“Mikosis Dalam”
Disusun Oleh :
Afaf Aufa Rofifah (P21335120001)
Aldyth Zahra (P21335120003)
Annisa Rahayu (P21335120005)
Bryan Novianjaya Putra (P21335120007)
Dalam penyusunan makalah ini tentunya tak sedikit hambatan yang kami hadapi. Akan
tetapi hambatan itu berhasil kami atasi berkat semangat, kerja keras, doa dan bimbingan dosen
kami yakni Ibu Dr. Dra. Syarifah MEJ, MBiomed, Ibu Dr. Dra Tjiptorini, M.Kes., Desembra
Lisa, S.Pd, M.Pd., dan Ibu Pucheu Dyah Ayu Intan M. (Pr.).
Dengan disusunnya makalah ini kami harap dapat memberikan pengetahuan baru bagi
para pembaca mengenai mikosis dalam. Makalah ini kami susun berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber informasi, referensi, jurnal, dan berita.
Kami harap makalah ini dapat memperikan ilmu yang bermanfaat dan dapat
memperluas ilmu para pembaca, khususnya mahasiswa/I Politeknik Kesehatan Kemenkes
Jakarta II jurusan Kesehatan Lingkungan. Kami sadar bahwa selama penulisan makalah ini
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami harap dosen pembimbing kami dapat
memberikan masukannya agar kami dapat memperbaiki kesalahan kami dan membuat makalah
dengan lebih baik lagi. Begitupun kepada pembaca, kami sangat terbuka untuk menerima kritik
dan saran dari para pembaca.
Penulis
i
Daftar Isi
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikosis adalah infeksi akibat jamur. Kondisi ini bisa terjadi pada permukaan kulit maupun
organ dalam manusia.Mycoses atau mikosis terjadi ketika jamur yang tumbuh dalam tubuh
manusia terlalu banyak dan tidak dapat dilawan oleh sistem kekebalan tubuh. Penyakit ini
sering dialami oleh kalangan orang dengan sistem imun yang melemah atau terganggu.Pada
umumnya, mikosis tidak berbahaya. Gejalanya bisa berupa kulit yang mengalami iritasi, gatal,
bersisik, hingga bentol-bentol.Infeksi jamur dapat disembuhkan dengan obat-obatan antijamur.
Obat ini tersedia dalam bentuk topikal (oles) dan obat minum.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis mikosis dalam?.
2. Apa penyebab mikosis dalam?.
3. Bagaimana penyebaran, penanggulangan, dan diagnosa mikosis dalam?.
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui jenis-jenis mikosis dalam.
2. Mengetahui dan memahami penyebab mikosis dalam.
3. Mengetahui dan memahami penyebaran, penanggulangan, dan diagnosa mikosis
dalam.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis Jenis Mikosis Dalam.
1. Nokardiosis
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Nocardia asteroides, infeksi terjadi melalui inhalasi.
Kelainan primer terjadi pada paru – paru menyebar melalui darah dapat menginfeksi ginjal dan
otak. Nokardiosis ialah penyakit kosmopolit .Di Indonesia telah dilaporkaan penderita
nokardiosis paru diantaranya disebabkan oleh N. Brasiliensis. Nocardia berukuran diameter <
I mikron,bersifat gram positif Nocardia asteroides, N. Brasiliensis bersifat tahan asam
sebagian. Koloni Nocardia bersfat aerob. Infeksi terjadi dengan inhalasi jamur, kelainan
primer terdapat dalam paru dan menyerupai penyakit paru lain. Dengan penyebaran
hematogen, jamur dapat ke alat alat lain terutama ke otak dan ginjal.
2. Kriptokokosis.
Bahan pemeriksaan berasal dari sputum, LCS, darah, Urin, kotoran burung
merpati. Pemeriksaan langsung dilakukan dengan menggunakan KHO tinta cina untuk melihat
adanya kapsul pada spora yang berbentuk oval. Biakan pada media Sabaroud agar tampak
koloni berwarna krem, konsistensi mucoid (berlendir).
2
3
3. Histoplasmosis
Bahan pemeriksaan berasal dari sputum, darah, LCS, urin dan bahan biopsi. Pemeriksaan
langsung dari bahan yang berasal dari jaringan maka akan tampak spora yang berbentu bulat /
oval (yeast).
Bahan pemeriksaan ditanam pada media Saboraud agar akan tumbuh koloni:
Jika dilakukan pemeriksaan mikroskopik maka pada koloni yeast tampak spora yang
berbentuk oval. Dan pada koloni mold jika dilakukan pemeriksaan mikroskopik maka tampak
hifa- hifa dan makrokonidia.
4. Koksidiomikosis
5. Blastomikosis
Penyebabnya ialah Blastomyces dermatitidis. Jamur ini adalah jenis jamur dimorfik dan
terdapat bebas di alam. Dalam biakan pada suhu 37°C dan jaringan manusia, jamur tumbuh
sebagai sel ragi (8 – 15 mikron) berdinding tebal dan berkembang biak dengan membentuk
tunas. Tunas ini berhubungan dengan sel induk pada dasar yang lebar. Biasanya hanya dibentuk
satu tunas. Biakan pada suhu kamar membentuk koloni filamen dengan mikrokonidia
4
berbentuk lonjong sampai bulat. Pengobatan dilakukan dengan pemberian amfoterisin-B secara
intravena.
6. Maduromycosis.
Merupakan mikosis pada kaki yang terjadi ditandai dengan terjadinya masa
granulomatous yang biasanya meluas ke jaringan lunak dan tulang kaki. Gejalanya dimulai
dengan adanya lesi pada tapak kaki bagian belakang, timbul massa granulomatous dan abses
yang terjadi sinus-sinusnyang mengeluarkan nanah dan granula. Penyebabnya adalah
Allescheris boydii, Chepalosporium falciforme, Madurella mycetomi, dan Madurella grisea.
7. Sporotrichosis.
Cara masuknya jamur ke dalam tubuh berbeda-beda, tetapi biasanya masuk melalui sistem
pernapasan. Beberapa jenis jamur yang dapat menyebabkan mikosis primer adalah
Coccidioides immitis, Histoplasma capsulatum, Blastomyces dermatitidis, dan
Paracoccidioides brasiliensis.
Pada seseorang yang mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh, infeksi jamur biasanya
menyerang organ paru-paru. Mikosis organ dalam yang menyerang orang dengan sistem
kekbalan tubuh rendah disebut dengan mikosis oportunistik. Beberapa kondisi yang dapat
menyebabkan penurunan sistem imun adalah:
▪ Menderita HIV/AIDS
▪ Menderita diabetes
5
Selain paru-paru, jamur dapat masuk ke dalam tubuh melalui mulut atau alat-alat medis
yang menempel pada tubuh ketika dirawat di rumah sakit. Jenis infeksi jamur yang masuk
kategori ini adalah kriptokokosis, candidiasis, aspergillosis, zigomikosis, phaeohyphomycosis,
dan hyalohyphomycosis.
A. Kesimpulan
▪ Mikosis dalam memiliki banyak jenis diantaranya adalah nocardiosis, kriptokokosis,
histoplasmosis, koksidiomikosis, blastomikosis, maduromycosis, sporotrichosis.
▪ Penyebab mikosis berbeda-beda. Cara masuknya jamur ke dalam tubuh berbeda-beda,
tetapi biasanya masuk melalui sistem pernapasan.
▪ Jamur tersebar kedalam tubuh melalui inhalasi, melalui luka atau menyebar
dipermukaan kulit, dan lainnya.
▪ Cara menanggulanginya adalah dengan menjaga kebersihan diri, rutin mengonsumsi
vitamin, menjaga kebersihan lingkungan, menjauhi sumber jamur, dan lainnya.
▪ Diagnosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan mikroskopik, biakan, serologi, dan
PCR.
B. Saran
Pengetahuan masyarakat akan penyakit mikosis dalam ini perlu ditingkatkan agar
masyarakat mengetahui dan menyadari ciri-ciri mikosis dalam sejak dini sehingga penyakit
tersebut dapat dicegah sedini mungkin.
9
Daftar Pustaka
https://www.alodokter.com/mikosis#:~:text=Mikosis%20organ%20dalam%20atau%20mikos
is,tergantung%20dari%20organ%20yang%20terkena.
http://cdn.stikesmucis.ac.id/13DA277012.pdf
http://scholar.unand.ac.id/42116/2/BAB%20I%20tesis.pdf
10