Dosen Pengampu :
Al Parok S.E., M.S.Ak
Disusun Oleh :
1. Lispiah Nim. C0E022010
2. Muhammad Najib Ariqza Nim. C0E022014
3. Eko Ariyanto Nim. C0E022038
4. Ambar Fitriyani Nim. C0E022040
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen Belanja Daerah”
Makalah ini berisikan bagaimana kita memahami “Manajemen Belanja Daerah”. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Manajemen Keuangan
Publik yang telah memberikan tugas, petunjuk kepada penulis sehingga dapat termotivasi dan
dapat menyelesaikan tugas ini. Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-
rekan yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Penulis
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Kebijakan Belanja Daerah ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Memahami Kebijakan Belanja Daerah.
Arah kebijakan anggaran banyak dipengaruhi kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah
daerah. Pada prinsipnya kunci kebijakan ekonomi secara klasik bertujuan pada tiga hal, yaitu:
a.Pertumbuhan ekonomi
b.Pemerataan ekonomi
c.Stabilitas ekonomi.
Pengeluaran daerah yang direncanakan harus memiliki keterkaitan logis dengan dokumen
perencanaan yang dituangkan dalam Renja SKPD. Renja Pemda. RPJMD dan RPJPD. Azas
penting dalam manajemen belanja daerah adalah dipenuhinya konsep value for money yaitu
Akuntabilitas hukum mengandung arti bahwa setiap belanja daerah harus ada dasar hukumnya,
yaitu Perda APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran APBD. Pemerintah daerah
A. KESIMPULAN
1. Manajemen belanja daerah harus menjadi fokus pemerintah daerah agar optimalisasi
manajemen keuangan daerah dapat tercapai.Hal ini penting karena belanja daerah memiliki
karakteristik mudah membelanjakannya,sulit menghematnya,dan mudah menyelewengkannya.
2. Terdapat dua aspek penting terkait dengan belanja daerah,yaitu kebijakan belanja dan
manajemen belanja.Kebijakan belanja dan manajemen belanja merupakan dua hal yang saling
terkait sehingga perlu harmonisasi dan sinkronisasi.
3. Kebijakan belanja daerah perlu secara eksplisit dituangkan dalam dokumen perencanaan
daerah,yaitu pada Kebijakan Umum APBD,Prioritas dan Plafon Anggaran,Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD),dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
4. Manajemen belanja daerah memiliki tiga tujuan pokok yang hendak dicapai,yaitu menjamin
dilakukannya disiplin fiskal melalui pengendalian belanja,dilakukannya alokasi anggaran sesuai
dengan kebijakan dan prioritas anggaran,dan menjamin efisiensi dan efektivitas alokasi anggaran.
5. Manajemen belanja daerah harus mencakup empat aspek,yaitu adanya perencanaan belanja yang
baik,dilakukannya pengendalian belanja secara memadai,adanya akuntabilitas belanja,dan
dilakukannya audit atas belanja daerah.
Khusani, Mohammad Maski, Ghozali (2021) “Manajemen Keuangan Anggaran dan Pendapatan
Belanja Daerah”, Malang: UB Press.