Anda di halaman 1dari 16

BAB 10

PEMBAYARAN BERDASARKAN KINERJA

ACHMAD NUR ROFI 26230/42


DONNY DIMAS P 26243/43
RIKI NUGROHO 26255/44
DIMAS SURYANA 26376/45
PENGERTIAN PEMBAYARAN BERDASARKAN
KINERJA
Pembayaran berdasarkan kinerja terpusat pada nilai
kontribusi kinerja individu, tim, atau unit organisasi.
Pembayaran jenis ini memiliki banyak bentuk. Bentuk yang
paling luas pemakaiannya dan paling dikenal adalah penilaian
berkala yang digunakan untuk menentukan peningkatan gaji,
yaitu pembayaran diberikan untuk sekali kejadian kinerja
(kejadian mungkin berlangsung sehari, seminggu, tiga bulan,
atau selama sebuah proyek sedang dikerjakan).
Pembayaran berdasarkan kinerja selain bertujuan untuk
mencapai sasaran strategis, juga guna menegakkan norma-
norma organisasi, untuk memotivasi kinerja, dan mengakui
kontribusi perbedaan.
TUJUAN DAN PENTINGNYA
PEMBAYARAN BERDASARKAN KINERJA
1. Mencapai Sasaran Strategis
organisasi yang ingin menggunakan pembayaran secara
strategis sering merasa harus menghubungkan secara
langsung pembayaran dengan kinerja untuk
menumbuhkan inisatiff strategis.
2. Menegakkan Norma-norma Organisasi
pembayaran berdasarkan kinerja juga dapat digunakan
untuk mengkomunikasikan dan menegakkan norma-
norma organisasi. Misalnya sebuah perusahaan merevisi
paket inisiatifnya guna menghubungkan tujuan kotpotat
berupa pertumbuhan, profatibilitas, dan layanan
pengendalian menganut keragaman, para eksekutif
menerima tambahan 10% jika memenuhi sasaran mereka
untuk manajemen keragaman.
TUJUAN DAN PENTINGNYA
PEMBAYARAN BERDASARKAN KINERJA
3. Memotivasi Kinerja
uang adalah motivator yang ampuh karena dinilai
langsung sebagai imbalan dan karena memudahkan
pembelian barang yang diberi nilai. Menurut sebuah
studi yang dilakukan akhir-akhir ini, sistem pembayaran
berdasarkan kinerja ternyata mampu meningkatkan
produktivitas antara 1-35% pada saat diperkenalkan.
4. Mengakui Kontribusi yang Berbeda
perbedaan kinerja antara karyawan berkinerja tinggi dan
karyawan berkinerja rendah, rata-rata 3:1. Objek lain
pembayaran berdasarkan kierja adalah untuk mengakui
perbedaan tersebut.
KEPUTUSAN STRATEGIS DALAM
MENDESAIN SISTEM
Beberapa keputusan strategis tertentu terkait dengan
sistem pembayaran berdasarkan kinerja yang akan
mendukung perilaku yang diperlukan perusahaan.
Keputusan ini meliputi keputusan metode yang
digunkan untuk menghubungkan pemayaran dengan
kinerja.
METODE UNTUK MENGHUBUNGKAN
PEMBAYARAN DENGAN KINERJA

Insentif
tak
terbatas
Merit Insentif

Tingkat Bayaran atas


Pembayaran risiko di
Pasar bawah pasar
Gaji Gaji
Pokok Pokok
Gaji
Pokok

Pembayaran Pembayaran Pembayaran


Tradisional Insentif EAR
Kenaikan permanen gaji pokok Pembayaran yang akan
diterima setiap periode kinerja
METODE UNTUK
MENGHUBUNGKAN
PEMBAYARAN DENGAN KINERJA
◦ Program pembayaran berdasarkan mutu (program
pembayaran tradisional)
◦ Program pembayaran intensif
◦ Program pembayaran berdasarkan penghasilan atas
risiko (Earning at Risk-EAR)
KOMISI
 Komisi langsung
Biasanya, istilah komisi mengacu pada
pembayaran yang didasarkan pada persentase
harga jual produk. Presentase yang diterima
tenaga penjualan tergantung pada produk yang
dijual praktik-prantik industri, kondisi ekonomi
organisasi, dan penetapan harga khusus selama
promosi penjualan
KOMISI
 Program gabungan
Karena merasa tidak puas dengan efek negatif
program komisi langsung, lebih separuh dari
seluruh dari seluruh program kompensasi
penjualan menghubungkan gaji pokok dengan
komisi.
Jumlah komisi dari kompensasi penjualan
dapat ditetapkan dengan dua cara.
Pembayaran Saham
• Pembayaran Saham
 Stock option
 Restricted Stock Grants
 Phantom Stock
Terdapat enam pendekatan pembayaran
berdasarkan kinerja yang lebih dominan, diterapkan
baik sebagai program pembayaran insentif maupun
program EAR.
1. Lump-Sum Bonus
2. Insentif Langsung
• Masa Kerja
• Prestasi
• Inovasi
3. Insentif Individu
 Piecework Plan
 Standard Hour Plan
 Exclusive Incentive Plan
4. Insentif Tim
5. Pembagian Keuntungan (Profit Sharing)
6. Bagi Hasil (Gain Sharing)
• Program Generasi Pertama (First-Generation Plan)
• Program Generasi Kedua (Second-Generation Plan)
• Program Generasi Ketiga (Third-Generation Plan)
PROGRAM GENERASI PERTAMA (FIRST-
GENERATION PLANS)
Dua program-Scanlon dan Rucker-dikembangkan pada masa
depresi. Keduanya memusatkan diri pada penghematan biaya
dalam kaitannya dengan standar historis. Program Scanlon dan
Rucker dibangun atas 4 prinsip:

1. Filosofi manajemen yang menekankan partisipasi karyawan.


2. Rumus pembagian laba sebagai hasil penghematan yang
ditimbulkan oleh produktivitas karyawan dan pengusaha.
3. Komite karyawan untuk mengevaluasi ide-ide.
4. Suatu sistem formal untuk mengumpulkan dan menerapkan
saran-saran karyawan mengenai cara-cara untuk meningkatkan
produktivitas atau menurunkan biaya.
PROGRAM GENERASI KEDUA (SECOND-
GENERATION PLAN)
Pada program ini kinerjanya fokus pada penghematan
jam karyawan, dan bukan pada penghematan biaya
karyawan. Dan juga program ini memasukkan pekerja non
produksi dalam pengukuran produktivitas organisasi dan
dalam distribusi pembayaran tidak tetap, yang direalisasikan
dari penghematan biaya.
PROGRAM GENERASI KETIGA (THIRD-
GENERATION PLAN)
Program bagi hasil generasi ketiga sangat berbeda dari
model generasi pertama dan kedua. Program hasil ini
mencakup jangkauan tujuan organisasi yang lebih luas(visi),
misalnya dikaitkan dengan strategi dan budaya organisasi-
yaitu mengaitkan imbalan individu,tim, atau organisasi
terhadap priorotas bisnis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai