Anda di halaman 1dari 3

Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQ-C)

Secara umum, perhitungan skor kuesioner PAQ-C dimulai dengan memberikan skor setiap aktivitas
sebesar 1 sampai 5 untuk setiap butir (kecuali pertanyaan nomor 10). Pertanyaan Nomor (1), akan
diberikan skor 1 saat partisipan menjawab “tidak”, skor 2 saat partisipan menjawab “1-2”, skor 3 saat
partisipan menjawab “3-4”, skor 4 saat partisipan menjawab “5 -6”, dan skor 5 saat partisipan
menjawab “7 kali atau lebih”. Setelah didapatkan skor untuk m asing-masing butir di pertanyaan
nomor 1, hitung nilai rata-rata dari pertanyaan nomor 1 agar didapatkan skor komposit dari
pertanyaan nomor (1).

Perhitungan untuk pertanyaan nomor (2) hingga (8) dilakukan dengan memberikan skor 1 jika
partisipan memilih tingkat aktivitas paling rendah dan seterusnya hingga skor 5 untuk tingkat aktivitas
paling berat. Kemudian untuk pertanyaan nomor (9), skor 1 diberikan jika partisipan memilih “tidak
pernah” dan seterusnya hingga skor 5 untuk pilihan “selalu”. Setelah dida patkan skor untuk masing-
masing butir di pertanyaan nomor (9), hitung nilai rata-rata dari pertanyaan nomor (9) agar didapatkan
skor komposit dari pertanyaan nomor (9). Setelah itu, pertanyaan nomor (10) tidak diikutsertakan
dalam perhitungan kumulatif skor dalam kuesioner ini tetapi dapat digunakan untuk mengidentifikasi
murid yang memiliki aktivitas kurang di minggu sebelum pengisian kuesioner ini beserta alasannya.

Perhitungan final untuk kuesioner PAQ-C dilakukan dengan menjumlahkan nilai dari 9 pertanyaan
(nomor 1-9), kemudian setelah dijumlahkan diambil nilai rata-rata dari 9 pertanyaan tersebut. Nilai
yang didapatkan kemudian diklasifikasikan, nilai 1 menandakan aktivitas fisik yang dilakukan rendah
dan seterusnya hingga nilai 5 berarti aktivitas fisik yang dilakukan tinggi.

Physical Activity Questionnaire for Adolescents (PAQ-A)

Secara umum, perhitungan skor kuesioner PAQ-A dimulai dengan memberikan skor setiap aktivitas
sebesar 1 sampai 5 untuk setiap butir (kecuali pertanyaan nomor 10). Pertanyaan Nomor (1), akan
diberikan skor 1 saat partisipan menjawab “tidak”, skor 2 saat partisipan menjawab “1-2”, skor 3 saat
partisipan menjawab “3-4”, skor 4 saat partisipan menjawab “5 -6”, dan skor 5 saat partisipan
menjawab “7 kali atau lebih”. Setelah didapat kan skor untuk masing-masing butir di pertanyaan
nomor 1, hitung nilai rata-rata dari pertanyaan nomor 1 agar didapatkan skor komposit dari
pertanyaan nomor (1).

Perhitungan untuk pertanyaan nomor (2) hingga (7) dilakukan dengan memberikan skor 1 jika
partisipan memilih tingkat aktivitas paling rendah dan seterusnya hingga skor 5 untuk tingkat aktivitas
paling berat. Kemudian untuk pertanyaan nomor (8), skor 1 diberikan jika partisipan memilih “tidak
pernah” dan seterusnya hingga skor 5 untuk pilihan “selalu”. Setelah didapatkan skor untuk masing -
masing butir di pertanyaan nomor (8), hitung nilai rata-rata dari pertanyaan nomor (8) agar didapatkan
skor komposit dari pertanyaan nomor (8). Setelah itu, pertanyaan nomor (9) tidak diikutsertakan
dalam perhitungan kumulatif skor dalam kuesioner ini, tetapi dapat digunakan untuk mengidentifikasi
murid yang memiliki aktivitas kurang di minggu sebelum pengisian kuesioner ini beserta alasannya.

Perhitungan final untuk kuesioner PAQ-A dilakukan dengan menjumlahkan nilai dari 8 pertanyaan
(nomor 1-8), kemudian setelah dijumlahkan diambil nilai rata-rata dari 8 pertanyaan tersebut. Nilai
yang didapatkan kemudian diklasifikasikan, nilai 1 menandakan aktivitas fisik yang dilakukan rendah
dan seterusnya hingga nilai 5 berarti aktivitas fisik yang dilakukan tinggi.
Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ)

Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) merupakan instrumen yang mengukur aktivitas fisik
yang dikembangkan oleh WHO. GPAQ terdiri dari 16 pertanyaan yang menilai aktivitas fisik dari tiga
dimensi, yakni: aktivitas fisik saat bekerja, aktivitas berpindah atau perjalanan dari satu tempat ke
tempat lain, dan aktivitas rekreasi termasuk didalamnya gaya hidup kurang gerak (sedentary
behaviour). Pertanyaan nomor satu hingga enam mengenai aktivitas fisik saat bekerja, pertanyaan
nomor tujuh sampai sembilan terkait aktivitas berpindah dari satu tempat ke tempat lain, pertanyaan
nomor 10 sampai 15 tentang aktivitas rekreasi, dan pertanyaan nomor 16 tentang gaya hidup kurang
gerak. Hasil instrumen GPAQ akan diklasifikasikan menggunakan Metabolic Equivalents (MET). MET
adalah rasio laju metabolisme seseorang saat bekerja dengan saat beristirahat. Dalam perhitungannya
pada instrumen GPAQ, total aktivitas fisik dihitung dalam satuan MET menit/minggu dan
dikategorikan menjadi tiga tingkat aktivitas fisik, yakni: aktivitas berat, sedang, dan ringan.

Rumus total aktivitas fisik (MET menit per minggu

[(P2 * P3 * 8) + (P5 * P6 * 4) + (P8 * P9 * 4) + (P11 * P12 * 8) + (P14 * P15* 4)]

Aktivitas berat dikategorikan jika seseorang melakukan aktivitas berat minimal tiga hari dengan
intensitas minimal 1500 MET menit/minggu atau melakukan kombinasi aktvitas fisik yang berat,
sedang, dan berjalan dalam tujuh hari dengan intensitas minimal 3000 MET menit/minggu. Kategori
selanjutnya yakni aktivitas sedang yang ditandai dengan aktivitas berat yang dilakukan minimal 20
menit per hari selama lebih dari sama dengan tiga hari, atau melakukan aktivitas sedang selama lebih
dari sama dengan lima hari atau berjalan minimal 30 menit per hari, atau seseorang tersebut
melakukan kombinasi aktivitas berat, sedang, dan berjalan dalam lima hari atau lebih dengan
intensitas minimal lsebesar 600 MET menit per minggu. Kategori terakhir yaitu aktivitas rendah yang
diklasifikasikan jika tidak memenuhi kriteria aktivitas berat atau sedang yang telah dijelaskan.
Manfaat Aktivitas Fisik Pada Kebugaran Remaja

Konten Sumber
Aktivitas fisik yang tinggi pada remaja membawa beberapa Karel Fromel 1,2, Michal Kudlacek 1,*, Dorota Groffik 2 ,
manfaat termasuk peningkatan kondisi secara mental dan Zbynek Svozil 1 , Adam Simunek 1 and Wieslaw Garbaciak
penurunan risiko penyakit kardiometabolik. Aktivitas fisik di Promoting Healthy Lifestyle and Well-Being in Adolescents
luar ruangan juga membawa perbedaan dibandingkan through Outdoor Physical Activity
aktivitas fisik biasa karena faktor lingkungan yang alami Int. J. Environ. Res. Public Health 2017 , 14(5),
membawa dampak pada kesehatan mental dan sosial 533; https://doi.org/10.3390/ijerph14050533
Aktivitas fisik yang dilakukan di waktu senggang memiliki Jonatan R. Ruiz PhD, Francisco B. Ortega PhD, Ruth
dampak positif terhadap kesehatan otak dan mencegah Castillo BSc, Miguel Martín-Matillas PhD, Lydia KwakPhD,
penurunan fungsi kognitif saat dewasa. Hasil penelitian ini German Vicente-Rodríguez PhD, Jose Noriega PhD, Pablo
menunjukkan bahwa remaja yang melakukan aktivitas fisik
Tercedor PhD, Michael Sjöström MD, PhD, dan Luis A.
mengalami peningkatan perkembangan kognitif yang
Moreno MD, PhD
signifikan dibandingkan dengan remaja yang tidak
melakukan aktivitas fisik.
Physical Activity, Fitness, Weight Status, and Cognitive
Performance in Adolescents

Journal of Pediatrics, The, 2010-12-01, Volume 157, Issue 6,


Pages 917-922.e5

Aktivitas fisik tingkat tinggi berkaitan dengan kesehatan Jorge Marin-Puyalto, Jarek Mäestu, Alba Gómez-Cabello,
tulang pada remaja laki-laki. Hal ini dikarenakan Evelin Lätt, Liina Remmel, Priit Purge, German Vicente-
osteogenesis optimal terjadi pada remaja yang melakukan Rodríguez, Jaak Jürimäe
aktivitas fisik berat minimal 15 menit.
Frequency and duration of vigorous physical activity bouts
are associated with adolescent boys' bone mineral status: A
cross-sectional study

Bone 120 (2019) 141 –147


Aktivitas fisik yang dilakukan oleh remaja memiliki beberapa WHO. Global Strategy on Diet, Physical Activity and Health.
dampak positif pada perkembangan sistem tubuh remaja. Physical Activity and Young People
(2015)
Beberapa dampak tersebut antara lain perkembangan
sistem kardiovaskular (jatung dan paru-paru), dan jaringan www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_young_people/en/
muskuloskeletal (tulang, otot, dan sendi) yang optimal.
Selain itu, aktivitas fisik juga meningkatkan kemampuan
neuromuskular tubuh yakni koordinasi dan kontrol
terhadap pergerakan tubuh. Berat badan juga dapat terjaga
dalam rentang yang normal dengan aktivitas fisik yang
dilakukan oleh remaja

Anda mungkin juga menyukai