0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
32 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pembayaran berdasarkan kinerja, termasuk definisi, tujuan, dan berbagai metode pelaksanaannya seperti insentif, komisi, pembagian keuntungan, dan bagi hasil. Dokumen ini juga membahas tiga generasi program bagi hasil dan keputusan strategis dalam merancang sistem pembayaran berdasarkan kinerja.
Dokumen tersebut membahas tentang pembayaran berdasarkan kinerja, termasuk definisi, tujuan, dan berbagai metode pelaksanaannya seperti insentif, komisi, pembagian keuntungan, dan bagi hasil. Dokumen ini juga membahas tiga generasi program bagi hasil dan keputusan strategis dalam merancang sistem pembayaran berdasarkan kinerja.
Dokumen tersebut membahas tentang pembayaran berdasarkan kinerja, termasuk definisi, tujuan, dan berbagai metode pelaksanaannya seperti insentif, komisi, pembagian keuntungan, dan bagi hasil. Dokumen ini juga membahas tiga generasi program bagi hasil dan keputusan strategis dalam merancang sistem pembayaran berdasarkan kinerja.
DONNY DIMAS P 26243/43 RIKI NUGROHO 26255/44 DIMAS SURYANA 26376/45 PENGERTIAN PEMBAYARAN BERDASARKAN KINERJA Pembayaran berdasarkan kinerja terpusat pada nilai kontribusi kinerja individu, tim, atau unit organisasi. Pembayaran jenis ini memiliki banyak bentuk. Bentuk yang paling luas pemakaiannya dan paling dikenal adalah penilaian berkala yang digunakan untuk menentukan peningkatan gaji, yaitu pembayaran diberikan untuk sekali kejadian kinerja (kejadian mungkin berlangsung sehari, seminggu, tiga bulan, atau selama sebuah proyek sedang dikerjakan). Pembayaran berdasarkan kinerja selain bertujuan untuk mencapai sasaran strategis, juga guna menegakkan norma- norma organisasi, untuk memotivasi kinerja, dan mengakui kontribusi perbedaan. TUJUAN DAN PENTINGNYA PEMBAYARAN BERDASARKAN KINERJA 1. Mencapai Sasaran Strategis organisasi yang ingin menggunakan pembayaran secara strategis sering merasa harus menghubungkan secara langsung pembayaran dengan kinerja untuk menumbuhkan inisatiff strategis. 2. Menegakkan Norma-norma Organisasi pembayaran berdasarkan kinerja juga dapat digunakan untuk mengkomunikasikan dan menegakkan norma- norma organisasi. Misalnya sebuah perusahaan merevisi paket inisiatifnya guna menghubungkan tujuan kotpotat berupa pertumbuhan, profatibilitas, dan layanan pengendalian menganut keragaman, para eksekutif menerima tambahan 10% jika memenuhi sasaran mereka untuk manajemen keragaman. TUJUAN DAN PENTINGNYA PEMBAYARAN BERDASARKAN KINERJA 3. Memotivasi Kinerja uang adalah motivator yang ampuh karena dinilai langsung sebagai imbalan dan karena memudahkan pembelian barang yang diberi nilai. Menurut sebuah studi yang dilakukan akhir-akhir ini, sistem pembayaran berdasarkan kinerja ternyata mampu meningkatkan produktivitas antara 1-35% pada saat diperkenalkan. 4. Mengakui Kontribusi yang Berbeda perbedaan kinerja antara karyawan berkinerja tinggi dan karyawan berkinerja rendah, rata-rata 3:1. Objek lain pembayaran berdasarkan kierja adalah untuk mengakui perbedaan tersebut. KEPUTUSAN STRATEGIS DALAM MENDESAIN SISTEM Beberapa keputusan strategis tertentu terkait dengan sistem pembayaran berdasarkan kinerja yang akan mendukung perilaku yang diperlukan perusahaan. Keputusan ini meliputi keputusan metode yang digunkan untuk menghubungkan pemayaran dengan kinerja. METODE UNTUK MENGHUBUNGKAN PEMBAYARAN DENGAN KINERJA
Insentif tak terbatas Merit Insentif
Tingkat Bayaran atas
Pembayaran risiko di Pasar bawah pasar Gaji Gaji Pokok Pokok Gaji Pokok
Pembayaran Pembayaran Pembayaran
Tradisional Insentif EAR Kenaikan permanen gaji pokok Pembayaran yang akan diterima setiap periode kinerja METODE UNTUK MENGHUBUNGKAN PEMBAYARAN DENGAN KINERJA ◦ Program pembayaran berdasarkan mutu (program pembayaran tradisional) ◦ Program pembayaran intensif ◦ Program pembayaran berdasarkan penghasilan atas risiko (Earning at Risk-EAR) KOMISI Komisi langsung Biasanya, istilah komisi mengacu pada pembayaran yang didasarkan pada persentase harga jual produk. Presentase yang diterima tenaga penjualan tergantung pada produk yang dijual praktik-prantik industri, kondisi ekonomi organisasi, dan penetapan harga khusus selama promosi penjualan KOMISI Program gabungan Karena merasa tidak puas dengan efek negatif program komisi langsung, lebih separuh dari seluruh dari seluruh program kompensasi penjualan menghubungkan gaji pokok dengan komisi. Jumlah komisi dari kompensasi penjualan dapat ditetapkan dengan dua cara. Pembayaran Saham • Pembayaran Saham Stock option Restricted Stock Grants Phantom Stock Terdapat enam pendekatan pembayaran berdasarkan kinerja yang lebih dominan, diterapkan baik sebagai program pembayaran insentif maupun program EAR. 1. Lump-Sum Bonus 2. Insentif Langsung • Masa Kerja • Prestasi • Inovasi 3. Insentif Individu Piecework Plan Standard Hour Plan Exclusive Incentive Plan 4. Insentif Tim 5. Pembagian Keuntungan (Profit Sharing) 6. Bagi Hasil (Gain Sharing) • Program Generasi Pertama (First-Generation Plan) • Program Generasi Kedua (Second-Generation Plan) • Program Generasi Ketiga (Third-Generation Plan) PROGRAM GENERASI PERTAMA (FIRST- GENERATION PLANS) Dua program-Scanlon dan Rucker-dikembangkan pada masa depresi. Keduanya memusatkan diri pada penghematan biaya dalam kaitannya dengan standar historis. Program Scanlon dan Rucker dibangun atas 4 prinsip:
1. Filosofi manajemen yang menekankan partisipasi karyawan.
2. Rumus pembagian laba sebagai hasil penghematan yang ditimbulkan oleh produktivitas karyawan dan pengusaha. 3. Komite karyawan untuk mengevaluasi ide-ide. 4. Suatu sistem formal untuk mengumpulkan dan menerapkan saran-saran karyawan mengenai cara-cara untuk meningkatkan produktivitas atau menurunkan biaya. PROGRAM GENERASI KEDUA (SECOND- GENERATION PLAN) Pada program ini kinerjanya fokus pada penghematan jam karyawan, dan bukan pada penghematan biaya karyawan. Dan juga program ini memasukkan pekerja non produksi dalam pengukuran produktivitas organisasi dan dalam distribusi pembayaran tidak tetap, yang direalisasikan dari penghematan biaya. PROGRAM GENERASI KETIGA (THIRD- GENERATION PLAN) Program bagi hasil generasi ketiga sangat berbeda dari model generasi pertama dan kedua. Program hasil ini mencakup jangkauan tujuan organisasi yang lebih luas(visi), misalnya dikaitkan dengan strategi dan budaya organisasi- yaitu mengaitkan imbalan individu,tim, atau organisasi terhadap priorotas bisnis. TERIMA KASIH
Dengan ini kami mengucapkan terima kaih atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan dengan dukungan dari Hotel Puspo Nugroho serta kepada Ibu Siti Al Fajar selaku dosen STIE YKPN yang telah memberikan tugas observasi perusahaan se