi jumlah kalori yang
dilepaskan atau dibakar melalui proses metabolisme didalam
tubuh(Wahyu, 2009).
Obesitas adalah suatu keadaan dimana terdapatnya
penimbunan lemak berlebihan yang diperlukan untuk fungsi
8
2. Obesitas sekunder
Obesitas sekunder adalah obesitas yang disebabkan
oleh adanya penyakit atau kelainan congential
(mielodisplasia), endokrin (sindrom Chusim, sindrom
Freulich, sindrom Mauriac, dan preudoparatiroidisme), atau
kondisi lain (sindrom klineferter, sindrom turner, sindrom
down, dan lain- lain).
Atikah Proverawati (2010:72) dalam Imron (2015)
menegaskan secara ilmiah, obesitas terjadi akibat
mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan
tubuh. Meskipun penyebab utamanya belum diketahui,
namun obesitas pada remaja terlihat cenderung kompleks,
multifaktoral, dan berperan sebagai pencetus terjadinya
penyakit kronis yang berperan terjadinya penyakit kronis dan
degeneratif.
Faktor risiko yang berperan terjadinya obesitas antara
lain adalah sebagai berikut:
a. Konsumsi makanan
Menurut Gibney, et al. (2008), konsumsi makanan
adalah determinan gaya hidup yang paling penting dan
dapat diubah yang menentukan kesehatan manusia.
Kesehatan seseorang dapat dipengaruhi oleh zat gizi
yang dikonsumsi. Sementara tingkat konsumsi ditentukan
oleh kualitas serta kuantitas bahan makanan atau
minuman yang dikonsumsi.
Bila susunan makanan memenuhi kebutuhan, baik
secara kualitas maupun kuantitas, maka tubuh akan
mempunyai daya kerja maupun daya tahan terhadap
serangan penyakit yang maksimal (Mursito, 2007).
Almatsier (2004) menyataan bahwa keseimbangan
energi dicapai bila energi yang masuk kedalam tubuh
10
2) Protein
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan
merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima
bagian tubuh adalah protein, setengahnya ada di dalam otot,
seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di
dalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan
tubuh. Protein mempunyai fungsi khusus yang tidak dapat
digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta
memelihara sel-sel dan jaringan tubuh (Almatsier, 2009).
Kebutuhan protein remaja usia 13-15 tahun pada laki-laki
sebesar 72 gram sedangkan pada perempuan sebesar 69
gram (LIPI, 2012).
Sumber protein yaitu protein hewani bisa didapatkan
dari ikan segar, telur, daging ayam, daging sapi, susu sapi,
keju, yoghurt custard, es krim. Protein nabati banyak terdapat
pada kacang-kacangan seperti tempe, tahu (Almatsier, 2010).
Tabel 3
Kecukupan Protein Per Hari
Bagi Remaja Usia 16-18 Tahun
Usia Berat Badan Tinggi badan Protein
(kg) (cm) (g)
Laki-laki 56 165 66
Perempuan 50 158 59
3) Lemak
Lemak mempunyai sifat yang sama, yaitu larut dalam
pelarut nonpolar, seperti etanol, eter, kloroform, dan benzena.
Berat jenisnya lebih rendah daripada air, oleh karena itu
14
Perempuan 50 158 71
4) Karbohidrat
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam
karena merupakan sumber energi utama bagi manusia dan
hewan yang harganya relatif murah. Semua karbohidrat
berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kebutuhan energi penduduk
15
B. Kerangka Teori
Sistem Makro
Sosial, ekonomi, politik
Ketersediaan makanan
Produksi makanan dan sistem
distribusi
Sumber : Robert dan Williams (2000) dan Brown (2005) dalam Sari (2012)
Gambar 1 Kerangka Teori
23
C. Kerangka Konsep
Obesitas
Frekuensi Fast Food
Aktivitas Fisik
D. Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional
1. Obesitas
Obesitas adalah keadaan gizi berdasarkan indeks IMT/U yang
dibagi kedalam beberapa kategori.
a. Cara Ukur : Penimbangan BB dan pengukuran TB
b. Alat Ukur : Timbangan Digital dan Microtoice
c. Hasil Ukur :
Obesitas : > 2 SD
Tidak Obesitas : < 2 SD (Kemenkes RI, 2011)
d. Skala Pengukuran : Ordinal
Sering : 67-100 %
Jarang : 0-66 %
(Wahyuni, 2013)
4. Aktivitas fisik
Kegiatan apa saja yang sering dilakukan selama 7 hari saat
sekolah dan pulang sekolah.
a. Cara Ukur : Pengisian kuesioner mandiri.
b. Alat Ukur : Kuesioner.
c. Hasil Ukur
1. Ringan : < 600 MET-menit/minggu.
2. Sedang : 600 – 1500 MET-menit/minggu.
3. Berat : >1500 MET-menit/minggu.
(IPAQ, 2005)
d. Skala Pengukuran : Ordinal.
BAB III
METODE PENELITIAN
26
27
Rumus :
𝛼
𝑍 (1 − 2 ) 𝑃. 𝑄
𝑛=
𝑑2
Keterangan:
n : Besar sampel
Z (1-α/2) : Koefisien kepercayaan 95% (1,96)
p : Prevelansi rata-rata obesitas pada remaja (11,58%)
q :1–P
d : presisi absolut yang diinginkan (10%)
Dari hasil perhitungan menggunakan rumus di atas,
didapat jumlah sampel minimal sebesar 19 orang. Kemudian,
penambahan 10 % sampel lose to follow up, sehingga didapat
jumlah sampel kasus adalah 21 orang. Sedangkan untuk
sampel kontrol dilakukan secara matching yakni berdasarkan
kelompok umur dan jenis kelamin sebanyak 21 orang jadi total
sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 42 orang.
28
1. Jenis Data
Data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu
data primer dan sekunder. Data primer meliputi data obesitas,
asupan zat gizi makro (energi, protein, lemak, karbohidrat),
29
b. Data sekunder
Data sekunder gambaran umum, fasilitas yang ada di
sekolah, jumlah pengajar, jumlah siswa yang didapatkan dari
pekerja tata usaha di SMK Methodist 2 Palembang.
30
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
Dari hasil yang diperoleh, kemudian dilakukan analisa data
secara deskriptif dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Analisa univariat dimaksudkan untuk menjelaskan asupan
zat gizi makro (energi, protein, lemak dan karbohidrat),
frekuensi fast food dan aktivitas fisik responden yang diteliti.
b. Analisis Bivariat
Analisis dilakukan dengan membuat tabel silang antara dua
variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
BAB IV
32
33
5. Jumlah Siswa
Untuk tahun 2018 jumlah siswa kelas X sebanyak 99 orang , jumlah
siswa kelas XI 73 orang, dan kelas XII 62 orang sehingga total
keseluruhan jumlah siswa sebanyak 233 orang.
6. Jumlah Tenaga pengajar
Jumlah tenaga pengajar SMK Methodist 2 Palembang yaitu
sebanyak 17 guru, yaitu terdiri dari 1 guru tetap dan 16 guru tidak tetap.
Jenis Kelamin n %
Laki-laki 32 76,2
Perempuan 10 23,8
Total 42 100
2. Usia Remaja
Usia remaja dikelompokkan menjadi 3 kategori usia yaitu 16 tahun
17 tahun dan 18 tahun. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel 9.
Tabel 9
Distribusi Frekuensi Siswa Menurut Usia
Umur n %
16 Tahun 24 57,1
17 Tahun 12 28,6
18 Tahun 6 14,3
Total 42 100
C. Analisa Data
1. Analisis Univariat
a. Prevalensi Obesitas
Hasil penelitian pada siswa SMK Methodist 2 Palembang
dari 233 terdapat 31 siswa yang memiliki berat badan lebih yaitu 4
siswa overweight (1,71%) dan 27 siswa obesitas (11,58%).
Sedangkan yang memiliki status gizi kurus sebanyak 15 siswa
(6,43%) dan yang memiliki status gizi normal sebanyak 187 siswa
(80,53%).
Tabel 10
Distribusi Frekuensi Siswa
Menurut Asupan Energi
Asupan Energi n %
Baik 19 45,2
Lebih 23 54,8
Total 42 100
2. Asupan Protein
Data asupan protein dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu
asupan baik dan asupan lebih. Untuk lebih jelas lagi dapat dilihat
pada tabel 11.
Tabel 11
Distribusi Frekuensi Obesitas
Menurut Asupan Protein
Asupan Protein n %
Baik 25 59,5
Lebih 17 40,5
Total 42 100
3. Asupan Lemak
Data asupan lemak dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu
asupan baik dan asupan lebih. Untuk lebih jelas lagi dapat dilihat
pada tabel 12.
Tabel 12
Distribusi Frekuensi Siswa
Menurut Asupan Lemak
Asupan Lemak n %
Baik 20 47,6
Lebih 22 52,4
Total 42 100
4. Asupan Karbohidrat
Data asupan karbohidrat dikategorikan menjadi 2 kategori
yaitu asupan baik dan asupan lebih. Untuk lebih jelas lagi dapat
dilihat pada tabel 13.
Tabel 13
Distribusi Frekuensi Siswa
Menurut Asupan Karbohidrat
Asupan
n %
Karbohidrat
Baik 17 40,5
Lebih 25 59,5
Total 42 100
Sering 29 69,0
Jarang 13 31,0
Total 42 100
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 42 responden,
diketahui sebagian besar responden memiliki frekuensi fast food
sering yaitu sebanyak 29 responden (69,0%) dan yang memiliki
frekuensi fast food jarang sebanyak 13 responden (31,0%).
d. Aktivitas Fisik
Data aktivitas fisik dikategorikan menajdi 3 kategori yaitu,
aktivitas fisik ringan, sedang dan berat. Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada tabel 15.
Tabel 15
Distribusi Frekuensi Obesitas
Menurut Aktivitas Fisik
Aktivitas Fisik n %
Ringan 18 42,9
Sedang 15 35,7
Berat 9 21,4
Total 42 100
38
2. Analisis Bivariat
a.Gambaran Asupan Energi dengan Kejadian Obesitas
Pada penelitian ini yang dianalisa adalah gambaran asupan
energi terhadap obesitas remaja, analisa data selengkapnya dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 16
Distribusi Frekuensi Obesitas
Menurut Asupan Energi
Kejadian Obesitas
Asupan Total
Obesitas Tidak obesitas
Energi
n % n % n %
Baik 3 14,3 16 76,2 19 45,2
Lebih 18 85,7 5 23,8 23 54,8
Total 21 100 21 100 42 100
Tabel 17
Distribusi Frekuensi Obesitas
Menurut Asupan Protein
Kejadian Obesitas
Asupan Total
Obesitas Tidak Obesitas
Protein
n % n % n %
Baik 4 19 21 100 25 59,5
Lebih 17 81 0 0 17 40,5
Total 21 100 21 100 42 100
Kejadian Obesitas
Asupan Total
Obesitas Tidak Obesitas
Lemak
n % n % n %
Baik 2 9,5 18 85,7 20 47,6
Lebih 19 90,5 3 14,3 22 52,4
Total 21 100 21 100 42 100
41
Kejadian Obesitas
Asupan Total
Obesitas Tidak Obesitas
Karbohidrat
n % n % n %
Baik 1 4,8 16 76,2 17 40,5
Lebih 20 95,2 5 23,8 25 59,5
Total 21 100 21 100 42 100
Kejadian Obesitas
Aktivitas Total
Obesitas Tidak Obesitas
Fisik
n % n % n %
Ringan 15 71,4 3 14,3 18 42,9
Sedang 5 23,8 10 47,6 15 35,7
Berat 1 4,8 8 38,1 9 21,4
Total 21 100 21 100 42 100
dan aktivitas berat yang sering dilakukan adalah futsal, sepak bola,
basket, dan volly.
Dari 15 remaja obesitas yang aktivitas fisiknya rendah, rata-
rata dari mereka kebanyakan malas berolahraga, malas beraktivitas
lebih cenderung menyukai tidur, lebih menyukai naik kendraan
daripada berjalan kaki.
Aktifitas fisik berpengaruh terhadap obesitas dikarenakan
dengan aktifitas fisik yang rutin akan membakar lemak menjadi
energi, sehingga lemak yang masuk kedalam tubuh dapat diolah
menjadi energi. Ikut serta dalam tim olahraga di sekolah,
bersepeda atau mungkin berjalan kaki ke sekolah merupakan
diantara cara untuk membuat remaja tetap aktif, mencuci mobil
atau melakukan pekerjaan rumah tangga juga dapat di hitung
sebagai aktifitas fisik. Hasil penelitian ini sejalan dengan Musralianti
(2016) yang menyatakan bahawa ada hubungan antara aktivitas
fisik dengan obesitas dengan hasil uji didapatkan nilai p value
sebesar 0,000.
Remaja yang kurang melakukan aktivitas fisik cenderung
mengalami obesitas karena kurangnya aktivitas menyebabkan
menumpuknya lemak tubuh yang berlebihan, kurangnya aktivitas
fisik yang tidak mengimbangi asupan makan juga menjadi pemicu
terjadinya obesitas pada remaja. Kemajuan teknologi masa kini
membuat para remaja lebih sering menghabiskan waktu dengan
duduk berjam-jam memainkan smartphone, main komputer dan
juga menonton TV sehingga kurangnya melakukan aktivitas lainnya
seperti bermain sepak bola atau olahraga lainnya (Hendra dkk,
2016).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Bagi Siswa
a. Bagi remaja yang berstatus gizi obesitas, diharapkan mulai
memperhatikan asupan makanan, membatasi asupan energi total,
dan meningkatkan aktivitas fisik berupa olahraga.
47
48
b. Bagi siswa yang berstatus gizi normal, tetap menjaga berat badan
agar tidak menderita obesitas.
DAFTAR PUSTAKA
Susi, Retno, Nyimas Ayu. 2010 Faktor Risiko Kejadian Obesitas pada
Remaja SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 di Kota Pekalongan
Tahun 2010. Universitas Pekalongan.
http://www.download.portalgaruda.org/ipi21062.pdf
(diakses pada tanggal 01 Februari 2018)
Penyelesaian :
𝑎
n = Z(1- 2 ) P. Q
d2
= 19 + 10%
= 21 sampel
52
LAMPIRAN 2
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Telp/No. hp :
53
LAMPIRAN 3
Aktivitas Fisik Harian Berdasarkan Level Intensitas
Ringan (3,3METs): Berat (8,0METs)
Berjalan ke sekolah, ke pasar, ke toko, Jalan cepat, jogging
berjalan menuruni/menaiki bukit
/tanjakan, menaiki atau menuruni
tangga,duduk dalam kelas, tidur
Sedang (4,0METs)
Bersepeda, yoga, golf, tenis, voli, bulu Bersepeda di medan berliku
tangkis, berolahlaraga seperti sit up, atau tanjakan, karate, yudo
push up
Les di luar rumah, les di luar sekolah Dansa profesional, tari
tradisional yang banyak
menggunakan gerakan
Berkebun: Berkebun:
Membersihkan rumput dan daun, menebang pohon secara
mencangkul, menanam, pekerjaan manual, menggunakan kapak,
mengunakan mesin dan di lakukan memanjat pohon dan memotong
sambil berjalan seperti pemetong ranting pohon yang banyak
rumput
Pekerjaan rumah tangga: Pekerjaan rumah tangga:
Mengepel lantai dan membersihkan Memindahkan
rumah dengan banyak menggunakan furniture(sofa,meja,lemari).
tangan, seperti menjemur pakaian, Membawa belanjaan dan benda
mengelap kaca jendela, memindahkan berat sambil menaiki dan
barang ringan, membereskan peralatan, menuruni tangga. Berbelanja
membuang sampah dan berbagai dengan mendorong troli berisi
pekerjaan rumah tangga banyak barang
Bermain, memandikan, memakaikan Bermain dengan anak-anak
pakaian, memberikan anak makanan. seperti berlari, bersepeda,
Berjalan dengan menggendong anak.
54
55
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Tempat, Tanggal Lahir :
3. Jenis Kelamin :
4. Kelas :
5. Umur :
6. Alamat :
7. No. Hp :
B.DATA ANTROPOMETRI
1. Berat Badan : kg
2. Tinggi Badan : cm
3. IMT/U :
C. IDENTITAS ORANG TUA
1. Nama ayah :
2. Pedidikan terakhir ayah :
3. Pekerjaan ayah :
4. Nama ibu :
5. Pedidikan terakhir ibu :
6. Pekerjaan ibu :
56
LAMPIRAN 5
FOOD FREQUENCY QUESTIONER (FFQ)
Nama :
Kode Sampel :
Kelas :
Porsi
Frekuensi
Bahan Makanan Pengolahan
>1x 1x 4- <3x Tidak URT Gram
2x/minggu
/hr /hr 6x/hr /mgg Pernah
Makanan pokok
Beras
Mie
Kentang
Singkong / ubi
Roti putih
Cereal
Havermut
Jagung
Talas
Bihun
Lainnya……..
Cumi
Lainnya....
57
58
Labu siam
Daun melinjo
Nangk amuda
Labu kuning
Kembang kol
Lainnya….
Buah – buahan
Jeruk
Papaya
Apel
Pisang
Mangga
Anggur
Semangka
Kalengkeng
Jambubiji
Jambu air
Salak
Melon
Lainnya...
Susu dan hasil olahannya
Youghut
Keju
Ice cream
Lainnya…
LAMPIRAN 6
60
61
Otak-otak
Bakwan
Tahu bunting
Risoles
Tekwan/model
Martabak telur
Martabak manis
Burgo
Laksan
Minuman
Soft Drink
Puding
Yoghurt
Coklat
Ice Cream
Mocca Float
Cappucino
.................
LAMPIRAN 7
Kelas :
62
63
8 Makan siang
Tidur siang
9 Nonton tv
10 Nyuci baju
11 Nyuci piring
Menyapu
Kegiatan
ekstrakulikuler
Les mata pelajaran
Olahraga
12 Santai di rumah
13 Mandi
14 Makan malam
15 Belajar di rumah
16 Tidur
Aktifitas lain (tuliskan):
TOTAL
LAMPIRAN 8
ANALISIS UNIVARIAT
Frequency Table
Jenis_kelamin
Umur
Asupan Energi
Asupan Protein
64
65
Asupan Lemak
Asupan Karbohidrat
Frekuensifast food
Aktivitasfisik
kategori_statusgizi Total
Count 3 16 19
kategori_statusgizi Total
Count 4 21 25
66
67
kategori_statusgizi Total
Count 2 18 20
kategori_statusgizi Total
Count 1 16 17
kategori_statusgizi Total
Count 19 10 29
kategori_statusgizi Total
Count 15 3 18
Count 5 10 15
Count 1 8 9
Berat % within kategori_statusgizi 4,8% 38,1% 21,4%
69
70