Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN BELANJA DAERAH

By.
Bayu Pratama Ngiu, SE., Ak.,M.Ak., CSRS., CSRA., CSP

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi - STIE Banten - Serang


POKOK BAHASAN

Mahasiswa mampu menjelaskan :

 Kebijakan Belanja Daerah dan Manajemen Belanja Daerah


 Prinsip Manajemen Belanja Daerah
KEBIJAKAN BELANJA DAERAH DAN
MANAJEMEN BELANJA DAERAH

Dalam belanja daerah terdapat dua aspek yang berbeda secara konseptual namun
memiliki sebuah keterkaitan yang sangat erat, yakni antara kebijakan belanja dan
manajemen belanja.
Kebijakan belanja merupakan penentu apa yang akan dilakukan dan berimplikasi pada
kebutuhan pengeluaran (belanja). Kebijakan belanja ditentukan pada tahap perencanaan
anggaran.
Manajemen belanja terkait dengan bagaimana menjalankan dan melaksanakan
anggaran untuk membiayai aktivitas secara ekonomis, efisien dan efektif. Manajemen
belanja dilakukan pada tahap implementasi anggaran, namun pada dasaranya manajemen
belanja akan menyesuaikan dengan kebijakan belanja yang diambil oleh pemerintah
daerah.
KEBIJAKAN BELANJA DAERAH

Kebijakan belanja daerah dituangkan dalam dokumen perencanaan daerah, yakni pada
Kebijakan Umum APBD, prioritas dan plafon anggaran, Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, berisi :


1. Strategi Pembangunan Daerah
2. Kebijakan Umum
3. Arah Kebijakan Keuangan
4. Program SKPD
LANJUTAN…

 Rencana Kerja Pemerintah Daerah, berisi  Kebijakan Umum APBD, berisi :


:
1. Target pencapaian kinerja
1. Prioritas Pembangunan Daerah
2. Proyeksi pendapatan daerah dan alokasi
2. Rancangan Ekonomi Makro belanja daerah
3. Arah Kebijakan Keuangan Daerah 3. Asumsi yang mendasari kebijakan
anggaran dengan mempertimbangkan
4. Program SKPD
perkembangan ekonomi makro
4. Kerangka ekonomi makro dan
implikasinya
LANJUTAN…

 Prioritas dan Plafon Anggaran, berisi :


1. Ringkasan kebijakan umum APBD
2. Proyeksi pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah
3. Prioritas program dan plafon anggaran
4. Plafon anggaran menurut organisasi
MANAJEMEN BELANJA DAERAH

• Manajemen daerah memiliki tiga tujuan pokok, yakni :


• Menjamin dilakukannya disiplin fiscal melalui pengendalian belanja
• Alokasi anggaran sesuai dengan kebijakan dan prioritas anggaran
• Menjamin efisiensi dan efektivitas alokasi anggaran
LANJUTAN…

Tujuan tersebut memiliki keterkaitan yang erat satu sama lain dengan beberapa
prinsip sebagai berikut :
1. Perencanaan Belanja Daerah
2. Pengendalian Belanja Daerah
3. Akuntabilitas Belanja Daerah
4. Auditabilitas Belanja Daerah
LANJUTAN…

Perencanaan Belanja Daerah


Belanja daerah tercermin dalam APBD dan harus terencana sebaik mungkin, karena apabila anggaran
direncanakan dengan baik maka akan memudahkan implementasi dan memungkinkan dicapainya target
secara efektif.
Perencanaan yang baik ditandai dengan :
1. Adanya koreksi antara perencanaan belanja dalam APBD dengan dokumen perencanaan.
2. Adanya Standar Satuan Harga (SSH)
3. Adanya Analisis Standar Belanja (ASB)
4. Adanya Harga Perkiraan Sendiri
5. Rendahnya tingkat kesenjangan belanja antara anggaran belanja yang diajukan dengan kebutuhan
belanja yang sesungguhnya
LANJUTAN…

Pengendalian Belanja Daerah


Dalam sistem penganggaran harus menjamin dilakukannya pengendalian belanja secara
memadai. Oleh karen itu setiap tahap dalam siklus pengeluaran harus dikendalikan dan
dimonitor dengan baik.

Akuntabilitas Belanja Daerah


Belanja daerah harus memenuhi prinsip akuntabilitas publik, yakni setiap belanja harus
dapat dipertanggungjawabkan dan dilaporkan kepada publik baik langsung maupun
DPRD. Akuntabilitas Belanja meliputi akuntabilitas hukum, finansial, program dan
manajerial.
LANJUTAN…

Auditabilitas Belanja Daerah


Auditabilitas belanja daerah memiliki arti bahwa setiap pengeluaran belanja yang
membebani APBD harus dapat diverifikasi atau diaudit yang dapat meliputi :
1. Kelengkapan dokumen
2. Adanya dokumen transaksi yang valid
3. Dilakukan pencatatan yang memadai
4. Dapat diuji antara catatan dan keberadaan
LANJUTAN…

Aspek audit belanja daerah antara lain untuk memastikan hal-hal sebagai berikut :
1. Ada / tidak ada mark-up dalam pengadaan barang / jasa
2. Ada / tidak ada bukti belanja yang tidak sah
3. Ada / tidak ada penitipan anggaran ke satuan kerja lain
4. Ada / tidak ada kesalahan pembebanan belanja ke rekening yang tidak sesuai
5. Ada / tidak ada ketidakwajaran dalam belanja modal, belanja pegawai,
belanja barang dan jasa
6. Ada / tidak ada ketidakwajaran dalam proses pengadaan barang / jasa
T E R I M A – K A S I H

Anda mungkin juga menyukai