Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

( MOTIVASI )

DISUSUN OLEH :

HYGAYON ALDRIK GUSTAPAN KOLALIMA NIM : PO7120319001

DOSEN PEMBIMBING :

AMIYADIN S,KM,.M.SI

POLTEKKES KEMENKES PALU


PRODI DIV KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan hidayahnya
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “MOTIVASI” adapun dalam penulisan
makalah ini saya juga menemukan kesulitan-kesulitan, namun berkat usaha dan kasih Tuhan
Yang Maha Esa, saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. saya sadar dalam
penulisan makalah ini banyak sekali kekurangan di dalamnya, untuk itu saya sangat
membutuhkan saran dan kritik teman-teman agar kedepannya saya dapat menjadi lebih baik
lagi.

II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………… I
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… II
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………III
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………...1
1. Latar belakang…………………..…………………………………………......1
2. Tujuan penulisan…………………………………………………………….…1
3. Manfaat penulisan……………………………………………………………...1
BAB 2 PEMBAHASAN……...………………………………………………………………2
1. Devinisi motifasi……………………………………………………………….2-3
2. Teori-teori motivasi………………………………………………………...…..4
3. Factor yang mempengaruhi motivasi……………………………………….….5-6
BAB 3 PENUTUB…………………………………………………………...……………….7
1. Kesimpulan…………………………………………………………………….7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..…………….8

III
BAB 1
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Motivasi sangat penting bagi semua orang yang mempunyai permasalahan. Setiap
individu di dunia ini pada dasarnya memiliki kecenderungan untuk mengaktualisasikan
dirinya dan setiap individu harus melakukan aktualisasi diri jika menginginkan kehidupan
yang lebih baik dari sebelumnya. Seperti yang disampaikan oleh Maslow bahwa orang-
orang yang sehat adalah orang yang mengaktualisasikan diri. Maslow juga berpendapat
bahwa semua manusia dilahirkan dengan kebutuhan-kebutuhan instrinsik yang universal
yang akan mendorong untuk bertumbuh dan berkembang, untuk mengaktualisasikan
dirikita, untuk menjadi semuanya sejauh kemampuan kita.1Jadi, potensi untuk
pertumbuhan dan kesehatan psikologis ada sejak lahir, namun apakah potensi tersebut
dipenuhi atau diaktualisasikan tergantung pada kekuatan-kekuatan individual dan sosial
yang memajukan atau menghambat aktualisasi diri.2Hal ini menjelaskan pada kita bahwa
setiap individu mampu mengoptimalkan dan mengaktualisasikan potensinya dan hal
tersebut sangat tergantung pada kekuatan atau motivasi yang ada dalam dirinya.
Motivasi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dan menentukan kemampuan
bertindak untuk memuaskan kebutuhan individu. Suatu kebutuhan (need) dalam
terminologi berarti suatu kekurangan secara fisik atau psikologis yang membuat keluaran
tertentu terlihat menarik. Suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi menciptakan ketegangan,
sehingga merangsang dorongan dalam diri individu. Dorongan-dorongan ini
menghasilkan suatu pencarian untuk menemukan tujuan-tujuan tertentu yang jika
tercapai, akan memuaskan kebutuhan dan menyebabkan penurunan ketegangan.

2. TUJUAN PENULISAN

Di dalam penulisan makalah ini ada beberapa tujuan yang saya ingin capai diantaranya
adalah:

 Memahami lebih dalam tentang motivasi manusia khususnya motivasi berprestasi

 Membagi ilmu yang kita dapat tentang motivasi kepada umum

3. MANFAAT PENULISAN

Didalam penulisan makalah ini asa beberapa manfaat yang saya ingin capai diantaranya :

 Saya dapat menentukan motivasi saya

 Pembaca lebih mengerti arti dari motivasi


1

BAB 2

PEMBAHASAN

1. Devinisi motivasi

Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Orang yang


tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu
bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi
itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut.
Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya datang dari luar diri kita. Sementara
meotivasi dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif diri kita.

Pada dasarnya motivasi itu hanya dua, yaitu untuk meraih kenikmatan atau
menghindari dari rasa sakit atau kesulitan. Uang bisa menjadi motivasi kenikmatan
maupun motivasi menghindari rasa sakit. Jika kita memikirkan uang supaya kita tidak
hidup sengsara, maka disini alasan seseorang mencari uang untuk menghindari rasa sakit.
Sebaliknya ada orangyang mengejar uang karena ingin menikmati hidup, maka uang
sebagai alasan seseorang untuk meraih kenikmatan.

a. Menurut Walgito (2002):

Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau tomove
yang berarti kekuatan dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat
(driving force). Motif sebagai pendorong tidak berdiri sendiri tetapi saling terkait
dengan faktor lain yang disebut dengan motivasi.Menurut Caplin (1993) motif
adalah suatau keadaan ketegangan didalam individu yang membangkitkan,

Memelihara dan mengarahkan tingkah laku menuju pada tujuan atau sasaran.
Motif juga dapat diartikan sebagai tujuan jiwa yang mendorong individu untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dan untuk tujuan-tujuan tertentu terhadap
situasi disekitarnya (Woodworth dan Marques dalam Mustaqim, 1991).Sedangkan
menurut Koontz dalam Moekjizat (1984) motif adalah suatu keadaan dari dalam
yang memberi kekuatan, yang menggiatkan atau menggerakkan, dan yang
mengarahkan atau menyalurkan perilaku kearah tujuan-tujuan tertentu.

b. Menurut Gunarsa (2003):

Terdapat dua motif dasar yang menggerakkan perilaku


seseorang, yaitu motif biologis yang berhubungan dengan kebutuhan untuk
mempertahankan hidup dan motif sosial yang berhubungan dengan kebutuhan
sosial. Sementara Maslow A.H. menggolongkan tingkat motif menjadi enam,
yaitu: kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan kasih sayang,
kebutuhan seks, kebutuhan akan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri (dalam
Mahmud, 1990).
2

Terlepas dari beberapa definisi tentang motif diatas, tentu kita dapat menarik
suatu kesimpulan bahwa motif adalah suatu dorongan dari dalam diri individu
yang mengarahkan pada suatu aktivitas tertentu dengan tujuan tertentu pula.
Sementara itu motivasi didefinisikan oleh MC. DOnald (dalam Hamalik, 1992)
sebagai suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan
timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Menurutnya terdapat tiga
unsur yang berkaitan dengan motivasi yaitu:

1. Motif dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi, misalnya adanya
perubahan dalam sistem pencernaan akan menimbulkan motif lapar.

2. Motif ditandai dengan timbulnya perasaan (afectif arousal), misalnya karena


amin tertarik dengan tema diskusi yang sedang diikuti, maka dia akan bertanya.

3. Motif ditandai oleh reaksi-rekasi untuk mencapai tujuan.

c. Menurut Terry (dalam Moekjizat, 1984):

Motivasi adalah keinginan didalam diri individu yang mendorong individu untuk
bertindak.latihan atau kegiatan lainnya yang menimbulkan suatu perubahan secara
kognitif,afektif dan psikomotorik pada individu yang bersangkutan.

d. Menurut Chung dan Meggison adalah:

Motivasi merupakan prilaku yang ditujukan kepada sasaran, motivasi


berkaitan dengan tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam mengejar
suatu tujuan. Motivasi berkaitan erat dengan kepuasan pekerja dan fermormasi
pekerjaan)

e. Menurut Heidjrachman dan Suad Husnan adalah:

Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorangagar mau


melakukan sesuatu yang diinginkan.Dari defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pada dasarnya defenisi diatas mempunyai pengertian yang sama, yaitu semuanya
mengandung unsur dorongan dan keinginan.
3

2. TEORI-TEORI MOTIVASI

Didalam motivasi juga memiliki berbagai macam teori-teori sebagai berikut :

 Teori Insentif: Yaitu teori yang mengatakan bahwa seseorang akan bergerak atau
mengambil tindakan karena ada insentif yang akan dia dapatkan. Misalnya, Anda mau
bekerja dari pada sampai sore karena Anda tahu bahwa Anda akan mendapatkan
intensif berupa gaji. Jika Anda tahu akan mendapatkan penghargaan, maka Anda pun
akan bekerja lebih giat lagi. Yang dimaksud insentif bisa tangible atau intangible.
Seringkali sebuah pengakuan dan penghargaan, menjadi sebuah motivasi yang besar.
 Dorongan Bilogis: Dalam hal ini yang dimaksud bukan hanya masalah seksual saja.
Termasuk di dalamnya dorongan makan dan minum. Saat ada sebuah pemicu atau
rangsangan, tubuh kita akan bereaksi. Sebagai contoh, saat kita sedang haus, kita akan
lebih haus lagi saat melihat segelas sirup dingin kesukaan Anda. Perut kita akan
menjadi lapar saat mencipum bau masakan favorit Anda. Bisa dikatakan ini adalah
dorongan fitrah atau bawaan kita sejak lahir untuk mempertahankan hidup dan
keberlangsungan hidup.
 Teori Hirarki Kebutuhan: Teori ini dikenalkan oleh Maslow sehingga kita mengenal
hirarki kebutuhan Maslow. Teori ini menyajikan alasan lebih lengkap dan bertingkat.
Mulai dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan kemanan, kebutuhan akan pengakuan
sosial, kebutuhan penghargaan, sampai kebutuhan akan aktualisasi diri.
 Takut Kehilangan vs Kepuasan: Teori ini mengatakan bahwa apda dasarnya ada dua
faktor yang memotivasi manusia, yaitu takut kehilangan dan demi kempuasan
(terpenuhinya kebutuhan). Takut kehilangan adalah adalah ketakutan akan kehilangan
yang sudah dimiliki. Misalnya seseorang yang termotivasi berangkat kerja karena
takut kehilangan gaji. Ada juga orang yang giat bekerja demi menjawab sebuah
tantangan, dan ini termasuk faktor kepuasan. Konon, faktor takut kehilangan lebih
kuat dibanding meraih kepuasan, meskipun pada sebagian orang terjadi sebaliknya.
 Kejelasan Tujuan: Teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak jika kita memiliki
tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul bahwa seseorang akan memiliki
motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan yang jelas. Sehingga muncullah apa yang
disebut dengan Goal Setting (penetapan tujuan)
4

3. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI

Berikut adalah factor-faktor yang mempengaruhi motivasi:

1. Tujuan yang jelas


Tujuan yang jelas akan membantu seseorang dalam belajar ataupun bekerja.
Seseorang yang tidak tahu apa tujuan belajar, tidak akan bersemangat dan rajin, hal
ini karena ia tidak tahu apa yang dicari dan akan dicapainya. Oleh sebab itu, sebelum
seseorang atau bekerja, hendaklah menetapkan tujuan terlebih dahulu. Tujuan ini
biasanya dikaitkan juga dengan kebutuhan-kebutuhan yang akan dipakai untuk
mendukung kelancaran suatu proses. Di samping itu, tujuan, visi, dan misi juga dapat
memperngaruhi motivasi, terutama untuk kelompok yang menjadi pijakan mereka
dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya.

2. Tantangan
Pada hakikatnya manusia telah dikaruniai mekanisme pertahanan diri yang biasa
disebut fight atau flight syndrome. Di saat dihadapkan pada suatu tantangan, secara
naluri manusia akan melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan itu
(fight)/menghindar (flight syndrome). Dalam banyak kasus tantangan yang ada,
merupakan suatu rangsangan untuk mencapai kesuksesan. Dalam kata lain, sebuah
tantangan justru dijadikan sebagai motivator. Tetapi, tidak semua pekerjaan selalu
dapat menghadirkan tantangan. Seorang individu/sebuah tim tidak selamanya akan
menghadapi suatu tantangan. Oleh sebab itu tantangan perlu dibuat dan diadakan
untuk memberikan motivasi. Tantangan itu, sebagaimana motivasi, dapat berasal dari
luar dan dari dalam. Sebagai contoh, seseorang yang tidak termotivasi untuk belajar,
dapat menjadikan temannya sebagai tantangan (saingan), dalam rangka untuk
mendapatkan nilai tertinggi.
Secara internal tantangan dapat berupa suatu kesulitan dari pekerjaan tertentu.
Suatu materi ilmu pengetahuan yang sulit dapat menantang seseorang untuk terus
mempelajari dan menggelutinya, karena di dalamnya ia akan mendapatkan suatu
kepuasan. Hanya saja kesulitannya itu tidak boleh berlebihan. Apabila terlalu sulit
dan dianggap sebagai hal yang mustahil dilaksanakan, maka seseorang/tim dapat saja
menyerah sebelum mulai mengerjakan. Tim juga akan malas untuk mengerjakannya
karena dianggap tidak akan menimbulkan kebanggaan bagi yang melakukannya.

3. Tanggung jawab
Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggung jawab.
Tanggung jawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan
atau mengambil suatu keputusan. Seseorang atau tim yang diberi tanggung jawab dan
otoritas yang proporsional, akan cenderung memiliki motivasi kerja yang tinggi.
Dengan kata lain, tanggung jawab dapat mendorong seseorang untuk belajar/bekerja.
Dalam belajar, tanggung jawab dapat berupa suatu keharusan mengikuti
pelajaran/kuliah, dikelas, mengikuti dan lulus ujian, menyelesaikann sekolah/kuliah
dalam waktu tertentu, dan lain sebagainya. Suatu kelompok (team work) yang diberi
tanggung jawab untuk menyelesaikan dan memecahkan masalah (problem solving)
yang sedang mereka hadapi, akan melaksanakannya dengan penuh semangat, ketika
tanggung jawab itu dinilai bisa memberikan perubahan yang berarti.
5
4. Kesempatan untuk maju
Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan diri,
mempelajari konsep dan keterampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang
lebih baik. Apabila seseorang merasa dapat melakukan hal-hal tersebut, maka akan
tercipta motivasi dan komitmen yang tinggi. Hal ini penting, mengingat bahwa
perkembangan pribadi memberikan nilai tambah untuk individu dalam meningkatkan
harga diri. Dan apabila seseorang dalam belajar/bekerja merasa dapat
mengembangkan diri, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik, maka ia
akan bersemangat dalam melakukannya.

5. Kepemimpinan
Kepemimpinan di sini mempunyai pengertian kepemimpinan bagi diri sendiri dan
orang lain. Kepermimpinan bagi diri sendiri maksudnya kemampuan seseorang untuk
mengarahkan dirinya ke jalan yang lebih  baik, lebih maju, lebih disiplin, dan lain
sebagainya. Kepemimpinan untuk orang lain bekenaan dengan kemampuan
seseorang untuk mengarahkan dan membawa orang lain pada kehidupan yang lebih
baik, lebih maju, lebih disiplin, dan lain sebagainya.
Jadi seperti halnya dalam suatu kelompok yang diberi tanggung jawab untuk
menyelesaikan dan memecahkan masalah yang sedang mereka hadapi, akan
melaksanakannya dengan penuh semangat ketika tanggung jawab itu dinilai dapat
memberikan perubahan yang berarti.
Perlu diketahui, tidak dipungkiri bahwa kepemimpinan merupakan faktor yang
sangat berperan penting dalam mendapatkan komitmen dari orang-orang yang
dipimpin. Seorang pemimpin berperan dalam menciptakan kondisi kondusif bagi
kelompok untuk bekerja dengan tenang dan harmonis. Seorang pemimpin yang baik
juga dapat memahami faktor-faktor yang dapat menimbulkan motivasi seperti yang
disebutkan di atas.
6
BAB 3
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Makalah yang telah disusun dengan sebaik mungkin ini diharapkan dapat
membantu para pembaca khususnya mahasiswa dalam pembahasan tentang teori dan
konsep motivasi dalam hal ini motivasi berprestasi, selain itu makalah ini diharapkan
dapat memberikan perbandingan pendangan dengan apa yang telah diperoleh
dilingkungan pendidikan.

Pengumpulan data dengan teliti dan valid adalah pedoman yang dipegang dalam
pembuatan makalah ini, dengan demikian pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik
akan mendapat hasil yang sempurna. Saya  mengharapkan semua data dan
pengetahuan yang didapat dari sumber-sumber yang sah dimana saya  mancari data
dapat  bermanfaat dimasa yang akan datang.
7
DAFTAR PUSTAKA

http://www.squidoo.com/definisi-motivasi

http://www.facebook.com/note.php?note_id=157238214397

http://www.scribd.com

http://www.imammedan.co.cc/2010/07/pengertian-agresi-dan-perbedaanya.html

http://tentangkomputerkita.blogspot.com/2010/04/pengertian-prestasi.html
8

Anda mungkin juga menyukai