3 Korupsi (Corruption)
Fraud Terhadap Asset
Misalnya:
• Memalsukan bukti transaksi
• Mengakui suatu transaksi lebih besar atau lebih kecil dari yang
seharusnya
• Menerapkan metode akuntansi tertentu secara tidak konsisten untuk
menaikkan atau menurunkan laba
• Menerapkan metode pengakuan aset sedemikian rupa sehingga aset
menjadi lebih besar dari yang seharusnya
• Menerapkan metode pengakuan liabilitas menjadi nampak lebih kecil
dibandingkan yang seharusnya.
Korupsi (Corruption)
2. Opportunity / Kesempatan
Situasi yang memberikan kesempatan bagi manajemen atau pegawai
untuk melakukan kecurangan.
3. Rationalization / Pembenaran
Adanya suatu sikap, karakter, atau seperangkat nilai-nilai etika yang
memungkinkan manajemen atau pegawai untuk melakukan tindakan
yang tidak jujur, atau mereka berada dalam suatu lingkungan yang
memberikan mereka tekanan yang cukup besar sehingga
menyebabkan mereka membenarkan melakukan perilaku yang tidak
jujur tersebut.
FRAUD TRIANGLE
Pressure
Masalah keuangan
Tamak, hidup melebihi kemampuan, banyak hutang
Penyakit mental
Penjudi, peminum, pecandu narkoba
Rationalization
Sarana
1
Menjaga moral/mental pegawai agar
bersikap jujur, disiplin dan berdedikasi
Struktur
Organisasi
Review
Kebijakan
Intern
Program
Kerja
AKTIVITAS PENGENDALIAN
Pemisahan
Tugas
Dokumentasi Sistem
& Pencatatan Otorisasi
Pengamanan Pengecekan
Fisik Independen
Contoh Kasus Fraud
Kepala Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Tapung Raya, Masril (40) ditahan polisi.
Ia terbukti melakukan transfer uang Rp1,6 miliar dan merekayasa dokumen laporan
keuangan.
Perbuatan tersangka diketahui oleh tim penilik/pemeriksa dan pengawas dari BRI
Cabang Bangkinang pada hari Rabu 23 Februari 2011 Tommy saat melakukan
pemeriksaan di BRI Unit Tapung.
Tim ini menemukan kejanggalan dari hasil pemeriksaan antara jumlah saldo neraca
dengan kas tidak seimbang.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan cermat, diketahui adanya transaksi
gantung yaitu adanya pembukuan setoran kas Rp 1,6 miliar ke BRI Unit Pasir
Pengaraian II pada tanggal 14 Februari 2011 yang dilakukan Masril, namun tidak
disertai dengan pengiriman fisik uangnya.
Contoh Kasus Fraud
PT Kimia Farma merupakan salah satu dari produsen obat-obatan milik pemerintah
yang ada di Indonesia. Pada audit tanggal 31 Desember 2001, manajemen Kimia
Farma melaporkan adanya laba bersih yaitu sebesar Rp 132 milyar, dan laporan
tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa.
Namun, Kementrian BUMN dan BAPEPAM menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu
besar dan mengandung unsur rekayasa. Setelah dilakukan audit ulang, pada 3
Oktober 2002 laporan keuangan Kimia Farma 2001 disajikan kembali dan hasilnya
telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar.
Pada laporan keuangan yang baru, keuntungan hanya sebesar Rp 99,56 miliar, atau
lebih rendah Rp 32,6 milyar (24,7%). Kesalahan itu timbul pada unit Industri Bahan
Baku yaitu kesalahan berupa overstated penjualan sebesar Rp 2,7 miliar, pada unit
Logistik Sentral berupa overstated persediaan barang sebesar Rp 23,9 miliar, pada
unit Pedagang Besar Farmasi berupa overstated persediaan sebesar Rp 8,1 miliar dan
overstated penjualan sebesar Rp 10,7 miliar. Diduga upaya penggelembungan dana
yang dilakukan oleh pihak direksi Kimia Farma, dilakukan untuk menarik para
investor untuk menanamkan modalnya kepada PT. Kimia Farma
THANK YOU FOR YOUR ATTENTION…