Anda di halaman 1dari 17

Fraud and Corruption

By. Bayu Pratama Ngiu, SE., M.Ak., CSRS, CSRA, CSP

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Banten


Kecurangan harus dibedakan dengan
kesalahan:

• suatu tindakan yang tidak


Kesalahan disengaja yang dapat terjadi
(Error) dalam setiap tahap
pengelolaan transaksi

Kecurangan • tindakan/ kesalahan yang


(Fraud) disengaja
ERROR
BENTUK KESALAHAN :
1. Intentional Error  Kesalahan yang disengaja, tujuannya
untuk keuntungan diri sendiri
Bentuk :
 Window Dressing  merekayasa laporan keuangan
supaya terlihat lebih baik
 Check Kitting  saldo rekening bank ditampilkan
lebih besar sehingga current ratio
terlihat lebih baik
2. Unintentional Error  Kesalahan yang tidak disengaja
(kesalahan manusiawi)
Bentuk :
 Salah menjumlah
 Salah menerapkan PSAK karena ketidaktahuan
Pembagian Fraud oleh Association of Certified Fraud :

1 Fraud Terhadap Asset (Asset Misappropriation)

Fraud Terhadap Lap.Keuangan (Fraudelent


2 Statement)

3 Korupsi (Corruption)
Fraud Terhadap Asset

Penyalahgunaan aset perusahaan untuk keperluan pribadi tanpa


ijin dari perusahaan.

Ada 2 jenis yaitu :


1. Cash misappropriation
Penyelewengan terhadap aset yang berupa kas
Misalnya : penggelapan kas, mengambil cek (pembayaran dari
pelanggan atau pembayaran untuk supplier).

2. Non cash misappropriation


Penyelewengan terhadap aset yang berupa non kas
Misalnya : menggunakan fasilitas perusahaan untuk
kepentingan pribadi.
Fraud Terhadap Lap. Keuangan

Segala tindakan yang membuat laporan keuangan menjadi tidak seperti


yang seharusnya

Ada 2 jenis yaitu :


1. Financial
2. Non financial

Misalnya:
• Memalsukan bukti transaksi
• Mengakui suatu transaksi lebih besar atau lebih kecil dari yang
seharusnya
• Menerapkan metode akuntansi tertentu secara tidak konsisten untuk
menaikkan atau menurunkan laba
• Menerapkan metode pengakuan aset sedemikian rupa sehingga aset
menjadi lebih besar dari yang seharusnya
• Menerapkan metode pengakuan liabilitas menjadi nampak lebih kecil
dibandingkan yang seharusnya.
Korupsi (Corruption)

Ada 2 jenis yaitu :

1. Konflik kepentingan (conflict of interest)


 Seseorang atau sekelompok orang di dalam perusahaan yang
memiliki hubungan istimewa dengan pihak luar.
 Dikatakan memiliki hubungan istimewa karena memiliki
kepentingan tertentu misal mempunyai saham, anggota
keluarga, sahabat dekat).
 Disebut juga Kolusi dan Nepotisme

2. Menyuap atau Menerima Suap (Briberies and Excoriation)


Misalnya menerima komisi atas pembocoran rahasia
perusahaan.
SEGITIGA KECURANGAN (FRAUD TRIANGLE)
Pressure / Tekanan

Opportunity / Kesempatan Rationalization / Pembenaran

Terdapat 3 (tiga) kondisi yang menyebabkan terjadinya


kecurangan dalam laporan keuangan dan penyalahgunaan aset
sebagaimana dijelaskan dalam PSA 70 (SA 316).
FRAUD TRIANGLE
1. Pressure / Tekanan
Manajemen atau pegawai mendapatkan tekanan untuk melakukan
kecurangan

2. Opportunity / Kesempatan
Situasi yang memberikan kesempatan bagi manajemen atau pegawai
untuk melakukan kecurangan.

3. Rationalization / Pembenaran
Adanya suatu sikap, karakter, atau seperangkat nilai-nilai etika yang
memungkinkan manajemen atau pegawai untuk melakukan tindakan
yang tidak jujur, atau mereka berada dalam suatu lingkungan yang
memberikan mereka tekanan yang cukup besar sehingga
menyebabkan mereka membenarkan melakukan perilaku yang tidak
jujur tersebut.
FRAUD TRIANGLE
Pressure

 Masalah keuangan
Tamak, hidup melebihi kemampuan, banyak hutang

 Penyakit mental
Penjudi, peminum, pecandu narkoba

 Tekanan di tempat kerja


Kurang mendapat perhatian, kondisi kerja yang buruk,
careet path yang tidak jelas
FRAUD TRIANGLE
11
Opportunity

 Sistem pengendalian intern yang lemah


 Tindakan disiplin yang lemah terhadap pelaku
pelanggaran
 Kewenangan dan tanggung jawab yang tidak jelas
 Kelalaian atasan

Rationalization

 Mencontoh atasan / Rekan sekerja


 Merasa sudah berbuat banyak untuk perusahaan
 Menganggap yang diambil tidak seberapa
 Dianggap meminjam, nanti dikembalikan
MENCEGAH FRAUD

Sarana

1
Menjaga moral/mental pegawai agar
bersikap jujur, disiplin dan berdedikasi

2 Membangun sistem pengendalian intern


yang efisien dan efektif
SISTEM PENGENDALIAN
Sarana

Struktur
Organisasi

Review
Kebijakan
Intern

Pencatatan & Prosedur


Pelaporan Kerja

Program
Kerja
AKTIVITAS PENGENDALIAN

Pemisahan
Tugas

Dokumentasi Sistem
& Pencatatan Otorisasi

Pengamanan Pengecekan
Fisik Independen
Contoh Kasus Fraud
 Kepala Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Tapung Raya, Masril (40) ditahan polisi.

 Ia terbukti melakukan transfer uang Rp1,6 miliar dan merekayasa dokumen laporan
keuangan.

 Perbuatan tersangka diketahui oleh tim penilik/pemeriksa dan pengawas dari BRI
Cabang Bangkinang pada hari Rabu 23 Februari 2011 Tommy saat melakukan
pemeriksaan di BRI Unit Tapung.

 Tim ini menemukan kejanggalan dari hasil pemeriksaan antara jumlah saldo neraca
dengan kas tidak seimbang.

 Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan cermat, diketahui adanya transaksi
gantung yaitu adanya pembukuan setoran kas Rp 1,6 miliar ke BRI Unit Pasir
Pengaraian II pada tanggal 14 Februari 2011 yang dilakukan Masril, namun tidak
disertai dengan pengiriman fisik uangnya.
Contoh Kasus Fraud
 PT Kimia Farma merupakan salah satu dari produsen obat-obatan milik pemerintah
yang ada di Indonesia. Pada audit tanggal 31 Desember 2001, manajemen Kimia
Farma melaporkan adanya laba bersih yaitu sebesar Rp 132 milyar, dan laporan
tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa.

 Namun, Kementrian BUMN dan BAPEPAM menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu
besar dan mengandung unsur rekayasa. Setelah dilakukan audit ulang, pada 3
Oktober 2002 laporan keuangan Kimia Farma 2001 disajikan kembali dan hasilnya
telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar.

 Pada laporan keuangan yang baru, keuntungan hanya sebesar Rp 99,56 miliar, atau
lebih rendah Rp 32,6 milyar (24,7%). Kesalahan itu timbul pada unit Industri Bahan
Baku yaitu kesalahan berupa overstated penjualan sebesar Rp 2,7 miliar, pada unit
Logistik Sentral berupa overstated persediaan barang sebesar Rp 23,9 miliar, pada
unit Pedagang Besar Farmasi berupa overstated persediaan sebesar Rp 8,1 miliar dan
overstated penjualan sebesar Rp 10,7 miliar. Diduga upaya penggelembungan dana
yang dilakukan oleh pihak direksi Kimia Farma, dilakukan untuk menarik para
investor untuk menanamkan modalnya kepada PT. Kimia Farma
THANK YOU FOR YOUR ATTENTION…

Anda mungkin juga menyukai