Anda di halaman 1dari 34

i

Gambaran Aktivitas Fisik pada Siswa dengan IMT Kategori Gemuk di


Sekolah Dasar Desa Butuh

Tugas Akhir

Disusun Oleh:
Arya Mahendra Aji Nugroho
482013002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN


REKREASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2018
ii

Gambaran Aktivitas Fisik pada Siswa dengan IMT Kategori Gemuk di


Sekolah Dasar Desa Butuh.

Tugas Akhir

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh


gelar sarjana pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi

Disusun Oleh:
Arya Mahendra Aji Nugroho
482013002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2018
iii
iv
v
vi
vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-NYA peneliti dapat
menyelesaikan tugas akhir dengan judul “ Gambaran Aktivitas Fisik pada Siswa dengan
IMT Kategori Gemuk di Sekolah Dasar Desa Butuh “ Tujuan penulisan Tugas Akhir ini
sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi
di Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini peneliti mendapatkan banyak bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan kali ini dengan segala
kerendahan hati dan penuh rasa hormat peneliti menghaturkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan, saran, dan dukungan dalam penyusunan
Tugas Akhir ini hingga selesai, terutama kepada yang peneliti hormati Bapak DR.
Suryasatriya Trihandaru, M.Sc.nat selaku Plt Dekan Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana. Ibu Angkit Kinasih, M.Pd selaku
pembimbing I dan Ibu Sanfia Tesabela Messakh, S.Pd., M.Ed selaku pembimbing II
yang telah banyak memberikan kritik, saran, motivasi, dan bimbingan kepada peneliti
yang sangat berguna dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Ucapan terimakasih juga
peneliti haturkan kepada Orang tua, teman dan sahabat atas doa, bantuan dan
dukungannya.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu peneliti membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
peneliti dan masyarakat, serta dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.

Salatiga, 1 Oktober 2018

Arya Mahendra Aji Nugroho


Peneliti
viii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT………………………………………............. iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES………………………………………. iv

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………… v

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………….. vi

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. vii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….... viii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………….

Abstrak……………………………………………………………………………... ix

Pendahuluan……………………………………………………………………….. 1

Metode Penelitian…………………………………………………………………. 2

Hasil……….……………………………………………………………………….. 4

Pembahasan……………………………………………………………………........5

Kesimpulan ………………………………………………………………………... 7

Saran……………………………………………………………………………….` 7

Daftar Pustaka……………………………………………………………………… 8

Lampiran…………………………………………………………………………… 9

a. Surat ijin penelitian…………………………………………………….. 9

b. Informed consend……………………………………………………… 12

c. Identitas responden…………………………………………………….. 13

d. Kuesioner aktivitas fisik……………………………………………….. 14

e. Letter Of Acceptance ( LOA )………………………………………….`17

f. Dokumentasi ………………………………………………………… 20
ix

Gambaran Aktivitas Fisik pada Siswa dengan IMT Kategori Gemuk di


Sekolah Dasar Desa Butuh

Angkit Kinasih1, Sanfia Tesabela Messakh2, Arya Mahendra Aji Nugroho3.


Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Kristen Satya Wacana
angkit.kinasih@staff.uksw.edu

ABSTRAK

Berat badan lebih menjadi masalah global baik di negara maju maupun
berkembang. Kegemukan dapat menyerang siapa saja bukan hanya pada orang dewasa
juga dapat terjadi pada anak laki-laki atau perempuan. Prevalensi kegemukan pada anak
usia 6-12 tahun mengalami peningkatan sangat tinggi. Kegemukan merupakan keadaan
dimana berat badan melebihi batas normal akibat dari penumpukan zat gizi terutama
karbohidrat dan lemak, kondisi ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi
energi yang terlalu tinggi dibandingkan dengan aktivitas fisiknya, apabila tidak ditangani
maka dapat menjadi masalah serius bagi kesehatan. Untuk mengatasi hal tersebut maka
harus sering melakukan aktivitas fisik dan pengecekan berat badan dengan
menggunakan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) berdasarkan berat badan (kg)
dibagi tinggi badan (m2). Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan aktivitas fisik
siswa dengan kategori IMT gemuk di desa Butuh. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif dengan menghitung IMT serta mengukur
aktivitas fisik dengan instrumen The Physical Activity Questionnaire for children (PAQ-
C) yang dimodifikasi sesuai kondisi di Indoneisa. Penilaiannya mengambil rata-rata
nilai dari sembilan pertanyaan kemudian dimasukkan kedalam lima kategori sangat
rendah hingga sangat tinggi. Intensitas aktivitas fisik siswa SD Butuh cukup baik karena
mayoritas sedang, dengan presentase 48% dari total populasi 259 siswa, 25 siswa
mengalami kegemukan, dari kelompok siswa ini diketahui intensitas fisiknya 4% sangat
ringan, 36% ringan, 48% sedang, 8% berat, 4% sangat berat. Dari hal tersebut
disimpulkan bahwa aktivitas fisik siswa Sekolah Dasar Desa Butuh sudah cukup baik
yaitu dengan kategori sedang dibandingkan dengan siswa kegemukan lainnya yang
cenderung rendah aktivitas fisiknya.

Kata kunci: IMT, Kegemukan anak, Kesehatan anak.


x

ABSTRACT

Weight is more of a global problem in both developed and developing countries.


Obesity can affect anyone not only in adults but can also occur in boys or girls.
Prevalence of obesity in children aged 6-12 years has increased very high. Obesity is a
condition where the weight exceeds the normal limit due to the buildup of nutrients,
especially carbohydrates and fats, this condition occurs because the imbalance between
energy consumption is too high compared with physical activity, if not treated it can be a
serious problem for health. To overcome this it must often do physical activity and
weight checking by using measurement Body Mass Index (BMI) based on body weight
(kg) divided by height (m2). This study aims to describe the physical activity of students
with fat IMT category in the village of Butuh. The method used in this research is
quantitative descriptive by calculating IMT and measuring physical activity with
instrument of The Physical Activity Questionnaire for children (PAQ-C) modified
according to condition in Indonesia. The assessment takes the average value of the nine
questions then put into five very low to very high categories. Intensity of physical
activity of elementary students Needs good enough because of the moderate majority,
with percentage 48% from total population 259 students, 25 students are overweight,
from this group of students is known physical intensity 4% very light, 36% mild, 48%
moderate, 8% , 4% very heavy. From that it is concluded that physical activity of
elementary school students of Butuh Village is good enough that is with medium
category compared with other obesity student which tend to low physical activity.
Keywords: IMT, Child Overweight, Child health.
1

Pendahuluan

Masalah berat badan berlebih dan kegemukan terjadi diseluruh Negara di


dunia termasuk Indonesia. Berdasarkan data Nasional Kesehatan Dasar (Rikesdas)
sejak tahun 2010 hingga 2013 prevalensi kegemukan pada anak mengalami
peningkatan. Pada tahun 2010 menunjukkan prevalensi anak gemuk usia 6-12 tahun
berjumlah 9,2% atau masih diatas 5,0% (1). Peningkatan terjadi pada tahun 2013
dengan masalah gemuk pada anak usia 5-12 yaitu 18,8% terdiri dari gemuk 10,8%
dan sangat gemuk (obesitas) 8,8%. Prevalensi gemuk terendah berada di Nusa
Tenggara Timur yaitu 8,7% sedangkan yang tertinggi di DKI Jakarta 30,1%.
Sebanyak 15 provinsi dengan prevalensi sangat gemuk diatas nasional yaitu
Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Timur, Bali, Kalimantan
Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Papua, Bengkulu, Bangka Belitung,
Lampung dan DKI Jakarta (2). Pada Tahun 2010 prevalensi kegemukan pada anak di
Jawa Tengah lebih tinggi dari prevalensi nasional yaitu 10,9%. Penelitian di
Semarang berdasarkan data berat badan dan tinggi badan siswa SD Islam Al Azar 14
kota Semarang pada bulan Juli 2014 berdasarkan jenis kelamin siswa yang berjumlah
265 orang didapatkan 30 siswa (11,3%) dalam kategori gemuk dan 77 siswa
(29,05%) masuk dalam kategori obesitas (3).

Kegemukan secara umum didefinisikan sebagai peningkatan berat badan yang


disebabkan oleh lemak tubuh secara berlebihan. Kegemukaan atau obesitas
merupakan keadaan patologis yang ditandai oleh penimbunan lemak lebih dari yang
diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal (4). Kegemukan terjadi akibat asupan
energi lebih tinggi karena konsumsi makanan sumber energi dan lemak tinggi,
sedangkan pengeluran energi yang rendah disebabkan karena kurangnya aktivitas
fisik dan gaya hidup nyaman. Kegemukan atau obesitas perlu diwaspadai karena
dapat berakibat pada timbulnya gangguan kesehatan lanjutan seperti pada
pertumbuhan tulang, penyakit endokrin dan kardiovaskular serta sistem
gastrointestinal (5).

Kegemukan atau obesitas terjadi karena berbagai faktor, antara lain


meningkatnya keadaan ekonomi masyarakat yang berdampak pada ketersediaan
makanan, harga makanan yang murah, pola makan yang tidak sehat serta secara
khusus pada anak, adanya anggapan bahwa anak yang sehat adalah anak yang
2

gemuk. Kesejahteraan yang meningkat dan berubahnya pola makan pada masyarakat
mengakibatkan peningkatan konsumsi lemak oleh masyarakat. Berkurangnya
lapangan tempat bermain serta semakin tersedianya hiburan dalam bentuk tontonan
televisi, permainan video atau playstion menyebabkan berkurangnya aktivitas fisik
terutama oleh anak-anak (4), (5).

Salah satu cara untuk menentukan seseorang masuk dalam kategori gemuk
atau obesitas adalah melalui pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT
ditentukan dengan berdasarkan berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m2) (5). Berat
badan dan Indeks Massa Tubuh seseorang sangat dipengaruhi oleh pola konsumsi
dan aktivitas fisik yang dilakukan. Beberapa studi yang dilakukan terdahulu
menunjukkan bahwa ada hubungan saling mempengaruhi antara berat badan dan atau
IMT dengan aktivitas yang dilakukan siswa-siswi sekolah (6). Penelitian yang
dilakukan di SMU Trisakti Medan pada tahun 2009 dengan objek siswa SMU
menyimpulkan bahwa ada hubungan antara pola aktivitas dan pola makan terhadap
berat badan SMU (6).

Saat ini, masalah kegemukan dan obesitas ditemukan sejak usia dini. Jika
kegemukan dan obesitas telah dialami sejak usia dini, maka resiko seseorang
mengalami gangguan kesehatan lebih lanjut meningkat. Masalah kegemukan dan
obesitas seharusnya dapat ditangani dengan optimal apabila telah diidentifikasi sejak
dini. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan aktivitas fisik yang dilakukan
oleh siswa dengan kategori IMT gemuk pada 3 Sekolah Dasar di Desa Butuh,
Tengaran.

Metode

Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Responden penelitian


adalah siswa-siswi kelas empat dan lima di SD dengan kategori IMT gemuk.
Penghitungan IMT dilakukan dengan mengambil data berat badan (kg) dibagi tinggi
badan (m2) siswa kemudian di kategorikan. Adapun rincian penghitungan IMT dan
interpretasi hasilnya dapat dilihat pada tabel 1 dan 2 dibawah ini:

Tabel 1: cara mengukur IMT


3

BB (kg)
IMT= ----------------------
TB (m) x TB (m)

Keterangan = BB (berat badan).


TB (tinggi badan).
Tabel 2: Klasifikasi IMT yang di pakai penelitian ini berdasarkan Klasifikasi IMT
dari Depkes RI 2013 yaitu:

Klasifikasi Indeks Massa Tubuh (IMT) (kg/ m2)


Kurus IMT < 18,5
Normal IMT ≥ 18,5 - < 25,9
Berat Badan Lebih IMT ≥ 25,0 - < 27
Obesitas IMT ≥ 27
Sugiratama I W, Wiyawan I G N S AIGK (7).

Tahap berikutnya adalah pengukuran aktivitas fisik yang dilakukan melalui


penggunaan instrumen The Physical Activity Questionnaire for Children (PAQ-C)
dengan beberapa modifikasi karena disesuaikan dengan kondisi dan kebiasaan
melakukan aktivitas fisik di Indonesia. Kuesioner aktivitas ini merupakan instrumen
yang dilakukan dengan cara mengingat kegiatan yang dilakukan pada tujuh hari
sebelumnya (8).

Aktivitas fisik anak sekolah dasar dinilai dengan menggunakan Physical


Activity Questionaire For Children (PAQ-C) yang disesuaikan bagi anak usia
sekolah dasar usia 6-14 tahun (9). PAQ-C terdiri dari 10 pertanyaan, sembilan
pertanyaan yang meliputi kegiatan aktivitas fisik yang dilakukan selama satu minggu
terakhir serta satu pertanyaan yang menyebutkan sakit atau sesuatu hal yang
mencegah siswa melakukan aktivitas fisik, pada pertanyaan nomor 10 ini tidak
dimasukkan kedalam perhitungan. Teknik analisa untuk memberikan nilai yaitu
dengan mengambil rata-rata nilai dari soal nomor satu sampai sembilan kemudian
dimasukkan kedalam 5 kategori yaitu

1. Soal nomor 1 ( aktivitas waktu luang). Bernilai 1 apabila tidak pernah


melakukan aktifitas fisik yang berarti aktivitas fisik sangat rendah.
Bernilai 5 apabila melakukan aktivitas fisik 7 kali atau lebih yang berarti
aktifitas fisik sangat tinggi.
2. Soal nomor 2 sampai 8 ( aktivita fisik yang paling sesuai pada saat
pelajaran PJOK, saat istirahat, saat makan siang, sepulang sekolah, sore
4

hari, hari minggu). Aktivitas jasmani rendah mendapat nilai 1 dan


aktivitas fisik paling tinggi mendapat nilai 5.
3. Soal nomor 9 diambil rata-rata dari semua hari dalam 1 minggu (tidak
pernah melakukan aktivitas fisik bernilai 1 dan sangat sering mendapat
nilai 5).
4. Soal nomor 10 dapat digunakan untuk mengidentifikasi siswa yang tidak
melakukan aktivitas fisik dikarenakan sakit atau suatu hal yang mencegah
siswa untuk melakukan aktivitas fisik selama satu minggu sebelumnya,
tetapi pertanyaan ini TIDAK digunakan sebagai bagian dari penilaian.
5. Dari hasil rata-rata soal nomor 1-9 kemudian dimasukkan dalam 5
kategori yaitu :
Nilai Intensitas
1 Sangat Rendah
2 Rendah
3 Sedang
4 Tinggi
5 Sangat Tinggi

Kemudian untuk menentukan aktivitas tersebut di kategorikan sebagai


aktivitas sangat ringan, ringan, sedang, berat dan sangat berat maka dilakukan cara
penghitungannya dengan mencari nilai paling sering muncul atau modus (9).

Hasil

Tabel 1. Ditribusi Intensitas Aktivitas Fisik Siswa Kategori IMT Gemuk.

Pertanyaan Kategori
N0 NAMA IMT Hasil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Aktifitas FisiK

1 A 25.24 1 4 3 4 3 3 3 2 2 2 3 Sedang
2 B 25.06 1 5 3 1 2 1 2 2 2 2 2 Ringan
3 C 26.63 2 5 2 5 3 2 3 2 2 2 2 Ringan
4 D 25.57 2 5 2 5 4 2 3 4 2 2 2 Ringan
5 E 25.23 1 4 2 2 3 4 3 2 2 2 2 Ringan
6 F 25.36 1 3 3 1 5 4 1 3 2 2 3 Sedang
7 G 25.51 1 4 1 3 1 1 1 2 2 2 1 Sangat Ringan
8 H 27.88 1 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 Ringan
9 I 25.24 1 4 5 1 5 5 5 4 2 2 5 Sangat Berat
10 J 26.25 1 3 4 1 2 2 2 2 2 2 2 Ringan
5

11 K 25.41 1 3 3 1 1 3 2 2 3 2 3 Sedang
12 L 26.52 1 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 Ringan
13 M 25.14 1 4 4 1 3 3 3 2 2 2 3 Sedang
14 N 25.04 1 3 4 1 1 3 3 2 3 2 3 Sedang
15 O 25.24 1 3 2 1 1 3 3 2 3 2 3 Sedang
16 P 25.25 2 3 3 1 3 3 3 2 2 2 3 Sedang
17 Q 25.2 1 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 Sedang
18 R 26.03 1 3 2 1 1 3 2 2 2 2 2 Ringan
19 S 26.52 2 4 3 1 3 3 3 2 2 2 3 Sedang
20 T 25.07 1 4 4 1 2 4 3 2 3 2 4 Berat
21 U 25.33 1 3 3 1 2 3 3 2 3 2 3 Sedang
22 V 25.24 2 4 4 1 1 3 3 2 4 2 4 Berat
23 W 25.78 1 4 4 1 1 3 3 3 3 2 3 Sedang
24 X 25 2 3 2 1 1 3 2 2 2 2 2 Ringan
25 Y 25.51 2 4 3 1 3 3 3 2 3 2 3 Sedang

Pembahasan

Berdasarkan data diatas terdapat jumlah keseluruhan siswa yang


terkategorikan kedalam Indeks Massa Tubuh Gemuk berjumlah 25 orang dari
keseluruhan siswa yang berjumlah 259 orang, didapatkan 1 orang dengan intensitas
sangat ringan aktivitas fisiknya, 9 orang dengan intensitas ringan, 12 orang dengan
intensitas sedang, 2 orang dengan intensitas berat dan 1 orang intensitas sangat berat.

Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
presentase dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Menggunakan rumus sebagai berikut :

Tabel 1. Rumus Presentase Aktivitas Fisik Siswa Kategori IMT Gemuk.

P= F x 100%

N
Keterangan :
P : Presentase.
F : Frekuensi.
N : Jumlah sampel.
(10).
6

Tabel 2. Distribusi Presentase Aktivitas Fisik Siswa Kategori IMT Gemuk.

Kategori Aktifitas FisiK Frekuensi Presentase


Sangat Ringan 1 4%
Ringan 9 36%
Sedang 12 48%
Berat 2 8%
Sangat Berat 1 4%
Jumlah 25 100%

Keterangan : Sangat ringan : hampir tidak pernah.


Ringan : 1-2 kali / minggu.
Sedang : 3-4 kali / minggu.
Berat : 5-6 kali / minggu.
Sangat Berat :7 kali / minggu.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, mengenai Gambaran
aktivitas Fisik pada Siswa dengan IMT Kategori Gemuk di Sekolah Dasar Desa
Butuh terhadap siswa kelas empat dan lima meliputi SD Negeri 01 Butuh, SD Negeri
02 Butuh dan SDIT Nurul Islam Tengaran keseluruhan berjumlah 259 siswa
responden yang tergolong kedalam IMT gemuk atau lebih berjumlah 25 orang,
didapatkan responden yang memiliki aktivitas fisik sangat ringan sebanyak 4%,
ringan 36%, sedang 48%, berat 8% dan sangat berat 4%. Penelitian sebelumnya yang
dilakukan di SDN Ketabang 01 Kota Surabaya pada tahun 2017 dengan keseluruhan
berjumlah 88 siswa menyebutkan bahwa sebagian besar aktivitas fisik responden
dalam ketegori rendah, responden dengan status gizi gemuk menunjukkan presentasi
aktivitas fisik rendah 82,5%, sedangkan responden dengan status gizi obesitas
aktivitas fisik rendah sebanyak 60,4% (11).

Sangat Ringan 4%
Ringan 36%
Sedang 48%
Berat 8%
Sangat Berat 4%

Gambar 1 : Aktivitas fisik siswa kategori IMT gemuk.


7

Kesimpulan

Berdasarkan data diatas bisa disimpulkan bahwa frekuensi intensitas aktivitas


fisik siswa kelas empat dan lima dari tiga sekolah di Sekolah Dasar desa Butuh
cenderung sedang frekuensi intensitas aktivitas fisiknya. Siswa di SD Butuh aktivitas
fisiknya dinilai sudah cukup baik dikarenakan dilihat dari hasil penelitian
menyebutkan bahwa aktivitas fisik mereka sedang dibandingkan dengan mayoritas
anak gemuk yang cenderung makan banyak dan aktivitas fisiknya ringan.

Saran

Saran untuk sekolah agar memberikan opsi kegiatan aktivitas ekstrakulikuler


yang beragam agar siswa tertarik untuk melakukan aktifitas fisik sebagai misalkan
mengadakan kegiatan ektrakulikuler di hari sabtu setelah jam pelajaran seperti
ekstrakulikuler outbond, beladiri, sepakbola, volly, permainan tradisional dan
sebagainya, serta sekolah berperan serta dalam menjaga pola makan siswa seperti
halnya pelarangan penjual jajanan untuk menjajakan panganannya di sekitaran
sekolah dengan mengganti memberikan snack sehat yang beragam bagi siswa siswa
SD, memberikan fasilitas permainan seperti gambar garis petak untuk permainan
tradisional engklek dan sebagainya. Saran untuk orang tua agar lebih jeli
memberikan fasilitas untuk anaknya, tidak memberikan fasilitas gadget sebelum
tepat waktunya, memberikan contoh untuk hidup sehat pada anak seperti mengajak
jogging dipagi maupun sore hari, mengatur pola makan anak. Saran untuk siswa agar
mematuhi segala kehendak sekolah maupun orangtua, sehingga dapat menurunkan
resiko kegemukan atau obesitas pada anak.
8

DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta; 2010.


2. Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta; 2013.
3. Riswanti I. Media Buletin Dan Seni Mural Dalam Upaya Meningkatkan
Pengetahuan Tentang Obesitas Journal of Health Education. 2016;1(1):62–70.
Available from:
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jhealthedu/%0AMEDIA
4. Bidjuni Hendro, Rompas Sefti BMI. Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian
Obesitas Pada Anak Usia 8-10 Tahun Di SD Katolik 03 Frater Don Bosko
Manado; 2017.
5. Aprilia A. Obesitas pada Anak Sekolah Dasar. 2015;4(7):45–8.
6. Silvano K H, Darmono SS AMT. Hubungan Tingkat Konsumsi dan aktivitas
fisik dengan IMT ( Index Massa Tubuh ). 2010;1(2):49–53.
7. Sugiratama I W, Wiyawan I G N S AIGK. Gambaran IMT (Indeks Massa
Tubuh) Kategori Berat Badan Lebih Dan Obesitas Pada Maasyarakat Banjar
Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. 2015;1–15.
8. Anggelia D A KN. Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Indeks Massa Tubuh
Siswa Late Adolescenes. J Terap Ilmu Keolahragaan. 2017; (1):227–34.
9. Kowalski, K., Crocker, P., & Donen, R. The Physical Activity Questionnaire
for Older Children (PAQ-C) and Adolescents (PAQ-A) Manual. College of
Kinesiology, University of Saskatchewan; 2004.
10. Ripin. Minat Siswa Dalam Mengikuti Proses Pembelajaran Permainan Bola
Basket Di SMP Negeri 16 Pontianak. Program Studi Pendidikan Jasmani
Kesehatan Dan Rekreasi Jurusan Ilmu Keolahragaan. Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak; 2013.
11. Ermona NDN, Wirtjamadi Bambang. Hubungan Aktivitas Fisik Dan Asupan
Gizi Lebih Pada Anak Usia Sekolah Dasar Negeri 01 Ketabang Kota
Surabaya. Open access under CC BY - SA license. Received 25-1-2018,
Published online: 12-3-2018. DOI : 10.2473/amnt.v2.i1.2018.97-105.
9

Lampiran.
Lampiran 1. Surat ijin penelitian
10
11
12

Lampiran 2. Informed Consent

FORMULIR PERSETUJUAN PENELITIAN


(Informed Consent)

Saya yang bernama Arya Mahendra Aji Nugroho, mahasiswa Pendidikan


Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Kristen Satya Wacana, dan saat ini sedang melakukan penelitian untuk
digunakan sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan
aktivitas fisik yang dilakukan oleh siswa dengan kategori IMT gemuk pada 3
Sekolah Dasar di Desa Butuh, Tengaran.

Mohon kesediaan saudara untuk mengisi kuesioner dengan jujur dan apa
adanya, dan juga ketersediaannya untuk diizinkan melakukan pengukuran Indeks
Massa Tubuh (berat badan dan tinggi badan). Jika saudara bersedia. Silahkan
menandatangani persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan saudara.

Setelah saudara memahami penjelasan tersebut, dengan penuh kesadaran dan


tanpa paksaan dari siapapun bersedia ikut serta dalam penelitian ini dalam kondisi:

a. Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya dan
hanya dipergunakan untuk kepentingan ilmiah.
b. Saudara berhak untuk memutuskan keluar/tidak berpartisipasi lagi dalam
penelitian ini tanpa harus menyampaikan alasan apapun. Jika ada hal yang
kurang dipahami saudara, dapat bertanya langsung kepada peneliti.

Atas perhatian dan kesediaan saudara menjadi partisipan dalam penelitian ini,
saya ucapkan terimakasih.

Desa Butuh, 24 Juli 2018

Responden Peneliti

( ) ( Arya Mahendra Aji Nugroho )


13

Lampiran 3. Identitas Responden

I. Identifikasi Responden
1. Nama Lengkap :
2. Tempat Tanggal Lahir:
3. Usia :
4. Jenis Kelamin :
5. Alamat :

II. Pengukuran Indeks Massa Tubuh


No Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
1 Berat Badan
2 Tinggi Badan
3 Indeks Massa Tubuh ( IMT )

Klasifikasi Indeks Massa Tubuh (IMT) (kg/ m2)


Kurus IMT < 18,5
Normal IMT ≥ 18,5 - < 25,9
Berat Badan Lebih IMT ≥ 25,0 - < 27
Obesitas IMT ≥ 27
14

Lampiran 4. Aktivitas Fisik

Physical Activity questionnaire (sekolah dasar)

Nama : Umur :

Jenis Kelamin : laki-laki ( ) / perempuan ( ) Kelas :

Saya mencoba untuk mengetahui tentang tingkat aktivitas fisik Anda dari 7
hari terakhir (satu minggu terakhir). Ini termasuk olahraga atau pekerjaan yang
membuat anda berkeringat atau membuat kaki anda merasa lelah, atau permainan
yang membuat anda bernafas dengan keras seperti lompat tali, berlari, memanjat, dan
lainnya.

Ingat:
1. Tidak ada jawaban benar dan salah – ( ini bukan ujian ).
2. Tolong jawab semua pertanyaan sejujur dan seakurat mungkin – ( ini sangat
penting ).

1. Aktivitas fisik di waktu luang anda: Sudahkah anda melakukan kegiatan berikut
dalam 7 hari terakhir (minggu lalu)? jika iya, berapa kali ( berilah tanda √ pada
kolom tersebut )

No Aktivitas Fisik Tidak pernah 1-2 kali 3-4 kali 5-6 kali 7 kali atau
lebih
1 Lompat tali
2 Berjalan
3 Bersepeda
4 Jogging atau berlari
5 Senam
6 Berenang
7 Kasti
8 Menari
9 Sepakbola
10 Bulu tangkis
11 Voli
12 Basket
13 Egrang
14 Gobak sodor
15 Kelereng
16 Petak umpet
17 Boi boi an ( moi )
18 Engklek / sundamanda
Lain lain, sebutkan ?
19
20

2. Dalam 7 hari terakhir, selama kelas pendidikan jasmani, seberapa sering anda
sangat aktif (bermain dengan serius, berlari, melompat, melempar)? (pilih satu
saja, berilah tanda √ pada kolom tersebut ).

a. Saya tidak berolahraga


15

b. Hampir tidak pernah


c. Terkadang
d. Cukup sering
e. Selalu

3. Dalam 7 hari terakhir, apa yang paling sering anda lakukan saat istirahat?. (pilih
satu saja, berilah tanda √ pada kolom tersebut).

a. Duduk (berbicara, membaca, mengerjakan pekerjaan sekolah)


b. Berdiri di sekitar atau berjalan sekitar
c. Berlari atau bermain sebentar ( kurang dari 5 menit)
d. Berlari atau bermain agak lama ( lebih dari 5 menit )
e. Berlari dan bermain hampir sepanjang waktu

4. Dalam 7 hari terakhir, apa yang biasa anda lakukan saat makan siang (selain
makan siang)? (pilih satu saja, berilah tanda √ pada kolom tersebut).

a. Duduk (berbicara, membaca, mengerjakan pekerjaan sekolah)


b. Berdiri di sekitar atau berjalan sekitar
c. Berlari atau bermain sebentar ( kurang dari 10 menit)
d. Berlari atau bermain agak lama ( lebih dari 10 menit)
e. Berlari dan bermain hampir sepanjang waktu

5. Dalam 7 hari terakhir, setelah sepulang sekolah, berapa hari anda melakukan
olahraga, menari, atau bermain game di mana anda sangat aktif? (pilih satu saja,
berilah tanda √ pada kolom tersebut).

a. Tidak pernah
b. 1 kali dalam seminggu
c. 2 atau 3 dalam seminggu
d. 4 kali dalam seminggu
e. 5 kali dalam seminggu

6. Dalam 7 hari terakhir, pada sore hari, berapa hari anda melakukan olahraga,
menari, atau bermain game di mana anda sangat aktif? (pilih satu saja, berilah
tanda √ pada kolom tersebut).

a. Tidak pernah
b. 1 kali dalam seminggu
c. 2 atau 3 dalam seminggu
d. 4 atau 5 kali dalam seminggu
e. 6 atau 7 kali dalam seminggu

7. Pada akhir pekan lalu, berapa kali anda melakukan olahraga, menari, atau bermain
game di mana anda sangat aktif? (pilih satu saja, berilah tanda √ pada kolom
tersebut).

a. Tidak pernah
b. 1 kali dalam seminggu
c. 2 - 3 dalam seminggu
d. 4 - 5 dalam seminggu
e. 6 kali atau lebih
16

8. Manakah dari berikut ini yang menggambarkan anda selama 7 hari terakhir? Baca
kelima pernyataan sebelum memutuskan satu jawaban yang menggambarkan
Anda?

a. Semua atau sebagian besar waktu luang saya dihabiskan untuk


melakukan hal-hal yang melibatkan sedikit usaha fisik
b. Saya kadang-kadang (1-2 kali seminggu) melakukan aktivitas fisik di
waktu senggang saya (misalnya bermain olahraga, berlari, berenang,
bersepeda, melakukan senam)
c. Saya sering (3-4 kali seminggu) melakukan aktivitas fisik di waktu luang
saya
d. Saya cukup sering (5-6 kali seminggu) melakukan aktivitas fisik di waktu
luang saya
e. Saya sangat sering (7 atau lebih dalam seminggu) melakukan aktivitas
fisik di waktu luang saya

9. Tandai seberapa sering anda melakukan aktivitas fisik (seperti bermain olahraga,
permainan, melakukan tarian, atau kegiatan fisik lainnya) untuk setiap hari,
minggu lalu.

Hari Tidak sedikit sedang Sering Sangat


pernah sering
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
minggu

10. Apakah Anda sakit minggu lalu, atau melakukan sesuatu mencegah anda tidak
melakukan aktivitas fisik normal anda? (pilih satu saja, berilah tanda √ pada
kolom tersebut).

Iya
Tidak
Jika iya, apa yang menghalangi anda dalam beraktivitas fisik?..............................
17

Lampiran 5. Letter Of Acceptance ( LOA )


18
19
20

Dokumentasi

Sekolah Dasar Negeri Butuh 01


21

Sekolah Dasar Negeri Butuh 02


22

SDIT Nurul Islam Tengaran


23
24

Anda mungkin juga menyukai