Oleh:
MARIAMA RESTI PUSPANINGRUM
NomorIndukMahasiswa : PO.71.31.0.17.057
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Motto :
iii
PANITIA SIDANG UJIAN
iv
PANITIA SIDANG UJIAN
UJIAN AKHIR PROGRAM
v
ABSTRAK
Kepustakaan : 44 (1998-2019)
vi
ABSTRACT
Literature : 44 (1998-2019)
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas
Akhir yang berjudul “Studi Literatur Gambaran Kebiasaan Jajan, Perilaku
Pemilihan Makanan Jajan dan Asupan Zat Gizi Makro dengan Status Gizi
pada Anak Sekolah Dasar” Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan
Pendidikan Diploma III (tiga) Kesehatan Bidang Gizi.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya pada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan
kepada penulis untuk dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini,
antara lain:
1. Bapak Muhamad Taswin, S.Si, Apt,MM, M.Kes. selaku Direktur Utama
Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang.
2. Ibu Susyani, S.SiT, M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Palembang.
3. Bapak Muzakar, SST, M.PH. selaku Ketua Prodi DIII Gizi Poltekkes
Kemenkes Palembang.
4. Ibu Hana Yuniarti, SKM, M.Kes selaku Pembimbing Utama yang
sudah memberikan masukan, arahan, bimbingan, saran serta banyak
meluangkan waktunya untuk membantu penulisdalam penyusunan
Laporan Tugas Akhir ini.
5. Bapak Muzakar, SST, M.PH selaku Pembimbing Pendamping yang
sudah memberikan masukan, arahan, bimbingan, saran serta banyak
meluangkan waktunya untuk membantu penulisdalam penyusunan
Laporan Tugas Akhir ini.
6. Bapak Podojoyo, SKM, M.Kes selaku Penguji 1 yang telah bersedia
memberikan ilmu, kritik, saran, motivasidan meluangkan waktunya
dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini.
viii
7. Bapak Eddy Susanto, SKM, M.Kes selaku Penguji 2 yang telah
bersedia memberikan ilmu, kritik, saran, motivasidan meluangkan
waktunya dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini.
8. Seluruh dosen dan staf Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes
Palembang, atas dukungan dan bekal ilmu yang telah diberikan.
9. Kedua orang tua saya yang mengizinkan saya untuk memilih dan
melanjutkan pendidikan di Poltekkes Jurusan Gizi serta yang tidak
henti-hentinya mencurahkan kasih dan sayang serta selalu
memberikan dukungan dan semangat baik moril maupun spiritual
dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
10. Saudara-saudariku (mbak Fia, dek Wulan, dek Zahra dan dek Aryo)
yang selalu memberikan semangat, mendukung serta menghibur
dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
11. Teman-teman dan sahabat-sahabat di gizi yang masih bertahan untuk
bersama di kampus ini selama 3 tahun.
Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih
jauh dari kesan sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun bagi kesempurnaan penelitian
selanjutnya.Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
BAB Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................. ii
PANITIA SIDANG LAPORAN TUGAS AKHIR .................................... iii
PANITIA SIDANG UJIAN AKHIR PROGRAM .................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................ v
ABSTRACT.......................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................................ vii
DAFTAR ISI ........................................................................................ ix
DAFTAR TABEL .................................................................................. xi
DAFTAR BAGAN ................................................................................ xii
x
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 21
A. Desain Penelitian .................................................................... 21
B. Data Penelitian ........................................................................ 21
C. Batasan Istilah ......................................................................... 23
D. Etika Penelitian........................................................................ 24
LAMPIRAN ......................................................................................... 51
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Klasifikasi Status Gizi BB/TB ................................................. 10
2. Angka Kecukupan Gizi .......................................................... 16
3. Kriteria Inklusi Penelitian ....................................................... 23
4. Tabel Review Literatur 1 ........................................................ 25
5. Tabel Review Literatur 2 ........................................................ 27
6. Tabel Review Literatur 3 ........................................................ 29
7. Tabel Review Literatur 4 ........................................................ 32
8. Tabel Review Literatur 5 ........................................................ 34
9. Tabel Review Literatur 6 ........................................................ 36
10. Tabel Review Literatur 7 ........................................................ 38
xii
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
1. Kerangka Teori ...................................................................... 20
2. Alur Literatur Review .............................................................. 22
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suharjo (2006) menyatakan bahwa sekolah dasar pada
dasarnya merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan
program pendidikan enam tahun bagi anakanak usia 6-12 tahun. Hal ini
juga diungkapkan Fuad Ihsan (2008) bahwa sekolah dasar ditempuh
selama 6 tahun.
Asupan zat gizi makanan jajanan pada anak menjadi salah satu
hal yang memengaruhi keadaan gizi anak. Makanan jajanan dapat
memberikan kontribusi zat gizi dalam tubuh yaitu berkisar antara 10-
20% dan yang didapat dari makanan jajanan adalah energi 26,8%,
protein 25,5%, lemak 32,5% dan karbohidrat 25,5% terhadap konsumsi
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, masih tingginya
prevalensi anak usia sekolah dasar dengan status gizi kurus 6,7%,
sangat kurus 3,5%, gemuk 8%, dan masih rendahnya tingkat
pengetahuan dalam perilaku pemilihan makanan jajan yang baik
57,3% (Nurul 2017), 54,5% (Febry, 2006). Maka dari itu memberikan
dasar bagi peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian tentang
“Studi Literatur Gambaran Kebiasaan Jajan, Perilaku Pemilihan
Makanan Jajan dan Asupan Zat Gizi Makro dengan Status Gizi pada
Anak Sekolah Dasar”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diperolehnya informasi gambaran mengkonsumsimakanan
jajanan yang sering dikonsumsi, perilaku dalam pemilihan makanan
5
jajan dan asupan zat gizi makro (E, P, L, dan KH) dengan status
gizi siswa Sekolah Dasar.
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi penelitian/artikel implementasi kebiasaan
konsumsi jajan, perilaku dalam pemilihan makanan jajan dan
asupan zat gizi makro dengan status gizi.
b. Menganalisis hasil penelitian/artikel implementasi kebiasaan
konsumsi jajan, perilaku dalam pemilihan makanan jajan dan
asupan zat gizi makro dengan status gizi.
c. Dirumuskannya rekomendasi hasil penelitian/artikel tentang
kebiasaan konsumsi jajan, perilaku dalam pemilihan
makanan jajan dan asupan zat gizi makro dengan status gizi.
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan khususnya mengenai status gizi anak
yang dipengaruhi oleh jenis makanan jajan, frekuensi jajan, perilaku
dalam pemilihan makanan jajan dan asupan zat gizi makro.
b. Bagi Institusi
Dapat menambah referensi dibidang kajian gizi masyarakat
khususnya mengenai jenis makanan jajan, frekuensi jajan, perilaku
dalam pemilihan makanan jajan dan asupan zat gizi makro pada
anak sekolah dasar dan dapat dijadikan sebagai bahan penelitian
selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Pengertian Anak Usia Sekolah Dasar
Menurut WHO (World Health Organization) anak usia sekolah
ialah golongan anak yang berusia antara 7-15 tahun, sedangkan di
Indonesia lazimnya anak yang berusia 7-12 tahun. Masa anak usia
sekolah adalah masa tenang atau masa latent dimana apa yang
telah terjadi dan dipupuk pada masa-masa sebelumnya akan
berlangsung terus untuk masa-masa selanjutnya. Tahap usia ini
disebut juga sebagai usia kelompok dimana anak mulai
mengalihkan perhatian dan hubungan intim dalam keluarga
kerjasama antar teman dan sikap-sikap terhadap kerja atau belajar
(Gunarsa, 2008).
7
8
2. Status Gizi
a. Pengertian Status Gizi
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan
dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture
dalam bentuk variabel tertentu (Supariasa, Bakri, & Fajar, 2012).
3. Klinis
Pemeriksaan klinis merupakan metode yang sangat
penting dimana untuk menilai status gizi masyarakat.Metode ini
umumnya digunakan untuk survey klinis secara cepat.Survei ini
dirancang untuk mendeteksi secara cepat tandatanda klinis
umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi.Selain itu
metode ini digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi
dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda dan gejala
penyakit (Supariasa, 2016).
4. Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan
specimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada
berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan
antara lain: darah, urine, tinja, juga beberapa jaringan tubuh
seperti hati dan otot. Metode ini digunakan sebagai suatu
peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi
yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik,
maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk
menentukan kekurangan gizi yang spesifik (Supariasa, 2016).
5. Biofisik
Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode
penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi
(kususnya jaringan) dan melihat pertumbuhan struktur dari
jaringan.Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu
seperti kejadian buta senja epidemic (epidemic of right
blindness).Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap
(Supariasa, Bakri, & Fajar, 2012).
2. Statistik vital
Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah
dengan menganalisis data beberapa statistic kesehatan seperti
angka kematian berdasarkan umur penggunaanya
dipertimbangkan sebagi bagian dari indicator tidak langsung
pengukuran status gizi masyarakat (Supariasa, 2016).
3. Faktor ekologi
Malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagi hasil
interaksi beberapa factor fisik, biologis dan lingkungan
budaya.Dimana jumlah makanan yang tersedai tergantung
pada keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi,
dll.Pengukuran factor ekologi dipandang sangat penting untuk
mengetahui 10 penyebab malnutrisi di suatu masyarakat
sebagaidasar dalam program intervensi gizi (Supariasa, 2016).
3. Kebiasaan Jajan
Anak sekolah dasar mengalami pertumbuhan dan perkembangan
secara fisik dan mental yang sangat diperlukan untuk menunjang
kehidupannya di masa datang.Guna mendukung keadaan tersebut,
anak sekolah dasar harus sehat dan jauh dari gangguan kesehatan
terutama masalah gizi. Pada usia seperti ini anak sangat suka
mengonsumsi jajanan, sehingga mereka menolak untuk makan pagi di
rumah dan lebih memilih membeli makanan jajanan di sekolah maupun
di luar sekolah. Saat ini beragam jenis makanan jajanan anak sekolah
dasar yang dijual di lingkungan sekolah terutama di kantin yang dapat
menarik perhatian anak usia sekolah (Paratmanitya & Aprilia, 2016).
karena aktivitas fisik di sekolah yang sangat tinggi (apalagi bagi anak
yang tidak sarapan pagi), pengenalan berbagai jenis makanan jajanan
akan menumbuhkan kebiasaam penganekaragaman pangan sejak
kecil, memberikan perasaan meningkatkan gengsi anak di mata teman-
teman di sekolah (Devi, 2012).
Tabel 2
Angka Kecukupan Gizi Makro Rata-Rata yang Dianjurkan (Per Orang
Per Hari) Anak Umur 7-12 Tahun
Golongan Umur Berat Tinggi Energi Protein Lemak KH
(kg) (cm) (Kkal) (g) (g) (g)
7-9 tahun 27 130 1650 40 55 250
10-12 tahun (anaklaki-laki) 34 142 2000 50 65 300
10-12 tahun (anak 36 145 1900 55 65 280
perempuan)
Sumber: Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019
a. Energi
Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup,
menunjang pertumbuhan, dan melakukan aktivitas fisik.Energi
diperoleh dari karbohidrat, protein, dan lemak yang ada dalam
bahan makanan.Kandungan karbohidrat, lemak, dan protein
suatu bahan makanan menentukan nilai energinya (Almatsier,
2010).
b. Protein
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan
bagian terbesar tubuh sesudah air. Protein adalah molekul makro
yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa
juta. Protein terdiri atas rantairantai panjang asam amino, yang
terikat satu sama lain dalam ikatan peptida (Almatsier, 2010).
c. Lemak
Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas
unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen yang mempunyai sifat
dapat larut dalam zat-zat pelarut tertentu (zat pelarut lemak), seperti
petroleum benzene, ester (Sediaoetama, 2010).
WHO (1990), menganjurkan konsumsi lemak sebanyak 20-
30% kebutuhan energi total dianggap baik untuk kesehatan. Diantara
lemak yang dikonsumsi sehari dianjurkan paling banyak 8% dari
kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh dan 3-7% dari lemak
tidak jenuh-ganda (Almatsier, 2009).
Klasifikasi tingkat kecukupan lemak (AKG, 2019) sebagai berikut :
1. Baik, jika ≥ 80% AKG
2. Kurang, jika ≤ 80% AKG
a.7-9 tahun : 55 gr (44 gr)
b.10-12 tahun (laki-laki) : 65 gr (52 gr)
c.10-12 tahun (perempuan) : 65 gr 52 gr)
d. Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom,
karbon, hidrogen dan oksigen.Karbohidrat atau hidrat arang adalah
zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil energi, dimana
setiap gramnya menghasilkan 4 kalori (Hutagalung, 2004).
Karbohidrat merupakan salah satu dari tiga golongan utama
“makro-nutrien”. Karbohidrat adalah senyawa organik yang terdapat
pada tanaman mengandung unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O) dengan perbandingan 2 : 1 (Irianto, 2014).
Menurut Irianto (2014), klasifikasi karbohidrat terdiri dari :
1. Monosakarida : Glukosa (dekstrosa), fruktosa (gula
buah), dan galaktosa.
19
B. Kerangka Teori
“Studi Literatur Gambaran Kebiasaan Jajan, Perilaku Pemilihan Makanan
Jajan dan Asupan Zat Gizi Makro Dengan Status Gizi Siswa Sekolah
Dasar”
Pengetahuan
Sikap
Perilaku
A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian naratif studi literatur yang
menggambarkan Gambaran Kebiasaan Jajan, Perilaku dalam
Pemilihan Makanan Jajan dan Asupan Zat Gizi Makro dengan
Status Gizi Anak Sekolah Dasar. Studi literatur ini dimaksudkan
untuk mengungkapkan berbagai teori-teori yang relevan dengan
permasalahan yang sedang diteliti. Teknik ini dilakukan dengan
cara membaca, mempelajari dan mengkaji literatur-literatur yang
berhubungan dengan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
status gizi anak sekolah dasar.
B. Data Penelitian
Pada penelitian ini data yang digunakan adalah beberapa
jurnal yang didapatkan dari jurnal literatur review yang berisikan
tentang kebiasaan jajan, perilaku dalam pemilihan makanan jajan
dan asupan zat gizi makro dengan status gizi anak sekolah dasar.
Adapun kriteria pengumpulan jurnal sebagai berikut:
1. Tahun sumber literatur yang diambil mulai dari tahun 2015
sampai dengan tahun 2020, dengan menetapkan kata kunci
yaitu kebiasaan jajan, perilaku dalam pemilihan jajan, asupan
zat gizi makro, anak sekolah dasar, status gizi kurus.
2. Strategi dalam pengumpulan berbagai jurnal literatur dengan
menggunakan situs jurnal yang sudah terakreditasi.
3. Cara penulisan yang efektif untuk setting jurnal dengan
memasukkan kata kunci sesuai dengan judul penulisan dan
melakukan penelusuran berdasarkan advance search dengan
penambahan notasi and/or atau menambahkan simbol + pada
google scholar.
21
22
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Konsep Tualisasi
Analisis Data
Tabel 3
Kriteria Inklusi Penelitian
Kriteria Inklusi
C. Batasan Istilah
Batasan istilah yang digunakan adalah :
1. Kebiasaan jajan adalah seberapa sering siswa
mengkonsumsi makanan jajan per-harinya.
2. Perilaku dalam pemilihan makanan jajan adalah untuk
mengetahui bagaimana perilaku siswa dalam memilih
makanan jajanan terkait dengan pengetahuan, sikap dan
tindakan siswa.
3. Asupan energi adalah banyaknya energi dalam makanan
dan minuman yang dikonsumsi.
24
D. Etika Penelitian
Penelitian studi literatur ini mengimplementasiakan aspek
etik berupa penghargaan atas karya orang lain, atas hal ini peneliti
melakukan pencantuman sumber atas setiap kutipan baik langsung
maupun tidak langsung yang dilakukan peneliti. Penghindaraan
atas plagiatisme peneliti akan melakukan uji plagiarism setelah
laporan penelitian ini dibuat dan sebelum kegiatan ujian akhir
penelitian dilaksanakan. Implementasi aspek kejujuran dilakukan
peneliti dengan menyampaikan hasil studi dari sejumlah artikel
secara objektif, jujur dan tanpa kebohongan serta peneliti akan
melampirkan yang digunakan sebagai data hasil studi kasus.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pencarian literatur maka didapatkan 7 artikel
yang memenuhi beberapa kriteria. Artikel peneltian tersebut
mengidentifikasi kebiasaan jajan, perilaku dalam pemilihan makanan
jajan serta asupan zat gizi makro dengan status gizi siswa sekolah
dasar.
Tabel 4
Hasil Analisis Review Literatur Artikel 1
Artikel 1
Sumber Penelitian Google Scholar
Peneliti Nurul Iklima (2017)
Judul Penelitian Gambaran Pemilihan Makanan Jajanan pada Anak
Usia Sekolah Dasar
Tujuan penelitian Mendapatkan gambaran pemilihan jajanan pada
anak usia sekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN)
Babakan Sentral kota Bandung
25
26
Tabel 5
Hasil Analisis Review Literatur Artikel 2
Artikel 2
Tabel 6
Hasil Analisis Review Literatur Artikel 3
Artikel 3
Tabel 7
Hasil Analisis Review Literatur Artikel 4
Artikel 4
Tabel 8
Hasil Analisis Review Literatur Artikel 5
Artikel 5
di sekolah.
Saran Untuk orangtua dan pihak sekolah diharapkan untuk
lebih memperhatikan kebersihan dan kandungan
gizi jajanan yang biasa dikonsumsi oleh anak
sekolah, karena apa yang mereka makan akan
memengaruhi status gizi pada anak.
36
Tabel 9
Hasil Analisis Review Literatur Artikel 6
Artikel 6
Tabel 10
Hasil Analisis Review Literatur Artikel 7
Artikel 7
B. Pembahasan
Tabel diatas menunjukkan artikel penelitian memberikan
gambaran kebiasan jajan, perilaku dalam pemilihan makanan jajan
dan asupan zat gizi makro dengan status gizi siswa sekolah dasar :
status gizi normal dan sebesar 100% (14 anak) dengan status gizi
gemuk.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ratih M, tahun 2018
didapatkan hasil persentase kontribusi energi yang kurang
sebesar 66,6% (8 anak) dengan status gizi kurus, sebesar 16,7%
(2 anak) dengan status gizi normal dan sebesar 16,7% (2 anak)
dengan status gizi gemuk, sedangkan persentase kontribusi
energi yang baik dengan status gizi sebesar 7,4% (4 anak)
dengan status gizi kurus, sebesar 51,9% (28 anak) dengan status
gizi normal dan 40,7% (22 anak) dengan status gizi gemuk.
Makanan jajanan yang baik memberikan kontribusi terhadap
energi ≥20% terhadap keseluruhan energi anak sekolah dasar
dengan tujuan untuk menggantikan kontribusi terhadap asupan
anak di pagi hari apabila mereka tidak sarapan dirumah sebelum
berangkat ke sekolah. Namun, kualitas jajanan belum baik
dikarenakan jajanan umumnya tinggi energi, lemak namun rendah
protein. Disisi lain, terdapat penelitian yang menyatakan bahwa
kontribusi jajanan tidak melebihi anjuran.
Anak yang gemuk bahkan obesitas cenderung lebih tinggi
kontribusi jajannya dibandingkan anak yang kurus. Sebagian
besar jajanan yang ada di sekolah diolah secara digoreng. Hal ini
dapat menyebabkan terjadinya sumbangan yang tinggi pada
energi dan lemak. Anak dengan status gizi normal lebih menyukai
jajanan jenis kue, biskuit, minuman kemasan dan soda,
sedangkan anak dengan status gizi gemuk lebih menyukai jenis
makanan yang digoreng, minuman kemasan dan fastfood.
Kebiasaan mengonsumsi jajanan berhubungan dengan
peningkatan asupan energi dan signifikan terhadap berpengaruh
terhadap asupan energi.
Asupan energi diperoleh dari bahan makanan yang
mengandungkarbohidrat, lemak dan protein.Energi dibutuhkan
45
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan pencarian berbagai sumber jurnal/hasil
penelitian didaptkan 7 jurnal dari sumber Google Scholaryang
memiliki relevansi terhadap topikmasalah yang akan diteliti
terkait“Gambaran Kebisaan Jajan, Perilaku dalam Pemilihan
Makanan Jajan dan Asupan Zat Gizi Makro dengan Status Gizi
pada Siswa Sekolah Dasar” dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Dari ke-7 jurnal, ada 5 jurnal yang memiliki hubungan antara
mengonsumsi makanan jajan dengan status gizi siswa
sekolah dasar (BB/TB), dan ada 2 jurnal yang tidak memiliki
hubungan antara mengonsumsi makanan jajan dengan
status gizi siswa sekolah dasar.
2. Rata-rata siswa yang memiliki kebiasaan jajan yang sering
dengan status gizi normal sebesar 54,5%, sebesar 13%
dengan status gizi kurus dan sebesar 32,5% dengan status
gizi gemuk. Persentase rata-rata siswa yang memiliki
kebiasaan jajan yang jarang dengan status gizi normal
sebesar 12,1%, sebesar 87,9% dengan status gizi kurus.
Faktor yang mempengaruhinya adalah terkait makanan,
personal, sosial ekonomi, ketersediaan makanan di sekolah,
uang saku, kebiasaan tidak sarapan dirumah, ikut-ikutan
teman, mudahnya menjangkau/mendapat akses untuk
membeli jajanan, harga yang murah untuk dijangkau.
3. Sebanyak 56,25% masih kurang dalam pemilihan makanan
jajan (pengetahuan, sikap dan tindakan). Siswa/i masih
memilih dan membeli makanan jajan melihat dari aspek
warna yang menarik, makanan dan minuman yang manis-
48
49
B. SARAN
1. Para guru sebaiknya memberikan penyuluhan kepada siswa
terkait makanan jajan yang baik untuk dikonsumsi baik dari segi
kemasan, tampilan maupun rasa.
2. Pihak sekolah agar lebih mengawasi para pedagang terkait
kemasan yang digunakan agar tidak membahayakan siswa.
3. Para orang tua agar bisa lebih memantau sang anak dalam
memilih makanan jajan yang baik untuk menghindari anak
terkena gangguan kesehatan bahkan gangguan gizi.
4.Para penyedia jajan (pedagang) agar lebih mempertimbangkan
faktor-faktor yang bisa mempengaruhi anak untuk
mengkonsumsi makanan jajan.
DAFTAR PUSTAKA
Alatas, S.S.S. (2011). Status Gizi Anak Usia Sekolah (7-12 Tahun) Dan
Hubungannya Dengan Tingkat Asupan Kalsium Harian Di
Yayasan Kampung Kids Pejaten Jakarta Selatan Tahun 2009.
Jakarta. Available:
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314222S_Sarah%20Salim%
20S.%20Alatas.pdf.E.(Skripsi). (diakses : 5 Desember 2019)
51
52
Surakarta.Available:https://eprints.ums.ac.id/65904/ (diakses :
2 Januari 2020)
Noviani, K., Afifah, E., dan Astiti, D. (2016).Kebiasaan Jajan dan Pola
Makan serta Hubungannya dengan Status Gizi Anak Usia
Sekolah di SD Sonosewu Bantul Yogyakarta. Available:
http://www.ejournal.almaata.ac.id/index.php/IJND/article/view/
334/305 (diakses : 19 Januari 2020)
Proverawati, A dan Wati, E.K. (2012).Ilmu Gizi Untuk Keperawatan & Gizi
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Available
:http://eprints.ums.ac.id/34389/15/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf(
diakses : 10 Desember 2019)
55
Snell, R.S. (2006). Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Edisi Ke-
6. EGC: Jakarta.