Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan instrument kebijakan
fiskal yang digunakan oleh pemerintah untuk menjalankan fungsinya dalam mengatur dan
mengarahkan perekonomian serta untuk menjalakan roda pemerintahan dengan cara mengatur
pengeluaran dan pendapatan Negara. Kebijakan fiskal bersifat ekspansif dengan target defisit
yang semakin terkendali dan menurun pada tahun 2020. Kebijakan tersebut diarahkan untuk
kegiatan produktif dalam rangka mengurangi kemiskinan, mengatasi kesenjangan, menurunkan
tingkat pengangguran, dan meningkatkan kapasitas produksi melalui pembangunan infrastruktur
terarah dengan tetap menjaga keseimbangan makro.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mempunyai pengaruh yang besar
dalam pembangunan ekonomi nasional, sehingga dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) harus secara realistis agar dapat memberi gambaran secara tepat, jelas
dan trasparan mengenai arah, sasaran, serta strategi kebijakan fiskal jangka menengah maupun
sebagai bagian dari integral kebijaksanaan makro ekonomi jangka pendek dan jangka menengah
dan mendukung program pembangunan ekonomi nosional oleh karena itu dalam perencanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus dilakukan pada pedoman prinsip kehati
– hatian dan serealistis mungkin. Beberapa faktor yang menentukan besarnya pengeluaran negara
khususnya pengeluaran rutin antara lain : jumlah pegawai negeri, utang luar negeri, subsidi
daerah otonom, kurs, dan inflasi.
Anggaran pemerintah mengikuti sebuah siklus yang diawali dengan perencanaan dan
penganggaran, penetapan anggaran, pelaksanaan anggaran, pelaporan dan pencatatan, serta
pemeriksaan dan pertanggungjawaban. Dalam rangka reformasi keuangan negara khususnya
PBK, Kementerian Keuangan selaku Chief Financial Officer (CFO) menerbitkan beberapa
peraturan tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran lingkup K/L yang berorientasi
kinerja. Sampai saat ini, penerapan PBK lingkup K/L masih dalam tahap pengenalan
(presentasional). Pengalokasian anggaran telah menggunakan informasi kinerja namun belum
menunjukan keterkaitan yang kuat antara alokasi anggaran dan kinerjanya.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan pertimbangan yang sejalan dengan latar belakang masalah di atas maka
pokok permasalahannya adalah apakah faktor – faktor yang digunakan dalam penelitian ini
(jumlah pegawai negeri, utang luar negeri, utang dalam negeri, kurs, dan inflasi) mempunyai
pengaru terhadap APBN?
C. Tujuan Penelitian
Adapun arah dan tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya pengaruh jumlah pegawai
negeri, utang luar negeri, utang dalam negeri, kurs, dan inflasi terhadap Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) khususnya pengeluaran rutin.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah :
1 Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi penyususunan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN).
2 Penyusunan ini diharapkan dapat digunaka sebagai bahan pertimbangan bagi penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
3 Untuk memberi gambaran mengenai permasalahan yang timbul dalam penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
4 Bagi penulis merupkan kesempatan untuk menerapkan teori – teori yang telah diperoleh di
bangku kuliah dan untuk memperoleh gelar sarjana.

Anda mungkin juga menyukai