Disusun Oleh :
Nama : Yuliana Sastra
NIM : D1101191034
Dosen Pengampu :
Muhammad Khalid Syafrianto, S.T., M.T
Puji syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Ekonomi Mineral ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Bapak M. Khalid Syafrianto, S.T., M.T.
Pada mata kuliah Ekonomi Mineral ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak pustaka yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Yuliana Sastra
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1.Latar Belakang
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan
Bab II Pembahasan
3.2.Saran
Daftar Pustaka
Bab I
Pendahuluan
1.1.Latar Belakang
Di dalam kehidupan ekonomi sehari-hari selalu terdapat permintaan (demand) dan
penawaran (supply) yang saling mempengaruhi. Dalam ilmu ekonomi kata permintaan dan
penawaran sudah tidak asing lagi bagi kita, akan tetapi pengetahuan kita akan pengertian dua
kata tersebut masih sangat minim. Bahkan kebanyakan dari kita hanya bisa mengucapkannya
saja.
Pada zaman modern seperti sekarang ini kebanyakan orang menganggap bahwa ilmu
ekonomi adalah ilmu yang hanya dimulai dan diakhiri dengan hukum permintaan dan
penawaran.Tentu saja anggapan ini terlalu mengandalkan ilmu ekonomi sebagai ilmu
yang sangat sederhana. Akan tetapi menurut saya hukum yang dikenal dengan hukum
penawaran dan permintaan memang merupakan bagian yang terpenting dalam pemahaman kita
mengenai pasar. Apabila kita membicarakan pasar tentunya tidak luput dari perdagangan.
Perdangan yang paling sering terjadi adalah perdangan di pasar.
1.2.Rumusan Masalah
Pembahasan
Hukum permintaan tidak akan berlaku apabila faktor selain harga mengalami
perubahan. Sebagai contoh ketika menjelang hari raya keagamaan, harga barang-
barang komoditas dan harga baju cenderung meningkat. Meski demikian,
permintaan akan barang-barang komoditas dan baju tetap saja tinggi. Hal ini
memang barang-barang tersebut dibutuhkan oleh konsumen. Demikian pula untuk
paket data internet, meski harganya cenderung naik, tetapi permintaannya tetap
tinggi sebab dibutuhkan oleh konsumen.
B Jenis-Jenis Permintaan
Secara garis besar, permintaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni
permintaan berdasarkan daya beli dan jumlah pelaku transaksi.
Permintaan efektif adalah jenis permintaan atas barang atau jasa yang disertai
dengan daya beli konsumen. Situasi yang timbul dalam jenis permintaan ini,
konsumen membutuhkan barang atau jasa dan memiliki daya beli atau
kemampuan finansial untuk membayar harga barang atau jasa tersebut.
Contoh : Si A ingin membeli sebuah baju baru dan pada saat itu pula Si A
memiliki uang untuk membeli barang yang diinginkannya tersebut.
Permintaan absolut adalah jenis permintaan atas barang atau jasa yang tidak
disertai dengan daya beli konsumen. Artinya, meskipun butuh tetapi
konsumen tidak memiliki kemampuan finansial untuk membeli atau
membayar harga dari barang yang dibutuhkan atau diinginkan.
ABSTRAK
Sebagai sebuah destinasi wisata urban heritage di Yogyakarta, Kotagede belum terlalu banyak dikunjungi oleh
wisatawan. Hal ini terjadi diduga akibat belum adanay kesesuaian antara permintaan dan penawaran wisata di
detinasi itu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat kesesuaian antara penawaran dan permintaan sehingga
nantinya dapat digunakan dalam perumusan strategi pengembangan pariwisata di tempat ini. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif yang menggunakan empat alat analisis, yaitu:analisis Boston Consultant Group (BCG), analisis
presentase, analisis SWOT, dan analisis deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa di Kotagede belum ada kesesuaian
antara permintaan dan penawaran wisata. Dalam pengembangannya, aspek konservasi, pemasaran, keterlibatan
masyaarakat lokal, dan pembangunan infrastruktur dan fasilitas penunjang wisata harus menjadi perhatian.
Kata Kunci: destinasi urban heritage, Kotagede, permintaan wisata, penawaran wisata
ABSTRACT
As one of urban heritage destination in Yogyakarta, Kotagede only has few visitors. It possibly happened because there
is no conformity between tourism supply and demand. This research aim is to find the conformity between those
two aspects, so the strategies of tourism development can be generated. This research use descriptive
qualitative method with four analysis tools, namely: Boston Consultant Group Analysis, Percentage Analysis, SWOT
Analysis, and Descriptive analysis.
The result showed that there is no conformity between the demand and supply. Therefore, the development strategies
of Kotagede should be considered on four aspects: conservation, marketing and branding, involvement of local
communities, and development of infrastructure and tourism supporting facilities.
73
Jurnal Mallinosata Volume 2 No.1, Juli 2017
1. PENDAHULUAN
Yogyakarta, sebagai salah satu kota
yang telah ditetapkan oleh pemerintah
sebagai kota tujuan wisata heritage1
mempunyai banyak sekali potensi, salah
satunya Kotagede. Sebagai bekas ibukota
kerajaan Mataram, Kotagede banyak
menyimpan peninggalan dari kerajaan Gambar 2. Kunjungan wisatawan ke
tersebut yang berupa makam, benteng, dan Yogyakarta tahun 2009-2012
artefak lainnya seperti Watu Gilang dan Diduga, tidak adanya kesesuaian
Watu Cantheng. Selain itu, Kotagede juga antara faktor penawaran dan permintaan
menyimpan sekitar 170 bangunan kuno wisata yang menyebabkan tingkat
yang didirikan pada tahun 1700 hingga kunjungan di Kotagede rendah. Faktor
1930. penawaran dan permintaan adalah hal yang
Peristiwa gempa 27 Mei 2006 sangat mempengaruhi perkembangan
membawa dampak kerusakan yang cukup pariwisata, seperti yang dikatakan oleh
besar bagi Kotagede. Munculnya Pitana (2009) bahwa tanpa ada keseuaian
organisasi-organisasi kemasyarakatan yang antara sisi penawaran (supply) dan sisi
peduli dengan pelestarian kawasan pusaka permintaan (demand) maka
Kotagede membuat Kotagede sedikit demi keberlangsungan pariwisata akan
sedikit bangkit Geliat pariwisata di terganggu. Ringkasnya, salah satu kunci
Kotagede pun mulai terasa, salah satunya sukses dalam pengembangan suatu
adalah diadakannya program jelajah destinasi wisata adalah pada kesesuaian
kawasan pusaka Kotagede atau Kotagede antara sisi penawaran dan sisi permintaan
heritage trail. wisata.
Seiring dengan maraknya kegiatan- Berdasarkan paparan di atas,
kegiatan budaya yang diadakan baik di peneliti menganggap penting untuk
wilayah Yogyakarta maupun di Kotagede mengetahui bagaimanakah kesesuaian
sendiri, tingkat kunjungan wisatawan di antara penawaran (supply) dan permintaan
kawasan Kotagede dari tahun ke tahun (demand) kawasan Kotagede sebagai
juga semakin meningkat namun dari segi kawasan wisata heritage agar nantinya
kuantitas masih terbilang sedikit dapat dirumuskan pengembangan kawasan
(Disbudpar, 2013). Kotagede yang tepat sehingga dapat
meningkatkan kunjungan wisatawan ke
kawasan ini namun tetap selaras dengan
prinsip-prinsip wisata heritage.
Berdasarkan paparan di atas maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi karakteristik
penawaran dan permintaan wisata di
Gambar 1. Kunjungan wisatawan ke
kawasan Kotagede sebagai destinasi
Kotagede tahun 2009-2012 74
urban heritage
Jurnal Mallinosata Volume 2 No.1, Juli 2017
Urban Heritage Tourism merupakan Van den berg, Van der Borg, dan Van
suatu bentuk pariwisata yang melingkupi der Meer (1995) menyatakan ada lima
monumen (karya arsitektur, artefak-artefak komponen utama dari produk wisata suatu
arkeologi, dan prasasti yang mempunyai urban heritage, yaitu:
nilai lebih dari sudut pandang kesejarahan, 1. Primary tourist product, yaitu produk
seni, ataukeilmuan), kelompok bangunan yang dijadikan sebagai alasan utama
yang mempunyai nilai lebih dari sudut mengapa wisatawan datang berkunjung.
pandang kesejarahan, seni, atau keilmuan, Atraksi utama dalam wisata heritage
dan situs bersejarah (Afify, 2002). adalah yang berkaitan dengan konteks
Kota lama (old town) merupakan salah kesejarahan, dan warna lokal daerah
satu unsur dari suatu destinasi urban setempat. Sedangkan hal-hal lain yang
heritage. (Andersen, Prentice, dan Guerin, menarik untuk dikunjungi adalah
1997). Bangunan-bangunan bersejarah, pertunjukkan seni musik, tarian, obyek
bentuk morfologi dari jalan dan ruang, dan religius, handicraft, dan arsitektur.
hal-hal yang berkaitan dengan sejarah telah 2. Kelengkapan dan kualitas dari fasilitas
menjadi sumber daya pariwisata dari pendukung
sebuah kota lama. Karakter khusus dari 3. Citra destinasi yang ada pada benak
suatu kota lama tercermin dari hubungan pasar
fisik dengan masa lalu dan keberlanjutan 4. Kenyamanan aksesibilitas menuju
tradisi dari lingkungan mereka, terutama destinasi
untuk: 5. Kemudahan akses di dalam destinasi
a. Daya tarik fisik bangunan, streetscape, Dalam penelitian ini cara untuk
townscape, view, dan pemandangan menjelaskan kondisi dan profil penawaran
(vistas) (supply) wisata, adalah melalui pendekatan
b. Kerajinan industri lokal, yang dapat bersudut pandang/ berperspektif
meyakinkan bahwa tempat tersebut permintaan (demand).
bersih dan nyaman untuk dikunjungi Permintaan (supply) wisata heritage
c. Skala manusia dan kedekatan adalah produk wisata heritage yang
d. Karakteristiknya yang mudah untuk memiliki elemen yang sama dengan
dieksplorasi dengan berjalan kaki produk pariwisata pada umumnya, yang
e. Kehidupan di dalamnya berupa atraksi, aksesibilitas, akomodasi,
f. Kesempatan untuk menjadi bagian dari fasilitas dan informasi. Kelima elemen itu
kehidupan kota untuk sementara waktu digunakan sebagai variabel penelitian. 76
g. Kesempatan untuk berkomunikasi Sedangkan penawaran (demand)
Jurnal Mallinosata Volume 2 No.1, Juli 2017
Penelitian ini terdiri dari empat meliputi kawasan yang memiliki warisan
pendahuluan yang berisi mengenai latar pada peta hijau Kotagede hasil mapping
dari hasil penelitian ini. duamacam jenis data, yaitu data primer 77
dan data sekunder. Data primer berasal
Jurnal Mallinosata Volume 2 No.1, Juli 2017
dari kuesioner yang dibagikan kepada yang ditawarkan, tingkat daya tarik dari
responden, wawancara dengan kawasan wisata tersebut, serta informasi
dan promosi wisata yang telah dilakukan
narasumber, dan observasi lapangan. b. Analisis skoring
Sedangkan data sekunder berasal dari Analisis ini dibutuhkan untuk
literatur terkait maupun dokumen- mengetahui aspek permintaan wisatawan
dokumen yang berasal dari pemerintahan yang meliputi motivasi, ekspektasi,
atau lembaga yang terkait. preferensi, dan persepsi.
Adapun variabel dan indikator yang c. Analisis BCG (Boston-Consultant
akan digunakan pada penelitian ini adalah Group)
seperti yang dipaparkan di tabel di bawah ini Analisis ini dipakai untuk
Tabel 1. Variabel dan Indikator Aspek mendapatkan gambaran yang jelas
Penawaran Wisata mengenai kesesuaian antara sisi penawaran
VARIABEL INDIKATOR dan permintaan wisata.. Metode ini
Atraksi
Aksesibilitas
menggunakan skala Likert untuk menilai
Produk
Wisata Akomodasi & Amenitas kualitas produk wisata dengan skala 1-4
Informasi d. Analisis SWOT
Tabel 2. Variabel dan Indikator Aspek Analisis SWOT digunakan untuk
Permintaan Wisata
VARIABEL INDIKATOR
merumuskan rekomendasi pengembangan
Atraksi wisata di kawasan Kotagede.
Aksesibilitas 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Ekspektasi
Akomodasi & Amenitas
a. Aspek Penawaran
Informasi
Atraksi Analisis penawaran wisata dilakukan
Aksesibilitas pada 4 (empat) variabel, yaitu: atraksi,
Preferensi
Akomodasi & Amenitas
akomodasi dan amenitas, aksesibilitas, dan
Informasi
Motivasi Atraksi informasi. Analisis dilakukan dengan
Analisis Data menggunakan metode skoring dengan dua
kategori penilaian yaitu tinggi dan rendah.
Penelitian ini menggunakan empat
Skor 1 menunjukkan hasil penilaian yang
buah instrumen analisis, yaitu:
rendah sedangkan skor 2 menunjukkan
a. Analisis Deskriptif Kualitatif
hasil penilaian yang tinggi.
Analisis ini dibutuhkan untuk Berdasarkan tabel diatas, skor yang
mengetahui kondisi eksisting atau didapat adalah 32. Hasil analisis
karakteristik kawasan wisata yang penawaran wisata tersebut kurang dari 34,5
berpotensi untuk ditawarkan kepada yang berarti skor penawaran wisata adalah
wisatawan. Kondisi eksisting dari kawasan rendah. Dapat dikatakan bahwa komponen
wisata dapat dilihat antara lain dari sebaran penawaran wisata di Kotagede kurang
lokasi obyek wisata, kemudahan mendukung Kotagede sebagai sebuah
aksesibilitas, ketersediaan saranadan destinasi wisata. Beberapa komponen yang
prasarana, jenis obyek wisata dan atraksi masih harus lebih diperhatikan adalah: 78
Jurnal Mallinosata Volume 2 No.1, Juli 2017
2.3.1 Surplus
A. Pengertian surplus
Surplus adalah ketika Anda memiliki kelebihan atau sisa dari yang Anda
butuhkan atau rencanakan untuk digunakan.
Misalnya, saat Anda memasak makanan, jika Anda memiliki sisa makanan
setelah semua orang makan, Anda memiliki makanan berlebih dan kelebihan makanan
tersebut disebut surplus.
Anda dapat memilih untuk membuang sisa makanan itu, menimbunnya, atau
mencoba mencari orang lain, seperti tetangga, yang ingin memakan makanan tersebut.
Itulah contoh surplus.
Dalam dunia ekonomi dikenal dengan istilah surplus ekonomi, dimana surplus
ekonomi adalah total surplus konsumen dan produsen dalam suatu perekonomian.
1. Surplus Konsumen
Surplus konsumen adalah perbedaan antara jumlah maksimum yang bersedia
dibayar konsumen untuk suatu produk dan harga pasarnya.
Contoh : misalkan saya bersedia membayar sebesar Rp 20.000 untuk sebungkus rokok,
namun ternyata harga rokok yang saya inginkan adalah Rp 18.000/bungkus, maka saya
sebagai konsumen mendapat surplus Rp 2.000.
Maka dari contoh saya dan rokok itu, surplus konsumen adalah dimana
konsumen membayar dengan harga lebih murah atau lebih rendah dibanding dengan
harga yang mereka bersedia untuk membayarnya.
2. Surplus Produsen
Surplus produsen adalah selisih antara harga terendah di mana produsen siap
untuk menjual barang dan jumlah sebenarnya untuk menjual barang tersebut atau harga
jual yang diterima produsen lebih besar daripada harga yang mereka bersedia untuk
menerimanya.
Contohnya: perusahaan A bersedia menjual motor A keluaran terbarunya seharga Rp
12.000.000, ternyata laku terjual dengan harga Rp 14.000.000, maka perusahaan A
sebagai produsen mendapat surplus prodsen sebesar Rp 2.000.000.
Dalam dunia keuangan , surplus memiliki arti yang sedikit berbeda. Surplus
finansial biasanya mengacu pada anggaran yang memprediksi Anda akan memiliki
lebih banyak pendapatan daripada pengeluaran.
Perusahaan, pemerintah, atau individu dapat mengalami surplus anggaran –
menunjukkan bahwa mereka akan membelanjakan lebih sedikit uang daripada yang
mereka hasilkan selama periode tertentu.
Secara aljabar, rumus menghitung surplus produsen adalah sebagai berikut:
B. Contoh Surplus
Salah satu contoh surplus adalah sisa makanan setelah makan. Saat Anda
memasak untuk kelompok besar orang, Anda mungkin menyiapkan banyak makanan
melebihi dari yang bisa dimakan orang, untuk mencegah kurangnya makanan. sisa
atau kelebihan makanan adalah surplus makanan. Kita dapat mengemas dan
menyimpan sisa makanan untuk digunakan di masa mendatang, membuangnya ke
tong sampah, atau membawanya ke rumah tetangga dan menawarkan apakah mereka
ingin memakan sebagian dari makanan Anda.
1. Contoh surplus ekonomi
2. Surplus anggaran
Contoh surplus lainnya adalah surplus anggaran. Jika pemerintah
mengharapkan untuk menghasilkan Rp 100 tilyun dalam pendapatan pajak, dan
menghabiskan Rp 95 trilyun untuk tahun tersebut, maka negara memiliki
surplus anggaran yang diproyeksikan sebesar Rp 5 trilyun.Maka negara dapat
memilih untuk menyimpan surplus itu untuk digunakan pada masa depan, atau
dapat meningkatkan pengeluarannya untuk menggunakan sumber daya
tambahannya.Surplus tidak selalu merupakan hal yang baik. Misalnya, sebuah
pabrik memproduksi 10.000.000 laptop tetapi hanya berhasil menjual 8.000.000
ke pelanggannya. Maka hal ini meninggalkan surplus sebesar 2.000.000
laptop.Pabrik harus menyimpan kelebihan laptop, menimbulkan biaya
inventaris sembari mencari pembeli. Akhirnya, pabrik mungkin harus menjual
laptop itu dengan lebih murah.
C. Penyebab Surplus
Surplus anggaran terjadi setiap kali seseorang atau bisnis membelanjakan lebih
sedikit uang daripada penghasilannya, atau pengeluaran lebih kecil dibandingkan
pendapatan.
Di pasar yang ideal, permintaan konsumen akan sama persis dengan tingkat
produksi, dan harga akan menyesuaikan dengan tingkat penawaran dan permintaan
ini.
Pada kenyataannya, pasar tidak beroperasi dengan efisiensi yang sempurna,
yang mengarah pada tingkat ketidakseimbangan yang kecil atau signifikan dalam
penawaran dan permintaan.Misalnya, karena harga suatu produk, seperti komputer,
meningkat, maka perusahaan ingin memproduksi lebih banyak komputer untuk
dijual karena setiap perangkat menawarkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi.
D. Efek Surplus
Ketika surplus ekonomi terjadi, itu berarti penawaran, permintaan, dan harga
berada di luar ekuilibrium. Itu berarti bahwa sesuatu kemungkinan besar akan
berubah untuk menciptakan keseimbangan.
Secara teori, jika penawaran lebih besar dari permintaan maka harga harus turun
sampai permintaan konsumen sesuai dengan tingkat penawaran yang ditawarkan.
Pada gilirannya, penurunan harga menyebabkan penurunan produksi, mengurangi
pasokan.
Akhirnya, harga, penawaran, dan juga permintaan mencapai ekuilibrium. Pada
kenyataannya, mungkin tidak ada keseimbangan yang sempurna karena faktor luar
seperti pajak atau biaya bahan mentah.
Surplus anggaran berarti bahwa organisasi memiliki lebih banyak uang daripada
yang direncanakannya. Surplus anggaran cenderung menjadi hal yang baik. Ini
memberi perusahaan lebih banyak fleksibilitas untuk meningkatkan pengeluarannya,
memungkinkan untuk investasi atau pengeluaran tambahan.
Orang, kelompok, atau pemerintah juga dapat memutuskan untuk menyimpan
kelebihan kasnya, atau membiarkannya menutupi defisit anggaran di masa depan.
E. Perbedaan Antara Surplus Ekonomi Dan Surplus Konsumen
Surplus ekonomi adalah total surplus konsumen dan surplus produsen. Surplus
ekonomi biasanya disebut kesejahteraan total untuk menunjukkan bahwa surplus ini
memperhitungkan surplus konsumen dan produsen.
Surplus produsen hanya membuat satu bagian dari perhitungan surplus ekonomi
karena surplus ekonomi (juga disebut kesejahteraan total) merupakan surplus
konsumen dan produsen.Surplus produsen adalah selisih antara harga minimum yang
bersedia diterima produsen untuk sesuatu yang dijualnya dan harga jual produknya.
Harga maksimum yang bersedia dibayar konsumen – harga aktual yang dibayarkan
surplus konsumen
Biaya sebenarnya dari suatu produk – jumlah minimum yang akan diterima produsen
surplus produsen
A. Pengertian Keseimbangan
Selain itu, stok barang yang tersedia akan konstan saat itu juga, sesuai
dengan yang dibutuhkan pembeli dan tersedia pada penjual. Jika stok barang
kurang, bahkan langka, maka pembeli akan kesulitan mendapatkan barang, hal
ini juga akan berpengaruh pada harga.
Hal ini juga berpengaruh pada harga barang yang ada di pasaran. Harga
barang akan disesuaikan dengan permintaan pembeli dan kesepakatan dari
penjual. Dengan memperhatikan harga yang sama dan jumlah yang sama pula
maka keseimbangan pada pasar terjadi dengan baik.
Hal ini terjadi dan berpengaruh kepada harga pasar. Tidak ada alasan
bagi produsen untuk menaikkan atau menurunkan harga. Karena sudah terjadi
keseimbangan dan harga tetap konstan seperti biasanya.
Dengan memahami seperti apa proses yang terjadi dalam menciptakan
keseimbangan pada pasar. Maka dalam dunia pasar itu sendiri terdapat beberapa
fungsi keseimbangan yang berpengaruh pada dunia bisnis.
C. Penentuan Harga
Dalam bentuknya yang paling sederhana, interaksi konstan antara pembeli dan
penjual memungkinkan harga muncul seiring waktu. Seringkali sulit untuk menghargai
proses ini karena harga sebagian besar barang yang diproduksi ditentukan oleh penjual.
Pembeli bisa menerima harga atau tidak melakukan pembelian.
Harga ekuilibrium juga disebut harga pasar karena pada harga ini adalah nilai
yang tepat untuk dibawa produsen ke pasar yang berisi target konsumen, dan tidak akan
ada ‘sisa’.
Hal ini efisien karena tidak ada kelebihan pasokan dan output terbuang, atau
kekurangan – pasar merespon harga secara efisien. Ini adalah fitur utama dari
mekanisme harga, dan salah satu manfaatnya adalah menciptakan keseimbangan pasar
Bab III
Penutup
3.1.Kesimpulan
Hukum permintaan dalam ekonomi menyebutkan makin tinggi harga suatu barang,
makin sedikit jumlah barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang
makin banyak jumlah barang yang diminta.
Fungsi permintaan adalah sebuah data atau kajian matematis yang berguna untuk
menganalisis harga dan perilaku konsumen. Penawaran juga fungsinya mengikuti hukum
penawaran yaitu jika penawaran terhadap suatu barang meningkat, maka harga yang
ditawarkan akan semakin tinggi dan sebaliknya.
Surplus adalah ketika Anda memiliki kelebihan atau sisa dari yang Anda butuhkan
atau rencanakan untuk digunakan.
3.2.Saran
Rahardja dan Manurung; Uang, perbankan dan ekonmi moneter. Fakultas Ekonomi UI. Jakarta.
2004.
Syafi’i Antonio; Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek. Gema Insani Press. Jakarta. 2001.
SUPRAPTO, Aris. Analisis Penawaran dan Permintaan Wisata Dalam Pengembangan Potensi
Pariwisata di Keraton Surakarta Hadiningrat. 2005. PhD Thesis. program Pascasarjana Universitas
Diponegoro.
Simatupang, P., & Maulana, M. (2006, November). Prospek penawaran dan permintaan pangan
utama: Analisis masalah, kendala dan opsi kebijakan revitalisasi produksi. In Seminar Hari
Pangan Sedunia XXVI. Jakarta (Vol. 13).
Swastika, D. K., Agustian, A., & Sudaryanto, T. (2011). Analisis senjang penawaran dan
permintaan jagung pakan dengan pendekatan sinkronisasi sentra produksi, pabrik pakan, dan
populasi ternak di Indonesia. Jurnal Agroekonomi, 29, 65-75.
KOMALASARI, Wieta B. Prediksi penawaran dan permintaan kedelai dengan analisis deret
waktu. Jurnal informatika pertanian, 2008, 17.2: 1195-1209