Anda di halaman 1dari 48

Manusia sebagai Makhluk

Budaya

Dra. Tri. Sulastri, MKes


Pokok bahasan :

 1.Fungsi akal & budi bagi manusia


 2.Pengertian budaya & kebudayaan
 3.Manusia sebagai pencipta kebudayaan
 4. Memanusiakan manusia melalui
pemahaman terhadap konsep
(keadilan,penderitaan,cintakasih,tanggung
jawab,pengabdian,pandangan
hidup,keindahan,kegelisahan)
 5. Proses pembudayaan melalui
internalisasi,sosialisasi,enkulturasi,difusi,
akulturasidan asimilasi
 6. Perubahan kebudayaan dari lokal menuju
global
1.Fungsi akal & budi manusia
 Akal adalah kemampuan pikir manusia
sebagai kodrat alami yang dimiliki
manusia.
 Berpikir adalah perbuatan operasional
yang mendorong untuk aktif berbuat
demi kepentingan dan peningkatan hidup
manusia.
 Fungsi akal adalah untuk berfikir,
kemampuan berfikir manusia mempunyai
fungsi mengingat kembali apa yang telah
diketahui sebagai tugas dasarnya untuk
memecahkan masalah dan akhirnya
membentuk tingkah laku.
 Budi adalah akal yang merupakan unsur
rohani dalam kebudayaan. Budi diartikan
sebagai batin manusia, panduan akal dan
perasaan yang dapat menimbang baik
buruk segala sesuatu.
2.Pengertian Budaya &
Kebudayaan
 Pengertian Budaya:
 Budaya atau yang dikenal dengan kata
kebudayaan berasal dari bahasa
Sansekerta yaitu kata Buddhayah, kata
Buddhayah adalah bentuk jamak dari kata
buddhi yang berarti sebagai hal hal yang
berkaitan dengan budi atau akal manusia. 
 Sedangkan dalam bahasa Inggris,
kebudayaan disebut dengan Culture, kata
Culture sendiri berasal dari kata latin colere
yang berarti mengola atau mengerjakan.

 Budaya adalah suatu cara hidup yang


berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari
generasi ke generasi.
 Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan
bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis.
Pengertian Kebudayaan
 SECARA ETMOLOGI KEBUDAYAAN
BERASAL DARI KATA SANSEKERTA
YAITU BUDDAYAH YANG BERBENTUK
JAMAK DARI BUDDHI YANG BERATI
BUDI DAN AKAL.
DENGAN DEMIKIAN KEBUDAYAAN
DIARTIKAN SEBAGAI HAL-HAL YANG
BERSANGKUTAN DENGAN BUDI ATAU
AKAL.
 TOKOH ANTROPOLOGI
PROF.DR.KOENTJARANINGRAT ,
KEBUDAYAAN ADALAH KESELURUHAN
SISTEM GAGASAN, TINDAKAN DAN
HASIL KARYA MANUSIA DALAM RANGKA
HIDUP BERMASYARAKAT YANG
DIJADIKAN MILIK DIRI MANUSIA
DENGAN BELAJAR
3.MANUSIA SEBAGAI PENCIPTA
KEBUDAYAAN
MANUSIA MAKHLUK BUDAYA /HOMO
HUMANUS ARTINYA MANUSIA ITU
MAHLUK CIPTAAN TUHAN YANG
PALING SEMPURNA, KRN SEJAK LAHIR
SDH DIBEKALI DNG UNSUR
AKAL(RATIO),RASA(SENSE), DAN
KARSA(WILL,WISH) YANG
MEMBEDAKAN MAHLUK HEWAN.
SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA MANUSIA
HANYA MAMPU MENGEMBANGKAN DIRI
DAN BUDAYANYA, APABILA
BERHUBUNGAN/BERGAUL DGN MANUSIA
LAIN.
DALAM HUB MANUSIA MEMPERTIMBANGKAN
MANA YG BENAR DAN MANA YG
SALAH,MANA YG BAIK DAN MANA YG
BURUK,MANA YG BERMANFAAT DAN MANA
YG MERUGIKAN.
PERTIMBANGAN INI MRPKAN
DASARTERJADINYA SISTEM NILAI BUDAYA
YG MENJADI NORMA/PEDOMAN HIDUP
MASYARAKAT
Manusia sebagai makhluk budaya.

Manusia sebagai makhluk budaya.


 Manusia sebagai makhluk budaya yang
berkemampuan menciptakan
- kebaikan,
- kebenaran,
- keadilan dan
- bertanggung jawab.
 Sebagai makhluk berbudaya, manusia
mendayagunakan akal budinya untuk
menciptakan kebahagiaan, baik bagi dirinya
maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan
hidupnya.
4.KONSEP-KONSEP BUDAYA DASAR

1. Manusia dan Keadilan.


 Keadilan merupakan salah satu
modal dasar bagi kehidupan terartur
manusia. Keadilan mengacu suatu
tindakan baik bagi kehidupan yang
mesti dilakukan oleh setiap
manusia.
2. Manusia dan Penderitaan.
 Penderitaan adalah rasa tidak
menyenangkan yang setiap orang
secara kemanusiaan ingin
menghindarinya. Ini melengkapi
ciri paradoksal yang menandai
eksistensi manusia di dunia.
3. Manusia dan Cinta Kasih.
 Cinta kasih adalah perasaan suka
kepada seseorang yang disertai
dengan belas kasih dan kemesraan.
Cinta merupakan sikap dasar ideal
yang memungkinkan dimensi sosial
manusia menemukan bentuknya yang
khas manusiawi.
4. Manusia dan Tangung Jawab.
 Tanggung jawab adalah
kewajiban melakukan keharusan
tugas tertentu. Dasar tanggung
jawab adalah hakekat keberadaan
manusia sebagai mahluk yang
mau menjadi baik dan
memeperoleh kebahagiaan
5. Manusia dan Pengabdian.
 Pengabdian diartikan sebagai
perihal perilaku berbakti atau
meperhamba diri kepada tugas
yang (dianggap) mulia.
6. Manusia dan Pandangan Hidup.
 Pandangan hidup berkenan
dengan eksistensi manusia di
dunia dalam hubungannya
dengan Tuhan, dengan sesama
dan dengan alam tempat kita
berdiam.
7. Manusia dan Keindahan.
 Eksistensi manusia di dunia
diliputi oleh keindahan.
Manusia tidak hanya penerima
pasif tetapi juga pencipta
keindahan bagi kehidupan
8. Manusia dan Kegelisahan.
 Kegelisahan adalah merupakan
gambaran keadaan seseorang
yang tidak tentram (hati maupun
perbuatannya), rasa khawatir, tidak
tenang dalam tingkah laku.
Kegelisahan adalah salah satu
ekspresi kecemasan.
5. Proses pembudayaan melalui
internalisasi,sosialisasi,enkulturasi,di
fusi, akulturasidan asimilasi

a. Proses pembudayaan melalui internalisasi


b. Proses pembudayaan melalui sosialisasi
c. Proses pembudayaan melalui enkulturasi
d. Proses pembudayaan melalui difusi
e. Proses pembudayaan melalui akulturasi
f. Proses pembudayaan melalui asimilasi
 Perubahan kebudayaanRealita dalam masyarakat
terdapat 2 kekuatan berkenaan dengan perubahan
kebudayaan, yaitu konservatisme dan keinginan akan
perubahan
  Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan
kebudayaan
Discovery dan inventionDiscovery dan invention
adalah pangkal tolak dalam studi mengenai
pertumbuhan dan perubahan kebudayaan, karena
hanya dengan proses inilah unsur yang baru dapat
ditambahkan kepada keseluruhan kebudayaan
manusia.Menurut Linton, Discovery adalah setiap
penambahan pada pengetahuan dan invention adalah
penerapan yang baru dari pengetahuan.
a. Proses pembudayaan
melalui internalisasi
 a)Proses panjang sejak seorang individu
dilahirkan sampai ia hampir meninggal.
 b)Di mana dia belajar menanamkan dalam
kepribadiannya segala perasaan, hasrat nafsu
serta emosi yang diperlukan sepanjang
hidupnya.
 c)Dari hari ke hari dalam kehidupannya,
bertambahlah pengalaman seorang manusia
mengenai bermacam-macam perasaan baru.
b. Proses pembudayaan
melalui sosialisasi
 a)Proses seorang individu dari masa anak-
anak hingga masa tuanya belajar pola-pola
tindakan dalam interaksi dengan segala
macam individu di sekelilingnya yang
menduduki beraneka macam peranan sosial
yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-
hari.
 b)Proses sosialisasi yang terjadi tentu saja
berbeda-beda satu sama lainnya.Golongan
sosial yang satu dengan lain atau dalam
lingkungan sosial dari berbagai suku bangsa
di Indonesia atau dalam lingkungan sosial
bangsa-bangsa lain di dunia.
c. Proses pembudayaan
melalui enkulturasi
 a)Seorang individu mempelajari
dan menyesuaikan alam pikiran
serta sikapnya dengan adat
istiadat, sistem norma dan
peraturan yang hidup dalam
kehidupannya.
 b)Sejak kecil proses ini sudah mulai
tertanam dalam alam pikiran warga
suatu  masyarakat.
 Mula-mula dari orang-orang di dalam
lingkungan keluarganya,kemudian teman-
teman bermainnya.
 Seorang individu akan belajar meniru
berbagai macam tindakan.
 Dengan berkali-kali meniru maka
tindakannya menjadi pola yang mantap dan
norma yang mengatur tindakannya
“dibudayakan”.
d. Proses pembudayaan
melalui difusi
 Difusi kebudayaan adalah proses
penyebaran unsur kebudayaan dari satu
individu ke individu lain, dan dari satu
masyarakat ke masyarakat lain.
 Penyebaran dari individu ke individu lain
dalam batas satu masyarakat disebut difusi
intra masyarakat.
 Sedangkan penyebaran dari masyarakat ke
masyarakat disebut difusi inter masyarakat.
 Difusi mengandung tiga proses yang
dibeda-bedakan:
 1. Proses penyajian unsur baru kepada
suatu masyarakat
 2. Penerimaan unsur baru
 3. Proses integrasi
e. Proses pembudayaan
melalui akulturasi
 Redfield, Linton, Herskovits: Mengemukakan
bahwa akulturasi meliputi fenomena yang
timbul sebagai hasil, jika kelompok– kelompok
manusia yang mempunyai kebudayaan yang
berbeda-beda bertemu dan mengadakan
kontak secara langsung dan terus-menerus,
yang kemudian menimbulkan perubahan
dalam pola kebudayaan yang original dari
salah satu kelompok atau pada kedua-duanya.
 Gillin dan Gillin dalam bukunya Cultural
Sociologi, Mengemukakan bahwa akulturasi
adalah proses dimana masyarakat yang
berbeda-beda kebudayaannya mengalami
perubahan oleh kontak yang lama dan
langsung, tetapi dengan tidak sampai
kepada percampuran yang komplit dan bulat
dari dua kebudayaan itu.
 Dr. Koentjaraningrat, mengemukakan
bahwa akulturasi adalah proses yang timbul
bila suatu kelompok manusia dengan suatu
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan
unsur dari suatu kebudayaan asing yang
berbeda sedemikian rupa , sehingga unsur
kebudayaan asing itu lambat laun diterima
dan diolah ke dalam kebudayaa sendiri,
tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian
kebudayaan sendiri.
Bentuk-bentuk kontak kebudayaan
yang dapat meningbulkan proses
akulturasi:
 Kontak dapat terjadi antara seluruh
masyarakat, atau antar bagian-bagian saja
dalam masyarakat, atau dapat pula terjadi
antar individu-individu dari dua
kelompok.Antar golongan yang bersahabat
dan golongan yang bermusuhan
 Antar masyarakat yang menguasai dan
masyarakat yang dikuasai ,Antar
masyarakat yang sama besarnya atau antar
masyarakat yang berbeda besarnyaAntara
aspek-aspek yang material dan yang non
material dari kebudayaan yang sederhana
dengan kebudayaan yang komplek, dan
antar kebudayaan yang komplek dengan
yang komplek pula.
f. Proses pembudayaan
melalui asimilasi
 Asimilasi adalah satu proses sosial yang
telah lanjut dan yang ditandai oleh makin
kurangnya perbedaan atara individu-individu
dan anatar kelompok-kelompok, dan makin
eratnya persatuan aksi, sikap dan proses
mental yang berhubungan dengan dengan
kepentingan dan tujuan yang sama.
 Faktor-faktor yang memudahkan asimilasi:
 1. Faktor toleransi
 2. Faktor adanya kemungkinan yang sama
dalam bidang ekonomi
 3. Faktor adanya simpati terhadap
kebudayaan yang lain.
 4. Faktor perkawinan campuran
6. Perubahan kebudayaan dari
lokal menuju global
 Sebelum menjelaskan tentang perubahan
kebudayaan dari lokal menuju global,
simaklah uraian tentang pengertian budaya
dan globalisasi.
 budaya bu.da.ya merupakan
 --(1) pikiran; akal budi: hasil
 –; (2) adat istiadat: menyelidiki bahasa dan
–; (3) sesuatu mengenai kebudayaan yg
sudah berkembang (beradab, maju): jiwa yg
–; (4) cak sesuatu yg sudah menjadi
kebiasaan yg sudah sukar diubah(KBBI)
 Globalisasi adalah sebuah istilah yang
memiliki hubungan dengan peningkatan
keterkaitan dan ketergantungan antar
bangsa dan antar manusia di seluruh dunia
melalui perdagangan, investasi, perjalanan,
budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi
 yang lain sehingga batas-batas suatu 
negara menjadi semakin sempit.
 Globalisasi adalah suatu proses di mana
antar individu, antar kelompok, dan antar
negara saling berinteraksi, bergantung,
terkait, dan memengaruhi satu sama lain
yang melintasi batas negara.(taken
from wikipedia.com)
 Realita dalam masyarakat terdapat 2 kekuatan
berkenaan dengan perubahan
kebudayaan,yaitu konservatisme dan keinginan
akan perubahan.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan
kebudayaan:Discovery dan invention
 Discovery dan invention adalah pangkal tolak
dalam studi mengenai pertumbuhan dan
perubahan kebudayaan, karena hanya dengan
proses inilah unsur yang baru dapat
ditambahkan kepada keseluruhan kebudayaan
manusia.
 Menurut Linton,  Discovery adalah setiap
penambahan pada pengetahuan dan
invention adalah penerapan yang baru dari
pengetahuan.
 Basic invention, Basic invention dapat
diterangkan sebagi suatu peristiwa yang
meliputi pemakaian prinsip baru atau
kombinasi dari prinsip baru. Basic disini
mempunyai arti, bahwa ia membuka
kemungkinan akan adanya kemajuan dan
menjadi dasar dari berbagai invention.
 Improving invention, artinya adalah
memperbaiki penemuan yang telah ada
 Ketika ingin mempertahankan sebagai
sebuah warisan leluhur bersama yang wajib
dijaga dan dilestarikan. Ada upaya untuk
membuat, menguatkan, dan meningkatkan
kreativitas. Pada akhiranya akan melahirkan
berbagai interpretasi terhadap budaya lokal.
Budaya lokal tersebut akan dipertaruhkan di
tengah kancah kebudayaan global. Meskipun
demikian, terdapat paradigma yang berbeda
dalam memandang budaya global. Arah yang
didalami adanya tindakan yang dilakukan
telah tidak mengubah keaslian kebudayaan. 
 Pendalaman yang dialami berkenaan
dengan makna akibat erosi pemerkayaan
dan pemajuan budaya lokal.
Keanekaragaman budaya di Indonesia
dapat mencerminkan dalam berbagai
ekspresi. Ekspresi tersebut mampu
beradaptasi dan mentransformasikan
budaya lokal dengan teknologi komunikasi
yang telah menyatu dengan kehidupan
masyarakat.
 Seiring perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, sehingga mampu mengubah
dunia secara mendasar. Kehadiran
teknologi informasi dan teknologi
komunikasi mempercepat akselerasi proses
lokal menuju global. Berkaitan dengan
semakin meningkatnya koneksi global. 
TUGAS MAHASISWA INDIVIDU
 Pokok bahasan 1 & 2 Materi dibaca dan
dirangkum secara individu dikumpulkan
Selasa tgl 22/9-20 paling lambat jam 18.00.
 Kemudian mengerjakan tugas kelompok
melalui aplikasi Zoom ibu Tri dimasukkan
setiap kelompok
 Diatur waktunya diskusi sepakati dulu ketua
kelompoknya siapa

Anda mungkin juga menyukai